DISUSUN OLEH:
DIMAS HENDRIAWAN
(3202003009)
Dosen Pembimbing
1. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan dukungan dan semangat
serta selalu mendoakan penulis.
2. Hasan, ST., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negri
Pontianak.
3. Irman, ST., M.T, selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Listrik Politeknik
Negri Pontianak.
4. Wawan Heryawan, ST., M.T, selaku Dosen Pembimbing Laporan PKL.
5. Bapak Lulus Cahyono selaku Pembimbing Lapangan.
6. Anggota Teknisi Kelistrikan dan Maintenance.
7. Semua Dosen, Administrasi dan teknisi jurusan teknik elektro yang sudah
banyak membantu.
8. Teman-teman Pendidikan yang senantiasa memberikan saran dan dukungan
dalam penyusunan Laporan PKL ini.
Penulis menyadari dengan segala keterbatasan yang ada dalam
pelaksanaan maupun penyusunan laporan PKL terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan yang ada.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan dalam proses
penyempurnaan. Akhir kata, semoga penyusunan laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para pembaca.
Dimas Hendriawan
i
DAFTAR ISI
PRAKATA.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Penetapan Masalah....................................................................1
1.3 Tujuan Kerja Praktek................................................................1
1.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan..............................................2
1.5 Metode/Teknik Pengumpulan Data...........................................3
1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan...............................................4
BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN.......................................................6
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan......................................................6
2.2 Visi dan Misi Perusahaan..........................................................7
2.3 Struktur Organisasi....................................................................8
2.4 Deskripsi Singkat Departemen Tempat Praktek.......................11
BAB III URAIAN ATAU PEMBAHASAN KEGIATAN PKL......................13
3.1 Uraian Kegiatan Mingguan.......................................................13
3.2 Pembahasan Topik Pilihan.......................................................14
3.3 Analisa Kegiatan PKL...............................................................22
BAB IV PENUTUP.........................................................................................23
4.1 Kesimpulan...............................................................................23
4.2 Saran..........................................................................................23
LAMPIRAN.....................................................................................................26
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Sari Bumi Kusuma Group adalah Salah satu perusahaan yang
memproduksi kayu lapis atau plywood yang cukup besar di Kalimantan barat,
di perusahaan ini terdapat perusahaan yang tergabung menjadi satu bagian
yaitu PT. Harjohn Timber didirikan tepatnya pada tahun 1984, dan PT. Sari
Bumi Kusuma yang didirikan pada tahun 1988, Kedua perusahaan ini
didirikan oleh Bapak Suhandi yang merupakan Chairman di Alas Kusuma
Group yang ada di struktur organisasi perusahaan.
1
c. Dapat memaparkan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah untuk
memecahkan permasalahan yang ada di tempat kerja industri.
2
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Kerja Praktek ini sebagai berikut :
a. Dapat memahami cara mengoprasikan mesin hoist dengan
menggunakan kontrol bolak-balik.
b. Dapat memahami cara mengatasi gangguan-gangguan pada mesin
produksi dan pada instalasi panel mesin hoist.
c. Dapat memahami/menambah wawasan tentang motor induksi 3 phasa.
b. Wawancara (Interview)
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya
langsung kepada pembimbing lapangan, melakukan wawancara untuk
mendapatkan penjelasan dalam menyelesaikan masalah yang tidak
dimengerti sebelumnya untuk bahan menganalisa pengumpulan data.
4
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu Praktik Kerja Lapangan dimulai dari tanggal 19 September 2022
s.d 04 November 2022. Adapun perincian dalam tiap tahapan kegiatan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Persiapan PKL dimulai sejak bulan Agustus 2022. Pertama praktikan
mencari perusahaan yang tepat dan dapat menerima mahasiswa PKL
sesuai dengan kompetensi yaitu bidang Teknik Listrik. Setelah
menemukan perusahaan yang sesuai, praktikan mengurus surat
pengantar dari bagian akademik Jurusan Teknik Elektro untuk
diberikan pada PT. Sari Bumi Kusuma. Setelah mendapatkan
persetujuan dari bagian akademik Jurusan Teknik Elektro dan PT. Sari
Bumi Kusuma, praktikan mendapatkan surat pengantar Paktik Kerja
Lapangan (PKL). Pengajuan tersebut dilakukan pada bulan September
2022, surat pengantar tersebut diberikan pada bagian HRD PT. Sari
Bumi Kusuma. Praktikan mendapatkan kabar persetujuan untuk
praktik pada tanggal 15 September 2022.
b. Tahap Pelaksanaan
Praktikan melaksanakan PKL dari tanggal 19 September 2022 s.d. 04
November 2022 dengan 5 hari kerja (Senin s.d. Jum’at), jam kerja
dari pukul 07.00 s.d 16.00 WIB.
