Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

GENERATOR PENGUAT SENDIRI 3 PHASE

Oleh :
Budi Prasetyo : 18506134032
Bakat Azam Hakiki : 18506134034
Amin Rosyid : 18506134036
Alfie Choiri Alfahmy :18506134038

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk semuamanusia.
Manusia mungkin sudah tidak dapat hidup lagi tanpa listrik. Dalammenciptakan energi
listrik tersebut, dibutuhkan sebuah generator. Generatoradalah converter yang sampai
sekarang tetap digunakan untuk mengubahsebuah energi (dapat berupa energi kimia atau
kinetic) menjadi energi listrik pada sebuah pembangkit listrik, baik pembangkit tenaga air,
tenaga panas bumi, tenaga uap, dan yang lainnya.Generator yang paling sering digunakan
adalah generator AC karena arusAC yang dihasilkan oleh generator tersebut mudah untuk
diubah-ubah, baik besar tegangannya diubah maupun bentuknya diubah menjadi arus DC.
Dari beberapa jenis generator AC yang ada, generator AC tiga fasa adalah jenisgenerator
yang sering dipakai karena daya yang dihasilkan lebih stabil.

B. Rumusan Masalah
1. Prinsip kerja secara umum dari generator?
2. Bagaimana proses terjadinya tegangan khususnya pada generator 3 fasa?
3. Dampak pembebanan resisitif, induktif, kapasitif pada generator 3 fasa.

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Prinsip kerja secara umum dari generator
2. Memahami proses terjadinya tegangan khususnya pada generator 3 fasa
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sejarah Generator

Genset atau generator diesel di temukan oleh dua penemu. Salah satunya adalah
pencipta genset pertama Michael Faraday dan Rudolph Diesel. Yang pertama dari dua ini
telah memberikan kontribusi besar terhadap kehidupan seperti yang kita kenal sekarang
dengan semua penemuannya dalam listrik Michael Faraday adalah dari awal yang
sederhana tapi selalu memiliki sifat ingin tahu . Dia pada usia dini pesuruh untuk toko
penjilid dan di sini ia sangat meningkat pengetahuannya saat ia membaca apa-apa dia bisa
meletakkan tangannya. Dia sangat tertarik dengan konsep energi dan kekuatan yang terus
berlanjut sepanjang hidupnya dan akhirnya dia berkembang menjadi seorang ahli kimia
terkenal dan fisikawan . Dia adalah penemuan induksi elektromagnetik pada tahun 1831
yang menyebabkan perkembangan dari generator modern. Dia menggunakan apa yang
disebut cincin induksi untuk menemukan induksi elektromagnetik . Ini adalah generasi atau
induksi listrik di kawat dengan menggunakan efek elektromagnetik dari arus dalam kawat
lain . Ini adalah transformator pertama dan diikuti dengan penemuan proses induksi
magneto – electrik yang merupakan produksi arus listrik stabil.

Genset terpasang dua buah kawat dengan menggunakan kontak geser ke disk
tembaga . Di putar pada disk melalui kutub magnet dan mampu menghasilkan arus searah
terus menerus. Ini adalah generator pertama kalinya. Kelompok eksperimen menyebabkan
generator merevolusi yang kita kenal sekarang. Generator diesel di temukan oleh Rudolph
Diesel. Dia mulai sebagai insinyur kulkas dan akhirnya menemukan dirinya bekerja pada
banyak desain mesin panas . Pada tahun 1892 mengeluarkan paten yang berhubungan
dengan metode dan desain mesin dimana pembakaran akan berlangsung dalam
silinder. Dia terus bekerja untuk tujuan ini dan berhasil dalam produksi mesin diesel yang
menghasilkan efisiensi 75 %. Ini adalah kopling mesin diesel dengan generator yang
menyebabkan generator diesel yang kita kenal saat ini. Desainnya agak besar dan sangat
berat dan menemukan lebih banyak digunakan dalam aplikasi industri sebagai
generator. Mereka digunakan untuk pipa listrik dan untuk tanaman listrik dan tanaman
air. Kemudian mereka menemukan aplikasi di tambang dan ladang minyak. Generator
diesel hanya kopling mesin diesel dengan generator listrik dan telah digunakan sepanjang
sejarah sejak penemuan tersebut untuk banyak aplikasi .

