Anda di halaman 1dari 18

ANALISA SISTEM KEMUDI TOYOTA AVANZA TAHUN 2010

Faisal Yuniar Amir1, Muhammad Nuryasin 2, Nur Aidi Ariyanto 3


Email : faisal.amir71@yahoo.com
1
D3 Teknik Mesin, Politeknik Harapan Bersama Tegal, Jl. Dewi Sartika No. 71 Kota Tegal

ABSTRAK

Kinerja sistem kemudi yang optimal akan menunjang kestabilan dalam berkendaran. Adapun
ujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada sistem kemudi dan
cara perbaikannya. Sistem kemudi berfungsi untuk mengendalikan kendaraan sesuai keinginan
pengemudi. Sistem kemudi terdiri dari empat komponen utama, yaitu: steering wheel, steering
column, steering gear, dan steering linkage. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah observasi dan eksperimen. Media yang diguanakan dalam penelitian ini adalah Trainer
Sistem Kemudi Toyota Avanza Tahun 2010. Hasil pengujian yang dilakukan pada Trainer Sistem
Kemudi Toyota Avanza Tahun 2010 adalah freeplay roda kemudi 5mm, bantalan roda depan kanan
kocak dan kasar. Perbaikan yang dilakukan pada Trainer Sistem Kemudi Toyota Avanza Tahun
2010 yaitu penggantian bantalan roda depan kanan.

Kata kunci : Kestabilan, Power Steering hidrolis, Trainer Sistem Kemudi Toyota Avanza Tahun
2010.

A. Pendahuluan Terdapat banyak penyebab dan cara


penanganan dari masalah yang dapat terjadi
Sistem kemudi sangat penting pada sistem kemudi.
didalam mengendalikan sebuah kendaraan, Berdasarkan latar belakang diatas maka
dimana kendaraan akan bergerak berdasarkan Tugas Akhir ini berjudul “Analisa Sistem
sistem kemudi yang digerakan oleh Kemudi Toyota Avanza Tahun 2010”.
pengemudi. (Goutama Sri Aditya, 2008).
Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi B. Landasan Teori
untuk merubah arah gerak kendaraan melalui
roda depan dengan cara memutar roda 1. Sistem Kemudi
kemudi. Sistem kemudi sangat penting
Jenis-jenis sistem kemudi dibagi didalam mengendalikan sebuah kendaraan.
menjadi 2 yaitu, sistem kemudi manual dan Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi
sistem kemudi power steering, sedangkan untuk merubah arah gerak kendaraan melalui
sistem kemudi power steering ada 2 tipe roda depan dengan cara memutar roda
yaitu, power steering hidrolis dan elektrik kemudi, Bila steering wheel (roda kemudi)
power steering. Sistem kemudi power diputar, steering column (batang kemudi)
steering hidrolis menggunakan minyak akan meneruskan tenaga putarnya ke steering
power steering yang tekanannya didapatkan gear (roda gigi kemudi). Steering gear
dari pompa power steering atau vane pump. memperbesar tenaga putar ini sehingga
Sedangkan elektrik power steering dihasilkan momen puntir yang lebih besar
mendapatkan bantuan gaya dari motor yang untuk diteruskan ke steering lingkage.
bekerja berdasarkan kontrol elektronik. Steering lingkage akan meneruskan gerakan
Ada beberapa kerusakan pada sistem steering gear ke roda-roda depan (Goutama
kemudi, seperti gerak bebas roda kemudi Sri Aditya, 2008).
terlalu besar, pada saat dikemudikan kemudi Jenis sistem kemudi pada kendaraan
berat, kendaraan naik kesatu sisi selama menengah sampai besar yang banyak
pengemudi normal, melayang (Wandering). digunakan adalah model recirculating ball

16
dan pada kendaraan ringan yang banyak
digunakan adalah model rack and pinion,
seperti ditunjukkan pada Gambar .

Keuntungan dari Ackermann


Gambar Tipe Sistem Kemudi Steering Geometry Tujuan adalah untuk
(Sumber. Toyota Astra Motor, 1995) menghindari ban tergelincir ke samping
ketika mengikuti jalan di sekitar kurva. Dan
solusi geometris untuk ini adalah semua roda
Agar sistem kemudi sesuai dengan dikonfigurasikan agar as roda diatur sebagai
fungsinya maka harus memenuhi persyaratan jari-jari lingkaran dengan titik pusat umum di
seperti berikut : satu titik. Pada Gambar akan menunjukkan
1. Kelincahannya baik. gambaran turning cicle.
2. Usaha pengemudian yang baik.
3. Recovery (pengembalian) yang
halus.
4. Pemindahan kejutan dari
permukaan jalan harus seminimal
mungkin.

