Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN PERUSAHAAN

2.1 Profil instansi/industri

Gambar 2.1 PLTD Merawang

2.1.1. Data singkat Perusahaan


PT. PLN ( Persero ) Wilayah Bangka Belitung Sektor Pembangkit BABEL PLTD
Merawang, dengan data sebagai berikut :
Nama : PT. PLN ( Persero ) Wilayah Bangka Belitung Sektor
Pembangkit BABEL PLTD Merawang.
Alamat Kantor : Jalan Raya Pangkalpinang - Sungailiat Km.21 Bangka
Dibentuk : Tanggal 20 Desember 1984
Bisnis Inti : Produksi Energi Listrik
Daya Terpasang : 85.049 KW
Wilayah Utama : Pulau Bangka

5
2.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan
1. Visi
“Menjadi unit pembangkit yang handal, efisien, dan berwawasan lingkungan
dengan bertumpu pada potensi sumber daya manusia”

2. Misi
- Operasional pembangkit sebagai proses pembelajaran dalam upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia.
- Melaksanakan pemeliharaan pembangkit yang bertumpu pada sumber daya
manusia.
- Mengoperasikan unit pembangkit yang berwawasan lingkungan.
- Pengendalian dan pemantauan operasi dalam upaya peningkatan mutu
pembangkit.

2.2. Sejarah singkat Perusahaan


Dalam meningkatkan kebutuhan listrik di pulau Bangka, maka pemerintah
dalam hal ini PLN Pada tahun 1984 Membangun Pusat Listrik Tenaga Diesel dengan
5 satuan pembangkit diesel (SPD) MWM (5x220 kW) dan 1 SPD Niigata (2.500 kW)
yang berlokasi di Desa Merawang. Untuk menunjang kelancaran pasokan listrik,
maka pada tahun 1987 di lakukan penambahan 4SPD yaitu 2 unit SPD Mirrlees (2x
5.218 kW) dan 2 SPD MAK (2x2.544 kW), sedangkan SPD MWM di pindahkan ke
unit kerja lain.
Dengan berkembangnya pembangunan di Pulau Bangka serta sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat, untuk mengantisipasi hal tersebut, dilakukan
penambahan 3 ( tiga ) Unit SPD merk Allen ( 3 x 4.897 kW ) dan pembangkit rental
sewatama 1 (tahun 2000), Altrak 1 (tahun 2003), sewatama 2 (tahun 2003), dan pada

6
tahun yang sama SPD Niigata dikeluarkan dari pengusahaan dikarenakan terjadi
kerusakan besar.
Kemudian dilakukan lagi penambahan 2 unit SPD merk Caterpillar (2 x 4.700
kW) pada tahun 2004, interkoneksi dengan pembangkit swasta/IPP PLTU Listrindo
pada tahun 2006 (3.000 kW), penambahan pembangkit sewa Altrak 2 (2.200 kW)
pada tahun 2007 dan terakhir relokasi SPD Mirrlees 3 (5.218 kW) dari PLTD Suka
Merindu Bengkulu pada tahun 2009.

2.3. Kegiatan Perusahaan


PT. PLN ( Persero ) Wilayah Bangka Belitung Sektor Pembangkit BABEL
PLTD Merawang mempunyai bisnis utama produksi energi listrik melalui Satuan
Pembangkit Diesel (SPD) :

Daya
Daya
No. Mampu /
SPD Type No. Seri Terpasang
Unit Kontrak
( KW )
( KW )
PEMBANGKIT SENDIRI
1. MAK 8M453 SN. 26892 2.544 1.600
2. MIRRLEES KV12M SN. 8094 5.218 3.000
3. MIRRLEES KV12M SN. 8096 5.218 3.000
4. ALLEN 4016 SN. 4.897 3.000
D6/50241-4
5. ALLEN 4016 SN. 4.897 3.800
D6/50241-1
6. ALLEN 4016 SN. 4.897 3.300
D6/50241-5
7. CATERPILLAR 3616TA SN. 1PD404 4.700 3.800
8. CATERPILLAR 3616TA SN. 1PD405 4.700 3.500
9. MIRRLEES KV12M SN. 8091 5.218 3.000
JUMLAH KIT SENDIRI 42.299 28.000

