Anda di halaman 1dari 6

Hukum Termodinamika

Hukum Termodinamika 0
Hukum termodinamika 0 menjelaskan kesetimbangan termal berlaku universal, dengan
kata lain apapun zat atau materi benda akan memiliki kesetimbangan termal yang sama
bila disatukan.

“Jika dua sistem berada dalam kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka
berada dalam kesetimbangan termal satu sama lain”

Hukum Termodinamika 1
Hukum termodinamika 1 menunjukkan hukum kekekalan energi.

“Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah
bentuknya saja”

Terdapat persamaan matematik yang menjelaskan hukum ini, yaitu:

 adalah kalor/panas yang diterima/dilepas (J)


 adalah energi/usaha (J)
 adalah perubahan energi (J)

Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa seluruh kalor yang diterima atau
dilepas oleh benda akan dijadikan usaha ditambahkan dengan perubahan energi.

Perjanjian tanda untuk Q dan W

a. W bertanda positif jika system melakukan usaha terhadap lingkungan


b. W bertanda negative jika system menerima usaha dan lingkungan
c. Q bertanda positif jika system menerima kalor dari lingkungan
d. Q bertanda negative jika system memberikan kalor kepada lingkungan

Hukum 2 Termodinamika
Hukum 2 termodinamika menunjukkan kondisi alami dari alur kalor suatu objek dengan
sistem.

“Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan
mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”

Hukum Termodinamika 3
“Entropi dari suatu kristal sempurna pada absolut nol adalah sama dengan nol,”
Proses-proses Termodinamika
Proses termodinamika terbagi menjadi empat macam, tergantung dari keadaan
tekanan, volume, dan suhu saat terjadinya proses tersebut. Proses-proses tersebut
umumnya digambarkan dalam diagram P-V, yaitu diagram yang menggambarkan tekanan
(P) dan volume (V) saat proses terjadi.

Ada dua hal penting yang harus diingat dari berbagai jenis proses-proses
termodinamika, yaitu variabel yang berubah dan usaha yang dilakukan. Usaha yang terjadi
pada suatu proses termodinamika dapat diketahui dengan menghitung luasan grafik P-V.

1. Isobarik
Isobarik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai tekanan sistem ( ).
Nilai usaha dapat dihitung dengan persamaan berikut.

∆U = 3/2 P.∆V

Q = 5/2 P.∆V

Dari rumus tersebut, diketahui juga bahwa apabila volume membesar (terjadi pemuaian)
maka usaha bernilai positif, dan bila volume mengecil (terjadi penyusutan) maka usaha
bernilai negatif.

Sumber gambar: figures.boundless-cdn.com

2. Isokhorik
Isokhorik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai volume sistem (
). Pada proses ini, nilai usaha adalah 0 karena tidak terdapat suatu luasan bangun yang
terdapat pada gambar P-V.

Usaha W=0 maka Q=∆U sehingga Q= 3/2 nRT (T2-T1)


3. Isotermik
Isotermik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai suhu sistem ( ).

∆U=0 maka Q=W

Nilai usaha pada proses isotermik dinyatakan dengan persamaan berikut:

 n adalah jumlah zat yang dinyatakan dengan satuan mol


 R adalah konstanta gas
 T adalah suhu.
Rumus ini didapatkan dengan menggabungkan persamaan usaha di diagram P-V
dengan persamaan gas ideal.

4. Adibatik
Adiabatik adalah proses termodinamika yang tidak mengubah nilai kalor sistem ( )
sehingga ∆U = -W dengan ɣ = konstanta laplace. ɣ = Cp/Cv. kapasitas kalor gas pada
tekanan tetap CP dan kapasitas kalor pada volume tetap CV.

Sumber gambar: gsu.edu

Pada gas monoatomic, usaha yang dilakukan pada proses adiabatik dapat dinyatakan
dengan persamaan:

Jika diperhatikan dengan sekilas, proses adiabatik dan isotermik memiliki diagram P-V yang
serupa. Secara detil, dapat dilihat bahwa proses adiabatik memiliki kemiringan yang lebih
curam dibandingkan proses isotermik seperti contoh grafik berikut.
i.stack.imgur.com

Beberapa contoh proses adiabatik adalah pemuaian gas panas dalam suatu
mesin diesel,pemuaian gas cair dalam sistem pendingin, dan langkah kompresi
dalam mesin diesel
.

Mesin Carnot dan mesin pendingin


Mesin Carnot adalah suatu model mesin ideal yang memiliki efisiensi paling tinggi
dari semua mesin yang mungkin diciptakan. Mesin Carnot bekerja berdasarkan suatu
proses termodinamika yang membentuk siklus, disebut juga siklus Carnot.
Pada siklus Carnot, terdapat 4 proses, yaitu
 pemuaian Isotermal dari A ke B
 pemuaian adiabatic dari B ke C
 pemampatan isothermal dari C ke D
 pemampatan adiabatic dari D ke A.

Selama proses siklus Carnot sistem menerima kalor Qh dari reservoir bersuhu tinggi
Th dan melepas kalor Qc ke reservoir bersuhu rendah Tc
Siklus carnot pada mesin carnot

Usaha yang dilakukan oleh mesin Carnot dapat dinyatakan dengan mengaplikasikan
Hukum Termodinamika 1.

Sedangkan, untuk mengukur efisiensi mesin dapat digunakan persamaan-persamaan


berikut.

Dikarenakan pada siklus Carnot berlaku hubungan , efisiensi mesin Carnot juga
dapat dinyatakan dengan:

Jika dilihat pada rumus efisiensi tersebut, nilai efisiensi 100% dapat diperoleh jika .
Hal ini tidak mungkin terjadi di dunia nyata, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
sistem di dunia nyata yang mampu mencapai efisiensi 100%.

Mesin Pendingin

Prinsip kerja mesin pendingin contohnya lemari es dan penyejuk ruangan yaitu mengalirkan
kalor keluar dari lingkungan sejuk ke lingkungan hangat. Sistem menerima kerja sebesar W
dan menyerap kalor dengan suhu reservoir rendah T2 sebesar Q2 serta membuang
sejumlah kalor yang lebih besar ke reservoir suhu tinggi T1 sebesar Q1 untuk kerja dari
mesin pendingin dapat ditentukan melalui koefisien perfomasi Kp

Kp = Q2/ W = Q2/ Q1-Q2 = T2/T1-T2

 Kp= koefisien perfomasi


 T2 = suhu reservoir rendah
 T1 = suhu pada reservoir tinggi
 W= Usaha
 Q1= kalor yang diserap
 Q2=kalor yang dilepas
Contoh Soal Hukum Termodinamika dan Mesin Carnot
Soal 1
Suatu gas memiliki volume awal 10 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris hingga volume
akhirnya menjadi 25 m3. Jika tekanan gas adalah 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut!
(1 atm = 1,01 x 105 Pa).
Jawab:

Diketahui:

V2 = 25 m3
V1 = 10 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Ditanyakan: W?
Isobaris → Tekanan Tetap, gunakan rumus W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 x (25 − 10) = 3,03 x 106 joule
Soal 2
Mesin Carnot bekerja pada suhu tinggi 600 K, untuk menghasilkan kerja mekanik. Jika
mesin menyerap kalor 600 J dengan suhu rendah 400 K, maka usaha yang dihasilkan
adalah…. (UN Fisika 2009 P04 No. 18)

Jawab:

Diketahui:

T2 = 400 K
T1 = 600 K
Ditanyakan: W dihasilkan?
Wdihasilkan = . Wserap = = 200 J

Anda mungkin juga menyukai