Anda di halaman 1dari 64

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


PERBAIKAN MOTOR 400V COOLING TOWER FAN
DI PT PLN INDONESIA POWER UPK ASAM ASAM
DAN
PEMERATAAN BEBAN GARDU DISTRIBUSI
DI PT PLN PERSERO ULP BANJARBARU

UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN


MATA KULIAH PRAKTEK KERJA LAPANGAN

OLEH :
Chairil Anam
NIM. C010321003
Muhammad Praditya
NIM. C010321014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,


DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2023
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PEMERATAAN BEBAN GARDU DISTRIBUSI

OLEH :
Chairil Anam
NIM. C010321003
Muhammad Praditya
NIM. C010321014

Telah dilaksanakan pada


Tanggal 23 Oktober 2023 sampai 22 Desember 2023

Dinyatakan telah memenuhi syarat

Disetujui oleh :

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing

Alqindi Rakafsya Zainal Abidin, S.S.T.,M.T

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro

M.Helmy Noor, S.ST.,MT


NIP. 197505072000121001
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah


SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis, dan juga dukungan dari orang tua sehingga penulisan
LAPORAN KERJA PRAKTEK dapat terselesaikan dengan
baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan
bimbingan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian laporan ini, terutama kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah


nya yang tak terhingga banyaknya
2. Keluarga yang telah memberikan bantuan dan
dukungan sampai laporan kerja terselesaikan.
3. Bapak Joni Riadi, S.ST., M.T. selaku Direktur
Politeknik Negeri Banjarmasin
4. Bapak H. Syamsudin Noor, S.T., M.T. selaku Ketua
jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin.
5. Bapak Ir. H. Saifullah, M.T. selaku ketua dari Program
Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Banjarmasin.
6. Bapak Arry pribadi selaku manager UPK Asam Asam
7. Bapak Muhammad Rojani selaku Team Leader
Pemeliharan Listrik UPK Asam Asam
8. Seluruh Staf HAR Listrik PLTU Asam Asam, yang
telah banyak memberikan ilmu dan dukungan selama
Praktek kerja lapangan
9. Bapak Arliansah selaku Manager ULP Banjarbaru

i
10. Bapak Alqindy Rakafsya selaku Team Leader Bagian
Teknik ULP Banjarbaru
11. Seluruh Pegawai dan Staf ULP Banjarbaru, Yang telah
memberikan ilmu dan dukungan selama Praktek Kerja
Lapangan
12. Bapak/Ibu dosen Jurusan Politeknik Negeri
Banjarmasin serta pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu
Penulis juga meminta maf kepada semua pihak yang
merasa dirugikan atas kehadiran kami selama mengikuti
Praktek kerja lapangan, baik dari sikap, perkataan, dan tingkah
laku penulis yang kurang berkenan di hati bapak dan ibu
pembimbing.

Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk


mengikuti tahap berikutnya yaitu penyusunan tugas akhir serta
sebagai bukti bahwa telah melaksanakan Praktek kerja
lapangan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan


laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga
penulis dengan senang hati menerima saran maupun kritikan
yang bersifat membangun dari pembaca untuk menjadi bahan
evaluasi penulis untuk lebih baik lagi di masa mendatang. Dan
juga diharapkan laporan ini dapat menjadi panduan ataupun
referensi bagi penulis lainnya yang akan membuat laporan kerja
praktek nantinya.
Akhir kata penulis berpesan kepada pembaca agar dapat
membaca dan memperhatikan dengan seksama terhadap
penulisan yang ada.

ii
iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 siklus fluida kerja sederhana PLTU ............ 8


Gambar 3.1 Motor induksi 3 fasa ................................... 13
Gambar 3.2 Konstruksi Motor Induksi rotor
sangkar ............................................................................ 13
Gambar 3.3 Stator .......................................................... 15
Gambar 3.4 Rotor Sangkar (Squirel Cage Rotor) .......... 16
Gambar 3.5 celah udara ................................................. 17
Gambar 3.6 skema celah udara ...................................... 17
Gambar 3.7 kumparan tembaga .................................... 18
Gambar 4.1 Alat Perlindungan Diri ............................... 22
Gambar 4.2 Mengukur Tahanan Isolasi ........................ 24
Gambar 4.3 Cover Fan ................................................... 26
Gambar 4.4 Fan .............................................................. 27
Gambar 4.5 End Shield Cover ........................................ 27
Gambar 4.6 Trekker Bearing ......................................... 27
Gambar 4.7 Membersihkan shaft motor ........................ 28
Gambar 4.8 Bearing Heater .......................................... 29
Gambar 4.9 Sarung tangan Anti Panas .......................... 29
Gambar 4.10 Pelumasan Bearing .................................. 20
Gambar 4.11 Penyemprotan Varnish............................. 31
Gambar 4.12 Memasang Cover Fan............................... 32
Gambar 4.13 Tes tahanan isolasi setelah perbaikan ...... 33
Gambar 4.14 Penggantian skun terminal ...................... 33

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Uraian Kegiatan .............................................. 12


Tabel 4.1 Standar rekomendasi nilai minimum P.I ....... 25
Tabel 4.2 Hasil pengukuran tahanan isolasi motor
antar pasa ........................................................................ 25
Tabel 4.3 Pengukuran tahanan isolasi motor pasa
Ground ............................................................................ 26
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran tahanan isolasi motor setelah
perbaikan ........................................................................ 32

v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan kegiatan magang atau PKL di dunia
kerja untuk mahasiswa Politeknik sangat penting dilakukan
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia. Kegiatan magang tersebut berfungsi
untuk menyelaraskan antara keterampilan teori, latihan dan
praktek mahasiswa yang diperoleh di dunia pendidikan dan
diterapkan langsung secara nyata di dunia kerja. Magang
merupakan suatu kegiatan praktek lapangan yang wajib
dilaksanakan mahasiswa dalam menyelesaikan program
Diploma III pada Politeknik Negeri Banjarmasin jurusan
Teknik Elektro program studi Teknik Listrik.
Dalam rangka mendukung operasional pembangkit
listrik di PT PLN Indonesia Power UPK Asam Asam, peran
sistem pendinginan menjadi krusial. Cooling tower fan dengan
motor 400V memiliki peran penting dalam menjaga suhu
optimal mesin pembangkit listrik. Oleh karena itu, dilakukan
kegiatan perbaikan pada motor 400V cooling tower fan untuk
memastikan kelancaran operasional dan efisiensi kerja unit
pembangkit listrik tersebut. Laporan PKL ini bertujuan untuk
mendokumentasikan proses perbaikan, tantangan yang
dihadapi, serta solusi yang diterapkan dalam memulihkan
fungsi motor tersebut.

