BAB I
Pasal 1
Kecamatan : Ponorogo
Pasal 2
BAB II
Pasal 3
BAB III
Pasal 4
(1). Koperasi didirikan dalam jangka waktu Tidak terbatas.
BAB IV
PRINSIP KOPERASI
Pasal 5
1. Koperasi dalam melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi yaitu :
a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b. pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. kemandirian;
f. melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota;
g. kerjasama antar koperasi.
2. Koperasi sebagai badan usaha dalam melaksanakan kegiatannya yang
mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumberdaya ekonomi
para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi seperti tersebut pada
ayat (1) diatas dan kaidah-kaidah usaha ekonomi.
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Penerimaan dan Penolakan Keanggotaan
(1). Sahnya Keanggotaan Koperasi jika seluruh persyaratan telah dipenuhi,
dimpanan pokok telah dilunasi dan yang bersangkutan tercatat dan telah
menandatangani Buku Daftar Anggota Koperasi.
(2). Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk
para pendiri.
(3). Dalam hal mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok,
tetapi secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan
administratif, sebagaimana diatur dalam ART diberi waktu paling lama 3
(tiga) bulan untuk melengkapi persyaratan menjadi anggota.
(4). Jika dalam waktu tiga bulan calon anggota tidak dapat memenuhi
persyaratan sebagai mana dimaksud pada ayat (3) maka yang
bersangkutan dinyatakan tidak dapat menjadi anggota dan tidak
mempunyai hak kepemilikan koperasi.
(5). Anggota yang telah diterima akan menerima kartu tanda anggota (KTA)
sebagai bukti telah diterima sebagai anggota.
(6). Calon anggota yang tidak memenuhi syarat keanggotaan berdasarkan
keputusan pengurus, akan diberitahu secara tertulis disertai alasan
penolakannya.
Pasal 9
Kewajiban dan Hak Anggota
(1). Setiap anggota mempunyai kewajiban:
a. Tunduk dan taat pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Peraturan Khusus dan keputusan Rapat Anggota;
b. Menghadiri rapat anggota;
c. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha koperasi ;
d. Turut mengawasi jalannya pengelolaan organisasi dan usaha koperasi;
(2). Setiap anggota mempunyai hak:
a. menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam
Rapat Anggota
b. mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus dan Pengawas
di luar Rapat Anggota baik diminta atau tidak diminta;
c. memilih dan/atau dipilih menjadi Pengurus atau Pengawas sesuai
persyaratan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar;
d. meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran
Dasar;
e. memanfaatkan pelayanan kegiatan pelayanan jasa dan usaha yang
disediakan oleh Koperasi;
f. mendapat keterangan mengenai perkembangan Koperasi sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; dan
g. mendapatkan bagian Sisa Hasil Usaha Koperasi dan sisa hasil
penyelesaian Koperasi apabila koperasi bubar.
Pasal 10
Pendidikan Perkoperasian
(1). Setiap anggota koperasi wajib mengikuti pendidikan perkoperasian yang
diselenggarakan oleh koperasi.
(2). Pendidikan perkoperasian yang dimaksud dalam ayat (1) diikuti paling
lambat 3 (tiga) bulan setelah sah tercatat sebagai anggota.
(3). Tata cara pelaksanaan pendidikan koperasi tersebut diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Khusus.
Pasal 11
Berakhirnya Keanggotaan
(1). Keanggotaan berakhir apabila :
a. Anggota yang bersangkutan meninggal dunia;
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah;
c. berhenti atas permintaan sendiri;
d. diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi
persyaratan keanggotaan dan atau melanggar ketentuan Anggaran
Dasar atau Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang
berlaku dalam Koperasi.
(2). Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pembelaan
kepada Rapat Anggota.
(3). Bagi anggota yang telah berakhir masa keanggotaannya, maka Simpanan
pokok dan Simpanan Wajib yang telah disetor dapat diambil kembali
melalui mekanisme yang ada sebagaimana diatur dalam Peraturan
Khusus.