2. Prinsip Kerja Sistem Kemudi


Ackerman Janteau
Pada Ackerman geometry sehingga
ban depan meluncur dengan bebas selama
berbelok. Mengikuti lingkaran yang lebih
kecil dibandingkan dengan roda luar yang Gambar Turning circle
terjadi pada roda dalam selama bebelok. (Sumber. Toyota Astra Motor, 1995)
Dengan demikian roda dalam dan luar dengan
sudut yang berbeda ketika berbelok, sehingga 3. Komponen Utama Sistem
dapat meluncur tanpa bergesek dari kedua Kemudi
roda. Steering linkage harus disusun untuk Pada umumnya konstruksi sistem
melakukan ini dan bersilangan dengan poros kemudi terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
pada as roda belakang. Susunan steering a. Steering Wheel
linkage akan ditunjukkan pada gambar Komponen ini berada di
depan pengemudi, roda
kemudi berfungsi untuk
menerima secara langsung
gaya yang diberikan oleh
pengemudi untuk
membelokkan roda.

Ada beberapa macam


macam roda kemudi, masing
masing jenis roda kemudi
memiliki kelebihan dan
Gambar Prinsip Ackerman Janteau kekurangan sendiri sendiri.
(Sumber. Toyota Astra Motor, 1995) Berikut adalah tipe-tipe roda
kemudi:

17
i. Roda kemudi besar Macam roda kemudi
Salah satu macam yang ketiga adalah roda
roda kemudi adalah roda kemudi elips. Model ini
kemudi besar. Bentuk roda merupakan gabungan dari
kemudi ini lebih besar dari kedua model diatas, dan
standarnya, tujuannya umumnya model jenis ini
untuk mendapatkan lebih menguntungkan dari
momen yang lebih besar jenis yang lainnya.
sehingga pengemudian 1. Steering Column
menjadi lebih ringan dan Steering column terdiri
stabil. Namun, roda kemudi dari main shaft yang
jenis ini juga memiliki meneruskan putaran steering
kerugian. Dengan wheel ke steering gear dan
ukurannya yang lebih besar column tube yang mengikat
maka akan memakan main shaft ke body. Bagian
banyak tempat. Selain itu ujung atas dari main shaft
juga, perlu gerakan yang dibuat meruncing dan bergerigi
lebih untuk menggerakkan sebagai tempat mengikatkan
roda kemudi ini. steering wheel dengan sebuah
Maksudnya, semakin besar mur pengikat.
roda kemudi maka semakin
Bagian bawah main
panjang (kelilingnya), dan
shaft dihubungkan dengan
memutarnya pun akan
steering gear menggunakan
semakin lama. Roda
21uspense joint atau universal
kemudi besar ini dapat anda
joint yang berfungsi untuk
temukan di kendaraan-
menahan dan memperkecil
kendaraan besar seperti bus
kejutan dari steering gear ke
dan truk.
steering wheel yang
ii. Roda kemudi kecil
diakibatkan oleh keadaan
Macam roda
jalan.
kemudi atau steering
Steering column harus
wheel yang kedua adalah
dapat menyerap gaya dorong
roda kemudi kecil, roda
dari pengemudi dan
kemudi jenis ini memiliki
dipasangkan pada body melalui
keuntungan tidak
bracket column tipe breakaway
memakan banyak tempat.
sehingga dapat bergeser turun
Akan tetapi kerugiannya
pada saat terjadinya tabrakan.
kemudi menjadi lebih
Pada kendaraan tertentu,steering
berat, karena roda kemudi
column dilengkapi dengan :
ini menghasilkan momen
1. Steering lock yang
yang kecil. Sehingga
berfungsi untuk
untuk membelokkan
mengunci main shaft.
kendaraan dibutuhkan
2. Tilt steering yang
momen yang besar.
berfungsi untuk
Namun, untuk sekarang
memungkinkan
ini hal itu tidak menjadi
pengemudi menyetel
permasalahan lagi,
posisi 21uspense steering
karena sekarang sudah
wheel.
ada power steering yang
3. Telescopic steering yang
akan meringankan
berfungsi untuk mengatur
pengemudian. Anda bisa
panjang main shaft, agar
menemukan roda kemudi
diperoleh posisi yang
ini pada mobil-mobil
sesuai. Seperti terlihat
penumpang.
pada Gambar 2.4.
b. Roda kemudi elips

21
(derajat) / Jumlah gerakan pit
man arm (derajat)
Perbandingan steering
gear (tipe rack and pinion) =
Jumlah putaran roda kemudi
(derajat) / Besarnya sudut belok
roda depan (derajat).

