Anda di halaman 1dari 18

MR – PEMELIHARAAN

Upaya untuk mempertahankan atau mengembalikan pada tingkat prestasi awal dan dapat
beroperasi dengan keandalan yang tinggi sehingga kontinuitas pelayanan listrik akan tercapai.
TUJUAN
Untuk mempertahankan kondisi atau menjaga agar peralatan menjadi tahan lama dan
meyakinkan bahwa peralatan dapat berfungsi sebagai mestinya sehingga dapat dicegah
terjadinya gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.
JENIS-JENIS PEMELIHARAAN
1. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan.
2. Pemeliharaan Prediktif
Dilakukan dengan cara memprediksi kondisi peralatan listrik.
3. Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan yang dilakukan secara terencana ketika peralatan listrik mengalami
kelainan.
4. Pemeliharaan Darurat
Pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan mendadak.

GENSET (Prime Over) – GENERATOR (Alternator)

Ada 3 macam kapasitas (rating) genset :


1. PRIME CAPASITY (Kapasitas Umum)
2. CONTINUOUS PRIME (Kapasitas Berkelanjutan) tergolong mahal karena
3. STANBY CAPASITY (Kapasitas Siaga)
PRIME CAPASITY (Kapasitas Utama)
Kapasitas beban yang diharapkan dapat ditanggung genset untuk waktu yang tidak terbatas.
Beban naik turun, kejut, tetapi total beban diharapkan berkisar antara 60% - 70% nilai kapasitas
prime yang tertera tetapi jika hendak dipakai 100% nilai kapasitas prime, lebih baik genset
tidak dipakai lebih dari 8 jam/hari.
CONTINUOUS PRIME (Kapasitas Berkelanjutan)
Beban konstan yang ditanggung oleh genset secara terus menerus (continue) = konstan. Beban
konstan artinya besar beban relative stabil, tidak berubah-ubah dan minim beban kejut.
Biasanya kapasitas continuous yang tertera adalah 90% - 95% dari kapasitas prime.
STANBY CAPACITY (Kapasitas Siaga)
Kapasitas genset yang ditetapkan dengan pertimbangan bahwa genset jarang digunakan
sehingga punya banyak waktu untuk istirahat, sehingga kapasitas stanby yang tertera bias 5%
- 10% lebih besar daripada prime yang tertera. Genset ini tidak boleh menanggung beban lebih
besar dari kapasitas stanby yang tertera.
Jika dipakai untuk beban 100% kapasitas stanby yang tertera, genset sebaiknya hanya berjalan
1 jam saja dan tidak lebih dari 100 jam/tahun.
GENERATOR – PRINCIPLE OF OPERATION
KOMPONEN – KOMPONEN GENERATOR
1. MAIN STATOR
a. Gulungan 3 Fasa
b. Menghasilkan tegangan AC
c. Gulungan keluaran dari generator
2. MAIN ROTOR
a. Gulungan 1 Fasa
b. Menerima arus DC dari penyearah (Main Rectifier)
c. Fungsinya menghasilkan medan magnet utama yang selanjutnya menginduksikan
GGL ke main stator
3. EXCITER STATOR
a. Gulungan 1 Fasa
b. Menerima arus DC dari AVR untuk membangkitkan medan magnet dan selanjutnya
menginduksikan GGL ke dalam gulungan exciter rotor
4. EXCITER ROTOR
a. Gulungan 3 Fasa terhubung star
b. Menerima tegangan induksi AC dari exciter stator dan kemudian diteruskan ke
gulungan main rotor melalui penyearah (Rectifier-Diode Set)
5. PENYEARAH (MAIN RECTIFIER)
a. Merupakan jembatan penyearah 3 Fasa gelombang penuh
b. Terdiri atas 6 diode, 3 forward dan 3 reverse ditambah 1 buah surge
suppressor/varistor
c. Fungsi diode set yaitu menyearahkan arus AC dari exciter rotor menjadi arus DC
dan dialirkan ke main rotor
d. Fungsi surge suppressor/varistor yaitu melindungi diode set dari sentakan/surge
yang diakibatkan oleh perubahan arus yang besar pada main stator seperti petir,
beban besar yang hilang secara mendadak, gangguan pada saat parallel dan lain-
lain.
6. AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR) – rangkaian terpadu
a. Komponen elektronik terpadu untuk mengontrol tegangan keluaran generator
b. Menerima daya AC dari gulungan main stator atau gulungan sumber tegangan
tambahan (PMG atau AUX WINDING) dan tegangan sensing dari gulungan main
stator, mengolah dan akhirnya mengeluarkan arus DC ke gulungan exciter stator
7. PMG STATOR (PERMANENT MAGNET GENERATOR)
a. Gulungan 3 Fasa terhubung star
b. Mengeluarkan tegangan AC, 100 Hz untuk mengatur AVR
8. PMG ROTOR
a. Merupakan magnet permanen
b. Menginduksikan medan magnet ke dalam gulungan PMG stator
Yang berputar :
1. Main rotor
2. Rotating diodes (if fitted)
3. Exciter rotor
4. PMG rotor
5. Shaft
Urutan prinsip kerja generator : PMG di rotor berputar sehingga menghasilkan output tegangan
AC (PMG Stator) dan dialirkan menuju AVR yang merupakan supply power bagi AVR.
Tegangan AC disearahkan oleh AVR sehingga menghasilkan tegangan DC menuju exciter
stator dan timbul medan magnet di exciter stator menghasilkan tegangan AC di exciter rotor.
Dari exciter rotor tegangan AC disearahkan oleh rotating rectifier menuju main rotor dan
menghasilkan tegangan DC kemudian timbul medan magnet sehingga menghasilkan tegangan
AC di main stator sebagai outputnya.
SISTEM KONTROL GENERATOR
 Penguatan Sendiri (Self Excited)
 Penguatan Terpisah (Separated Excited) selalu menggunakan PMG dengan kapasitas
500kVA keatas, dibawah 500 kVA generator menggunakan penguat sendiri. Jadi
tegangan bearasal dari main stator
 Kontrol Terbuka (Transformer Controller). Generator spek lama, tidak ada AVR (naik
turunnya tegangan) dan PMG dan kontrolnya menggunakan trafo
Blok Diagram Sistem Kontrol Penguatan Sendiri