1
PT PLN Persero ULP Banjarbaru sebagai penyedia
tenaga listrik di wilayah tertentu memiliki tanggung jawab
untuk menyediakan pasokan listrik yang stabil dan merata
kepada konsumennya. Pemerataan beban gardu menjadi hal
yang krusial dalam menjaga distribusi listrik yang adil dan
efisien. Dalam rangka meningkatkan kinerja jaringan
distribusi, dilakukan kegiatan pemeliharaan dan pemerataan
beban gardu. Laporan PKL ini bertujuan untuk
mendokumentasikan langkah-langkah yang diambil, kendala
yang dihadapi, serta hasil dari kegiatan pemeliharaan dan
pemerataan beban gardu di PT PLN Persero ULP Banjarbaru.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan PKL
Secara umum, PKL ini bertujuan:
a) memenuhi persyaratan untuk program studi
jenjang Diploma III di semester 5 yang telah
ditetapkan oleh kampus Politeknik Negeri
Banjarmasin.
b) mengasah kemampuan mahasiswa dalam
dunia kerja dan menyelaraskan antara
pengetahuan secara teoridan praktek yang
telah didapatkan di Kampus Politeknik
Negeri Banjarmasin dengan dunia kerja
dilapangan.
c) memberikan pengalaman dan pengetahuan
kepada mahasiswa dalam persiapan dunia
kerja yang dinamis dalam ilmu praktek
sebelum memasuki lingkungan kerja nyata,
dan
2
d) memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang proses pelaksanaan suatu kegiatan
atau proyek yang terjadi di dunia kerja.

1.2.2 Manfaat PKL


a) Bagi Mahasiswa Peserta PKL
 Mahasiswa belajar mempunyai sikap disiplin,
tanggung jawab dan kreatif terhadap apa yang
dikerjakan di dunia kerja.
 Meningkatkan dan memahami manfaat
pengembangan pelajaran yang didapat dari
kampus serta menerapkannya ke dalam dunia kerja
sebagai perbandingan teori, praktek, dan kerja
lapangan.
 Menambah pengetahuan dan wawasan di bidang
TeknikListrik di dunia kerja yang mungkin tidak
di dapat di perguruan tinggi.

b) Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin


 Terjalinnya kerjasama “bilateral” antara
Politeknik dengan industri.
 Dengan melaksanakan program Praktek Kerja
Lapangan akan memberikan keahlian yang
professional bagi mahasiswa sesuai dengan tujuan
pendidikan.
 Politeknik akan dapat meningkatkan kualitas
lulusannya melalui pengalaman Praktek Kerja
Lapangan.
3
 Dapat mempromosikan dan memperkenalkan ke
dunia kerja bahwa Politeknik Negeri Banjarmasin
memilikimahasiswa dengan motto kerja yang
berkualitas dan bertanggung jawab serta
diperhitungkan di dunia kerja.
 Dapat mengevaluasi pengetahuan mahasiswa
terhadap praktek dan teori yang diberikan
diberikan di kampus.

c) Bagi Dunia Industri


 Adanya kerjasama antara dunia pendidikan dengan
dunia industri/ perusahaan sehingga perusahaan
tersebut dikenal oleh kalangan akademis.
 Industri tersebut dapat lebih mudah menyelesaikan
pekerjaan mereka karena bantuan tenaga dari para
mahasiswa.
 Memberikan nama baik bagi perusahaan karena
telah ikutserta dalam mensukseskan pendidikan
untuk unukmembangun sumber daya manusia
yang berkualitas tinggi.
1.3 Ruang Lingkup Kerja
Ruang lingkup kerja dalam pelaksanaan magang ini
adalah sebagai berikut:
1) Ruang Lingkup Kerja Pembangkit
Unit : PT PLN INDONESIA POWER UPK ASAM
ASAM
Alamat : Asri Mulia, Kec. Jorong, Kabupaten Tanah
Laut, Kalimantan Selatan 70881

4
Waktu : 14 Agustus 2023 s/d 14 Oktober 2023
Okupasi :
1. Preventive Maintenance,yaitu
pemeliharaan secara berkala pada alat
untuk mencegah kerusakan.
2. Corrective Maintenance,yaitu tindakan
perawatan yang bertujuan untuk
memperbaiki peralatan.
3. Overhaull,yaitu tindakan perbaikan atau
perawatan secara keseluruhan.
2) Ruang Lingkup Kerja Distribusi
Unit : PT PLN (Persero) ULP
BANJARBARU
Alamat : Loktabat Utara, Kec. Banjarbaru
Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan
Selatan 70714
Waktu : 23 Oktober s/d 22 Desember 2023
Okupasi :
1. Pembuatan NIDI (Nomor induk
instalasi).
2. Pemerataan Beban Gardu
3. Perluasan Jaringan
4. Pemeliharaan Jaringan

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Praktek Kerja Lapangan
2.1.1 Gambaran Umum
1) Gambaran umum di bagian pembangkit
PLTU Asam Asam adalah Pembangkit Listrik
Tenaga Uap yang berada di desa Asri Mulia,
kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan
Selatan. PLTU Asam Asam menjadi pemasok utama
sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan
tengah dengan kapasitas total 260MW.
PLTU Asam Asam juga salah satu pembangkit
terbesar yang dimiliki oleh PT PLN Indonesia power
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
PLTU Asam Asam mulai dibangun pada tahun 1997,
beroperasi pada tahun 2000. Pertama kali, Unit 1 PLTU
Asam Asam menghasilkan listrik tanggal 28 Juni 2000.
Tak lama berselang, tepatnya pada 25 Oktober 2000,
Unit 2 juga mulai beroperasi untuk memasok kebutuhan
listrik warga Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah. Meski memakan waktu yang lama dalam proses
pembangunannya yakni kurang lebih 3 tahun dan harus
menghadapi beberapa kendala teknis, akhirnya PLTU
Asam Asam Unit 3 selesai dibangun dan siap beroperasi.
Pada tanggal 24 Maret 2012, Unit 3 PLTU Asam Asam
hadir untuk mendukung kerja Unit 1 dan 2, Tak berselang

6
lama, Unit 4 bergabung dan mulai beroperasi pada
tanggal 7 November 2012. Kini, ke-4 unit PLTU Asam
Asam telah beroperasi maksimal dengan kapasitas daya
260MW. Dan sekarang unit 5 dan unit 6 PLTU Asam
Asam dalam proyek pembangunan untuk membantu
menerangi Kalselteng.

