Anda di halaman 1dari 17

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA

(AD / ART)

KOPKAR (Koperasi Karyawan ) PT. PJBS PLTU Banjarsari

BAB I

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

1) Koperasi ini bernama KOPKAR (Koperasi Karyawan ) PT. PJBS PLTU Banjarsari

2) KOPKAR (Koperasi Karyawan ) PT. PJBS PLTU Banjarsari berkedudukan di PLTU Banjarsari jl.
Lintas sumatera, Desa Gunung Kembang – Sirah Pulau Kec. Merapi Timur Kab. Lahat – SUMSEL.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

1) KOPKAR (Koperasi Karyawan ) PT. PJBS PLTU Banjarsari dibentuk bertujuan untuk mewujudkan
kesejahteraan anggota / karyawan PT. PJBS PLTU Banjarsari berdasar azas kekeluargaan dan
demokrasi ekonomi.

2) Ikut membangun tatanan perekonomian yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB III

BIDANG USAHA

Pasal 3

Koperasi melaksanakan kegiatan usaha, yaitu :

a) Perdagangan barang

b) Pengadaan Jasa
BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 4:

(1) Anggota Koperasi adalah karyawan PT. PJBS PLTU Banjarsari yang terdaftar didalam pembukuan
anggota koperasi

(2) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan.

Pasal 5:

Syarat menjadi anggota Koperasi yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :

a. Karyawan PT. PJBS PLTU Banjarsari

b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib
sebagaimana yang dimaksudkan dalam pasal 28 ayat (1) dan (2) anggaran dasar ini;

c. Telah menyetujui isi anggaran dasar dan peraturan-peraturan perkoperasian yang berlaku

Pasal 6:

Setiap anggota mempunyai kewajiban :

a. Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan-keputusan Rapat


Anggota;

b. Membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan oleh
Rapat Anggota;

c. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh KOPKAR (Koperasi Karyawan )
PT. PJBS PLTU Banjarsari

d. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan azas kekeluargaan

e. Menanggung kerugian sesuai dengan ketentuan pasal 32 ayat (1) Anggaran Dasar Anggaran
Rumah Tangga

Pasal 7:

Setiap anggota mempunyai hak :

a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam Rapat Anggota

b. Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas

c. Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan pasal 14 Anggaran Dasar Anggaran
Rumah Tangga.
d. Mengemukakan pendapat dan saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta
maupun tidak diminta

e. Mendapatkan pelayanan yang sama antara sesama anggota

f. Meminta keterangan mengenai perkembangan koperasi

g. Mendapat bagian SHU sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota terhadap Koperasi

h. Mendapat bagian sisa hasil Penyelesaian

Pasal 8

Keanggotaan Koperasi mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam daftar
keanggotaan

Pasal 9

Seseorang yang akan masuk menjadi anggota Koperasi diluar anggota / pendiri, harus :

a. Mengajukan surat permintaan sebagai anggota kepada Pengurus;

b. Bilamana Pengurus menolak permintaan dimaksud pada huruf a, maka yang berkepentingan
dapat minta pertimbangan Rapat Anggota berikutnya;

Pasal 10

Keanggotaan berakhir, bilamana anggota :

a. meninggal dunia;

b. minta berhenti atas permintaan sendiri;

c. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan;

d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai anggota, atau
berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi

Pasal 11

1) Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
Buku Daftar Anggota

2) Permintaan berhenti sebagai anggota harus diajukan secara tertulis kepada Pengurus

3) Seseorang yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan dalam Rapat
Anggota berikutnya
Pasal 12

1) Selain anggota dimaksud dalam pasal 4, Koperasi dapat menerima Anggota Luar Biasa /
Pengawas / Penasehat dengan persyaratan sebagai berikut:

a. disetujui keanggotaanya oleh Rapat Anggota Koperasi

b. bersedia membayar Simpanan Pokok, Simpanan Wajib dan simpanan lainnya yang diputuskan
oleh Rapat Anggota;

2) Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat tidak dapat dipindah tangankan.

3) Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat mempunyai hak :

a. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk perbaikan dan kemajuan Koperasi tetapi tidak
mempunyai hak suara dalam rapat Anggota.

b. memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha

4) Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat mempunyai kewajiban :

a. mematuhi ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan-keputusan Rapat
Anggota;

a. memelihara nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi;

b. menanggung kerugian usaha Koperasi secara terbatas maksimal sebesar simpanan pokok

Pasal 13

1) Keanggotaan Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat berakhir, apabila :

a. Meninggal dunia;

b .Koperasi yang bersangkutan bubar atau dibubarkan oleh Pemerintah;

c. berhenti atas permintaan sendiri;

d. diberhentikan oleh Pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai Anggota Luar Biasa,
atau berbuat sesuatu yang merugikan Koperasi .

2) Permintaan berhenti sebagai Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat harus mengajukan
secara tertulis kepada Pengurus.

3) Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta
pertimbangan secara tertulis dalam Rapat Anggota berikutnya.
BAB V

RAPAT ANGGOTA

Pasal 14

1) Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

2) Rapat Anggota menetapkan :

a) Anggaran perkoperasian;

b) Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen dan usaha koperasi;

c) Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas;

d) Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi;

e) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya,


serta pengesahan laporan keuangan;

f) Pembagian sisa hasil usaha;

g) Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

3) Rapat Anggota dilakukan/dilaksanakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.

4) Rapat Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan paling lambat tanggal 1 Maret tahun

berikutnya setelah tutup tahun buku (per 31 Desember)

Pasal 15

Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari setengah jumlah anggota Koperasi;

1) Apabila kuorum 50% + 1, sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka Rapat Anggota
ditunda untuk waktu paling lama 7 hari;

2) Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) kuorum tetap belum tercapai, maka
rapat dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota

3) Dalam Rapat Anggota Koperasi tiap anggota mempunyai hak suara yang sama yaitu

satu anggota satu suara.

4) Keputusan dalam Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk

mendapatkan mufakat, dalam hal tidak tercapai kata mufakat maka keputusan

diambil berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.

5) Semua keputusan Rapat Anggota Koperasi harus dibuat dalam Berita Acara

Keputusan Rapat Anggota yang ditanda tangani oleh pimpinan rapat dan disahkan oleh rapat
anggota.
Pasal 16

Selain Rapat Anggota Tahunan, Koperasi dapat mengadakan Rapat Anggota yang diadakan secara
khusus untuk membahas rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi yang
diselenggarakan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku berikutnya berjalan.

Pasal 17

1) Rapat Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat diadakan apabila keadaan mengharuskan
adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.

2) Rapat Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat dapat diselenggarakan atas kehendak :

a. Pengurus;

b. Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat;

c. atas permintaan tertulis minimal 50% + 1 jumlah pengurus atau anggota.

Pasal 18

Untuk mengubah Anggaran Dasar harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
mengubah anggaran dasar tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota yang hadir

Pasal 19

Untuk membubarkan Koperasi harus diadakan Rapat Anggota yang diadakan khusus untuk
pembubaran koperasi tersebut, yang harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota Koperasi dan keputusannya harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah
anggota yang hadir
BAB VI

PENGURUS

Pasal 20

Syarat-syarat Pengurus adalah antara lain :

1) Tidak menjadi/ menjabat sebagai Pengurus Koperasi lain (Koperasi Primer).

2) Amanah dan memiliki jiwa kepemimpinan serta berkepribadian menarik.

3) Dapat dan mampu bekerjasama dengan sesama pengurus lainnya, dengan

pengawas, pengelola dan atau pihak lainnya.

4) Terpilih dalam forom Rapat Anggota dan mendapat persetujuan/ disyahkan oleh

pimpinan Rapat dalam Rapat Anggota.

5) Mempunyai komitmen yang kuat untuk kemajuan koperasi dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada anggotanya.

6) Sehat jasmani dan rohani.