Genset telah terlihat menjadi pilihan dari banyak perusahaan besar seperti itu cocok
untuk keperluan industri, contohnya saja seperti rumah tinggal, rumah sakit, bank,
supermarket, apartemen, perusahaan dan lain-lain. Faktor terkecil dan utama untuk
digunakan dalam hal pasar ritel telah menjadi fakta bahwa genset memiliki suara dan agak
bising tapi ini telah berkurang jauh dari generator diesel pertama dan sekarang hampir
sebanding dengan generator bensin.

Gambar 1. Generator listrik

B. Jenis - Jenis Generator


Generator listrik atau genset dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu generator listrik
dinamo (DC) dan generator listrik alternator (AC).

1. Generator Listrik Alternator (AC)


Pada generator listrik alternator (AC), kutub-kutub magnet yang berlawanan saling
dihadapkan akibatnya diantara kedua kutub magnet itu menghasilkan medan magnet.
Didalam medan magnet, terdapat kumparan yang selalu berputar pada porosnya. Karena
kumparan ini selalu berputar, jadi jumlah gaya magnet yang masuk kedalam kumparan
akan berubah-ubah juga. Sifat arus listrik yang dihasilkan oleh generator AC ini memiliki
jenis bolak balik dengan bentuknya seperti gelombang. Amplitudonya bergantung pada
kekuatan medan magnet, jumlah lilitan kawat dan juga luas penampang kumparannya serta
frekuensi putaran kumparan sama dengan frekuensi gelombangnya.

2. Generator Listrik Dinamo (DC)


Cara kerja genset listrik DC mirip dengan cara kerja generator listrik AC. Yang
membedakan hanya pada generator listrik DC ini menggunakan sebuah cincin belah atau
yang biasa disebut dengan komutator dibagian outputnya. Komutator ini memungkinkan
arus listrik induksi yang dialirkan ke rangkaian listrik berupa arus listri DC meskipun
kumparan yang berada di dalamnya menghasilkan arus listrik AC.

Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2yaitu :


1. Generator 1 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya hanya terdiri dari satu kumparan
kumparan yang hanya dilukiskan dengan satu garis dan dalam hal initidak diperhatikan
banyaknya lilitan. Ujung kumparan atau fasa yang satudijelaskan dengan huruf besar X
dan ujung yang satu lagi dengan huruf U. Jika dua belitan stator dengan impedansi yang
tidak sama dipisahkan sejauh 90 derajat listrik dan terhubung secara parallel ke sumber
satu fasa, medan yang dihasilkan akan tampak berputar. Ini disebut dengan pemisahan fasa
(phase splitting)

Pada motor fasa terpisah (split-phase motor), dipergunakanlah lilitan starting untuk
penyalaan. Belitan ini mempunyai resistansi yang lebih tinggi dan reaktansiyang lebih
rendah dari belitan utama. Jika tegangan yang sama VT dikenakan pada belitan starting
dan utama, arus pada belitan utama (IM) tertinggaldibelakang arus pada belitan starting
(IS). Sudut antara kedua belitan mempunyai beda fasa yang cukup untuk menimbulkan
medan putar untuk menghasilkan torque awal (starting torque). Ketika motor mencapai 70
hingga 80% darikecepatan sinkron, saklar sentrifugal pada sumbu motor membuka dan
melepaskan belitan starting. Motor satu fasa biasanya digunakan untuk aplikasi kecil
seperti peralatan rumah tangga (contoh mesin pompa).
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan
yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa.Jadi pada statornya
ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X;lilitan fasa yang ke dua ujungnya
diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda
dengan huruf W – Z. Untuk lebih memperjelas lagi, akan di jelaskan mengenai rangkaian
3 fasa itu sendiri.

