Anda di halaman 1dari 6

Workshop hari 1, 14 Agustus 2014.

Materi 1: Managemen efficiency


By: manager manajemen O & M, Pak Mar
1. Performance test/ monitoring:
Untuk memonitor unjuk kerja peralatan pembangkit
Mengetahui degradasi
2. 5 hal yang mempengaruhi efesiensi pembangkit: main steam
temperature, condenser vakum, main steam pressure, main steam
flow.
3. Tool gatecycle: tools (dari General Electric) untuk membantu
menghitung sehingga dapat mempermudah yang dibuat oleh
management efesiensi.
4. Management efesiensi merupakan bagian dari management resiko dan
sejajar/ bersanding dengan management operasi.
5. Hidden capacity:

Proses monitoring efisiensi:


pengumpulan & olah data => analisa data => action plan
Ada materi: performance power plant (buku)
Heat rate: cerminan seluruh efesiensi pembangkit (boiler, turbin,
generator)
Penyebab kenaikan heat rate:
kualitas bahan bakar
Minta data dari PLN untuk memantau kualitas bahan bakar. Biaya
bahan bakar 60% untuk operasional cost pembangkit.
losses (bocoran air & uap, losses isolasi, dll).
Kita harus care untuk ngecek. Bisa minta maintenance untuk
perbaikan. Lihat dari suara, temperature, ketebalan.
performance peralatan
Misal : fan, steam rate turbin
pola operasi unit (pembebanan)
Semakin tinggi beban, itu berarti bagus.
Flow chart efeciency management:

Standard thermal efesiensi:


Unacoounted losses: losses belum diketahui saat performance test
Accounted losses:

Teori penyebab penurunan heat rateL
Heat rate lossesL

Boiler losses
Condensate losses. Fw system losses
Typical parameter penting di pltu batubara
Heat rate losses identification:
Operate controllable
Unit controllable
Turbine componenet
Cycle component
Boiler component
Make up water

Pelaksanaan performance test:


Unti beroperasi normal beban maksium dan steady stated : 30 ment
Pelaksaanaan performance test: 2 jam
Reporting/ evaluasi
RCFA (Root cost failure analysis) berdasar analissi gatecycle di turbine:
Deskripsi rekomendasi, potensial losses, work group rekomensasi, .
Monitoring rekomendasi efesiensi: ada tabelnya sendiri sama dg sperti RCFA.

Materi ke-2: Tata kelola pembangkitan PJB


By: Zainal Maskur

Tujuan management efesiensi:


Mempertahankan efesiensi operasi pembangkit setqara dengan
heate reate pada saat komisioning atau desain
Biaya bahan bakar yang efesien
Produksi listrik Rp/ kWh yang murah
Pengoperasian pembangkit yang ramah lingkungan (emission
reduction)
Mencapai best practice efficiency diukur dengan key performance
indicator dan busnies

Perlunya heat reat management haruds dilakukan dan dimonitoring:


Untuk mengetahui berapa besar penurunan efesiensi pembangkit
kondisi sekarang dibandingkan dengan kondisi design atau saat new
and clean.
Mendapatkan pola operasi yang benar agar peralatan dapat bekerja
pada kondisi yang optimal.
Dapat diketahui penurunan performance peralatan sehingga dapat sbg
predictive maintenance.
Menghilangkan biaya2 yang seharusnya tidak ada
Meningkatkan produksi dan penjualan.
Heat rate semakin rendah semakin bagus sehingga diusahakan tidak terlalu
tinggi.
Heat rate adalah besar energy yang dibutuhkan unutk membangkitkan
energy listrik (kCal/kWh)
Net Plant Heat Rate (input output method)

NPHR =

heating value

x coal flow (kg)


( kCal
kg )

Cth:
Diketahui:
kenaikan reheater spray dibandingkan dg masa komisioning
:
23.35
ton/jam
losses
: 14.75 kCal/kWh atau setara dengan 17.91
juta Rp/hari
harga batubara
: 814.42 Rp/kg
analisa penyebab: delay combustion, pengaturan secondary air, damper
kurang pas, pengoperasian sootblower yang kurang seesuai, dsb
ditanya
Jawab

: heat rate losses??


: masukin ke rumus..

Boiler losses:

Boiler efeciency
Exit gas temperature
Air heater temperature deference
Excess air

Condensate feedwater system losses:



Heat rate losses identification:
Operate controllable
Flue gas AH outlet
Unit controllable
Aux power
Final tempt FWH
Unburned carbon
MSF
RSH
Cond vacuum
Turbine componenet
HP turbine ef
LP turbine erf

Cycle component
Boiler component
Make up water

Tahapan membangun heat rate management:


1. Perencanaan SDM
Menyiapkan personil yang kompeten
Sosialisasi tentang heat rate management
Memberikan pelatihan yang diperlukan
pekerjaan tsb

untuk

mendukung

2. Penentuan standar/acuan
Spesifikasi peralatan lengkap
Desain boiler & boiler heat transfer
Desain heat balance
Dokument performance test pembangkit
Document operation & maintenance
3. Identifikasi
Baselining dan pemodelan sistem
Pengambilan data ( data collection)
Verifikasi data & instrumentasi
Kalibrasi instrumentasi
Simulasi model
Perhitungan dan analisa
4. Performance test & monitoring
Konsisten & terjadwal ( termasuk sebelum dan sesudah overhaul)
5. Efficiency improvement
Peningkatan pola operasi
Rekomendasi efesiensi
Engineering change proposal
Rencana kerja (jangka pendek dan panjang)
6. Assessment
Target dan pencapaian
Prosses sudah sesuai

Hal2 yang diperhatikan:

1. SDM yang kompeten


2. SOP performance test
3. Data spesifkasi pembangkit
Spesifikasi peralatan lengkap
Desain boiler & boiler heat transfer
Desain heat balance
Document performance test pembangkit
Document operation & maintenance
4. Buku pendukung
ASME
EPRI
Heat Rate hand book
5. Tools
Software pemodelan (jika ada)
Alat pengambilan sample batubara
Alat pengambilan sample coal fineness
Alatan pengambilan sample fly ash & bottom ash
Temperature detector
Portable flue gas analizer
6. Laboratorium analisa
Peralatan analisa raw coal lengkap
Peralatan analisa fly ash dan bottom ash lengkap
Peralatan analisa coal fineness lengkap
Schedule performance test: ada tabelnya.
Contoh rekomendasi untuk pemeliharaan:

Permasalahan
Analisa penyebab
Cost benefit analysis
Rekomendasi
PIC
Action plan
Target waktu

Contoh rencana kerja & monitoring tahunan efeiciency management:


RJPU (5 tahunan) dikelompokkan di RKAP (1 tahun ke depan). Yang nge lead
(mengumpulkan adalah bgn enginerer).
Peta proses management efficiency management:

Anda mungkin juga menyukai