Anda di halaman 1dari 16

1.

Konstruksi Kemudi Manual


Kemudi manual adalah sesuatu mekanisme atau peralatan yang digunakan untuk
mengatur arah jalannya kendaraan.

Gambar 1. Sistem Kemudi Manual

Komponen-komponen Utama Kemudi Manual


1.1 Roda Kemudi
Roda kemudi berfungsi sebagai alat pemutar arah roda-roda depan.

Gambar 2. Roda kemudi

1.2 Steering Main Shaft


Steering main shaft berfungsi sebagai penerus putaran roda kemudi ke steering
gear box.
Gambar 3. Steering main shaft

1.3 Steering Coloumn


Steering coloumn berfungsi untuk menempatkan steering main shaft, yang
diikatkan ke body kendaraan.
Steering main shaft dan steering coloumn ada dua jenis yaitu :
Model Non Collapsible adalah suatu model kemudi yang tidak dapat
menyerap goncangan apabila terjadi benturan yang keras pada bagian
depan kendaraan.
Model Collapsible adalah model kemudi yang dilengkapi dengan
pengaman.
Pada umumnya yang digunakan pada kendaraan adalah model collapsible

Model collapsible terdapat beberapa tipe :


a. Mesh type
Pada type ini coloumn-nya mempunyai struktur mata jaring dan main
shaft-nya terdiri dari dua bagian atas dan bawah, yang disambung dengan
menggunakan plastic pin. Sedangkan pada coloumn bracket-nya
dipasangkan capsule. Apabila kendaraan mendapat benturan (tabrakan)
dan steering gear box-nya mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft
coloumn-nya akan runtuh. Sehingga pengemudi bisa terhindar dari
benturan roda kemudi. Apabila badan pengemudi membentur roda
kemudi, maka capsule coloumn braket akan terlepas dan main shaft serta
coloumn-nya tertekan ke bawah.

Gambar 4. Steering coloumn type mesh

b. Ball type
Pada type ini coloumn-nya terdiri dari dua bagian atas dan bawah yang
disambung dengan plastic pin.

Gambar 5. Steering coloumn tipe ball

Apabila kendaraan mendapat benturan yang keras dan steering gear box
mendapat tekanan yang kuat, maka coloumn serta main shaftnya akan
menyusut. Tenaga tekan ini akan diserap oleh ball bearing yang
dipasangkan di antara lower tube dan upper tube, sehingga pengemudi
terhindar bahaya.

c. Solid silicone rubber sealed type


Pada type ini main shaft-nya terdiri dari dua bagian atas dan bawah, yang
disambungkan dengan plastic pin. Di dalam main shaft bagian bawah
diisikan silicone rubber dan pada bracketnya dipasangkan caster wedge.

Gambar 6. Collapsible steering solid silicone sealed type

Apabila roda kemudi mendapat benturan yang kuat, maka bracketnya


akan runtuh dan main shaftnya menyusut. Dengan menyusutnya main
shaft ini maka silicone rubber akan menjadi tepung dan tersembur ke luar
melalui lubang orifice pada steering main yoke. Pada saat inilah oleh
tahanan dan sifat perekat silicone rubber tenaga goncangan tersebut
diserap.

Keuntungan dan Kerugian


Pada steering model non-collapsible dan model collapsible mempunyai
beberapa keuntungan dan kerugian.

Model non-collapsible mempunyai keutungan :


Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-
mobil besar atau mobil-mobil niaga.
Konstruksinya lebih sederhana

Kerugiannya :
Apabila mendapat benturan yang keras, maka kemudinya tidak dapat
menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi relatip kecil.

Model collapsible mempunyai keuntungan :


Apabila mendapat benturan yang keras, maka kemudinya dapat
menyerap goncangan, sehingga keselamatan pengemudinya agak
terjamin.

