Anda di halaman 1dari 27

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad saw, para keluarga dan sahabatnya, juga selaku pengikut
ajaran yang diembannya.
Berkat rahmat dari Allah SWT, saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
Kelistrikan Otomotif tentang baterai / accu ini. Terima kasih kepada bapak dosen
yang telah memberikan arahan terkait tugas ini. Terima kasih saya ucapkan
kepada teman-teman yang telah memberi banyak saran dan pengetahuan untuk
saya.
Tidak menutup kemungkinan dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif. Saya berharap tugas ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan
umumnya bagi pembaca.

Malang, 1 Desember 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah baterai / accu....................................................................... 3
B. Pengertian baterai / accu.................................................................. 4
C. Komponen baterai............................................................................ 5
D. Fungsi baterai................................................................................... 12
E. Prinsip kerja baterai......................................................................... 12
F. Macam macam accu......................................................................... 14
G. Rangkaian instalasi pemakaian baterai............................................ 18
H. Kerusakan pada baterai.................................................................... 19
I. Pemeriksaan dan perawatan baterai................................................. 20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 23
B. Saran................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 24

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era yang semakain canggih ini terdapat beberapa alat-alat baru yang
tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari salah satunya yaitu baterai.
Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan
tenaganya dalam bentuk listrik.
Penggunaan baterai ini sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari
manusia seperti dalam penggunaaan pada laptop, televisi, hanphone, dll.
Pengaruh penggunaan baterai sangat diperlukan dan bersifat positif cukup
besar . Baterai yang digunakan tentunya tidak sama, terdapat beberapa macam
baterai sesuai dengan kegunaannya.
Oleh karena itu, teknologi yang semakin canggih membuat sebagian orang
berpikir bagaiman cara pembuatan baterai dan apa saja bahan-bahan yang
diperlukan dalam baterai. Dalam kajian ini, kita akan bahan macam-macan
baterai dan apa kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah penemuan baterai ?
2. Apa yang dimaksud dengan baterai ?
3. Komponen apa saja yang terdapat dalam baterai ?
4. Apa saja fungsi dari baterai ?
5. Bagaimana prinsip kerja dari baterai ?
6. Apa saja macam macam accu ?
7. Bagaimana rangkaian instalasi pemakaian baterai ?
8. Apa saja kerusakan pada baterai ?
9. Bagaimana pemeriksaan dan perawatan pada baterai ?

1
C. Tujuan
1. Mengetahui penggunaan baterai dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengetahui bahan-bahan dalam pembuatan baterai.
3. Mengetahui macan-macam baterai.
4. Mengetahui cara kerja baterai.
5. Mengetahui cara perawatan baterai.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH BATERAI / ACCU

Baterai telah ada mungkin lebih lama dari Anda. Pada tahun 1938,
arkeolog Wilhelm Konig menemukan beberapa pot tanah liat yang aneh saat
menggali di Khujut Rabu, sekarang bernama Baghdad, Irak. Sebuah wadah
yang memiliki panjang sekitar 5 inci (12,7 cm), berisi sebuah batang besi
terbungkus tembaga berasal dari sekitar tahun 200 SM. Pengujian
menunjukkan bahwa bejana tersebut dulu pernah diisi dengan zat asam seperti
cuka atau anggur, yang membuat Konig percaya bahwa bejana ini merupakan
sebuah baterai kuno. Sejak penemuan tersebut, para ilmuan telah menghasilkan
replika pot yang sebenarnya mampu menghasilkan muatan listrik. “Baterai
Baghdad” tersebut mungkin telah digunakan untuk ritual agama, tujuan
pengobatan , atau bahkan elektroplating.

Pada tahun 1799, fisikawan Italia Alessandro Volta menciptakan baterai


pertama dengan susunan lapisan seng, karton atau kain, dan perak yang
direndam di air garam. Pengaturan ini, yang disebut tumpukan volta, ini bukan
perangkat pertama untuk menciptakan listrik, tapi ini adalah yang pertama
memancarkan listrik yang stabil, arus yang tahan lama. Namun, ada beberapa
kelemahan dari penemuan Volta. Ketinggian di mana lapisan bisa ditumpuk
terbatas karena berat tumpukan akan membuat air garam keluar dari karton

3
atau kain. Cakram logam juga cenderung cepat korosi, memperpendek umur
baterai. Meskipun begitu, satuan gaya gerak listrik yang digunakan hingga saat
ini adalah Volt untuk menghormati prestasi Volta.

