Anda di halaman 1dari 13

Electric Power steering 1

MAKALAH
ELECTRIC POWER STEERING ( EPS )


Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Chasis Otomotif
Dosen Pengampu : Drs. C. Sudibyo, M.T.

Disusun oleh :
Sunu Triyatno (K2511046)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
Electric Power steering 2

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan lancar. Penulis menyadari karya makalah tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dosen pengampu Drs.C.Sudibyo,M.T atas bantuan moral dan materil yang telah diberikan.
2. Keluarga besar Universitas SebelasMaret (UNS), khususnya teman-teman angkatan 2011
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin atas dukungannya.
3. Berbagai pihak yang telah membantu proses terselesaikannya makalah ini Kami menyadari
makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran
dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikan makalah ini.




Surakarta, 1 November 2013

Penulis






Electric Power steering 3

DAFTAR ISI
Halaman Judul ..1
Kata Pengantar ......2
Daftar Isi ....3
PEMBAHASAN........4
1. Pengertian EPS ...4
2. Jenis EPS .5
3. Cara Kerja EPS ...5
4. Identifikasi Komponen Sistem EPS ...6
5. Keunggulan EPS ...10
6. Perawatan EPS ..11
7. Diagnosa dan Perbaikan Kerusakan EPS ..11
Daftar Pustaka .....13











Electric Power steering 4

ELECTRIC POWER STEERING (EPS)
1. Pengertian Electric Power Steering (EPS)
Electric Power Steering (EPS) merupakan sistem yang membantu pengoperasian
stering waktu dibelokkan dengan menggukan motor listrik, dipakai pada kendaraan
sedang dan kecil.



Electric Power Steering (EPS) merupakan teknologi pengganti dari power steering
hidraulis. Meski memiliki fungsi yang sama untuk meringankan putaran kemudi saat
kendaraan belum berjalan atau ketika dalam kecepatan rendah. Tetapi ada beberapa hal
yang senantiasa perlu diketahui terkait EPS.
Pertama, konstruksi EPS menggunakan perangkat motor listrik untuk
menggerakkan batang steer sesuai dengan sudut putar steer dan kecepatan kendaraan.
Motor EPS hanya mengandalkan tegangan dari accu untuk memutar motor EPS,
sedangkan power steering hidraulis menggunakan putaran mesin melalui v-beltuntuk
menggerakkan pompa agar menghasilkan minyakpower steering bertekanan tinggi yang
nantinya diteruskan ke rack steer yang tersambung langsung dengan roda kedua sisi,
sehingga saat kita memutar kemudi akan terasa ringan.
Kedua, EPS Lebih efisien, dengan tidak adanya pompa yang digerakkan oleh
mesin maka secara otomatis beban mesin berkurang sehingga konsumsi bahan bakar akan
lebih efisien.
Ketiga, EPS tidak memerlukan perawatan atau penggantian komponen secara
berkala, hanya perlu dicek secara fisiknya dari kotoran dan kekencangan sambungan
kabelnya saat melakukan perawatan berkala kendaraan.
Keempat, diagnosa kerusakan pada EPS dilengkapi dengan indikator malfungsi
(bentuk kemudi dilengkapi tanda seru). Dalam kondisi normal saat kunci kontak ON
lampu indikator akan menyala dan akan mati sesaat mesin hidup.
Saat terdapat malfungsi pada sistem ini, indikator akan menyala saat mesin hidup.
Tetapi tidak perlu khawatir dalam kondisi ini mobil masih bisa jalan sampai ke bengkel
terdekat, untuk selanjutnya dilakukan diagnosa di bengkel untuk diketahui kerusakannya
Electric Power steering 5

2. Jenis Electric Power Steering (EPS)

EPS mempunyai 2 jenis yaitu :
a. Fully Electric, secara langsung gerakan kemudi dibantu oleh motor elektrik, yang
letaknya tidak menempel pada mesin melainkan pada steering column.
b. Semi Electric, motor elektrik sebagai pendorong sistem hidraulik dan masih
memerlukan minyak agar gerakan kemudi menjadi ringan, letaknya juga telah tidak
menempel di mesin.
Kendaraan yang menggunakan EPS mempunyai banyak keuntungan karena dengan
mengaplikasikan electronic computer unit dalam mengatur putaran motor sesuai dengan
gerak kemudi dan tidak membebani mesin, sehingga putaran kemudi menjadi lebih
responsif dan konsumsi bahan bakar menjadi irit. Keuntungan lainnya, EPS dapat lebih
hemat dalam biaya perawatan (free maintenance) dan didesain tidak mudah rusak karena
sudah tidak menggunakan komponen-komponen seperti pada sistem hidraulik power
steering (HPS).

