Oleh:
Luthfi Riduan Akbar
NIM. C010321063
Oleh:
Luthfi Riduan Akbar
NIM. C010321063
Disetujui Oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Luthfi Riduan Akbar
NIM. C010321063
Disetujui Oleh:
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT Tuhan Semesta Alam.
Berkat limpahan nikmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan laporan magang
atau praktek kerja lapangan (PKL) dengan lancar. Penyusunan laporan ini
dilakukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah Praktek Kerja
Lapangan.
Selama proses magang yang dilakukan dalam waktu empat bulan di PT.
Gawi Makmur Kalimantan PKS Satui dan di Unit Layanan Pelanggan ( ULP )
Gambut serta proses penyusunan laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan, arahan,
masukan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Joni Riadi, S. ST., MT. selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin
2. Bapak M. Helmy Noor, S.S.T., M.T. Selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Nurkamalia, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Magang.
4. Bapak Muhajir selaku HRD Perusahaan PT. Gawi Makmur Kalimantan PKS
Satui.
5. Bapak Muhammad Sigit Yudha Prawira selaku Manager di PT. PLN (
Persero) ULP Gambut.
6. Bapak Ahmad selaku pembimbing lapangan di PT. Gawi Makmur
Kalimantan PKS Satui.
7. Bapak Syachronni selaku pembimbing lapangan di ULP Gambut.
8. Seluruh teman dan sabahat yang selalu memberikan masukan dalam
penulisan laporan PKL.
9. Kedua orang tua yang selalu memberikan support dan juga semangat dalam
penulisan laporan PKL ini.
Meski demikian, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan magang ini, sehingga penulis secara terbuka menerima saran dan
kritik positif dari pembaca. Agar hasil laporan magang yang didapat mencapai
kesempurnaan dan bisa menjadi referensi yang baik bagi pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. semoga laporan magang atau PKL
iv
ini dapat bermanfaat dan dapat menjadi referensi yang baik bagi pembaca
khususnya mahasiswa yang hendak melaksanakan Mata Kuliah Praktek Kerja
Lapangan baik di instansi yang sama maupun instansi yang berbeda. Terima kasih.
v
DAFTAR ISI
vi
4.2.1. Sistem Pelumasan .......................................................... 20
4.2.2. Sistem Bahan Bakar ......................................................... 20
4.2.3. Sistem Pendinginan ........................................................ 21
4.3. Macam-macam Mesin Pada Genset ........................................ 22
4.4. Mesin Diesel ............................................................................. 23
4.4.1. Cara Kerja Mesin Diesel .................................................. 24
4.5. Komponen Pendukung Pada Genset ....................................... 24
4.6. Sistem Pengaman Genset ........................................................ 27
4.7. Langkah-langkah Pengoperasian Genset ................................ 28
4.8. Perawatan dan Pemeliharaan Genset ...................................... 28
4.8.1. Perawatan Genset Diesel ............................................... 29
4.8.2. Pemeriksaan ................................................................... 29
4.9. Jaringan Tegangan Menengah ................................................. 30
4.9.1. Pemeliharaan JTM ......................................................... 30
4.9.2. Tujuan Pemeliharaan Jaringan Distribusi ...................... 31
4.10. Jenis Pemeliharaan ................................................................ 32
4.10.1. Pemeliharaan rutin ....................................................... 32
4.10.2. Pemeliharaan korektif ................................................. 33
4.10.3. Pemeliharaan Khusus .................................................. 34
4.11. Bahan Konstruksi JTM ........................................................ 35
4.12. Gangguan Pada JTM ............................................................. 39
4.12.1. Gangguan Eksternal ....................................................... 40
4.12.2. Gangguan Internal .......................................................... 41
4.13. Pemeliharaan SUTM ............................................................... 42
BAB V PENUTUP ........................................................................................ 44
5.1. Kesimpulan Bagian Pembangkit ............................................... 44
5.2. Kesimpulan Bagian Distribusi .................................................. 44
5.3. Saran .......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46
LAMPIRAN .................................................................................................... 47
Lembar Konsultasi .......................................................................................... 47
Lembar Penilaian PKL .................................................................................... 48
vii