Terobosan berikutnya dalam teknologi baterai datang pada tahun 1836


ketika kimiawan Inggris, John Frederick Daniell menemukan sel Daniell. Pada
awal baterai ini, piring tembaga ditempatkan di bagian bawah wadah kaca dan
larutan sulfat tembaga dituangkan di atas piring mengisi setengah wadah kaca.
Kemudian pelat seng digantung dalam wadah, dan larutan sulfat seng
ditambahkan. Karena tembaga sulfat lebih padat daripada seng sulfat, larutan
seng melayang di atas larutan tembaga dan dikelilingi lempeng seng. Kabel
yang terhubung ke plat seng mewakili terminal negatif, sedangkan yang
terhubung ke pelat tembaga adalah terminal positif. Tentu saja, pengaturan ini
tidak akan berfungsi dengan baik dalam senter, tapi untuk aplikasi stasioner ini
bekerja dengan baik. Bahkan, sel Daniell adalah cara yang umum digunakan
untuk memberi listrik pada bel pintu dan telepon sebelum generasi listrik
disempurnakan.
Pada tahun 1898, Colombia Dry Cell menjadi yang pertama baterai
komersial yang tersedia dijual di Amerika Serikat. Produsen, Perusahaan
Karbon Nasional, kemudian menjadi Perusahaan Baterai Eveready, yang
memproduksi merek Energizer.

4
B. PENGERTIAN BATERAI / ACCU
Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan
lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang
dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem
kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai
kehilangan energi kimia, maka alternator mensuplainya kembali ke dalam
baterai (yang disebut pengisian). Baterai menyimpan listrik dalam bentuk
energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali dan
terus menerus.
ACCU(mulator) atau sering disebut aki, adalah salah satu komponen
utama dalam kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan
aki untuk dapat menghidupkan mesin mobil (mencatu arus pada dinamo stater
kendaraan). Aki mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga listrik. Di
pasaran saat ini sangat beragam jumlah dan jenis aki yang dapat ditemui. Aki
untuk mobil biasanya mempunyai tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan untuk
motor ada tiga jenis yaitu, dengan tegangan 12 Volt, 9 volt dan ada juga yang
bertegangan 6 Volt. Selain itu juga dapat ditemukan pula aki yang khusus
untuk menyalakan tape atau radio dengan tegangan juga yang dapat diatur
dengan rentang 3, 6, 9, dan 12 Volt. Tentu saja aki jenis ini dapat dimuati
kembali (recharge) apabila muatannya telah berkurang atau habis.

C. KOMPONEN BATERAI
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan
negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah.
Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya
dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam
masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit.
Komponen utama baterai / accu :
1. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan
jumlah selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level  dan
5
lower level , sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau
plastik, wadah untuk accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt
terbagi atas 6 sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas
dan bawah (Upper dan Lower). Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar
dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila
ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai
dibuat dari bahan yang sama seperti bak/wadah.
2. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O) dengan
asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O  dan dan 36 %
SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis
1,270. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi
penuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini
disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada
masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260
mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit
yang berat jenisnya 1,280 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam
sulfat.
Pelat-pelat baterai harus selalu terendam cairan elektrolit, sebaiknya
tinggi cairan elektrolit 4 - 10 mm diatas bagian tertinggi dari pelat. Bila
sebagian pelat tidak terendam cairan elektrolit maka bagian pada pelat
yang tidak terendam tersebut akan langsung berhubungan dengan udara
akibatnya bagian tersebut akan rusak dan tak dapat dipergunakan dalam
suatu reaksi kimia yang diharapkan, contoh, sulfat tidak bisa lagi
menempel pada bagian dari pelat yang rusak, sebab itu bisa ditemukan
konsentrasi sulfat yang sangat tinggi dari ruang sel yang sebagian pelatnya
sudah rusak akibat sulfat yang sudah tidak bisa lagi bereaksi dengan
bagian yang rusak dari pelat. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi
cairan elektrolit dalam baterai kendaraan bermotor setidaknya 1 bulan
sekali (kalau perlu tiap 2 minggu sekali agar lebih aman) karena senyawa
dari cairan elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada

