A. LATAR BELAKANG
Di sebuah kota baik yang telah lama terbentuk ataupun yang baru terbentuk
diperlukan sebuah pembangkit tenaga listrik untuk menjadi sumber energy listrik demi
pembangunan daerah, serta gardu induk transmisi dan distribusi. Sehingga banyak kota
yang memilih membangun PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) ataupun PLTU
(Pembangkit Listrik Tenaga Uap) untuk menunjang pembangkitan Energi Listrik
sebelum ditambah dengan pembangkit listrik lainnya seperti PLTA, PLTS, PLTG dll.
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) merupakan pembangkit listrik thermal yang
menggunakan bahan bakar batubara atau minyak untuk memasak air pada boiler dan uap
yang dihasilkan akan memutar sudu-sudu Turbin Uap yang dikopel dengan generator
sehingga generator akan membangkitkan energi listrik sesuai kecepatan putaran Turbin
dan kecepatan putaran generator itu sendiri.
Teknik Elektro Universitas Nusa Cendana (UNDANA) merupakan salah satu
jurusan atau prodi di UNDANA yang mempelajari teori-teori tentang sistem tenaga listrik
baik mulai dari system pembangkitan, transmisi, distribusi dan beban. Selain itu jurusan
Teknik Elektro juga mempelajari teori-teori tentang sistem telekomunikasi, sistem dan
jaringan komputer, sistem kendali. Tetapi, kurangnya kegiatan pengamatan langsung di
lapangan menyebabkan mahasiswa Teknik Elektro UNDANA hanya dapat mengetahui
teori-teori tanpa dapat mengetahui kondisi di Lapangan atau gambaran sebenarnya atau
penerapannya secara langsung di Lapangan atau Industri. Sehingga HMJ (Himpunan
Mahasiswa Jurusan) Teknik Elektro mempunyai program khusus bernama Studi
Ekskursi atau kunjungan ke lapangan atau industri-industri atau perusahaan yang
berkaitan dengan teknik Elektro yang menerapkan ilmu-ilmu teknik elektro, seperti
Perusahaan Telekomunikasi, Balai Monitor Frekuensi Radio, PT. PLN dan Industri
bembangkitan baik swasta ataupun milik PT. PLN, Gardu Induk Transmisi, Industri
skala kecil ataupun skala besar, dll. Untuk tahun ini HMJ Teknik Elektro mengadakan
Studi Ekskursi ke PLTU Bolok dan Gardu Induk transmisi Bolok. Sehingga diharapkan
mahasiswa dapat mengetahui proses pembangkitan di PLTU, Spesifikasi peralatan,
Gardu induk Transmisi dan penerapan sistem telekomunikasi, sistem dan jaringan
komputer dan sistem control atau kendali di dalam PLTU dan Gardu Induk Transmisi
melalui pengamatan langsung di lapangan.
B. TUJUAN.
1. Mengetahui Sejarah singkat, profil PLTU, Struktur Organisasi
2. Mengetahui spesifikasi peralatan dan Operasional yang ada di PLTU Bolok.
3. Mengetahui tentang Gardu Induk Transmisi Bolok.
4. Mengetahui Tentang Pengaman keselamatan di PLTU Bolok.
BAB II. PEMBAHASAN
Boiler ini mempunyai 3 bagian utama yaitu pertama, Furnace yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya pembakaran bahan bakar dan didalamnya terdapat komponen wall tube,
panel elevator, panel superheater. Kedua, Cyclone sebagai pemisah batubara yang belum
terbakar dengan abu (ash) sisa pembakaran dan mengembalikannya ke Furnace daan
didalamnya terdapat komponen Cyclone, Seal Pot, Seal Pot Duck. Ketiga Backpass sebagai
ruang pemanfaatan kalor yang terdapat dalam flue gas, komponen utama di Backpass:
Finishing Superheater, Low Temperature Superheater, Economizer, Tubular Air Heater.
Economizer berfungsi sebagai pemanas air sebelum dipompa dalam ketel sehingga suhu air
akan lebih tinggi ketika masuk ke pipa air dalam ruang bakar yang selanjutnya mengurangi
jumlah kalori yang diperlukan untuk penguapan sehingga lebih ekonomis. Superheater
dimana uap mengalir dari drum ketel yang menuju uap bertekanan tinggi. Uap yang mengalir
dalam pemanas lanjut ini mengalami kenaikan suhu sehingga uap air semakin kering, oleh
karena adanya gas buang. Tubular Air Heater sebagai pemanas udara agar mendapat gas
buang sehingga suhu udara pembakaran naik dan mempertinggi suhu nyala pembakaran saat
berada di ruang pembakaran.
Gambar B.2. Bagian Utama Boiler dan Sistem Bahan Bakar
PLTU Bolok mempunyai WTP (Water Treatment Plant) dimana digunakan untuk
mendestilasi air laut dan membuang gas Cl2 dan NaCl yang berbahaya bagi peralatan PLTU.