2) Gambaran umum di bagian distribusi


Berawal di akhir abad 19, bidang pabrik gula dan
pabrik ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan
saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pebrik teh mendirikan
pembangkit tenaga lisrik untuk keperluan sendiri. Antara
tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan
perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang,
setelah Belanda menyerah kepada pasukantentara Jepang
di awal Perang Dunia II. Proses peralihan kekuasaan
kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus
1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan
ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik
melalui delagasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang
bersama-sama dengan Pemimpin KNI Pusat berinisiatif
menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan
perusahaan- perusahaan tersebut kepada Pemerintah
Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden
Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan
kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.
Pada tanggal 1 januari 1961, Jawatan Listrik dan
7
Gas diubah menjadi BPU-PLN (Bada Pemimpin Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang
listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1
Januari 1965. Pada saat yang sama, 2 (dua) perusahaan
negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai
pengelola tenaga listrik milik negara danPerusahaan Gas
Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan. Pada
tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 17,
status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan
sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai
Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan
(PKUK)dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi
kepentingan umum.
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang
memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk
bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak
tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga
sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi
kepentingan umum hingga sekarang.

8
2.1.2 Struktur organisasi
1) Struktur Organisasi Pembangkit

9
2) Struktur Organisasi Distribusi

2.1.3 Sistem yang Sedang Berjalan


1) Sistem yang sedang berjalan di bagian Pembangkit
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang
bersirkulasi secara tertutup. Siklus tertutup artinya
menggunakan fluida yang sama secara berulang-
ulang. Urutan sirkulasinya secara singkat adalah
sebagai berikut :
 Pertama air diisikan ke boiler hingga
mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini
dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara
sehingga berubah menjadi uap.
 Kedua, uap hasil produksi boiler dengan
tekanan dan temperatur tertentu diarahkan
untuk memutar turbin sehingga

10
menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
 Ketiga, generator yang dikopel langsung
dengan turbin berputar menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari perputaran medan
magnet dalam kumparan.
 Uap bekas keluar turbin masuk ke
kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi
air. Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi
boiler. Demikian siklus ini berlangsung
terus menerus dan berulang-ulang.
 Putaran turbin digunakan untuk memutar
generator yang dikopel langsung dengan
turbin sehingga ketika turbin berputar
dihasilkan energi listrik dari terminaloutput
generator.

11
Gambar 2.1 siklus fluida kerja
sederhana PLTU

2) Sistem Yang sedang berjalan di bagian Distribusi

1) Aktivitas/Bisnis Utama
Aktivitas atau bisnis utama PT PLN (Persero)
adalah penyediaan tenaga listrik, yang
meliputi pembangkitan, transmisi, distribusi,
retail dan aktivitas penunjang lainnya di
bidang ketenagalistrikan.
2) Produk (Jasa/Barang/layanan Publik,
Pendidikan, Sosial)

12
Gambar 2.2 Kwh meter prabayar dan Kwh meter pasca
bayar

Gambar 2.3 Customers Service PT PLN

13
BAB III

URAIAN KEGIATAN
3.1 Kegiatan di bagian Pembangkit
Pelaksanaan PKL dilakukan mulai tanggal 14 Agustus
2023 sampai dengan tanggal 14 september 2023, dimana
uraian kegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Hari Jam Kerja Jam Istirahat
Senin-Kamis 08.00 -16.30 12.00 - 14.00
WITA WITA
Jum’at 08.00 - 17.00 11.30 – 14.00
WITA WITA
Sabtu - Minggu LIBUR
Tabel 3.1 Uraian Kegiatan

3.1.1 Pengenalan motor induksi 3 fasa


Motor induksi merupakan motor listrik arus
bolak balik (AC) yang paling luas di gunakan.
Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini
bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke
rotornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh
dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif
antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magnetic field) yang di hasilkan oleh arus stator.
Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam
kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di
14
rumah tangga. Hal ini disebabkan karena motor
induksi memiliki berbagai keunggulan dibanding
dengan motor listrik yang lain, yaitu di antaranya
karena harga yang relatif murah, konstruksinya yang
sederhana dan kuat serta karakteristik kerja yang
baik. Motor induksi rotor sangkar tupai 3 fasa banyak

Gambar 3.1 Motor induksi 3 fasa


di gunakan di dalam dunia.
3.1.2 Konstruksi Motor
Gambar konstruksi motor induksi rotor sangkar
Motor induksi terdiri atas 2 bagian utama yaitu

Gambar 3.2 Konstruksi Motor Induksi


rotor sangkar
15
stator dan rotor. Ada 2 jenis rotor yaitu rotor
sangkar dan belitan.
1. Stator
Stator merupakan bagian yang diam dari motor
induksi 3 fasa, pada bagian stator terdapat
beberapa slot yang merupakan tempat kawat
(konduktor) dari 3 kumparan tiga fasa yang di
sebut kumparan stator, yang masing-masing
kumparan mendapatkan suplai arus 3 fasa, maka
pada kumparan tersebut segera timbul medan
putar. Dengan adanya medan magnet putar pada
kumparan stator akan mengakibatkan rotor
berputar, hal ini terjadi karena adanya induksi
magnet dengan kecepatan putar rotor sinkron dan
kecepatan putar stator. Kontruksi stator motor
induksi pada dasarnya terdiri dari bagian- bagian
sebagai berikut ;
1 Rumah stator (rangka stator) dari besi tuang
2 Inti stator dari besi lunak atau baja silicon
3 Alur, bahannya sama dengan inti di mana
alur ini merupakan tempat meletakkan
belitan (kumparan stator).

16
4 Belitan (kumparan) stator dari tembaga

Gambar 3.3 Stator

Rangka stator motor induksi di desain dengan baik


dengan 4 tujuan yaitu :
1 Menutupi inti dan kumparannya.
2 Melindungi bagian-bagian mesin yang bergerak
dari kontak langsung dengan manusia dan dari
goresan yang di sebabkan oleh gangguan objek
atau gangguan udara terbuka (cuaca luar).
3 Menyalurkan torsi ke bagian peralatan pendukung
mesin dan oleh karena itu stator di desain untuk
tahan terhadap gaya putar dan goncangan.
4 Berguna sebagai sarana rumahan ventilasi udara
sehingga pendinginan lebih efektif.

