PEMBAHASAN
26
2. Memperpanjang usia kegunaan fasilitas
3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan dalam keadaan
darurat.
27
1. Time-Directed (TD) adalah perawatan yang diarahkan secara langsung
pada pencegahan kegagalan atau kerusakan.
2. Condition-Directed (CD) adalah perawatan yang diarahkan pada deteksi
kegagalan atau gejala-gejala kerusakan.
3. Failure-Finding (FF) adalah perawatan yang diarahkan pada penemuan
kegagalan tersembunyi.
4. Run-to-Failure (RTF) adalah perawatan yang didasarkan pada
pertimbangan untuk menjalankan komponen hingga rusak karena pilihan lain
tidak memungkinkan atau tidak menguntungkan dari segi ekonomi.
2. Breakdown Maintenance
Perawatan kerusakan dapat diartikan sebagai kebijakan perawatan dengan cara
mesin/peralatan dioperasikan hingga rusak, kemudian baru diperbaiki atau diganti.
Kebijakan ini merupakan strategi yang kasar dan kurang baik karena dapat
menimbulkan biaya tinggi, kehilangan kesempatan untuk mengambil keuntungan
bagi perusahaan karena diakibatkan terhentinya mesin, keselamatan kerja tidak
terjamin, kondisi mesin tidak diketahui, dan tidak ada perencanaan waktu, tenaga
kerja, maupun biaya yang baik.
Keuntungan dari kebijakan perawatan kerusakan:
- Murah dan tidak perlu melakukan perawatan.
- Cocok untuk mesin/peralatan yang murah dan sederhana, dan atau modular.
Adapun kerugiannya adalah:
- Kasar dan berbahaya.
- Menimbulkan kerugian besar bila ditetapkan pada mesin yang mahal, kompleks,
dan dituntut tingkat keselamatan tinggi.
- Tidak bisa menyiapkan sumber daya manusia.
28
3. Scheduled Maintenance
Perawatan ini bertujuan mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya
dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu perawatan
ditentukan berdasarkan pengalaman, data masa lalu atau rekomendasi dari pabrik
pembuat mesin yang bersangkutan.
4. Predictive Maintenance
Perawatan predictive ini pun merupakan bagian perawatan pencegahan.
Perawatan predictive ini dapat diartikan sebagai strategi perawatan di mana
pelaksanaanya didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Perawatan prediktif disebut juga
perawatan berdasarkan kondisi (condition based maintenance) atau juga disebut
monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang artinya sebagai
penentuan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin, sehingga dapat
diketahui keandalan mesin serta keselamatan kerja terjamin Soesetyo and Bendatu
(2014) melakukan penelitian terhadap Mesin Pelet di PT. Charoen Pokphand
Indonesia berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dengan melakukan Predictive Maintenance Usulan predictive maintenance pada
komponen kritis untuk setiap mesin pellet dapat meningkatkan availability dan
reliability dari mesin pellet. Penerapan predictive maintenance dapat meningkatkan
availability pada mesin pellet satu, tiga dan empat dimana peningkatannya berkisar
antara 1% hingga 3% jika dibandingkan dengan system maintenance sebelumnya.
Nilai reliability untuk beberapa mesin pellet mengalami peningkatan sebesar 20,55%
untuk pellet 1 dan 19,71% untuk pellet 2. Total biaya predictive maintenance pada
setiap komponen kritis juga mengalami penuruan dibandingkan biaya maintenance
sebelumnya Penghematan biaya untuk masing - masing komponen kritis berkisar
antara 12% hingga 90% dari biaya preventive maintenance sebelumnya.
5. Corrective Maintenance
Menurut Nachnul dan imron (2013) corrective maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan pada
peralatan sehingga peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan perawatan
29
korektif meliputi seluruh aktivitas mengembalikan sistem dari keadaan rusak menjadi
beroperasi kembali. Perbaikan baru terjadi ketika mengalami kerusakan, walaupun
terdapat beberapa perbaikan yang dapat diundur. Aktivitas Corrective Maintenance
meliputi kegiatan Persiapan (Preparation Time) berupa persiapan tenaga kerja untuk
melakukan pekerjaan ini, adanya perjalanan, adanya alat dan peralatan test, dan lain-
lain, kegiatan Perawatan (Active Maintenance time) berupa kegiatan rutin dalam
pekerjaan perawatan dan kegiatan Perawatan (Active Maintenance time) berupa
kegiatan rutin dalam pekerjaan perawatan. Tujuan dari Aktivitas yang telah dilakukan
ialah perbaikan yaitu menunggu sampai kerusakan terjadi terlebih dahulu, kemudian
baru diperbaiki agar fasilitas produksi maupun peralatan yang ada dapat
dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam proses produksi
dapat berjalan lancar dan kembali normal, pernyataan ini diperkuat dengan penelitian
terdahulu (Prima, 2010)
30
Air starting atau yang sering disebut sebagai pneumatic starting adalah yang
paling sesuai digunakan pada mesin diesel ukuran sedang dan besar. Mesin diesel
dengan ukuran yang besar biasanya digunakan pada kapal ukuran besar. Pada
prinsipnya adalah udara yang bertekanan dialirkan ke ruang bakar sehingga
mendorong piston ke bawah secara bergantian sesuai dengan firing order. Ketika
poros engkol pada mesin diesel mulai berputar dan menghasilkan pembakaran maka
poros engkol telah digerakkan sendiri oleh tenaga mesin diesel dan pneumatic starting
berhenti.