3. Steering linkage
Steering linkage terdiri
dari rod dan arm yang
meneruskan tenaga gerak dari
steering gear ke roda depan.
Gerakan roda kemudi harus
diteruskan ke roda-roda depan
dengan akurat walaupun mobil
bergerak naik turun. Ada
beberapa tipe steering linkage
yaitu :
1. Steering linkage untuk
22uspense rigid
Steering linkage
tipe ini terdiri dari pitman
Gambar Mekanisme Steering arm, drag link, knuckle
Column. arm, tie rod dan tie rod end.
(Sumber. Toyota Astra Motor, 1995) Tie rod mempunyai pipa
untuk menyetel panjangnya
2. Steering Gear rod.
Steering Gear berfungsi
untuk mengarahkan roda depan 2. Steering linkage untuk
dan dalam waktu yang 22uspense independence.
bersamaan juga berfungsi
sebagai gigi reduksi untuk Pada tipe ini terdapat
meningkatkan momen agar sepasang tie rod yaitu yang
kemudi menjadi ringan. disambungkan dengan relay rod
Steering gear ada (pada tipe rack dan pinion, rack
beberapa tipe dan yang banyak di berfungsi sebagai relay rod). Untuk
gunakan adalah tipe menyetel panjangnya rod, maka
recirculating ball dan rack and dipasangkan sebuah pipa diantara tie
pinion. rod dan tie rod end.
Berat ringannya kemudi
ditentukan oleh besar kecilnya 4. Power steering
perbandingan steering gear dan Power streering adalah
umumnya berkisar antara 18 perangkat atau sistem pada kendaraan
sampai 20:1. Perbandingan yang berfungsi untuk meringankan
steering gear yang semakin kemudi kendaraan. Sehingga kendaraan
besar akan menyebabkan dapat bermanuver dengan mudah dan
kemudi semakin ringan akan dapat bergerak dengan radius putar yang
tetapi jumlah putarannya lebih kecil.
semakin banyak, untuk sudut Power steering ini di
belok yang sama. kembangkan ketika daya angkut
Perbandingan steering kendaraan semakin besar dan
gear (tipe recirculating ball) = diperlukan gaya untuk membelokan
Jumlah putaran roda kemudi kemudi yang semakin besar pula. Pada
dasarnya untuk meringankan gaya belok

22
tersebut dapat dilakukan dengan cara
memperbesar diameter roda kemudi.
Namun demikian untuk ukuran tertentu,
hal ini tentu akan banyak memakan
tempat yang justru dapat menyulitkan
pengemudi. (Wendy Wijaya, 2002).
Hal-hal yang mempengaruhi
beratnya kemudi adalah:
1. Kecepatan rendah (Contoh:
parkir).
2. Kesalahan penyetelan geometri
roda.
3. Tekanan ban rendah.
4. Profil ban (lebar ban).
5. Perbandingan gigi kemudi yang
tinggi .
6. Kerusakan pada sistem pompa. Gambar Power Steering Hidrolik
(Sumber. Toyota Astra Motor, 1995)
Dalam perkembangannya,
power steering saat ini tidak hanya
untuk kendaraan besar (berat) saja 2. Power Steering Jenis Elektrik
tetapi juga untuk kendaraan kecil Power steering jenis
seperti sedan. Gaya dorong pada elektrik bekerja menggunakan
sistem kemudi yang menggunakan tenaga listrik dengan memakai
power steering diperoleh dari tenaga dinamo elektrik khusus power
hidrolik. Karakteristik sistem ini steering. Contoh mobil yang
belum banyak diketahui sehingga menggunakan jenis elektrik
dalam beberapa kasus dampak dari seperti: Suzuki Karimun, Mazda
penggunaan power steering sering Vantrend, Honda City. Pada
dapat menimbulkan kecelakaan Gambar 2.6. akan menunjukkan
khususnya pada saat kendaraan gambar elektrik power steering.
melaju dengan kecepatan tinggi
karena roda kemudi menjadi sangat
mudah untuk digerakan.
Jenis power steering
mempunyai dua tipe dimana masing-
masing jenis di aplikasikan pada
kendaraan tertentu sesuai
kapasitasnya, yaitu:
1. Power Steering Jenis Hidrolis
Power steering jenis
hidrolis ini bekerja
menggunakan oli yang
bertekanan tinggi sehingga
kemudian menjadi ringan.
Contoh mobil yang
menggunakan jenis seperti ini:
toyota kijang, isuzu, panther,
BMW320i, Timor. Pada Gambar Gambar Elektrik Power Steering
2.5. akan menunjukkan power (Wendy Wijaya, 2002)
steering hidrolik.

Prinsip kerja power


steering yaitu terjadinya penguat
tenaga kemudi bekerja atas dasar

23
tekanan fluida (fluida yang maka posisi katup kembali ke
digunakan biasanya Automatic posisi netral dan tidak ada tekanan
Transmission Fluid (ATF)). pada silinder. Pada Gambar 2.8.
Tekanan Fluida didapatkan dari akan menunjukkan prisip kerja
pompa yang digerakkan melalui v- power steering pada saat belok.
belt oleh pulley poros engkol.
Tekanan fluida diatur oleh katup
untuk diarahkan ke silinder
sebelah kiri atau kanan (pada saat
belok) atau dikembalikan ke
reservoir (pada saat jalan lurus).
Prinsip kerja power
steering pada saat lurus dimana
katup berada pada posisi netral.
Tekanan fluida dari pompa power
steering langsung dikembalikan ke
reservoir, sehingga menjadikan
tekanan didalam silinder kiri dan
kanan sama. Torak atau pisron
masih diam dikarenakan tidak ada
tekanan fluida yang Gambar Kemudi posisi belok
mendorongnya. Pada Gambar 2.7. (Wendy Wijaya, 2002)
akan menunjukkan prinsip kerja
power steering pada saat lurus. 2.4. Komponen komponen Sistem Power
Steering
Komponen power steering
tipe rack and pinion terpadapat pada
Gambar 2.9.

