Anda di halaman 1dari 5

PT. Pembangkitan Jawa Bali Services Doc. No FM –AG-4.1.5.

03
Operation & Maintenance Ref. 00
PLTU Anggrek 2 x 25 MW Date 20-12-2018
Root Cause Failure Analysis Report Page 1

Analisa Penumpukan Batubara Di Area Chute Belt Conveyor 01


No. Kajian : 009 / RCFA / PLTU Anggrek / 2019

1. Permasalahan
Deskripsi : Terjadi plugging pada chute dan menyebabkan batubara menumpuk
di area chute BC 01
Lokasi : PLTU Anggrek 2 x 25 MW.
Dampak : Proses Unloading batubara terhenti.
2. History
2.1 History Operasi
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh divisi operasi dan pemeliharaan PT. PJB
Services Unit Jasa O & M PLTU Anggrek 2 x 25 MW pada tanggal 11 Februari 2019, proses
Unloading batubara dari Ship Unloader menuju Coal Yard mengalami problem, setelah
ditelusuri oleh Operator hal tersebut di karenakan adanya penumpukan batubara di BC
01.

3. Landasan Teori dan Data Teknis


Chute adalah suatu peralatan yang digunakan sebagai media atau penghubung
untuk mentransfer batubara dari belt conveyor satu menuju ke belt conveyor lainnya.
Di PLTU Anggrek 2 x 25 MW memiliki masing 2 chute A dan B di setiap Transfer Tower
dan Chute pada setiap Belt Conveyor memiliki peranan sangat penting dalam proses
berlangsungnya transfer batubara dari tongkang menuju ke Coal Silo.

Gambar 1.1 Chute Belt Conveyor 01

PT. Pembangkitan Jawa Bali Services


Operation & Maintenance PLTU Anggrek 2 x 25 MW
Illangata, Anggrek, Kab. Gorontalo Utara
Gorontalo 96525
PT. Pembangkitan Jawa Bali Services Doc. No FM –AG-4.1.5.03
Operation & Maintenance Ref. 00
PLTU Anggrek 2 x 25 MW Date 20-12-2018
Root Cause Failure Analysis Report Page 2

4. Kemungkinan Penyebab dan Analisa


3.1 Hasil Workshop RCFA

Gambar 1.3 Fishbone Diagram Penumpukan Batubara Di Area Chute BC 01

3.2 Analisa Kemungkinan Penyebab


3.2.1 Penyebab terjadinya penumpukan batubara di Chute BC 01
Berdasarkan data yang diambil dari lapangan, terdapat beberapa
kemungkinan penyebab terjadinya penumpukan batubara pada Chute BC
01 diantaranya adalah :
a. Terdapat batubara ukuran besar
Pada saat terjadinya penumpukan batubara pada Chute BC 01 di temukan
batubara berukuran besar dan hal ini memungkinkan menjadi penyebab terjadinya
Plugging sebelum pada area Chute BC 01 terjadi penumpukan batubara.

PT. Pembangkitan Jawa Bali Services


Operation & Maintenance PLTU Anggrek 2 x 25 MW
Illangata, Anggrek, Kab. Gorontalo Utara
Gorontalo 96525
PT. Pembangkitan Jawa Bali Services Doc. No FM –AG-4.1.5.03
Operation & Maintenance Ref. 00
PLTU Anggrek 2 x 25 MW Date 20-12-2018
Root Cause Failure Analysis Report Page 3

b. Tidak terdapat Linner pada Chute


Setelah dilakukan investigasi lebih lanjut dilapangan, ditemukan tidak adanya
linner pada sisi dalam Chute yang selain fungsinya adalah pelapis Chute juga berfungsi
sebagai pelancar batubara yang jatuh ke dalam chute menuju ke Belt Conveyor.

c. Tidak adanya motor vibrator pada turunan Chute


Kami menemukan tidak adanya motor Vibrator yang terpasang pada sisi Hopper
Chute yang berfungsi sebagai penggerak Hopper Chute agar tidak terjadi Plugging,
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini :

d. Batubara yang lembab


Kami mengamati kondisi dilapangan dan berasumsi bahwa akan adanya
kemungkinan kondisi batubara dalam keadaan lembab atau basah karena
terkontaminasi dengan air, terlebih dikhawatirkan jika musim penghujan, batubara
dengan keadaan basah atau lembab akan menjadi dominan. Hal ini dapat memicu
terjadinya Plugging pada Chute Belt Conveyor yang ada di setiap Transfer Tower.