7) Untuk kesinambungan kegiatan dan pengelolaan usaha koperasi, disaat

pergantian kepengurusan pengurus lama dipilih kembali minimal 1 (satu) orang.

8) Masa jabatan Pengurus Koperasi selama 2 (dua) tahun, dan dapat dipilih kembali.

Pasal 21

Tata cara pemilihan Pengurus Koperasi diatur berdasarkan keputusan Rapat Anggota Tahunan .
BAB VII

PENGAWAS / PENASEHAT

Pasal 22

1) Susunan Pengawas / Penasehat Koperasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha

Koperasi.

2) Susunan pengawas / penasehat Koperasi berjumlah 3 (dua) orang yang terdiri dari :

a. 1 (satu) Ketua

b. 2 (dua) Anggota

3) Masa jabatan Pengawas / Penasehat Koperasi selambat - lambatnya 5 (tiga) tahun dan atau
selama yang bersangkutan masih terdaftar sebagai karyawan PT. PJBS PLTU Banjarsari.

4) Dalam pelaksanaan tugasnya Pengawas / Penasehat Koperasi dalam pengawasannya atas


kegiatan dan asset / keuangan Koperasi melaporkan secara tertulis dalam rapat anggota tahunan.

6) Bilamana periode jabatan Pengawas / penasehat telah habis, maka untuk pemilihan pengawas
/ penasehat periode berikutnya baik sistem pemilihan, kriteria mengacu pada pasal 14.

BAB VIII

PENGELOLA USAHA

Pasal 23

1) Koperasi dapat mengangkat Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dan karyawan

sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha koperasi.

2) Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dan karyawan diangkat melalui Surat

Keputusan Pengurus Koperasi dan dilaporkan pada Rapat Anggota.

3) Dalam pelaksanaannya Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dan karyawan


secara priodik dan kontinyo baik diminta ataupun tidak diminta melaporkan tugas dan tanggung
jawab penuh kepada pengurus Koperasi.

4) Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dan karyawan berhak mendapatkan Gaji,

tunjangan atau imbalan lainnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku

di Koperasi.

5) Untuk jabatan Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian masa kerja, hak dan

kewajibannya dibuatkan kontrak kerjanya dengan mengacu peraturan/ ketentuan


yang berlaku serta kebutuhan dan kemampuan Koperasi.

6) Kontrak kerja untuk jabatan Ketua / Pengelola usaha / kepala bagian dibuat secara

tertulis diatas kertas bermaterai dan ditanda tangani oleh pengurus atas nama

Koperasi, dan pejabat yang bersangkutan.

7) Dalam kontrak kerja diatur hal-hal yang berkenaan dengan antara lain :

a. Gaji, dan atau Imbalan jasa lainnya.

b. Jangka waktu berlakunya kontrak kerja.

c. Hak dan kewajibannya.

d. Konsekwensi pelanggaran isi kontrak.

e. Dalam hal perpanjangan kontrak kerja diajukan minimal 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya
masa kontrak telah dibuat kesepakatan baru / rapat anggota tahunan.

BAB IX

DEWAN PENASEHAT

Pasal 25

1) Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Dewan Penasehat;

2) Anggota Dewan Penasehat adalah petinggi struktural yang menaungi karyawan perusahaan
tempat bekerja dimana yang mempunyai kewibawaan atau keahlian sesuai kepentingan Koperasi;

3) Dewan Penasehat bertugas memberi saran/anjuran pada Pengurus untuk kemajuan Koperasi
baik diminta maupun tidak diminta;

BAB X

PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 26

1) Tahun buku Koperasi mulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan 31 (tiga puluh satu)
Desember.

2) Untuk pertama kalinya buku Koperasi dimulai pada tanggal ditetapkannya Anggaran Dasar ini.

