(AD / ART)
BAB I
Pasal 1
1) Koperasi ini bernama KOPKAR (Koperasi Karyawan ) PT. PJBS PLTU Banjarsari
2) KOPKAR (Koperasi Karyawan ) PT. PJBS PLTU Banjarsari berkedudukan di PLTU Banjarsari jl.
Lintas sumatera, Desa Gunung Kembang – Sirah Pulau Kec. Merapi Timur Kab. Lahat – SUMSEL.
BAB II
Pasal 2
1) KOPKAR (Koperasi Karyawan ) PT. PJBS PLTU Banjarsari dibentuk bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan anggota / karyawan PT. PJBS PLTU Banjarsari berdasar azas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.
2) Ikut membangun tatanan perekonomian yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
BAB III
BIDANG USAHA
Pasal 3
a) Perdagangan barang
b) Pengadaan Jasa
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4:
(1) Anggota Koperasi adalah karyawan PT. PJBS PLTU Banjarsari yang terdaftar didalam pembukuan
anggota koperasi
Pasal 5:
b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 28 ayat (1) dan (2) anggaran dasar ini;
c. Telah menyetujui isi anggaran dasar dan peraturan-peraturan perkoperasian yang berlaku
Pasal 6:
b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh
Rapat Anggota;
c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh KOPKAR (Koperasi Karyawan )
PT. PJBS PLTU Banjarsari
e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 32 ayat (1) Anggaran Dasar Anggaran
Rumah Tangga
Pasal 7:
c. Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan pasal 14 Anggaran Dasar Anggaran
Rumah Tangga.
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta
maupun tidak diminta
g. Mendapat bagian SHU sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap Koperasi
Pasal 8
Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam daftar
keanggotaan
Pasal 9
Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasi diluar anggota / pendiri, harus :
b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka yang berkepentingan
dapat minta pertimbangan Rapat Anggota berikutnya;
Pasal 10
a. meninggal dunia;
d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota, atau
berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi
Pasal 11
1) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
Buku Daftar Anggota
2) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus
3) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya
Pasal 12
1) Selain anggota dimaksud dalam pasal 4, Koperasi dapat menerima Anggota Luar Biasa /
Pengawas / Penasehat dengan persyaratan sebagai berikut:
b. bersedia membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan
oleh Rapat Anggota;
a. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk perbaikan dan kemajuan Koperasi tetapi tidak
mempunyai hak suara dalam rapat Anggota.
a. mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan Rapat
Anggota;
b. menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksimal sebesar simpanan pokok
Pasal 13
a. Meninggal dunia;
d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai Anggota Luar Biasa,
atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi .
2) Permintaan berhenti sebagai Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat harus mengajukan
secara tertulis kepada Pengurus.
3) Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta
pertimbangan secara tertulis dalam Rapat Anggota berikutnya.
BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 14
a) Anggaran perkoperasian;
4) Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan paling lambat tanggal 1 Maret tahun
Pasal 15
Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koperasi;
1) Apabila kuorum 50% + 1, sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka Rapat Anggota
ditunda untuk waktu paling lama 7 hari;
2) Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) kuorum tetap belum tercapai, maka
rapat dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota
3) Dalam Rapat Anggota Koperasi tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu
mendapatkan mufakat, dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan
5) Semua keputusan Rapat Anggota Koperasi harus dibuat dalam Berita Acara
Keputusan Rapat Anggota yang ditanda tangani oleh pimpinan rapat dan disahkan oleh rapat
anggota.
Pasal 16
Selain Rapat Anggota Tahunan, Koperasi dapat mengadakan Rapat Anggota yang diadakan secara
khusus untuk membahas rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi yang
diselenggarakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku berikutnya berjalan.
Pasal 17
1) Rapat Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat diadakan apabila keadaan mengharuskan
adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.
2) Rapat Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat dapat diselenggarakan atas kehendak :
a. Pengurus;
Pasal 18
Untuk mengubah Anggaran Dasar harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
mengubah anggaran dasar tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota yang hadir
Pasal 19
Untuk membubarkan Koperasi harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
pembubaran koperasi tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota yang hadir
BAB VI
PENGURUS
Pasal 20
4) Terpilih dalam forom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh
8) Masa jabatan Pengurus Koperasi selama 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali.
Pasal 21
Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan .
BAB VII
PENGAWAS / PENASEHAT
Pasal 22
1) Susunan Pengawas / Penasehat Koperasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha
Koperasi.
2) Susunan pengawas / penasehat Koperasi berjumlah 3 (dua) orang yang terdiri dari :
a. 1 (satu) Ketua
b. 2 (dua) Anggota
3) Masa jabatan Pengawas / Penasehat Koperasi selambat - lambatnya 5 (tiga) tahun dan atau
selama yang bersangkutan masih terdaftar sebagai karyawan PT. PJBS PLTU Banjarsari.
6) Bilamana periode jabatan Pengawas / penasehat telah habis, maka untuk pemilihan pengawas
/ penasehat periode berikutnya baik sistem pemilihan, kriteria mengacu pada pasal 14.
