Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kegiatan Studi Lapangan Di

PLTA Sengguruh

Disusun Oleh:

NAMA : HAIRULLAH
NPM : 0031812
KELAS : 1 ELKA A
JURUSAN : D3 TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG


Kawasan Industri Air kantung, Sungailiat, Bangka, 33211 
Telp. 0717 93586, Faks. 0717 93585 
E-Mail: polman@polman-babel.ac.id

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas keridhoan-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas laporan kegiatan studi lapangan di PLTA
SENGGURUH.
Adapun laporan ini dibuat yakni untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
yaitu “Sistem Tenaga Listrik 1”.
Penulis menyadari bahwa laporan studi lapangan ini tidak dapat terselesaikan
tanpa bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :

1. Allah SWT, atas Rahmat dan Hidayah-nya sehingga kerja praktik ini dapat
terselesaikan.
2. Orang tua, serta keluarga yang senantiasa memberikan kasih sayang,
perhatian, dan dukungan baik moral maupun material.
3. Bapak Zanu Saputra MT. sebagai Dosen Pengajar sistem tenaga listrik 1.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan studi
lapangan ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan studi lapangan ini masih
terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
meminta saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak di masa sekarang maupun di masa yang akan datang.

Sungailiat, 5 Agustus 2019


Penulis,

Hairullah

ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
A. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................................3
B. Laporan Kegiatan......................................................................................................................3
C. PLTA Sengguruh.......................................................................................................................4
BAB III REALISASI STUDI LAPANGAN.........................................................................................5
A. Deskripsi alat/sistem..................................................................................................................5
B. Prinsip Kerja sistem alat..........................................................................................................13
C. Spesifikasi alat.........................................................................................................................13
D. Diagram blok (diagram blok alat/sistem).................................................................................14
BAB IV PENUTUPAN.......................................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................................15
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................16

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. PLTA Sengguruh


Gambar 3.2. Panel Kontrol
Gambar 3.3. Rel (Busbar)
Gambar 3.4. Transformator Daya
Gambar 3.5. Potential Transformer
Gambar 3.6. Current Transformer
Gambar 3.7 . Trafo pemakaian sendiri
Gambar 3.8. Circuit Breaker (CB)
Gambar 3.9. Disconecting Switch
Gambar 3.10. Neutral Grounding Rsistance (NGR)
Gambar 3.11. Lighting Arrester (LA)
Gambar 3.12. Bagian utama PLTA Sengguruh

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Listrik telah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat modern. Listrik telah
mengubah peradaban manusia menjadi lebih mudah, cepat, efisien, dan produktif. Sejak
pertama kali ditemukan, listrik terus mengalami perkembangan. Hal ini terlihat dari
usaha-usaha yang telah dan sedang dilakukan dalam pengembangannya.
Sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro yang sedang mempelajari mata kuliah
manajemen dan pembangkitan Energi Listrik, maka dirasa kurang cukup jika hanya
belajar di lingkungan perguruan tinggi, akan tetapi juga disarankan untuk mempelajari
masalah pembangkit dengan terjun langsung kelapangan .
Dengan berjalannya pertumbuhan infrastruktur dan ekonomi, kebutuhan energi listrik
Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat dengan pesat hingga mencapai
tiga kali lipat. Pembangkit listrik yang digunakan Indonesia saat ini sebagian besar
berbahan bakar fosil, seperti minyak bumi, gas alam, dan batubara.
Cadangan sumber energi yang berasal dari fosil diperkirakan hanya akan bertahan
sampai 40 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas alam, dan 200 tahun untuk batu
bara. Kondisi keterbatasan sumber energi di tengah semakin meningkatnya kebutuhan
energi dunia dari tahun ketahun, serta tuntutan untuk melindungi bumi dari pemanasan
global/polusi lingkungan menjadikan tantangan buat Indonesia untuk segera menguasai
teknologi baru sumber energi yang terbarukan.
Di antara sumber energi alternatif yang tersedia saat ini yang banyak dikembangkan
di dunia (seperti tenaga nuklir, angin, air,  gelombang air laut, surya, tenaga panas bumi,
tenaga hidrogen, dan bio-energi), pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu
pembangkit listrik yang dapat dikembangkan di Indonesia untuk skala mikro dan mini
untuk memenuhi kebutuhan listrik di daerah-daerah.
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang diban
gkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik
jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga
kinetik dari air. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya listrik yang berhubungan

