Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

“MEKANISME KATUP MESIN 4 TAK”

Di

PT.Malindo Mandiri Makmur

Sebamban 2 -Tanah Bumbu

Disusun Oleh :

Nama. : Dedi Irawan

NIS : 3472

Jurusan : TKRO

SMKS KODECO SIMPANG EMPAT

KABUPATEN TANAH BUMBU

KALIMANTAN SELATAN

2019

i
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

“MEKANISME KATUP MESIN 4 CYLINDER”

Di

Workshop PT. Malindo Mandiri Makmur

Mengesahkan

Pembimbing Lapangan, Pembimbing Sekolah,

Tri Wiyono Awik Human Nursapta A.Md

Mengetahui Pimpinan Industri, Kepala SMKS Kodeco,

Ika Yunani Yuni Winarti , S.E., M.M

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat  Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan
Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di

PT. Malindo Mandiri Makmur dapat terselesaikan dengan baik.

Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak
yang ikut membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Bapak Awik Human Nursapta A.Md selaku pembimbing laporan.
2. Bapak Tri Wiyono selaku pembimbing Du/Di
3. Ibu Yuni Winarti,S.E., M.M selaku Kepala SMKS KODECO Simpang
Empat
4. Beserta semua  guru-guru SMKS KODECO Simpang Empat
5. Kepada para Mekanik yang telah membimbing saya di Dunia Industri
6. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam  proses penyusunan laporan ini.
Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat kenaikan kelas tahun
pelajaran 2018/2019 serta bukti bahwa telah melaksanakan Praktek Kerja Industri
(Prakerin).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Untuk itu kritik dan saran  yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan
ini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

iii
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PENGUJIAN..................................................... ii
JATA PENGANTAR.............................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................... iv
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR...................................... v

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan dan Manfaat............................................................... 1
1. Tujuan................................................................................. 2
2. Manfaat............................................................................... 2
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan............................................ 2
E. Sistematika Penulisan............................................................ 3

BAB II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN


A. Sejarah Berdirinya Perusahaan......................................... 4
B. Lokasi Perusahaan............................................................ 5
C. Struktur Organisasi........................................................... 6
D. Jenis Produksi/Jenis Usaha............................................... 6

BAB III. LANDASAN TEORI


A. Mekanisme Katup ............................................................ 8
B. Jenis jenis Mekanisme Katup........................................... 8

iv
1. Mekanisme OHV............................................................. 8
2. Mekanisme OHC............................................................. 9
a. SOHC.................................................................. 9
b. DOHC................................................................. 9
C. Fungsi Mekanisme Katup.................................................... 10
1. Tipe OHV........................................................................ 10
2. Tipe OHC........................................................................ 15

BAB IV. PEMBAHASAN


A. Alat dan Bahan yang Digunakan......................................... 20
B. K3 Yang Perlu DiPerhatikan............................................... 20
C. Teori Dasar dalam Penyetelan Celah Katup........................ 21
D. Langkah Kerja .................................................................... 21
E. Menyetel Celah Katup......................................................... 22

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 25
B. Saran..................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 26

