Oleh:
ELEKTRO POLITEKNIK
NIM : 062030310946
JURUSAN : TEKNIKELEKTRO
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik ini dengan baik.
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktik ini banyak melibatkan
orang-orang yang memotivasi saya. Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
Departemen Instrumen
7. Bapak Agus Darmadi Dan Pak Muchdori sebagai pembimbing lapangan Di bengkel Listrik
Jaringan
Penulis mengucapkan rasa terima kasih banyak atas do’a dan dukungan, serta mohon
maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam laporan kerja
praktik ini. Penulis berharap atas tersusunnya laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak.
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................iv
iv
3.3 KOMPONEN DAN FUNGSI MOTOR LISTRIK ................................................... 18
BAB V KESIMPULAN
KESIMPULAN ................................................................................................................31
SARAN ............................................................................................................................ 32
LAMPIRAN .................................................................................................................... 33
v
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
vi
POLITEKNIK NEGERISRIWIJAYA
BAB 1
PENDAHULUAN
Untuk dapat terjun ke dunia kerja setelah lulus kuliah, setiap mahasiswa harus
memiliki kesiapan dalam menghadapi keprofesianalan pekerjaannya yang sesuai
dengan bidang yang digelutinya. Banyak sekali hal yang menjadi hambatan bagi
seseorang yang belum mengalami pengalaman kerja untuk terjun ke dunia pekerjaan,
seperti halnya ilmu prngetahuan yang diperolehdi kampus bersifat statis ( pada
kenyataannya masih kurang adaptif atau kaku terhadap kegiatan kegiatan dalam dunia
kerja yang nyata ), teori yang diperoleh belum tentu sama dengan praktik kerja di
lapangan , dan keterbatasan waktu dan ruang yang mengakibatkan ilmu pengetahuan
yang diperoleh masih terbatas.
1
POLITEKNIK NEGERISRIWIJAYA
Kegiatan Penulis selama kerja praktek lapangan di PT.Pupuk Sriwidjaja banyak sekali yang
didapat.Tetapi dalam menulis laporan kerja praktek ini penulis hanya memfokuskan kepada
Perawatan dan Perbaikan Motor Listrik yang terjadi di workshop yang
2
POLITEKNIK NEGERISRIWIJAYA
3
POLITEKNIK NEGERISRIWIJAYA
1. Kesimpulan
2. Saran
LAMPIRAN
Berbagai isi dari materi kerja praktek ini didapat dari beberapa sumber ,sumber utama
dari pembimbing atau instruktur kerja praktek saya ,ada beberapa juga dari internet
untuk menyempurnakan materi yang ditulis oleh penulis
4
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BAB II
TINJAUAN UMUM
PT. Pupuk Sriwidjaja didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 dan merupakan produsen
pupuk urea pertama di Indonesia. Sriwidjaja diambil sebagai nama perusahaan untuk
mengabadikan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan yang
sangat disegani di Asia Tenggara hingga daratan Cina, pada Abad Ke Tujuh Masehi.
PT. Pupuk Sriwidjaja didirikan berdasarkan akta notaris Elin Pondaag Nomor 177 dan
diumumkan dalam berita negara RI No. 46 tanggal 17 Juni 1960 dengan modal sebesar 100
juta Rupiah. Tanggal 14 Agustus 1961 merupakan tonggak penting sejarah berdirinya Pusri,
karena pada saat itu dimulai pembangunan pabrik pupuk pertama kali yang dikenal dengan
Pabrik Pusri I. Pada tahun 1963, Pabrik Pusri I mulai berproduksi dengan kapasitas terpasang
sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton amoniak per tahun.
Seiring dengan kebutuhan pupuk yang terus meningkat, selama periode 1972-1977 Pusri
membangun Pabrik Pusri II, Pusri III dan Pusri IV. Pabrik Urea Pusri II memiliki kapasitas
terpasang 380.000 ton per tahun. Pada tahun 1992 dilakukan proyek optimalisasi urea Pabrik
Urea Pusri II dengan kapasitas terpasang sebesar 552.000 ton per tahun. Pabrik Urea Pusri III
dibangun pada tahun 1976 dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton per tahun,
sedangkan pabrik urea Pusri IV dibangun pada tahun 1977 dengan kapasitas terpasang sebesar
570.000 ton per tahun.