Gambar Kemudi posisi lurus


(Wendy Wijaya, 2002)

Prinsip kerja power


steering pada saat belok dimana
katup bergerak mengatur arah
aliran tekanan fluida tergantung Gambar Sistem kemudi dengan power
kemana arah roda kemudi streering
dibelokkan. Fluida mengalir dan (Wendy Wijaya, 2002)
mendorong silinder yang
mengakibatkan adanya gaya bantu Bagian-bagian dari sistem
saat membelokkan roda kemudi. kemudi power steering sebagai
Tekanan fluida yang tidak berikut:
mendapat dorongan aliran 1. Reservoir
dikembalikan ke reservoir. Saat Reservoir tank berfungsi
posisi roda kemudi masih dalam untuk tampungan fluida
posisi belok tapi tidak digerakkan, power steering.
2. Pompa hidrolik

24
Pompa ini yang ada dalam rumah gigi (gear housing).
digerakan oleh tenaga Control valve shaft yang menerima momen
dari mesin. Fungsinya dari steering wheel dengan pinion gear
untuk menghasilkan dihubungkan oleh pasak dan berputar
fluida bertekanan tinggi bersama-sama.
yang dapat mencapai
200psi. Jenis pompa 5. Pengaturan tekanan hidrolis pada sistem
biasanya pompa vane, power steering yaitu dengan
pompa gigi dan pompa menggunakan komponen sebagai
roller berikut:
3. Pendingin fluida rem 1. Vane pump
Beberapa Rotor berputar dalam
kendraan mempunyai cam ring yang diikatkan pada
pendingin fluida khusus rumah roda gigi pompa (pump
untuk fluida rem, ini housing). Pada rotor terdapat
dimaksudkan agar alur, dalam alur dipasang vane
temperatur fluida rem plate. Keliling bagian luar
tidak terlalu tinggi agar rotor berbentuk lingkaran
tidak merusak seal dan tetapi permukaan bagian dalam
komponen lain. cam ring berbentuk oval dan
4. Unit pengatur sirkuit membentuk celah antara rotor
aliran minyak dengan cam ring. Vane plate
Power silinder menyekat celah tersebut dan
atau unit pengatur sirkuit membentuk ruang minyak.
aliran minyak adalah
Vane plate terdorong
tempat piston bekerja dan
merapat kepermukaan bagian
ditempatkan pada rack,
dalam cam ring karena gaya
rack bergerak karena
sentrifugal dan tekanan fluida
tekanan minyak yang
pada bagian belakang vane
dihasilkan oleh tekanan
plate akan membentuk seal
vane pump yang bekerja
sehingga terjadi tekanan
pada power piston.
minyak. Pada saat rotor
5. Rumah gigi kemudi
berputar, kapasitas minyak
Gear housing
akan membesar dan mengecil
pada power steering
untuk melakukan pemompaan.
menggunakan roda gigi
Saat hisap ruangan fluida akan
tipe rack and pinion.
membesar sehingga fluida dari
Dimana steering pinion
reservoir akan tertekan
bagian ujung pada
keruangan fluida melalui
poros utama kemudi
saluran hisap. Pada saat
bersinggungan dengan
ruangan fluida menyempit
steering rack, sehingga
pada sisi luar, bila mencapai
pada saat steering wheel
nol maka fluida terhisap
diputar dan diikuti shaft
keruangan melalui ruangan
pinion akan
keluar melalui saluran luar.
menggerakkan steering
Untuk satu kali putaran terjadi
rack kekiri atau
dua kali pengisapan dan
kekanan. Gerakan
pengeluaran fluida. Pada
steering rack diteruskan
Gambar 2.10. akan
rack end dan tie rod end
menunjukkan mekanisme kerja
keroda depan kiri dan
vane pump.
kanan.
6. Saluran pembagi
Arah aliran minyak dari pompa
ditentukan oleh control valve (rotary valve)

25
minyak ke gear housing
dikurangi. Ini berlaku pada rpm
tinggi pada power steering
yang mempunyai flow control
valve dengan control spool.
Pada Gambar 2.11. akan
menunjukkan prinsip Flow
control valve dengan control
spool.

To Pump From pump


suction
Flow
control

Gambar Mekanisme kerja vane


pump. To gear
housing
(Kristyanto, 2006)

2. Flow Control Valve Dan


Control Spool. Control
spool
Spring Relief
“A” valve
Volume pengeluaran Gambar Flow control valve dengan
minyak dari vane pump akan control spool.
bertambah sebanding dengan (Kristyanto, 2006)
kenaikan putaran mesin.
Besarnya steering assist yang
diberikan power piston ke gear a. Selama Kecepatan Rendah
housing ditentukan oleh Tekanan pompa P1
volume minyak dari pompa. dialirkan kesebelah kanan
Bila rpm naik, maka volume flow control valve dan P2
aliranya semakin besar dan dialirkan kesebelah kiri
akibatnya diperlukan usaha setelah melewati orifice 1
kemudi yang lebih kecil. dan 2. Perbedaan tekanan
antara P2 dan P1 akan
Oleh karena itu, fungsi semakin besar bila
flow control valve adalah untuk kecepatan rpm mesin
mempertahankan aliran bertambah. Bila perbedaan
minyak dari pompa agar tekanan P1 dan P2 mampu
konstan meskipun rpm mesin mengalahkan tegangan
berubah-ubah, saat kendaraan pegas (A) pada flow control
berjalan dengan kecepatan valve, maka flow control
tinggi dan tekanan ban valve akan bergerak ke kiri.
berkurang sehingga Ini membuka saluran pada
dibutuhkan usaha sisi hisap pompa (pump
pengemudian yang lebih kecil. suction side), sehingga
Singkatnya, volume aliran minyak akan kembali ke
minyak dari pompa ke gear sisi hisap pompa. Dengan
housing dikurangi selama cara ini, volume aliran
pengendaraan pada kecepatan minyak ke gear housing
tinggi dan tidak ada bantuan diatur 6,61/menit. Pada
pada power steering. Volume gambar akan menunjukkan
pengeluaran dari pompa akan Pada Gambar akan
bertambah bila kecepatan menunjukkan cara kerja
pompa bertambah tetapi aliran