(4). Berakhirnya keanggotaan disyahkan melaui penghapusan nama anggota
yang bersangkutan dari buku daftar anggota.
Pasal 12
Dalam hal keanggotaan akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Khusus.
BAB VI
PERANGKAT ORGANISASI
Bagian Kesatu
Rapat Anggota
Pasal 13
Bagian Kedua
Pengurus
Pasal 14
Pasal 15
Rapat Pengurus
(1). Yang dimaksud dengan Rapat Pengurus adalah suatu rapat yang dihadiri
oleh seluruh pengurus.
(2). Rapat Pengurus sekurang-kurangnya diadakan 1 (satu) bulan sekali.
(3). Keputusan Rapat Pengurus diambil berdasarkan musyawarah dan
mufakat, dalam hal tidak tercapai hasil mufakat maka keputusan diambil
berdasarkan suara terbanyak.
(4). Setiap tindakan dan kebijakan yang diambil pengurus berdasarkan Rapat
Pengurus.
(5). Setiap Rapat Pengurus wajib dibuat Risalah Rapat dan hasil keputusan-
keputusannya yang dianggap perlu diterbitkan surat keputusan pengurus
yang selanjutnya disampaikan kepada Rapat Anggota untuk diketahui
serta instansi terkait lainnya.
(6). Rapat Pengurus dapat mengundang Pengawas untuk memberikan
masukan pendapat, pertimbangan dan saran.
(7). Acara Rapat Pengurus ditetapkan dalam rapat pengurus disesuaikan
dengan kebutuhan.
(8). Rapat Pengurus merupakan keputusan tertinggi dalam kepengurusan.
(9). Pimpinan Rapat Pengurus oleh Ketua atau yang ditunjuk oleh Ketua jika
berhalangan.
Bagian Ketiga
Pengawas
Pasal 16
PENGELOLA
Pasal 17
(1). Pengelola adalah pelaksana usaha yang dipilih dan atau ditunjuk dan
ditetapkan oleh Pengurus untuk mengelola dan mengembangkan bisnis
dan asset Koperasi.
(2). Pengelola sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Manajer;
b. Bagian Pengadaan Barang Konsumsi;
c. Bagian Gudang;
d. Bagian Pemasaran;
e. Bagian Pembukuan dan Administrasi;
f. Bagian Kasir.
(3). Dalam batas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin sehari-hari
bidang usaha, maka Manager dapat dituntut di depan pengadilan dan
atau mengajukan tuntutan kepada pihak-pihak yang merugikan usaha
Koperasi atau dirinya.
(4). Penambahan tenaga pengelola (staff) disesuaikan dengan kebutuhan atas
usul Manajer dan atau pertimbangan pengurus.
(5). Pengelola melaksanakan semua kebijakan pengurus dan
mempertanggungjawabkannya kepada pengurus.
(6). Pengelola mendapat imbalan jasa dalam bentuk gaji yang ditentukan oleh
pengurus dan bonus SHU sesuai dengan Peraturan Khusus.
(7). Pengelola berkewajiban membuat laporan tentang :
a. Keuangan (Neraca, Perhitungan SHU, Arus Kas, Perubahan Modal);
b. Persediaan Barang, Omset dan Daya Beli Anggota;
c. Kegiatan usaha;
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
BAB VIII
PENGELOLAAN USAHA
Pasal 21
Pasal 22
Kegiatan Usaha
(1). Koperasi menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan dibidang
penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota.
(2). Dalam pelayanan penyediaan barang konsumsi sebagaimana dimaksud
ayat (1), Koperasi Konsumen melakukan pembelian dan pengadaan
bersama barang konsumsi.
(3). Koperasi Konsumen dapat berfungsi sebagai distributor, agen, pengecer
dan lainnya sesuai dengan peraturan.
(4). Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki ijin usaha
dari instansi terkait.
Pasal 23
Modal Usaha
(1). Koperasi menyiapkan modal usaha untuk operasional awal.