Sejak tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh Pemerintah melaksanakan distribusi dan
pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk pelaksanaan Public Service
Obligation (PSO) untuk mendukung program pangan nasional dengan memprioritaskan
produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 1993
dilakukan pembangunan Pabrik Pusri IB berkapasitas 570.000 ton per tahun, sebagai upaya
peremajaan dan peningkatan kapasitas produksi pabrik dan untuk menggantikan pabrik Pusri
I yang dihentikan operasinya karena usia dan tingkat efisiensi yang menurun.
5
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Pada tahun 1997, PT. Pusri ditunjuk sebagai induk perusahaan yang membawahi empat
BUMN yang bergerak di bidang industri pupuk dan petrokimia, yaitu PT. Petrokimia Gresik,
PT. Pupuk Kujang Cikampek, PT. Pupuk Kaltim dan PT. Pupuk Iskandar Muda serta
satu BUMN yang bergerak di bidang engineering, procurement & construction (EPC), yaitu
PT. Rekayasa Industri. Pada tahun 1998, anak perusahaan Pusri bertambah satu BUMN lagi,
yaitu PT. Mega Eltra yang bergerak di bidang perdagangan.
Pada tahun 2010 dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari PT. Pusri (Persero) kepada PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang dan pengalihan hak dan kewajiban PT. Pusri (Persero) kepada
PT. Pusri Palembang sebagaimana tertuang dalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010 yang
berlaku efektif 1 Januari 2011.
Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan PT. Pupuk
Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan pupuk yang baru,
menggantikan nama PT. Pusri (Persero). Hingga kini PT. Pusri Palembang tetap menggunakan
brand dan merk dagang Pusri.
Pada Tahun 2018, PT Pusri Palembang kembali mendirikan pabrik yaitu Pabrik Pusri II-
B yang menggantikan Pabrik Pusri-II yang sudah berusia lebih dari 40 tahun. Pabrik Pusri II-
B menggunakan teknologi KBR Purifier Technology untuk Pabrik Amonia dan teknologi
ACES 21 milik TOYO dan Pusri sebagai Co Licensor untuk Pabrik Urea. Selain ramah
lingkungan juga hemat bahan baku gas yakni dengan rasio pemakaian gas per ton produk 31,49
MMBTU/Ton Amonia dan 21,18 MMBTU/Ton Urea. Jika dibandingkan dengan Pabrik Pusri
II (existing) yang memiliki rasio pemakaian gas per ton produk 49,24 MMBTU/Ton Amonia
dan 36.05 MMBTU/Ton Urea maka akan dihemat pemakaian gas sebesar 14,87 MMBTU per
ton urea. Pabrik Pusri IIB memliki kapasitas terbesar dibandingkan pabrik lainnya, kapasitas
Pabrik Amonia 2.000 ton /hari (660.000 ton/tahun) dan kapasitas Pabrik Urea 2.750 ton/hari
(907.500 ton/tahun).Di samping membangun kompetensi di bidang distribusi dan pemasaran,
perusahaan juga memberikan perhatian khusus kepada pembinaan SDM dalam proses alih
teknologi untuk menangani pemeliharaan dan pembangunan pabrik pupuk secara swakelola.
Sebagai cikal bakal industri pupuk nasional, PT Pupuk Sriwidjaja merupakan pemasok tenaga-
tenaga ahli perpupukan yang handal bagi perusahaan-perusahaan pupuk Indonesia yang
6
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
didirikan kemudian. Banyak tenaga ahli PT Pupuk Sriwidjaja yang dipercaya memberikan
bantuan konsultasi dalam berbagai masalah di pabrik-pabrik pupuk di dalam negeri maupun
mancanegara.
Pabrik PT. PUSRI dibangun di tepi Sungai Musi di wilayah perkampungan Sungai
Selayur Kelurahan 1 Ilir dan 2 Ilir, Kecamatan Ilir timur II, Kota Palembang, yang berada kira-
kira 7 km dari pusat kota Palembang. Pemilihan lokasi ini ditunjang oleh keadaan geografis
Provinsi Sumatera Selatan yang kaya akan gas alam dan dikelola dengan baik oleh PT.
