OLEH :
SYUTRIADI 1624040012
SRI WAHYUNI 1624040004
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
1. Nama : 1. Syutriadi
2. Sri Wahyuni
2. Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro
3. Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Elektro
Laporan yang disusun oleh mahasiswa tersebut diatas, telah kami periksa dan
menyatakan memenuhi syarat untuk Melaksanakan Seminar Praktik Industri.
Mengetahui :
Ketua Jurusan,
Pendidikan Teknik Elektro
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas izin-Nya kami dapat
menyusun dan menyelesaikan Laporan Praktik Industri di PT. PLN (Persero) Area
Parepare ULP Mattirotasi. Laporan ini kami susun berdasarkan data dari berbagai
sumber yang didapatkan dan kami mencoba menyusun data-data itu hingga selesai
dalam bentuk makalah. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
Kami juga berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi orang lain
tekhususnya bagi kami sendiri. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan
ini memiliki banyak kekurangannya. Oleh karena itu, segala kritik dan saran
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus .................................................................3
C. Manfaat Praktik Industri .................................................................................4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................27
B. Saran .............................................................................................................27
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
A. Latar Belakang
Praktik Industri adalah kegitan nyata di lapangan (industri, atau badan
usaha lain) untuk memperoleh pemahaman dan keterampilan yang dilaksanakan
dalam periode waktu tertentu, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme para
mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmunya. Mata kuliah Praktik Industri diambil
sebagai salah satu cara atau usaha untuk mendidik mahasiswa diharapkan untuk
menerapkan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah serta mengaplikasikan di
dunia kerja.
Sesuai dengan bidang yang dilaksanakan, maka mahasiswa yang
menempuh program praktik industri (PI) memilih mata kuliah wajib yang
normalnya akan diprogram oleh mahasiswa pada tingkat semester 7. Mata kuliah
Praktik Industri diwajibkan untuk mahasiswa di fakultas teknik yang dilaksakan
diluar dari lingkungan kampus yaitu industri. Praktik Industri bertujuan untuk
menambah wawasan mahasiswa dalam mengelola dan mengatur sebuah
organisasi pada sebuah industri.
PT. PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan yang ditunjuk oleh
pemerintah Indonesia sebagai satu-satunya Pemegang Kuasa Usaha
ketenagalistrikan (PKUK) sesuai dengan Undang Undang No. 15 Tahun 1985,
sehingga PT PLN ( Persero) memegang peranan penting dalam upaya : 1)
Peningkatan perekonomian bangsa, 2) Mencerdaskan kehidupan bangsa, 3)
Mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat.
Tenaga listrik saat ini merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting,
bahkan dapat dikatakan suatu kebutuhan yang sangat penting, bahkan dapat
dikatakan suatu kebutuhan primer, khususnya bagi industry-industri. Kebutuhan
akan adanyan listrik ini membuat pemerintah-pemerintah kita menjadikan suatu
proyek yang dikatakan sebagai instalasi vital.
1
2
dialami oleh perusahaan listrik sangatlah besra karena adanya pemadaman listrik
mengakibatkan banyaknya energi listrik yang hilang dan tidak dapat terjualkan
kepada konsumen.
Solusi untuk menekan adanya pemadaman, maka perusahaan listrik
melakukan pemeliharaan jaringan distribusi Tegangan Menengah 20 kV dengan
sistem hot line maintenance (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan/ PDKB).
Tanpa adanya pemadaman listrik yang dilakukan oleh PDKB-TM maka suplai
tenaga listrik tetap dapat disalurkan. Dengan adanya pemeliharaan dalam keadaan
bertegangan ini, konsumen tidak lagi mengalami kerugian, produk tetap berjalan,
produktivitas meningkat, kuota terpenuhi dan kontuinitas pelayanan energi listrik
menjadi lebih baik. Dari segi ekonomi energi listrik yang hilang akibat
pemadaman dapat terselamatkan dan perusahaan listrik tidak mengalami kerugian.
Perekonomian negara dapat ditingkatkan dan kualitas SDM akan menjadi lebih
baik dan optimal.
6. Melatih mahasiswa agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari
apa saja yang mereka kerjakan selama Praktek Industri.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
1.) Memenuhi tugas mata kuliah Praktek Industri pada Program Studi
Pendidikan Teknik Elektro S1 Jurusan PendidikanTeknik Elektro
Universitas Negeri Makassar.
2.) Menambah wawasan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni yaitu
mengenai kelistrikan.
3.) Melihat langsung kegiatan-kegiatan utama perusahaan tentang kelistrikan.
4.) Menjawab keraguan mahasiswa selama ini antara teori dan dengan apa
yang terjadi di lapangan.
b. Bagi Institusi Pendidikan
1.) Menjalin keja sama antara perguruan tinggi dengan dunia industri.