v
DAFTAR GAMBAR
Tabel 1.1 waktu dan tempat pelaksanaan ............................................. 2
Gambar 2.1 Denah lokasi perusahaan................................................... 4
Gambar 2.2 Struktur organisasi perusaan.............................................. 5
Gambar 3.1 Mekanisme Katup OHV.................................................... 7
Gambar 3.2 Mekanisme Katup OHC.................................................... 8
Gambar 3.3 Mekanisme katup SOHC................................................... 8
Gambar 3.4 Mekanisme Katup DOHC................................................. 8
Gambar 3.5 Komponen Katup tipe OHV.............................................. 9
Gambar 3.6 crankshaft sprocket gear.................................................... 9
Gambar 3.7 camshaft sprocket gear....................................................... 10
Gambar 3.8 timing belt.......................................................................... 10
Gambar 3.9 camshaft............................................................................. 11
Gambar 3.10 push rod........................................................................... 11
Gambar 3.11 rocker arm........................................................................ 12
Gambar 3.12 valve/katup...................................................................... 12
Gambar 3.13 valve spring..................................................................... 13
Gambar 3.14 gambar katup OHC.......................................................... 13
Gambar 3.15 sprocket gear.................................................................... 14
Gambar 3.16 timing belt......................................................................... 14
Gambar 3.17 Tensioner......................................................................... 15
Gambar 3.18 timing chain guide........................................................... 15
Gambar 3.19 camshaft........................................................................... 16
Gambar 3.20 valve spring..................................................................... 17
Gambar 4.1 timing gear.......................................................................... 20
Gambar 4.2 Tabel Penyetelan............................................................... 20
Gambar 4.3 katup masuk dan buang..................................................... 21
Tabel 4.4 penyetelan celah katup.......................................................... 21

vi
BAB 1.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin


pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin
besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan. Dunia
pendidikan Sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan sumber
daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan mengantisipasi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus dapat
mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan
dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya peningakatan dan
penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya dibidang
teknik mesin, salah satunya adalah Fungsi Katup Dan Cara Penyetelan Katup.
Katup ini berfungsi sebagai pengatur kapan masuknya udara dan bahan bakar
pada ruang bakar yang terjadi pada saat mesin bekerja. Hal-hal lain yang
melatar belakangi pemilihan masalah ini adalah: Mesin merupakan sistem
sangat penting dalam proses kerja, penggerak maupun penghasil tenaga dalam
suatu kendaraan bermotor maupun mobil. Mesin tersebut terdiri dari beberapa
komponen, jika salah salah satu komponen mengalami kehausan atau
kelengkungan yang disebabkan oleh kerja dan panas maka akan timbul
gangguan dalam mesin sehingga menyebabkan gas bocor dan tenaga mesin
yang dihasilkan kurang optimal.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang timbul dari uraian latar belakang diatas adalalah
sebagai berikut :

1. Apa itu mekanisme katup?


2. Apa saja jenis-jenis mekanisme katup?
3. Apa fungsi dari mekanisme katup?
4. Komponen apa saja yang terdapat dalam mekanisme katup
5. Bagaimana cara menyetel celah katup?

1
C.   Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan yang ingin saya capai dari permasalahan tersebut di atas adalah
sebagai berikut :
a. Mengetahui cara kerja mekanisme katup
b. Mengetahui komponen yang perlu diperiksa pada mekanisme katup
c. Mengetahui kerusakan yang sering terjadi dan cara mengatasi kerusakan
pada mekanisme katup.

2. Manfaat
a. Memberikan pengetahuan mengenai bentuk, letak, dan fungsi
komponen-

komponen sistem mekanisme katup

b. Memberikan acuan bagi para pengguna mobil mengenai cara


mengnalisa,
c. menemukan dan menanggulangi permasalahan yang terjadi

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu dan tempat pelaksanaan prakerin bertempat di PT. Malindo Mandiri


Makmur. Ds. Mekar Jaya, Sebamban 2, Kec. Angsana, Kab. Tanah Bumbu,
Kalimantan Selatan

No Hari Kerja Jam Masuk Jam pulang Keterangan

1 Senin 07.00 18.00 Masuk


2 Selasa 07.00 18.00 Masuk
3 Rabu 07.00 18.00 Masuk
4 Kamis 07.00 18.00 Masuk
5 Jumat 07.00 18.00 Masuk
6 Sabtu 07.00 18.00 Masuk
7 Minggu 07.00 18.00 Masuk
(Tabel 1.1 waktu dan tempat pelaksanaan)

E. Sistematika penulisan

2
Untuk memudahkan pembaca dalam mengetahui isi laporan ini, maka
penulis mencoba untuk memberikan penguraian masalah tersebut secara
sistematis. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas gambaran secara umum isi dari laporan yang terdiri
dari latar belakang kegiatan prakerin, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat, waktu dan tempat pelaksanaan prakerin, serta sistematika
penulisan.

2. BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang tinjauan umum perusahaan yang terdiri


dari sejarah berdirnya perusahaan ,lokasi perusahaan, struktur organisasi,
system manajemen perusahaan, serta jenis produksi/bidang usaha
perusahaan

3. BAB III LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang mendukung dalam pembahasan tema


atau topik permasalahan.

4. BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang penyelesaian masalah berdasarkan pada


rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya.

5. BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari isi laporan yang dibahas serta
saran-saran yang membangun bila diperlukan

3
BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Peluang bisnis batu bara yang sedang menanjak khususnya di Indonesia,


membuat PT. Malindo Mandiri Makmur mendirikan perusahaannya pada tahun
2002. Perusahaan ini didirikan melalui usaha di bidang perkayuan bermitra
dengan PT. Kayu Lapis Indonesia dan merambah di bidang pertambangan
batubara bermitra dengan PT. Karya Buana Utama yang berada di Kalimantan
Selatan dan bergerak di bidang rental equitment. PT. Malindo Mandiri Makmur
melihat potensi yang sangat besar di bisnis pertambangan batubara dan
perkayuan di Indonesia. PT. Malindo Mandiri Makmur berpengalaman dalam
menjalankan kegiatan di bidang pertambangan batubara, perkayuan dan rental
equipment khususnya dalam hal teknis dan oprasionalnya.
PT. Malindo Mandiri Makmur juga memberikan solusi total dari masalah
teknis dan management hingga sumber daya manusia dalam lingkup biaya
yang paling efisien

4
B. Lokasi perusahaan

PT. Malindo Mandiri Makmur berlokasi di jalan provinsi,sebamban 2,


kec.Sungai Loban, kab.Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan - Indonesia

Denah lokasi PT. Malindo Mandiri Makmur

Makam Muslim

Pelaihari Jl.Provinsi Batulicin


PT.MMM

(tabel 2.1 Denah lokasi perusahaan)

Layout PT, Malindo Mandiri Makmur


Pos
Kamar Tempat Parkir
keamanan
Mandi
Jalan masuk
Pencucian
Mobil

Mes
Karyawan Workshop

Musholla

Kamar Warehouse
Mandi

Gudang
Kantin Mes Karyawan Office
Logistik

(tabel 2.2 Layout PT. MMM)

5
C. Struktur Organisasi

Project Head
-Dwi Dono rokhaman

Coal-Hauling Coordinator
HRGA-Finance Dept.Head -Dwi Dono Rokhaman
-Ika Yunani
Port-HRM Coordinator
-Supriyanto
(Gambar 2.3 struktur organisasi perusaha)

D. Jenis produksi dan bidang usaha

Perusahaan ini didirikan melalui usaha di bidang perkayuan bermitra


dengan PT. Kayu Lapis Indonesia dan merambah di bidang pertambangan
batubara bermitra dengan PT. Karya Buana Utama yang berada di
Kalimantan Selatan dan bergerak di bidang rental equitment. PT. Malindo
Mandiri Makmur melihat potensi yang sangat besar di bisnis pertambangan
batubara dan perkayuan di Indonesia. PT. Malindo Mandiri Makmur
berpengalaman dalam menjalankan kegiatan di bidang pertambangan
batubara, perkayuan dan rental equipment khususnya dalam hal teknis dan
oprasionalnya.

PT. Malindo Mandiri Makmur juga memberikan solusi total dari masalah
teknis dan management hingga sumber daya manusia dalam lingkup biaya
yang paling efisien.
PT. Malindo Mandiri Makmur menghargai dan mengerti keunikan dari tiap-
tiap sektor industri yang dimiliki oleh kliennya, oleh karena itu PT.Malindo

6
Mandiri Makmur mempunyai 6 bentuk pelayanan profesional seputar
batubara.
Tiap-tiap bentuk pelayanan yang PT. Malindo Mandiri Makmur berikan
selalu berfokus pada pasar, penyampaian dan latar belakang pasar yang dituju.
1. Pertambangan
2. Marketing Konsep
3. Strategy Business
4. Produksi Batubara
5. International Marketing
6. Domestic Marketing
7.