Pertamina dan PT. Stanvac sehingga bahan baku dan bahan bakar untuk produksi pupuk mudah
diperoleh.
Hingga saat ini PT PUSRI telah mengoperasikan empat pabrik pupuk urea yaitu PUSRI-
II-B, PUSRI-III, PUSRI-IV, dan PUSRI-IB (pengganti PUSRI-I) dengan fasilitas pendukung
lainya.
7
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
A. PUSRI III
8
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
B. PUSRI IV
9
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
C. PUSRI-1B
Gambar 2.4
Pabrik-1B
10
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
D. PUSRI II-B
PUSRI IIB dibangun sebagai pengganti dari pabrik PUSRI II yang telah berhenti
beroperasi setelah lebih dari 40 tahun digunakan. Pabrik PUSRI IIB menerapkan KBR
Purifier Technology yang digunakan untuk Pabrik Amonia serta teknologi ACES 21
milik TOYO dan Pusri sebagai Co Licensor untuk Pabrik Urea. Digunakannya teknologi
tersebut karena ramah lingkungan serta hemat bahan baku gas yakni dengan rasio
pemakaian gas per ton produk 31,49 MMBTU/Ton Amonia dan 21,18 MMBTU/Ton
Urea.
Jika dibandingkan dengan Pabrik PUSRI II (existing) yang memiliki rasio pemakaian
gas per ton produk 49,24 MMBTU/Ton Amonia dan 36.05 MMBTU/Ton Urea maka
penggunaan gas akan lebih hemat sebesar 14,87 MMBTU per ton urea. Pabrik ini
memiliki kapasitas produksi terbesar dibandingkan dengan pabrik lainnya, kapasitas
produksi pabrik amoniak adalah 2.000 ton/hari (660.000 ton/tahun), dan kapasitas
produksi pabrik urea 2.750 ton/hari (907.500 ton/tahun).
PUSRI telah ditelaah melalui Dewan Komisaris dan Direksi melalui Rapat Gabungan
Dewan Komisaris dan Direksi serta memiliki visi dan misi yang diatur dalam Undang-Undang
Direksi No. SK/DIR/391/2020 tanggal 30 November 2020.
2.4.1 Visi
2.4.2 Misi
11
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
maupun informal dengan PT. Pusri Palembang dihimbau untuk menggunakan standar yang
sama demi menjaga penggunaan identitas Pusri yang konsisten dan seragam.
Diterapkannya logo, warna, dan tipografi PT. Pusri yang seragam diperlukan untuk
untuk mempertahankan merk brand yang solid. Untuk menjadikan PT. Pusri menjadi
perusahaan yang besar yang secara aktif bekerja mewujudkan Indonesia yang sejahtera di
bidang pangan, hal yang paling utama yang perlu dilakukan ialah sikap semangat dari seluruh
pihak baik eksternal maupun internal di ruang lingkup PT. Pusri Palembang untuk mencapai
tujuan bersama tersebut.
12
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, asal mula digunakan nama “Sriwidjaja” pada
perusahaan ini adalah untuk mengenang dan membawa kembali masa kejayaan Maritim di
Indonesia yang termahsyur di seluruh penjuru dunia. Penggunaan nama “Sriwidjaja” ini
merupakan suatu bentuk penghormatan kepada leluhur yang pernah membawa Indonesia
menjadi bangsa yang. Di ambil dari Bahasa Sansekerta, Sri memiliki makna “bercahaya” atau
“gemilang”, dan Widjaja memiliki “kemenangan” atau “kejayaan”. Dalam keseluruhan,
Sriwidjaja memiliki makna “Kejayaan atau Kemenangan yang Gilang-Gemilang”.
Didirikannya PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah peninggalan sejarah sekaligus menjadi
visi bangsa Indonesia akan kekuatan, kesatuan, dan ketahanan wawasan Nusantara.