naik turunnya frekuensi diatur oleh putaran (RPM)


Blok Diagram Sistem Kontrol Penguatan Terpisah

Permanent Magnet Generator (PMG) Excited – AVR Controlled Generators


Blok Diagram Sistem Kontrol Transformer Kontrol

KEUNGGULAN SISTEM KONTROL PENGUAT TERPISAH (PMG) :


1. Dengan penguatan terpisah yang diambil dari permanent magnet generator, maka
sumber daya untuk AVR benar-benar terisolasi dari pengaruh cacat/harmonisa
gelombang yang diakibatkan oleh beban.
2. AVR benar-benar terlindungi dari tegangan peralihan (Transient Voltage) yang
disebabkan oleh interaksi antara thyristor pengontrol AVR dan thyristor pengontrol
beban non linier (jika ada).
3. Selalu terdapat positif voltage build-up untuk semua kondisi beban.
4. Unggul untuk penghasutan motor dan beban non-linier.
5. Terdapat ketahanan terhadap beban lebih atau hubung pendek sampai 300% baik
gangguan pada fasa ke fasa atau fasa ke netral.
6. Menjamin EMI (Electrical & Magnetic Interference) dan RFI (Radio Frequency
Interference) yang rendah.
7. PMG menghasilkan suatu referensi frekuensi atau putaran yang baik untuk mendeteksi
terjadinya putaran lebih (Over Speed).
8. PMG menghasilkan daya yang konstan untuk mensuplai aksesoris tambahan seperti :
Over Voltage Module, Over Current, Manual Voltage Regulator, Frekuensi Deteksi
Module dan sebagainya.
Apa itu PMG dan fungsinya pada Generator ?
PMG adalah singkatan dari Permanent Magnet Generator atau Pembangkit dengan Medan
Magnet Permanen yang memiliki fungsi sebagai pembangkit listrik untuk sistem eksitasi pada
sebuah Generator listrik AC 3 Fasa.
Prinsip kerja sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)
Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan generator penguat kedua disebut
main exciter (penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak –balik dengan kutub
pada statornya. Rot or menghasilkan arus bolak -balik disearahkan dengan dioda yang
berputar pada poros main exciter (satu poros dengan generator utama). Arus searah yang
dihasilkan oleh dioda berputar menjadi arus eksitasi generator utama. Pilot exciter pada
generator arus bolak-balik dengan rotor berupa kutub magnet permanen yang berputar
menginduksi pada lilitan stator. Tegangan bolak-balik disearahkan oleh penyearah dioda dan
menghasilkan arus searah yang dialirkan ke kutub-kutub magnet yang ada pada stator main
exciter. Besar arus searah yang mengalir ke kutub main exciter diatur oleh pengatur tegangan
otomatis (Automatic Voltage Regulator atau AVR).
Besarnya arus eksitasi berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter,
maka besarnya arus main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh
generator utama.
Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi hubung singkat atau
gangguan hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang putus,
hal ini harus dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat menimbulkan distorsi
medan magnet pada generator utama dan dapat menimbulkan vibrasi (getaran) berlebihan
pada unit pembangkit.