6
proses pengisian (charging), misalnya pengisian yang diberikan oleh
alternator.
Bagaimana jika cairan terlalu tinggi? Ini juga tidak baik karena cairan
elektrolit bisa tumpah melalui lubang-lubang sel (misalnya pada saat
terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda yang ada disekitar
baterai akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga/dudukan baterai,
dan bodi kendaraan akan terkorosi, selain itu proses pendinginan dari
panasnya cairan elektrolit baterai oleh udara yang ada dalam sel tidak
efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan juga asam
sulfat akan berkurang karena tumpah keluar; bila asam sulfat berkurang
dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan maksimal
karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal sehingga
tenaga/kapasitas yang bisa diberikan akan berkurang, yang sebelumnya
bisa menyuplai -katakanlah- 7 ampere dalam satu jam menjadi kurang dari
7 ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa memberikan pasokan
tenaga sampai -katakanlah- 1 jam kini kurang dari 1 jam isi/tenaga baterai
sudah habis.
3. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat
ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat
pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan
gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat
mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
4. Pelat negatif dan positif
Pelat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai.
Kualitas pelat sangat menentukan kualitas baterai tersebut, pelat-pelat
tersebut terdiri dari paduan timbal-antimon, yang diisi dengan suatu bahan
aktif. Bahan aktif pada pelat positif adalah Timbal Peroksida yang
berwarna cokelat, sedang pada pelat negatif adalah spons-timbal yang
berwarna abu-abu.
Plat Positif
a. Lead grid

7
b. Lead peroxida (grid filling)
Plat Negatif
a. Lead grid
b. Lead sulfat (grid filling)
Hal hal tentang plat
 Plat positif terbuat dari lead peroxida
 Plat negatif terbuat dari spongy lead
 Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun
beberapa baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.
 Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif dan
negatif. Kemasan baterai dibuat dari bahan plastik atau bahan lain yang
tahan terhadap asam.
 Cairan didalam baterai disebut sebagai elektrolit. Cairan mengandung
kira-kira 60% air dan 40% asam sulfat.
5. Separator dan Lapisan Serat Gelas (fiber glass )
Antara pelat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang
terbuat dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan
serat gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena
timbal peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah
rontok jika dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu
lapisan serat gelas juga berfungsi melindungi separator.
6. Penghubung Sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel
baterai (-) dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6
volt mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan
mempunyai voltase sebesar 2 volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan
timbal-antimon. Ada dua cara menghubungkan sel-sel tersebut. Yang
pertama melalui atas dinding penyekat (Over The Partition) dan yang
kedua melalui dinding penyekat (Through The Partition). Terminal
terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda positif (+) dan yang lain
negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan.
Referensi lain:
8
1. Grid
Peran grid adalah untuk menjaga bahan-bahan aktif dan
konduksi/penghantaran energi listrik. Jadi grid harus tahan lama secara
mekanis dan sangat tahan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh
larutan asam belerang (sulfuric acid) dan berkemampuan baik dalam
menghantarkan arus listrik. Dalam accu konvensional lempengan grid
memakai bahan lead-antimony alloy, tetapi kemudian ditemukan bahwa
lead-antimony alloy tersebut menjadi penyebab utama dari self-discharge
dan penurunan arus listrik.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kalsium dipergunakan untuk
menggantikan lead-antimony alloy, dan teknik produksi expand-grid
diperkenalkan kemudian. Teknik ini menggunakan kalsium jenis baru
yang diproses secara khusus, yang terdiri dari campuran timah, kalsium,
timah putih, dsb.

