Automatic Transaxle

C TRANSMISSION/TRANSAXLE
BAB AT
AUTOMATIC TRANSAXLE
DAFTAR ISI
DAFTAR INDEX DTC --------------------------------------- 4 Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------61

Dafta Index ------------------------------------------------- 4 On Board Diagnosis Logic-------------------------------61
HAL YANG PERLU DIPERHATIKA --------------------- 5 Kemungkinan penyebab ---------------------------------61
Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Supplemental DTC Confirmation Procedure ---------------------------61
Restraint System (SRS) “AIR BAG” dan “SEAT BELT SHIFT SOLENOID VALVE A -----------------------------62
PRE-TENSIONER” ----------------------------------------- 5 Pelumas A/T ------------------------------------------------62
Hal Yang Perlu Diperhatikan ---------------------------- 5 Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------62
Catatan Service atau Hal Yang Perlu On Board Diagnosis Logic-------------------------------62
Diperhatikan ------------------------------------------------- 6 Kemungkinan Penyebab --------------------------------62
PERSIAPAN --------------------------------------------------- 8 Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------62
Special Service Tool -------------------------------------- 8 Memeriksa Komponen -----------------------------------63
Peralatan yang Diperlukan ------------------------------- 8 SHIFT SOLENOID VALVE B. ----------------------------64
PELUMAS A/T------------------------------------------------- 9 Pelumas A/T ------------------------------------------------64
Memeriksa Pelumas A/T ---------------------------------- 9 Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------64
Mengganti Pelumas A/T----------------------------------10 On Board Diagnosis Logic-------------------------------64
DIAGNOSA KERUSAKAN --------------------------------11 Kemungkinan Penyebab---------------------------------64
Tabel Pemeriksaan DTC --------------------------------11 Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------64
Fail-safe ------------------------------------------------------11 Memeriksa Komponen -----------------------------------65
Bagaimana Melakukan Diagnosa Kerusakan OVERRUN CLUTCH SOLENOID VALVE-------------66
Secara Cepat dan Akurat ------------------------------13 Penjelasan --------------------------------------------------66
Lokasi Komponen Electrical A/T -----------------------13 Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------66
Wiring Diagram — TCM — -----------------------------19 On Board Diagnosis Logic.------------------------------66
Terminal & Standar Nilai Untuk TCM ----------------21 Kemungkinan Penyebab---------------------------------66
Pemeriksaan Sebelum Melakukan Diagnosa-------23 Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------66
Tes Jalan ----------------------------------------------------28 Memeriksa Komponen .----------------------------------67
Pemeriksaan Sebelum Mesin Dihidupkan ----------28 TORQUE CONVERTER CLUTCH SOLENOID
Pemeriksaan Pada Saat Idle----------------------------28 VALVE ----------------------------------------------------------68
Tes Jalan — Bagian 1 -----------------------------------30 Penjelasan --------------------------------------------------68
Tes Jalan — Bagian 2 -----------------------------------32 Standar Nilai CONSULT-II ------------------------------68
Tes Jalan — Bagian 3 -----------------------------------33 On Board Diagnosis Logic-------------------------------68
Kecepatan Kendaraan Dimana Terjadi Kemungkinan Penyebab---------------------------------68
Perpindahan Gigi -----------------------------------------34 Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------68
Kecepatan Kendaraan Dimana Terjadi Memeriksa Komponen -----------------------------------69
Lock-up Aktif / Tidak Aktif--------------------------------34 SENSOR BATT/FLUID TEMP
Tabel Gejala ------------------------------------------------35 (PELUMAS A/T TEMP SENSOR CIRCUIT DAN
Fungsi (A/T) CONSULT-II -------------------------------46 TCM POWER SOURCE)-----------------------------------70
Prosedur Diagnosa Tanpa CONSULT-II -------------55 Penjelasan.--------------------------------------------------70
VEHICLE SPEED SENSOR·A/T (SENSOR Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------70
PUTARAN) ----------------------------------------------------59 On Board Diagnosis Logic-------------------------------70
Penjelasan---------------------------------------------------59 Kemungkinan Penyebab---------------------------------70
Standar Nilai CONSULT-II ------------------------------59 Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------70
On Board Diagnosis Logic ------------------------------59 Memeriksa Komponen.-----------------------------------71
Kemungkinan Penyebab ---------------------------------59 SINYAL KECEPATAN MESIN ---------------------------72
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------59 Penjelasan.--------------------------------------------------72
VEHICLE SPEED SENSOR MTR -----------------------61 Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------72
Pelumas A/T -----------------------------------------------61 On Board Diagnosis Logic-------------------------------72
AT- 1
Kemungkinan Penyebab ---------------------------------72 Pada Posisi “P”, Kendaraan Bisa Didorong Maju
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------72 Atau Mundur -----------------------------------------------93
TURBINE REVOLUTION SENSOR ---------------------73 Pada posisi “N”, Kendaraan Bergerak----------------93
Penjelasan---------------------------------------------------73 Hentakan Besar Pada Posisi “N” →“R” --------------94
Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------73 Kendaraan Tidak Merayap Mundur Posisi “R” -----95
On Board Diagnosis Logic-------------------------------73 Kendaraan Tidak Merayap Maju Pada Posisi
Kemungkinan Penyebab. --------------------------------73 “D”, “2” atau “1” --------------------------------------------97
DTC Confirmation Procedure ---------------------------73 Kendaraan Tidak Bisa Mulai Dari D1 -----------------98
LINE PRESSURE SOLENOID VALVE-----------------74 A/T Tidak berpindah : D1 D→2 atau tidak
Penjelasan.--------------------------------------------------74 Kickdown: D4 D→2 .------------------------------------- 100
Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------74 A/T Tidak Berpindah : D2 D→3 ----------------------- 102
On Board Diagnosis Logic-------------------------------74 A/T Tidak Berpindah : D3 D→4 ----------------------- 104
Kemungkinan Penyebab ---------------------------------74 A/T Tidak Bisa Lock-up -------------------------------- 106
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------74 A/T Tidak Bisa Tetap Lock-up ------------------------ 107
Memeriksa Komponen.-----------------------------------75 Lock-up Tidak Terlepas -------------------------------- 108
JALURKOMUNIKASI CAN -------------------------------76 Mesin Speed Tidak kembali ke Idle
Penjelasan---------------------------------------------------76 (Light Braking D4 D→3 ). ------------------------------- 109
On Board Diagnosis Logic-------------------------------76 A/T Tidak Berpindah : D4 D→3 , Ketika D OFF--- 110
Kemungkinan Penyebab ---------------------------------76 A/T Tidak Berpindah : D3 2→2 , Ketika Selector
Prosedur Konfirmasi DTC.-------------------------------76 Lever Pada Posisi “D” → 2 ---------------------------- 111
FUNGSI GIGI A/T KESATU (1ST)-----------------------77 A/T Tidak berpindah : 22 1→1 , Ketika
Penjelasan.--------------------------------------------------77 Selector Lever Pada Posisi.“2” →“1”---------------- 113
On Board Diagnosis Logic-------------------------------77 Kecapatan Kendaraan Tidak Berkurang
Kemungkinan Penyebab ---------------------------------77 Saat Engine Brake -------------------------------------- 115
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------78 TCM Self-diagnosis Tidak Aktif ---------------------- 118
FUNGSI GIGI A/T KEDUA (2ND)------------------------79 MODUL KONTROL TRANSMI I ----------------------- 119
Penjelasan---------------------------------------------------79 Melepas dan Memasang ------------------------------ 119
On Board Diagnosis Logic-------------------------------79 SHIFT CONTROL SYSTEM----------------------------- 120
Kemungkinan Penyebab ---------------------------------79 Melepas dan Memasang------------------------------- 120
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------80 Membongkar dan Merakit Control Device --------- 123
FUNGSI GIGI A/T KETIGA (3RD) -----------------------81 Melepas dan Memasang Selector Lever Knob --- 123
Penjelasan---------------------------------------------------81 Menyetel Posisi A/T ------------------------------------- 124
On Board Diagnosis Logic-------------------------------81 Memeriksa Posisi A/T ---------------------------------- 124
Kemungkinan Penyebab --------------------------------81 A/T SHIFT LOCK SYSTEM ----------------------------- 125
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------82 Letak Komponen Lock System ---------------------- 125
FUNGSI GIGI A/T KEEMPAT (4TH) --------------------83 Wiring Diagram — SHIFT — ------------------------- 126
Penjelasan---------------------------------------------------83 KABEL KEY INTERLOCK ------------------------------ 127
Standar Nilai CONSULT-II.------------------------------83 Melepas dan Memasang------------------------------- 127
On Board Diagnosis Logic-------------------------------83 ON-VEHICLE SERVICE---------------------------------- 129
Kemungkinan Penyebab ---------------------------------83 Control Valve Assembly dan Accumulator -------- 129
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------84 Switch posisi Park/Neutral (PNP) ------------------- 132
FUNGSI A/T TCC S/V (LOCK-UP) ----------------------85 Revolution Sensor --------------------------------------- 133
Penjelasan --------------------------------------------------85 Turbine Revolution Sensor (Power Train
Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------85 Revolution Sensor) -------------------------------------- 134
On Board Diagnosis Logic-------------------------------85 Differential Side Oil Seal. ------------------------------ 135
Kemungkinan Penyebab ---------------------------------85 AIR BREATHER HOSE ---------------------------------- 137
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------86 Melepas dan Memasang.------------------------------ 137
UNIT KONTROL (RAM), UNIT KONTROL (ROM) -87 TRANSAXLE ASSEMBLY ------------------------------ 138
Penjelasan.--------------------------------------------------87 Melepas dan Memasang.------------------------------ 138
On Board Diagnosis Logic-------------------------------87 REPAIR FOR COMPONENT PARTS ---------------- 142
Kemungkinan Penyebab. --------------------------------87 Control Valve Assembly.------------------------------- 142
Prosedur Konfirmasi DTC -------------------------------87 DATA SERVICE DAN SPESIFIKASI ---------------- 145
PNP, OD SWITCH DAN THROTTLE TERTUTUP, Spesifikasi Umum --------------------------------------- 145
SIRKUIT SINYAL POSISI THROTTLE TERBUKA Kecepatan Kendaraan Saat Terjadi
LEBAR----------------------------------------------------------88 Perpindahan Gigi ---------------------------------------- 145
Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------88 Kecepatan Kendaraan Saat Lock-up Aktif/
Pemeriksaan Komponen. --------------------------------89 Non Aktif --------------------------------------------------- 145
DIAGNOSA KERUSAKANFOR SYMPTOMS --------90 Stall Speed ------------------------------------------------ 145
Lampu Indikator OD OFF Tidak menyala------------90 Line Pressure .. ------------------------------------------ 146
Mesin Tidak Dapat Dihidupkan Pada Posisi Melepas dan Memasang------------------------------- 146
“P” atau “N” -------------------------------------------------92 Shift Solenoid Valves ---------------------------------- 146
AT- 2
Solenoid Valves ----------------------------------------- 146 Dropping Resistor --------------------------------------- 146
A/T Fluid Temperature Sensor ---------------------- 146 Turbine Revolution Sensor
Revolution Sensor -------------------------------------- 146 (Power Train Revolution Sensor) ------------------- 146
AT- 3
DAFTAR INDEX DTC (DIAGNOSIS TROUBLE CODE)
DAFTAR INDEX DTC (DIAGNOSIS TROUBLE CODE)
Index Berdasarkan Abjad