3) Koperasi wajib menyelenggarakan pembukuan sesuai Prinsip Akuntansi Indonesia dan Standar
Khusus Akuntansi.
BAB XI

MODAL KOPERASI

Pasal 27

1) Saat pendiriannya modal Koperasi sebesar ………………..berasal dari simpanan pokok, simpanan
wajib, dan hibah

2) Modal sendiri Koperasi berasal dari :

a. simpanan pokok;

b. simpanan wajib;

c. hibah;

3) Untuk memperbesar usahanya, Koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang tidak
merugikan Koperasi berupa pinjaman dari :

a. anggota;

b. koperasi lain dan atau anggotanya;

c. bank dan lembaga keuangan lainnya;

d. penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya;

e. sumber lain yang sah

4) Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal Penyertaan

BAB XII

SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 28

1) Setiap anggota harus membayar Simpanan Pokok atas namanya kepada Koperasi sebesar Rp.
250.000,- yang dibayar sekaligus.

2) Setiap anggota diwajibkan untuk membayar Simpanan Wajib sebesar Rp. 50.000,- atas
namanya kepada Koperasi dan atau ditetapkan dalam Anggaran Rumah tangga atau Peraturan
Khusus

3) Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib tidak dapat diambil kembali selama masih menjadi
anggota Koperasi;
4) Pada waktu keanggotaan diakhiri, Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib merupakan suatu
tagihan atas Koperasi sebesar jumlahnya secara kumulatif, dikurangi dengan bagian tanggungan
kerugian;

5) Setiap anggota digiatkan untuk menyimpan dalam bentuk atau jenis lainnya atas dasar
keputusan Rapat Anggota
BAB XIII

SISA HASIL USAHA

Pasal 29

1) Sisa Hasil Usaha Koperasi merupakan pendapatan Koperasi yang diperoleh dalam satu tahun
buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku
yang bersangkutan

2) Sisa Hasil Usaha Koperasi yang diperoleh dibagikan untuk :

a) cadangan;

b) anggota sesuai transaksi dan simpanannya;

3) Pembagian dan presentase sebagaimana dimaksud ayat (2) ditentukan dan diputuskan sesuai
dengan Keputusan Rapat Anggota

Pasal 30

Bagian Sisa Hasil Usaha untuk anggota dapat diberikan secara langsung atau dimasukkan dalam
simpanan anggota yang bersangkutan.

Pasal 31

Dana cadangan dipergunakan untuk pemupukan modal dan menutup kerugian Koperasi
BAB XIV

TANGGUNGAN ANGGOTA

Pasal 32

1) Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata bahwa kekayaan Koperasi
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajibannya, maka sekalian anggota
diwajibkan menanggung kerugian masing-masing terbatas pada Simpanan Pokok dan Simpanan
Wajib yang seharusnya telah dibayar oleh anggota yang bersangkutan pada Koperasi, serta modal
penyertaan yang dimilikinya

2) Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir suatu tahun buku ditutup dengan dana
cadangan

3) Bilamana kerugian tersebut dalam ayat (2) tidak terpenuhi maka Rapat Anggota dapat
memutuskan untuk membebankan bagian kerugian yang belum terpenuhi ditutup atau
diperhitungkan dengan SHU tahun-tahun yang akan datang

BAB XV

PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 33

(1) Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan :

a. keputusan Rapat Anggota;

b. keputusan Pemerintah

(2) Pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota didasarkan pada :

a. atas permintaan anggota secara tertulis sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota;

b. koperasi tidak lagi mempunyai kegiatan

(3) Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah didasarkan pada :

a. adanya bukti-bukti bahwa Koperasi tersebut tidak memenuhi ketentuan undang-undang


perkoperasian;
b. kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan dan atau berpengadilan
perkara pidana;

Pasal 34

2) Untuk kepentingan pihak ketiga dan para anggota Koperasi, terhadap pembubaran Koperasi
dilakukan penyelesaian pembubaran yang selanjutnya disebut penyelesaian

3) Penyelesaian dilakukan oleh penyelesai pembubaran yang selanjutnya disebut Penyelesai

4) Selama dalam proses penyelesaian, Koperasi tersebut tetap ada dengan sebutan Koperasi
Dalam Penyelesaian