7
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Mekanisme Katup

Jika diterjemahkan, maka mekanisme katup adalah sebuah rangkaian yang


tersistematis untuk membuka saluran intake disaat piston berada pada fase
hisap,dan membuka saluran exhaust ketika posisi piston berada pada fase
buang lebih rumit. Karena perlu satu rangkaian roda gigi dari crankshaft ke
camshaft.
Mekanisme katup hanya terdapat pada mesin 4 tak. Pada mesin 2 tak,
saluran
keluar masuk udara kedalam ruang bakar diatur langsung oleh piston. Dengan
kata lain dinding piston yang akan menutup saliran intake dan exhaust.
Sementara pada mesin 4 tak, udara disuplai dari kepala silinder, sehingga
perlu sebuah mekanisme yang kite kenal Valve Mechanism.

B. Jenis jenis Mekanisme Katup

Dilihat dari konstruksinya, maka secara garis besar mekanisme katup dibagi
menjadi dua macam, yaitu ;

1. Mekanisme OHV

(gambar 3.1 mekanisme katup OHV)

OHV (Over head Valve) adalah sebuah rangkaian katup dengan camshaft
yang terletak didalam blok silinder. secara desain memang rumit, karena
camshaft yang langsung terhubung dengan roda gigi sproket crankshaft
harus menekan valve lifter dan pushrod sebelum menggerakan katup.

8
Sehingga kurang efisien. Hal inilah yang menjadikan mekanisme ini sudah
tidak lagi dipakai dalam mesin mobil

2. Mekanisme OHC

(gambar 3.2 mekanisme katup OHC)

OHC (Overhead Camshaft) adalah rangkaian katup dengan camshaft yang


berada pada kepala silinder untuk menekan katup secara langsung tanpa
melalui pushrod. Sistem OHC diciptakan untuk menggantikan OHV yang
dinilai rumit dan kurang efisien. Katup OHC sendiri dibagi mejadi dua jenis,

a. SOHC (Single Overhead Camshaft) Hanya memiliki sebuah camshaft untuk


menekan katup hisap dan katup buang. Biasanya ditemui pada mesin sepeda
motor.

SOHC(gambar 3.3 mekanisme SOHC)

b. DOHC (Double-Overhead Camshaft) Memiliki dua buah camshaft yang


masing-masing menekan katup hisap dan katup buang. Biasanya, mesin
dengan katup DOHC dikonfigurasikan dengan 4 buah katup dalam satu
silinder. sistem ini banyak ditemui pada mesin mobil kekinian.

9
(gambar 3.4 mekanisme DOHC)

C. Fungsi Mekanisme Katup

Katup pada mesin 4 tak bertugas layaknya sebuah pintu yang akan
membuka dan menutup saluran udara. Namun pintu ini didesain agar tidak
bocor walau berada pada tekanan kompressi yang tinggi. Mekanisme katup
memiliki dua fungsi utama yaitu ;

1. Untuk membuka saluran intake agar udara dapat masuk ke dalam mesin
saat langkah hisap.

2. Untuk membuka saluran exhaust agar gas sisa pembakaran dapat keluar
dari mesin saat langkah buang.

A. Komponen Utama Mekanisme Katup

1. Tipe OHV

(gambar 3.5 komponen katup tipe OHV)

untuk memutar camshaft, ada tiga mekanisme yaitu timming gear,


timming chain dan timming belt. Bagian bagian pada mekanisme OHV

10
adalah sebagai Ciri dari katup OHV adalah letak camshaft yang berada pada
blok silinder. Berikut

e. Crankshaft sprocket gear

(gambar 3.6 crankshaft sprocket gear)

