Anda di halaman 1dari 24

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum Sistem Perawatan


3.1.1 Pengertian Perawatan
Maintenance yang dalam bahasa indonesia biasa disebut
pemeliharaan/perawatan merupakan sebuah aktifitas yang bertujuan untuk
memastikan suatu fasilitas secara fisik bisa secara terus menerus melakukan apa yang
pengguna/pemakai inginkan. Untuk pengertian pemeliharaan lebih jelas adalah suatu
kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam,
atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima (Kurniawan, 2013).
Perawatan (Maintenance) adalah hal yang sangat penting agar mesin selalu dalam
kondisi yang baik dan siap pakai. Perawatan adalah fungsi yang memonitor dan
memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan merancang,
mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit
selama waktu operasi (uptime) dan meminimalisasi selang waktu berhenti
(downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan maupun perbaikan (Manzini,
2010). Contoh kegiatan perawatan ialah melakukan inspeksi mesin sudah dilubrikasi
atau belum, apakah ada komponen/part yang rusak sehingga harus digantikan
komponen lainnya, kegiatan perawatan ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan
oleh (Prima, 2010) pada komponen mesin Kompresor
Menurut Nachnul dan imron (2013) proses perawatan secara umum bertujuan
untuk memfokuskan dalam langkah pencegahan untuk mengurangi atau bahkan
menghindari kerusakan dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan
kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan. Adapun menurut Sudradjat (2011)
secara umum perawatan bertujuan untuk :
1. Menjamin ketersediaan, keandalan fasilitas (mesin dan peralatan) secara ekonomis
maupun teknis, sehingga dalam penggunaannya dapat dilaksanakan seoptimal
mungkin.

26
2. Memperpanjang usia kegunaan fasilitas
3. Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan dalam keadaan
darurat.

3.1.2. Jenis Jenis Perawatan


Bentuk kebijakan Perawatan Menurut Sudradjat (2011) bentuk kebijakan
perawatan adalah sebagai berikut:
1. Preventive Maintenance
Perawatan pencegahan merupakan perawatan yang dilakukan sebelum terjadi
kerusakan mesin. Kebijakan ini cukup baik dapat mencegah berhentinya mesin yang
tidak direncanakan. Keuntungan kebijakan perawatan pencegahan terutama akan
menjamin keandalan dari suatu sistem tersebut, menjamin keselamatan bagi pemakai,
umur pakai mesin menjadi lebih panjang, downtime proses produksi dapat
diminimalisir. Sedangkan kerugian yang terjadi di antaranya waktu operasi akan
banyak terbuang, kemungkinan akan terjadi human error dalam proses assembling
atau lainnya. Tujuan perawatan pencegahan diarahkan untuk memaksimalkan
availability, dan meminimasikan ongkos melalui peningkatan reliability.
Prima (2010) melakukan penelitian terhadap mesin Kompressor berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka dengan melakukan
preventive maintenance, tingkat reliability dapat ditingkatkan sesuai dengan target
yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu hingga angka 90% untuk komponen drain
valve dan oil filters, selain itu tingkat keandalan komponen drain valve meningkat
sebesar 21.77 % dan oil filters meningkat sebesar 33.34 %. Dengan melakukan
preventive maintenance, dapat memberikan biaya yang lebih rendah dibandingkan
tanpa menggunakan preventive maintenance, yaitu dapat mencapai penghematan
biaya (cost saving) sebesar 40.13 % untuk komponen drain valve dan 24.45 % untuk
komponen oil filters.
Menurut Smith and Hinchcliffe (2004) Terdapat empat kategori dalam
Preventive Maintenance. Keempat ketegori tersebut adalah sebagai berikut:

27
1. Time-Directed (TD) adalah perawatan yang diarahkan secara langsung
pada pencegahan kegagalan atau kerusakan.
2. Condition-Directed (CD) adalah perawatan yang diarahkan pada deteksi
kegagalan atau gejala-gejala kerusakan.
3. Failure-Finding (FF) adalah perawatan yang diarahkan pada penemuan
kegagalan tersembunyi.
4. Run-to-Failure (RTF) adalah perawatan yang didasarkan pada
pertimbangan untuk menjalankan komponen hingga rusak karena pilihan lain
tidak memungkinkan atau tidak menguntungkan dari segi ekonomi.
2. Breakdown Maintenance
Perawatan kerusakan dapat diartikan sebagai kebijakan perawatan dengan cara
mesin/peralatan dioperasikan hingga rusak, kemudian baru diperbaiki atau diganti.
Kebijakan ini merupakan strategi yang kasar dan kurang baik karena dapat
menimbulkan biaya tinggi, kehilangan kesempatan untuk mengambil keuntungan
bagi perusahaan karena diakibatkan terhentinya mesin, keselamatan kerja tidak
terjamin, kondisi mesin tidak diketahui, dan tidak ada perencanaan waktu, tenaga
kerja, maupun biaya yang baik.
Keuntungan dari kebijakan perawatan kerusakan:
- Murah dan tidak perlu melakukan perawatan.
- Cocok untuk mesin/peralatan yang murah dan sederhana, dan atau modular.
Adapun kerugiannya adalah:
- Kasar dan berbahaya.
- Menimbulkan kerugian besar bila ditetapkan pada mesin yang mahal, kompleks,
dan dituntut tingkat keselamatan tinggi.
- Tidak bisa menyiapkan sumber daya manusia.

28
3. Scheduled Maintenance
Perawatan ini bertujuan mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya
dilakukan secara periodik dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu perawatan
ditentukan berdasarkan pengalaman, data masa lalu atau rekomendasi dari pabrik
pembuat mesin yang bersangkutan.
4. Predictive Maintenance
Perawatan predictive ini pun merupakan bagian perawatan pencegahan.
Perawatan predictive ini dapat diartikan sebagai strategi perawatan di mana
pelaksanaanya didasarkan kondisi mesin itu sendiri. Perawatan prediktif disebut juga
perawatan berdasarkan kondisi (condition based maintenance) atau juga disebut
monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang artinya sebagai
penentuan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin, sehingga dapat
diketahui keandalan mesin serta keselamatan kerja terjamin Soesetyo and Bendatu
(2014) melakukan penelitian terhadap Mesin Pelet di PT. Charoen Pokphand
Indonesia berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka
dengan melakukan Predictive Maintenance Usulan predictive maintenance pada
komponen kritis untuk setiap mesin pellet dapat meningkatkan availability dan
reliability dari mesin pellet. Penerapan predictive maintenance dapat meningkatkan
availability pada mesin pellet satu, tiga dan empat dimana peningkatannya berkisar
antara 1% hingga 3% jika dibandingkan dengan system maintenance sebelumnya.
Nilai reliability untuk beberapa mesin pellet mengalami peningkatan sebesar 20,55%
untuk pellet 1 dan 19,71% untuk pellet 2. Total biaya predictive maintenance pada
setiap komponen kritis juga mengalami penuruan dibandingkan biaya maintenance
sebelumnya Penghematan biaya untuk masing - masing komponen kritis berkisar
antara 12% hingga 90% dari biaya preventive maintenance sebelumnya.
5. Corrective Maintenance
Menurut Nachnul dan imron (2013) corrective maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan pada
peralatan sehingga peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan perawatan

29
korektif meliputi seluruh aktivitas mengembalikan sistem dari keadaan rusak menjadi
beroperasi kembali. Perbaikan baru terjadi ketika mengalami kerusakan, walaupun
terdapat beberapa perbaikan yang dapat diundur. Aktivitas Corrective Maintenance
meliputi kegiatan Persiapan (Preparation Time) berupa persiapan tenaga kerja untuk
melakukan pekerjaan ini, adanya perjalanan, adanya alat dan peralatan test, dan lain-
lain, kegiatan Perawatan (Active Maintenance time) berupa kegiatan rutin dalam
pekerjaan perawatan dan kegiatan Perawatan (Active Maintenance time) berupa
kegiatan rutin dalam pekerjaan perawatan. Tujuan dari Aktivitas yang telah dilakukan
ialah perbaikan yaitu menunggu sampai kerusakan terjadi terlebih dahulu, kemudian
baru diperbaiki agar fasilitas produksi maupun peralatan yang ada dapat
dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam proses produksi
dapat berjalan lancar dan kembali normal, pernyataan ini diperkuat dengan penelitian
terdahulu (Prima, 2010)