1
dengan pembelajaran sistem tenaga listrik, maka dari itu diadakan kegiatan studi
lapangan pada salah satu pembangkit.

B. Rumusan Masalah
Dalam laporan studi lapangan ini hanya membahas sistem operasi utama
pembangkit listrik tenaga air (PLTA) SENGGURUH, tidak membahas masalah
pembangkitan umum PLTA SENGGURUH secara detail.

C. Tujuan
1. Sebagai sarana untuk mendalami mata kuliah sistem tenaga listrik.
2. Sebagai gambaran dunia kerja yang akan dihadapi setelah lulus kuliah.
3. Sebagai sarana untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya listrik.

D. Manfaat
1. Memperoleh wawasan mengenai sistem pembangkit listrik.
2. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja

2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teknik Pengumpulan Data
Berikut ini teknik pengambilan data yang dilakukan pada saat kunjungan industri di
PLTA Sengguruh :
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung dengan cara
mendatangi langsung ke lokasi PLTA Sengguruh.
2. Tanya jawab
Suatu cara yang di lakukan untuk mendapatkan informasi dengan memberikan
pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembangkitan energi kepada operator
pendamping di PLTA Sengguruh.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan pengambilan foto di dalam lokasi atau
penyimpanan informasi, dan pengumpulan sebagai bukti survey.

B. Laporan Kegiatan
Selama kunjungan industri di PLTA Sengguruh kami bisa mengetahui secara
langsung tentang proses Pembangkit Listrik Tenaga Air secara detail. Meliputi bagian
pembangkitan yang memanfaatkan aliran sungai brantas untuk memutar turbin dan
bagian control room yang berfungsi mengontrol proses pembangkitan dan switch yard
yang nantinya listrik hasil pembangkitan dilalirkan pada jalur transmisi.

3
C. PLTA Sengguruh

Gambar 2.1. PLTA Sengguruh

PLTA Sengguruh terletak di Desa Sengguruh, Kepanjen, Kabupaten Malang,


Propinsi Jawa Timur. PLTA Sengguruh mendapat pasokan air dari Sungai Amprong dan
Sungai Lesti yang keduanya merupakan komponen hulu dari DAS Brantas. Pada awal
pembangunan, Bendungan Sengguruh direncanakan sebagai pembangkit listrik tenaga air
(PLTA) untuk beban puncak.

Daya listrik yang dihasilkan mampu menambah supply kebutuhan beban puncak
daya listrik selama 5 jam pada pukul 17.00 sampai pukul 22.00 di Jawa Timur. Tujuan
dibangunnya bendungan ini adalah sebagai penahan sedimen yang masuk ke Waduk Sutami,
sehingga dapat memperpanjang umur ekonomis waduk Sutami.
 Pembangunan Bendungan Sengguruh dilaksanakan oleh: Pekerjaan konstruksi sipil
Proyek Brantas dimulai tahun 1982 dan baru selesai tahun 1989
 Pekerjaan konstruksi baja Ishikawajima-Harima, Boma Bisma Indra,
 Pekerjaan Pembangkit tenaga listrik Elin Boving.
Pada awal bekerja, PLTA Sengguruh mampu menghasilkan daya listrik sebesar 2 x
14,5 MegaWatt (MW) dan produksi listrik tahunan sebesar 91,02 x 106 kWh. Namun pada
musim penghujan dan musim kemarau debit outflow yang dikeluarkan untuk PLTA berubah-
ubah dan mengakibatkan daya listrik yang dihasilkan PLTA Sengguruh berkurang. Daya