BAB VIII
PENGELOLA USAHA
Pasal 23
1) Koperasi dapat mengangkat Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dan karyawan
2) Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dan karyawan diangkat melalui Surat
4) Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dan karyawan berhak mendapatkan Gaji,
tunjangan atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku
di Koperasi.
5) Untuk jabatan Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian masa kerja, hak dan
6) Kontrak kerja untuk jabatan Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dibuat secara
tertulis diatas kertas bermaterai dan ditanda tangani oleh pengurus atas nama
7) Dalam kontrak kerja diatur hal-hal yang berkenaan dengan antara lain :
e. Dalam hal perpanjangan kontrak kerja diajukan minimal 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya
masa kontrak telah dibuat kesepakatan baru / rapat anggota tahunan.
BAB IX
DEWAN PENASEHAT
Pasal 25
2) Anggota Dewan Penasehat adalah petinggi struktural yang menaungi karyawan perusahaan
tempat bekerja dimana yang mempunyai kewibawaan atau keahlian sesuai kepentingan Koperasi;
3) Dewan Penasehat bertugas memberi saran/anjuran pada Pengurus untuk kemajuan Koperasi
baik diminta maupun tidak diminta;
BAB X
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 26
1) Tahun buku Koperasi mulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga puluh satu)
Desember.
2) Untuk pertama kalinya buku Koperasi dimulai pada tanggal ditetapkannya Anggaran Dasar ini.
3) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar
Khusus Akuntansi.
BAB XI
MODAL KOPERASI
Pasal 27
1) Saat pendiriannya modal Koperasi sebesar ………………..berasal dari simpanan pokok, simpanan
wajib, dan hibah
a. simpanan pokok;
b. simpanan wajib;
c. hibah;
3) Untuk memperbesar usahanya, Koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak
merugikan Koperasi berupa pinjaman dari :
a. anggota;
4) Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal Penyertaan
BAB XII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 28
1) Setiap anggota harus membayar Simpanan Pokok atas namanya kepada Koperasi sebesar Rp.
250.000,- yang dibayar sekaligus.
2) Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan Wajib sebesar Rp. 50.000,- atas
namanya kepada Koperasi dan atau ditetapkan dalam Anggaran Rumah tangga atau Peraturan
Khusus
3) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi
anggota Koperasi;
4) Pada waktu keanggotaan diakhiri, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu
tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, dikurangi dengan bagian tanggungan
kerugian;
5) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk atau jenis lainnya atas dasar
keputusan Rapat Anggota
BAB XIII
Pasal 29
1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan
a) cadangan;
3) Pembagian dan presentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan diputuskan sesuai
dengan Keputusan Rapat Anggota
Pasal 30
Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam
simpanan anggota yang bersangkutan.
Pasal 31
Dana cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup kerugian Koperasi
BAB XIV
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 32
1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan Koperasi
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian anggota
diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib yang seharusnya telah dibayar oleh anggota yang bersangkutan pada Koperasi, serta modal
penyertaan yang dimilikinya
2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan dana
cadangan
3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak terpenuhi maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebankan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup atau
diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan datang
BAB XV
Pasal 33
b. keputusan Pemerintah
a. atas permintaan anggota secara tertulis sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota;
Pasal 34
2) Untuk kepentingan pihak ketiga dan para anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi
dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian
4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan Koperasi
Dalam Penyelesaian
Pasal 35
1) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Anggota maka Penyelesai
ditunjuk oleh Rapat Anggota terdiri dari unsur anggota, Pengurus, Pengawas, dan pihak lain yang
dianggap perlu dan bertanggung jawab kepada kuasa Rapat Anggota
2) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Pemerintah maka Penyelesai
ditunjuk oleh Pemerintah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah
a) melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi Dalam Penyelesaian;
c) memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama;
d) memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip Koperasi; menetapkan dan
melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang lainnya;
1) Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran Koperasi
sesuai ketentuan pasal 33 ayat (1) Anggaran Dasar ini—
2) Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila
kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan
keluarnya sebagai anggota belum lewat jangka waktu 6 (enam) bulan
BAB X VI
KESEJAHTERAAN / SOSIAL
Pasal 37
a. Bantuan bantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang
2) Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam
pengesahan.
BAB XVII
SANKSI
Pasal 38
Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun
peraturan lain yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 39
1) Anggota maupun Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat yang mencemarkan nama baik
dan merugikan Koperasi serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota/melalaikan
kewajibannya dalam membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota,
maka kepada anggota yang bersangkutan diberikan peringatan / teguran.
3) Simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain/jasa lainnya dari anggota
Pasal 40
dikenakan sanksi ganti rugi sebesar kerugian yang disebabkan oleh masing-masing
2) Apabila tersebut pada ayat 1 diatas tidak mendapat tanggapan untuk membayar
ganti rugi maka kepada yang bersangkutan berdasarkan hasil keputusan rapat
BAB XVIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 42
Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan peraturan
khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 43
1) Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat
Anggota/ Rapat Anggota Tahunan Koperasi.
Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat dijadikan