Logo perusahaan PT. Pupuk Sriwidjaja memiliki makna dari setiap lambang yang ada
pada logonya yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
13
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Kebijakan kegiatan pemasaran dan distribusi pupuk diarahkan oleh Pusri untuk
menjamin pemenuhan kebutuhan pupuk di dalam negeri guna mendukung program
pembangunan pertanian berkelanjutan yang ditujukan pada penguatan ketahanan pangan
nasional. Pemenuhan kebutuhan Pupuk di dalam negeri adalah prioritas utama perusahaan
sehingga kebijakan ekspor pupuk menempati prioritas kedua. Dengan mengacu pada prinsip
least cost distribution, kebutuhan pupuk di suatu daerah dipasok secara langsung oleh pabrik
pupuk terdekat.
Menghadapi situasi bisnis yang semakin dipenuhi tantangan, Pusri merencanakan proyek
pengembangan, diantaranya:
Revitalisasi Pusri IIB, dengan tujuan mengganti pabrik Pusri-II yang tinggi konsumsi
energinya.
Penggantian Pembangkit Listrik dan Steam Berbahan Bakar Batubara, dengan tujuan
menghemat pemakaian Gas Bumi sehingga dapat digunakan sebagai bahan baku pada
pabrik Pusri IIB.
Kapal Urea Barge, dengan tujuan untuk mengamankan distribusi urea dan efisiensi
muatan kapal existing karena masalah pendangkalan sungai Musi.
Proyek Gudang Luar Palembang, untuk basis ekspor dan gudang penyangga.
Penggantian Kapal Amoniak, sebagai Pengganti kapal SMB-II yang tidak effisien
berlayar di sungai Musi karena daya angkut terbatas.
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berbentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Pemerintah selaku pemegang saham menjadi dewan
komisaris yang diwakili oleh:
1. Departemen Keuangan
2. Departemen Perindustrian
3. Departemen Pertanian
14
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
15
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
16
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BAB III
LANDASAN TEORI
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga
seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air, penyedot debu. dan masih banyak lagi.[1]
Motor listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah motor listrik asinkron
dengan dua standar motor standar global yakni IEC dan NEMA. Motor asinkron IEC berbasis
metrik(milimeter),sedangkan NEMA berbasis imperial (inch),dalam aplikasi ada satuan daya
dalam horsepower (hp) maupun kilowatt (kw).[1]
2) Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop yaitu, pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan[2]
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro
magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa: kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-
menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan
jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet
yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.[1]
17
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
1. Terminal Box : Sebagai tempat untuk mengalirkan arus listrik ke motor listrik ,ini akan
dihubungkan ke sumber arus listrik,baik dari genset atau juga dari rumah kita.
2. Stator : Bagian motor yang diam dan terdiri atas badan motor, inti stator, belitan
stator, bearing dan terminal box
3. Rotor : Rotor merupakan bagian yang dapat berputar dan terdiri dari kumparan
jangkar, sedangkan stator adalah bagian yang justru tidak dapat berputar dan terdiri
dari kumparan medan dan rangka. Prinsip kinerjanya sendiri menggunakan fenomena
electromagnet.
4. Cooling Fan : Fungsinya untuk mendinginkan motor listrik,posisinya berada
diujung motor listrik itu sendiri.Cara kerjanya mirip dengan kipas angin dirumah
sebagai mengisap dan menghembuskan ke badan motor listrik.
5. Bearing : Bearing merupakan bantalan pada motor listrik berfungsi Mempercepat
gerak putar poros,mengurangi gesekan putaran,dan penstabil posisi poros terhadap
gaya horizontal dan gaya vertical poros motor.
18
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Motor listrik terbagi menjadi 2 jenis yaitu motor listrik AC dan DC.Lalu dari jenis
tersebut digolongkan menjadi beberapa klasifikasi lagi sesuai dengan karakteristiknya.
Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk
memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan
motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi
dengan penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus
menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena
kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio daya terhadap
berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).[3]
Pada motor tipe shunt, terdapat gulungan medan yang tersambung secara paralel pada
power supply yang sama dengan lilitan armature. Namun meskipun memiliki daya yang
berasal dari power supply yang sama, namun ketentuan jenis arus dan jangkar yang nantinya
dihasilkan akan berbeda
19
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Selain itu, meskipun terjadi variasi pada beban namun tidak akan berpengaruh pada
kecepatan dari motor DC shunt. Hal ini karena kecepatan yang dihasilkan oleh alat tersebut
tetap konstan. Selain itu alat ini juga tidak bervariasi karena adanya beban mekanik yang
dihasilkan oleh output-nya.[4]
Motor induksi adalah motor listrik yang bekerja berdasarkan arus induksi. Prinsip
kerjanya berdasarkan gandengan medan listrik. Bentuk motor induksi memiliki celah antara
medan stator dan medan rotor. Sumber arus induksi adalah perbedaan relatif antara putaran
rotor dan medan putar stator. Motor induksi tidak menggunakan kumparan medan. Fluks
magnetik dibangkitkan dari daya listrik masukan dari stator. Sifat daya tersebut adalah induktif.
Kondisi ini membuat motor induksi bekerja dengan faktor daya terbelakang. Bagian stator dan
rotor terpisah oleh celah udara. Jarak celah udara ini sangat sempit. Ketebalannya antara 0,4–
4 mm.[5]
20
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
o Stator
Bagian motor yang diam dan terdiri atas badan motor, inti stator, belitan stator,
bearing dan terminal box
o Rotor
Rotor merupakan bagian yang dapat berputar dan terdiri dari kumparan jangkar.
Dan ada 2 Jenis Rotor,yaitu:
1. Rotor Sangkar
motor induksi rotor sangkar adalah motor induksi yang memiliki rotor
dengan kumparan yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang
disususn sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah sangkar tupai
(squirrel cage). Bisa dibilang konstruksi rotor squirrel cage ini adalah
konstruksi motor yang cukup sederhana bila dibandingkan dengan
konstruksi motor listrik jenis lainnya.
2. Rotor Tergulung
Motor induksi rotor gulung adalah motor induksi yang memiliki rotor
berupa lilitan kumparan yang menyerupai lilitan dari statornya. Jumlah
dari kutub antara kumparan stator dan rotor pada motor induksi wound
rotor adalah sama. Motor jenis ini juga dilengkapi dengan tahanan luar
yang dapat kita atur besar kecil nilai tahanannya. Adapun fungsi dari
tahanan luar ini adalah untuk menghasilkan kopel awal yang besar serta
membatasi arus start yang besar saat motor listrik mulai dioperasikan.
Tahanan luar ini dihubungkan ke rotor melalui slip ring.
B. Jenis Motor Listrik
1. Motor Listrik 1 Fasa
Motor satu fasa adalah jenis motor AC yang menggunakan prinsip
elektromagnetik untuk menghasilkan energi rotasi yang berguna. Motor Satu
Fasa beroperasi dengan cara yang hampir sama seperti cara kerja motor sangkar
tupai, motor dengan belitan di rotor, dan motor polifase lainnya. “Satu fasa”
hanya mengacu pada daya input, jadi ada banyak jenis motor yang
21
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
menggunakan input satu fasa. Motor 1 fase memiliki stator dan rotor seperti
kebanyakan motor listrik, tetapi hanya menggunakan satu belitan di statornya
yang hanya membawa satu arus AC, dan rotornya cenderung lebih mendasar
daripada desain lainnya.Motor 1 Fasa juga memerlukan starter karena hanya
menggunakan satu fase daya input memberikan torsi awal nol saat berhenti.[6]
2. .Motor Listrik 3 Fasa
Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan
fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya.
Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut
yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa. Secara umum,
motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor. Bagian tersebut
dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut dengan air gap.
Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter
sampai 4 milimeter.[7]
22
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BAB IV
ANALISIS DATA
Start
Ya
Tidak
Vibrasi Terbakar
-Insulation Test
Perakitan Motor Listrik
-Surge test
23
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Pembongkaran Motor
Berikut ini langkah-langkah untuk membongkar motor :
1. Lepaskan mur-mur yang ada pada bagian penutup rangka motor dengan menggunakan
kuncipas.