CATATAN:
Jika DTC “CAN COMM CIRCUIT” muncul bersama dengan DTC yang lain, lakukan dahulu diagnosa
kerusakan untuk DTC “CAN COMMUNICATION LINE”. Lihat AT-76 .
X : Terpasang, - : Tidak tepasang
TCM self-diagnosis
Item (Istilan di layar CONSULT-II) Halaman Referensi
Lampu indikator OD OFF “A/T”dengan CONSULT-II
A/T 1ST GR FNCTN — X AT-77
A/T 2ND GR FNCTN — X AT-79
A/T 3RD GR FNCTN — X AT-81
A/T 4TH GR FNCTN — X AT-83
A/T TCC S/V FNCTN — X AT-85
BATT/FLUID TEMP SEN X X AT-70
CAN COMM CIRCUIT X X AT-76
CONTROL UNIT (RAM) — X AT-87
CONTROL UNIT (ROM) — X AT-87
MESIN SPEED SIG X X AT-72
LINE PRESSURE S/V X X AT-74
OVERRUN CLUTCH S/V X X AT-66
SHIFT SOLENOID/V A X X AT-62
SHIFT SOLENOID/V B X X AT-64
T/C CLUTCH SOL/V X X AT-68
TURBINE SENSOR X X AT-73
VHCL SPEED SEN-A/T X X AT-59
VHCL SPEED SEN-MTR X X AT-61
AT- 4
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Hal yang perlu diperhatikan pada Supplemental Restraint System (SRS) “AIR
BAG” dan “SEAT BELT PRE-TENSIONER”
Supplemental Restraint System (sistem pelindung tambahan) seperti “AIR BAG” dan “SEAT BELT PRE-
TENSIONER”, digunakan bersama dengan seat belt depan, yang berfungsi untuk mengurangi resiko cedera
pada pengemudi dan penumpang depan dari benturan keras. Dalam buku ini juga disertakan informasi-
informasi yang diperlukan agar pelaksanaan servis dapat dilakukan dengan aman.
PERINGATAN:
• Untuk mencegah agar SRS tidak mengalami masalah sehingga air bag tidak dapat mengembang
pada saat terjadi tabrakan yang dapat mengakibatkan cidera atau kematian pada seseorang,
maka seluruh perawatan harus dilakukan oleh bengkel resmi NISSAN.
• Kesalahan dalam perawatan, termasuk kesalahan melepas dan memasang SRS, dapat
menyebabkan cidera pada seseorang akibat aktifnya sistem air baik tampa disengaja. Untuk
melepas kabel Spiral Cable dan modul Air Bag, lihat bab SRS.
• Jangan menggunakan alat tes elektrikal pada sirkut yang berhubungan dengan SRS kecuali
memang diperintahkan dalam buku Service Manual. SRS wiring harnesses dapat dikenali melalui
warnanya yaitu kuning dan/atau orange pada harnesses atau harness connector.
Hal Yang Perlu Diperhatikan

• Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai prosedur pemasangan, melepas, pemeriksaan
komponen yang berhubungan dengan transaxle.
• Untuk prosedur merakit dan membongkar transaxle RE4F03B (dengan code model 3CX1C), lihat
pada A/T (RE4F03B) UNIT MANUAL (kode model 3CX0C).
• Untuk prosedur merakit dan membongkar transaxle RE4F03B (dengan code model 3CX1D), lihat
pada A/T (RE4F03B) UNIT MANUAL (dengan kode model 3CX0D).
• Berbeda dengan A/T (RE4F03B) UNIT MANUAL adalah sebagai pembuka dari pelumas A/T berikut
ini.
- Komponen control valve assembly
• Sebelum menghubungkan atau melepas konektor kabel
TCM, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepas kabel
battery dari terminal negatif. Sehingga kerusakan pada TCM
akan terhindari. Karena tegangan battery akan selalu
mengalir pada TCM meskipun kunci kontak di posisi OFF.
• Ketika manyambung ataupun melepas konektor pin dari

atau ke TCM, maka berhati hatilah jangan sampai merusak
pin terminal (melengkung atau patah).
Pastikan pada pin terminal TCM tidak terdapat
kebengkokan atau patah, ketika menyambung pin konektor.
AT- 5
• Sebelum mengganti TCM, lakukan pengecekan terhadap

input/output signal TCM dan pastikan apakah TCM
berfungsi dengan baik. (lihat halaman AT-21, "Terminal
TCM dan Standar Nilai ".)
• Setelah melakukan semua DIAGNOSA KERUSAKAN,
lakukan “Prosdur Konfirmasi DTC (Diagnostic Trouble
Code)”. Seharusnya DTC tidak muncul pada “Prosedur
Konfirmasi DTC” jika perbaikannya telah selesai semua.
• Sebelum melanjutkan dengan perakitan, bersihkan keseluruhan
bagian luar transaxle. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah
agar komponen dalam tidak kotor oleh benda asing.
• Proses pembongkaran harus dilakukan ditempat yang bersih.
• Gunakan lint-free paper untuk membersihkan komponen. Kain lap bisa meninggalkan fiber sehingga
dapat menggangu kerja A/T.
• Letakan komponen yang dibongkar pada posisi yang tepat sehingga memudahkan dan menyempurnakan
pemasangannya.
• Sebelum melakukan pemeriksaan dan dirakit kembali, semua komponen harus dibersihkan dengan
secara hati-hati menggunakan larutan yang tidak mudah terbakar.
• Gaskets, seals dan O-rings harus diganti setiap kali merakit A/T.
• Sangat penting sekali untuk melakukan pengetesan fungsi.
• Valve body terdiri dari komponen yang sangat presisi dan dibutuhkan extra kehati-hatian ketika melepas
atau memperbaikinya.
• Letakan komponen valve body untuk memudahkan dan menyempurnakan dalam pemasangan. Kehati-
hatian juga akan menghindari springs dan komponen kecil tergores atau hilang.
• Pemasangan valves, sleeves, plugs, dll dengan tepat sehingga komponen tersebut dapat bererak
didalam lubang valve body dengan baik.
• Sebelum merakit, olesi semua komponen menggunakan ATF yang disarankan. Oleskan pelumas yang
berbentuk jelly pada O-ring untuk melindunginya dan juga pada seal, atau hold bearings and washers
pada tempatnya selama pemasangan. Jangan menggunakan grease.
• Pada saat merakit, dibutuhkan kehati-hatian yang ektra untuk menghindari kerusakan pada O-ring, seal
dan gaskets.
• Setelah melakukan overhaul, isi kembali transmisi dengan A/T yang baru.
• Ketika A/T drain plug dilepas, hanya ada beberapa fluid yang keluar. ATF yang lama akan tertahan pada
torque converter dan ATF cooling system.
Selalu ikuti petunjuk “Menganti Pelumas AT” pada bagian AT ketika mengganti Pelumas AT. Lihat AT-10,
"Mengganti Pelumas A/T " , AT-9, "Memeriksa Pelumas A/T" .
Catatan Service atau Perhatian
PERBAIKAN TORQUE CONVERTER
Torque converter harus diganti selama dalam kondisi sebagai berikut:
• Terjadi kebocoran luar pada lokasi pengelasan hub. Converter hub tergores atau rusak.
• Converter pilot tidak bisa dipakai, rusak atau masuk ke crankshaft sedikit saja.
• Ditemukan partikel baja halus setelah melakukan flushing pendingin dan jalur pendingin.
• Pompa rusak atau ditemukan partikel baja pada converter.
• Kendaraan dilengkapi dengan TCC shudder dan/atau tanpa TCC. Ganti hanya apabila telah dilakukan
diagnosis terhadap seluruh hydraulic dan electrical. (Bahan converter clutch bisa berupa lapisan.)
• Converter tercampur dengan mesin coolant yang di dalamnya terdapat antikarat.
• Kerusakan pada bagian dalam stator roller clutch.
• Kerja clutch terlalu berat akibat overheating (blue converter).
• Terdapat patikel baja atau clutch lining pada fluid filter atau magnet padahal tidak terdapat kerusakan
atau ke ausan pada komponen, artinya material lining tersebut berasal dari converter.
Jangan mengganti torque converter jika :
• ATF masih berbau, berwarna, dan tidak terdapat kikisan baja atau clutch yang saling bergesekan.
• Ada kerusakan pada satu atau lebih lubang baut yang ada pada converter.
• Kerusakan A/T tidak menggambarkan kerusakan atau keausan pada internal parts, partikel baja atau
componen clutch plate lining pada unit dan di dalam fluid filter.
AT- 6
• Kecuali, kendaraan telah menempuh perjalanan yang sangat jauh. Kecuali terdapat kerusakan yang
berlebih pada torque converter clutch damper plate lining karena pengoperasian kendaraan yang berat
dan/atau selalu melintas di kemacetan yang sangat parah, seperti digunakan sebagai taxi, pengiriman
atau digunakan oleh polisi.
AT- 7
PERSIAPAN
PERSIAPAN
Special Service Tool
Nomor alat
Pelumas A/T
Nama alat
Mengukur tekanan
ST2505S001
Oil pressure gauge set
1. ST25051001
Oil pressure gauge
2. ST25052000
Hose
3. ST25053000
Joint pipe
4. ST25054000
Adapter
5. ST25055000
Adapter
ST35325000 Memasang LH differential side oil seal