2. Rotor
Rotor merupakan bagian yang bergerak akibat adanya
induksi magnet dari kumparan stator yang
17
diinduksikan kepada kumparan rotor. Rotor dari motor
induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Rotor sangkar (squirel cage rotor)
Hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan
rotor dengan jenis ini. Rotor jenis ini banyak digunakan
pada motor induksi 3 fasa yang berdaya relatif kecil,
Karena rotor jenis ini, pada motor induksi adalah
paling sederhana dan kuat rotor jenis ini dibuat dari
baja silicon dan terdiri dari inti yang berbentuk silinder
yang sejajar dengan alur/slot dan diisi dengan tembaga
atau alumunium yang berbentuk batangan. Berikut ini
adalah gambar dari rotor sangkar (squirel cage rotor)
yang di tunjukkan oleh Gambar di bawah ini.

Gambar 3.4 Rotor Sangkar (Squirel Cage Rotor)


3. Celah Udara
Di antara stator dan rotor terdapat celah udara yang
merupakan ruangan antara stator dan rotor. Pada
selah udara ini lewat fluks induksi stator yang
memotong kumparan rotor sehingga menyebabkan
rotor berputar. Selah udara yang terdapat antara
18
stator dan rotor di atur sedemikian rupa sehingga di
dapatkan hasil kerja motor yang optimum. Bila celah
udara antara stator dan rotor terlalu besar akan
mengakibatkan efisiensi motor induksi rendah,
sebaliknya bila jarak antara celah terlalu kecil atau
sempit akan menimbulkan kesukaran mekanis pada
mesin. Berikut ini adalah gambar dari celah udara:

Gambar 3.5 celah udara

Gambar 3.6 skema celah udara

19
Gambar 3.7 kumparan tembaga
Celah udara tidak bisa dipisahkan dengan belitan,
sedangkan belitan (kumparan) yang terbuat dari
tembaga yang sudah disusun sedemikian rupa
dengan hitungan tertentu. Celah udara itulah terletak
diantara rotor dan stator diatas belitan (kumparan)
tersebut. Berikut ini adalah gambar belitan:

3.1.3 Faktor kerusakan motor


Faktor kerusakan dapat di bagi menurut beberapa
faktor
1. Di bagi menurut asal sebab munculnya faktor
kerusakan
a. Kerusakan dari luar motor
Kualitas sumber tenaga listrik, kondisi
lingkungan panas, lembab, tidakada ventilasi
dan kondisi beban.

20
b. Kerusakan dari dalam motor penuaan, bearing,
rotor dan stator.
2. Di bagi menurut jenis faktor kerusakan
a. Kerusakan karena listrik (kualitas listrik)
1 Hilangnya salah satu tegangan mengakibatkan
tidak balance, kebanyakan lilitan motor akan
terbakar karena motor akan mengalami panas
yangberlebihan (over heating) yang di sebabkan
oleh over current karena hilangnya salah satu
tegangan fasa.
2 Under dan over voltage dapat menimbulkan
heating di dalam winding, berakibat umur
motor menjadi pendek. Voltage spike akibat
power. switching atau serangan petir (lightning
strikes) juga menyebabkan kerusakan isolasi
winding. Kualitas suplai tenaga sangat
menentukan umur motor listrik, maka hal-hal di
atas memang harus di hindari dengan cara
menjaga kualitas listrik atau mematikan sistem
dari motor listrik tersebut.
b. Kerusakan mekanis
1 Panas (over heating)
Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga
motor tidak dapatmencapai umur pakai yang
seharusnya ialah over heating. Setiap
mengalami kenaikan temperatur 10 derajat,
dari temperatur normalnya, berakibat

21
memototng umur motor 50%, meskipun
kenaikan terjadi hanya sementara.

Penyebab terjadinya over heating di antaranya


adalah :
1) Sistem starting, kebanyakan motor di pasang
dengan direct on line starting. Sistem ini
menimbulkan arus start terlampau besar (hingga
7 kali), sehingga menimbulkan panas yang
besar.
2) Start-stop terlalu sering tanpa memperhatikan
jeda antar waktu start sangat menimbulkan
kerusakan.
3) Environment ambient temperature tinggi
mengakibatkan operating temperature motor
lebih tinggi dari seharusnya. Ventilasi ruang
kurang bagusmenimbulkan system pendinginan
motor tidak baik. Mengakibatkan operating
temperature motor naik.
4) Ventilasi ruang kurang bagus menimbulkan
sistem pendinginan motor tidak baik.
Mengakibatkan operating temperature motor
naik.
5) Kondisi motor : fan rusak, bodi motor kotor,
saluran pendingin buntu atau kotor sehingga
menganggu pendinginan.
6) Vibrasi Merupakan indikasi bahwa kondisi
22
motor sedang mengalamimasalah. Vibrasi yang
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan yang
lebih parah. Sumber vibrasi dapat dari motor
atau dari mesin yang digerakan (load) bahkan
mungkin juga dari keduanya.

Penyebab terjadinya vibrasi antara lain :


a. Rotor unbalance (motor atau load)
b. Bearing aus atau rusak menyebabkan poros
berputar tidak sintris.
c. Akumulasi karat atau kotoran pada rotor.

Setelah mengetahui beberapa sebab kerusakan,


kita dapat merencanakan program pemeliharaan dan
langkah pelaksanaan yang sesuai dan terjadwal untuk
menambah umur dari motor listrik tersebut.