Kerugiannya :
Main shaftnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil-
mobil kecil atau mobil penumpang.
Konstruksinya lebih rumit

1.4 Steering Gear Box


Stering gear box berfungsi untuk mengatur arah roda depan dan memperbesar
momen yang diberikan oleh roda kemudi. Untuk memperbesar momen
ditunjukkan dengan perbandingan gigi (steering ratio).

Jumlah Putaran Roda Kemudi


Yaitu :
Jumlah Putaran Sector Shaft

Ada beberapa model dari steering gear box, diantaranya :


a. Model worm dan sector roller
Worm gear berkaitan dengan sector roller di bagian tengahnya.
Gesekannya dapat merubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi
sentuhan menggelinding.
Gambar 7. Model worm & sector roller

b. Model worm dan sector


Pada model ini worm dan sector berkaitan secara langsung.

Gambar 8. Model worm dan sector

c. Model screw pin


Pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear.

Gambar 9. Model screw pin

d. Model screw dan nut


Di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang
padanya. Pada nut-nya terdapat bagian yang menonjol dan dipasangkan
tuas yang terpasang pada rumahnya.
Gambar 10. Model screw nut

e. Model recirculating ball


Pada model recirculating ball peluru-peluru diisikan dalam lubang-
lubang nut untuk membentuk hubungan yang menggelinding antara nut
dan worm gear. Mempunyai sifat tahan aus dan tahan goncangan baik
sekali.

Gambar 11. Model recirculating ball

f. Model rack and pinion


Gerakan putar pinion dirubah langsung oleh rack menjadi gerakan
mendatar. Model rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana,
sudut belok yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari
permukaan jalan mudah diteruskan ke roda kemudi.

Gambar 12. Model rack & pinion


Gear Ratio
Pada steering box apabila dilihat dari rationya ada dua type, yaitu type constan
ratio dan variable ratio.

Konstan Gear Ratio


Bentuk dari pada sector shaft dan worm gear type constan ratio seperti terlihat
pada gambar ada bentuk ini gigi sektor dibuat dengan radius jarak gigi tengah
dan gigi luarnya sama.
A = B dan C = D

Atau =
Untuk menggerakkan ball nut hanya berjarak "L", putaran roda kemudi selama
berjalan lurus maupun membelok maximum adalah sama, karena panjang
sektor sama (A=B) dan sudut putar sektor shaft sama (a = b).
Oleh karena itu pada saat belok maupun pada saat lurus gear rationya sama.
Akibatnya pada saat belok kemudi berat.

Gambar 13. Konstan gear ratio

Variable Gear Ratio


Bentuk sector shaft dan warm gear type variable ratio terlihat pada gambar 3
12. Untuk bentuk ini sector shaft dibuat sedemikian rupa sehinggaradiusjarak
dari gigi tengah lebih kecil pada radius jarak gigi luar.

A > B dan C < D

Atau >
Untuk menggerakkan ball nut hanya berjarak "L" putaran roda kemudi selama
berjalan lurus maupun membelok maksimum adalah sama. Tetapi karena
panjang sektor berbeda (A > B), maka sudut putaran sector shaft akan berbeda
pula (a > b). Oleh karena itu pada saat belok gearratio-nyamenjadi lebih besar,
sebanding dengan jumlah putaran roda kemudi yang bertambah besar selama
kendaraan berjalan belok. Sehingga pada saat belok kemudi lebih ringan.

Sudut Belok dan Gear Ratio


Diagram pada gambar dapat dilihat hubungan sudut putaran sektor (sudut
belok) dengan gear ratio.
Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,50 ke kiri atau ke kanan gear ratio
masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar sektor
370 gear ratio menjadi besar (21,5 : 1). Oleh karena itu pada saat belok kemudi
menjadi ringan.

Gambar 14. Diagram sudut belok dan gear ratio

Sudut Belok dan Back Lash


Begitu pula dalam hubungan antara sudut putar sektor (sudut belok) dengan
back-lash, dapat dilihat pada diagram gambar 15. Pada saat lurus back-lashnya
kecil dan pada saat belok back-lashnya besar. Oleh karena itu pada saat belok
kemudi menjadi ringan.