Terdapat beberapa jenis dari brushless excitation yaitu, penguatan sendiri (sefl
excitation) dan penguatan terpisah (separated excitation).
Blok Diagram Sistem Kontrol Penguatan sendiri

Blok Diagram Sistem Kontrol Penguatan terpisah

1.6 Definisi Governor

Governor yang ada pada mesin Genset (Diesel Engine), Berfungsi sebagai Electronic
Fuel Control (EFC). Pada sebuah Genset (Generator Set), menggunakan Mesin Diesel (Diesel
Engine) yang berfungsi sebagai penggerak Generator pembangkit listrik. Dibutuhkan
kecepatan putaran mesin yang stabil agar tegangan listrik yang dihasilkan Generator tetap
stabil.
Mesin Genset membutuhkan bahan bakar untuk dapat beroperasi, jumlah bahan bakar
yang dibutuhkan sesuai dengan kecepatan putaran dan beban yang ditanggung oleh mesin
tersebut. Semakin Besar beban daya listrik yang ditanggung Generator, akan mengakibatkan
tenaga yang dibutuhkan mesin untuk memutar Generator akan semakin besar, dan dapat
mengakibatkan putaran mesin menjadi berkurang. Oleh karena itu, mesin membutuhkan
supplai bahan bakar yang lebih besar agar dapat menggerakkan generator dengan putaran
yang stabil pada kecepatan putaran rpm nominal.
Selanjutnya, saat beban daya listrik yang ditanggung Generator berkurang, akan
mengakibatkan kelebihan tenaga yang dihasilkan mesin genset, hal ini dapat menyebabkan
kecepatan putaran mesin menjadi melebihi batas normal rpm nominal. Maka, supplai bahan
bakar mesin harus dikurangi untuk menjaga agar tidak terjadi kelebihan kecepatan putaran
(Over speed).
Untuk dapat menyesuaikan kebutuhan bahan bakar dengan perubahan Beban listrik
yang ditanggung sebuah mesin Genset, maka dibutuhkan suatu alat yang dapat secara
otomatis mengatur besar kecilnya supplai bahan bakar yang masuk ke dalam sistem
pembakaran mesin genset tersebut. Alat yang biasanya digunakan untuk mengatur bahan
bakar mesin genset adalah Governor.