PT. Pembangkitan Jawa Bali Services


Operation & Maintenance PLTU Anggrek 2 x 25 MW
Illangata, Anggrek, Kab. Gorontalo Utara
Gorontalo 96525
PT. Pembangkitan Jawa Bali Services Doc. No FM –AG-4.1.5.03
Operation & Maintenance Ref. 00
PLTU Anggrek 2 x 25 MW Date 20-12-2018
Root Cause Failure Analysis Report Page 4

5. Task Execution/Work Package


FDT Jangka Pendek PIC Waktu
1. Operator lebih waspada 1. Rekadaya Elektrik. 1. Dalam jangka waktu
saat proses Unloading 2. PJBS yang tentatif.
batubara dan terlihat 3. Rekadaya Elektik, 2. Dalam jangka waktu
batubara dalam Usulan Program yang tentatif.
keadaan Over Size dan rencana Kerja. 3. Dalam jangka waktu
Batubara dalam yang tentatif.
keadaan lembab/basah.
2. Masukkan kepada
owner terkait kontrak
kualitas batubara agar
kedepannya lebih
diperhatikan.
3. Pemasangan Linner
pada setiap sisi dalam
Chute Belt Conveyor.

FDT Jangka Panjang PIC Waktu


1. Penambahan motor 1. Rekadaya Elektrik, 1. Dalam jangka waktu
Vibrator di setiap Usulan Program yang tentatif.
Hopper Chute Belt rencana Kerja. 2. Dalam jangka waktu
Conveyor. 2. PJBS yang tentative.
2. Penambahan Screen
pada Chute, dengan
catatan akan dibuatkan
kajian terlebih dahulu

PT. Pembangkitan Jawa Bali Services


Operation & Maintenance PLTU Anggrek 2 x 25 MW
Illangata, Anggrek, Kab. Gorontalo Utara
Gorontalo 96525
PT. Pembangkitan Jawa Bali Services Doc. No FM –AG-4.1.5.03
Operation & Maintenance Ref. 00
PLTU Anggrek 2 x 25 MW Date 20-12-2018
Root Cause Failure Analysis Report Page 5

6. Kesimpulan dan Saran


6.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil dari analisa diatas diketahui bahwa penumpukan batubara di
area Chute BC 01 , sebagai berikut :
1. Batubara yang berukuran besar (Over Size) yang seharusnya tidak diizinkan untuk
masuk ke dalam Coal Handling System, karena dapat memicu terjadinya Plugging
yang mengakibatkan tumpukan batubara di suatu Area terjadi.
2. Kemungkinan karena tidak adanya Linner pada sisi dalam Chute BC 01.
3. Tidak adanya motor Vibrator pada Hopper Chute sebagai penggerak dan pemberi
getaran di Chute Hopper agar tidak terjadi Plugging.
4. Adanya kemungkinan disuatu saat tertentu batubara dalam keadaan lembab atau
basah, hal ini juga dapat memicu terjadinya Plugging.

6.2 Saran
- Lakukan Walkdown Divisi Pemeliharaan bersama EPC terkait inspeksi dan
mencatat kondisi baik dalam segi fungsi atau keadaan peralatan-peralatan yang
ada di Coal Handling System.

PT. Pembangkitan Jawa Bali Services


Operation & Maintenance PLTU Anggrek 2 x 25 MW
Illangata, Anggrek, Kab. Gorontalo Utara
Gorontalo 96525

Anda mungkin juga menyukai