Gambar 15. Diagram sudut belok dan back-lash

KELENGKAPAN KEMUDI MANUAL (STEERING LINKAGE)


Steering linkage (sambungan kemudi) adalah merupakan kesatuan dari batang-
batang (rod) dan lengan-lengan (arm) yang memindahkan tenaga dari roda
kemudi ke roda depan. Konstruksi steering linkage berbeda denan suspensi
depan model rigid axle atau suspensi model bebas.

a. Model Rigid Axle


Steering linkage terdiri dari pitman arm, drag link, thrid arm, knukle arm
dan batang-batang.

Gambar 16. Steering linkage model rigid axle

Third arm dan knukle arm dipasangkan pada lubang steering knukle dan
dikeraskan dengan sebuah baut. Ball joint digunakan untuk
menghubungkan batang-batang sambungan. Dalam Hubungan ini ball
joint harus dapat bergerak dengan bebas dan tanpa mempengaruhi
kerjanya link. Hubungan pada drag link dilengkapi dengan pegas-pegas
koil.
Tie rod end dipasangkan pada ujung tie rod, satu ujungnya mempunyai
dradt kanan dan satu ujungnya dengan drat kiri. Dengan demikian, tie rod
end ini dapat diputarkan untuk memperpanjang atau memperpendek.

b. Model Suspensi Bebas


Pada model suspensi bebas, roda ke atas dan ke bawah dengan bebas, di
mana jarak antara knukle arm berubah-rubah. Karena itu, bila roda
dipasangkan pada sebuah tie rod, toe-in nya berubah ubah setiap kali roda
bergerak ke atas dan ke bawah.
Gambar 17. Steering linkage model suspensi

Dengan demikian diperlukan dua buah tie rod yang disambungkan


dengan relay rod.
Pada tiap tie rod dilengkapi dengan pipa penyetel, yang berguna untuk
melakukan penyetelan toe in. Pada ujung pipa penyetel sebelah kiri diberi
drat kiri dan ujung sebelah kanan untuk memungkinkan melakukan
penyetelan panjang tie rod dengan jalan memutar tie rod. Salah satu tie
rod nya harus mempunyai panjang yang sama dengan lower arm
suspensi.

2. CARA KERJA STEERING GEAR BOX KEMUDI MANUAL

a. Roda Gigi Kemudi Rack dan Pinion


Steering gear box jenis rack dan pinion adalah suatu roda gigi kemudi yang terdiri
dari batang gigi kemudi dengan gigi pinion, gigi pinion dengan poros kemudi
sambungkan dengan sambungan flexible joint. Apabila gigi pinion berputar ke kiri
atau ke kann maka batang gigi kemudi akan ikut bergerak sesuai dengan arah putaran
gigi pinion, dan pada bagian ujung batang gigi kiri dan kanan dihubungkan dengan
tie-rod yang langsung ke kenkukle arm dan akhirnya menggerakkan roda depan.

Gambar 18. Model rack dan pinion


Komponen utama jenis rack dan pinion adalah pinion gear dan batang gigi (rack).
Sistim kemudi jenis rack dan pinion ini terdiri dari : Roda kemudi, poros kemudi,
roda gigi kemudi (rack and pinion). Dari ujung-ujung rack disambungkan dengan tie-
rod dan kemudian ke kenukle arm. Jenis roda gigi kemudi jenis rack dan pinion
banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang ukuran kecil sampai sedang.

Cara Kerjanya
Bila roda kemudi diputar ke kiri maupun ke kanan maka gerak putar itu akan
diteruskan ke gigi pinion dengan perantaraan poros kemudi, sehingga gigi pinion
akan berputar juga. Karena gigi pinion berputar maka batang gigi akan berputar
searah dengan putaran gigi pinion dalam gerakan mendatar. Gerakan batang rack itu
akhirnya akan digunakan menggerakkan batang penghubung kemudi (steering
linkage) akhirnya roda dapat bergerak pula sesuai dengan gerakan tie-rod.