Drift (Digunakan bersama dengan KV31103000)
a: 215 mm (8.46 in)
b: 25 mm (0.98 in) dia.
c: M12 X 1.5P
KV31103000 Memasang LH differential side oil seal

Drift (Digunakan bersama dengan ST35325000)
a: 59 mm (2.32 in) dia.
b: 49 mm (1.93 in) dia.
Peralatan yang Diperlukan

Nama alat Pelumas A/T
Drift Memasang RH differential side oil seal

a: 54 mm (2.13 in) dia.
b: 47 mm (1.85 in) dia.
AT- 8
PELUMAS A/T
PELUMAS A/T
Memeriksa Pelumas A/T
1. Panaskan mesin.
2. Periksa pelumas A/T dari kebocoran.
3. Sebelum berkendara, pengecekan jumlah pelumas A/T dapat
dilakukan pada temperature 30 hingga 50 0 C (86 hingga 122 0
F) gunakan batas “COLD” yang ada pada Pelumas AT level
gauge.
a. Parkir kendaraan pada permukaan yang rata dan aktifkan
parking brake.
b. Hidupkan mesin dan geser selector lever kesemua posisi
percepatan. Posisikan selector lever pada posisi “P”.
c. Periksa ketinggian Pelumas AT ketika mesin idling.
d. Tarik Pelumas AT level gauge dan bersihkan dengan lint-free

paper.
PERHATIAN:
Ketika membersihkan Pelumas A/T level gauge, selalu
gunakan lint-free paper, jangan menggunakan kain.
e. Masukan kembali Pelumas AT level gauge kedalam Pelumas
A/T charging pipe sedalam mungkin.
PERHATIAN:
Tepatkan posisi Pelumas A/T level gauge ke pipa pengisian
pelumas A/T hingga stopper yang terpasang.
f. Tarik Pelumas A/T level gauge dan periksa. Jika ketinggian nya
berada pada posisi low side, tambahkan ATF kedalam pipa
penambahan Pelumas A/T.
PERHATIAN:
Jangan mengisi berlebihan.
4. Jalankan kendaraan selama kurang lebih 5 menit pada jalan biasa.
0 0 0
5. Periksa kembali jumlah Pelumas A/T pada temperatur 50 hingga 80 C A (122 to 176 F) sesuaikan
dengan jarak “HOT” pada Pelumas A/T level gauge.
PERHATIAN:
• Ketika membersihkan Pelumas A/T level gauge, selalu gunakan lint-free paper, bukan kain.
• Pastikan memasukan Pelumas A/T level gauge ke pipa pengisian Pelumas A/T hingga posisi
stoppernya.
6. Periksa kondisi Pelumas A/T:
• Jika ATF sangat hitam dan berbau terbakar, periksa kerja A/T dan perbaiki jika diperlukan. Bersihkan
cooling system setelah memperbaiki A/T
• Jika pada ATF terdapat kotoran karena gesekan seperti (clutches, bands, dan lainnya ), ganti radiator dan
bersihkan saluran pendingin menggunakan pembersih solvent dan udara yang bertekanan setelah
memperbaiki A/T. Lihat pada CO-6, "RADIATOR" (HR15DE), CO-16, "RADIATOR" (MR18DE).
7. Pasang Pelumas A/T level gauge yang dilepas kedalam Pipa pengisian Pelumas A/T.
PERHATIAN:
Pastikan memasukan Pelumas A/T level gauge ke dalam pipa pengisian Pelumas A/T hingga
posisi stoppernya
AT- 9
PELUMAS A/T
Mengganti Pelumas A/T

1. Panaskan ATF.
2. Matikan mesin.
3. Keluarkan ATF dari lubang pembuangan dan isi dengan ATF baru. Isi ATF sesuai dengan jumlah yang
diganti.
PERHATIAN:
Jangan menggunakan kembali gasket drain plug.
Grade pelumas A/T: Genuine NISSAN Matic D ATF atau yang serupa.
Lihat MA-11, "PELUMAS DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN" .
Kapasitas pelumas
HR15DE: Sekitar 7.7 l (6-3/4 Imp qt)
MR18DE: Sekitar 7.9 l (7 Imp qt)
Nilai pengencangan Drain plug : Lihat AT-129, "KOMPONEN" .
4. Hidupkan mesin dan biarkan berputar idle selama 5 menit.

5. Periksa ketinggian dan kondisi Pelumas A/T. Lihat AT-9, "Memeriksa Pelumas A/T" . Jika ATF masih
kotor, ulangi langkah ke 2 hingga 5.
AT- 10
DIAGNOSA KERUSAKAN
DIAGNOSA KERUSAKAN
Tabel Prioritas Memeriksa DTC
Jika ada beberapa DTC sekaligus yang muncul pada saat yang bersamaan, lakukan pengecekan satu demi
satu berdasar prioritas menggunakan tabel berikut.
CATATAN:
Jika muncul DTC “CAN COMM CIRCUIT” dengan DTC yang lain, pertama lakukan terlebih dahulu
diagnosa kerusakan untuk DTC “CAN COMMUNICATION LINE”. Lihat AT-76 .
Prioritas Komponen yang terdeteksi
1 CAN communication line
2 Selain yang diatas
Fail-safe
Pada TCM terdapat electronic Fail-safe mode. Hal ini memungkinkan kendaraan tetap berjalan walaupun
terjadi kerusakan pada input / output sirkuit komponen electrical.
Dalam kondisi Fail-safe, kendaraan selalu berjalan pada kecepatan gigi tiga, meskipun posisi shift lever pada
“1”, “2” atau “D”. Pemilik Kendaraan mungkin akan komplain mengenai akselerasi yang lambat atau tidak
bertenaga.
Selalu mengikuti “AT-13, "LANGKAH KERJA" ”.
Hasil dari SELF-DIAGNOSIS akan seperti berikut :
• SELF-DIAGNOSIS yang pertama akan mengindikasikan bahwa terdapat kerusakan pada vehicle speed
sensor atau revolution sensor.
• Selama melakukan SELF-DIAGNOSIS selanjutnya, setelah melakukan pememeriksaan sensor, tidak
terdapat kerusakan.
FUNGSI FAIL-SAFE
Fungsi fail-safe berikut ini memungkinkan kendaraan tetap berjalan meskipun terdapat kerusakan pada
sensor, switch atau solenoid.
Vehicle Speed Sensor·A/T (Revolution Sensor)
Sinyal Vehicle speed sensor·MTR diinput dari combination meter.
Pedal gas Position Signal dan Throttle Position Signal
TCM mengontrol sudut pembukaan throttle untuk mendeteksi awal posisi yang tepat sehingga kendaraan
bisa berjalan meskipun input signal ke TCM rusak.
PNP Switch
Ketika PNP signals yang masuk ke TCM berubah rubah, posisi lever di prioritaskan menjadi “D”, “N”, “R”, “2”
dan “1” sesuai dengan ketentuan internal TCM.
Perpindahan ke gigi 4 tidak bisa dilaukan sampai kondisi normal terpenuhi. Karena sirkuit hydraulic yang ada
pada katup kontrol dipindah ke katup manual berdasarkan posisi selector lever, namun demikian, kondiisi
kerja sebenarnya pada kendaraan adalah sebagai berikut.
Posisi lever PNP switch input signal Running status
“P” Posisi “P” dan posisi signal yang lain P
“R” posisi “R” dan posisi signal yang lain R
“N” posisi “N” dan posisi signal yang lain N
“D” posisi “D” dan posisi signal yang lain D1ÙD2ÙD3ÙD4
posisi “2” dan posisi signal yang lain (Kecuali posisi “1” ) 21Ù22 Ù23
“2”
posisi “2” dan posisi signal “1” 21Ù22
Posisi "1" dan posisi signal lain (Selain posisi “2” ) 11Ù12Ù13
“1”
posisi "1" dan posisi signal “2” 11Ù12
AT- 11
DIAGNOSA KERUSAKAN
Shift Solenoid Valve A dan B