Lembar Absensi .............................................................................................. 50
Jurnal PKL ...................................................................................................... 53
Sertifikat PKL ................................................................................................. 55
Foto Kegiatan PKL ......................................................................................... 56
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 5.1 Tiang beton ................................................................................ 35
Gambar 5.2 Isolator tumpu ........................................................................... 35
Gambar 5.3 Isolator Tarik ............................................................................. 36
Gambar 5.4 Isolator telur .............................................................................. 36
Gambar 5.5 Travers ...................................................................................... 36
Gambar 5.6 Pengantar ................................................................................... 37
Gambar 5.7 Fuse Cut Off (FCO) ................................................................... 38
Gambar 5.8 Lightning Arrester ..................................................................... 38
Gambar 5.9 Tranformator ............................................................................. 39
Gambar 6.0 Grounding ................................................................................. 39
Gambar 6.1 Gangguan flash over .................................................................. 40
Gambar 6.2 Gangguan layang-layang ........................................................... 40
Gambar 6.3 Gangguan binatang .................................................................... 40
Gambar 6.4 Pohon mengenai SUTM ............................................................ 41
Gambar 6.5 Hubung singkat ......................................................................... 41
Gambar 6.6 Kerusakan kabel SUTM ............................................................ 41
Gambar 6.7 Kerusakan pada FCO ................................................................ 42
Gambar 6.8 Kerusakan pada kabel Groud .................................................... 42
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Khususnya tenaga kerja Teknik baik pada industry milik pemerintah terlebih-
lebih perusahaan milik swasta dan usaha pribadi, maka praktik kerja lapangan
(PKL) mutlak harus dilaksanakan sebagai bekal awal sebelum sumber daya manusa
tersebut terjun dan berhadapan langsung denga realita teknis pada pelaksana yang
sesungguhnya di lapangan.
Oleh sebab itu maka upaya-upaya dunia kampus yang berhubungan dengan
Pendidikan bidang elektro, dipandang sangat tepat dengan Pendidikan kerja nyata
pada program Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dikategorikan wajib bagi
mahasiswa yang menuntut ilmu dibidang tersebut. Khususnya pada Jurusan Teknik
Elektro, maka penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. PLN
(Persero) ULP Gambut dengan objek Prakter Kerja Lapangan mengenai
Pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM) 20 KV.
Pemeliharaan Jaringan Distribusi bertujuan untuk mempertahankan kondisi
dan menyakinkan bahwa peralatan yang dipelihara dapat berfungsisebagaimana
mestinya sehingga dapat dicegah terjadinya gangguan yang menyebabkan
kerusakan.
Kantor pusat gawi berlokasi di Jakarta, Indonesia dan kegiatan bisnis kami
ada disetiap rantai produksi minyak sawit. Menghasilkan produksi yang berkualitas
dan berkelanjutan mulai dari awal hingga akhir proses produksi adalah tanggung
jawab utama kami. Hamparan kebun kelapa sawit seluas 60.000 ha seluruhnya
berada di Kalimantan, kecuali Kalimantan barat; operasional perkebunan kami
didukung oleh 4 pabrik pengolahan sawit (PKS) yang berlokasi di Kalimantan
Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, serta pabrik Rifenery di Gresik,
Jawa Timur untuk pengolahan minyak CPO menjadi produk jadi maupun setengah
jadi. Kegiatan operasional dan bisnis kami meliputi:
a. Pembibitan, penanaman, perawatan dan panen.
b. Mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi minyak sawit mentah (CPO) dan
minyak inti sawit (CPKO).
c. Mengolah minyak sawit mentah menjadi produk-produk berkualitas tinggi
seperti minyak goreng, margarin, dan lemak nabati.
d. Menjual berbagai jenis produk minyak kelapa sawit dengan merek yang sudah
dikenal luas oleh masyarakat seperti Sedaap, Neo, Sabrina, dan Le supreme.
5
6
Gawi merupakan anak Perusahaan dari Wings Group, Grup FMCG yang
sudah dikenal luas oleh Masyarakat Indonesia yang memproduksi dan memasarkan
berbagai produk makanan, minuman dan berbagai produk kebutuhan rumah tangga
lainnya Wings telah meletakkan nilai-nilai kekeluargaan yang berkelanjutan
sebagai pondasi dan standar budaya diseluruh kegiatan operasional dan bisnis
Perusahaan.
