Anda di halaman 1dari 4

MATA KULIAH : KEMUDI, REM & DOSEN : Ismail Kholid, S.T.,M.T.

SUSPENSI
NAMA MAHASISWA : Fatriya Maeska
PERTEMUAN : KE-1
NPM : 21315024
KELAS : E-LEARNING
KELAS : TOM-K31/21
RANGKUMAN MATERI (MATERI DARI DOSEN)
Sistem kemudi adalah salah satu sistem pada chassis mobil yang berfungsi untuk merubah arah
kendaraan dan laju kendaraan dengan cara menggerakkan atau membelokkan roda-roda depan mobil
dan menjaga agar posisi mobil tetap stabil.
Sistem kemudi memiliki bagian-bagian utama yaitu : Steering whell (roda kemudi), steering column
(batang kemudi), steering gear (roda gigi kemudi), steering linkage, roda kendaraan.

Cara kerja sistem kemudi : Steering wheel berputar > steering column juga ikut berputar > steering
gear > steering linkage > poros roda depan kanan dan kiri. Roda berbelok sesuai dengan putaran
steering wheel.

Fungsi sistem kemudi yaitu untuk mengatur arah jalan kendaraan sesuai dengan kemauan si
pengemudi dengan cara memutar roda kemudi.

Ada dua sistem kemudi :

1. Manual steering, Suatu sistem kemudi, dimana tenaga untuk menggerakan sistem kemudi
dilakukan oleh pengemudi itu sendiri.
2. Power Steering, Suatu sistem kemudi, dimana tenaga untuk menggerakan sistem kemudi
disamping oleh pengemudi itu sendiri juga dilakukan oleh suatu mekanisme yang bekerja
secara hidrolik melalui motor listrik untuk jenis EPS (Electronic Power Steering).

Sistem kemudi dapat fungsinya maka harus memenuhi persyaratan seperti berikut :
a. Kelincahannya baik.
b. Usaha pengemudian yang baik.
c. Recovery (pengembalian) yang halus.
d. Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal mungkin.
Sistem kemudi memiliki beberapa tipe diantaranya :
1. Independent
2. Rigid Axle
3. Rack and Pinion
Komponen-komponen sistem kemudi :
1. Steering wheel
2. Steering main shaft, ada 2 macam :
a. Collabsible type, macam-macamnya :
1) Mesh type
2) Ball type
3) Solid silicon rubber sealed type
b. Non collabsible type
3. Steering gear, macam-macamnya :
a. Worm & Sector : Worm gear berkaitan langsung dengan sector roller dibagian tengahnya.
b. Screw Pin : Pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear.
c. Screw nut : Pada bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang
padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang tuas yang terpasang pada
rumahnya.
d. Recirculating ball : Peluru ( ball ) diisikan dalam lubang – lubang nut untuk membentuk
hubungan yang menggelinding antara worm gear.
e. Rack and Pinion : Gerak putar pinion dirubah langsung menjadi gerakan mendatar,
konstruksi sederhana, sudut belok tajam dan ringan. Tetapi goncangan yang diterima dari
permukaan jalan mudah diteruskan ke roda kemudi.
4. Steering linkage, ada beberapa tipe diantaranya :
a. Rack and pinion
b. Rigid axle
c. Independent suspension
5. Tie rod end
6. Ball joint
7. Knuckle kemudi
PENGEMBANGAN MATERI (GOOGLE CENDEKIA)
ANALISIS DAN PERBAIKAN SISTEM KEMUDI PADA PROYEK KOMPETISI MOBIL
HEMAT ENERGI (KMHE) 2018 TURANGGA WASISTO
NURTJAHYADI, NURTJAHYADI (2019) ANALISIS DAN PERBAIKAN SISTEM KEMUDI PADA
PROYEK KOMPETISI MOBIL HEMAT ENERGI (KMHE) 2018 TURANGGA WASISTO. S1 thesis,
Universitas Mercu Buana Jakarta.
Abstract
Sistem kemudi adalah bagian penting yang berfungsi untuk mengendalikan arah pergerakan sebuah
kendaraan sesuai dengan keinginan pengemudi dengan cara memutar roda kemudi. Sistem kemudi
yang ideal dirancang sedemikian rupa agar kedua roda depan dapat berbelok pada sudut-sudut dimana
seluruh roda kendaraan bergerak pada satu titik pusat lingkaran membentuk sebuah lingkaran
sempurna agar dapat melaju dengan hambatan gulir yang minim, sesuai dengan prinsip Ackermann.
Pada proyek pembuatan kendaraan untuk mengikuti Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2018
karya Tim Geni Biru Universitas Mercu Buana yang diberi nama Turangga Wasisto, ditemukan
adanya ketidaksempurnaan pada bagian sistem kemudinya terkait dengan sudut belok masing-masing
roda depan yang tidak memenuhi metode Ackermann sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan
hambatan tambahan saat berbelok. Hal ini tentu sangat dihindari mengingat kendaraan ini diciptakan
untuk berlaga di ajang lomba hemat energi. Melalui simulasi gambar dengan skala 1:1 penulis
mencoba menganalisis perubahan berbagai sudut geometri roda pada rancang bangun awal kemudian
mengubah sudut knuckle arm sesuai prinsip Ackermann. Saat dilakukan analisis teridentifikasi masih
adanya penyimpangan pola pergeseran lintasan titik pusat lingkaran saat roda dibelokkan dengan
beberapa sudut yang berbeda. Sudut knuckle arm yang telah memenuhi prinsip Ackermann kemudian
diubah sedikit sehingga titik temu yang dibentuk oleh sudut-sudut knuckle arm tidak di poros
belakang, melainkan sedikit maju mendekati titik tengah jarak sumbu roda depan-belakang. Hasilnya,
pola pergeseran lintasan titik pusat lingkaran lebih konsistem di dekat garis ideal pusat lingkaran
seluruh roda kendaraan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa prinsip Ackerman tidak
sepenuhnya ideal diterapkan pada mobil KMHE Turangga Wasisto. Perlu dilakukan sedikit ubahan
atau modifikasi sudut knuckle arm pada prinsip Ackermann untuk membuat kendaraan tersebut dapat
berbelok mulus di berbagai besaran sudut belok. Kata kunci: Knuckle arm, Pola pergeseran lintasan
titik pusat lingkaran, Modifikasi prinsip Ackermann.
REFERENSI
https://scholar.google.com/scholar?start=50&q=SISTEM+KEMUDI+MOBIL&hl=id&as_sdt=0,5
https://repository.mercubuana.ac.id/59311/

Anda mungkin juga menyukai