Rangkaian Tiga Fasa


Rangkaian tiga fasa adalah rangkaian yang menghasilkan tiga tegangan dengan
perbedaan fasa pada tiap tegangannya. Perbedaan fasa pada tiap tegangan tersebut sebesar
120 derajat. Pengertian dari fasa itu sendiri sebenarnya adalah perubahan waktu terhadap
tegangan yang direpresentasikan dalam sudut. Selain tiga fasa, dikenal pula satu fasa yang
diartikan sebagai satu sumber tegangan yang langsung dirangkai pada beban.

Gambar 2. Grafik gelombang 3 phase dan 1 phase


Pada grafik pertama merupakan grafik untuk arus 3 fasa sedangkan pada grafikkedua
merupakan grafik arus dan v biasa untuk satu fasa. Pada kedua grafik jugaterlihat bahwa
amplitudo ketiga gelombang tersdebut sama. Hal ini kemudianmenunjukkan bahwa beban
yang diberikan pun pada arus fasa simetri. Dari grafik pertama juga terlihat bahwa beda
fasa pada gelombang yang sejajar memilikiselisih jarak sebesar teta yang merupakan
besarnya 120 derajat. Dari grafik jugadapat disimpulkan bahwa grafik tiga fasa tersebut
lebih stabil dan efektif.Dikarenakan adanya gelombang sinusidal yang saling mengkover
satu sama lainakibat beda fasa yang ada. Hal ini kemudian dapat diandaikan sebagai
rangkaianarus DC yang dimulai dari nol. Atau lebih jelas, memiliki loose yang sama
sepertiarus dc dan tidak seperti AC, namun karena sebenarnya dia merupakan arus ACyang
saling mengkover, arus 3 fasa lebih efektif dan tahan lama atau tidak cepat panas dan lebih
awet.Sehingga kemudian ketika ditinjau lebih mendalam, rangkaian tiga fasa memiliki
beberapa kelebihan yaitu :
- Transmisi rangkaian tiga fasa dibagi menjadi 3 terminal, dimana satuterminal
membutuhkan satu kawat konduktor, sehingga arus yangmengalir di tiap kawat akan
menjadi sepertiga dari rangkaian satu fasauntuk daya yang sama.
- Lebih ekonomis, disebabkan arus yang mengalir di dalam tiap kawat lebihkecil
daripada kawat rangkaian satu fasa, sehingga kawat yang dibutuhkan pun akian lebih
kecil.
- Lebih efisien, disebabkan daya disipasi yang lebih kecil
- Lebih stabil

Sedangkan dari sisi kerugian, biasanya ditinjau dari kerumitan penyusunanrangkaian dan
mahalnya perawatan. Oleh karena kelebihan diatas, mulai banyaklah digunakannya
pembangkitan tiga fasa atau biasa kita sebut sebagai generator tiga fasa
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses pembangkitan tegangan pada generator 3 fasa
Pembangkitan tiga fasa dihubungkan dengan cara kerja generator. Pada generator
sebenarnya telah terpasang 3 set inductor pada stator, di mana pada ketiga inductor tersebut
dipasang dengan beda fasa sebesar 120 derajat. Pada generator tiga fasa ini, telah dijelaskan
sebelumnya bahwa terdapat tiga bagian yaitu ada bagian stator dan rotor. Maka pada
generator tiga fasa ini, untuk menghasilkan tegangan nominal, tentu dibutuhkan kekuatan
magnet pada tiap statornya. Walaupun pada generator tiga fasa, pada stator sudah terdapat
medan magnet walaupun nilainya sangatlah kecil.

