PLTD KOTABARU)
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
BANJARBARU
2017
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KKN-P
PENGARUH PEMBEBANAN MESIN TERHADAP TURBOCHARGER
TIPE RR 181-14 MESIN MIRRLEES BLACKSTONE ESL 8 Mk2
(PT. PLN (PERSERO) WKSKT AREA KOTABARU
PLTD KOTABARU)
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
1. Ibu dan Bapak saya yang selalu mendo’a kan, mendukung saya, dan
kasih sayang yang tiada henti-hentinya bagi saya selama Kerja Praktik
dan selama penulis mengerjakan laporan ini.
2. Bapak Akhmad Syarief, M.T. selaku Dosen Pembimbing KKN-P.
3. Bapak Ach. Kusairi S, M.T., M.M selaku ketua Program Studi Teknik
Mesin Universitas Lambung Mangkurat.
4. Human Resources PT. PLN (Persero) WKSKT Area Kotabaru,
terimakasih atas kesempatan kerja praktek yang diberikan.
5. Bapak Maful Abas Sayuti, S.T. selaku manajer PLTD Kotabaru.
6. Bapak Darlius Wibowo, S.T. selaku pembimbing lapangan di area kerja
PLTD Kotabaru.
7. Para mekanik har dan operator yang senantiasa memberikan waktu
ditengah kesibukan pekerjaan untuk menyempatkan mengajari kami
dan memberikan ilmu tambahan yang sangat bermanfaat bagi kamu.
8. Seluruh pihak yang sudah membantu hingga tersusunnya laporan ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
iii
3.2 Spesifikasi Mesin .................................................................. 9
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
pulau tersebut tidak bisa menggunakan saluran udara tegangan tinggi dan
belum adanya sistem transmisi daya listrik bawah laut yang mengakibatkan
kebutuhan listrik dipulau ini tidak bisa didapat dari sitem interkoneksi barito.
Untuk hal ini maka di Pulau Kotabaru didirikan sebuah Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD) yang berbahan bakarkan B30 (Bio Solar, campuran
dari 30% FAME dan 70% solar murni), untuk mencukupi kebutuhan listrik di
Energi. Daya mampu dari PLTD Kotabaru sebesar 5.1 MW, dan Kaltimex
dapat berputar mengikuti rotasi mesin, untuk dapat menghasilkan listrik dan
Dalam sebuah mesin diesel untuk dapat bekerja secara efisien dan
optimal maka pasokan udara pada saat mesin beroperasi harus selalu
Mesin Mirrlees Blackstone ESL 8 Mk2 adalah salah satu mesin yang
terhadap efisiensi dan optimal kerja mesin. Maka dari itu penulis
Mesin Mirrlees Blackstone ESL 8 Mk2 (PT. PLN (PERSERO) WKSKT AREA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manager
PLTD Kotabaru
EP
BAB III
METODE PENELITIAN
6) Buka kran botol udara lalu tarik kebawah tuas start mesin ke
posisi start sampai mesin hidup. Setelah mesin hidup, letakkan
tuas start mesin ke posisi “work”.
7) Setelah mesin hidup, biarkan sekitar 5-10 menit untuk proses
pemanasan sambil memeriksa kondisi mesin dari kelainan-
kelainan.
8) Nyalakan motor radiator 1 dan 2 dengan memutar saklar pada
posisi manual kemudian tekan tombol motor radiator. Lakukan
secara bergantian untuk motor radiator 1 dan 2.
9) Jika kondisi mesin normal, maka lakukan persiapan paralel
mesin.
B. Prosedur Paralel Dan Pembebanan Mesin
Prosedur paralel dan pembebanan mesin adalah sebagai
berikut:
1) Atur tegangan Generator pada posisi 6.3 kV dan frekuensi 50 Hz.
2) Masukkan saklar synchron pada posisi manual dan atur
tegangan dan frekuensi agar sama dengan tegangan dan
frekuensi di bus bar.
3) Perhatikan putaran jarum synchron, jarum harus berputar searah
jarum jam dan dengan putaran lambat. Jika jarum sudah segaris
tanda synchron, tekan tombol ON VCB untuk memasukkan /
paralel mesin
4) Setelah mesin diparalel, matikan kembali saklar synchron dan
naikkan beban mesin perlahan-lahan mulai dari 25% dari daya
terpasang mesin sampai dengan daya mampu tertinggi mesin
dengan menggerakkan adjuster switch ke posisi “+” sambil
menyesuaikan tegangan dan frekuensi mesin dengan sistem /
bus bar.