2.) Mendapatkan bahan masukan pengembangan teknis pengajaran dalam
rangka link andmatch antara dunia pendidikan dan dunia industri.
3.) Meningkatkan kualitas sarjana yang dihasilkan.
c. Bagi Perusahaan
1.) Membina hubungan yang baik dengan pihak institusi Perguruan Tinggi dan
Mahasiswa.
2.) Merealisasikan partisipasi dunia usaha terhadap pengembangan dunia
pendidikan.
BAB II
TINJUAN UMUM TEMPAT PRAKTIK INDUSTRI
5
6
2. Misi
a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,berorientasi pada
kepuasan pelanggan,anggota perusahaan dan pemegang saham.
b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat.
c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.
d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan dilingkungan.
3. Motto PLN
”LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK”
MANAGER ULP
MATTIROTASI
MUKHSIN
ANALYST
MANAGER
H. MUH. ANWAR
JT TUSBUNG JO OPDIST
ISMAIL CINCANG NUR RACHMAT
8
D. Job Describtion
1. Identifikasi Jabatan
Sebutan : Supervisor Teknik
Jenis Jabatan : Struktural
Jenjang Jabatan : Supervisor Dasar
Level Kompetensi : Spesific
Kelompok Profesi : Dsitribusi
Unit Kerja : Rayon
Grade Jabatan :-
2. Tujuan Jabatan
Bertanggung jawab atas pengendalian operasi dan pemeliharaan jaringan
distribusi, pemantauan susut distribusi dan upaya penurunannya, pengelolaan
dan pengembangan asset jaringan dan konstruksi distribusi serta
penyambungan dan pemutusan.
3. Tugas Pokok
Uraian KPI
a. Meningkatkan keandalan sistem Laporan Keandalaan Sistem
operasi jaringan distribusi Operasi Distribusi
b. Memelihara jaringan distribusi Laporan Keandalan Sistem Operasi
Distribusi
c. Mengendalikan pelayanan gangguan Laporan pencapaian target
dan mengkoordinir petugas gangguan
pelayanan teknik
d. Memantau dan mengevaluasi susut Laporan aset distribusi
distribusi dan upaya penurunannya
e. Mengelola aset jaringan dan Laporan aset distribusi
konstruksi distribusi
f. Mengendalikan pelaksaan pekerjaan Laporan penyambungan dan
9
10
11
B. Gardu Distribusi
Secara umum gardu distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah
suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi perlengkapan hubung
bagi tegangan menengah (PHB-TM), transformator distribusi (TD) dan
perlengkapan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan
tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan tegangan menengah (TM 20 kV)
maupun tegangan rendah (TR 220/380V).Konstruksi gardu distribusi dirancang
berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang
kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda setempat.
Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas :
a. Jenis pemasangannya :
Gardu pasangan luar : Gardu Portal, Gardu Cantol
Gardu pasangan dalam : Gardu Beton, Gardu
12
b. Jenis konstruksinya :
Gardu Beton (bangunan sipil : batu, beton)
Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol
Gardu Kios
c. Jenis penggunaannya :
Gardu Pelanggan Umum
Gardu Pelanggan Khusus
Khusus pengertian gardu hubung adalah gardu yang ditujukan untuk
memudahkan manuver pembebanan dari satu penyulang ke penyulang lain
yang dapat dilengkapi/tidak dilengkapi RTU (Remote Terminal Unit). Untuk
fasilitas ini lazimnya dilengkapi fasilitas DC Supply dari trafo distribusi
pemakaian sendiri atau trafo distribusi untuk umum yang diletakkan dalam
satu kesatuan.
C. Transformator
Transformator tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi
untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya. Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat
dikatakan sebagai jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu
transformator diharapkan dapat beroperasi secara maksimal (kalau bisa terus
menerus tanpa berhenti). Mengingat kerja keras dari suatu transformator seperti
itu maka cara pemeliharaan juga dituntut sebaik mungkin. Oleh karena it
transformator harus dipelihara dengan menggunakan sistem dan peralatan yang
benar, baik dan tepat. Untuk itu regu pemeliharaan harus mengetahui bagian-
bagian transformator dan bagian-bagian mana yang perlu diawasi melebihi bagian
yang lainnya.
Berdasarkan tegangan operasinya dapat dibedakan menjadi transformator
500/150 kV dan 150/70 kV biasa disebut Interbus Transformator (IBT).