Jika terdapat signal dari solenoid yang tidak standar dikirimkan ke TCM, gunakan table kerja gear. Seperti
yang terlihat pada tabel berikut ini.
Malfunction pada Malfunction pada solenoid Malfunction pada solenoid

Normal
Posisi Gigi solenoid valve A valve B valves A dan B
A B Gear A B Gear A B Gear A B Gear
n n 1st – n>× n>× – – –
× n 2nd – n>× × – – –
“D”
× × 3rd – × × – – –
n × 4th – × n>× – – –
n n 1st – n>× n>× – – –
“2” × n 2nd – n>× 3rd × – 3rd – – 3rd
× × 3rd – × × – – –
n n 1st – n>× n>× – – –

“1” × n 2nd – n>× × – – –
× × 3rd – × × – – –
n : Solenoid ON
X : Solenoid OFF
– : Kondisi tidak standard
Line Pressure Solenoid Valve

Jika signal solenoid yang tidak standar dikirimkan ke TCM, line pressure solenoid valve akan OFF untuk
memperoleh takenan oli secara maksimal.
Torque Converter Clutch Solenoid Valve
Jika signal solenoid yang tidak standar dikirimkan ke TCM, torque converter clutch solenoid valve akan OFF,
untuk melapaskan lock-up.
Overrun Clutch Solenoid Valve
Jika signal solenoid yang tidak standar dikirimkan ke TCM, overrun clutch solenoid valve akan OFF untuk
engage overrun clutch. Hal ini akan menghasilkan Engine Brake yang libh efektif selama deceleration.
AT- 12
DIAGNOSA KERUSAKAN
Bagaimana melakukan Diagnosa kerusakan secara cepat dan akurat

PENJELASAN
TCM menerima signal dari vehicle speed sensor, sensor posisi
pedal accelerator atau PNP switch dan shift control yang ada atau
lock-up control melalui A/T solenoid valves.
Input dan output signals harus selalu benar dan stabil pada saat
pengoperasian sistim A/T . Sistim A/T harus dalam kondisi kerja
yang baik dan terbebas dari valve seizure, kerusakan solenoid
valve, dan lain lain.
Akan lebih sulit lagi untuk mendiagnosa kerusakan yang terjadi

secara berulang ulang daripada yang terjadi secara terus menerus.
Kebanyakan dari kerusakan yang berulang ulang disebabkan oleh
adanya hubungan listrik yang tidak sempurna atau improper wiring.
Dalam hal ini, pemeriksaan secara hati hati terhadap sirkuit yang
dicurigai mugkin akan membantu terhindarnya dari penggantian
komponen yang masih baik.
Pengecekan hanya dengan cara visual saja, mungkin tidak dapat
menemukan penyebab kerusakannya.
Lakukan tes jalan dengan CONSULT-II atau circuit tester
tersambung. Ikuti AT-13, "LANGKAH KERJA" .
Sebelum melakukan pengecekan yang actual, lakukan

perbincangan dengan Pemilik Kendaraan yang dekat dengan
permasalahan pengendaraan.
Pemilik Kendaraan dapat menyumbangkan informasi yang baik
mengenai kerusakan, terutama yang berulang ulang. Temukan
gejala yang timbul dan dalam kondisi yang bagaimana hal itu
terjadi. Sebuah “LEMBAR DIAGNOSA ”Seperti dicontohkan (AT-15,
"LEMBAR DIAGNOSA " ) Harus dipakai.
Mulailah diagnosa anda dengan cara “conventional” malfunctions
dahulu. Hal ini akan membantu menemukan kerusakan pada
pengontrol mesin kendaraan secara elektronic.
Juga periksa service bulletin yang berhubungan sebagai tambahan informasi.
LANGKAH KERJA
Pemahaman yang baik terhadap kondisi kerusakan dapat menemukan pemecahan masalah dengan cepat
dan lebih akurat. Pada dasarnya, masing masing Pemilik Kendaraan memiliki perasaan yang berbeda
terhadap sebuah kerusakan. sehingga sangat penting sekali untuk memahami gejala atau kondisi pada
Pemilik Kendaraan complaint.
Gunakanlah dua lembar kerja yang disediakan, AT-15, "Informasi dari Pemilik Kendaraan" dan AT-16, "Tabel
Lembar Diagnosa " , untuk melakukan kemungkinan pemecahan masalah terbaik.
AT- 13
DIAGNOSA KERUSAKAN
Tabel Langkah Kerja
*1 AT-15 *2 AT-16 *3 AT-11

*4 AT-23 *5 AT-23, AT-26 *6 AT-28
*7 AT-48 *8 AT-55 *9 AT-59
*10 AT-87 *11 AT-90 *12 AT-35
*13 AT-49 *14 AT-58 *15 AT-59
*16 AT-87
AT- 14
DIAGNOSA KERUSAKAN
LEMBAR DIAGNOSA
Informasi dari Pemilik Kendaraan
TITIK KUNCI
• WHAT....... Vehicle & A/T model
• KETIKA....... Date, Frequencies
• WHERE..... Road conditions
• HOW........ Operating conditions, Symptoms
Nama Pemilik Kendaraan MR/MS Model & Tahun VIN