PT. Gawi Makmur Kalimantan PKS Satui adalah salah satu Perusahaan yang
tergabung dalam Gawi Plantation Group. Resmi beroperasi pada tanggal 01 Juni
2001 dan diresmikan oleh Bupati Kotabaru pada saat itu yaitu H. Sjachrani Mataja.
Lokasi perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit PT GMK berbatasan
langsung dengan Desa Sekapuk, Desa Jombang, Desa Setarap, Desa Satui Barat
dan Desa Wonorejo, Kec Satui, Kab. Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan
yang menepati tanah Hak Guna Usaha (HGU) dengan luas 7.200 hektar dengan
nomor 033/HGU-BPN/1997. Sekarang pabrik ini mempunyai kapasitas pengolahan
TBS (Tandan Buah Segar) 60 ton/jam menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) dan
mengelola kernel 300 ton/hari menghasilkan PKO (Palm Kernel Oil).
7
Fatahillah
Daulay
Assisten
Kepala
13
14
adalah untuk menyampaikan job kegiatan kerja yang akan dilakukan atau yang
belum terselesaikan.
b. Pengecekan rutinan.
Pengecekan rutinan ini dilakukan setiap hari setelah selesai melakukan breafing
pagi. Pengecekan rutinan ini bertujuan untuk mengecek alat-alat atau bahan-
bahan yang dibutuhkan pada saat melakukan perbaikan atau pemeliharaan.
c. Pemeliharaan Jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) & Gardu
trafo.
Pemeliharaan ini dilakukan Ketika terjadinya kerusakan atau kurangnya
aksesoris pada salah satu jaringan distribusi atau Gardu trafo. Pemeliharaan ini
bertujuan untuk menjaga kualitas jaringan distribusi agar tegangan listrik tidak
ada gangguan atau pengedropan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam ilmu fisika yang sederhana dapat dijelaskan bahwa engine memutar
rotor pada generator sehingga timbul medan magnet pada kumparan stator
generator, medan magnet yang timbul pada stator dan berinteraksi dengan rotor
yang berputar akan menghasilkan arus listrik sesuai hukum Lorentz. Arus listrik
yang dihasilkan oleh generator akan memiliki perbedaan tegangan di antara kedua
kutub generatornya sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan
menghasilkan daya listrik, atau dalam rumusan fisika sebagai P (daya) = V
(tegangan) x I (arus), dengan satuan adalah VA atau Volt Ampere. Rumusan fisika
yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P (daya) = V (tegangan) x I (arus) x
CosPhi (factor daya) dengan satuan Watt. Genset dapat dibedakan dari jenis engine
penggeraknya, dimana kita kenal tipe-tipe engine yaitu engine diesel dan engine
18
19
non diesel/ bensin. Engine diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa solar,
sedangkan engine non diesel atau berbahan bakar bensin biasa diaplikasikan pada
genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum 10.000 VA atau 10 kVA,
sedangkan genset diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset
berkapasitas >10 kVA.
Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih besar dari pada
engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu
tanpa busi, lebih menghemat dalam sistem pemeliharaan, lebih responsive dan juga
bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industry dimana bahan bakar diesel (solar) lebih
murah daripada bensin ( gasoline ).
Pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang
dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk
dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak ada arusnya, atau
sering dikenal dengan Arde atau Ground. Sedangkan 3 phasa dibentuk dari dua
kutub yang bertegangan. Genset 3 phasa menghasilkan tiga kali kapasitas genset 1
phasa. Pada sistem kelistrikan PLN, kapasitas 3 phase yang dihasilkan untuk
aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt, sedangkan kapasitas 1 phase adalah 220
Volt.
Daya listrik dalam ilmu fisika merupakan besaran vektor, artinya besaran
yang memiliki besar dan arah, tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan
gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu. Di Indonesia frekuensi tegangan
dan arus ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di
Belanda atau negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan
Kanada itu sendiri menggunakan frekuensi 60 Hz.