3.1.4 Langkah-Langkah Perbaikan Motor 400V


Cooling Tower Fan
1. Melakukan insulation tester pada kabel terminal
motor (phasa ground dan per phasa)
2. Membuka cover fan,fan, Shield cover.
3. Melepaskan bearing lama dari shaft.
4. Membersihkan dan mengamplas shaft motor.
5. Membersihkan shield cover,cover fan,dan fan.
6. Memanaskan bearing baru mengguanakn lamp
heater.
7. Memasang bearing yang sudah di panaskan pada
shaft.
23
8. Beri grease pada bearing.
9. Menyemprotkan varnish pada belitan stator.
10. Belitan stator dipanaskan menggunakan lamp
heater agar tidak lembab.
11. Memasang kembali shield cover, fan dan cover
fan.
12. Melakukan insulation tester.
13. Finishing Motor,mengganti skun pada kabel
terminal motor
3.2 Kegiatan Di Bagian Distribusi
Pelaksanaan PKL dilakukan mulai tanggal 23
Oktober 2023 sampai dengan tanggal 22
Desember 2023, dimana uraian kegiatan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Hari Jam Kerja Jam Istirahat
Senin-Kamis 08.00 -17.00 12.00 - 14.00
WITA WITA
Jum’at 08.00 - 17.00 11.30 – 14.00
WITA WITA
Sabtu - Minggu LIBUR
Tabel 3.2 Uraian Kegiatan

3.2.1 Pengertian Gardu Distribusi


Gardu distribusi merupakan suatu bangunan gardu
listrik terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung
Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM),
Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan
Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk
24
Me- masok tenaga listrik bagi para pelanggan baik
dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun
Tegangan Rendah (TR 220 /380V). Tegangan
primer 20 KV lalu diubah oleh gardu distribusi
menjadi tegangan sekunder 400 V (antar fasa) atau
220 V (fasa – netral). Pelanggan yang mengguna- kan
adalah pelanggan Tegangan Rendah (TR), baik
industri maupun rumah tangga.
Penyeimbangan beban gardu distri- busi
merupakan suatu rutinitas yang dilaku- kan oleh PLN
dalam rangka manajemen sebuah gardu distribusi.
Jumlah Pertumbuhan pelanggan PLN tidak sama
disetiap fasa. Ketidakseimbangan beban juga terjadi
akibat putus dalam berlangganan pengguna energi
listrik PLN, maka akan terjadi perbedaan setiap fasa.
Keadaan beban yang terus berubah, maka perlu
dilakukan penyeimbangan beban secara berkala.
Penyeimbangan beban pada suatu trafo belum
menjamin tercapainya keseimbangan beban di titik
Luar Waktu Beban Puncak (LWBP). Penyeimbangan
dilakukan dengan metode seimbang beban seharian
(SBS) melalui proses simulasi. Penggunaan simulasi
terlebih dahulu dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi dari kegiatan penyeimbangan beban.
Pengukuran awal beban pada sebuah trafo distribusi
perlu dilakukan untuk penyeimbangan sebagai input
software simulasi. Penyeimbangan dilakukan
merujuk pada hasil simulasi, sehingga keseimbangan
antar fasanya tercapai disemua titik waktu kurva
25
beban.
Suatu sistem tenaga listrik yang lengkap
mengandung empat unsur. Pertama, pembangkit
tenaga listrik. Kedua, transmisi, lengkap dengan
gardu induk. Karena jaraknya yang jauh, maka di-
perlukan penggunaan tegangan tinggi (TT), atau
tegangan extra tinggi (TET). Ketiga, distribusi, yang
biasanya terdiri atas saluran distribusi primer
tegangan menengah (TM) dan saluran distribusi
sekunder tegangan rendah (TR). Keempat,
pemakaian (utilisasi), yang terdiri atas instalasi
pemakaian tenaga listrik. Instalasi rumah tangga
menggunakan tegangan rendah, sedangkan pemakai
besar seperti industri mempergunakan tegangan
menengah.
Mendekati pusat pemakaian tenaga listrik,
yang dapat merupakan suatu industri atau kota,
tegangan tinggi diturunkan menjadi tegangan
menengah (TM). Di Indonesia tegangan menengah
adalah 20 KV.

26
Gambar 3.8 Sistem Tenaga Listrik

Saluran 20 KV ini menelusuri jalan-jalan diseluruh


kota, dan merupakan sistem distribusi primer.
Di Indonesia, tegangan rendah adalah 220/380
volt, dan merupakan sistem distribusi sekunder,
disebut jaringan tegangan rendah (JTR). Jaringan
Tegangan Rendah adalah penyaluran tenaga listrik
dimulai dari sisi sekunder trafo distribusi yang
mencakup seluruh bagian jaringan beserta
perlengkapannya, sampai ke Alat Pengukurdan
Pembatas (APP) beban. Drop tegangan adalah
tegangan yang dikirim tidak sama dengan tegangan
yang diterima beban, karena arus (I) yang mengalir
disepanjang penghantar berbanding lurus dengan
tahanan (R), sementara besarnya rugi-rugi daya
sepanjang jaringan adalah kuadrat arus (I2) dikali
tahanan penghantar jaringan (R).

27
Besar arus beban berbeda-beda disetiap fasa R,
S, T sepanjang jaringan, menimbulkan pembebanan
pada trafo sekunder akibat beban tidak seimbang,
Arus netral akan mengalir ke bumi melalui
penghantar pembumian, maka sulit menghitung rugi-
rugi daya keseluruhan dari saluran penghantar
tersebut. Penelitian ini menggunakan beberapa
asumsi dan hasil perhitungan yang diperoleh
bukanlah hasil sebenarnya akan tetapi merupakan
hasil pendekatan.

3.2.2 Jenis jenis Gardu Distribusi


1. Gardu Distribusi Beton
Merupakan Gardu yang seluruh komponen
utama instalasinya seperti Transformator dan
Peralatan Proteksi terangkai di dalam sebuah
bangunan sipil yang di rancang di bangun dan di
fungsikan dengan kontruksi pasangan Batu Dan
Beton. Kontruksi Bangunan Gardu ini bertujuan
untuk memenuhi persyaratan terbaik bagi sistem
keamananKetenagalistrikan.

28
Gambar 3.9 Gardu Beton

- Seluruh peralatan berada dalam bangunan


beton
- Luas gardu minimal 7 x 4 m2
- Kapasitas trafo maksimum 2 x 630 kVA
2. Gardu Distribusi Kios/Metal

Gambar 3.10 Gardu Kios

29
Gardu yang bangunan
keseluruhannya terbuat dari plat besi
dengan konstruksi seperti kios. Ukuran
gardu 3 x 4 m, Peralatannya sama
dengan gardu beton. Selain untuk
pemasangan tetap, gardu kios juga
digunakan untuk keperluan
sementara/darurat (bersifat
mobile/bergerak).
- Seluruh peralatannya terletak dalam ruangan
tertutup dari metal/logam
- Ukuran gardu 3 x 4 m
3. Gardu Distribusi Portal