Pasal 35

1) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Anggota maka Penyelesai
ditunjuk oleh Rapat Anggota terdiri dari unsur anggota, Pengurus, Pengawas, dan pihak lain yang
dianggap perlu dan bertanggung jawab kepada kuasa Rapat Anggota

2) Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan berdasarkan keputusan Pemerintah maka Penyelesai
ditunjuk oleh Pemerintah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah

3) Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban :

a) melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi Dalam Penyelesaian;

b) mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan;

c) memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama;

d) memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip Koperasi; menetapkan dan
melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari hutang lainnya;

e) menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan kewajiban Koperasi;

f) membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota;

g) membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota

4) Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi oleh Anggota kepada


Pemerintah, sesuai ketentuan yang berlaku

5) Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban lainnya


Pasal 36

1) Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran Koperasi
sesuai ketentuan pasal 33 ayat (1) Anggaran Dasar ini—

2) Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila
kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan masih menjadi anggota Koperasi dan
keluarnya sebagai anggota belum lewat jangka waktu 6 (enam) bulan

BAB X VI

KESEJAHTERAAN / SOSIAL

Pasal 37

1) Koperasi mengupayakan bantuan/tunjangan atau imbalan jasa kepada anggota,


Pengurus, Pengawas dan Manager/ karyawan antara lain seperti :

a. Bantuan bantuan pengobatan kesehatan dan atau santunan kepada anggota yang

meninggal dunia, dan yang mengalami musibah.

2) Besarnya jasa, bingkisan dan santunan pada tersebut diatas akan ditetapkan dalam

rapat pengurus dan disampaikan ke dalam Rapat Anggota untuk mendapatkan

pengesahan.
BAB XVII

SANKSI

Pasal 38

Anggota Koperasi yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun
peraturan lain yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 39

1) Anggota maupun Anggota Luar Biasa / Pengawas / Penasehat yang mencemarkan nama baik
dan merugikan Koperasi serta tidak mengindahkan kewajibannya sebagai anggota/melalaikan
kewajibannya dalam membayar simpanan dan piutangnya sesuai dengan keputusan Rapat Anggota,
maka kepada anggota yang bersangkutan diberikan peringatan / teguran.

2) Bilamana pada kurun waktu selanjutnya peringatan/ teguran tersebut tidak

diindahkan maka yang bersangkutan dapat diberhentikan oleh pengurus dan

selanjutnya keputusan dimaksud akan dilakukan pembahasan (disetujui atau ditolak)

pada forum Rapat Anggota berikutnya.

3) Simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain/jasa lainnya dari anggota

yang diberhentikan dikembalikan setelah anggota tersebut menyelesaikan kewajiban

utang piutangnya / pemberkasannya.

Pasal 40

Pengurus, pengawas maupun pengelola/karyawan Koperasi yang melakukan pelanggaran atau


penyalahgunaan wewenang atas tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan untuk selanjutnya dapat dipecat dari
jabatannya berdasarkan hasil keputusan Rapat Anggota.
Pasal 41

1) Pengurus,pengawas maupun pengelola Koperasi yang dengan sengaja dan atau

karena kelalaiannya melakukan perbuatan yang menimbulkan kerugian Koperasi

dikenakan sanksi ganti rugi sebesar kerugian yang disebabkan oleh masing-masing

pengurus, pengawas maupun pengelola yang bersangkutan.

2) Apabila tersebut pada ayat 1 diatas tidak mendapat tanggapan untuk membayar

ganti rugi maka kepada yang bersangkutan berdasarkan hasil keputusan rapat

anggota dapat diajukan kepengadilan baik perkara pidana maupun perdata.

BAB XVIII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 42

Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur dengan peraturan
khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan Rapat Anggota.

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 43

1) Anggaran Dasar – Anggaran Rumah Tangga Koperasi ini disetujui/ disahkan oleh Rapat
Anggota/ Rapat Anggota Tahunan Koperasi.

Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan/ ditetapkan untuk dapat dijadikan

pedoman kerja dalam menjalankan kegiatan Koperasi.

Anda mungkin juga menyukai