Tabel 2.1 Daya kontrak pembangkit sendiri

7
Daya
Daya
No. Mampu /
SPD Lokasi No. Seri Terpasang
Unit Kontrak
( KW )
( KW )
SEWA GENSET
1. ALTRAK 1 PLTD - 3.800 3.800
2. ALTRAK 2 PLTD - 2.200 2.200
3. KALTIMEK PLTD - 7.000 7.000
4. PRASTIWAHYU PLTD - 5.000 5.000
5. SINARINDO 1 PLTD - 10.000 10.000
6. SINARINDO 2 PLTD - 5.000 5.000
7. LISTRINDO PLTU - 1.500 1.500
JUMLAH SEWA GENSET 34.500 34.500
GABUNGAN 76.799 62.500

Tabel 2.1.2 Daya kontrak sewa genset

Saat ini untuk memasok energi listrik sekitar 80 % Pulau Bangka, disalurkan melalui
penyulang/outgoing feeder :
1. Penyulang Pangkalpinang 1 ( PP 1 )
2. Penyulang Pangkalpinang 2 ( PP 2 )
3. Penyulang Pangkalpinang 3 ( PP 3 )
4. Penyulang Pangkalpinang 4 ( PP 4 )
5. Penyulang Pangkalpinang 5 ( PP 5 )
6. Penyulang Pangkalpinang 6 ( PP 6 )
7. Penyulang Pangkalpinang 7 ( PP 7 )
8. Penyulang Sungailiat 1 ( SL 1 )
9. Penyulang Sungailiat 2 ( SL 2 )
10. Penyulang Sungailiat 3 ( SL 3 )

8
2.4. Susunan Organisasi

PLN Wilayah
Bangka Belitung

Area Bangka Unit Layanan Sektor Pembangkitan Unit Pelaksana Konstruksi


Tanjung Pandan Bangka Belitung (Lisdes) Bangka Belitung

1) Rayon Pangkalpinang
2) Rayon Sungailiat 1) PLTD Merawang
3) Rayon Mentok 2) PLTD Pilang
4) Rayon Koba
5) Rayon Toboali

9
2.5. Sistem Manajemen Mutu
Lingkup penerapan sistem manajemen mutu mencangkup proses-proses
pembangkitan listrik di PT. PLN ( Persero ) Wilayah Bangka Belitung Sektor
Pembangkit BABEL PLTD Merawang. Sistem manajemen mutu ini memenuhi
persyaratan-persyaratan dalam Standar ISO 9001:2008 dengan mengesampingkan :
1. Persyaratan tentang perancangan dan pengembangan ( klausul 7.3 ), karena
proses perancangan dan pengembangan tidak dilakukan oleh PT. PLN ( Persero )
Wilayah Bangka Belitung Sektor Pembangkit BABEL PLTD Merawang dan
tidak ada persyaratan dari pihak manapun.
2. Persyaratan tentang pembenaran proses untuk produksi ( klausul 7.5.2 ), karena
semua proses produksi dapat di verifikasi melalui pemantauan dan pengukuran.
3. Persyaratan tentang mampu telusur ( sebagai klausul 7.5.3 ), karena hasil proses
produksi tidak dapat ditelusuri pada saat pemakaian oleh pelanggan.
4. Persyaratan tentang kepemilikan pelanggan ( klausul 7.5.4 ), karena tidak ada
hak milik pelanggan yang digunakan oleh PT. PLN ( Persero ) Wilayah Bangka
Belitung Sektor Pembangkit BABEL PLTD Merawang dalam kegiatan
pembangkitan listrik.