2. Lempengan (elektroda)
Elektroda positif dan elektroda negatif diisi oleh campuran serbuk
timah yang dipadatkan, oksidasi timah, asam belerang yang dicampur air,
yang direkatkan. Lalu menjalani proses pengawetan, pengeringan,
perubahan wujud, dsb.
Elektroda positif menggunakan timah dioksida sementara elektroda
negatif menggunakan timah spon sebagai bahan aktifnya.

9
3. Penyekat (separator)
Penyekat digunakan sebagai pemisah antara elektroda positif dan
negatif guna mencegah hubungan arus pendek di antara kedua lempengan
tersebut.
Penyekat harus mampu menyerap dan tidak menghantarkan arus.
Karena elektroda mempunyai sifat yang bias melebur dengan sendirinya,
maka penyekat harus tahan lama secara mekanis dan tahan atas asam serta
tidak mencair dan mempengaruhi elektroda. Untuk memenuhi kondisi
tersebut, diperlukan bahan yang kuat terbuat dari plastik banyak digunakan
sebagai penyekat dalam accu.
Beragam bentuk penyekat ditemukan seperti tipe kantong dan tipe
lempengan mendatar. Tipe kantong memiliki kredibilitas yang tinggi, hal
ini disebabkan karena kemampuannya mencegah hubungan arus pendek
yang mungkin ditimbulkan di dasar dan di luar lempengan.

4. Susunan lempengan (kelompok sel)


Susunan lempengan adalah satu barisan dari lempengan elektroda
positif/negatif dan pemisah, yang dilas ke pengikat yang terletak pada
kutub elektroda.
Satu Sel (satuan accu) terdiri dari satu susunan lempengan, tanpa
memperhatikan jumlah lempengan dan ukuran sakelar voltase yang
terbuka menghasilkan 2.1V setiap sel, accu 12V terdiri dari 6 sel yang
dihubungkan dalam rangkaian seri.

10
5. Kemasan Accu
Kemasan accu terbuat dari plastik, accu 12V berisi 6 sel didalamnya.
Pada accu konvensional, di dasar setiap sel terdapat dudukan lempengan
positif dan negatif yang diletakkan terpisah pada masing-masing dudukan.
Peran dari dudukan ini adalah untuk menyangga susunan lempengan dan
untuk mencegah hubungan arus pendek yang disebabkan oleh kumpulan
endapan bahan-bahan aktif yang keluar dari elektroda. Baru-baru ini,
penyekat jenis kantong digunakan sebagai metode pencegahan hubungan
arus pendek.
Dengan tipe pemisah seperti ini endapan bahan aktif yang keluar dari
elektroda akan ditahan di dalam penyekat sehingga saat ini beberapa
kemasan aki tidak mempunyai dudukan.

6. Tutup atas dan sumbat


Tutup atas adalah selembar plastik yang digunakan menjaga
kekedapan udara di dalam kemasan accu. Lembaran ini direkatkan dengan
kuat pada bagian atas kemasan dengan menggunakan bahan perekat
khusus atau dipanaskan. Pada tutup atas juga terdapat lubang bersumbat
11
yang dipergunakan untuk menambahkan air, larutan asam belerang atau
untuk mengukur berat jenis elektrolit dan temperatur di dalam kemasan
accu.
Sumbat lubang juga dipergunakan untuk mencegah kotoran masuk
dan kebocoran elektrolit. Gas hidrogen dan gas oksigen yang dihasilkan
dari reaksi kimia yang terjadi di dalam kemasan accu juga disalurkan
melalui bagian atas dan samping sumbat lubang.

7. Pemisah sel/terminal
Setiap sel terhubung satu baris oleh lempengan timah. Penghubung
besar dirancang dengan tujuan untuk mencegah turunnya voltase ketika
arus tegangan tinggi sedang mengalir pada tahap pertama. Terminal di
accu mobil terbuat dari lempengan timah yang dipakai untuk
menghubungkan sakelar eksternal.