3.2. Pengertian Motor Starter


Starting pada mesin diesel Starting pada mesin diesel digunakan sebagai
penggerak mula sebelum terjadinya pembakaran . setelah mesin terjadi pembakaran
maka alat starting akan berhenti secara otomatis . alat yang digunakan untuk starting
mesin diesel beragam seperti motor DC, engkol manual , dan juga dengan pneumatic.
Sistem stater berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja., Ada
beberapa jenis stater, diantarannya :
a. Stater mekanik Adalah stater yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya,
kick stater (stater kaki), slenger (stater untuk mesin diesel, dan beberapa type
mobil lama)
b. Stater elektrik Adalah stater yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Stater
jenis ini banyak digunakan pada mesin dan saat ini banyak diaplikasikan
c. Stater Pneumatik Adalah stater yang sumber tenagannya dari udara yang
bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal
cukup besar, maka digunakan stater jenis ini.

30
Air starting atau yang sering disebut sebagai pneumatic starting adalah yang
paling sesuai digunakan pada mesin diesel ukuran sedang dan besar. Mesin diesel
dengan ukuran yang besar biasanya digunakan pada kapal ukuran besar. Pada
prinsipnya adalah udara yang bertekanan dialirkan ke ruang bakar sehingga
mendorong piston ke bawah secara bergantian sesuai dengan firing order. Ketika
poros engkol pada mesin diesel mulai berputar dan menghasilkan pembakaran maka
poros engkol telah digerakkan sendiri oleh tenaga mesin diesel dan pneumatic starting
berhenti.
Starting valve merupakan komponen yang berfungsi sebagai valve tempat
keluarnya udara bertekanan 10 bar, sehingga udara dapat menggerakakn piston ke
bawah. Starting valve membuka pada saat posisi TDC pada langkah ekspansi di
silinder tersebut dan menutup pada sesaat sebelum BDC langkah ekspansi. Membuka
dan menutupnya starting valve diatur oleh suatu alat yang disebut dengan air starting
distributor. Air starting distributor mempunyai satu inputan udara bertekanan 6 bar
dengan satu valve otomatis yang disebut starting air control valve dan beberapa
keluaran udara bertekanan tergantung pada jumlah silinder pada mesin diesel.
Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini
banyak digunakan pada mesin kecil dan sedang. untuk mesin diesel dan bensin
beroperasi pada prinsip yang sama sebagai motor listrik arus searah. Motor ini
dirancang untuk membawa beban yang sangat berat tetapi, karena menarik arus tinggi
(300-665 ampere), cenderung panas dengan cepat. Untuk menghindari overheating,
tidak pernah memungkinkan motor untuk menjalankan lebih dari jumlah waktu
tertentu, biasanya 30 detik pada suatu waktu. Kemudian biarkan hingga dingin selama
2 atau 3 menit sebelum menggunakannya lagi Untuk memulai mesin diesel, Anda
harus membaliknya dengan cepat untuk mendapatkan panas yang cukup untuk
menyalakan bahan bakar. Motor starter berlokasi dekat dari roda gila, dan dorongan
gigi pada starter diatur sehingga dapat cocok dengan gigi pada roda gila ketika saklar
mulai ditutup. Mekanisme drive harus berfungsi untuk

31
1. mengirimkan kekuatan beralih ke mesin saat motor mulai berjalan,
2. melepas motor mulai dari mesin segera setelah mesin telah menyala, dan
3. memberikan rasio gigi reduksi antara memulai motor dan mesin.
Mekanisme drive harus memisahkan pinion dari roda gila segera setelah mesin
dijalankan. Setelah mesin menyala, kecepatannya bisa meningkat pesat menjadi
sekitar 1.500 rpm. Jika drive pinion tetap menyatu dengan roda gila dan juga terkunci
dengan poros dari motor mulai dari kecepatan mesin yang normal (1.500 rpm), poros
akan berputar dengan kecepatan tinggi (22.500 sampai 30.000 rpm). Pada kecepatan
tersebut, motor mulai akan rusak parah.
motor starter adalah penggerak utama untuk menyalakan mesin. Alat ini
sebagai pemutar mesin pertama kali. motor starter adalah mesin listrik (pembangkit
tenaga listrik) pengubah energi listrik menjadi tenaga mekanik. Bila dinamo
menghasilkan arus bolak-balik (AC), dinamakan alternator. Didalam dynamo, ada
kumparan yg berada di ruangan bermedan magnet homogeny. Jika kumparan
berputar, maka fluks magnet yang menembus kumparan itu selalu berubah-ubah
setiap saat. Menurut hukum Faraday , hal ini mengakibatkan timbulnya arus listrik yg
disebut arus imbas (induksi) arus bolak-balik (AC). Jika dilihat dengan osiloskop,
grafik arus listrik ini berupa fungsi sinusoida. perubahan dari daya listrik menjadi
daya gerak. Motor stater mobil /sepeda motor/genset/pesawat/kapal dll, ialah bagian
untuk menggerakan mesin pertama kali dengan bantuan aliran listrik
(battery/Accu),dirubah menjadi tenaga/daya gerak.(putaran).yang terhubung dengan
flywheel (roda gila).

