Anda di halaman 1dari 9

BAB III

DASAR TEORI

A. Cara kerja gardan


Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan
pada saat mobil sedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat
membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau
tergelincir. Untuk mempelajari cara kerja gardan berikut ini, sebaiknya Anda
baca terlebih dahulu postingan saya tentang mengenal gardan. Adapun cara
kerja gardan adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 bagian bagian gardan

1. Pada saat mobil berjalan lurus :


Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan
kanan sama – sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban
yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive
pinion. Drive pinion akan memutar ring gear, dan ring gear bersama
–sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya
differential case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan
differential case karena antara differential case dan pinion gear
dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda

1
kanan adalah sama saat jalan lurus, maka pinion gear akan membawa side
gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan.
Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak
berputar, pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama –
sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila
differential case berputar satu kali, maka side gear juga berputar satu kali
juga, demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini
kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian
menggerakkan roda.

2. Pada saat kendaraan membelok :


Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada
roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung
roda bagian luar. Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban
pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan
demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut; Putaran
dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion
akan memutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential
case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar
dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan
memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar. Gaya
perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi
berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka
side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan
akan berputar lebih cepat dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan
diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar
lebih cepat daripada roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat.

2
B. Penggerak Sudut

1. Bagian – bagian poros penggerak aksel

Gambar 3.2 bagian bagian poros penggerak aksel

1) RumahPenggerakAksel
2) Gigi Pinion
3) Gigi Korona
4) Gigi Kerucut Samping/Matahari
5) Rumah Differensial
6) Poros Gigi Kerucut Antara
7) Gigi Kerucut Antara/Planet
8) Mounting Rumah Penggerak aksel
9) Tutup Debu
10) Poros Aksel
11) Penghubung Bola/Penghubung CV
12) Bantalan Rumah Diferensial
13) Bantalan Poros Pinion
14) Sil Oli

3
2. Penggunaan :
Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran ke
roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor berbeda
dengan arah putaran roda – roda.

3. Fungsi

Gambar 3.3 arah putar roda

Merubah arah putaran dari arah putaran mesin ke kanan ( a )


menjadi arah putaran maju ( b ) ke roda – roda.

4. Jenis Penggerak Sudut


Pada saat sekarang penggerak aksel hanya menggunakan penggerak
sudut roda korona. Tetapi pada sistem lama, misalnya merek PEUGEOT
menggunakan penggerak roda cacing.
Perbandingan gigi pada :
 Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1
 Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1

a. Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi
ini hanya digunakan pada truk.
Kerugian :
 Suara tidak halus

4
 Gaya pada gigi besar (Konstruksi Berat)

Gambar 3.4 Ring gear jenis biasa

b. Jenis Hypoid :
Sumbu poros pinion tidak segaris dengan aksis roda korona
Konstruksi ini digunakan pada sedan, station dan truk
Keuntungan :
 Suara halus
 Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar
 Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah
Kerugian :
 Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5
 Gesekan antara gigi lebih besar

Gambar 3.5 jenis hypoid

5. Bentuk Gigi

5
Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam
a. Klingenberg.
b. Gleason.

a. Klingenberg:
 Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama
(A=B)
 Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur
spiral
 Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang

Gambar 3.6 jenis gigi klingenberg

b. Gleason :
 Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama
(a#b)
 Disebut gigi lingkar karena bentuk – bentuk gigi sebagian
dari busur lingkaran
 Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika

6
Gambar 3.7 jenis gigi gleason

6. Penyetelan Penggerak Aksel

Gambar 3.8 gardan

Keterangan :
1) Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi
roda korona
2) Pre – loadpinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3) Celah bebas gigi roda korona (BackLash)

7
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak
menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung
4) Pre – load bantalan rumah diferensial (Keseluruhan)
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan /
gerak aksial roda korona
5) Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda
korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan
keausan merata

C. Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak Aksel )


Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
1. Aksel Banjo

Gambar 3.9 axel banjo

Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda


korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan
Jep.

2. Aksel Spicer

8
Gambar 3.10 Aksel spicer

Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona
jenis ini sering digunakan pada jeep dan truk.

3. Aksel Terompet

Gambar 3.11 Aksel terompet

Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan


rumah aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda
korona biasanya digunakan pada jenis kendaraaan berat
Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :
 Konstruksi rumit.
 Penyetelan sulit.
 Harga mahal.

Anda mungkin juga menyukai