5
PT. Sari Bumi Kusuma berdiri pada tahun 1988 yang didirikan oleh
Bapak Suhadi selaku Chairman dari Group Alas Kusuma. Alas Kusuma ini
merupakan perusahaan milik keluarga. Pada awalnya perusahaan ini
merupakan perusahaan berbentuk sawmill, kemudian berkembang seiring
berjalannya waktu perusahaan ini menjadi perusahaan yang besar dengan
berbagai macam-macam produk sesuai kebutuhan konsumen.
6
7
1. Visi
Menjadi industri kehutanan yang tangguh dan menghasilkan produk
berdaya saing tinggi yang bertumpu pada pengelolaan hutan yang lestari
dan penetapan sistem lacak balak secara profesional.
2. Misi
a. Mengelola hutan dengan menerapkan Teknik silvikultur yang sesuai
untuk meningkatkan produktivitas (Growth & yield) serta Teknik
pembalakan ramah lingkungan yang mengacu pada prinsip-prinsip
pengelolaan hutan lestari.
b. Mengelola industri kayu terpadu secara professional didukung oleh
pasokan bahan baku kayu secara berkelanjutan yang berasal dari hutan-
hutan yang dikelola secara lestari.
c. Melakukan manajamen professional dalam setiap produksinya dengan
didukung oleh tenaga-tenaga yang kompeten di bidangnya, untuk
menghasilkan produk yang mempunyai daya saing tinggi.
d. Melibatkan dan bekerjasama dengan masyarakat sekitar setiap proses
produksinya.
3. Tujuan Perusahaan
Sejalan dengan misi perusahaan maka PT. Sari Bumi Kusuma bertujuan
memenuhi kebutuhan permintaan pasar dengan cara mengelola industri
kayu terpadu secara profesional yang didukung oleh pasokan bahan baku
kayu secara berkelanjutan yang berasal dari hutan-hutan yang dikelola
secara lestari. Hal ini terbukti dengan terbitnya sertifikat SFC (Standard
Forest Council). SFC merupakan sertifikat yang diberikan kepada
perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang kehutanan di seluruh dunia
yang berkomitmen tinggi menjalankan bisnis mereka dengan
memperhatikan aspek ekologi, produksi dan sosial.
8
5. Administrasi
Adapun tugas dari administrasi turbin adalah sebagai berikut :
1) Mengumpulkan data hasil produksi seperti pengeluaran bahan bakar.
2) Mengontrol proses produksi serta kesesuainnya dengan tertulis.
3) Menerima laporan dari petugas penimbang bahan bakar.
4) Menyusun jadwal (shift) kerja operator produksi turbin.
5) Menghitung dan memastikan kebenaran overtime (jam lembur)
operator produksi.
6) Menilai etos kerja SDM pada bagia turbin.
7) Menghitung konversi bahan baku terhadap hasil produksi dan scap
(sampah).
8) Membuat laporan harian baik itu di bagian turbin,boiler,dan listrik.
6. Pengawas Boiler
Tugas dari pengawas boiler adalah mengatur dan mengendalikan
karyawan pada bagian boiler.
7. Pengawas Turbin
Tugas dari pengawas turbin adalah mengatur dan mengendalikan
karyawan pada bagian turbin.
8. Pengawas Listrik
Tugas dari pengawas listrik adalah merngatur dan mengendalikan
karyawan pada bagian listrik dan mengawas kegiatan tersebut.
9. Pengawas Chipper Batu Bara
Tugas dari pengawas chipper batu bara adalah mengatur dan
mengendalikan karyawan pada bagian batu bara.
10. Bagian Netral
Tugas dari bagian netral yaitu operator timbangan, OP forklip,
maintenance turbin, bagian kebersihan lapangan, flrorimus, OP dump
truck, dan operator excavator.