D. FUNGSI BATERAI
Baterai atau accu pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai
(menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan
komponen komponen kelistrikan lainnya. Selain itu baterai atau accu bisa
digunakan untuk menstabilkan tegangan ( stabilisator ).Bila kita amati lebih
detail maka fungsi baterai adalah:

12
1. Saat mesin mati sebagai sumber energi untuk menghidupkan asessoris,
penerangan, radio, dsb.
2. Saat starter untuk menghidupkan sistem starter
3. Saat mesin hidup sebagai stabiliser suplai listrik pada kendaraan, dimana
pada saat hidup energi listrik bersumber dari alternator.
E. PRINSIP KERJA BATERAI
Baterai adalah perangkat yang mampu menghasilkan tegangan DC, yaitu
dengan cara mengubah energi kimia yang terkandung didalamnya menjadi
energi listrik melalui reaksi elektro kima, Redoks (Reduksi – Oksidasi).
Terdapat 2 proses yang terjadi pada baterai :
1. Proses Pengisian : Proses pengubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Bila baterai dihubungkan dengan beban maka, elektron mengalir ke
elektroda positif (PbO2) melalui beban dari elektroda negatif (Pb),
kemudian ion-ion negatif mengalir ke  elektroda positif dan ion-ion positif
mengalir ke elektroda negatif. Arus listrik dapat mengalir disebabkan
adanya elektron yang bergerak ke dan/atau dari elektroda sel melalui
reaksi ion antara molekul elektroda dengan molekul elektrolit sehingga
memberikan jalan bagi elektron untuk mengalir.
Reaksi kimia yang terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:
Setiap molekul cairan elektrolit Asam sulfat (H2SO4) dalam sel
tersebut pecah menjadi dua yaitu ion hydrogen yang bermuatan positif
(2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatif (SO42-)
Bila baterai dibebani, maka tiap ion negatif sulfat (SO42-)akan
bereaksi dengan plat timah murni (Pb) menjadi timah sulfat (PbSO4)
sambil melepaskan dua elektron. Sedangkan sepasang ion hidrogen (2H+ )
akan bereaksi dengan plat timah peroksida (PbO2) menjadi timah sulfat
(PbSO4) sambil mengambil dua elektron dan bersenyawa dengan satu
atom oksigen untuk membentuk air (H2O). Pengambilan dan pemberian
elektron dalam proses kimia ini akan menyebabkan timbulnya beda
potensial listrik antara kutub-kutub sel baterai.
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis
alias dalam keadaan discharge.

13
PbO2 = Timah peroxida (katub positif / anoda)
Pb = Timah murni (kutub negatif/katoda)
2H2SO4= Asam sulfat (elektrolit)
PbSO4 = Timah sulfat (kutub positif dan negatif setelah proses
pengosongan)
H2O= Air yang terjadi setelah pengosongan
Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam
melekat pada pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya
sangat rendah dan hampir melulu hanya terdiri dari air (H 2O), akibatnya
berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm3 dan ini mendekati
berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih berkapasitas
penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat
jenis inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau
sudah berkurang yaitu dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer
ini merupakan salah satu alat yang wajib ada di bengkel baterai (bengkel
yang menyediakan jasa setrum/cas baterai). Selain itu pada saat baterai
dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O)
dimana air ini bisa membeku, cover baterai pecah dan pelat-pelat menjadi
rusak.
2. Proses Pengosongan : Proses pengubahan energi kimia menjadi energi
listrik.
Proses ini adalah kebalikan dari proses pengosongan dimana arus
listrik dialirkan yang arahnya berlawanan dengan arus yang terjadi pada
saat pengosongan. Pada proses ini setiap molekul air terurai. Ion oksigen
yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb pada plat positif membentuk
timah peroxida (PbO2). Sedangkan tiap pasang ion hidrogen (2H+) yang
dekat plat negatif bersatu dengan ion negatif Sulfat (SO4--) pada plat
negatif untuk membentuk asam sulfat.