Starting valve merupakan komponen yang berfungsi sebagai valve tempat
keluarnya udara bertekanan 10 bar, sehingga udara dapat menggerakakn piston ke
bawah. Starting valve membuka pada saat posisi TDC pada langkah ekspansi di
silinder tersebut dan menutup pada sesaat sebelum BDC langkah ekspansi. Membuka
dan menutupnya starting valve diatur oleh suatu alat yang disebut dengan air starting
distributor. Air starting distributor mempunyai satu inputan udara bertekanan 6 bar
dengan satu valve otomatis yang disebut starting air control valve dan beberapa
keluaran udara bertekanan tergantung pada jumlah silinder pada mesin diesel.
Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini
banyak digunakan pada mesin kecil dan sedang. untuk mesin diesel dan bensin
beroperasi pada prinsip yang sama sebagai motor listrik arus searah. Motor ini
dirancang untuk membawa beban yang sangat berat tetapi, karena menarik arus tinggi
(300-665 ampere), cenderung panas dengan cepat. Untuk menghindari overheating,
tidak pernah memungkinkan motor untuk menjalankan lebih dari jumlah waktu
tertentu, biasanya 30 detik pada suatu waktu. Kemudian biarkan hingga dingin selama
2 atau 3 menit sebelum menggunakannya lagi Untuk memulai mesin diesel, Anda
harus membaliknya dengan cepat untuk mendapatkan panas yang cukup untuk
menyalakan bahan bakar. Motor starter berlokasi dekat dari roda gila, dan dorongan
gigi pada starter diatur sehingga dapat cocok dengan gigi pada roda gila ketika saklar
mulai ditutup. Mekanisme drive harus berfungsi untuk
31
1. mengirimkan kekuatan beralih ke mesin saat motor mulai berjalan,
2. melepas motor mulai dari mesin segera setelah mesin telah menyala, dan
3. memberikan rasio gigi reduksi antara memulai motor dan mesin.
Mekanisme drive harus memisahkan pinion dari roda gila segera setelah mesin
dijalankan. Setelah mesin menyala, kecepatannya bisa meningkat pesat menjadi
sekitar 1.500 rpm. Jika drive pinion tetap menyatu dengan roda gila dan juga terkunci
dengan poros dari motor mulai dari kecepatan mesin yang normal (1.500 rpm), poros
akan berputar dengan kecepatan tinggi (22.500 sampai 30.000 rpm). Pada kecepatan
tersebut, motor mulai akan rusak parah.
motor starter adalah penggerak utama untuk menyalakan mesin. Alat ini
sebagai pemutar mesin pertama kali. motor starter adalah mesin listrik (pembangkit
tenaga listrik) pengubah energi listrik menjadi tenaga mekanik. Bila dinamo
menghasilkan arus bolak-balik (AC), dinamakan alternator. Didalam dynamo, ada
kumparan yg berada di ruangan bermedan magnet homogeny. Jika kumparan
berputar, maka fluks magnet yang menembus kumparan itu selalu berubah-ubah
setiap saat. Menurut hukum Faraday , hal ini mengakibatkan timbulnya arus listrik yg
disebut arus imbas (induksi) arus bolak-balik (AC). Jika dilihat dengan osiloskop,
grafik arus listrik ini berupa fungsi sinusoida. perubahan dari daya listrik menjadi
daya gerak. Motor stater mobil /sepeda motor/genset/pesawat/kapal dll, ialah bagian
untuk menggerakan mesin pertama kali dengan bantuan aliran listrik
(battery/Accu),dirubah menjadi tenaga/daya gerak.(putaran).yang terhubung dengan
flywheel (roda gila).
32
3.3. Air Motor Starter pada Mesin Diesel 3616 TA
33
Gambar. Air Motor Starting
Pada umumnya, sistem start dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Direct dan
Indirect, Direct yaitu starting dilakukan dengan perlakukan langsung terhadap ruang
bakar / piston dengan menyuplay tekanan udara keruang bakar sehingga piston akan
bergerak. Sedangkan untuk Indirect yaitu starting engine yang dilakukan dengan
perlakuan terhadap crankshaft nya atau fly wheelnya yaitu dengan memutar flywheel
menggunakan motor.Main engine yang distart dengan udara bertekanan dilengkapi
dengan paling tidak dua kompresor. Satu diantaranya berpenggerak independen dari
main engine, dan harus mampu mensuplai 50% dari total kapasitas yang diperlukan.
34
Proses Starting Mesin
1. Kapasitas total udara start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan atmosfir
sampai tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam.