11
1. Teknik Workshop
Tugas dari teknik workshop itu sendiri yaitu, mengoperasikan mesin–
mesin dan membuat pesanan sesuai yang dibutuhkan oleh teknik turbin
dan membantu kegiatan perbaikan pada bagian turbin jika di butuhkan dan
menjaga kebersihan lingkungan di area workshop.
2. Teknik Preventive Maintenance Pembangkit
Tugas dari teknik pembangkit yaitu, mengawasi dan menjaga jika terjadi
kerusakan di bagian turbin dan melakukan perbaikan secara harian sesuai
jadwal, dan juga menjaga kebersihan di area turbun tersebut.
3. Teknik Preventive Maintenance
Tugas dari Preventive Maintenance yaitu, melakukan perbaikan baik itu di
area turbin dan lapangan itu seperti melakukan perbaikan mesin chipper
drum, kelistrikan, secrew, dan dust collector.
4. Operator Boiler
12
1. Log Pond
Bahan baku kayu lapis adalah kayu bulat. Kayu bulat yang diterima dari
hutan berupa rakit ditambatkan dan dipersiapkan di Log Pond (tepi sungai)
dan disortir, kemudian diserahkan kebagian pemotongan kayu sesuai
dengan permintaan didalam rencana produksi.
2. Penyortiran
Kayu bulat sebelum dipotong, harus dilakukan penyortiran sesuai dengan
jenis kayu dan kelasnya. Jenis kayu harus dipisahkan dan diolah didalam
proses produksi sesuai dengan persyaratan dalam kontrak penjualan.
3. Log Cutting (Pemotongan Kayu Bulat)
13
Kayu bulat akan dipotong sesuai dengan ukuran yang diinstruksikan oleh
Surat Instruksi Kerja dan berpedoman kepada standar ukuran yang telah
ditentukan. Pemotongan dilakukan dengan memperhatikan jenis kayu yang
ditentukan, dan ketepatan ukuran pemotongan.
4. Log Cleaner (Pembersihan Kayu Bulat)
Potongan-potongan kayu bulat sebelum diproses lebih lanjut, harus
dibersihkan dari kulit kayu, batu-batu, paku atau benda keras lain yang
tidak diinginkan dan akan mempengaruhi penurunan mutu. Pembersihan
ini dilakukan secara manual (dengan semprotan air) atau oleh Mesin
Pembersih Kayu Bulat yaitu Log Cleaner.
5. Log Charger (Mesin Pemasuk Kayu)
Potongan-potongan kayu yang telah bersih ditentukan titik tengahnya oleh
lampu sorot atau log centering kemudian dipindahkan ke Rotary Lathe
dengan Mesin Pemasok Kayu yaitu Log Charger. Penentuan titik pusat ini
sangat penting sekali karena sangat mempengaruhi kayu sewaktu
dilakukan proses selanjutnya.
6. Rotary Lathe (Mesin Kupas Kayu)
Potongan-potongan kayu dimasukkan oleh Log Charger ke Mesin Kupas
Kayu yaitu Rotary Lathe untuk menghasilkan finir. Didalam proses
pengupasan kayu, pada awal pengupasan dan akhir pengupasan kayu bulat
akan diperoleh potongan-potongan finir kecil yang terputus-putus dan
akan dipakai sebagai finir tengah yang disebut core. Sedangkan dari
bagian tengah kayu bulat yang dikupas akan diperoleh finir muka yaitu
face, finir belakang yaitu back maupun core yang dapat digulung oleh roll
besi. Tebal finir yang dikupas umumnya sekitar 1 mm - sekitar 4 mm.
7. Reeling (Penggulungan Finir)
Face, back ataupun core yang digulung oleh roll besi, kemudian diangkat
dan disusun di Mesin Penggulungan yaitu reeling dan siap untuk
dikeringkan oleh Mesin Pengering Continuous Dryer.
8. Arisun Clipper (Mesin Potong Finir Basah)
Potongan-potongan finir yang dihasilkan ketika pengupasan kayu dan
yang tidak dapat digulung akan dipotong oleh Mesin Pemotong Finir
Basah yaitu Arisun Clipper dan hasil potongan disusun diatas papan dan
siap untuk dikeringkan oleh Mesin Pengering Roll yaitu Roller Dryer.