Gambar 3.11 Gardu Portal

30
merupakan salah satu dari Jenis Konrtuksi
Gardu Tiang, Yaitu Gardu Distribusi Tenaga
Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan
memakai kontruksi dua tiang atau lebih. Tempat
kedudukan Transformator sekurang kurangya 3
meter di atas permukaan tanah. Dengan sistem
proteksi di bagian atas dan Papan Hubung Bagi
Tegangan di bagianbawah untuk memudahkan
kerja teknis dan pemeliharaan. Seluruh Peralatan
disanggah oleh dua tiang, luas tanah yang
dibutuhkam untuk konstruksi tinag portal adalah
± 2 x 3 m2. Kapasitas maksimum Transformator
adalah 315 kVA.
Berikut adalah Komponen gardu Portal:
A. Komponen utama bagian atas gardu
1. Lightning Arrester ( LA )
2. Fused Cut Out ( FCO atau CO )
3. Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu.
4. Tiang
5. Trafo Distribusi ( 315 KVA )
6. Rangka Gardu
7. Pipa Jurusan
B. Komponen utama bagian bawah gardu
1. Saklar utama
2. Rel tembaga atau rel jurusan
3. NH Fuse Jurusan
4. Kabel naik atau kabel jursan ( bisa berupa
NYY atau NYFGBY ) dengan ukuran sesuai
31
dengan kebutuhan.
5. Kabel turun ( Kabel penghubung dari trafo ke
PHB-TR ) dengan ukuran disesuaikan dengan
kebutuhan dan trafo distribusi yang terpasang.

Gambar 3.12 Rangkaian Dalam Gardu

4. Gardu Distribusi Cantol

Gambar 3.13 Gardu Cantol


32
Merupakan salah satu dari dua Jenis
Kontruksi Gardu Tiang. Yaitu Tipe Gardu
Distribusi Tenaga Listrik dengan
Transformator, proteksi, dan Papan Hubung
Bagi Tegangan Rendah ( PHBTR ) di cantokan
atau dipasang langsung pada satu tiang yang
memiliki kekuatan minimal 500 dAn.
Berikut adalah komponen gardu cantol:
A. Komponen utama bagian atas gardu
1. Tiang
2. Lightning Arrester (LA)
3. Trafes dudukan FCO dan Arrester
4. Fused cut out (FCO atau CO)
5. Transformator
6. Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu
7. Dudukan Trafo
B. Komponen Utama Bagian Bawah Gardu
1. NH FUSE
2. Rel Tembaga atau rel jurusan
3. Kwh MTD
4. Saklar Utama
5. Kabel Turun (NYY/NYFGBY)
6. Trafo Arus (CT)
7. Kabel Naik NYY/NYFGBY

33
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Dan pembahasan di Bagian Pembangkit
Hal-hal yang perlu di perhatikan dan di siapkan
pada perbaikan Motor 400V 110kw adalah sebagai
Berikut:
1. Perlengkapan safety alat pelindung diri(APD)
Penggunaan APD pada saat Bekerja di lapangan
sangat penting untuk menjamin K3 (Kesehatan
Keselamatan Kerja) Apd yang digunakan dalam
perbaikan motor adalah:
• Helm
• Sepatu safety
• Sarung tangan
• Kacamata

Gambar 4.1 Alat Perlindungan Diri

34
2. Alat dan bahan
Alat Yang digunakan:
• Kunci pass ring
• Impact
• Tang Potong
• Tang kombinasi
• Lamp heater
• Bearing heater
• Palu
• Betel besi
• Trekker bearing
• Insulation tester
• Inside micrometer
Bahan yang digunakan:
• Bearing
• Amplas
• Grease
• Kain lap
• Varnish
• WD-40
• Contact cleaner

35
4.1.1 Langkah-langkah perbaikan motor 400v 110 kw
a. Melakukan pengukuran tahanan isolasi motor
sebelum perbaikan.

Gambar 4.2 Mengukur


tahanan isolasi

MEGA OHM METER atau yang biasa


disebut MEGGER merupakan salah satu alat ukur
yang berfungsi untuk mengukur tahan isolasi dari
suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah
penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung
langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan
nol atau dengan Ground. Metode yang kami gunakan
pada pengukuran tahanan isolasi motor ini
menggunakan metode Polarization Index(PI).
Polarization index(PI) adalah suatu metode
pengukuran yang sangat ideal untuk menguji sirkuit
isolasi padat. Karena hal ini, metode ini tidak
direkomendasikan untuk peralatan dengan isolasi
minyak,karena akan memberikan hasil yang rendah
36
meskipun isolasi dalam keadaan baik. Rumus
menghitung polaritas index adalah 10menit/1menit =
resistansi 10 menit setelah menerapkan tegangan /
resistansi 1 menit setelah menerapkan tegangan.
Menurut standar IEC 60085-01:1984 Nilai minimum
tahanan isolasi motor adalah sebagai berikut:
Thermal class rating Minimum P.I
Class A 1.5
Class B 2.0
Class F 2.0
Class H 2.0
Tabel 4.1 standar rekomendasi nilai minimum P.I

Karena motor yang kami ukur berada pada kelas F,


maka minimum P.I yang di anjurkan adalah 2.0.
Pengukuran tahanan isolasi pada motor dibagi
menjadi dua, yaitu pengukuran tahanan isolasi antar
belitan motor dan pengukuran tahanan isolasi
kumparan dengan ground/Body.
1. Pengukuran tahanan isolasi antar belitan motor
Pengukuran dan pengecekan dilakukan
dengan menghubungkan insulation tester ke
masing-masing terminal phase motor. Untuk
lebih mudahnya silajhkan lihat tabel berikut ini:
Phase(R,S,T) Hasil pengukuran(GΩ)
R+S 18
R+T 20
T+S 22

37
Tabel 4.2 Hasil pengukuran tahanan isolasi
motor antar pasa
2. Pengukuran Tahanan isolasi belitan dengan
Body(Ground)
Pengukuran dilakukan dengan menghubungkan
insulation tester ke masing-masing terminal
belitan. Untuk Lebih tepatnya Silahkan lihat tabel
berikut ini:
Phase (R,S,T) Hasil Pengukuran (GΩ)
R+Ground 8
S+Ground 8,5
T+Ground 10
Tabel 4.3 Pengukuran tahanan isolasi motor
pasa Ground
b. Penggantian bearing motor
Langkah-langkah penggantian bearing pada motor
adalah sebagai berikut:
1. Lepaskan cover fan,fan dan shield cover,
bersihkan sisa-sisa grease atau karat
menggunakan kain lap dan WD-40 dan contact
cleaner.membersihkan bagian Fan,Cover Fan
dan Shield bearing berfungsi untuk
memaksimalkan kinerja motor,fan yang bersih
dapat mengurangi terjadinya temperature tinggi

38
Gambar 4.4 Fan Gambar 4.3 Cover Fan

Gambar 4.5 End Shield


Cover

2. Bearing dilepaskan menggunakan Trekker


bearing. Treker bearing adalah adalah sebuah
alat yang digunakan oleh para teknisi untuk
melepas komponen-komponen yang terdapat
pada bearing . Dengan menggunakan treker

39
bearing, komponen pada bantalan tidak perlu
semuanya dibuang sehingga dapat digunakan
kembali.
Trekker yang kami gunakan adalah trekker kaki 3,
alat ini memiliki jari-jari di ujungnya yang dapat
menekuk untuk mencengkram bearing.

