OLEH :
Chairil Anam
NIM. C010321003
Muhammad Praditya
NIM. C010321014
OLEH :
Chairil Anam
NIM. C010321003
Muhammad Praditya
NIM. C010321014
Disetujui oleh :
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
i
10. Bapak Alqindy Rakafsya selaku Team Leader Bagian
Teknik ULP Banjarbaru
11. Seluruh Pegawai dan Staf ULP Banjarbaru, Yang telah
memberikan ilmu dan dukungan selama Praktek Kerja
Lapangan
12. Bapak/Ibu dosen Jurusan Politeknik Negeri
Banjarmasin serta pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu
Penulis juga meminta maf kepada semua pihak yang
merasa dirugikan atas kehadiran kami selama mengikuti
Praktek kerja lapangan, baik dari sikap, perkataan, dan tingkah
laku penulis yang kurang berkenan di hati bapak dan ibu
pembimbing.
ii
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan kegiatan magang atau PKL di dunia
kerja untuk mahasiswa Politeknik sangat penting dilakukan
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia. Kegiatan magang tersebut berfungsi
untuk menyelaraskan antara keterampilan teori, latihan dan
praktek mahasiswa yang diperoleh di dunia pendidikan dan
diterapkan langsung secara nyata di dunia kerja. Magang
merupakan suatu kegiatan praktek lapangan yang wajib
dilaksanakan mahasiswa dalam menyelesaikan program
Diploma III pada Politeknik Negeri Banjarmasin jurusan
Teknik Elektro program studi Teknik Listrik.
Dalam rangka mendukung operasional pembangkit
listrik di PT PLN Indonesia Power UPK Asam Asam, peran
sistem pendinginan menjadi krusial. Cooling tower fan dengan
motor 400V memiliki peran penting dalam menjaga suhu
optimal mesin pembangkit listrik. Oleh karena itu, dilakukan
kegiatan perbaikan pada motor 400V cooling tower fan untuk
memastikan kelancaran operasional dan efisiensi kerja unit
pembangkit listrik tersebut. Laporan PKL ini bertujuan untuk
mendokumentasikan proses perbaikan, tantangan yang
dihadapi, serta solusi yang diterapkan dalam memulihkan
fungsi motor tersebut.
1
PT PLN Persero ULP Banjarbaru sebagai penyedia
tenaga listrik di wilayah tertentu memiliki tanggung jawab
untuk menyediakan pasokan listrik yang stabil dan merata
kepada konsumennya. Pemerataan beban gardu menjadi hal
yang krusial dalam menjaga distribusi listrik yang adil dan
efisien. Dalam rangka meningkatkan kinerja jaringan
distribusi, dilakukan kegiatan pemeliharaan dan pemerataan
beban gardu. Laporan PKL ini bertujuan untuk
mendokumentasikan langkah-langkah yang diambil, kendala
yang dihadapi, serta hasil dari kegiatan pemeliharaan dan
pemerataan beban gardu di PT PLN Persero ULP Banjarbaru.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan PKL
Secara umum, PKL ini bertujuan:
a) memenuhi persyaratan untuk program studi
jenjang Diploma III di semester 5 yang telah
ditetapkan oleh kampus Politeknik Negeri
Banjarmasin.
b) mengasah kemampuan mahasiswa dalam
dunia kerja dan menyelaraskan antara
pengetahuan secara teoridan praktek yang
telah didapatkan di Kampus Politeknik
Negeri Banjarmasin dengan dunia kerja
dilapangan.
c) memberikan pengalaman dan pengetahuan
kepada mahasiswa dalam persiapan dunia
kerja yang dinamis dalam ilmu praktek
sebelum memasuki lingkungan kerja nyata,
dan
2
d) memberikan pemahaman kepada mahasiswa
tentang proses pelaksanaan suatu kegiatan
atau proyek yang terjadi di dunia kerja.
4
Waktu : 14 Agustus 2023 s/d 14 Oktober 2023
Okupasi :
1. Preventive Maintenance,yaitu
pemeliharaan secara berkala pada alat
untuk mencegah kerusakan.