Pengesampingan terhadap persyaratan-persyaratan diatas tidak mengurangi


kemampuan dan tanggung jawab PT. PLN ( Persero ) Wilayah Bangka Belitung
Sektor Pembangkit BABEL PLTD Merawang untuk menghasilkan produk yang
dipersyaratkan oleh pelanggan dan peraturan yang berlaku.
Sistem manajemen mutu diterapkan dibagian :
1. Operasi
2. Pemeliharaan
3. Administrasi dan tata usaha

Manual mutu ini menjelaskan secara umum sistem manajemen mutu yang
diterapkan di PT. PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung Sektor Pembangkit
BABEL PLTD Merawang.

10
2.6. Definisi dan Istilah
1. Sistem Manajemen Mutu ( SMM ) adalah sistem manajemen untuk
mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu.
2. Mutu adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik yang inheren dalam
memenuhi persyaratan.
3. Pelanggan adalah organisasi atau orang yang menerima produk.
4. Perusahaan dalam hal ini PT. PLN ( Persero ) Wilayah Bangka Belitung
Sektor Pembangkit BABEL PLTD Merawang adalah organisasi yang
menghasilkan dan memasok produk.
5. Kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan tentang derajat telah dipenuhinya
persyaratan pelanggan.
6. Kebijakan mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi
tentang mutu seperti yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak.
7. Sasaran mutu adalah sesuatu yang dicari atau dituju, berkaitan dengan mutu.

2.7. Kebijakan Manajemen


Managemen dan pegawai PLN Wilayah Bangka Belitung di seluruh tingkat
organisasi dalam pengolahan jaringan tenaga listrik serta Pelayanan pelanggan serta
pengolahan pembangkitan di Area Bangka, Unit Layanan Tanjung Pandan dan Sektor
Pembangkitan Bangka Belitung bertekat untuk mengimplementasikan, memonitor,
dan meninjau secara terus menerus terhadap mutu, keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja hidup / Quality Heat Environmental (QUSHE) sebagai kebijakan
managemen untuk diimplementasikan yaitu:

2.7.1. Umum
1. Mematuhi sesama peraturan dan perundang-undangan tentang K3, lingkungan
dan persyaratan lainya serta standar kerja yang berlaku.
2. Memberikan pembinaan, pendidikan dan pelatihan secara terus menerus kepada
seluruh karyawan, baik mutu, K3 dan lingkungan.

11
3. Memberikan informasi dan sosialisasi kepada seluruh kontraktor/supplier atau
mitra kerja untuk mengikuti kegiatan kebijakan ini.

2.7.2. Kebijakan Mutu


1. Menerapkan dan melaksanakan secara konsisten Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008.
2. Senantiasa memenuhi kepuasan pelanggan dengan mempertahankan serta
meningkatkan faktor kesiapan dan keandalan pendistribusian tenaga listrik.
3. Melakukan penyempurnaan dan peningkatan secara terus menerus terhadap
sasaran Mutu pada setiap proses bisnis masing-masing.

2.7.3. Kebijakan K3
1. Mengutamakan K3 dalam setiap proses kegiatan atau produksi.
2. Berusaha mengurangi resiko bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, serta hal-hal lain yang menggangu proses produksi.
3. Manajemen dan seluruh Karyawan Mitra Kerja bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan K3 guna terciptanya rasa aman untuk meningkatkan gairah kerja.

2.7.4. Kebijakan Lingkungan


1. Mencegah pencemaran terhadap Air, Tanah, dan Udara serta perbaikan berkelanjut
dalam kinerja lingkungan.
2. Mengolah limbah padat dan cair baik bahan bakar beracun dan berbahaya (B3)
terutama buangan pelumas/minyak bekas dan limbah domestik serta material B3
3. Mengelola pemakaian Sumber Daya Alam.