26
flow control valve saat akan menunjukkan cara
kecepatan rendah. kerja flow control valve
saat kecepatan sedang.

To From
pump pump
suctio dischar

Flow
control

To
gear
hous

Control
Tension spool
spring “A”
Gambar Cara kerja flow control valve Gambar Cara kerja flow control valve
saat kecepatan rendah. saat kecepatan sedang.
(Kristyanto, 2006) (Kristyanto, 2006)

b. Selama Kecepatan Sedang c. Selama Kecepatan Tinggi


Tekanan Pada saat
pengeluaran P1 dialirkan kecepatan melampui
ke sebelah control spool. 2500 rpm, maka control
Bila pompa berputar di spool terdorong
atas 1250 rpm, maka sepenuhnya ke
tekanan P1 mengalahkan kanan,menutup rapat
tegangan pegas (B) dan lubang orifice No. 2. Pada
mendorong control spool saat ini, tekanan P2
kekanan sehingga volume ditentukan oleh
minyak yang melalui banyaknya minyak yang
orifice 2 akan mengalir melalui orifice
berkurang dan No. 1. Volume aliran
menyebabkan penurunan minyak ke gear housing
tekanan P2. Akibatnya, diatur 3,31 / menit pada
perbedaan tekanan antara saat ini. Pada Gambar
P1 dan P2 bertambah. 2.14 akan menunjukkan
Sebagai akibatnya, flow cara kerja flow control
control valve bergerak valve saat kecepatan
sendiri sehingga minyak tinggi.
kembali kesisi hisap
pompa (pump suction
side) dan menurunkan
tekanan volume aliran
minyak yang ke gear
housing. Dengan kata
lain, bila control spool
bergerak ke kanan, ujung
spool bergerak kearah
orifice 2 menurunkan To
volume minyak yang gea
mengalir melalui lubang
tersebut. Pada Gambar

27
Gambar Cara kerja flow control valve
saat kecepatan tinggi.
(Kristyanto, 2006)

2. Relief Valve.

Relief Valve adalah


katup pembebas yang di
tempatkan pada flow control
valve, yaitu bila tekanan P2
melebihi 80 kg/cm2 (bila
roda diputar sepenuhnya)
maka relief valve akan
terbuka dan menurunkan
tekanan. Pada saat tekanan
P2 turun, control valve
terdorong kekiri dan
mengatur tekanan
maksimum. Pada Gambar
2.15 akan menunjukkan
prisip kerja relief valve.

To
gea

Gambar. Relief valve


(Kristyanto, 2006)

C. Metodologi Gambar Diagram Alur Penelitian


1. Diagram Alur Penelitian (Sumber Dokumentasi)

2. Alat dan Bahan


2.1 Alat
a. Hand tool set
Fungsi hand toolset
yang terlihat pada Gambar
adalah untuk melakukan
penyetelan, perbaikan, atau
pengencangan pada sistem
kemudi. Pada Gambar 3.2.
akan menunjukkan gambar
hand tool set.

28
d. Tyre pressure
Fungsi Tyre pressure
yang terlihat pada Gambar
adalah untuk mengetahui
gaya yang bekerja pada
sistem kemudi. Pada Gambar
akan menunjukkan gambar
tyre pressure.

Gambar Hand toolset (dokumentasi)

b. Spring Skale
Fungsi Spring Skale
yang terlihat pada Gambar
adalah untuk mengetahui
gaya yang bekerja pada
sistem kemudi. Pada Gambar
akan menujukkan gambar
spring skale.
Gambar Tyre pressure (dokumentasi)

2.2 Bahan
a. Trainer power steering
Trainer power steering
berfungsi sebagai media praktek
penyetelan dan perbaikan sistem
kemudi. Pada Gambar 3.6 akan
menunjukkan gambar trainer
sistem kemudi.
Gambar Spring skale (dokumentasi)
c. Mistar baja atau penggaris
Fungsi mistar baja
yang terlihat pada Gambar
adalah untuk mengukur
panjang celah atau defleksi
yang ada pada sistem
kemudi. Pada Gambar 3.4.
akan menunjukkan gambar
mistar baja atau penggaris.

Gambar Trainer sistem kemudi.

c. Minyak power steering


Minyak power steering
berfungsi sebagai bahan untuk
menambahkan volume fluida jika
kurang setelah proses perbaikan.
Pada Gambar 3.7. akan
menunjukkan gambar minyak
power steering.

