Oleh :
Budi Prasetyo : 18506134032
Bakat Azam Hakiki : 18506134034
Amin Rosyid : 18506134036
Alfie Choiri Alfahmy :18506134038
B. Rumusan Masalah
1. Prinsip kerja secara umum dari generator?
2. Bagaimana proses terjadinya tegangan khususnya pada generator 3 fasa?
3. Dampak pembebanan resisitif, induktif, kapasitif pada generator 3 fasa.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Prinsip kerja secara umum dari generator
2. Memahami proses terjadinya tegangan khususnya pada generator 3 fasa
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sejarah Generator
Genset atau generator diesel di temukan oleh dua penemu. Salah satunya adalah
pencipta genset pertama Michael Faraday dan Rudolph Diesel. Yang pertama dari dua ini
telah memberikan kontribusi besar terhadap kehidupan seperti yang kita kenal sekarang
dengan semua penemuannya dalam listrik Michael Faraday adalah dari awal yang
sederhana tapi selalu memiliki sifat ingin tahu . Dia pada usia dini pesuruh untuk toko
penjilid dan di sini ia sangat meningkat pengetahuannya saat ia membaca apa-apa dia bisa
meletakkan tangannya. Dia sangat tertarik dengan konsep energi dan kekuatan yang terus
berlanjut sepanjang hidupnya dan akhirnya dia berkembang menjadi seorang ahli kimia
terkenal dan fisikawan . Dia adalah penemuan induksi elektromagnetik pada tahun 1831
yang menyebabkan perkembangan dari generator modern. Dia menggunakan apa yang
disebut cincin induksi untuk menemukan induksi elektromagnetik . Ini adalah generasi atau
induksi listrik di kawat dengan menggunakan efek elektromagnetik dari arus dalam kawat
lain . Ini adalah transformator pertama dan diikuti dengan penemuan proses induksi
magneto – electrik yang merupakan produksi arus listrik stabil.
Genset terpasang dua buah kawat dengan menggunakan kontak geser ke disk
tembaga . Di putar pada disk melalui kutub magnet dan mampu menghasilkan arus searah
terus menerus. Ini adalah generator pertama kalinya. Kelompok eksperimen menyebabkan
generator merevolusi yang kita kenal sekarang. Generator diesel di temukan oleh Rudolph
Diesel. Dia mulai sebagai insinyur kulkas dan akhirnya menemukan dirinya bekerja pada
banyak desain mesin panas . Pada tahun 1892 mengeluarkan paten yang berhubungan
dengan metode dan desain mesin dimana pembakaran akan berlangsung dalam
silinder. Dia terus bekerja untuk tujuan ini dan berhasil dalam produksi mesin diesel yang
menghasilkan efisiensi 75 %. Ini adalah kopling mesin diesel dengan generator yang
menyebabkan generator diesel yang kita kenal saat ini. Desainnya agak besar dan sangat
berat dan menemukan lebih banyak digunakan dalam aplikasi industri sebagai
generator. Mereka digunakan untuk pipa listrik dan untuk tanaman listrik dan tanaman
air. Kemudian mereka menemukan aplikasi di tambang dan ladang minyak. Generator
diesel hanya kopling mesin diesel dengan generator listrik dan telah digunakan sepanjang
sejarah sejak penemuan tersebut untuk banyak aplikasi .
Genset telah terlihat menjadi pilihan dari banyak perusahaan besar seperti itu cocok
untuk keperluan industri, contohnya saja seperti rumah tinggal, rumah sakit, bank,
supermarket, apartemen, perusahaan dan lain-lain. Faktor terkecil dan utama untuk
digunakan dalam hal pasar ritel telah menjadi fakta bahwa genset memiliki suara dan agak
bising tapi ini telah berkurang jauh dari generator diesel pertama dan sekarang hampir
sebanding dengan generator bensin.
Pada motor fasa terpisah (split-phase motor), dipergunakanlah lilitan starting untuk
penyalaan. Belitan ini mempunyai resistansi yang lebih tinggi dan reaktansiyang lebih
rendah dari belitan utama. Jika tegangan yang sama VT dikenakan pada belitan starting
dan utama, arus pada belitan utama (IM) tertinggaldibelakang arus pada belitan starting
(IS). Sudut antara kedua belitan mempunyai beda fasa yang cukup untuk menimbulkan
medan putar untuk menghasilkan torque awal (starting torque). Ketika motor mencapai 70
hingga 80% darikecepatan sinkron, saklar sentrifugal pada sumbu motor membuka dan
melepaskan belitan starting. Motor satu fasa biasanya digunakan untuk aplikasi kecil
seperti peralatan rumah tangga (contoh mesin pompa).
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan
yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa.Jadi pada statornya
ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X;lilitan fasa yang ke dua ujungnya
diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda
dengan huruf W – Z. Untuk lebih memperjelas lagi, akan di jelaskan mengenai rangkaian
3 fasa itu sendiri.
Sedangkan dari sisi kerugian, biasanya ditinjau dari kerumitan penyusunanrangkaian dan
mahalnya perawatan. Oleh karena kelebihan diatas, mulai banyaklah digunakannya
pembangkitan tiga fasa atau biasa kita sebut sebagai generator tiga fasa
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses pembangkitan tegangan pada generator 3 fasa
Pembangkitan tiga fasa dihubungkan dengan cara kerja generator. Pada generator
sebenarnya telah terpasang 3 set inductor pada stator, di mana pada ketiga inductor tersebut
dipasang dengan beda fasa sebesar 120 derajat. Pada generator tiga fasa ini, telah dijelaskan
sebelumnya bahwa terdapat tiga bagian yaitu ada bagian stator dan rotor. Maka pada
generator tiga fasa ini, untuk menghasilkan tegangan nominal, tentu dibutuhkan kekuatan
magnet pada tiap statornya. Walaupun pada generator tiga fasa, pada stator sudah terdapat
medan magnet walaupun nilainya sangatlah kecil.