Di dalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang sudah
dalam keadaan bitnik-bintik halus (kabut) tersebut segera terbakar. Pompa bahan
bakar menghantarkan bahan bakar dari tangka harian ke pompa penyemprotan
bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari injektor dan pompa
penyemprotan dikembalikan ke tangka harian melalui pipa pengembalian bahan
bakar.
2. Battery/accu
Merupakan sebuah proses pengubahan energi kimia menjadi energi listrik yang
berupa sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari dua buah logam/
konduktor yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan maka akan bereaksi secara
kimia dan menghasilkan gaya gerak lisrik antara kedua konduktor tersebut.
Battery yang digunakan pada sistem otomatis genset berfungsi sebagai sumber
arus DC pada starting diesel.
3. Panel Generator
a. Amperemeter AC
Amperemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur arus yang
mengaliri pada suatu penghantar listrik.
b. Voltmeter
Voltmeter AC digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan.
c. Frekuensi meter
Alat yang digunakan untuk mengukur frekuensi pada sumber tegangan.
f. Indikator RSTN
Indikator RSTN yaitu lampu untuk mengetahui apabila genset
mengeluarkan arus R, S, T, N maka lampu indikasi akan menyala semua,
bila ada yang mati kemungkinan lampu putus atau genset mengalami
kerusakan.
Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir
gangguan agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi pada mesin generator adalah
sebagai berikut :
a. Alarm
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak
normal dalam operasi mesin generator dan agar operator segera bertindak.
b. Relay
Relay digunakan untuk melindungi motor dan perlengkapan kendali motor dari
28
kerusakan akibat beban lebih atau terjadinya hubungan singkat antar hantaran
yang menuju jarring atau antar fasa.
c. Sekering
Berfungsi untuk mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan
hubung singkat jika suatu sekering dilewati arus diatas arus kerjanya, maka
pada waktu tertentu sekering tersebut akan lebur ( putus ).
4.8.2 Pemeriksaan
Periksa oli pelumas apakah cukup dan sesuai dengan level yang ditentukan.
30
Periksa air pendingin pada radiator, apakah cukup pada level standart.
Periksa Vanbelt untuk blower/ kipas radiator dan untuk motor cas baterai.
Periksa bahan bakar di tangki apakah sudah cukup, pada saat operasional kran/valve
pada Dayly tank dank ran/valve pada inlet tangki solar selalu terbuka.
Periksa selang-selang karet radiator apakah tidak dapat kebocoran.
Periksa air baterai apakah masih cukup dan periksa klem pengikat kepala baterai
apakah cukup kuat.
g. Mempertahankan nilai atau harga diri peralatan atau sistem, dengan mencegah
timbulnya kerusakankerusakan.
h. Untuk menjamin keselamatan bagi karyawan yang sedang bekerja dan seluruh
peralatan dari kemungkinan adanya bahaya akibat kerusakan dan kegagalan
suatu alat.
i. Untuk mempertahankan seluruh peralatan dengan efisiensi yang maksimum.
j. Dan tujuan akhirnya yaitu untuk mendapatkan suatu kombinasi yang ekonomis
antar berbagai biaya dengan hasil kerja yang optimum.
Perubahan atau penyempurnaan dalam hal ini dimaksudkan suatu usaha atau
pekerjaan untuk penyempurnaan sistem peralatan distribusi dengan cara
mengganti/merubah sistem peralatan dengan harapan agar daya guna dan keandalan
sistem peralatan yang lebih tinggi dapat dicapai tanpa merubah kapasitas sistem
perubahan/penyempurnaan yang dimaksudkan diantaranya adalah pekerjaan
rehabilitasi gardu dan pekerjaan rehabilitas JTM.
1. Tiang
2. Isolator
Isolator terbagi menjadi 3 yaitu :
a. Isolator Tumpu
Isolator tumpu merupakan jenis isolator yang memikul beban berupa beban
berat penghantar jika penghantar dipasang pada bagian atas isolator dan juga
memikul beban tarik ringan apabila penghantar di pasang di bagian sisi leher
sudut kemiringan.