32
3.3. Air Motor Starter pada Mesin Diesel 3616 TA

Gambar. Air Moror Starting

Gambar. Mesin caterpillar 1 tipe 3616 TA

33
Gambar. Air Motor Starting

3.4. Prinsip kerja Air Motor Starting

Pada umumnya, sistem start dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Direct dan
Indirect, Direct yaitu starting dilakukan dengan perlakukan langsung terhadap ruang
bakar / piston dengan menyuplay tekanan udara keruang bakar sehingga piston akan
bergerak. Sedangkan untuk Indirect yaitu starting engine yang dilakukan dengan
perlakuan terhadap crankshaft nya atau fly wheelnya yaitu dengan memutar flywheel
menggunakan motor.Main engine yang distart dengan udara bertekanan dilengkapi
dengan paling tidak dua kompresor. Satu diantaranya berpenggerak independen dari
main engine, dan harus mampu mensuplai 50% dari total kapasitas yang diperlukan.

34
Proses Starting Mesin
1. Kapasitas total udara start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan atmosfir
sampai tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam.
2. Tabung udara disediakan dua dengan ukuran yang sama dan dapat digunakan
secara independen.
3. Kapasitas total tabung harus memperhatikan paling tidak dapat digunakan start
12x baik maju atau mundur untuk engine yang reversibel dan tidak kurang dari 6x
start untuk engine non-reversibel. Jumlah start berdasar pada engine saat dingin
dan kondisi siap start.
4. Jika sistem udara start digunakan untuk starting auxilary engine, mensuplai
peralatan pneumatic, peralatan manoeuvering, atau tyfon semuanya disuplai dari
tabung udara maka harus dipertimbangkan dalam perhitungan kapasitas tabung
udara.

3.5. Permasalahan dan perbaikan masalah pada air motor starting


Permasalahan sistem starter tekanan udara adalah mesin tidak hidup
dikarenakan tekanan udara yang sampai ke mesin tidak mencukupi untuk
menghidupkan mesin Menurut Arwah (2014), masalah pada sistem starter tekanan
udara yaitu kurangnya udara pada botol angin dan katup komando udara start (air
starting valve) tidak bekerja/macet.
Menurut Arwah (2014), perbaikan masalahnya adalah sebagai berikut:
Dalam perawatan hight dan low pressure ada tiga faktor yang menentukan baik
tidaknya dari perawatan hight dan low pressure tersebut yaitu :
1. Waktu atau jadwal perawatan
hight dan low pressure yang digunakan pada mesin bantu kompresor harus
dirawat berdasarkan Instruction Manual Book. hight dan low pressure ini harus betul
dirawat sesuai dengan jam kerjanya sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada
hight dan low pressure daya hisap udara dan tidak mengakibatkan kurangnya udara
pada botol angin untuk proses awal start main engine maupun generator, seperti yang