Biasanya untuk mengurangi atau menghindari menempelnya kotoran air laut ataupun
Binatang laut pada saluran air pendingin yang dapat mengurangi luas penampang maka
PLTU Bolok menyediakan tangki chlorination Plant yang akan menyuntikkan zat klorin
untuk memabukkan binatang laut untuk menjauhi pipa saluran air pendingin dan pipa
kondensor. WTP yang digunakan atau diterapkan di PLTU Bolok mempunyai konfigurasi
system BWRO-degasifier-MB, jumlah Streamnya 1, rata-rata Aliran air 9 m3/hour dan
regenerasi kimianya HCL untuk SAC dan NaOH untuk SBA dan system regenerasinya arus
counter. Kualitas air demin hasil destilasi yaitu konduktivitasnya kurang dari 0,5 S/cm dan
silica dioxide kurang dari 15 ppb. Untuk diagram WTP digambarkan seperti berikut
Gambar B.5. Diagram Water Treatmenr Plant PLTU Bolok
PLTU Bolok memakai batubara yang diambil dari Kalimantan Selatan dengan nilai kalori
3700-4300 kCal/kg, kandungan / moisture 25%-35% dengan kandungan debu maksimal 6%
dan kandungan sulfur maksimal 2,2 %. PLTU Bolok mempunyai dermaga tersendiri untuk
menurunkan batubara dari kapal ke PLTU Bolok dan untuk membawa batubara ke gudang
penyimpanan digunakan konveyor, dengan chruser sebagai penggiling batubara.
Gambar B.9. Gudang Penyimpanan Batu Bara
Adapun PLTU bolok juga mempunyai jembatan penghubung dengan Kapal Vessel milik
Turki dengan panjang jembatan penghubung antara PLTU dan Kapal sampai 20 m. Kapal
Vessel ini merupakan kapal yang dihibahkan pemerintah Turki untuk Indonesia dan
digunakan di NTT untuk mendukung system interkoneksi Timor dengan daya terpasang 70
MW dan daya maksimumnya 120 MW. Karena milik Swasta, harus ada izin khusus untuk
memasukinya. Kapal ini juga memakai Gardu Induk Transmisi milik Bolok. Pada tanggal 16
Desember 2016 kapal ini tiba di Kupang dan resmi beroperasi dan diinterkoneksikan dengan
tiga pembangkit utama yakni PLTU Bolok, PLTD Tenau dan PLTD Kuanino.
PLTU Bolok mempunyai unit CCR (Central Control Room) dimana didalamnya terdapat
unit-unit computer yang digunakan untuk memonitoring dan mengontrol pemakaian daya
tiap unit pembangkit dan peralatannya, kondisi peralatan seperti Turbin, Boiler,
Transformator dan bahkan CCR memonitor dan mengontrol apabila terjadi gangguan pada
peralatan atau instalasi pembangkit. Didalamnya ada satu unit computer untuk mengontrol
dan memonitor Boiler, satu unitnya untuk dan generator dan Turbin, satu unitnya untuk
mengontrol dan memonitor pemakaian daya dan tegangan baik tegangan satu fasa ke tanah,
tegangan dua fasa, tegangan antar fasa, dan tegangan 3 fasa ke tanah pada trafo daya. CCR
juga dilengkapi televisi yang terhubung ke CCTV tiap ruangan untuk memonitor tiap
ruangan dalam pembangkit. CCR ini merupakan system mini SCADA (Supervisory Control
And Data Acquisition) yang dilengkapi dengan RTU (Remote Terminal unit) untuk
melakukan dialog dengan unit-unit komputer di CCR dan melakukan pengamatan pada tiap-
tiap peralatan atau unit pembangkit.
Gardu Induk Transmisi Bolok mempunyai dua Gardu Induk, Gardu induk AIS (Air
Insulated Switchgear) yang mempunyai isolasi udara dengan switchyard di lapangan/area
terbuka dengan tegangan 70 kV dan GIS (Gas Insulated Switchgear) dengan isolasi gas SF6
(Sulfur Hexafluorida) dimana Gardu Induk ini berada dalam ruangan tertutup dengan
tegangan 20 kV biasa disebut Gardu cubicle. Didalam GI Transmisi Bolok terdapat panel-
panel pengontrol untuk mengontrol dan saling menghubungkan tiap-tiap pembangkit, Gardu
Induk, mesin-mesin rental yang saling terhubung dalam system interkoneksi Timor. Dan GI
Transmisi juga mempunyai unit-unit computer yang saling terhubung untuk mengontrol dan
memonitor Gardu Induk Transmisi. Adapun GI Transmisi Bolok, juga mempunyai PLC
(Power Line Carrier) sebagai system telekomunikasi yang berfungsi menyalurkan sinyal
telekomunikasi melalui SUTT (Saluran Udara tegangan Tinggi) sehingga perlu ada peralatan
khusus untuk memisahkan dan mencampurkan sinyal-sinyal telekomunikasi di ujung-ujung
SUTT dari energi listrik berfrekwensi 50 Hz yang disalurkan SUTT. PLC ini nantinya akan
dengan STLO (Sentral Telepon Lokal Otomat). Dimana PLC ini juga menghubungkan sistem
telekomunikasi antar pembangkit yang terhubung dalam sistem interkoneksi Timor.
B. SARAN
Diperlukan Kerja Praktek untuk lebih mengetahui Operasi pembangkit dan Gardu Induk
transmisi, Proses Water Treatment Plant, pengoperasian Boiler.
REFERENSI
Marsudi, Djiteng. 1990. Operasi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta: Balai Humas dan
Penerbit ISTN
Catatan singkat.
www.pjbsevices.com
www.jakartagreater.com/selamat-datang-marine-vessel-power-plant/
LAPORAN HASIL KEGIATAN
ETIS (ELECTRO TRIP AND STUDY EXCURSION)
KE PLTU BOLOK, KUPANG
Oleh :
2017