2. Corrective Maintenance,yaitu tindakan
perawatan yang bertujuan untuk
memperbaiki peralatan.
3. Overhaull,yaitu tindakan perbaikan atau
perawatan secara keseluruhan.
2) Ruang Lingkup Kerja Distribusi
Unit : PT PLN (Persero) ULP
BANJARBARU
Alamat : Loktabat Utara, Kec. Banjarbaru
Utara, Kota Banjar Baru, Kalimantan
Selatan 70714
Waktu : 23 Oktober s/d 22 Desember 2023
Okupasi :
1. Pembuatan NIDI (Nomor induk
instalasi).
2. Pemerataan Beban Gardu
3. Perluasan Jaringan
4. Pemeliharaan Jaringan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Tempat Praktek Kerja Lapangan
2.1.1 Gambaran Umum
1) Gambaran umum di bagian pembangkit
PLTU Asam Asam adalah Pembangkit Listrik
Tenaga Uap yang berada di desa Asri Mulia,
kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan
Selatan. PLTU Asam Asam menjadi pemasok utama
sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan
tengah dengan kapasitas total 260MW.
PLTU Asam Asam juga salah satu pembangkit
terbesar yang dimiliki oleh PT PLN Indonesia power
Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
PLTU Asam Asam mulai dibangun pada tahun 1997,
beroperasi pada tahun 2000. Pertama kali, Unit 1 PLTU
Asam Asam menghasilkan listrik tanggal 28 Juni 2000.
Tak lama berselang, tepatnya pada 25 Oktober 2000,
Unit 2 juga mulai beroperasi untuk memasok kebutuhan
listrik warga Kalimantan Selatan dan Kalimantan
Tengah. Meski memakan waktu yang lama dalam proses
pembangunannya yakni kurang lebih 3 tahun dan harus
menghadapi beberapa kendala teknis, akhirnya PLTU
Asam Asam Unit 3 selesai dibangun dan siap beroperasi.
Pada tanggal 24 Maret 2012, Unit 3 PLTU Asam Asam
hadir untuk mendukung kerja Unit 1 dan 2, Tak berselang
6
lama, Unit 4 bergabung dan mulai beroperasi pada
tanggal 7 November 2012. Kini, ke-4 unit PLTU Asam
Asam telah beroperasi maksimal dengan kapasitas daya
260MW. Dan sekarang unit 5 dan unit 6 PLTU Asam
Asam dalam proyek pembangunan untuk membantu
menerangi Kalselteng.
8
2.1.2 Struktur organisasi
1) Struktur Organisasi Pembangkit
9
2) Struktur Organisasi Distribusi
10
menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
Ketiga, generator yang dikopel langsung
dengan turbin berputar menghasilkan energi
listrik sebagai hasil dari perputaran medan
magnet dalam kumparan.
Uap bekas keluar turbin masuk ke
kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi
air. Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi
boiler. Demikian siklus ini berlangsung
terus menerus dan berulang-ulang.
Putaran turbin digunakan untuk memutar
generator yang dikopel langsung dengan
turbin sehingga ketika turbin berputar
dihasilkan energi listrik dari terminaloutput
generator.
11
Gambar 2.1 siklus fluida kerja
sederhana PLTU
1) Aktivitas/Bisnis Utama
Aktivitas atau bisnis utama PT PLN (Persero)
adalah penyediaan tenaga listrik, yang
meliputi pembangkitan, transmisi, distribusi,
retail dan aktivitas penunjang lainnya di
bidang ketenagalistrikan.