4
listrik yang dihasilkan PLTA Sengguruh pada musim kemarau bisa turun lebih dari 50% dari
29 MW menjadi 12,5 MW dengan hanya 1 turbin dan generator yang bekerja .
BAB III REALISASI STUDI LAPANGAN

A. Deskripsi alat/sistem
1. Waduk / Reservoir
Waduk atau reservoir yaitu tempat penampungan air sungai yang dibendung oleh
bendungan Sengguruh yang berasal dari dua aliran Sungai Amprong dan Sungai
Lesti yang keduanya merupakan komponen hulu dari DAS Brantas
2. Water Intake
Water intake adalah pengatur masuknya air dari reservoir sebelum dialirkan pada
headrace tunnel dan kemudian dialirkan ke penstock atau pipa pesat. Sebelum itu air
disaring menggunakan saringan yang terbuat dari besi dimuka water intake agar
sampah tidak terbawa ke pipa pesat.
3. Dam Control
Merupakan pusat pengaturan bendungan yang mengatur operasional bendungan dan
juga pengatur overflow sungai brantas.
4. Headrace Tunnel
Merupakan pipa yang berada diantara reservoir dan pipa pesat (Penstock) yang
berfungsi mengalirkan air ke pipa pesat.
5. Surge Tank
Surge tank adalah pipa peredam yang mengatur/meratakan air, yaitu apabila mesin
pembangkit mulai beroperasi, meredam/mencegah tekanan air yang tinggi (over
pressure) yang merambat ke atas melalui pipa pesat (water hammer) masuk ke dalam
terowongan .
6. Penstock / Pipa Pesat
Pipa pesat menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung
pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak
penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian
pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1
m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa

5
pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat.
7. Inlet Valve
Inlet valve adalah katup utama yang berfungsi membuka dan menutup aliran air yang
menuju spiral case.
8. Rumah Siput / Spiral Case
Spiral case di PLTA Sengguruh ini mempunyai bentuk seperti rumah siput yang
disetiap sisinya mempunyai gate turbin sebanyak 24 buah yang berfungsi untuk
memutar turbin.
9. Turbin
Pada PLTA sengguruh ini menggunakan turbin jenis kaplan vertikal yang berfungsi
mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik yang menggerakkan
generator.
10. Generator
Generator yang digunakan di PLTA merupakan generator sinkron yang memngubah
energi mekanik menjadi energi listrik
11. Panel Kontrol

Gambar 3.2. Panel Kontrol


Panel control berfungsi untuk mengetahui kondisi gardu induk dan merupakan pusat
kendali local gardu induk. Didalamnya berisi saklar, indicator-indikator, meter-meter,
tombol-tombol komando operasional PMT, PMS dan alat ukur besaran listrik, serta
announciator. Panel control berada satu ruangan dengan tempat oprator kerja

6
12. Rel (Busbar)

Gambar 3.3. Rel (Busbar)


Busbar berfungsi sebagai titik pertemuan/ hubungan (connecting) antara
transformator daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik lainnya yang ada pada switch
yard.Komponen rel (busbar) antara lain :Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC,
HDCC). Dan Insulator String & Fitting (Insulator,Tension Clamp,
Suspension Clamp).