Trans. model Mesin Km
Tanggal Kejadian Tanggal Produksi Tanggal Perbaikan
Frekwensi Terus menerus Berulang ulang ( kali perhari )
Kendaraan tidak bergeran ( semua posisi beberapa posisi )

Gejala
Tidak terjadi up-shift ( 1st → 2nd 2nd → 3rd 3rd → 4th)
Tidak terjadi down-shift ( 4th → 3rd 3rd → 2nd 2nd → 1st)
Lock-up tidak berfungsi
Shift point terlalu tinggi atau terlalu rendah
Shift shock atau slip ( N→D Lock-up semua posisi )
Noise atau vibration
No kick down
No pattern select
Lainnya
( )
AT- 15
DIAGNOSA KERUSAKAN
Tabel Lembar Kerja Diagnosa

1. AT-11,
Baca Fail-safe dan dengarkan komplain Pemilik Kendaraan
AT-15
Periksa Pelumas A/T AT-9
2. Kebocoran (Lakukan prosedur tertentu)
Kondisi Pelumas
Level Pelumas
Lakukan “STALL TEST” dan “LINE PRESSURE TEST”. AT-23,
3. AT-26
“STALL TEST” — Tandai kemungkinan kerusakan pada komponen/lainnya.
Low & reverse brake

Torque converter one-way clutch Low one-way clutch
Reverse clutch Mesin
Forward clutch Line pressure terlalu rendah
Overrun clutch Clutches dan brakes kecuali
Forward one-way clutch high clutch dan
brake band OK
“LINE PRESSURE TEST” — Dugaan Komponen:

4. Lakukan “Tes Jalan”. AT-28
“Pemeriksaan sebelum Mesin Started” AT-28
AT-90, "OD OFF Lampu indikator tidak menyala "
Lakukan self-diagnosis. Masuk pada pemeriksaan komponen yang terdeteksi. AT-48 , AT-55
AT-59, "VEHICLE SPEED SENSOR·A/T (REVOLUTION SENSOR)"

AT-61, "VEHICLE SPEED SENSOR MTR"
AT-62, "SHIFT SOLENOID VALVE A"
AT-64, "SHIFT SOLENOID VALVE B"
AT-66, "OVERRUN CLUTCH SOLENOID VALVE"
AT-68, "TORQUE CONVERTER CLUTCH SOLENOID VALVE"
4-1. AT-70, "BATT/FLUID TEMP SEN (PELUMAS A/T TEMP SENSOR CIRCUIT AND TCM
POWER SOURCE)"
AT-72, "MESIN SPEED SIGNAL"
AT-73, "TURBINE REVOLUTION SENSOR"
AT-74, "LINE PRESSURE SOLENOID VALVE"
AT-76, "CAN COMMUNICATION LINE"
AT-77, "A/T 1ST GEAR FUNCTION"
AT-79, "A/T 2ND GEAR FUNCTION"
AT-81, "A/T 3RD GEAR FUNCTION"
AT-83, "A/T 4TH GEAR FUNCTION"
AT-85, "A/T TCC S/V FUNCTION (LOCK-UP)"
AT-87, "CONTROL UNIT (RAM), CONTROL UNIT (ROM)"
AT- 16
DIAGNOSA KERUSAKAN
4. “Periksa saat Idle” AT-28

AT-92, "Mesin Tidak dapat Started pada posisi “P” atau “N”
AT-93, "Pada Posisi "P", Kendaraan bergerak maju atau mundur saat didorong "
AT-93, "Pada posisi “N”, Kendaraan bergerak "
4-2. AT-94, "Hentakan keras pada posisi “N” → “R”
AT-95, "Kendaraan tidak bergerak mundur pada posisi “R”
AT-97, "Kendaraan tidak bergerak maju pada posisi “D”, “2” atau “1”
“Tes Jalan” AT-30
Bagian 1
AT-98, "Kendaraan tidak bisa mulai dari D1"

AT-100, "A/T tidak berpindah : D1 → D2 atau tidak Kickdown: D4 → D2"
AT-102, "A/T tidak berpindah: D2 → D3"
AT-106, "A/T tidak terjadi Lock-up"
AT-107, "A/T Tidak bertahan pada kondisi Lock-up"
AT-108, "Lock-up tidak terlepas "
AT-109, "Mesin Speed tidak kembali pada Idle (Light Braking D4 → D3 )"
Bagian 2 AT-32
AT-98, " Kendaraan tidak bisa mulai dari D1"

AT-100, " A/T tidak berpindah : D1 → D2 atau tidak Kickdown: D4 → D2"
Part 3 AT-33
AT-110, "A/T Tidak Berpindah : D4 → D3 , Ketika OD OFF"

AT-111, "A/T Tidak Berpindah : D3 → 22 , Ketika Selector Lever posisi “D” → “2”
4-3. AT-113, "A/T Tidak berpindah : 22 → 11 , Ketika Selector Lever posisi “2” → “1”
AT-115, "Kendaraan tidak Decelerasi dengan Engine Brake"
Lakukan self-diagnosis. Masuk pada pengecekan komponen yang terdeteksi. AT-48 , AT-55
AT-59, "VEHICLE SPEED SENSOR·A/T (REVOLUTION SENSOR)"

AT-61, "VEHICLE SPEED SENSOR MTR"
AT-62, "SHIFT SOLENOID VALVE A"
AT-64, "SHIFT SOLENOID VALVE B"
AT-66, "OVERRUN CLUTCH SOLENOID VALVE"
AT-68, "TORQUE CONVERTER CLUTCH SOLENOID VALVE"
AT-70, "BATT/FLUID TEMP SEN (PELUMAS A/T TEMP SENSOR CIRCUIT AND TCM POWER
SOURCE)"
AT-72, "MESIN SPEED SIGNAL"
AT-73, "TURBINE REVOLUTION SENSOR"
AT-74, "LINE PRESSURE SOLENOID VALVE"
AT-76, "CAN COMMUNICATION LINE"
AT-77, "A/T 1ST GEAR FUNCTION"
AT-79, "A/T 2ND GEAR FUNCTION"
AT-81, "A/T 3RD GEAR FUNCTION"
AT-83, "A/T 4TH GEAR FUNCTION"
AT-85, "A/T TCC S/V FUNCTION (LOCK-UP)"
AT-87, "CONTROL UNIT (RAM), CONTROL UNIT (ROM)"
5. Untuk komponen NG pada self-diagnosis, Periksa semua komponen. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak. AT-56
6. Lakukan “Tes Jalan”. AT-28
7. Lakukan Diagnostic Procedures pada semua lomponen NG. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak.
Lihat Symptom Chart ketika melakukan prosedure. (Tabel juga menunjukan kemungkinan gejala lain dan perintah AT-35
Pemeriksaan Komponen.)
Hapus DTC dari TCM memories. AT-49,
8. AT-58
AT- 17
DIAGNOSA KERUSAKAN
Lokasi komponen Electrical A/T
AT- 18
DIAGNOSA KERUSAKAN
Wiring Diagram — TCM —
AT- 19
AT- 20
DIAGNOSA KERUSAKAN
Terminal dan Standar Nilai Untuk TCM