Crankshaft sprocket gear adalah sebuah roda gigi yang terletak


diujung depan poros engkol. Fungsinya untuk memutar poros nok agar
proses pembukaan katup bisa berjalan. Komponen ini menjadi awal dari
power train sistem mekanisme katup, karena energi yang digunakan
untuk melakukan pembukaan katup berasal dari putaran flywheel.

f. Camshaft sprocket gear

(gambar 3.7 camshaft sprocket gear)


Camshaft sprocket gear juga merupakan roda gigi yang terletak pada
ujung depan poros nok. Fungsinya untuk menerima energi putar dari
crankshaft sprocket gear dan meneruskanya menuju poros nok. Jumlah
roda gigi pada camshaft sprocket gear lebih banyak dari pada crankshaft.
Perbandinganya, 2 ; 1 (2 gigi cam : 1 gigi crank). Tujuanya agar camshaft
berputar satu kali saat satu siklus empat tak. Perlu diketahui prinsip

11
motor empat tak yaitu menghasilkan energi putar dengan dua kali putaran
engkol.

g. Timing belt/chain

(gambar 3.8 timing belt/chain)


Timming belt dan timming chain memiliki fungsi yang sama yaitu
menghubungkan gigi sprocket antara crankshaft dan camshaft. Sehingga
ketika poros engkol berputar, poros nok juga ikut berputar. Perbedaanya
terletak pada bahan yang digunakan. Timming belt menggunakan sabuk
karet seperti V-belt, sehingga lebih tenang namun kurang kuat.
Sementara timming chain menggunakan bahan baja seperti rantai,
sehingga lebih kuat namun lebih berisik.

b. Camshaft

(gambar 3.9 camshaft)


Poros nok pada mekanisme OHV
terletak didalam blok silinder. komponen ini berbentuk poros memanjang
dan memiliki beberapa lobe atau tonjolan di sepanjang poros. Lobe ini
berfungsi untuk menekan valve lifter agar katup dapat terbuka. Dalam
mesin satu silinder, minimal memiliki dua buah lobe untuk mengatur
pembukaan katup hisap dan katup buang. Penempatan sudut lobe juga
tidak boleh sembarangan, karena akan berhubungan dengan timming
pembukaan katup.Setiap lobe sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaitu
base circle(1), ramps(2), dan nose(3). Jarak dari base circle menuju ujung

12
nose akan mempengaruhi lamanya katup membuka. Selain itu sudut
kemiringan ramps juga dapat menentukan waktu pembukaan katup.

c. Valve lifter

Valve lifter adalah komponen yang bertumpu pada setiap lobe.


Fungsinya sebagai tumpuan bagi lobe untuk menekan push rod. Valve
lifter terbuat dari bahan aluminium yang memiliki daya gesek kecil, hal
ini dikarenakan valve lifter akan selalu menempel pada lobe saat
camshaft berputar.

d. Push rod

(gambar 3.10 push rod)

Push rod atau batang pendorong digunakan untuk menyalurkan


tekanan dari valve lifter menuju rocker arm. Komponen ini hanya
berbentuk batang ringan yang terletak diatas valve lifter. Diujung atas
push rod terdapat cekungan yang berfungsi menjaga posisi push rod agar
tidak meleset ketika bekerja.

e. Rocker arm

13
(gambar 3.11 rocker arm)
Rocker arm merupakan komponen yang bekerja untuk menekan katup
saat mendapatkan dorongan dari push rod. Pada mekanisme OHV
seluruh rocker arm terletak pada satu poros. Prisnip kerjanya seperti
ayunan sederhana, dimana ketika bagian belakang rocker arm terangkat
oleh dorongan push rod maka bagian depan rocker arm akan menekan
katup. Komponen ini juga dilengkapi adjusting screw yang terletak tepat
diujung push rod. Fungsinya untuk menyetting celah katup.

f. Valve

(gambar 3.12 valve/katup)