2) Produk (Jasa/Barang/layanan Publik,
Pendidikan, Sosial)
12
Gambar 2.2 Kwh meter prabayar dan Kwh meter pasca
bayar
13
BAB III
URAIAN KEGIATAN
3.1 Kegiatan di bagian Pembangkit
Pelaksanaan PKL dilakukan mulai tanggal 14 Agustus
2023 sampai dengan tanggal 14 september 2023, dimana
uraian kegiatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Hari Jam Kerja Jam Istirahat
Senin-Kamis 08.00 -16.30 12.00 - 14.00
WITA WITA
Jum’at 08.00 - 17.00 11.30 – 14.00
WITA WITA
Sabtu - Minggu LIBUR
Tabel 3.1 Uraian Kegiatan
16
4 Belitan (kumparan) stator dari tembaga
2. Rotor
Rotor merupakan bagian yang bergerak akibat adanya
induksi magnet dari kumparan stator yang
17
diinduksikan kepada kumparan rotor. Rotor dari motor
induksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Rotor sangkar (squirel cage rotor)
Hampir 90% dari motor induksi banyak menggunakan
rotor dengan jenis ini. Rotor jenis ini banyak digunakan
pada motor induksi 3 fasa yang berdaya relatif kecil,
Karena rotor jenis ini, pada motor induksi adalah
paling sederhana dan kuat rotor jenis ini dibuat dari
baja silicon dan terdiri dari inti yang berbentuk silinder
yang sejajar dengan alur/slot dan diisi dengan tembaga
atau alumunium yang berbentuk batangan. Berikut ini
adalah gambar dari rotor sangkar (squirel cage rotor)
yang di tunjukkan oleh Gambar di bawah ini.
19
Gambar 3.7 kumparan tembaga
Celah udara tidak bisa dipisahkan dengan belitan,
sedangkan belitan (kumparan) yang terbuat dari
tembaga yang sudah disusun sedemikian rupa
dengan hitungan tertentu. Celah udara itulah terletak
diantara rotor dan stator diatas belitan (kumparan)
tersebut. Berikut ini adalah gambar belitan:
20
b. Kerusakan dari dalam motor penuaan, bearing,
rotor dan stator.
2. Di bagi menurut jenis faktor kerusakan
a. Kerusakan karena listrik (kualitas listrik)
1 Hilangnya salah satu tegangan mengakibatkan
tidak balance, kebanyakan lilitan motor akan
terbakar karena motor akan mengalami panas
yangberlebihan (over heating) yang di sebabkan
oleh over current karena hilangnya salah satu
tegangan fasa.
2 Under dan over voltage dapat menimbulkan
heating di dalam winding, berakibat umur
motor menjadi pendek. Voltage spike akibat
power. switching atau serangan petir (lightning
strikes) juga menyebabkan kerusakan isolasi
winding. Kualitas suplai tenaga sangat
menentukan umur motor listrik, maka hal-hal di
atas memang harus di hindari dengan cara
menjaga kualitas listrik atau mematikan sistem
dari motor listrik tersebut.
b. Kerusakan mekanis
1 Panas (over heating)
Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga
motor tidak dapatmencapai umur pakai yang
seharusnya ialah over heating. Setiap
mengalami kenaikan temperatur 10 derajat,
dari temperatur normalnya, berakibat
21
memototng umur motor 50%, meskipun
kenaikan terjadi hanya sementara.
26
Gambar 3.8 Sistem Tenaga Listrik
27
Besar arus beban berbeda-beda disetiap fasa R,
S, T sepanjang jaringan, menimbulkan pembebanan
pada trafo sekunder akibat beban tidak seimbang,
Arus netral akan mengalir ke bumi melalui
penghantar pembumian, maka sulit menghitung rugi-
rugi daya keseluruhan dari saluran penghantar
tersebut. Penelitian ini menggunakan beberapa
asumsi dan hasil perhitungan yang diperoleh
bukanlah hasil sebenarnya akan tetapi merupakan
hasil pendekatan.
28
Gambar 3.9 Gardu Beton
29
Gardu yang bangunan
keseluruhannya terbuat dari plat besi
dengan konstruksi seperti kios. Ukuran
gardu 3 x 4 m, Peralatannya sama
dengan gardu beton. Selain untuk
pemasangan tetap, gardu kios juga
digunakan untuk keperluan
sementara/darurat (bersifat
mobile/bergerak).