14
F. MACAM MACAM ACCU
1. Accu Basah

Accu basah sudah sejak lama banyak digunakan pada berbagai kendaraan.
Accu jenis ini adalah yang paling umum dan sering dijumpai. Umumnya accu
basah menggunakan wadah yang semi transparan, sehingga cairan yang
terdapat didalamnya dapat terlihat dengan jelas. Cairan elektrolit yang diisikan
biasanya disebut  air accu atau air zuur (untuk accu baru), yang berfungsi untuk
merendam sel-sel accu. Volume air accu tersebut harus selalu berada diatas
batas minimal agar dapat tetap merendam sel-sel yang berada di dalam wadah
tersebut. Jika volume air kurang dari batas minimal, maka sel penyimpanan
arus akan ter-oksidasi dan berkarat. Untuk menambah volume cairan, cukup
gunakan air destilasi, bukan air zuur. Perbedaan diantara keduanya dapat
dilihat berdasarkan warna tutup botolnya. Umumnya Air zuur dikemas dalam
botol dengan tutup berwarna merah, sementara air destilasi dikemas dalam
botol dengan tutup berwarna biru.
Hingga saat ini accu yang populer digunakan adalah accu model basah
yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang
dengan penutup yang berfungsi untuk menambah air accu saat ia kekurangan
akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air accu. Sel-selnya
menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan accu jenis ini adalah pemilik
harus rajin memeriksa ketinggian level air accu secara rutin. Cairannya bersifat
sangat korosif. Uap air accu mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar
15
dan meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling
besar dibanding accu lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia
didiamkan terlalu lama. Accu basah di bagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Accu Hybrid

Pada dasarnya accu hybrid tak jauh berbeda dengan accu basah. Bedanya
terdapat pada material komponen sel accu. Pada aki hybrid selnya
menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-). Accu
jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari accu
basah konvensional.

b. Accu Calcium

Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Accu
jenis ini memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat
penguapannya pun lebih kecil dibanding accu basah konvensional.

c. Accu Bebas Perawatan / Maintenance Free (MF)

Accu jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan
tingkat penguapan air accu. Uap accu yang terbentuk akan mengalami
kondensasi sehingga kembali menjadi air murni yang menjaga level air accu
selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air accu.
16
Accu jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis accu hybrid maupun accu
kalsium.

d. Accu Sealed (accu tertutup)

Accu jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring
berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup
rapat. Accu jenis ini kerap dijuluki sebagai accu kering. Sifat elektrolitnya
memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih baik. Karena sel terbuat
dari bahan kalsium, accu ini memiliki kemampuan penyimpanan listrik yang
jauh lebih baik seperti pada accu jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia
memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga accu sealed ini masih
mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.
Kemasannya yang tertutup rapat membuat accu jenis ini bebas ditempatkan
dengan berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya
tertutup rapat pula accu seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi
sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang
mesin.

2. Accu Kering

Accu kering merupakan bentuk pengembangan dari accu basah yang


penggunaannya kini semakin populer. Secara fisik, perbedaannya dengan accu
basah dapat dilihat melalui wadahnya yang berwarna gelap atau tidak

17
transparan. Selain itu accu kering juga tidak memiliki lubang-lubang untuk
mengisi air accu. Cairan yang terdapat didalamnya berwujud gel, yang
digunakan sebagai pengganti cairan elektrolit. Tingkat penguapan Gel ini
sangat minim. Dan saat menguap, uap tersebut tidak dibuang keluar, tetapi
tetap tertampung didalam wadah, sehingga volumenya tetap terjaga. Dengan
demikian, maka accu jenis ini tidak membutuhkan perhatian khusus atau
umumnya disebut Maintenance Free.
Sebagai salah satu bagian terpenting dari sistem kelistrikan, accu tidak
hanya menyimpan namun juga menyalurkan listrik ke seluruh perangkat
elektronik di mobil. Walaupun dewasa ini telah banyak beredar jenis Accu
kering yang hampir tidak membutuhkan perawatan, tetapi penggunaan Accu
basah masih banyak dijumpai karena harganya yang lebih terjangkau.
Kesimpulannya Accu basah membutuhkan perawatan, artinya Anda perlu
meluangkan waktu secara rutin untuk memeriksa ketinggian cairan dan
memastikan bahwa cairan tersebut tetap berada pada batas yang seharusnya.
Namun selain harganya yang lebih terjangkau, jika perawatan dilakukan secara
tepat dan teratur, accu basah cenderung memiliki umur yang lebih panjang
dibandingakan accu kering.