(2). Sebelum melakukan pengembangan usaha, maka Koperasi harus
menyiapkan modal usaha
(3). Segala sesuatu yang berkaitan dengan modal usaha, lebih lanjut diatur
dalam Peraturan Khusus.
Pasal 24
Sistem Akuntansi
(1). Koperasi Konsumen dalam hal pembuatan laporan keuangan
menggunakan sistem akuntansi Koperasi.
(2). Sistem Akuntansi yang diamaksud pada ayat (1) meliputi konsolidasi
laporan keuangan
(3). Sistem Akuntansi lebih lanjut diatur pada Peraturan Khusus.
Pasal 25
Kemitraan
(1). Koperasi dapat bekerja sama dengan individu, lembaga yang berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum, baik pihak yang berasal
dari dalam negeri maupun luar negeri.
(2). Kerja sama dengan pihak ke tiga berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Pasal 26
Penetapan Kerugian
Pasal 27
MODAL
Bagian Kesatu
UMUM
Pasal 28
(1). Modal Koperasi terdiri dari Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib sebagai
modal awal.
(2). Selain modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) modal Koperasi dapat
berasal dari:
a. Hibah;
b. Modal Penyertaan;
1) Anggota;
SIMPANAN ANGGOTA
Bagian Kedua
Pasal 29
(1). Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi konsumen
RSU Muslimat Sejahtera Bersama. Simpanan pokok dan simpanan wajib
yang pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu tagihan atas
koperasi sebesar tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan
kerugian.
(2). Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus.
(3). Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas
namanya pada koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan khusus.
(4). Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan simpanan sukarela atas
namanya pada koperasi menurut kehendaknya sendiri, baik berbentuk
tabungan atau simpanan berjangka.
(5). Anggota diperbolehkan meminjam uang setelah menjadi anggota selama 3
(tiga) bulan.
Pasal 30
(1). Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali
selama anggota belum berhenti sebagai anggota.
(2). Uang simpanan yang merupakan simpanan berjangka dapat diminta
kembali menurut peraturan khusus atau perjanjian.
(3). Jika diperlukan koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang
diatur dalam Peraturan Khusus.
Pasal 31
Bagian ke empat
Pasal 32
(1). Dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan usaha,
Koperasi dapat menerbitkan surat utang dan Obligasi.
(2). Penerbitan surat utang dan obligasi diputuskan dalam Rapat Anggota
berdasarkan kebutuhan likuiditas Koperasi.
(3). Ketentuan lebih lanjut mengenai Penerbitan Surat Utang dan Obligasi
diatur dalam peraturan khusus
Bagian ke lima
Hibah
Pasal 33
(1). Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal
asing, baik langsung maupun tidak langsung, dapat diterima oleh
Koperasi dan dilaporkan kepada Menteri.
(2). Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal
dalam negeri, baik langsung maupun tidak langsung, dapat diterima oleh
Koperasi dan dilaporkan dalam rapat anggota.
(3). Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) tidak dapat dibagikan
secara langsung atau tidak langsung kepada Anggota, Pengurus, dan
Pengawas.
(4). Ketentuan lebih lanjut mengenai hibah diatur dalam peraturan khusus
Bagian Ke enam
Modal Penyertaan
Pasal 34
(3). Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku juga dalam hal
Pemerintah dan/atau masyarakat turut serta dalam pengelolaan usaha
yang dibiayai dengan Modal Penyertaan dan/atau turut menyebabkan
terjadinya kerugian usaha yang dibiayai dengan Modal Penyertaan.
Bagian ke tujuh
Pasal 35
(3). Ketentuan lebih lanjut mengenai Pinjaman Kepada Pihak Ketiga diatur
dalam peraturan khusus
BAB X
Bagian Satu
Pasal 36
(1). Selisih hasil usaha dapat berbentuk Surplus Hasil Usaha atau Defisit
Hasil Usaha
Pasal 37
(4). Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
1 (satu) tahun buku.