Pada bagian rotor, rotor memiliki kumparan yang kemudian kumparan tersebut
diberikan beda potensial, sehingga pada kumparan akan teralirkan arus hal ini sesuai
dengan berlakunya hukum Ohm itu sendiri.
V= I x R
Dimana di sini, ketika ada tegangan,atau beda potensial, maka akan dihasilkannya
suatu arus, I dengan hubungan kelinearan tertentu. Selanjutnya, karena terbentuknya arus,
akan terbentuknya medan magnet pada rotor menurut persamaan
Lebih lanjut, medan magnet tersebut kemudian akan menghasilkan proses lanjutan
berupa pembentukan fluks magnetic. Menurut persamaan
Rotor tersebut kemudian akan digerakkan oleh turbin yang digerakkan dari energy luar
seperti energy kinetis dari air terjun, energy panas matahari, atau energy nuklir, dan energy
lainnya. Di sini sesuai dan membuktikan prinsip dari generator itu sendiri yaitu untuk
mengubah energi mekanik menjadi energy listrik.
Kemudian, saat rotor berputar, terjadi perubahan sudut, dan menyebabkan terjadinya
perubahan fluks magenetik yang ada terhadap tiap satuan waktu yang kemudian pada
masing-masing stator akan timmbul GGL Induksi atau gaya gerak listrik. Hal ini kemudian
sesuai dengan persamaan
Selanjutnya dari gaya gerak listrik induksi tersebut, akan timbul tegangan dengan beda
fasa sebesar 120 derajat. Di sinilah mengapa disebutkan sebagai pembangkit 3 fasa.
BAB IV
1. Beban Resistif
Beban resistif (R) yaitu beban yang terdiri dari komponen tahanan ohm saja
(resistance), seperti elemen pemanas (heating element) dan lampu pijar. Beban
jenis ini hanya mengkonsumsi beban aktif saja dan mempunyai faktor daya sama
dengan satu
Sifat beban resistif itu adalah arus beban resistif sefasa dengan tegangannya atau
faktor daya atau cos φ = 1
Daya aktif
P = V. I Cos φ ( Watt )
Daya Reaktif
Q= V. I Sin φ ( VAR )
Jika Cos φ = 1 maka Sin φ = 0 dan daya aktif menjadi maximum daya reaktif nol.
2. Beban Induktif
Beban induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan
pada suatu inti, seperti coil, transformator, dan solenoida. Beban ini dapat
mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat lagging.
Hal ini disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan magnetis akan
mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal terhadap tegangan. Beban
jenis ini menyerap daya aktif dan daya reaktif.
Sifat beban induktif Arus beban induktif 900 ketinggalan terhadap tegangannya
atau faktor daya : cos φ = 0
Daya aktif
P = V. In .Cos φ ( Watt )
= V. I .Cos 90 °
= V. I . 0
Daya Reaktif
Q = V. In . Sin φ ( VAR )
= V. In .Sin 90 °
= V. In . 1 Bila Cos φ = 0
maka Sin φ = 1 dan daya aktif menjadi nol daya reaktif maksimum.
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan
out put ) berupa tegangan bolak-balik. Hampir semua tenaga listrik yang dipergunakan saat
ini bekerja pada sumber tegangan bolak balik (ac), karenanya, generator ac adalah alat yang
paling penting untuk menghasilkan tenaga listrik. Prinsip dasar generator arus bolak-balik
menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan
magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Proses kerja generator arus bolak-balik adalah pertama, rotor menghasilkan medan
magnet dengan diberikan arus DC yang dihasilkan dari catu daya. Kemudian rotor akan diputar
dengan menggunakan sumber-sumber energi seperti air, uap, nuklir dan lain-lain. Karena
perputaran ini, medan magnet yang dihasilkan oleh rotor akan ikut bergerak dan akan
memotong stator yang ada disekitar rotor. Karena perpotongan flux magnet ini, akan timbul
tegangan pada stator sesuai dengan hukum Faraday. Dalam generator tiga fasa, tiga buah stator
akan dipasang dalam generator dan setiap stator akan diatur sedemikian rupa sehingga
tegangan yang dihasilkan di setiap stator memiliki beda fasa 120ᵒ.
Apabila beban jenis resistif masuk terhadap generator dampaknya adalah putaran
generator menurun dengan melihat karakteristiknya cara penanggulangannya adalah dengan
menambah volume bahan bakar. Jika beban jenis induktif masuk dampaknya beban ini
terhadap generator adalah tegangan stator turun putaran tetap dengan melihat
karakteristiknya cara penanggulangannya menaikan tegangan dengan cara menambah arus
excitasi. Dan jika beban kapasitif ini masuk dampak dari beban ini terhadap generator
adalah Akibatnya tegangan stator naik putaran tetap dengan melihat karakteristik diatas
operator seharusnya menurunkan tegangan dengan cara mengurangi arus excitasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarlik Wahyu, Prinsip Kerja Generator Sinkron.universitas pawyatan daha kediri.
Jakarta
http://dosen.narotama.ac.id
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 9th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-34457-4209100048-Paper.pdf
ANALISA PENGARUH BEBAN INDUKTIF DAN RESISTIF PADA GENERATOR INDUKSI PADA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT (PLTGL) Sang Lanang S1 ), Ir.Sardono Sarwito
M.Sc2 ), Indra Ranu Kusuma ST. M.Sc3 )