Pada bagian rotor, rotor memiliki kumparan yang kemudian kumparan tersebut
diberikan beda potensial, sehingga pada kumparan akan teralirkan arus hal ini sesuai
dengan berlakunya hukum Ohm itu sendiri.
V= I x R
Dimana di sini, ketika ada tegangan,atau beda potensial, maka akan dihasilkannya
suatu arus, I dengan hubungan kelinearan tertentu. Selanjutnya, karena terbentuknya arus,
akan terbentuknya medan magnet pada rotor menurut persamaan

Lebih lanjut, medan magnet tersebut kemudian akan menghasilkan proses lanjutan
berupa pembentukan fluks magnetic. Menurut persamaan

Rotor tersebut kemudian akan digerakkan oleh turbin yang digerakkan dari energy luar
seperti energy kinetis dari air terjun, energy panas matahari, atau energy nuklir, dan energy
lainnya. Di sini sesuai dan membuktikan prinsip dari generator itu sendiri yaitu untuk
mengubah energi mekanik menjadi energy listrik.
Kemudian, saat rotor berputar, terjadi perubahan sudut, dan menyebabkan terjadinya
perubahan fluks magenetik yang ada terhadap tiap satuan waktu yang kemudian pada
masing-masing stator akan timmbul GGL Induksi atau gaya gerak listrik. Hal ini kemudian
sesuai dengan persamaan

Selanjutnya dari gaya gerak listrik induksi tersebut, akan timbul tegangan dengan beda
fasa sebesar 120 derajat. Di sinilah mengapa disebutkan sebagai pembangkit 3 fasa.

BAB IV

B. Jenis beban-beban pada Generator AC 3 Fasa


Generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator
sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada
stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub
magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator.
Mesin sinkron tidak dapat start sendiri karena kutub-kutub tidak dapat tiba-tiba mengikuti
kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala. Generator sinkron
dapat berupa generator sinkron tiga phasa atau generator sinkron satu phasa. Prinsipnya,
konstruksi Generator sinkron sama dengan motor sinkron. Secara umum, konstruksi
generator sinkron terdiri dari stator (bagian yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak).
Keduanya merupakan rangkaian magnetik yang berbentuk simetris dan silindris. Selain
itu generator sinkron memiliki celah udara ruang antara stator dan rotor yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya fluksi atau induksi energi listrik dari rotor ke-stator.

1. Beban Resistif
Beban resistif (R) yaitu beban yang terdiri dari komponen tahanan ohm saja
(resistance), seperti elemen pemanas (heating element) dan lampu pijar. Beban
jenis ini hanya mengkonsumsi beban aktif saja dan mempunyai faktor daya sama
dengan satu
Sifat beban resistif itu adalah arus beban resistif sefasa dengan tegangannya atau
faktor daya atau cos φ = 1
Daya aktif
P = V. I Cos φ ( Watt )
Daya Reaktif
Q= V. I Sin φ ( VAR )
Jika Cos φ = 1 maka Sin φ = 0 dan daya aktif menjadi maximum daya reaktif nol.
2. Beban Induktif
Beban induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparan kawat yang dililitkan
pada suatu inti, seperti coil, transformator, dan solenoida. Beban ini dapat
mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat lagging.
Hal ini disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan magnetis akan
mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal terhadap tegangan. Beban
jenis ini menyerap daya aktif dan daya reaktif.
Sifat beban induktif Arus beban induktif 900 ketinggalan terhadap tegangannya
atau faktor daya : cos φ = 0
Daya aktif
P = V. In .Cos φ ( Watt )
= V. I .Cos 90 °
= V. I . 0
Daya Reaktif
Q = V. In . Sin φ ( VAR )
= V. In .Sin 90 °
= V. In . 1 Bila Cos φ = 0
maka Sin φ = 1 dan daya aktif menjadi nol daya reaktif maksimum.