C. Prosedur Pengambilan Data.
Prosedur pengambilan data adalah sebagai berikut:
1) Persiapkan alat tulis dan tabel untuk mengambil data pada
mesin.
2) Periksa apakah kondisi mesin benar-benar beroperasi normal.
3) Lihat dan catat nilai pada panel charger air untuk mengetahui
tekanan yang dihasilakn turbocharger.
12
6) Lihat dan catat beban yang diberikan pada mesin pada panel.
BAB IV
4.1 Tabel Data Tekanan & Temperatur Charger Air, Temperatur Rata-Rata
Exhaust Gas dan Beban pada Generator
Tabel 4.1 Tekanan & Temperatur Turbocharger, Temperatur Exhaust Gas
Persilinder, Rata-Rata Temperatur Exhaust Gas dan Daya Beban
Rata-Rata Daya
Tekanan Temperatur Exhaust Gas Perslinder (°C)
Exhaust Gas Beban
kgf/cm2 °C 1 2 3 4 5 6 7 8 °C kW
0.5 40 340 290 310 330 300 380 340 390 335 500
0.8 42 350 310 330 345 310 290 360 375 334 550
0.7 40 340 360 320 340 310 290 360 380 338 560
1.2 42 350 330 340 360 330 300 380 380 346 700
1.2 42 360 330 340 360 330 300 380 380 348 750
1.2 40 360 330 345 360 320 300 380 380 347 750
1.3 42 360 330 350 360 330 300 380 380 349 760
1.3
1.2 1.2 1.2 1.2
1
0.8 0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.2
0
500 550 560 700 750 750 760
Daya Beban (kW)
380
360
346 348 347 349
(°C)
340 338
335 334
320
300
500 550 560 700 750 750 760
Daya Beban (kW)
BAB V
PUNUTUP
5.1 Kesimpulan
Pengaruh pembebanan pada generator ketika ditingkatkan akan
meningkatkan kerja mesin, ketika direndahkan akan merendahkan kerja
mesin sehingga tekanan dari turbocharger mengalami penigkatan dan
penurunan tergantung bagaimana pembebanan diberikan pada generator.
Selain itu temperatur gas buang mengalami peningkatan yang
menyebabkan gas hasil pembakaran mengalami peningkatan volume.
Dapat diperhatikan perbandingan beban terhadap tekanan mengalami
perubahan yang signifikan dari beban 500 kW di tiingkatan hingga beban
760 kW yaitu tekanan dari 0.5 kgf/cm2 ke 1.3 kgf/cm2 memiliki selisih 0.8
kgf/cm2, temperatur setelah turbocharger dari 40 °C ke 42 °C hal ini karena
udara setelah turbocharger didinginkan terlebih dahulu oleh Intercooler dan
tempertaur exhaust gas dari 335 °C ke 349 °C yang memiliki selisih 14 °C,
tidak adanya fluktuasi grafik maka turbocharger masih bekerja normal.
5.2 Saran
a. Kerja dari turbocharger sangatlah penting untuk itu perlu adanya
pengecekan mulai dari visual dan analitis agar kerja dari
turbocharger dapat maksimal.
b. Perlu adanya penambahan flow meter setelah turbocharger untuk
dapat memastikan debit udara yang dihasilkan, hal ini bertujuan
untuk dapat mengukur efisiensi dari turbocharger.
DAFTAR PUSTAKA
Instruction Manual & Parts List Volume 1,2 & 3 Mirrless Blackstone ESL 5,6,8 & 9
Mk2
Kristanto, Philip., dkk. 2001. “Analisa Turbocharger pada Motor Bensin Daihatsu
Tipe CB-23”. Universitas Kristen Petra.
Pandini, Intan E., & Irfan S.A. 2015. “Analisa Teknis Perancangan Turbin pada
Turbocharger Menggunakan CFD”. Surabaya: Jurusan Teknik Sistem
Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh November.
Report Data Log Sheet Harian Mirrless Balackstone ESL 8 Mk2 PT. PLN (Persero)
WKSKT Area Kotabaru PLTD Kotabaru.