Gambar 4.6 Trekker Bearing

Berikut adalah cara menggunakan treker


bearing kaki tiga ini:

 Pasang “lengan” treker pada komponen yang


ingin dilepaskan.
 Kencangkan dan putar tuas yang berlokasi di
tengah-tengah treker dengan bantuan kunci yang
sesuai.
 Putar secara perlahan agar komponen yang
hendak dilepas tidak rusak.
40
 Putar hingga komponen tersebut terlepas
dengan sendirinya.

3. Bersihkan main shaft motor menggunakan kain


lap dan WD-40, lalu main shaft diamplas untuk
menghilangkan sisa kerak grease,sehingga
mempermudah pemasangan bearing.

Gambar 4.7 Membersihkan Shaft


Motor
Bearing baru dipanaskan menggunakan
bearing heater, agar bearing memuai dan mudah
dipasang. Bearing dipanaskan sekitar 10 menit
dengan suhu 110 °C lalu bearing di pasang ke main
shaft.

41
Gambar 4.8 Bearing Heater

Setelah 10 menit bearing dipanaskan, bearing di


pasang ke main shaft menggunakan sarung tangan
kerja tahan panas.

Gambar 4.9 Sarung tangan anti panas

42
Gambar 4.10 Pelumasan Grease
4. Bearing yang telah dipasang,diberi pelumas pada
bagian ball bearing menggunakan grease untuk
mengurangi gaya gesek yang terjadi pada
komponen yang bersinggungan,selain sebagai
pelumas grease juga berfungsi untuk mencegah
korosi atau karat.Jika motor beroperasi,grease
wajib di lakukan secara rutin agar tidak terjadi
noise.
5. Insulating varnish adalah jenis pernis khusus yang
berfungsi sebagai isolasi untuk melindungi
gulungan transformator,kumparan electric
motor,generator(rotor&stator).setelah bearing
dipasang,kumparan stator disemprot
menggunakan varnish dan dikeringkan
menggunakan lamp heater untuk mempercepat
dan memaksimalkan pengeringan

43
Gambar 4.11 Penyemprotan
Insulating varnish

6. Memasang kembali Fan,Cover Fan,Shield


bearing DE dan Shield bearing NDE,setelah
melakukan perawatan dan perbaikan pada bagian
stator dan rotor,bagian Fan,Cover Fan dan Shield
bearing yang sudah dibersihkan di pasang
kembali.

44
Gambar 4.12 Pemasangan
Cover fan
7. Insulation tester(megger) ulang untuk mengetahui
dan membandingkan hasil megger sebelum dan
sesudah dilakukan perbaikan dan perawatan.
Berikut hasil megger ulang setelah dilakukan
perbaikan :
Phase(R,S,T) Hasil Pengukuran(GΩ)
R+S 14
R+T 14,5
T+S 13
R+Ground 10,5
T+Ground 11,5
S+Ground 12,5
Tabel 4.3 Hasil pengukuran tahanan isolasi motor
setelah perbaikan

45
Gambar 4.13 Tes Tahanan
isolasi setelah perbaikan
8. Finishing(mengganti skun kabel pada terminal
motor).Tindakan penggantian kabel terminal ini
penting untuk memastikan keamanan dan kinerja
motor yang lebih baik

Gambar 4.14 Penggantian


Skun Kabel

46
4.2 Hasil dan Pembahasan di Distribusi
4.2.1 Gambaran Umum Gardu KBU 378
Gardu KBU 378 berlokasi di Kampung Belangian Benua
riam Kecamatan Karang Intan Banjarbaru, dengan kapasitas
160 kVA yang digunakan untuk menyuplai listrik ke 2
jurusan. Berikut tabel Data Karakteristik Gardu Trafo KBU
378:
Karakteristik Keterangan
Nomor Gardu KBU-0378
Penyulang ARN03
Tahun Pembuatan 2015
Jumlah Jurusan 2

Merk STARLITE
Kapasitas max (kVA) 160
Kapasitas Trafo (kVA) 160
Status Trafo Tidak Over Blast
Tabel 4.4 Spesifikasi Transformator

47
4.2.2 Cara Melakukan Pemerataan Beban Pada Gardu
KBU 378
1. Melakukan pengukuran beban transformator

Gambar 4.15 Pengukuran Gardu

Pengukuran beban dilakukan pada saat waktu


beban puncak. Penentuan waktu beban puncak
disetiap tempat berbeda-beda tergantung
penggunaan beban dari konsumen tersebut.
Biasanya waktu beban puncak diantara jam 17.00
– 22.00untuk daerah konsumen rumah tangga.
2. Mengetahui jumlah beban yang akan diseimbangkan
Setelah melakukan pengukuran pada trafo maka
mendapatkan hasil fasa R = 95,5A, S = 60A, T = 53A
dan Netral = 51A, dimana beban rata-rata tiap fasa
adalah I = 69,5A.

48
Pengukuran Beban Penyeimbangan Beban
Induk Jalur A Jalur B Jalur A Jalur B Total
Fasa R 95,5 A 50 A 49 A - 18 A - 10 A - 28 A
Fasa S 60 A 20 A 39 A + 10 A - + 11 A
Fasa T 53 A 25 A 30 A +8A +9A + 16 A
Netral 51 A 28 A 26 A - - -
Tabel 4.5 Data Penyeimbangan Beban
Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah beban
yang diseimbangkan adalah fasa R pengurangan beban
sebanyak 28A rute A = -18A dan rute B = 10A
sedangkan untuk fasa S penambahan beban sebanyak
10A dirute B dan fasa T penambahan beban 15A rute A
= 8A dan rute B = 9A.