Kemudi Jenis Cacing dan Roll


Agar poros kemudi (steering main shaft) dapat berputar dengan baik dan sempurna,
bagian yang berkaitan dengan ulir dalam poros kemudi dilengkapi dengan bantalan-
bantalan peluru. Ujung bawah poros kemudi (steering gear box). Ulir cacing (worm)
berfungsi agar poros yang kedua dapat diputar oleh poros batang kemudi. Supaya
poros kemudi berputar sempurna bagian yang berhubungan dengan ulir di dalam
rumah roda gigi kemudi dilengkapi dengan bantalan-bantalan peluru. Bantalan peluru
ulir poros kemudi ditahan oleh tutup bagian bawah rumah roda gigi kemudi dan
dilengkapi dengan 4 (empat) baut-baut yang masing-masing dipasang ring pegas.
Antara tutup rumah roda gigi kemudi penahan dengan rumah roda gigi kemudi
terdapat plat-plat baja tipis (shim). Fungsi shim untuk menghilangkan kelonggaran
poros kemudi akibat pengaruh lamanya pemakaian, bantalan peluru akan aus dan
kedudukan poros akan longgar (goyang). Untuk mengatasi kelonggaran ini dapat di
atasi dengan jalan mengurangi plat shim, apabila setelah dikurangi masih tetap
longgar plat shim dikurangi lagi sehingga poros kemudi dapat duduk dan berputar
dengan baik tanpa kelonggaran. Pada poros gigi sektor pada ujung-ujungnya terdapat
alur-alur yang fungsinya untuk dudukan pitman arm, dan lengan-lengan dihubungkan
ke lengan kemudi yang bersatu dengan king pin perantaraan poros/batang kemudi
dan roda kemudi. Roda-roda dapat berbelok ke kiri dan ke kanan sesuai dengan
kehendak pengemudi. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 19. Roda gigi kemudi worm dan sector roller

Cara Kerjanya
Apabila roda kemudi (steering wheel) diputar ke kiri dn ke kanan maka ulir cacing
(wom) akan berputar dan memutarkan gigi sektor, hingga lengan pitman arm
bergerak ke muka dan ke kebelakang kemudian menggerakkan lengan-lengan
kemudi penghubung kemudi (steering linkage) maka roda dapat bergerak ke arah
yang dikehendaki oleh si pengemudi.

C. LATIHAN

1. Fungsi roda kemudi pada kendaraan


a. memutar poros kemudi
b. memutar roda depan
c. memutar roda gigi kemudi
d. membelokkan roda depan
2. Roda gigi kemudi terletak di antara steering linkage dengan :
a. roda kemudi
b. roda kemudi
c. filt steering
d. steering coloumn
3. Roda gigi rack dan pinion banyak digunakan pada :
a. bus
b. sedan
c. minibus
d. truk
4. Kebaikan roda gigi kemudi jenis rack dan pinion kecuali
a. memerlukan pelumasan
b. konstruksinya sederhana
c. sudut beloknya tajam
d. ringan
5. Jenis roda gigi kemudi yang konstriknya sederhana adalah
a. recirculating ball
b. rack dan pinion
c. screw pin
d. sector roller
6. Agar poros kemudi dapat berputar dengan baik dan sempurna, bagian yang berkaitan
dengan ulir dalam poros kemudi dilengkapi dengan
a. plat tipis (shim)
b. bantalan peluru
c. minyak pelumas
d. baut penyetel
7. Tanda roda kemudi jenis recicurlating ball dilengkapi dengan
a. gigi worm
b. gigi sektor
c. screw pin
d. peluru
8. Gerakan worm diteruskan ke mur dengan perantaraan
a. ball
b. rack
c. sektor
d. mur
9. Pengertian reduksi pada roda kemudi adalah
a. memperbesar momen
b. memperbesar putaran
c. mengurangi putaran
d. mengurangi momen
10. Kebaikan roda gigi kemudi recirculating ball kecuali
a. mempunyai sifat tahan aus
b. tahan terhadap goncangan
c. tidak mempunyai tahan aus
d. membentuk hubungan yang mengelinding antara nut dan worm gear.
11. Jelaskan cara kerja pengaman pada kemudi jika mendapat benturan
12. Sebutkan urutan pemindah roda kemudi sehingga roda dapat berbelok
13. Sebutkan keuntungan dan kerugian steering model non-collapsible
14. Apa fungsi pipa penyetel yang terdapat pada tie rod
15. Apa fungsi steering linkage