Governor disebut juga dengan Electronic Fuel Control, atau Pengatur


bahan bakar dengan sistem Elektronik. Terdapat beberapa komponen atau bagian
penting pada sistem Electronic Fuel Control yang menggunakan Governor, antara
lain:
Bagian-bagian Governor EFC
 Magnetic Pick Up (MPU)
 Governor
 Actuator
Prinsip kerja Electronic Fuel Control dengan menggunakan Governor
1. Magnetic Pick Up
Magnetic Pick Up (MPU) berfungsi sebagai Speed Sensor (Sensor kecepatan),
untuk mengukur kecepatan putaran mesin yang sedang beroperasi. Magnetic Pick
Up ini dipasang mengarah ke bagian Flywheel Gear yang berputar, dengan jarak
yang hampir bersentuhan. Magnetic Pick Up (MPU) akan mengubah nilai putaran
yang dideteksinya menjadi tegangan listrik AC, dengan besar tegangan berkisar
antara 1,5Vac - 30Vac. dengan prinsip induksi magnetik dan Gaya gerak listrik
(GGL). Semakin besar kecepatan putaran yang dideteksi oleh MPU, maka akan
semakin besar tegangan listrik yang dihasilkan dari MPU tersebut.
Actuator, MPU pada Genset

MPU pada Genset UPTPP Polinema


2. Governor
Governor pada sistem Electronic Fuel Control (EFC) berfungsi sebagai kontrol,
dengan menerima sinyal dari MPU dan kemudian mengirimkan perintah ke
Actuator. Pada perangkat elektronik Governor terdapat beberapa terminal kabel
sesuai dengan fungsinya masing-masing.

3. Actuator
Actuator pada sistem Electronic Fuel Control dipasang pada pompa bahan bakar.
Actuator ini berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang masuk ke pompa
bahan bakar, secara buka-tutup.
Prinsip kerja Governor sistem:
 Pada saat mesin Genset beroperasi, MPU akan mendeteksi putaran mesin
melalui perputaran flywheel.
 Putaran Flywheel akan menyebabkan magnet pada ujung MPU bergerak
naik-turun dan MPU akan menghasilkan tegangan listrik. Semakin cepat
putaran mesin akan semakin besar tegangan listrik yang dihasilkan MPU.
 Tegangan listrik dari MPU akan dialirkan ke Governor.
 Governor akan medeteksi besar tegangan dari MPU tersebut dan
membandingkannya sesuai dengan besar tegangan yang diterimanya.
 Kemudian Governor akan mengirimkan sinyal berupa tegangan DC ke
Actuator, besar tegangan yang dikirimkan Governor ke Actuator disesuaikan
dengan besar tegangan yang diterimanya dari MPU secara perbandingan
terbalik. Besar tegangan dari Governor ke Actuator berkisar antara 19Vdc -
20Vdc.
 Semakin besar tegangan yang diterima Governor dari MPU, maka tegangan
yang dikirim ke Actuator akan semakin kecil, sebaliknya jika tegangan yang
diterima Governor dari MPU semakin kecil maka tegangan yang dikirim
Governor ke Actuator akan semakin besar.
 Actuator akan bekerja secara buka-tutup aliran bahan bakar sesuai dengan
besar tegangan yang dikirimkan Governor.
 Semakin besar tegangan yang diterima, maka Actuator akan membuka bahan
bakar lebih besar, sebaliknya jika tegangan yang diterima kecil maka
Actuator akan memperkecil bahan bakar yang masuk ke mesin.
 Jika tegangan dari MPU kecil berarti putaran mesin kurang, maka Governor
akan mengirimkan tegangan yang lebih besar ke Actuator, agar Actuator
membuka dan mengalirkan bahan bakar lebih banyak dan putaran mesin
kembali stabil.
 Jika tegangan dari MPU Besar berarti putaran mesin tinggi, maka Governor
akan mengirimkan tegangan yang lebih kecil ke Actuator agar Actuator
menutup dan mengalirkan bahan bakar lebih sedikit dan putaran mesin
kembali stabil.
BENTUK PENGUATAN
Pada generator dengan kecepatan rendah, tetapi rating daya kVA besar, seperti generator
Hydroelectric (PLTA) maka generator DC yang digunakan tidak dengan penguatan sendiri,
tetapi pilotcexciter sebagai penguatan atau menggunakan magnet permanen
SISTEM EKSITASI PADA GENERATOR
System eksitasi generator ada 2 macam :
1. Sistem eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)
Keuntungan :
Desainnya tidak rumit karena menggunakan eksternal power
Kekurangan :
 Perlu perawatan dan pemeliharan pada sikat arang (routine cleaning dan
penggantian arang)
 Dapat menimbulkan sparking (percikan api)
 Arus yang dapat dialirkan oleh sikat relative kecil.
 Terdapat electrical loss yang disebabkan oleh arang