- Seluruh peralatannya terletak dalam ruangan
tertutup dari metal/logam
- Ukuran gardu 3 x 4 m
3. Gardu Distribusi Portal
30
merupakan salah satu dari Jenis Konrtuksi
Gardu Tiang, Yaitu Gardu Distribusi Tenaga
Listrik Tipe Terbuka ( Out-door ), dengan
memakai kontruksi dua tiang atau lebih. Tempat
kedudukan Transformator sekurang kurangya 3
meter di atas permukaan tanah. Dengan sistem
proteksi di bagian atas dan Papan Hubung Bagi
Tegangan di bagianbawah untuk memudahkan
kerja teknis dan pemeliharaan. Seluruh Peralatan
disanggah oleh dua tiang, luas tanah yang
dibutuhkam untuk konstruksi tinag portal adalah
± 2 x 3 m2. Kapasitas maksimum Transformator
adalah 315 kVA.
Berikut adalah Komponen gardu Portal:
A. Komponen utama bagian atas gardu
1. Lightning Arrester ( LA )
2. Fused Cut Out ( FCO atau CO )
3. Wiring Gardu atau Pengawatan Gardu.
4. Tiang
5. Trafo Distribusi ( 315 KVA )
6. Rangka Gardu
7. Pipa Jurusan
B. Komponen utama bagian bawah gardu
1. Saklar utama
2. Rel tembaga atau rel jurusan
3. NH Fuse Jurusan
4. Kabel naik atau kabel jursan ( bisa berupa
NYY atau NYFGBY ) dengan ukuran sesuai
31
dengan kebutuhan.
5. Kabel turun ( Kabel penghubung dari trafo ke
PHB-TR ) dengan ukuran disesuaikan dengan
kebutuhan dan trafo distribusi yang terpasang.
33
BAB IV
34
2. Alat dan bahan
Alat Yang digunakan:
• Kunci pass ring
• Impact
• Tang Potong
• Tang kombinasi
• Lamp heater
• Bearing heater
• Palu
• Betel besi
• Trekker bearing
• Insulation tester
• Inside micrometer
Bahan yang digunakan:
• Bearing
• Amplas
• Grease
• Kain lap
• Varnish
• WD-40
• Contact cleaner
35
4.1.1 Langkah-langkah perbaikan motor 400v 110 kw
a. Melakukan pengukuran tahanan isolasi motor
sebelum perbaikan.
37
Tabel 4.2 Hasil pengukuran tahanan isolasi
motor antar pasa
2. Pengukuran Tahanan isolasi belitan dengan
Body(Ground)
Pengukuran dilakukan dengan menghubungkan
insulation tester ke masing-masing terminal
belitan. Untuk Lebih tepatnya Silahkan lihat tabel
berikut ini:
Phase (R,S,T) Hasil Pengukuran (GΩ)
R+Ground 8
S+Ground 8,5
T+Ground 10
Tabel 4.3 Pengukuran tahanan isolasi motor
pasa Ground
b. Penggantian bearing motor
Langkah-langkah penggantian bearing pada motor
adalah sebagai berikut:
1. Lepaskan cover fan,fan dan shield cover,
bersihkan sisa-sisa grease atau karat
menggunakan kain lap dan WD-40 dan contact
cleaner.membersihkan bagian Fan,Cover Fan
dan Shield bearing berfungsi untuk
memaksimalkan kinerja motor,fan yang bersih
dapat mengurangi terjadinya temperature tinggi
38
Gambar 4.4 Fan Gambar 4.3 Cover Fan
39
bearing, komponen pada bantalan tidak perlu
semuanya dibuang sehingga dapat digunakan
kembali.
Trekker yang kami gunakan adalah trekker kaki 3,
alat ini memiliki jari-jari di ujungnya yang dapat
menekuk untuk mencengkram bearing.
41
Gambar 4.8 Bearing Heater
42
Gambar 4.10 Pelumasan Grease
4. Bearing yang telah dipasang,diberi pelumas pada
bagian ball bearing menggunakan grease untuk
mengurangi gaya gesek yang terjadi pada
komponen yang bersinggungan,selain sebagai
pelumas grease juga berfungsi untuk mencegah
korosi atau karat.Jika motor beroperasi,grease
wajib di lakukan secara rutin agar tidak terjadi
noise.