Transformator 150/20 kV dan 70/20 kV disebut juga trafo distribusi. Titik netral
transformator ditanahkan sesuai dengan kebutuhan untuk sistem pengamanan /
proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di
13
sisi netral 150 kV dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan rendah
atau tahanan tinggi atau langsung di sisi netral 20 kV nya.
c. Penghantar
Penghantar adalah salah satu komponen yang berperan untuk menyalurkan
arus dari satu bagian ke bagian lain dan juga untuk menghubungkan bagian-
bagian yang dirancang bertegangan sama. Dilihat dari jenis isolasi yang
digunakan, penghantar terdiri dari dua jenis, yaitu konduktor atau kawat telanjang
dan konduktor berisolasi atau kabel.
b. Sectionalizer
Sectionalizer adalah sebuah peralatan pengaman arus lebih (over current
protective device) yang dipasang hanya sebagai pengaman cadangan PMT atau
recloser.
d. Recloser
Recloser (Penutup Balik Otomatis/PBO ) pada dasarnya adalah pemutus
tenaga yang dilengkapi dengan peralatan kontrol. Peralatan ini dapat merasakan
arus gangguan dan memerintahkan operasi buka tutup kepada pemutus tenaga.
Untuk jaringan yang panjang (>20 km) perlu dipasang 2 atau lebih PBO pada
jarak tertentu dengan koordinasi yang baik, agar gangguan yang terjadi dapat
segera dibebaskan.
f. Fault Indicator
Fault Indicator adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengidentifikasi
gangguan yang dipasang pada setiap fasanya. Dimana apabila terjadi gangguan
pada suatu maka lampu Fault Indicator akan berkedip-kedip. Sehingga
memudahkan petugas untuk mendeteksi area yang mengalami gangguan.
BAB IV
KEGIATAN PRAKTIK INDUSTRI
22
23
C. Manajemen Transformator
Tujuan : Untuk meminimalisir terjadinya drop tegangan
Pelaksana : Tim Pemeliharaan (Tim KHS), Pengawas Lapangan, Petugas
Piket Operasi
Langkah Kerja : 1. Mengambil material di gudang PLN.
2. Tim KHS yang bertugas mengenakan semua peralatan K3
sesuai SOP.
3. Pemasangan Travers dan dudukan Transformator.
4. Merakit Aspan, FCO, Arrester.
5. Pemasangan Aspan, FCO, Arrester dan Isolator Tumpu.
6. Pemasangan Panel Distribusi dan Transformator dengan
menggunakan Mobil Crane.
7. Bereskan semua peralatan kerja, K3 dan alat ukur pada tempat
yang telah disediakan.
Peralatan K3 : Helm Pengaman, Pakaian Kerja (Work Pack), Safety Shoes,
Sarung Tangan, Safety Belt.
Alat : Tangga Fiber, Mobil Crane
Bahan : Aspan, FCO, Arrester dan Isolator Tumpu
Masalah : Terjadinya drop tegangan
Solusi : Pemasangan Transformator baru
26
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami simpulkan selama pelaksanaan Praktik
Insdutri adalah sebagai berikut:
1. Secara umum tugas poko ULP Mattirotasi yaitu Bertanggung jawab atas
pengendalian operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi, pemantauan susut
distribusi dan upaya penurunannya, pengelolaan dan pengembangan asset
jaringan dan konstruksi distribusi serta penyambungan dan pemutusan.
2. Pada ULP Mattirotasi setiap semester memiliki target capaian perawatan dan
pemeliharaan Gardu Distribusi dan pada sisi Jaringan Tegangan Menengah
sampai pada Sambungan Rumah (Pelanggan).
3. Perawatan dan pemeliharaan ini bertujuan untuk memperpanjang umur
peralatan serta mencegah terjadinya kerusakan dan ganggaun.
4. Beberapa pelaksanaan perawatan dan perbaikan yang dilakukan
petugas/pegawai ULP Mattirotasi yakni pemasangan atau penggantian Fuse
Cut Out dan Arrseter, manajemen transformator, penyeimbangan beban pada
transformator dan menangani ganguan yang terjadi dan dilaporkan oleh
pelanggan.
5. Ilmu dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa dapat lebih ditingkatkan
melalui pelaksaan Praktik Industri.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat kami berikan adalah sebagai berikut:
1. Bahwa dalam melaksanakan Praktik Industri (PI) khususnya di ULP
Mattirotasi agar lebih mempersiapkan diri dengan baik jasmani maupun
rohani serta dalam melakukan pekerjaan harus memperhatikan K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
2. Kiranya mahasiswa selama kegiatan Ptaktik Industri (PI) lebih aktif bertanya
kepada pembimbing mengenai kondisi di lapangan.
27
28
Team Staf Mesin Listrik. 1998. Buku Praktikum Mesin Listrik. Bandung: Lab.
Mesin Listrik Jur. Teknik Elektro Politeknik ITB.
Zuhal. 1992. Dasar Teknik Listrik dan Elektronika Daya. Jakarta: PT. Gramedia.
29