2. Sistem eksitasi tanpa sikat (brushless excitation)


Keuntungan :
 Mengurangi biaya pemeliharaan dan perawatan sikat
 Keamanan lebih baik dan kelangsungan operasi bisa lebih terjamin karena tidak
adanya persoalan dalam peggantian sikat
 Tidak ada percikan bunga api karena tidak adanya sikat

Kerungian :
Desainnya rumit, karena menggunakan Permanen Magnet Generator (PMG)
- Fungsi dari brush sebagai media menyalurkan arus dan tegangan, sifat dari brush bias sebagai
penghambat
- Jika penguat terjadi kegagalan, dapat diganti dengan generator lain yang diberi exciter
- Pilot exciter (tegangan dari luar) bisa dari generator, bisa dari baterai, bisa dari trafo

KONDISI PENGOPERASIAN
1. Generator haruslah dioperasikan pada tegangan dan putaran nominalnya
2. Arus dalam keadaan berbeban dari salah satu fasa atau lebih tidak noleh melebihi arus
nominalnya
3. Factor daya (power factor, cos phi) : kapasitas generator dirancang untuk bekerja
optimal pada factor 0,8 lagging / induktif. Untuk pengoperasian pada factor daya labih
rendah dari pada 0,8 induktif, maka pemakaian kapasitas generator harus dikurangi
4. Temperature ruangan berpengaruh terhadap kapastias terpakai dari generator.
Generator industrial umumnya di desain untuk bekerja pada temperature 40 derajat
celcius. Semakin tinggi suhu ruangan, maka kapasitas terpakai dari generator semakin
menurun. Aliran udara du ruangan diusahakan memiliki ventilasi yang baik.
Temperatur oC KP (AT) Class H ToR KP (AT) Class F ToR
40 1.00 1.00
45 0.97 1.00
50 0.94 1.00
55 0.91 0.97
60 0.88
5. Ketinggian : semakin tinggi sautu tempat, maka kerapatan udara semakin renggan
sehingga kemampuan pendinginannya akan semakin berkurang. Untuk generator yang
dipasang pada ketinggian yang melebihi 1000m diatas permukaan laut, maka kapasitas
terpakai generator harus dikurangi dari kapasitas normalnya
Ketinggian (m) KP (H)
1000 1000
1200 0.988
1400 0.976
1600 0.964
1800 0.952
2000 0.940
6. Kelembapan : Generator harus dioperasikan ditempat dengan kelembapan yang rendah
(max RH 95%). Untuk tempat-tempat dengan kelembapan yang tinggi seperti tepi
pantai, offshore, tambak, kapal, dsb, maka disarankan untuk memasang pemanas
(heater) untuk menjaga kondisi gulungan agar tdak terjadi kondensasi
GENERATOR SET