LAYOUT TERMINAL CONNECTOR TCM
TABEL PEMERIKSAAN TCM

Data Standar Nilai pada terminal TCM, Ukur pada masing masing terminal dan ground.
Warna
Terminal Item Kondisi Data (Sekitar)
kabel
Ketika melepas pedal gas setelah
1.5 - 3.0 V
Line pressure solenoid memenaskan mesin.
1 W
valve Ketika menekan penuh pedal accelerator
0V
setelah memanaskan mesin.
Ketika melepas pedal accelerator setelah
Line pressure solenoid 4 - 14 V
memanaskan mesin.
2 V valve (with dropping
Ketika menekan penuh pedal accelerator
resistor) 0V
setelah memanaskan mesin.
Torque converter Ketika A/T lock-up. 8 - 15 V

3 GR
clutch solenoid valve
Ketika A/T tidak dapat lock-up. 0V
5 L CAN-H — —
6 P CAN-L — —
Ketika memutar kunci kontak ke ON. Tegangan battery
10 R Power supply
Ketika memutar kunci kontak ke OFF. 0V
Ketika shift solenoid valve A bekerja.
Tegangan battery
(ketika berkendara pada “D1 ” atau “D4 ”.)
11 O Shift solenoid valve A
Ketika shift solenoid valve A tidak bekerja.
0V
(Ketika berkendara pada “D2 ” atau “D3 ”.)
Ketika shift solenoid valve B bekerjas.
Tegangan battery
(Ketika berkendara pada “D1 ” or “D2 ”.)
12 G Shift solenoid valve B Ketika shift solenoid valve B tidak bekerja.
(Ketika berkendarea pada “D3 ” atau “D4 0V
”.)
Ketika turning kunci kontak to ON. Tegangan battery
19 R Power supply
Ketika turning kunci kontak to OFF. 0V
Ketika overrun clutch solenoid valve
bekerja. (Ketika overrun clutch disen- Tegangan battery
Overrun clutch
20 LG gaged.)
solenoid valve
Ketika overrun clutch solenoid valve tidak
0V
bekerja. (Ketika overrun clutch engaged.)
25 B Ground Selalu 0V
AT- 21
DIAGNOSA KERUSAKAN
Terminal Warna
Item Condition Data (Sekitar)
Kabel
Ketika selector lever ke posisi "1” Tegangan battery

26 Y PNP switch “1” position
Ketika selector lever ke posisi lain 0V
Ketika selector lever ke posisi “2”. Tegangan battery
27 L PNP switch “2” position and
Ketika selector lever ke posisi lain. 0V
Power supply (memory
28 O Selalu Tegangan battery
back-up)
Ketika berkendara pada 20 km/h (12

29 V Revolution sensor 150 Hz
MPH)
30*1 BR CONSULT-II (RX) — —
31*1 GR CONSULT-II (TX) — —
Ketika selector lever ke posisi “D”. Tegangan battery

34 LG PNP switch “D” position
Ketika selector lever ke posisi “R”. Tegangan battery
35 SB PNP switch “R” position
and
PNP switch “N” and “P” Ketika selector lever ke posisi “N dan P” Tegangan battery
36 G
positions Ketika selector lever ke posisi lain 0V
Turbine revolution sen-
Ketika berkendara pada 20 km/h (12
38 LG sor (power train revolu- 360 Hz
MPH)
tion sensor)
39*2 L Mesin speed signal Lihat EC-47 (HR15DE), EC-171 (MR18DE).

and
Tegangan
Ketika berkendara dari 2 ke 3 km/h (1 ke berfariasi antara
40 W Vehicle speed sensor
2 MPH) sepanjang 1 m (3 ft) atau lebih. kurang dari 0 V dan
Lebih dari 4.5 V
42 B Sensor ground Selalu 0V
Ketika temperature Pelumas A/T 20°C

Pelumas A/T 1.5 V
(68°F).
47 BR temperature
sensor Ketika temperature Pelumas A/T is 80°C
and 0.5 V
(176°F).
48 B Ground Selalu 0V
*1 : Terminal ini tersambung ke Data Link Connector
*2 : Terminal ini tersambung ke ECM
AT- 22
DIAGNOSA KERUSAKAN
Pemeriksaan Sebelum MelAkukan Diagnosa Kerusakan

MEMERIKSA PELUMAS A/T
Memeriksa Kebocoran dan Tinggi Pelumas A/T
Periksa kebocoran pada Pelumas A/T dan periksa Tinggi pelumas A/T. Lihat AT-9, "Memeriksa Pelumas A/T"
.
Memeriksa Kondisi Pelumas A/T
Periksa kondisi Pelumas A/T.
Kondisi Pelumas Kemungkinan Pekerjaan yang diperlukan
penyebab
Kekentalan Clutch, brake Ganti ATF dan periksa unit utama
(Status scorched A/T dan kendaraan dari kerusakan
kekentalan) (wire harnesses, cooler
pipes, dsb.)
Putih susu atau Terdapat air pada Ganti ATF dan periksa dari mana
gelap ATF air masuk.
Banyak bubuk Keausan yang Ganti ATF dan periksa kerja A/T
metal tidak normal pada yang tidak tepat.
komponen yang
bergesekan pada
A/T
STALL TEST
Prosedur Stall Test
1. Periksa level ATF dan mesin oil. Jika perlu tambahkan ATF
dan oli mesin.
2. Jalankan kendaraan kira kira selama 10 menit atau hingga ATF
dan mesin oil mencapai suhu kerja.
Suhu kerja ATF: 50O to 80O C (122O to 176O F)
3. Pasang parking brake dan block roda.