3. Cara Kerja Electric Power Steering (EPS)



Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke
posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan
dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise
Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor
listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu
sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module
ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang
sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut,
Electric Power steering 6

Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik
untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle
Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi
bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya
dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi
sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai
kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor,
Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator
EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan.
Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas
hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS
ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk
dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power
steering.

4. Identifikasi Komponen Sistem EPS
Seperti halnya pada power steering hidrolik yang berfungsi untuk meringankan
tenaga untuk memutar steering wheel, Elektronik Power Steering tidak lagi menggunakan
hidrolik sebagai power tetapi menggunakan motor DC yang dikontrol secara elektrik,
dengan demikian dibandingkan dengan Hydraulic Power Steering memiliki beberapa
kelebihan antara lain :
Kehilangan tenaga mesin sangat kecil
Konsumsi bahan bakar lebih irit
Lebih ringan dan kompak
EPS bekerja berdasarkan kecepatan kendaraan
Mudah dalam pemeriksaan
Lebih aman
Komponen-komponen utama Elektronik Power Steering antara lain:


Electric Power steering 7

Keterangan :
1. Kontrol Unit EPS
2. Sensor Kecepatan Kendaraan
3. Sensor Torque
4. Motor Power dan kopling
5. Gigi kemudi
6. Baterai
7. Sinyal putaran mesin

a. Kontrol Unit/Control Module
Komponen ini adalah bagian terpenting dari sistem kontrol elektronik, selain
fungsi utamanya sebagai pengontrol tenaga dan arah putaran motor, juga dilengkapi
dengan Onboard Diagnostic System.

Control Module
b. Sensor Kecepatan / VSS
Berfunsi mendeteksi kecepatan kendaraan, biasanya dipasang pada transmisi.
VSS akan membangkitkan sinyal secara proposional tergantung kecepatan kendaraan
yang selanjutnya sinyal tersebut akan dikirim ke speedometer dan control modul.

Sensor VSS
Electric Power steering 8

c. Sensor Torque
Berfungsi mendeteksi besarnya gaya yang dibutuhkan serta arah gerakan steering
wheel, yang dikonversikan menjadi sinyal tegangan listrik untuk dikirim ke control
modul.
Cara kerja Sensor Torque :
Saat posisi stir lurus
Pada posisi stir tidak diputar/lurus maka tidak terjadi puntiran pada torque
bar sehingga tidak terjadi penyimpangan putaran antara input shaft dengan
output shaft maka slider diam dan steel ball ditengah dan tidak menyebabkan
lever potensiometer bergerak (tidak ada perubahan nilai resistan
potensiometer.

Torque posisi lurus
Saat stir diputar kekanan/kekiri
Apabila stir diputar akan menyebabkan puntiran pada torque bar sehingga
terjadi penyimpangan antara input shaft dan output shaft maka slider bergerak
keatas atau ke bawah, arah gerakan ini menyebabkan lever potensiometer
bergerak dan akan merubah nilai resistansi yang akan dikirimkan ke kontrol
modul.

Torque posisi belok


Electric Power steering 9

d. Motor dan kopling
Motor DC dipasangkan pada steering column terdiri dari sebuah worm gear,
sebuah kopling elektromagnetik dan sebuah motor DC. Putaran motor diteruskan ke
output shaft melalui kopling elektromagnet-reduction gear.

Motor dan Kopling

e. Gigi kemudi/steering colum


Gigi kemudi

f. Baterai
Merupakan sumber tegangan untuk mensuplai arus ke sistem EPS.

