Anda di halaman 1dari 30

SISTEM KEMUDI

Nama : m. ERI MIFTAHUDIN


NIM : 18.3.4.0014
MK : Chasis Otomotif
FUNGSI SISTEM KEMUDI
fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan
dengan cara membelokkan roda depan.
CARA KERJA SISTEM
KEMUDI
Bila steering wheel (roda kemudi) diputar, steering column (batang
kemudi) akan meneruskan tenaga putarannya ke steering gear (roda
gigi kemudi).
Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan
momen puntir yang lebih besar untuk diteruskan ke steering linkage.
Steering linkage akan meneruskan gerakan steering gear ke roda-
roda depan.
SYARAT SISTEM KEMUDI
YANG BAIK
1. Kelincahannya baik
2. Usaha pengemudian yang baik
3. Recovery (pengembalian) yang halus
4. Pemindahan kejutan dari permukaan jalan harus seminimal
mungkin
KONSTRUKSI SISTEM
KEMUDI
Pada umumnya konstruksi sistem kemudi terdiri dari tiga bagian utam
yaitu steering coulomn, steering gear, dan steering linkage.
a. STEERING COULOMN
terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran steering wheel
ke steering gear dan coulomn tube yang mengikat main shaft ke body.
Pada kendaraan tertentu, steering coulomn dilengkapi dengan:
Steering lock, berfungsi untuk mengunci main shaft
Tilt steering, berfungsi meyetel posisi vertikal steering wheel
Telescopic steering, berfungsi mengatur panjang main shaft, agar
diperoleh posisi yang sesuai
b. STEERING GEAR
berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan juga berfungsi
sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen agar kemudi
menjadi ringan. Steering gear ada beberapa type dan yang paling
banyak digunakan adalah type recirculating ball dan rack and pinion.
TIPE RECIRCULATING
BALL
1. Lengan pittman
2. Sektor
3. Baut kemudi
4. Bantalan peluru
5. Mur kemudi
6. Peluru
7. Batang kemudi
CARA KERJA:
Bila roda kemudi diputar, maka gerakan ini diteruskan ke worm
shaft/poros cacing, sehingga nut (mur) kemudi akan bergerak
mendatar kekiri atau kanan. Sementara nut bergerak, sektor shaft juga
akan ikut berputar menggerakkan pittman arm yang diteruskan ke
roda depan melalui batang-batang kemudi/steering linkage.
TIPE RACK AND PINION
CARA KERJA:
Bila roda kemudi diputar, maka gerakan diteruskan ke roda gigi
pinion. Roda gigi pinion selanjutnya akan menggerakkan roda gigi
rack searah mendatar. Gerakan rack ini diiteruskan ke steering
knuckle melalui tie rod sehingga roda membelok.
c. STEERING LINKAGE
steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga
gerak dari steering gear ke roda depan. Gerakan roda kemudi harus
diteruskan ke roda-roda depan dengan akurat walaupun mobil
bergerak naik turun. Ada beberapa tipe steering linkage yaitu steering
linkage untuk suspensi rigid dan untuk suspensi independence.
STEERING LINKAGE
UNTUK SUSPENSI RIGID
Steering linkage tipe ini terdiri dari pitman arm, drag link, knuckle
arm, tie rod dan tie rod end. Tie rod mempunyai pipa untuk menyetel
panjangnya rod.
STEERING LINKAGE UNTUK
SUSPENSI INDEPENDENCE
Pada tipe ini terdapat sepasang tie rod yaitu yang disambungkan
dengan relay rod (pada tipe rask dan pinion, rack berfungsi sebagai
relay rod). Untuk menyetel panjangnya rod, maka dipasangkan
sebuah pipa diantara tie rod dan tie rod end.
SISTEM EPS (ELECTRONIC
POWER STEERING)
Electronic Power steering merupakan sistem yang membantu
pengoperasian steering waktu dibelokkan dengan menggunakan