2. Bila mur-mur sudah dilepas semuanya, gunakan palu dan bilah kayu untuk mendorong
penutup motor dari rangka, dengan cara memukul poros motor secara perlahan-lahan.
Gambar 4.2 Melepas penutup motor dengan palu dan jack
24
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Rewinding
Setelah WO selesai, maka proses selanjutnya ada pada tahap rewinding /mengulung
ulang lilitan atau kumparan stator motor listrik yang terbakar. Lilitan yang terbakar tidak bisa
dipakai kembali sehingga harus ditopong pada tahapdismantling dan dibuat susunan kawat
yang baru pada tahap rewinding ini. Pada tahap ini diperlukan ketelitian dan kesabaran agar
tidak terjadi kesalahan, karena jika itu terjadi maka yang dihasilkan tidak sesuai dengan
karakteristik motor listrik sebelum terjadi kerusakan.
a) Cek Data
Mengecek kembali data yang terlampir pada work order apakah sudah sesuai dengan
25
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
spesifikasi motor, agar motor yang akan dibuat lilitannya dapat berjalan sesuai keinginan user.
26
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
kumparandimana terdapat beberapa macam kumparan yaitu kumparan blok atau sirip. Selain
itu harus menentukan sambungannya baik sambungan seri, parallel, seri parallel dan dahlander.
Setelah semua peralatan dan data siap, pertama membuat cetakan bentuk (panjang dan lebar)
dari kumparan yang akan dibuat dengancara meletakkan kawat tembaga ke slot alur motor.
Kemudian cetakan yang sudah dibuat digunakan untukmengatur panjang dan lebar.
d) Menyambung gulungan dan mengikat kepala line
Setelah semua kumparan masuk, kabel input dan input (kepala line gulungan) dari
kumparan dihubungkan satu sama lain tergantung dari jenis sambungan yang diinginkan. Lalu
setiap grup dari kumparan dipisah denganmenggunakan kertas isolasi dan diikatagar tidak
terjadi short dengan rangka maupun dengan fasa yang lain
e) Mengukur hasil Tahanan Dalam Setelah di Rewinding
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling penting , dimana hasil dari pengukuran
sesuai atau tidak dengan perhitungan yang dilakukan saat tahapdi Dismantling. Dari hasil
pengukuran dengan alat ukur multimeter digital di dapatkan data bahwa hasil daripengukuran
tidak jauh berbeda nilai tahanan tiap fasa nya dengan hasil dari perhitungan yang telah
dilakukan.
f) Varnishing atau Pengelakan Kumparan Stator
Setelah proses rewinding dilakukan proses varnishing atau pengelakan pada kumparan
yaitu perendaman stator atau rotor pada cairan yang berfungsi sebagai isolasi selama beberapa
menit.
Perakitan motor
Motor yang sudah didata dan ditandai sebelumnya pada bagian pembongkaran
dijadikan acuan utama dalam perakitan.
Setelah semua tahap tersebut dilakukan, taha selanjutnya adalahProses perakitan motor sesuai
dengan WO yang dibuat pembongkaran sebelumnya. Pada tahap perakitan, rotor dan stator
harus bersih dari debu, kotoran, sisa varnish dengan compressor, ini semua dilakukan agar
tidak terjadi short pada saat motor dijalankan karena itu semua merupakan penghantar.
Untuk memasukkan rotor pada motor yang besar dibutuhkan alat bantu crane dan pipa agar
posisinya tepat pada bagian stator, sedangkan untuk memasang bearing harus dipanaskan dulu
antara 120 hingga 150 derajat celcius agar bearing dapat masuk. Setelah semua bagian
terpasang motor dicat sesuai dengan jangka waktu 3-5 menit dengan kondisi / warna aslinya.
27
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Pengujian
Tahap Pengujian ini merupakan tahap terakhir untuk proses perbaikan motor, dimana
setiap motor listrik yang sudah dipasang perlengkapannya pada bagian perakitan harus ditest
sesuai dengan karakteristiknya.
Setelah di perakitan motor yang sudah siap pakai di test di bagian testing, pada bagian ini motor
ditentukan sudah atau belom layak untuk dikembalikan padapabrik.