Baterai


Electric Power steering 10

g. Sinyal putaran
Sinyal putaran yang diambilkan dari ignation coil melalui noise suppresor
memberikan informasi ke kontrol modul mesin berputar atau tidak.


Sensor putaran

5. Keunggulan Electric Power Steering (EPS)
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa
mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger
yang ada pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik
steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan
untuk memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan
dan kondisi kemudi.

a. Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
b. Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
c. Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk
menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
d. Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi
netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih
stabil.
e. Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat,
meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi
arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi
tinggi sama seperti power steering konvensional.
f. Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal,
temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih
bisa di dapat.

6. Perawatan Electric Power Steering (EPS)
Sebagai komponen yang relatif tanpa perlu lagi melakukan perawatan. Umumnya
sebatas melakukan perawatan pada komponen luar rangkaian motor elektrik. Pasalnya,
parts pengganti seperti dinamo, sensor dan komponen kecil lainnya belum dijual di
pasaran. Jika terjadi kerusakan, umumnya harus mengganti satu rangkaian. Misalnya
Electric Power steering 11

model steer column yang tergabung dengan dinamo atau dengan racksteer.
Walau komponen tersebut didesain tidak mudah rusak. Sebaiknya air jangan
masuk ke motor elektrik. Seperti saat cuci mobil. Terutama buat yang letaknya tergabung
dengan racksteer atau di kolong mobil, beber Rachmansyah Nasution.
Sebagai perawatan, menurut Rachman komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin
waktu mobil dalam kondisi terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa
kondisi kabel penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen
yang bisa kemasukan air. Mulai dari bagian soket. Bisa ditutupi dengan balutan lakban,
pesannya.
Sekring EPS yang umumnya tertancap dalam kotak sekring dalam kabin mesin
perlu diperiksa juga. Biar enggak bermasalah, bisa semprot dengan cairan sejenis
pembersih atau contact cleaner. Atau diganti setelah tampak kendur.
Selain itu, komponen penunjang lain seperti karet boot steer dan joint steer bisa dirawat
seperti biasa. Jika tampak sobek hingga getas pada sistem semi electric artinya perlu
penggantian segera. Jika joint steer dan bagian tie rod mulai oblak artinya perlu
penggantian juga seperti merawat PS biasa saja.

7. Diagnosa dan Perbaikan Kerusakan EPS
Bila terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan atau pada komponen elektronik atau
sensor dapat dideteksi dengan kedipan lampu indikator EPS yang terdapat pada
instrumen panel.

Lampu indikakator EPS
Prosedur untuk diagnosa dengan menggunakan lampu indikator pada dashboard :
a. Carilah monitor coupler
b. Hubungkan kabel termnal A dan B pada monitor coupler
c. Putar steering kekanan dan kekiri dan tarik rem parkir.
d. Start mesin
e. Bila terjadi kerusakan akan ditunjukkan oleh kedipan lampu indikator pada dashboar.
f. Setelah tahu jumlah kedipan lihat kode kedipan pada buku manual, maka kerusakan
pada sistem EPS akan nampak.

Electric Power steering 12

Tabel Kode kerusakan EPS (Susuki Karimun)

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
a. Kode kerusakan akan ditampilkan dari yang terkecil.
b. Kode kerusakan akan tersimpan di memori control module, sehingga setelah perbaikan
pastikan direset dengan cara melepas baterai.
c. Kode kerusakan 22 akan ditunjukkan pada saat ignation swicth ON








Electric Power steering 13

DAFTAR PUSTAKA

1. http://giskapuas.blogspot.com/2012/01/pengertian-elektrik-power-steering-eps.html
2. http://xtop-gear.com/general/electric-power-steeringeps/
3. Electric Power Steering (EPS), Sistem Kemudi Lebih Responsif
4. http://www.liektoyota.com/2011/12/electric-power-steering-eps-sistem-kemudi-lebih-
responsif/
5. http://riwadgalang.blogspot.com/2012/06/power-steering.html
6. http://www.trisanggaraya.com/rental-mobil-jakarta-electric-power-steering-eps/
7. http://purnama-bgp.blogspot.com/2012/11/makalah-power-steering.html

Anda mungkin juga menyukai