3. Sifat beban kapasitif arus beban kapasitif 90 0 mendahului terhadap tegangannya


atau faktor daya : cos φ = 0
Daya aktif
P = V. I. Cos φ (Watt)
= V. I. Cos 90 °
= V.I.0
Daya Reaktif
Q = V. I. Sin φ ( VAR )
= V. I. Sin 90 °
= V. I. 1
Bila Cos φ = 0 maka Sin φ = 1 dan daya aktif menjadi nol daya reaktif
maksimal. Efek beban ini terhadap generator adalah Akibatnya tegangan
stator naik putaran tetap.
C. Pengaruh Beban pada Generator AC 3 Fasa
Pada saat generator dibebani akan terjadi drop tegangan sebelum terminal
outputnya. Besaran drop tegangan ini sangat tergantung pada kondisi beban yang ada.
Adapun macam macam drop tegangan tersebut yaitu :
a) Drop tegangan akibat tahan jangkar
b) Drop tegangan akibat reaktansi Jangkar
c) Drop tegangan akibat flux bocor
Penggabungan antara reaktansi jangkar dan flux bocor sering disebut sebagai
reaktansi sinkron (Xs = Xl + Xa).
1. Beban Cos φ = 1
Faktor daya yang generator bernilai Cos φ = 1 adalah apabila generator
diberi beban bersifat resistif. Sifat beban resistif adalah arus beban resistif sefasa
dengan tegangannya. Bila φ = 1800 maka Cos φ = 1 dan Sin φ = 0, sehingga daya
aktif menjadi maksimum dan daya reaktif menjadi nol. Efek dari pembebanan
resistif adalah putaran generator turun dan tegangan generator juga turun. Untuk
mengatasi putaran generator yang turun dapat diatasi dengan menambah putaran
mesin yang digunakan untuk menggerakkan generator, dan untuk mengatasi
tegangan keluaran generator yang turun maka dapat diatasi dengan cara
menambah arus eksitasi.
2. Beban Cos φ = Lagging
Faktor daya generator dapat bernilai lagging apabila generator dibebani
beban yang bersifat induktif. Beban induktif adalah beban yang mayoritas
komponen penyusunnya adalah gulungan-gulungan kawat yang dapat
menghasilkan medan magnet/induktor. Contohnya adalah kumparan, motor
listrik, lampu TL.
KESIMPULAN

Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan
out put ) berupa tegangan bolak-balik. Hampir semua tenaga listrik yang dipergunakan saat
ini bekerja pada sumber tegangan bolak balik (ac), karenanya, generator ac adalah alat yang
paling penting untuk menghasilkan tenaga listrik. Prinsip dasar generator arus bolak-balik
menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan
magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.

Proses kerja generator arus bolak-balik adalah pertama, rotor menghasilkan medan
magnet dengan diberikan arus DC yang dihasilkan dari catu daya. Kemudian rotor akan diputar
dengan menggunakan sumber-sumber energi seperti air, uap, nuklir dan lain-lain. Karena
perputaran ini, medan magnet yang dihasilkan oleh rotor akan ikut bergerak dan akan
memotong stator yang ada disekitar rotor. Karena perpotongan flux magnet ini, akan timbul
tegangan pada stator sesuai dengan hukum Faraday. Dalam generator tiga fasa, tiga buah stator
akan dipasang dalam generator dan setiap stator akan diatur sedemikian rupa sehingga
tegangan yang dihasilkan di setiap stator memiliki beda fasa 120ᵒ.

Apabila beban jenis resistif masuk terhadap generator dampaknya adalah putaran
generator menurun dengan melihat karakteristiknya cara penanggulangannya adalah dengan
menambah volume bahan bakar. Jika beban jenis induktif masuk dampaknya beban ini
terhadap generator adalah tegangan stator turun putaran tetap dengan melihat
karakteristiknya cara penanggulangannya menaikan tegangan dengan cara menambah arus
excitasi. Dan jika beban kapasitif ini masuk dampak dari beban ini terhadap generator
adalah Akibatnya tegangan stator naik putaran tetap dengan melihat karakteristik diatas
operator seharusnya menurunkan tegangan dengan cara mengurangi arus excitasi.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarlik Wahyu, Prinsip Kerja Generator Sinkron.universitas pawyatan daha kediri.
Jakarta

PT PLN JASDIKLAT. (1997). Generator. PT PLN Persero. Jakarta

http://dosen.narotama.ac.id

Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 9th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-34457-4209100048-Paper.pdf

ANALISA PENGARUH BEBAN INDUKTIF DAN RESISTIF PADA GENERATOR INDUKSI PADA
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT (PLTGL) Sang Lanang S1 ), Ir.Sardono Sarwito
M.Sc2 ), Indra Ranu Kusuma ST. M.Sc3 )

Anda mungkin juga menyukai