G. RANGKAIAN INSTALASI PEMAKAIAN BATERAI


1. Rangkaian Seri

Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai di jumper menjadi satu
rangkaian, maka tegangannya akan bertambah tetapi arusnya tetap.
2. Rangkaian Paralel

18
Pada Rangkaian Paralel jika dua buah baterai di jumper menjadi satu,
maka tegangannya tidak bertambah (tetap) tetapi arusnya bertambah.
3. Rangkaian Seri – Paralel

Pada Rangkaian Seri-Paralel, jika tiga buah baterai di jumper menjadi


satu, maka tegangannya bertambah, (terakumulasi hanya dua buah
baterai) dan arusnya pun bertambah lebih besar.

RANGKAIAN INSTALASI PENGISIAN BATERAI


a. Pengisian Lambat

Pengisian lambat membutuhkan waktu 6 - 8 jam


b. Pengisian Cepat

19
Pengisian cepat membutuhkan waktu 3 jam

H. KERUSAKAN – KERUSAKAN BATERAI


1. Kotak baterai retak atau pecah
2. Sel baterai rusak
3. Tutup baterai tersumbat sehingga baterai melembung
4. Terminal baterai korosif
5. Air aki selalu kering
6. Tegangan baterai selalu turun
I. PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN BATERAI
1. Pemeriksaan Baterai
Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya.
Terdapat 3 kelompok pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering
dilakukan, yaitu:
1. Pemeriksaan Visual
2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran
3. Pengujian Beban
2. Perawatan Baterai
Yang menyebabkan aki tekor yaitu:
1. pemakaian aki secara berlebihan, misal penambahan lampu lampu yang
tidak perlu, penambahan audio yang bisa berlebihan (pada mobil), dan
lain-lain. Dan pemaksaan penyetarteran kendaraan jika tidak mau
distarter.
2. ada jalur yang hubung pendek atau konslet, tapi seharusnya jika konslet
sekeringnya putus,tetapi masalahnya banyak orang yang tidak tahu tapi
20
mengganti sekering dengan ampere yang lebih besar, katanya biar tidak
cepat putus. Karena sekering memang dirancang agar putus jika ada
arus yang berlebihan.
3. kiprok yang berwujud dioda bridge sebagai penyuplai daya ke aki
sudah rusak. jika kiprok rusak dan tidak bisa menyuplai listrik ke accu,
jelas accu akan kehabisan dayanya, cepat atau lambat.
Agar baterai / accu awet, maka hal yang perlu diperhatikan:
1. Perhatikan permukaan cairan accu yang harus berada antara garis
permukaan atas dan garis permukaan bawah, Periksa penggunaanya
setiap 2 bulan sekali. Tambahkan air accu apabila air accu tidak berada
diantara garis permukaan atas dan bawah.
2. Dalam mengisi air accu yang bening itu ada aturannya. Disarankan agar
pengisiannya tidak sampai melebihi batas maksimal tanda upper yang
tertera di bagian sisi accu.

3. Jika sampai lebih, kemungkinan akan terjadi karat akibat kadar oksidasi
yang tinggi antara besi di dalam accu dengan cairan accu yang
mengandung H2SO4 yang mengandung asam. Ini bisa bikin accu tak
awet
4. Faktor lain, bisa disebabkan kekurangan air accu. Jika isi air accu
berkurang selama digunakan, itu masih dianggap wajar dan normal.
Karena adanya penguapan akibat proses pengisian berlangsung. Yang
pasti kita harus teliti dengan melakukan pengecekkan minimal satu
bulan sekali, untuk mengukur batas maksimal. Jangan sampai dibawah
garis lower. Pasalnya, kandungan H2SO4 itu tidak menguap. Hanya air
dan H2O saja yang berkurang. Kalau sampai kering, nantinya akan