 Jika menggunakan governor, tidak pake solenoid tetapi pake actuator


 Saat crank atau starter, maka tegangan pertama berasal dari MPU (Magnetic Pick Up)
sensor
 Jika menggunakan MPU, starting bisa langsung bisa tidak untuk mencapai kecepatan
nominal (rpm max), posisi rpm pada posisi idle (dibawah Inominal) (900rpm)
URUTAN STARTER :
1. Akumulator di close, arus masuk ke kontrol starter
2. Kontrol starter menyalakan starter, yang akan memutar roda gila, menyinggung sensor
MPU, menggeluarkan tegangan AC yang akan diterima oleh control terpadu pada
Governor Control Speed menjadi DC
3. Gov memerintahkan actuator membuka katup untuk memasukkan BBM pada prime over
MPU
Jika saat starter generator tidak bisa berputar, maka troubleshooting pertama yaitu MPU nya,
karena MPU merupakan sumber tegangan utama pada starting. (JDR Series – J1939 Readers)
 Cek MPU apakah keluar tegangan atau tidak, saat troubleshooting
 Cek pada magnetnya, apakah masih bereaksi atau tidak, jika bereaksi maka MPU
masih bisa dipake
 Jika di starting masih tidak bisa, maka cek control starter, apakah harus ganti atau
tidak
Governor America Corporation
Governor disebut juga dengan Electric Fuel Control
PRINSIP KERJA ELECTRIC FUEL CONTROL MENGGUNAKAN GOVERNOR
1. Magnetic Pick-Up (MPU)
MPU berfungsi sebagai speed sensor, untuk mengukur kecepatan putaran mesin yang
sedang beroperasi
MPU ini dipasang mengerah ke bagian flywheel (Roda Gila) gear yang berputar, dengan
jarak yang hamper bersentuhan
MPU akan mengubah nilai putaran yang dideteksinya menjadi tegangan listrik AC, dengan
tegangan berkisar 1,5 Vac – 3 Vac, dengan prinsip induksi magnetic dan gaya gerak listrik
Semakin besar tegangan, jarak semakin dekat
2. Governor
Governor pada system Electric Fuel Control
Bagian dari governor :
- Terminal 1,2 E,F
Terminal ini berfungsi sebagai input tegangan listrik 24 Vdc dari baterai
- Terminal
- Terminal 5,6 C-D
Terminal ini sebagai input tegangan dari MPU
- Terminal 7,8,9 G-H-J
Terminal ini berfungsi sbegai input pemasangan potensio (remote speed), yang berfungsi
sebagai pengaturan kecepatan mesin dari panel control
Terminal ini biasanya digunakan untuk genset beroperasi secara parallel
Putaran searah jarum jam untuk menambah kecepatan putaran IDLE mesin, dan sebaliknya
putaran berlawanan arah jarum jam untuk mengurangi kecepatan putaran IDLE mesin.
- RUN SPD
Potensio RUN SPD berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin saat beroperasi
normal (RUN)
Putaran searah
PRINSIP KERJA GOVERNOR SYSTEM
 Pada saat genset beroperasi,, MPU akan mendetaeksi putaran mesin melalui
perputaran flywheel
 Putaran flywheel akan menyebabkan magnet pada ujung MPU bergerak naik turun
dan MPU akan menghasilkan tegangan listrik. Semakin cepat putaran mesin, maka
semkain besar tegangan listrik yang dihasilkan MPU
 Tegangan listrik MPU akan dialirkan ke governor
 Governor akan mendeteksi besar tegangan dari MPU tersebut dan
membandingkannya sesuai dengan besar tegangan yang diterimanya
 Kemudian governor akan mengirim sinyal berupa teganan DC ke actuator, besar
tegangan yang dikirimkan Governor ke Actuator disesuaikan dengan besar
tegangan yang diterimanya dari MPU secara perbandingan terbalik. Besar tegangan
dari Governor ke actuator akan semakin kecil, semakin kecil, sebaliknya jika
tegangan yang diterima Gov ke MPU kecil, maka teganan yang dikirim Gov ke
actuator semakin besar
 Actuator akan bekerja secara buka tutup aliran bahan bakar sesuai dengan besar
tegangan yang dikirim ke Gov
 Semakin besar tegangan yang diterima, maka actuator akan membuka bahan bakar
lebih besar, sebaliknya jika teganan yang diterima kecil maka actuator akan
memperkecil bahan bakar yang masuk ke mesin
 Jika tergangan dari MPU kecil berarti putaran mesin kurang, maka Gov akan
mengirimkan tegangan lebih besar ke actuator, agar actuator membuka dan
mengalirkan bahan bakar lebih banyak dan putaran mesin stabil kembali
 Jika tegangan MPU besar berarati putaran mesin tinggi, maka Gov akan
mengirimkan tegangan yang lebih kecil ke actuator agar actuator menutup dan
mengalirkan bahan bakar lebih sedikit dan putaran mesin kembali stabil.

Anda mungkin juga menyukai