Anda di halaman 1dari 12

Pengantar

Pendidikan
Pancasila

Kelompok 4
Hakikat pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok


dalam kehidupan manusia. Berfikir bagaimana
mempertahankan hidup.

Ilmu Pengetahuan Nafkah hidup

Pembimbing menjalani
Ilmu Spiritual hidup

Ilmu Emosional, memerlukan manusia lain


Keterampilan dan untuk dapat menjalani
Kepribadian kelangsungan hidup.
Asas Pendidikan
Menurut Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar
Dewantara
memberikan kebebasan untuk mengembangkan
Asas kemerdekaan potensi yang dimiliki menjadi kemampuan dan
keahlian profesional
tunduk pada hukum alam, tapi di sisi lain
Asas kodrat alam dikaruniai akal budi yang potensial baginya untuk
mengelola kehidupannya
menjadi pedoman kemana kehidupan ini akan
Asas kebudayaan melaju ditengah-tengah kebudayaan bangsa lain
di dunia
agar mencintai dan merasa satu dengan
Asas kebangsaan
bangsanya dan di dalam rasa kesatuan
sebagai makhluk bermartabat dan
Asas kemanusiaan memperlakukan sesama manusia dari bangsa
mana pun dalam rasa cinta kasih
Pancasila sebagai ideologi

– pandangan hidup bangsa,


– dasar negara, dan
– tujuan nasional (negara).
Empat Pilar Pancasila
Menurut UNESCO

– learning to know
– learning to do
– learning to be
– learning to live together
Rumusan Pancasila

tidak muncul dari sekedar pikiran akar budaya masyarakat bangsa


logis-rasional Indonesia

-nilai-nilai dasar filsafat (philosophische


grondslag)
-merupakan jiwa bangsa (volksgeist) atau jati diri
bangsa (innerself of nation)
- menjadi cara hidup (way of life) bangsa
Indonesia yang sesungguhnya
Tujuan Pendidikan
Pancasila
Pasal 35 Ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa kurikulum Pendidikan Tinggi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata kuliah: agama,
pancasila, kewarganegaraan dan bahasa Indonesia. Pancasila dipelajari
dijenjang pendidikan untuk memberikan pemahaman serta pengetahuan bagi
peserta didik dengan harapan peserta didik akan dapat mengamalkan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta mempertanggungjawabkan baik
secara yuridis konstitusional maupun secara obyektif alamiah
Pendidikan Pancasila diharapkan dapat
memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam
berperan serta membangun pemahaman masyarakat,
antara lain:

– Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri,


– Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang,
– Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas)
nasional,
– Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan,
– Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa,
– Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum,
– Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah :
Menurut Poedjawijatno

Berobjek

barang peninggalan sejarah, budaya, adat


Objek material istiadat atau bahkan naskah-naskah
kenegeraan.
hukum (yuridis), politik, sejarah, filsafat,
Objek formal
sosiologi dan antropologi maupun ekonomi

kebenarannya tidak terbatas oleh ruang dan


Bersifat umum
waktu
Pembahasan Pancasila Secara Ilmiah :
Menurut Poedjawijatno

ditinjau dari objek material maupun formal.


Dengan mengetahui bahwa objek Pancasila
Bermetode berkaitan dengan hasil-hasil budaya dan objek
sejarah, maka digunakan metode ‘hermeneutika’
untuk menemukan makna dibalik objek

Pancasila bila dibahas secara ilmiah merupakan


Bersistem suatu sistem dan sebagai objek ilmiah pun
senantiasa bersifat koheren (runtut).
Tantangan Pendidikan
Pancasila
faktor ketersediaan sumber daya, dan
spesialisasi program studi yang makin tajam
Internal (yang menyebabkan kekurang tertarikan
sebagian mahasiswa terhadap pendidikan
Pancasila).

krisis keteladanan dari para elite politik dan


Eksternal maraknya gaya hidup hedonistik di dalam
masyarakat.
Contoh permasalahan tergerusnya nilai-nilai
Pancasila salah satunya adalah terorisme.

Anda mungkin juga menyukai