4. Penghantar
Penghantar merupakan komponen jaringan distribusi tegangan rendah yang
berfungsi untuk menghantarkan energi listrik, untuk saluran udara, penghantar
disebut kawat karena tidak memiliki isolasi sedangkan untuk saluran bawah tanah,
penghantar disebut kabel karena memiliki isolasi.
2. Lightning Arrester ( LA )
Lightning Arrester merupakan komponen jaringan distribusi tegangan
menengah yang berfungsi sebagai proteksi terhadap tegangan lebih akibat
sambaran petir ( Lightning Surge ) atau surja hubung ( Switching Surge ).
Lonjakan petir yang diterima lightning arreste diteruskan ke tanah melalui
sistem grounding ( pentanahan).
3. Transformator
Transformator atau biasa disebut trafo merupakan komponen jaringan tegangan
rendah yang berfungsi untuk mentransformasikan tegangan listrik. Energi
listrik tegangan menengah 20 Kv diturunkan menjadi 380/220 V oleh
transformator distribusi. Kapasitas daya transformator distribusi disesuaikan
dengan kebutuhan daya pelanggan.
Terdapat ada dua jenis gangguan yaitu gangguan secara eksternal dan
internal:
40
a. Sambaran petir mengenai jaringan (Flash Over) karena ujung tiang lebih tinggi
maka diharapkan sambaran langsung jarang terjadi, kalaupun terjadi dan
tahanan tiang cukup tinggi bisa flash over ke konduktor fasa menyebabkan
gangguan.
d. Gangguan pohon dan ranting yang menempel pada jaringan dapat menimbulkan
terjadinya hubung singkat fasa ke fasa dan bisa juga pohon dapat roboh diantara
konduktor dan menyebabkan konduktor putus.
41
1. Dengan adaanya sambaran petir yang mengenai jaringan, ranting pohon yang
menempel pada kabel jaringan dan benang layang-layang yang menempel
atau melilit kabel jaringan maka akan berdampak terjadinya arus lebih ( over
Current ) yang disebabkan hubung singkat fasa ke fasa.
2. Terjadinya over current akan membuat sistem relay proteksi atau pengaman
jaringan bekerja. Apabila serung terjadi arus berlebih atau hubung singkat
maka semakin sering pula relay proteksi bekerja dengan demikian akan
sesering itu pula trafo daya menerima hubung singkat, dimana akan
memperpendek umur trafo tersebut.
sifatnya temporer maupun permanen. Gangguan oleh faktor luar instalasi listriknya
antara lain :
a. Karena adanya pohon yang jarak amannya sudah tidak memenuhi yang
disyaratkan, sehingga adanya angin yang menyebabkan hubung singkat antar
penghantar.
b. Gangguan petir baik sambaran langsung maupun tak langsung.
Sedangkan gangguan oleh faktor instalasi listrik atau kontruksinya bisa terjadi
karena tiang listrik miring, bengkok atau patah., isolator retak atau pecah, klem
isolator Tarik lepas atau rusak, dan kawat putus atau andongan yang rendah.
Salah satu pemeliharaan saluran udara tegangan menengah yang rutin
dilakukan tiap bulan adalah INFANTERI ( Inpeksi Fisik dan Pemeliharaan Terpadu
secara Intensif ) yang antara lain yaitu perintisan / Right Of Way ( RAW), pergantian
isolator, pembersihan kawat rantas dan layang-layang, perbaikan sambungan kabel,
perbaikan tiang miring dan keropos, pemasangan Lightning Arrester Jaringan,
pemasangan Takop dan animal get pada isolator dan trafo, dan juga pemasangan
penghalang panjat atau seng pada tiang.
BAB V
PENUTUP
5.3 Saran
Adapun saran yang akan saya kemukakan pada laporan Prakter Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah sebagai berikut:
a. Pada saat proses pemasangan atau perbaikan dari suatu peralatan sebaiknya
44
45
DAFTAR PUSTAKA
Ashar, Arifin. 2021. Komponen Jaringan Tegangan Menengah JTM dan Fungsinya
http://www.carailmu.com/2021/06/komponen-jtm-dan-fungsinya.html
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
48
Lembar Absensi
51
52
53
Jurnal PKL
54
55
Sertifikat PKL
56