35
telah penulis alami setelah melakukan proyek laut di atas kapal, dimana kompresor
sudah waktunya untuk dilakukan perawatan tetapi ditunda-tunda terus sehingga udara
yang diperlukan saat start awal mesin induk kurang sebab bertepatan dengan
kerusakan hight dan low pressure valve.
2. Suku cadang / Spare Part
Masalah Suku cadang atau Spare Part dalam perusahaan pelayaran sangat
diperhitungkan karena disamping harganya mahal juga memerlukan biaya untuk
pengiriman Spare Part tersebut. Seperti halnya dalam hight dan low pressure valve
suku cadang kadang-kadang menimbulkan masalah dalam perawatan hight dan low
pressure valve walaupun perawatan sudah dilakukan sesuai dengan waktu yang
ditentukan dan orang yang melakukan perawatan adalah orang yang berpengalaman
dan mengetahui tentang hight dan low pressure valve kompresor tapi Spare Part tidak
ada, sedangkan bagian dari tentang hight dan low pressure valve kompresor sudah
ada yang Standar lagi dan sudah diusahakan untuk memperbaikinya agar bisa
dipakai.
Sesuai pengamatan penulis sewaktu mengetes hight dan low pressure valve
pada mesin bantu kompresor tidak terjadi kebocoran saat air di isi kedalam hight dan
low pressure valve. Kebocoran tidak ratanya permukaan pada hight dan low pressure
valve tersebut perlu di gosok dengan cam pada permukaan benda yang rata.
Setelah itu kedalam hight dan low pressure valve di tes dan ternyata hasilnya
baik dan tidak terjadi kebocoran. hight dan low pressure valve tersebut masih bisa
digunakan sebaliknya apabila hight dan low pressure valve tidak berfungsi untuk
mengisap dan menekan maka harus segera diganti dengan yang baru, tapi karena
perawatan yang tidak memiliki suku cadang maka hight dan low pressure valve
tersebut tetap harus digunakan sambil menunggu Spare Part yang dikirim. Dan hal ini
jelas mengganggu kelancaran pengoperasian.
3. Sumber Daya Manusia
Di dalam perawatan sedikitnya orang yang harus merawat hight dan low
pressure valve tersebut mengetahui atau menguasai seluk beluk tentang hight dan low

36
pressure valve dan juga memahami terhadap apa yang akan dikerjakan dalam
perawatan hight dan low pressure valve.
Jika hal ini dilakukan dan tidak mengetahui masalah tentang pengetesan bentuk
dari hasil kebocoran ada kemungkinan tidak merawat malahan akan menambah
kerusakan daripada hight dan low pressure valve tersebut.

3.6. Proses disassembly Motor Starter


1. Lepaskan Elbow dari cover

2. Lepaskan silencer dari motor housing

37
3. Tandai housing untuk menunjukkan posisi motor housing dengan dengan gear
case untuk mmudahkan proses assembly. Buka baut untuk melepaskan gear case

4. Gunakan tang jepit untuk melepaskan ring dari drive gear

38
2. Lepaskan baut dan mur untuk melepaskan drive pinion
3. Tandai posisi dari drive housing dengan gear

4. Lepaskan O ring seal dari drive housing

39
5. Letakkan alat penyangga di antara drive gear dan piston, tekan per untuk
melepaskan ring dengan piston
6. Perlahan lepaskan tekanan yang diberikan pada per untuk mengembalikan posisi
piston, lepaskan ring dari piston, lepaskan piston dari drive housing

7. Gunakan 5/16 inch allen wrench in order to loosen the drive gear bolt untul the
threads are free remove the drive shaft assembly and piston as a unit from the
drive gear

40
8. Lepaskan bulkhead fitting dari piston
9. Lepaskan O ring seal dari bulkhead

10. Lepaskan ring dari piston dan lepaskan piston dari drive shaft

41
11. Remove o ring seal, bumper, dan sela dari piston

12. Lepaskan bagian yang bisa dilepaskan dari


13. Lepaskan ring dan juga lepaskan bearing dari drive shaft
14. Gunakan tang jepit untuk melepaskan ring dan lepaskan bearing dari gear case

42
15. Lepaskan bumper dari drive housing

16. Lepaskan backup ring dari drive housing

43
17. Lepaskan seat dan bearing dari drive housing
18. Lepaskan seal dari drive housing
19. Tandai sisi cover yang berhubungan motor housing untuk memudahkan
proses asselmbly

44
20. Buka baut yang ada ada pada roda gigi pinion dari rotor shaft

21. Lepaskan maut dari rotor shaft

45
22. Lepaskan bearing dari plat
23. Lepaskan o ring seal dari ujung rotor

24. Lepaskan Vanes Dari rotor


25. Lepaskan rotor dari motor housing

46
26. Gunakan ragum untuk melepaskan bearing dari ujung plat

27. Lepaskan bearing dari plat

28. Lepaskan washer dari plat

47
29. Lepaskan o ring seal dari silinder

30. Lepaskan silinder dari motor housing, lepaskan o ring dari silinder

48
49

Anda mungkin juga menyukai