Dalam testing hal hal yang perlu diperhatikan dan diukur antara lain :
a. Ilustation Resistance
b. Running Test
c. Surge Test
Hasil tes pengukuran
a. Isulation resistantce
Standard Result
Phase to Ground Phase to Phase IEEE 43
U-Grd 2000 M U1-V2 2000 M 100 M Good
b. Resistantce
Winding Resistance Result
Test Point Result Standard EASA
AR 100
U1-U2 0,13 Ω Balance
V1-V2 0,13 Ω Dev. Max 5%
W1-W2 0,13 Ω
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Winding Resistance
28
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
c. Running test
Test Point Voltage Ampere Speed
R 380V 33,5 A
S 380V 33,3 A 1495 Rpm
T 380V 33,1 A
Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Running TEST
d. Vibration test
Vibration DE (Drive End) Vibration NDE (Non Drive Rating
End)
H V A H V A Good
A. Surge test
Pada pengujian insulation resistance hasil yang didapat rata-rata 2000 MΩ atau berada
diatas 100 MΩ semua sehingga stator setelah diperbaiki dalam keadaan yang bagus, begitupun
pada hasil resistance Test hasilnya yaitu balance deviasi antar coil tidak lebih dari 5%.
Berdasarkan data pengamatan nilai speed atau Rpmnya sesuai, tidak jauh berbeda dengan
Nameplate dimana pada Nameplate tertera 1480 Rpm. Pengukuran ampere tidak hanya
29
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
menggunakan panel saja, tetapi menggunakan tang ampere untuk mengukur arus untuk lebih
jelasnya terdapat pada table 4.4. Dari hasil pengukuran vibrasi untuk setiap nilai vibrasi baik
DE/NDE bagian hirizontal, vertikal, maupun aksial hasilnya tidak lebih dari 2,7 mm/s
berdasarkan standar EASA AR 100 2015 dengan kecepatan motor diatas 1200 rpm. Hasil Surge
test setelah perbaikan pun menunjukkan bahwa tidak ada noise dan baik.
B. Insulation Test
Penguji resistansi isolasi portabel dan megohmmeters atau yang kita kenal insulation
tester dirancang untuk membantu mencegah bahaya seperti sengatan listrik dan korsleting yang
disebabkan ketika isolasi pada perangkat listrik, suku cadang, dan peralatan yang digunakan
pada pabrik industri, bangunan, dan pengaturan lainnya yang mengalami degradasi selama
penggunaan yang lama.
30
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
BAB 5
KESIMPULAN
DAN SARAN
Secara umum tujuan mata kuliah kerja praktek adalah untuk menambah wawasan
mahasiswa mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengalaman langsung di
workshop dan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa baik keterampilan,
wawasan, maupun etos kerja. Sehingga setelah lulus, mahasiswa dapat lebih siap
menghadapi persaingan global yang ketat.
1. Prinsip kerja motor listrik adalah mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
2. Cara kerja motor listrik adalah ketika arus listrik dialirkan melalui terminal, arus
listrikakan mengenai kumparan (stator) dan akan menimbulkan medan magnet. Bagian
statordan rotor memiliki kutub yang sama sehingga akan terjadi gaya tolak-menolak.
Gaya iniakan menyebabkan rotor berputar sehingga terbentuklah energi mekanik.
3. Motor listrik terdiri atas beberapa komponen, yaitu stator, rotor, bearing,
magnet,komutator, celah udara, terminal, badan motor, kipas dan tutup motor.
4. Kerusakan yang terjadi pada alat terdiri dari hilangnya baut, timbul kerak dan
korosi,warna pudar, terminal box rusak, motor listrik kotor dan berdebu, kurang
pelumasan padarotor
5. Perawatan motor listrik dilakukan dengan cara pada bagian motor perlu diberikan
pelumasuntuk memperkecil gesekan karena perputaran yang sangat cepat. Pemasangan
baut hilangdan pengencangan baut yang longgar, pembersihan alat dari kerak dan debu
denganmenggunakan air atau zat kimia, coating (pelapisan) bisa dengan di cat ulang
31
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
32
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
LAMPIRAN
33
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
35
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
35
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
DAFTAR PUSTAKA
36