motor listrik, dipakai pada kendaraan sedang dan kecil. Seperti halnya
pada power steering hidrolik yang berfungsi untuk meringankan
tenaga untuk memutar steering wheel, Elektronik Power Steering
tidak lagi menggunakan hidrolik sebagai power tetapi mengggunakan
motor DC yang dikontriol secara elektrik.
IDENTIFIKASI
KOMPONEN SISTEM EPS
a) KONTROL
UNIT/CONTROL
MODULE
Komponen ini adalah bagian terpenting dari sistem kontrol
elektronik, selain fungsi utamanya sebagai pengontrol tenaga dan arah
putaran motor, juga dilengkapi dengan Onboard Diagnostic System.
b) SENSOR
KECEPATAN/VVS
Berfungsi mendeteksi kecepatan kendaraan, biasanya dipasang
pada transmisi. VVS akan membangkitkan sinyal secara proposional
tergantung kecepatan kecepatan kendaraan, yang selanjutnya sinyal
tersebut akan dikirim speedometer dan control modul.
c) SENSOR TORQUE
Berfungsi mendeteksi besarnya gaya yang dibutuhkan serta arah
gerakan steering wheel, yang dikonversikan menjadi sinyal tegangan
listrik untuk dikirim ke control modul.
CARA KERJA SENSOR
TORQUE
1. Saat posisi stir lurus
pada posisi stir tidak diputar/lurus maka tidak terjadi puntiran
pada torque bar sehingga tidak terjadi penyimpangan putaran antara
input shaft dengan output shaft maka slider diam dan steel ball
ditengah dan tidak menyebabkan lever potensiometer bergerak (tidak
ada perubahan nilai resistan potensiometer).
2. Saat stir diputar kekanan/kekiri
Apabila stir diputar akan menyebabkan puntiran pada torque bar sehingga
terjadi penyimpangan antara input shaft dan output shaft maka slider bergerak
ke atas atau ke bawah, arah gerakan ini menyebabkan lever potensiometer
bergerak dan akan merubah nilai resistansi yang akan dikirimkan ke kontrol
modul.
d) MOTOR DAN KOPLING
Motor DC dipasangkan pada steering column terdiri dari sebuah
worm gear, sebuah kopling elektromagnetik dan sebuah motore DC.
Putaran motor diteruskan ke output shaft melalui kopling
elektromagnet-reduction gear.
e) GIGI KEMUDI/STEERING
COLUMN
f) BATERAI
Merupakan sumber tegangan untuk mensuplai arus ke sistem EPS
g) SINYAL PUTARAN
sinyal putaran yang diambilkan dari ignition coil melalui noise
suppresor memberikan informasi ke kontrol modul mesin berputar
atau tidak.
DIAGNOSA DAN PERBAIKAN
KERUSAKAN SISTEM EPS
Bila terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan atau pada komonen
elektronik atau sensor dapat dideteksi dengan keddipan lampu
indikator “EPS” yang terdapat pada instrumen panel.
PROSEDUR DIAGNOSA
DENGAN LAMPU INDIKATOR
DASHBOARD
a. Carilah monitor coupler
b. Hubungkan kabel termal A dan B pada monitor coupler
c. Putar steering kekanan dan kekiri dan tarik rem parkir
d. Start mesin
e. Bila terjadi kerusakan akan ditunjukan oleh kedipan lampu
indikator pada dashboard
f. Setelah tahu jumlah kedipan pada buku manual, maka kerusakan
pada sistem EPS akan nampak
TABEL KODE KERUSAKAN E PS
(SUZUKI KARIMUN)
HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN:
a. Kode kerusakan akan ditampilkan dari yang terkecil.
b. Kode kerusakan akan tersimpan di memori control module,
sehingga setelah perbaikan pastikan direset dengan cara melepas
baterai.
c. Kode kerusakan 22 akan ditunjukkan pada saat ignition switch
ON.
KELEBIHAN EPS
1. Kehilangan tenaga mesin sangat kecil
2. Konsumsi bahan bakar lebih irit
3. Lebih ringan dan kompak
4. EPS bekerja berdasarkan kecepatan kendaraan
5. Mudah dalam pemeriksaan
6. Lebih aman

Anda mungkin juga menyukai