2. Tabung udara disediakan dua dengan ukuran yang sama dan dapat digunakan
secara independen.
3. Kapasitas total tabung harus memperhatikan paling tidak dapat digunakan start
12x baik maju atau mundur untuk engine yang reversibel dan tidak kurang dari 6x
start untuk engine non-reversibel. Jumlah start berdasar pada engine saat dingin
dan kondisi siap start.
4. Jika sistem udara start digunakan untuk starting auxilary engine, mensuplai
peralatan pneumatic, peralatan manoeuvering, atau tyfon semuanya disuplai dari
tabung udara maka harus dipertimbangkan dalam perhitungan kapasitas tabung
udara.
35
telah penulis alami setelah melakukan proyek laut di atas kapal, dimana kompresor
sudah waktunya untuk dilakukan perawatan tetapi ditunda-tunda terus sehingga udara
yang diperlukan saat start awal mesin induk kurang sebab bertepatan dengan
kerusakan hight dan low pressure valve.
2. Suku cadang / Spare Part
Masalah Suku cadang atau Spare Part dalam perusahaan pelayaran sangat
diperhitungkan karena disamping harganya mahal juga memerlukan biaya untuk
pengiriman Spare Part tersebut. Seperti halnya dalam hight dan low pressure valve
suku cadang kadang-kadang menimbulkan masalah dalam perawatan hight dan low
pressure valve walaupun perawatan sudah dilakukan sesuai dengan waktu yang
ditentukan dan orang yang melakukan perawatan adalah orang yang berpengalaman
dan mengetahui tentang hight dan low pressure valve kompresor tapi Spare Part tidak
ada, sedangkan bagian dari tentang hight dan low pressure valve kompresor sudah
ada yang Standar lagi dan sudah diusahakan untuk memperbaikinya agar bisa
dipakai.
Sesuai pengamatan penulis sewaktu mengetes hight dan low pressure valve
pada mesin bantu kompresor tidak terjadi kebocoran saat air di isi kedalam hight dan
low pressure valve. Kebocoran tidak ratanya permukaan pada hight dan low pressure
valve tersebut perlu di gosok dengan cam pada permukaan benda yang rata.
Setelah itu kedalam hight dan low pressure valve di tes dan ternyata hasilnya
baik dan tidak terjadi kebocoran. hight dan low pressure valve tersebut masih bisa
digunakan sebaliknya apabila hight dan low pressure valve tidak berfungsi untuk
mengisap dan menekan maka harus segera diganti dengan yang baru, tapi karena
perawatan yang tidak memiliki suku cadang maka hight dan low pressure valve
tersebut tetap harus digunakan sambil menunggu Spare Part yang dikirim. Dan hal ini
jelas mengganggu kelancaran pengoperasian.
3. Sumber Daya Manusia
Di dalam perawatan sedikitnya orang yang harus merawat hight dan low
pressure valve tersebut mengetahui atau menguasai seluk beluk tentang hight dan low
36
pressure valve dan juga memahami terhadap apa yang akan dikerjakan dalam
perawatan hight dan low pressure valve.
Jika hal ini dilakukan dan tidak mengetahui masalah tentang pengetesan bentuk
dari hasil kebocoran ada kemungkinan tidak merawat malahan akan menambah
kerusakan daripada hight dan low pressure valve tersebut.
37
3. Tandai housing untuk menunjukkan posisi motor housing dengan dengan gear
case untuk mmudahkan proses assembly. Buka baut untuk melepaskan gear case
38
2. Lepaskan baut dan mur untuk melepaskan drive pinion
3. Tandai posisi dari drive housing dengan gear
39
5. Letakkan alat penyangga di antara drive gear dan piston, tekan per untuk
melepaskan ring dengan piston
6. Perlahan lepaskan tekanan yang diberikan pada per untuk mengembalikan posisi
piston, lepaskan ring dari piston, lepaskan piston dari drive housing
7. Gunakan 5/16 inch allen wrench in order to loosen the drive gear bolt untul the
threads are free remove the drive shaft assembly and piston as a unit from the
drive gear
40
8. Lepaskan bulkhead fitting dari piston
9. Lepaskan O ring seal dari bulkhead
10. Lepaskan ring dari piston dan lepaskan piston dari drive shaft
41
11. Remove o ring seal, bumper, dan sela dari piston
42
15. Lepaskan bumper dari drive housing
43
17. Lepaskan seat dan bearing dari drive housing
18. Lepaskan seal dari drive housing
19. Tandai sisi cover yang berhubungan motor housing untuk memudahkan
proses asselmbly
44
20. Buka baut yang ada ada pada roda gigi pinion dari rotor shaft
45
22. Lepaskan bearing dari plat
23. Lepaskan o ring seal dari ujung rotor
46
26. Gunakan ragum untuk melepaskan bearing dari ujung plat
47
29. Lepaskan o ring seal dari silinder
30. Lepaskan silinder dari motor housing, lepaskan o ring dari silinder
48
49