21
merusak sel accu akibat beroksidasi dengan udara. Hasilnya malah akan
membuat rontok di bagian besi dalam accu.
5. Harus teliti dengan lubang ventilasi di bagian sisi atas accu. Di accu
basah, lubang ventilasi ini berfungsi untuk sirkulasi dan saluran
pembuangan. Karena arus listrik yang dihasilkan accu akan
menyebabkan panas. Maka itu, jangan sampai lubang ini tersumbat atau
posisi selangnya terjepit. Akibatnya bisa fatal jika tersumbat. Karena
arus yang terlalu kuat tanpa udara, accu bisa sampai meledak.
6. Jangan sampai terdapat banyak kerak pada bagian terminal accu.
Karena akan sulit dan menghambat jika dibuka. Jadi harus segera
dibersihkan. Caranya cukup disiram dengan air panas agar kerak cepat
luntur dan baut dengan mudah bisa dibuka. Jangan lupa olesi kedua
baut dengan gemuk yang bersifat seperti gel dan anti karat. Sehingga
baut akan mudah dibuka nantinya.

7. Hindari memodifikasi aliran listrik accu. Cara pemasangan kabel ke


accu yang tak benar bisa mengakibatkan daya listrik cepat habis.
Apalagi bila pengisian accu bermasalah.
8. Utamakan Kick starter daripada starter elektrik, Untuk menghidupkan
mesin motor dahulukan menggunakan kick starter (engkol). Karena
penggunaan kick starter di pagi hari masih cukup efektif untuk
menghemat baterai accu.
9. Terakhir, gunakan motor secara bijak. Artinya perhatikan jarak tempuh
penggunaan motor apakah perlu atau tidak penggunaan motor bila jarak
tempuh bisa dijangkau dengan jalan kaki atau sepeda.

22
Penggunaan kick starter sebaiknya digunakan ketika motor dalam
jangka panjang tidak hidup kurang lebih 8-12 jam. Apabila motor tidak
digunakan dalam waktu yang singkat kurang lebih 5-7 jam anda bisa
menggunakan fasilitas starter elektrik dalam menghidupkan motor anda.
Sehingga bijak dalam penggunaan accu motor dalam kehidupan sehari-hari
bisa menjaga agar accu motor anda tetap awet dan tahan lama.

23
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan
lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang
dikeluarkannya bila diperlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem
kelistrikan atau alat yang memerlukannya.
Penggunaaan baterai tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat berbagai macam baterai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. SARAN
Accu sebagai sumber kelistrikan pada kendaraan bermotor harusnya
diperhatikan perawatannya. Agar fungsi accu bisa optimal.

1. Jangan menyalakan api dekat aki, seperti menyalakan korek, merokok dan
lain sebagainya, karena aki mengandung hidrogen yang mudah meledak.
2. Jauhkan dari jangkauan anak, karena komponen aki terbuat dari bahan
kimia yang berbahaya.
3. Gunakan kacamata pelindung pada saat memasang atau memperbaiki aki
karena air aki sangat berbahaya.
4. Hati-hati dengan accu zuur, karena dapat merusak kulit dan membutakan
mata.
5. Jika accu zuur mengenai mata anda, basuhlah segera dengan air bersih dan
segera pergi ke dokter. jika accu zuur mengenai kulit anda, basuhlah
bagian yang terkena accu zuur dengan seksama. Jika anda merasa sakit
dan terbakar, segera minta pertolongan dokter.

24
DAFTAR PUSTAKA

Pribadi, Kadarisman. 2001 . Koordinasi relai OCR dan GFR pada jaringan
distribusi : Jakarta.
http://danialmandala.blogspot.com/2013/12/tentang-bateraiaccu-aki-pada-
kendaraan.html
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/Peng.Pop/Otomotif/
Merawat.Accu/versicetak.htm
http://otomotifdasar.blogspot.com/2012/10/sistem-pengapian_30.html
http://dasarteknikotomotif.blogspot.com/2014/08/fungsi-dan-konstruksi-baterai-
aki.html
http://Cara Merawat Aki Motor Agar Tetap Awet dan Tahan Lama _ Cakrawala
Dunia.htm
http://makalah-bateray-aki-smk-otomotif-milik.html

25

Anda mungkin juga menyukai