(5). Sisa Hasil Usaha terbentuk bilamana Koperasi Konsumen RSU Muslimat
Sejahtera Bersama memperoleh Keuntungan
Pasal 38
(1). Mengacu pada ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan Rapat Anggota,
Surplus Hasil Usaha dialokasikan untuk:
a. Cadangan 30%;
e. Pendidikan 5%;
f. Sosial 5%;
(2). Mekanisme dan tekhnik pembagian Surplus Hasil Usaha lebih lanjut
diatur dalam Peraturan Khusus.
Pasal 39
(3). Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukup untuk menutup
kerugian tersebut, maka akan diakumulasikan dan dibebankan pada
anggaran pendapatan dan belanja Koperasi pada tahun berikutnya.
Pasal 40
Ketentuan lebih lanjut mengenai Sisa Hasil Usaha diatur dalam peraturan
khusus
Bagian keempat
Dana Cadangan
Pasal 41
(1). Dana Cadangan dikumpulkan dari penyisihan sebagian Sisa Hasil Usaha.
(2). Koperasi Konsumen RSU Muslimat Sejahtera Bersama harus
menyisihkan Sisa Hasil Usaha untuk Dana Cadangan sehingga menjadi
paling sedikit 10% (sepuluh persen).
(3). Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum
mencapai jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat
dipergunakan untuk menutup kerugian Koperasi.
(4). Ketentuan lebih lanjut mengenai Dana Cadangan diatur dalam Peraturan
Khusus
BAB XI
PENGAWASAN
Bagian ke satu
Umum
Pasal 42
Bagian Kedua
Pengawasan Ekstenal
Pasal 43
(3). Audit yang dimaksud pada ayat (2) dapat meliputi Audit Keuangan dan
Audit Manajemen.
(5). Laporan Hasil Audit disampaikan kepada Anggota dalam Rapat Anggota
melalui Pengawas Koperasi.
Bagian ketiga
Pengawasan Internal
Pasal 44
a. Pengawas
Pasal 45
Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengawasan Internal diatur dalam Peraturan
Khusus
BAB XII
KOPERASI PRODUSEN
Bagian kesatu
Pembubaran Koperasi
Pasal 46
Pasal 47
(1). Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk
Tim Penyelesai atau Tim Likuidasi yang terdiri dari unsur Anggota,
Pengurus, dan pihak lain yang dianggap perlu dan diberi kuasa untuk
menyelesaikan pembubaran Koperasi;
BagianKedua
Penggabungan
Pasal 48
(1). Koperasi Konsumen RSU Muslimat Sejahtera Bersama dapat melakukan
penggabungan diri dengan Koperasi Konsumen lainnya menjadi 1 (satu)
Koperasi Produsen dalam rangka memperkuat dan mengembangkan
Koperasi Konsumen;
(3). Rapat seperti tersebut pada ayat (2) mimilih sekurang-kurangnya 3 (tiga)
orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang wakil yang akan duduk
sebagai anggota tim penggabungan Koperasi Produsen;
b. Kepengurusan.
c. Ketentuan pengelolaan.
d. AD/ART.
e. Peraturan khusus
g. Usaha-usaha.
h. Hutang piutang.
BAB XIII
SANKSI
Pasal 49
Pengawas, Pengurus, Pegelola atau Karyawan dan Anggota Koperasi yang
melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga maupun
peraturan lain yang berlaku di Koperasi “Syariah Ukhuwah Islamiyah Depok”
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pasal 50
Kriteria Pelanggaran dan Sanksi lebih lanjut diatur dalam Peraturan Khusus
BAB XIV
KEPATUHAN
Pasal 51
a. Anggaran Dasar
BAB XV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 52
(1). Ketentuan yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur dengan peraturan khusus atau peraturan lainnya atas persetujuan
Rapat Anggota;
(2). Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan oleh
Rapat Anggota berdasarkan keputusan Rapat Anggota yang dihadiri
minimal 2/3 jumlah anggota dan disetujui sekurang-kurangnya 50 %
lebih 1(satu) dari anggota yang hadir.
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
Pasal 54
Disahkan di :
Tanggal : …………………
Pengurus Koperasi Konsumen RSU Muslimat Sejahtera Bersama