D. RANGKUMAN

1. Kemudi manual adalah suatu mekanisme atau peralatan yang digunakan untuk mengatur
arah jalannya kendaraan.
2. Komponen utama kemudi manual adalah :
Roda kemudi
Steering main shaft
Steering coloumn
Steering gear box
3. Steering coloumn ada dua jenis
Model non collapsible
Model collapsible
4. Model-model steering gear box
Model worm dan sector roller
Model worm dan sector
Model screw dan nut
Model recirculating ball
Model rack dan pinion
5. Gear ratio pada steering gear box ada 2 jenis
Konstan gear ratio
Variable gear ratio
6. Steering linkage ada dua jenis
Model rigid axle
Model suspensi bebas

E. TES

1. Fungsi steering gear box adalah


2. Jelaskan cara kerja steering gear box model rack and pinion

3. Steering ratio adalah ..


4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan collapsible steering coloumn

5. Jelaskan cara kerja collapsible steering coloumn


F. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Materi yang sedang Anda pelajari merupakan pengetahuan utama terhadap kompetensi
"Memperbaiki Kerusakan Pada Sistem Kemudi Manual".
Berdasarkan kriteria tingkat penguasaan kompetensi :

Kompetensi Utama : 90% - 100%


Kompetensi Pendukung : 75% - 90%
Kompetensi Pelengkap : 60% - 75%

Maka standar minimal nilai yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini adalah 90%.
Bandingkan hasil jawaban tes Anda dengan kunci jawaban yang terdapat pada bagian akhir
bahan ajar ini, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah dicapai menggunakan rumus
berikut :

S Jawaban Benar
Tingkat Penguasaan = x 100%
S Soal

Jika hasil yang diperoleh telah mencapai 90% atau lebih, maka Ana telah menguasai materi yang
dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran berikutnya dengan persetujuan guru
pembimbing. Namun jika hasil yang diperoleh belum mencapai 90% Anda masih harus
mengulangi atau mempelajari kembali bahan ajar ini.

G. KUNCI JAWABAN LATIHAN

1. a.
2. b
3. c
4. a
5. b
6. b
7. d
8. a
9. a
10. c
11. Cara kerja sistem pengaman kemudi pada kendaraan
Apabila terjadi benturan yang keras maka braketnya akan runtuh dan main shafnya
menyusut sehingga silicon rubber akan menjadi tepung dan tersembur keluar melalui
lubang orifice pada steering main shaft yoke. Pada saat inilah oleh tahan dan sifat
perekat silicon rubber tenaga goncangan tersebut diserap.
12. Urutan pemindah gerak roda kemudi hingga roda dapat berbelok. Gerak putar dari
roda kemudi diteruskan ke poros kemudi, dari poros kemudi ke roda gigi kemudi, tie
rod dan knukle arm.
13. Keuntungan :
Main shafnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar
atau mobil niaga.
Konstruksinya lebih sederhana

Kerugian :
Apabila mendapat benturan yang keras, kemudinya tidak dapat menyerap
goncangan, sehingga keselamatan pengemudi relatif kecil.
14. Fungsi pipa penyetel yang terdapat pada tie rod adalah untuk menyetel toe-in.
15. Fungsi steering linkage adalah untuk memindahkan tenaga dari roda kemudi ke roda
depan.

Anda mungkin juga menyukai