Gambar Mistar baja


(dokumentasi)

29
model mobil, tetapi biasanya
tiak melebihi dari 10 mm. Pada
Gambar akan menunjukkan
pemeriksaan steering wheel.

Gambar minyak power steering.

D. Hasil dan Pembahasan


1. Pemeriksaan Pada Sistem Kemudi
Proses pemeriksaan sistem kemudi
dapat dilakukan pemeriksaan pada setiap Gambar Pemeriksaan Kebebasan Roda
komponen seperti berikut: Kemudi (dokumentasi).
1. Pemeriksaan steering column
Gerakkan roda kemudi keatas- 3. Pemeriksaan kelonggaran
bawah, kiri-kanan, maju- steering linkage
mundur dan periksa apakah Dongkraklah bagian depan
roda kemudi terpasang dengan trainer sistem kemudi dan
baik pada main shaft, apakah goyangkan roda depan maju
main shaft keadaannya longgar mundur, dan dari satu sisi ke
dan apakah steering column sisi lainnya. Bila gerakannya
terpasang dengan kuat. Pada berlebihan kemungkinan
Gambar akan menunjukkan linkage atau wheel bearing
gambar pemeriksaan steering nya aus. Pada Gambar akan
column. menunjukkan pemeriksaan
kelonggaran steering
linkage.

Gambar Pemeriksaan steering column


(dokumentasi). Gambar Pemeriksaan Kelonggaran Steering
Linkage
2. Pemeriksaan kebebasan roda
kemudi (steering wheel) 4. Pemeriksaan kelonggaran
Putar roda depan hingga bantalan roda (wheel
pada posisi lurus kemudian bearing)
putar roda kemudi perlahan- Dongkrak bagian
lahan tetapi jangan sampai depan trainer sistem kemudi
roda bergerak. Besarnya dan periksa kelonggaran ini
gerakan roda kemudi pada saat dengan menggoyangkan
ini disebut dengan kebebasan bagian atas dan bawah pada
(free play). Besarnya tiap roda. Bila ternyata
kebebasan tergantung pada longgar, penyebabnya

30
kemungkinan suspension tidak tepat, minyak atau
arm bushing, ball join atau gemuk kurang, bearing atau
wheel bearing longgar. bushingnya cacat.
Periksa kelonggaran dengan
jalan menekan pedal rem. 7. Pemeriksaan ball joint
Bila kelonggarannya Lepaskan steering
berkurang, berarti ada bagian knuckle arm dengan linkage
selain wheel bearing yang dan gerakan knuckle arm.
longgar. Bila Bila terasa berat,
kelonggarannya hilang sama kemungkinan kingpin atau
sekali berarti penyebabnya ball joint keadaannya rusak.
berasal dari bantalan roda Bila kebebasan roda
yang sudah aus. Pada kemudi berlebihan,
Gambar akan menunjukkan penyebabnya bisa berasal dari
pemeriksaan kelonggaran salah satu diantaranya
bantalan roda. sebagai berikut:
1. Mur roda kemudi kurang
keras.
2. Keausan atau penyetelan
steering gear yang tidak
tepat.
3. Linkage joint aus.
4. Pemasangan linkage
bracket longgar.
5. Bantalan roda longgar.
6. Main shaft joint longgar.

2. Hasil Pemeriksaan Sistem


Gambar Pemeriksaan Kelonggaran Bantalan Kemudi
Roda
Hasil pemeriksaan awal trainer
5. Pemeriksaan ketinggian sistem kemudi akan ditunjukan pada
minyak steering gear, jika tabel
rendah, periksa kebocoran, Tabel Hasil Pemeriksaan Awal Trainer
tambah minyak atau Sistem Kemudi.
perbaiki.
6. Pemeriksaan steering gear N Pemeriks Hasil Standa
berat o. aan r
Gerakkan roda 1. Steering Tidak Tidak
kemudi yang berat biasanya column kocak kocak
disebabkan oleh tahanan
yang terlalu besar pada 2. Freeplay 5mm >10m
sistem kemudi atau oleh gaya roda m
pengembalian roda-roda kemudi
yang berlebihan setelah 3. Steering Tidak Tidak
belok. linkage kocak kocak
Dongkrak naik bagian
depan trainer sistem kemudi. 4. Bantalan Bantal Tidak
Lepaskan steering gear dan roda an kasar
steering linkage agar dapat roda Fr
memeriksa bagian-bagian RH
satu persatu. Bila gerakan kasar
gigi kemudi (steering gear)
5. Tekanan 2,2kg/ 2,2kg/
berat, penyebabnya mungkin
ban cm cm
kerusakan pada gigi kemudi,
penyetelan preload yang

31
Dari tabel diatas dapat
diketahui bahwa kondisi bantalan
roda kocak, maka perlu adanya
perbaikan pada bantalan roda yaitu
dengan cara mengganti bantalan
roda dengan yang baru.
Prosedur penggantian
bearing roda depan trainer sistem
kemudi sebagai berikut:
1. Lepas knuckle dari trainer Gambar Hub terlepas
sistem kemudi, seperti pada
Gambar 4. Ganti bantalan roda, seperti
terlihat pada Gambar

Gambar Bantalan roda.