3. Melakukan Penyeimbangan Beban


Dalam melakukan penyeimbangan beban, langkah
pertama yang dilakukan adalah mempersipkan alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
Ada pun alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain:
1. APD
2. Tang Kombinasi
3. Kunci Pas
4. Tangga
5. Pemotong Kabel
49
6. Tang Press Skun Hidrolik
7. CCO
8. Tang amper
9. Piercing
Setelah mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
melakukan pemindahan beban sesuai dengan data tabel
penyeimbangn beban. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan adalah:

a. Tim petugas pergi ke-gardu distribusi yang ingin


diseimbangkan bebannya.
b. Kemudian mencabut NH fuse R rute A, setelah
itu mengecek konsumen yang listriknya mati
dan mencatat beban yang tertera pada MCB,
selanjutnya beban fasa R sebanyak 18 A
dipindahkan ke-fasa S = 10A dan fasa T = 8A
Pemindahan beban dilakukan melalui kabel
saluran rumah (SR) disaluran kabel tegangan
rendah (SKUTR). Dan setelah selesai
pemindahan beban NH fuse yang di cabut
dipasang kembali.
c. Selanjutnya, Mencabut NH fuse R rute B,
setelah itu Mengecek Konsumen yang listriknya
mati dan mencatat Beban yang tertera pada
MCB, Selanjutnya beban fasa R rute B sebanyak
10 A dipindahkan ke fasa T kemudian NH fuse

50
yang dicabut dipasang kembali.

Gambar 4.16 Pemidahan Beban

d. Setelah penyeimbangan selesai dilakukan


selanjutnya melakukan pengukuran kembali
pada saat waktu beban puncak. Jika hasil
Pengukuran menunjukkan beban yang
seimbang atau hamper mendekati keadaan
seimbang maka penyeimbangan beban telah
berhasil, namun jika hasil pengukuran jauh dari
keadaan seimbang.

51
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan praktik kerja lapangan ini
mencakup dua aspek utama, yaitu perbaikan motor 400V pada
Cooling Tower Fan di PT PLN Indonesia Power UPK Asam
Asam dan pemerataan beban di Gardu Distribusi PT PLN
Persero ULP Banjarbaru.

1. Perbaikan Motor 400V Cooling Tower Fan di PT PLN


Indonesia Power UPK Asam Asam:
 Pelaksanaan perbaikan motor 400V pada Cooling
Tower Fan merupakan langkah kritis dalam
memastikan kelancaran operasional peralatan kritis di
pembangkit listrik.

52
 Melibatkan pemahaman mendalam terhadap sistem
kelistrikan, tim berhasil mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah motor dengan efektif.
 Dengan peningkatan performa motor, diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi operasional,
mengurangi downtime, dan memastikan ketersediaan
listrik yang stabil.

2. Pemerataan Beban Gardu Distribusi di PT PLN Persero ULP


Banjarbaru:
 Proses pemerataan beban di Gardu Distribusi menjadi
langkah strategis dalam menjamin distribusi daya
listrik yang seimbang dan efisien.
 Tim berhasil mengidentifikasi titik-titik beban yang
tidak seimbang dan melaksanakan pemerataan
dengan memindahkan sebagian beban ke sumber
daya lain yang tersedia.
 Hasilnya diharapkan dapat mengurangi risiko
overload, meningkatkan keandalan distribusi, dan
meminimalkan risiko pemadaman listrik.
Keseluruhan:
Melalui pelaksanaan praktik kerja lapangan ini, dapat
disimpulkan bahwa tim telah berhasil mengatasi
permasalahan teknis dengan efektif, meningkatkan keandalan
peralatan, dan mendukung operasional yang berkelanjutan.
Implementasi perbaikan dan pemerataan beban tersebut
memberikan kontribusi positif terhadap kinerja keseluruhan
sistem kelistrikan di PT PLN Indonesia Power dan PT PLN
Persero ULP Banjarbaru. Dengan demikian, langkah-langkah
53
ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan efisiensi,
ketersediaan, dan kehandalan pasokan listrik.

B. SARAN

1. Perbaikan Motor 400V Cooling Tower Fan:


 Dianjurkan untuk melaksanakan pemeliharaan
preventif secara teratur pada motor dan peralatan
terkait guna mencegah timbulnya masalah teknis di
masa mendatang.
 Saran untuk mempertimbangkan integrasi teknologi
pemantauan kondisi (condition monitoring) guna
mendeteksi potensi kerusakan sejak dini dan
meningkatkan prediktif maintenance.

2. Pemerataan Beban Gardu Distribusi:


 Disarankan untuk melakukan pemantauan beban
secara terus-menerus guna mengidentifikasi
perubahan dalam distribusi beban dan menyesuaikan
strategi pemerataan sesuai kebutuhan.
 saran untuk terus memperbarui analisis beban
distribusi guna menyesuaikan dengan perubahan
permintaan daya dan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya.

3. Keseluruhan:
 Mengusulkan pelatihan dan peningkatan
keterampilan bagi personel terkait untuk

54
meningkatkan pemahaman mereka terhadap sistem
kelistrikan yang semakin kompleks.
 Saran untuk mengembangkan rencana darurat yang
komprehensif guna menghadapi potensi kegagalan
sistem dan meminimalkan dampaknya terhadap
pasokan listrik.

4. Kerjasama antar Divisi


 Disarankan untuk meningkatkan koordinasi dan
komunikasi antara berbagai divisi atau tim terkait
dalam organisasi guna memastikan sinergi dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pemeliharaan.

55
DAFTAR PUSTAKA

Hadi Putra.2021. Rewinding Motor Induksi 3 PHASE DI PT


PERTAMINA (PERSERO) RU II – Production SUNGAI
PAKNING – RIAU. Laporan Kerja Praktek. Politeknik Negeri
Bengkalis.

smartlib.umri.ac.id. 20 Oktober 2020. Pembangkit Listrik


Tenaga Uap. Diakses pada 7 Oktober 2023,
https://smartlib.umri.ac.id/assets/uploads/files/8de79-2.pdf

Arash Muhammad. 2021. Perhitungan Ketidak Seimbangan


Beban dan Penyeimbangan Beban Transformator Distribusi
Di PT PLN (PERSERO) ULP SELAT PANJANG. Laporan
Kerja Praktek Politeknik Negeri Bengkalis.

Ofriadi Makaringas. 2016. Pemeliharaan Gardu Distribusi.


Laporan Akhir Politeknik Negeri Manado.

56
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 3

LAMPIRAN 4

57

Anda mungkin juga menyukai