12
2.8. Spesifikasi Unit Diesel di PLTD Merawang
3.2.1 Mesin Mirrless
Merek Mesin : Mirrlees
Tipe Mesin : KV12 Major
Seri Mesin : 6492(ES8096)
Daya terpasang: 5218KW
Putaran : 600 rpm
Sistem gerak : udara

Gambar 3.12 Mesin Diesel Mirrless

A. Sistem Sirkulasi Mesin Mirrless


a) Sistem Sirkulasi Pelumasan Mesin Mirrless

13
Gambar 3.13 Sistem Sirkulasi Pelumasan Mesin Mirrless
(sumber PLTD Merawang)

b) Sistem Sirkulasi Pendingin Mesin Mirrless

Gambar 3.14 Sistem Sirkulasi Pendinginan Mesin Mirrless


(sumber PLTD Merawang)

14
c) Sistem Sirkulasi Bahan Bakar Mesin Mirrless

Gambar 3.15 Sistem Sirkulasi Bahan Bakar Mesin Mirrless


(Sumber PLTD Merawang)

d) Sistem Sirkulasi Udara Masuk Mesin Mirrless

Gambar 3.16 Sistem Sirkulasi Udara Masuk Mesin Mirrless

15
(Sumber PLTD Merawang)

3.2.2 Mesin Caterpillar


Merek Mesin : Caterpillar
Tipe mesin : 3616TA
Seri mesin :SN.1PD404
Output : 4700 kW
Putaran : 1010 rpm
Sistem gerak : udara

Gambar 3.17 Mesin Caterpillar

16
A. Sistem Sirkulasi Mesin Caterpillar
a) Sistem Sirkulasi Pelumasan Mesin Caterpillar

Gambar 3.18 Sistem Sirkulasi Pelumasan Mesin Caterpillar


( Sumber PLTD Merawang)

b) Sistem Sirkulasi Pendingin Mesin Caterpillar

17
Gambar 3.19 Sistem Sirkulasi Pendingin Mesin Caterpillar
(Sumber PLTD Merawang)
c) Sistem Sirkulasi Bahan Bakar Mesin Caterpillar

Gambar 3.20 Sistem Sirkulasi Bahan Bakar Mesin Caterpillar


(Sumber PLTD Merawang)

d) Sistem Sirkulasi Udara masuk Mesin Caterpillar

18
Gambar 3.21 Sistem Sirkulasi Udara Masuk Caterpillar
(Sumber PLTD Merawang)

Mesin Allen
Merek Mesin : Allen
Tipe mesin : 4016
Seri mesin : SN.D6/50241-4
Output : 4897 kW
Sistem gerak : udara

19
Gambar 3.22 Mesin Allen

20
A. Sistem Sirkulasi Mesin Allen
a) Sistem Sirkulasi Pelumasan Mesin Allen

Gambar 3.23 Sistem Sirkulasi Pelumasan Mesin Allen


(Sumber PLTD Merawang)

b) Sistem Sirkulasi Pendingin Mesin Allen

21
Gambar 3.24 Sistem Sirkulasi Pendingin Mesin Allen

( Sumber PLTD Merawang)

c) Sistem Sirkulasi Bahan Bakar Mesin Allen

Gambar 3.25 Sistem Sirkulasi Bahan Bakar Mesin Allen

(Sumber PLTD Merawang)

d) Sistem Sirkulasi Udara Masuk Mesin Allen

22
Gambar 3.26 Sistem Sirkulasi Udara Masuk Mesin Allen

(Sumber PLTD Merawang)

3.4.4 Mesin MAK


Merek Mesin : MAK
Tipe mesin : 8M453
Seri mesin : SN.26892
Output : 2544 kW
Sistem gerak : udara

A. Sistem Sirkulasi Mesin MAK


a) Sistem Sirkulasi Pelumasan Mesin MAK

23
Gambar 3.27 Sistem Sirkulasi Pelumasan Mesin MAK
(Sumber PLTD Merawang)

b) Sistem Sirkulasi Pendingin Mesin MAK

24
Gambar 3.28 Sistem Sirkulasi Pendingin Mesin MAK
(sumber PLTD Merawang)

c) Sistem Sirkulasi Bahan Bakar Mesin MAK

Gambar 3.29 Sistem Sirkulasi Bahan Bakar MAK


(Sumber PLTD Merawang)
d) Sistem Sirkulasi Udara Masuk Mesin MAK

25
Gambar 3.30 Sistem Sirkulasi Udara Masuk Mesin MAK

(Sumber PLTD Merawang)

26

Anda mungkin juga menyukai