Valve atau katup menjadi pintu bagi saluran intake dan exhaust untuk
mengalisrkan gas. Selain menjadi pintu, katup juga harus tahan terhadap
tekanan tinggi agar tidak bocor saat langkah kompressi. Pada katup
terdapat bagian bernama valve seat. Komponen ini akan mempengaruhi
ketahanan katup terhadap kebocoran. Apabila sudut valve seat tidak
sesuai dengan dudukan pada kepala silinder maka akan terjadi
kebocoran. Diameter katup hisap umumnya lebih besar dibandingkan
katup buang, hal ini bertujuan agar udara bersih dapat masuk dengan
leluasa ketika langkah hisap.

g. Valve spring

14
(gambar 3.13 valve spring)
Komponen ini juga berpengaruh terhadap kerapatan katup. Pegas
pada katup bersifat keras karena pada posisi normal, pegas ini akan
menahan katup agar tertutup rapat.

2. Tipe OHC

(gambar 3.14 komponen katup tipe OHC)

Untuk tipe OHC juga memiliki


dua macam yaitu DOHC (Double
Overhead Camshaft) dan SOHC,
kedua tipe ini dibedakan hanya dari
jumlah camshaftnya. Agar
lebih jelas simak komponen mekanisme
katup OHC dibawah

a. Sprocket gear

15
(gambar 3.15 sprocket gear)

Sama halnya dengan tipe OHV, gigi sprocket juga menjadi komponen
penting pada mekanisme ini. Konfigurasi jumlah roda gigi juga dibuat
sama dengan tipe OHV, hal ini karena kedua mekanisme ini memiliki
prinsip yang sama.

b. Timing chain/belt

(gambar 3.16 timing chain belt)

Jika pada mekanisme OHV akan kita temui sistem timming gear, Pada
tipe OHC kita hanya akan menemui sistem timming belt dan timming
chain. Sistem ini lebih efektif untuk menghubungkan gigi sprocket dengan
camshaft yang terletak pada kepala silinder. timming chain pada katup
OHC memiliki dimensi lebih panjang, oleh karena itu mekanisme ini
memiliki beberapa komponen tambahan agar timming chain bisa bekerja
efektif.

16
c. Tensioner

(gambar 3.17 tensioner)

Tensioner adalah komponen tambahan untuk mendukung kinerja


timming chain. Fungsi tensioner adalah untuk menarik timming chain agar
selalu tegang. Tensioner memiliki dua macam yaitu tipe roller dan tipe
hidrolik. Untuk tipe roller memanfaatkan pegas untuk menegangkan
timming chain. Sementara tipe hidrolik memanfaatkan oli mesin untuk
menegangkan timming chain. Namun tipe hidrolik ini memerlukan
komponen tambahan berupa chain guide agar lebih maksimal.

d. Timing chain guide

(gambar 3.18 timing chain guide)

Timming chain guide terhubung dengan tensioner hidrolik, fungsinya


untuk menekan timming chain agar tegang. Tensioner hidrolik tidak secara
langsung menekan timming chain, komponen ini memiliki piston yang
akan menekan chain goide. Sementara chain guide yang berbentuk
memanjang akan menekan timming chain secara langsung. Sehingga lebih
stabil karena permukaan yang tertekan lebih luas.

17
e. Camshaft

(gambar 3.19 camshaft)

Camshaft pada tipe katup OHC memiliki konstruksi yang sama seperti
camshaft pada katup OHV. Komponen ini juga dilengkapi lobe
disepanjang porosnya untuk menekan katup. Namun untuk tipe DOHC,
memiliki dua macam poros yaitu intake camshaft dan exhaust camshaft.

f. Rocker arm

Rocker arm berfungsi untuk menekan katup ketika mendapatkan


dorongan dari lobe. Meski memiliki fungsi sama, terdapat perbedaan
konstruksi antara tipe OHV dan OHC. Pada tipe OHC rocker arm bersifat
individu dengan kata lain tidak terletak satu poros. Selain itu karena
camshaft terletak diatas rocker arm, maka tidak diperlukan valve lifter dan
push rod. Sebagai tumpuan lobe, rocker arm dilengkapi dengan roller yang
akan berputar ketika camshaft berputar. Hal ini bertujuan agar tidak ada
gesekan antara lobe dengan rocker arm. Selain itu rocker arm ini biasanya
sudah berteknologi HLA (Hydrolic Lash Adjuster). Teknologi ini akan
melakukan penyetelan celah katup secara otomatis.