5. Insulating varnish adalah jenis pernis khusus yang
berfungsi sebagai isolasi untuk melindungi
gulungan transformator,kumparan electric
motor,generator(rotor&stator).setelah bearing
dipasang,kumparan stator disemprot
menggunakan varnish dan dikeringkan
menggunakan lamp heater untuk mempercepat
dan memaksimalkan pengeringan
43
Gambar 4.11 Penyemprotan
Insulating varnish
44
Gambar 4.12 Pemasangan
Cover fan
7. Insulation tester(megger) ulang untuk mengetahui
dan membandingkan hasil megger sebelum dan
sesudah dilakukan perbaikan dan perawatan.
Berikut hasil megger ulang setelah dilakukan
perbaikan :
Phase(R,S,T) Hasil Pengukuran(GΩ)
R+S 14
R+T 14,5
T+S 13
R+Ground 10,5
T+Ground 11,5
S+Ground 12,5
Tabel 4.3 Hasil pengukuran tahanan isolasi motor
setelah perbaikan
45
Gambar 4.13 Tes Tahanan
isolasi setelah perbaikan
8. Finishing(mengganti skun kabel pada terminal
motor).Tindakan penggantian kabel terminal ini
penting untuk memastikan keamanan dan kinerja
motor yang lebih baik
46
4.2 Hasil dan Pembahasan di Distribusi
4.2.1 Gambaran Umum Gardu KBU 378
Gardu KBU 378 berlokasi di Kampung Belangian Benua
riam Kecamatan Karang Intan Banjarbaru, dengan kapasitas
160 kVA yang digunakan untuk menyuplai listrik ke 2
jurusan. Berikut tabel Data Karakteristik Gardu Trafo KBU
378:
Karakteristik Keterangan
Nomor Gardu KBU-0378
Penyulang ARN03
Tahun Pembuatan 2015
Jumlah Jurusan 2
Merk STARLITE
Kapasitas max (kVA) 160
Kapasitas Trafo (kVA) 160
Status Trafo Tidak Over Blast
Tabel 4.4 Spesifikasi Transformator
47
4.2.2 Cara Melakukan Pemerataan Beban Pada Gardu
KBU 378
1. Melakukan pengukuran beban transformator
48
Pengukuran Beban Penyeimbangan Beban
Induk Jalur A Jalur B Jalur A Jalur B Total
Fasa R 95,5 A 50 A 49 A - 18 A - 10 A - 28 A
Fasa S 60 A 20 A 39 A + 10 A - + 11 A
Fasa T 53 A 25 A 30 A +8A +9A + 16 A
Netral 51 A 28 A 26 A - - -
Tabel 4.5 Data Penyeimbangan Beban
Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah beban
yang diseimbangkan adalah fasa R pengurangan beban
sebanyak 28A rute A = -18A dan rute B = 10A
sedangkan untuk fasa S penambahan beban sebanyak
10A dirute B dan fasa T penambahan beban 15A rute A
= 8A dan rute B = 9A.
50
yang dicabut dipasang kembali.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan praktik kerja lapangan ini
mencakup dua aspek utama, yaitu perbaikan motor 400V pada
Cooling Tower Fan di PT PLN Indonesia Power UPK Asam
Asam dan pemerataan beban di Gardu Distribusi PT PLN
Persero ULP Banjarbaru.
52
Melibatkan pemahaman mendalam terhadap sistem
kelistrikan, tim berhasil mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah motor dengan efektif.
Dengan peningkatan performa motor, diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi operasional,
mengurangi downtime, dan memastikan ketersediaan
listrik yang stabil.
B. SARAN
3. Keseluruhan:
Mengusulkan pelatihan dan peningkatan
keterampilan bagi personel terkait untuk
54
meningkatkan pemahaman mereka terhadap sistem
kelistrikan yang semakin kompleks.
Saran untuk mengembangkan rencana darurat yang
komprehensif guna menghadapi potensi kegagalan
sistem dan meminimalkan dampaknya terhadap
pasokan listrik.
55
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
57