13.Transformator Daya

Gambar 3.4. Transformator Daya

Transformator Daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau

7
sebaliknya dan berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan merubah besaran
tegangannya, sedangkan frequensinya tetap.Tranformator daya juga berfungsi untuk
pengaturan tegangan.Transformator daya dilengkapi dengan trafo pentanahan yang
berfungsi untuk mendapatkan titik neutral dari trafo daya.
14. Drafttube
Merupakan pipa lepas yang mengalirkan air berasal dari turbin ke pipa pembuangan.
15.Outflow
Merupakan pipa pembuangan air yang digunakan sebagai penggerak turbin
yang kemudian dibuang pada aliran sungai.
16. Main Transformer
Listrik yang telah dibangkitkan generator kemudian disalurkan pada
transformator step up dimana tegangan dinaikkan dari 11 KV menjadi 70 KV sebelum
disalurkan ke jalur transmisi.
17. Switch Yard
Switch yard atau gardu induk yaitu peralatan yang membagikan atau
mendistribusikan energi listrik yang disalurkan saluran transmisi/distribusi yang
terdiri dari banyak komponen yang berada di area terbuka.
18. SUTT 70 KV
Listrik yang sudah dinaikkan tegangannya dari 11 KV menjadi 70 KV menjadi
kemudian disalurkan ke saluran udara tegangan tinggi untuk di distribusikan ke
konsumen dan di interkoneksikan ke sistem JAMALI ( Jawa, Madura dan Bali ).
19. Potential Transformer (PT)

Gambar 3.5. Potential Transformer

8
Potensial Transformer mempunyai fungsi yaitu mentransformasikan harga
tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan yang rendah untuk menghindari bahaya
resiko tegangan yang sangat tinggi dan menghindari penggunaan alat ukur dengan
dimensi. Ketelitian pada transformator ini penting. Karena perbandingan antara
tegangan sekunder dengan tegangan primer harus sebanding.
Potensial Transformator didesain untuk hubungan antara line ke line atau line
ke netral. Potensial dapat dirubah melalui lilitan primer dengan akurat. Dan potensial
transformator ini dapat digunakan dengan voltmeter dan dapat di kombinasikan
bersama transformator arus untuk watt meter.

20. Current Transformer (CT)

Gambar 3.6. Current Transformer


Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke arus yang kecil atau
memperkecil besaran arus listrik pada sistem tenaga listrik, menjadi arus untuk
sistem pengukuran dan proteksi.Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian
primer, yaitu memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.

21. Trafo Pemakaian Sendiri (TPS)

9
Gambar 3.7 . Trafo pemakaian sendiri
Berfungsi sebagai sumber tegangan AC 3 phasa 220/ 380 Volt. Digunakan untuk
kebutuhan intern gardu induk, antara lain untuk :

 Penerangan di swtich yard, gedung kontrol, halaman GI dan sekeliling GI.


  Alat pendingin (AC).
  Pompa air dan motor-motor listrik.
  Peralatan lain yang memerlukan listrik tegangan rendah.

22. Circuit Breaker (CB)

Gambar 3.8. Circuit Breaker (CB)

Circuit breaker adalah peralatan pemutus, yang berfungsi untuk memutus


rangkaian listrik dalam keadaan berbeban (berarus).B dapat dioperasikan pada saat
jaringan dalam kondisi normal maupun pada saat terjadi gangguan.Karena  pada  saat 
bekerja,  CB mengeluarkan (menyebabkan timbulnya) busur api, maka pada CB
dilengkapi dengan pemadam busur api.

10
23. Disconnecting Switch (DS)

Gambar 3.9. Disconecting Switch

Disconnecting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka
pada saat arus beban yang melewatinya masih ada.Biasanya disconnecting switch
dipasang untuk mengisolasi peralatan–peralatan yang mungkin tersupply daya
besar.Disconnecting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk
keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak
ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan
keadaan aman dan sebaliknya.
DS hanya dapat dioperasikan pada kondisi jaringan tidak berbeban, maka yang
harus dioperasikan terlebih dahulu adalah CB. Setelah rangkaian diputus oleh CB,
baru DS dioperasikan.

11
24. Neutral Grounding Resistance (NGR)

Gambar 3.10. Neutral Grounding Rsistance (NGR)

Neutral Grounding Resistance (NGR) adalah komponen yang dipasang antara


titik netral trafo dengan pentanahan, dan Neutral Grounding Resistance (NGR)
berfungsi untuk memperkecil arus gangguan yang terjadi. Diperlukan proteksi yang
praktis dan murah karena karakteristik relay dipengaruhi oleh sistem pentanahan
neutral.