18
g. Valve and spring

(gambar 3.20 valve and spring)

Komponen ini juga memiliki konstruksi dan fungsi yang sama seperti
mekanisme katup OHV.

19
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan Yang Digunakan

1. Alat
- 1 set kunci pas
- 1 set kunci ring
- Kunci T ukuran 10 dan 12
- Obeng +  dan –
- Tang
- SST
- Feeler gauge
- Kunci shock
- Jangka sorong
- Palu besi
2. Bahan
- Engine Stand

B. K3 Yang Perlu Diperhatikan

Dalam praktikum ini diperlukan keselamaan kerja sebagai berikut:

-  Memakai wearpack

-  Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya

-  Mengikuti prosedur sesuai SOP

20
C. Teori Dasar Dalam Penyetelan Celah Katup

Penyetelan celah katup merupakan salah satu hal penting dalam perawatan
mesin mobil, hal ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat
penting dalam mengatur sistem kerja dari mesin 4 tak. Mengacu pada adanya
penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm dan ujung batang katup
harus terdapat celah katup. Apabila celah katup terlalu longgar atau terlalu
sempit, maka akan timbul masalah seperti berikut: 

a. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan
menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah
pengapian, atau pengapian balik.
b. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan
menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan
getaran.

D. Langkah Kerja

Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus
benar agar tidak menimbulkan masalah pada mesin dan tentunya agar umur
dari mesin menjadi lebih panjang.Dalam mekanisme katup terdapat dua jenis
katup, yaitu :

a. Katup masuk (IN) : katup ini berfungsi untuk intake manifold


b. Katup keluar (EX) : katup ini berfungsi untuk exhaust manifold

Dalam menstandartkan celah katup, menggunakan alat yang benama feeler


gauge, biasanya untuk celah katup untuk katup masuk adalah 0,15 dan 0,2mm,
sedangkan untuk katup buang adalah 0,2 dan 0,25mm.

Pengukuran katup bertujuan untuk mengetahui ukuran komponen-


komponen pada katup, apakah komponen tersebut masih sesuai dengan standar
pabrik kendaran tersebut atau sudah tidak sesuai standar karena penggunaan
terus-menerus. Pada praktikum ini komponen yang diukur yakni push rod,

21
pegas katup dan diameter katup. Komponen tersebut mempunyai fungsinya
masing-masing, apabila ukurannya sudah tidak sesuai standar maka akan
mengurangi kinerja mesin serta akan membuat mesin tidak bertahan lama.

C. Menyetel Celah Katup

1. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menyetel katup, yakni:


a. Panaskan mesin ± 5 menit, lalu matikan
b. Lepaskan penutup kepala silinder dan mulailah menyetel celah katup
c. Awalnya putar poros engkol searah jarum jam hingga tanda pada puli
poros engkol (coakan) tepat segaris dengan angka 0 pada tutup rantai
timing.

(gambar 4.1 timing gear)


2. Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :

a. Pada saat memutar poros engkol, perhatikan juga katup masuk silinder
mana yang bergerak. Lihatlah rocker arm pada silinder 1 dan 4 sambil
menggerak puli poros engkol.
b. Apabila tanda pada puli telah segris dengan angka 0 dan yang dalam
posisi bebas adalah rocker arm silinder 1, berarti yang sedang
mengalami top kompresi adalah silinder 1. Begitu juga sebaliknya.
c. Atau Menentukan katup-katup yang boleh distel pada saat top kompresi
silinder 1 dengan cara melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau
bisa juga dengan menggerak-gerakkan rocker arm, apabila rocker arm
dalam keadaan bebas berarti silinder tersebut boleh untuk distel