Gambar Knuckle (dokumentasi).
5. Pasang bantalan roda baru
ke hub dan knuckle seperti
2. Lepas snap ring lalu pres hub semula lalu pasang ke
dan bantalan roda keluar, seperti trainer sistem kemudi,
terlihat pada Gambar seperti pada Gambar

Gambar Pres bantalan roda (dokumentasi).

3. Setelah terlepas akan


terlihat seperti Gambar

32
Gambar Knuckle dengan bantalan roda baru. prosedur yaitu seperti dalam tabel di bawah
ini dan mulai dari yang ringan sampai yang
Setelah melakukan perbaikan berat agar efisien waktu dan biaya.
bantalan roda, lakukan ulang pemeriksaan
Trouble shooting pada sistem
trainer sistem kemudi dan didapat hasil
kemudi adalah sebagai berikut:
seperti pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Hasil Pemeriksaan 1. Kemudi Berat
Trainer Sistem Kemudi. Gerakan kemudi yang berat
N Pemer Hasi Stan dapat disebabkan oleh power steering
o. iksaan l dar unit atau tahanan power steering yang
terlalu besar. Penyebab kemudi berat
1. Steeri Tida Tida adalah sebagai berikut:
ng k k
colum koca koca a. Tekanan ban rendah, dapat
n k k diselesaikan dengan cara
Menepatkan dengan
2. Freepl 5m >10 menambah tekanan 2,2
ay m mm 2
kg/cm
roda
kemu b. Power steering belt,
di dapat diselesaikan dengan
cara menyetel ketegangan
3. Steeri Tida Tida belt dengan tekanan 10 kg.
ng k k c. Kurang pelumasan, dapat
linkag koca koca diselesaikan dengan cara
e k k menambahkan minyak
4. Bantal Bant Tida hingga level maksimum.
an alan k d. Kesalahan penyetelan
roda roda kasa sikap roda (Toe-in dan
r Chamber), dapat
diselesaikan dengan cara
5. Tekan 2,2k 2,2k menyetel sikap roda (Toe-
an ban g/c g/c in dan Chamber).
m m 2. Gerak bebas roda kemudi
terlalu besar pada saat
Dari data penelitian diatas yang dikemudikan
awalnya bantalan roda kasar dan kocak, Karena pada power steering
diperbaiki sehingga tidak kasar dan kocak, terlalu banyak sambungan maka
maka semua data hasil penelitian sudah terdapat gerakan bebas atau
sesuai dengan standart data teknis repair kelonggaran, kelonggaran yang
manual Toyota Avanza Tahun 2010, belebihan dari sistem tersebut
sehingga trainer sistem kemudi Toyota akan mengakibatkan kemudi
Avanza Tahun 2010 layak untuk dijadikan mengayun atau cenderung
media pembelajaran. berbelok kesalah satu arah dan
akan mengakibatkan getaran dan
3. Trouble Shooting Pada Sistem Kemudi keausan pada komponen
(khususnya ban) sehingga sistem
Trouble shooting yaitu mencari kemudi tidak normal. Penyebab
penyebab gangguan yang terjadi pada gerak bebas kemudi terlalu besar
sistem kemudi atau alat secara sistematis adalah sebagai berikut:
agar cepat dan tepat. Begitu pula dalam a. Banyak ruang main
penggantian komponen harus dilakukan (gerak bebas) dalam
dengan tepat dan benar karena steering column dapat
mempengaruhi kemampuan sistem kemudi diselesaikan dengan
dan kenyamanan kendaraan. Pemeriksaan cara memperbaiki bila
setiap komponen dilakukan sesuai dengan

33
perlu mengganti c. Gesekan besar pada
steering column. steering lingkage,
b. Bantalan roda depan, dapat diselesaikan
dapat diselesaikan dengan cara
dengan cara menganti mengencangkan bila
bantalan. perlu mengganti
steering linkage.
c. Ball joint dan kingpin
aus dapat diselesaikan d. Longgar atau kocak
dengan cara, mengganti bearing roda, dapat
ball joint atau king pin. diselesaikan dengan
cara mengganti
d. Main shaft dan joint, bearing roda.
dapat diselesaikan
dengan cara e. Ball joint dan kingpin
memperbaiki mainshaft aus, dapat
dan joint. diselesaikan dengan
cara mengganti ball
e. Lingkage longgar, dapat
joint dan kingpin.
diselesaikan dengan
cara memperbaiki f. Suspensi arm rusak,
linkage. dapat diselesaikan
f. Gear housing aus dapat dengan cara
diselesaikan dengan mengganti suspensi
cara mengencangkan arm.
gear housing. g. Penyetelan frontwheel
alignmen tidak tepat,
3. Melayang (Wandering) dapat diselesaikan
dengan cara menyetel
Wandering adalah kembali frontwheel
kecenderungan posisi alignmen.
kendaraan tidak mengarah
h. Shock absorber
keposisi pengemudian.
lemah, dapat
Penyebabnya yaitu gerak
diselesaikan dengan
bebas yang terlalu besar
cara memperbaiki bila
pada sistem kemudi dan
perlu mengganti
kemudi berat. Penyebab
shock absorber.
sistem kemudi melayang
adalah sebagai berikut: i. Suspensi spring
lemah, dapat
a. Tekanan ban
diselesaikan dengan
tidak tepat,
cara mengganti
dapat diselesaikan
suspensi spring.
dengan cara
menepatkan tekanan
2 4. Kendaraan naik kesatu sisi selama
ban +/- 2,2 kg/cm
pengemudian normal.
b. Telalu longgar main Kendaraan cenderung membelok
shaft, joint dan gear kesalah satu sisi selama pengemudian lurus,
housing, dapat hal ini disebabkan adanya tahanan
diselesaikan dengan gelinding (rolling resistence) yang berbeda
cara mengencangkan antara roda kanan dan roda kiri. Penyebab
bila perlu mengganti kendaraan cenderung kesatu sisi adalah
main shaft, joint dan sebagai berikut:
gear housing