25. Lightning Arrester (LA)

12
Gambar 3.11. Lighting Arrester (LA)

Lighting Arrester (LA) adalah alat yang digunakan untuk melindungi peralatan
lain dari tegangan berjalan ( petir ) dari luar peralatan. Prinsip dasarnya adalah dengan
cara memberi jalan pintas kepada muatan listrik untuk secepat mungkin mencapai
tanah sehingga muatan berlebih tersebut tidak mengalir ke peralatan lain.
B. Prinsip Kerja sistem alat
Komponen pokok pada PLTA adalah turbin dan generator yang mengubah energi
potensial air menjari energi gerak, menjadi energi listrik. Air dari tandon/sungai masuk
pada turbin melalui penstock untuk memperbesar tekanan hidrostatis. Katup pengaman
berguna untuk mengatur aliran air yang masuk ke headrace tunnel, juga untuk
menghentikan aliran air. Energi potensial air menggerakkan turbin sehingga
menghasilkan energi gerak yang dikonversi menjadi energi listrik oleh generator. Energi
listrik dari generator ini diatur dan ditransfer oleh main transformer agar sesuai dengan
kapasitas transmission line (tegangan, daya, dll) untuk dibagikan ke rumah-rumah.

13
C. Spesifikasi alat
1. Generator
Jenis : Sinkron
Type : SSV545134-105
Phasa : 3
Daya : 16,2 MVA
Tegangan : 11 KVA
Arus : 850 A
Frekuensi : 50 Hz
Putaran : 176,5 Rpm – 485 Rpm

D. Diagram blok (diagram blok alat/sistem)

Gambar 3.12. Bagian utama PLTA Sengguruh

14
BAB IV PENUTUPAN
A. Kesimpulan
PLTA Sengguruh mendapat pasokan air dari Sungai Amprong dan Sungai Lesti yang
keduanya merupakan komponen hulu dari DAS Brantas. Pada awal pembangunan,
Bendungan Sengguruh direncanakan sebagai pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk
beban puncak. Pada awal bekerja, PLTA Sengguruh mampu menghasilkan daya listrik
sebesar 2 x 14.5 MegaWatt (MW) dan produksi listrik tahunan sebesar 91,02 x 106 kWh.
Daya listrik yang dihasilkan mampu menambah supply kebutuhan beban puncak daya
listrik selama 5 jam pada pukul 17.00 sampai pukul 22.00 di Jawa Timur. Tujuan
dibangunnya bendungan ini adalah sebagai penahan sedimen yang masuk ke Waduk Sutami,
sehingga dapat memperpanjang umur ekonomis waduk Sutami.

Dengan melakukan kunjungan industri ke PT. PJB UP – Brantas PLTA Sengguruh


kami medapatkan pengalaman dan memahami proses pembangkitan listrik tenaga air dan
juga lebih mengerti dunia kerja industri, demikian juga dapat membandingkan ilmu yang
diperoleh dalam kuliah dan di dunia industri

B. Saran
 Diharapkan kegiatan Industri dilaksanakan setiap tahun agar menambah pengetahuan
mahasiswa.

15
 Kegiatan studi lapangan di industri ini dijadikan agenda wajib bagi mahasiswa
Polman Negeri Bangka Belitung

Daftar Pustaka

http://stephanusnunudarmawan.blogspot.com/2016/04/cara-plta-menghasilkan-
listrik.html

https://mandor nya. blogspot. co.id/ 2015/04 /macam- macam-komponen-gardu-


induk.html.

http://www.ptpjb.com/id/profil menu/direksi/115-profil/370-unit-pembangkitan-
brantas.html

16
17

Anda mungkin juga menyukai