14
13
14
Sering kali terjadi kerusakan pada motor induksi 3 phase, salah satu
penyebab terjadinya kerusakan pada motor induksi 3 phase adalah
kerusakan pada bearing. Rusaknya bearing menyebabkan putaran shaft
menjadi berat dan menyebabkan ampere motor menjadi berlebih sehingga
meningkatnya suhu pada kawat gulungan dan merusak isolasi kawat
sehingga terjadi short dan akhirnya gulungan terbakar. Pada saat melakukan
PKL penulis mengambil pekerjaan penggulungan motor 0,2 KW, 4 kutub
dan 1500 RPM.
15
1. 1 MCCB
2. 4 kontaktor
3. 2 Overload
4. 4 push button ON
5. 2 push button OFF
6. PANEL
7. Kabel
4. Pada crane hoist terdapat 2 motor induksi 3 phasa, dengan daya 6,2 KW
masing-masing motor menggunakan 2 kontaktor 12 ampere dengan
setting overload 12,95 -13.
P = V x I x √ 3 x 0,81
P
I=
V x √ 3 x 0,8
6200
=
380 x 1,73 x 0,8
6200
=
526
I = 11,78
TOR = I x 10%
= 11,78 x 10%
= 1,17
= 12,95
6. Jika kontrol dan putaran pada motor bekerja dengan baik dan benar maka
mesin hoist tersebut sudah siap untuk digunakan kembali. Apabila
20
Untuk cara kerja push button ON2 atau reverse adalah kebalikan
dari push button ON1, jika push button ON2 ditekan maka K2 akan
bekerja dan NC dari K2 akan menjadi NO yang menyebabkan K1 push
button ON1 atau forward tidak akan berfungsi karena jalur inputnya
terputus, selama K2 masih bekerja maka K1 tidak akan bekerja dan
input yang akan masuk dalam rangkaian adalah kebalikannya yaitu T-S-
R, sehingga putaran motor menjadi ke arah kiri. Push ON2 atau reverse
digunakan sebagai penggerak drum tempat lilitan tali kawat baja untuk
menurunkan balok kayu dengan putaran motor ke arah kiri.
22
4.2 Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis pada saat melakukan praktek di
PT. Sari Bumi Kusuma adalah sebagai berikut:
1. Selama penulis melakukan kerja praktek ada beberapa permasalahan yang
ditemui diantaranya sering terjadi kerusakan pada kontrol mesin hoist.
Saran yang dapat penulis berikan yaitu perusahaan harus menempatkan
operator yang memiliki tingkat ketelitian tinggi agar dapat meningkatkan
usia pemakaian pada komponen hoist.
2. Berdasarkan keterangan pembimbing lapangan, banyak karyawan yang
sudah memasuki waktunya pensiun masih bekerja di PT. Sari Bumi
Kusuma, hal ini dikarenakan karyawan yang bersangkutan masih ingin
bekerja, hal ini akan berdampak pada proses kerja. Saran yang dapat
diberikan yaitu perusahaan sebaiknya membuat kebijakan dan sistem
kontrak yang sangat jelas dan tegas terkait masa kerja karyawan, ketika
karyawan sudah memasuki masa pensiun karyawan harus dipensiunkan.
23
3. PT. Sari Bumi Kusuma perlu memberikan pelatihan terkait SOP kerja
kepada operator dan karyawan secara berkala, agar proses kerja berjalan
lancar dan tidak terjadi kerusakan pada alat.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://electric-mechanic.blogspot.com/2012/09/motor-bolak-balik-forward-
reverse.html
25
LAMPIRAN
26
Lampiran 1. 3 Perbaikan Kontrol Mesin Minami
27
Lampiran 1. 5 Perbaikan Foot Switch dan Motor Induksi 3 Phasa
28
Lampiran 1. 7 Perbaikan Gulungan Motor Induksi 3 Phasa
29
Lampiran 2. 1 Jurnal Harian PKL
30
31
32
33
Lampiran 2. 2 Daftar Hadir
34
35
36
37
Lampiran 2. 3 Lembar Penilaian
38
Lampiran 2. 4 Kesan dan Pesan Perusahaan Terhadap Mahasiswa