34
a. Keausan ban tidak rata, dapat g. Suspensi arm lemah,
diselesaikan dengan cara dapat diselesaikan
mengganti atau menyirkulasi ban. dengan cara
memperbaiki atau
b. Tekanan ban kurang, Menepatkan mengganti Suspensi
2 arm.
tekanan ban hingga +/- 2,2 kg/cm
Caster yang terlalu besar , toe-in
c. Penyetelan rem tidak seimbang
dan toe-out yang terlalu besar, dapat
antara kiri dan kanan, dapat
diselesaikan dengan cara setel ulang caster
diselesaikan dengan cara menyetel
toe in dan toe out.
kembali rem
d. Bantalan roda salah stel atau aus,
dapat diselesaikan dengan cara E. Kesimpulan
menyetel atau mengganti bantalan 1. KESIMPULAN
roda. Berdasarkan uraian di
atas tentang sistem kemudi
e. Pegas depan lemah atau patah, dengan power steering tipe rack
dapat diselesaikan dengan cara and pinion pada Toyota Avanza
mengganti pegas. Tahun 2010, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
f. Pegas peredam kejut tidak
berfungsi, dapat diselesaikan 1. Kontruksi sistem kemudi
dengan cara memperbaiki atau dengan power steering tipe
mengganti pegas peredam kejut. rack and pinion
mempunyai komponen
g. Diameter roda tidak sama, karena
utama yaitu; roda kemudi
akan mengakibatkan putaran tidak
(Steering wheel), batang
sama.
kemudi (Steering
5. Roda kemudi shimmy coloumn), Steering gear,
Shimmy adalah roda kemudi Steering lingkage, Pompa
berayun kekanan dan kekiri yang (Vane pump), Gear
disebabkan roda depan tidak balance. housing dan Power
Penyebab roda kemudi berayun adalah sylinder.
sebagai berikut: 2. Cara kerja dari sistem
a.Keausan roda tidak rata, dapat kemudi yaitu; saat steering
diselesaikan dengan cara wheel diputar diteruskan
mengganti roda. oleh steering main shaft ke
gear housing, sehingga
b. Roda tidak balance, dapat memutar pinion dan
diselesaikan dengan cara diteruskan ke rack dan
memperbaiki hingga balance. keroda-roda depan.
c. Bearing roda aus, dapat 3. Gangguan yang sering
diselesaikan dengan cara terjadi pada sistem kemudi
mengganti bearing roda. dengan power steering
adalah kemudi berat, gerak
d. Ball joint dan kingpin longgar, bebas kemudi terlalu besar,
dapat diselesaikan dengan cara melayang (wandering),
mengganti ball joint dan kingpin. kendaraan naik kesalah
e. Suspensi spring lemah, dapat satu arah selama
diselesaikan dengan cara pengemudian normal, roda
mengganti suspensi spring. kemudi shimmy. Cara
mengatasi gangguan-
f. Shock absorber tidak berfungsi, gangguan diatas yaitu
dapat diselesaikan dengan cara tetapkan tekanan, ukuran
mengganti Shock absorber. dan balance roda, setel

35
ketegangan belt, periksa Pembelajaran Praktik Chasis dan
busa dan level minyak, Pemindah Daya Kompetensi
ganti atau perbaiki steering Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem
lingkage, setel FWA Power Steering. Skripsi. Universitas
(camber, caster, dan toe Negeri Semarang.
angel), perbaiki bearing
dan gerakan roda kemudi, [3]Eka Yogaswara. (2005). Material dan
ganti ball join dan king pin Kemampuan Proses. Bandung:
yang sudah aus, setel rem, Armico.
tetapkan tinggi kendaraan,
ganti shock absorber yang [4]Gautama Sri Aditya. (2008). Analisa
sudah cacat. Perhitungan Gaya Roda Kemudi dan
Troubleshoothing Power Steering
Daftar pustaka Pada Toyota Kijang Seri 5 K. Skripsi.
[1]Achmad Syawaludin. (2013). Alat Universitas Mercu Buana.
Penampung dan Penghisap debu
Filter Udara. Proyek Akhir. [5]Wendy Wijaya. (2002). Karakteristik
Universitas Negeri Yogyakarta. Perolehan Gaya Dorong Power
Steering Pada Sistem Kemudi
[2]DicktaArisOctaviyanto. (2013). Kendaraan. Tugas Akhir. Universitas
Pengembangan Perangkat Kristen Petra

36

Anda mungkin juga menyukai