22
    Jenis TOP        Keadaan Silinder   1   2   3   4
    Rocker arm silinder nomor 1
    IN     O     O
bebas  dan piston silinder nomor
    TOP 1
1 pada TMA akhir langkah
    EX     O   O
kompresi
    Rocker arm silinder nomor 4
    IN   O  O
bebas dan piston silinder nomor
    TOP 4
4 pada TMA akhir langkah
    EX   O   O
kompresi
(tabel 4.2 penyetelan celah katup)
Ket : O = Katup yang dapat distel
1, 2, 3, 4 = Nomor Silinder
3. Setelah mengetahui urutan penyetelan katup. Berikutnya menyetel katup
dengan cara:
a. Mengendorkan mur menggunakan kunci ring 12.
b. Menempatkan atau memasukkan feeler gauge ke dalam celah antara
rocker arm dengan batang katup.
c.  Melakukan penyetelan dengan mengubah (mengencangkan/
mengendorkan) baut penyetel dengan obeng.
d. Stel celah pada katup nomor 1-2-3-6 dengan menggunakan feeler
gauge, dengan ukuran :
      Intake : 0,20 mm
      Exhaust : 0,30 mm

(gambar 4.3 katup masuk dan buang)

4. Setelah celah katup benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil


menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup
dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge. 

23
(gambar 4.4 penyetelan celah katup)
5. Ulangi cara penyetelan selanjutnya pada TOP 4 dengan cara
mengetopkan poros engkol lagi. Putar poros engkol 1 putaran (360°)
sehingga tanda coakan  pada puli menunjukkan segaris lagi dengan tanda
angka 0 pada tutup rantai timing.
6. Menyetel celah katup nomor 4-5-7-8 menggunakan feeler gauge, dengan
ukuran :
Intake : 0,20 mm
Exhaust : 0,30 mm

Setelah selesai penyetelan katup, maka tutup kembali kepala silinder, lalu
pasang komponen lainnya

BAB V
KESIMPULAN
1. Kesimpulan

24
Penyetelan celah katup merupakan salah satu hal penting dalam perawatan
mesin mobil, hal ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat
penting dalam mengatur sistem kerja dari mesin 4 tak. Mengacu pada adanya
penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm dan ujung batang katup
harus terdapat celah katup. Apabila celah katup terlalu longgar atau terlalu
sempit, maka akan timbul masalah seperti berikut: 
1. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal
dan menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya
salah pengapian, atau pengapian balik.
2. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan
menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan
getaran.

2. Saran
1. Selalu menerapkan SOP agar tidak terjadi kecelakaan kerja
2. Menjaga peralatan praktik agar tidak hilang atau rusak

25
DAFTAR PUSTAKA

 http://ptm-production.blogspot.com/2015/06/laporan-pengukuran-dan-
penyetelan-katup_5.html diakses pada 30 Maret 2019

 https://www.autoexpose.org/2017/06/cara-kerja-mekanisme-katup.html
diakses pada 30 Maret 2019

 https://www.autoexpose.org/2017/05/komponen-mekanisme-katup.html
diakses pada 30 Maret 2019

 http://riefeonline.blogspot.com/2017/08/makalah-mekanisme-katup.html
diakses pada 30 Maret 2019

 https://catatankecilotomotif.wordpress.com/2012/05/30/pengertian-mesin-
ohvohcsohcdohc-itu-apa-sih/ diakses pada 30 Maret 2019

 http://ayuedukasi.blogspot.com/2015/06/cara-menyetel-celah-katup-
mesin-ohv.htm diakses pada 30 Maret 2019

 http://gudanginformasidananime.blogspot.com/2017/07/contoh-
laporanjurnal-hasil-prakerin.html diakses pada 30 Maret 2019

26

Anda mungkin juga menyukai