4. Pasang tachometer ditempat yang terlihat oleh pengendara
selama pengetesan.
• Lebih baik lagi jika memberikan tanda titik rpm mesin
pada indikator secara spesifik.
5. Hidupkan mesin, lakukan pengereman menggunakan rem kaki,
dan geser posisi selector lever pada posisi “D”.
6. Lakukan accelerasi untuk membuka throttle lebih lebar sambil

melakukan pengereman
7. Segera cacat posisi putaran dimana mesin mati kemudian
lepaskan throttle.
PERHATIAN:
Jangan menahan pedal gas lebih dari 5 detik selama
melakukan test.
Putaran stall
HR15DE: 2,320 - 2,830 rpm
MR18DE: 2,310 - 2,770 rpm
8. Pindahkan selector lever pada posisi “N” .
9. Dinginkan ATF.
AT- 23
DIAGNOSA KERUSAKAN
PERHATIAN :
Hidupkan mesin pada posisi idle selama 1 menit
10. Ulangi langkah ke- 6 hingga ke-9 dengan posisi selector lever pada “2”, “1” dan “R”.
Kesimpulan Stall Test

Hasil Pengetesan memungkinkan menunjukan terjadinya kerusakan pada komponen yang sesuai seperti
terlihat pada halaman berikutnya.
Untuk menentukan komponen mana yang mengalami kerusakan, lihat AT-14, "Tabel Langkah Kerja" .
CATATAN:
Putara stall terlalu tinggi pada posisi “D”, “2”, atau “1” :
• Terjadi selip pada 1st gear tetapi tidak pada gear 2 dan 3. ..... Low one-way clutch selip
• Terjadi selip pada gear berikut :
Gigi 1 hingga 3 pada posisi “D” dan fungsi engine brake dengan OD OFF. (Lampu indikator OD OFF
hidup.)
Gigi 1 dan 2 pada posisi “2” dan fungsi engine brake dengan pedal gas dilepas penuh (throttle tertutup
penuh)...... Gigi maju atau forward one-way clutch selip
Putara stall pada posisi “R” terlalu tinggi:

• Engine brake tidak berfungsi di posisi “1” ..... Gigi rendah dan gigi mundur selip
• Engine brake berfungsi pada posisi “1” ..... Gigi mundur selip
Putaran stall sesuai spesifikasi :

• Kecepatan kendaraan tidak mencapai lebih dari 80 km/h (50 MPH). ..... One-way clutch yang ada di
dalam converter housing rudak.
PERHATIAN:
Hati-hati karena temperature pelumas A/T dapat naik secara tidak normal :
• Terjadi selip pada gigi 3 dan 4 di posisi “D” ..... Gigi tinggi selip
• Terjadi selip pada gigi 2 dan 4 di posisi “D” ..... Brake band selip
• Engine brake tidak berfungsi pada gigi 2 dan 3 di posisi “D”, gigi 2 di posisi “2”, dan gigi 1 di posisi “1”
dengan OD OFF. (Lampu indikator OD OFF menyala ) ..... Overrun clutch selip
Putar stall revolution kurang dari spesifikasi:

• Kurang tenaga saat start. ..... One-way clutch di dalam torque conventer rusak.
AT- 24
DIAGNOSA KERUSAKAN
AT- 25
DIAGNOSA KERUSAKAN
MEMERIKSA LINE PRESSURE

Lubang pemeriksaan Line Pressure
Lokasi lubang pemeriksaan line pressure adalah seperti terlihat
pada gambar berikut ini.
• Gantilah pressure plugs karena fungsinya sebagai self-
sealing bolts.
Prosedur pemeriksaan Line Pressure

1. Periksa ketinggian ATF dan oli mesin. Jika perlu, tambahkan
ATF atau oli mesin.
2. Jalankan kendaraan selama kurang lebih 10 menit atau hingga
temperatur oli mesin dan ATF mencapai suhu kerja.
Temperatur kerja ATF : 50 ~i 80OC (122 ~ 176OF)
3. Pasang oil pressure gauge sesuai dengan lubang pengetesan

line pressure.
4. Aktifkan parking brake dan pasang block roda.
AT- 26
DIAGNOSA KERUSAKAN
5. Hidupkan mesin kemudian uku line pressure pada posisi

putaran idle.
PERHATIAN :
Tetap pedal brake ditekan selama melakukan pengukuran.
Ketika mengukur line pressure pada stall speed, lihat pada
AT-23, "STALL TEST" .
Line Pressure
HR15DE
Line pressure kPa (bar, kg/cm2 , psi)
Putaran mesin
Posisi “D”, “2” dan “1” Posisi “R”
Putaran idle 500 (5.0, 5.1, 73) 778 (7.8, 7.9, 113)
Putaran stall 1,112 (11.1, 11.3, 161) 1,731 (17.3, 17.7, 251)
MR18DE
Putaran mesin
Putaran idle 500 (5.0, 5.1, 73) 778 (7.8, 7.9, 113)
Putaran stall 1,173 (11.7, 12.0, 170) 1,825 (18.3, 18.6, 265)
Kesimpulan Line Pressure Test
Penilaian Komponen yang dicurigai
Line pressure rendah pada • Oil pump aus
semua posisi.
• Control piston rusak
• Pressure regulator valve atau plug tersumbat
• Spring untuk pressure regulator valve rusak
• Tekanan pelumas bocor antara oil strainer dan pressure regulator valve
• Strainer Macet
Line pressure rendah pada • Tekanan pelumas bocor antara manual valve dan beberapa clutch
posisi tertentu.
• Contoh, line pressure :
- Low pada posisi “R” dan “1”, namun
At idle speed - Normal pada posisi “D” dan “2”.
Oleh karena itulah, terjadi kebocoran pada atau disekitar sirkuit gigi rendah
dan reverse brake.
Line pressure Tinggi. • Sinyal posisi pedal gas mengalami malfunction
• Sensor Temperature Pelumas A/T rusak
• Line pressure solenoid valve macet
• Terjadi arus hubungan pendek (short circuit) pada sirkuit line pressure
solenoid valve
• Pressure modifier valve macet
• Pressure regulator valve atau plug macet
• Sirkuit dropping resistor putus
Line pressure rendah. • Sinyal posisi pedal gas mengalami malfunction
• Line pressure solenoid valve macet
• Terjasi arus hubungan pendek pada sirkuit line pressure solenoid valve
At stall speed
• Pressure regulator valve atau plug Macet
• Pressure modifier valve macet
• Pilot valve macet
AT- 27
DIAGNOSA KERUSAKAN
Tes Jalan
PENJELASAN
• Tujuan dilakukan test ini adalah untuk mengetahui performa dan menganalisa penyebab kerusakan pada
A/T.
• Tes jalan terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Pemeriksaan sebelum mesin dihidupkan Lihat pada AT-28 .
2. Periksa saat idle. Lihat pada AT-28 .
3. Test Jalan
- Memeriksa semua bagian dari 1 hingga 3. Lihat pada AT-30 , AT-32 dan AT-33 .
• Sebelum melakukan Tes Jalan, pahamilah dahulu prosedur pengetesan dan komponen yang akan
diperiksa.
• Lakukan pengetesan pada semua bagian hingga ditemukan gejala kerusakannya. Tentukan komponen
mana yang mengalami kerusakan setelah melakukan tes jalan. Lihat pada AT-46, "Fungsi (A/T)
CONSULT-II" , AT-55, "Prosedur Diagnosa Tanpa CONSULT-II" dan AT-90, "DIAGNOSA GEJALA
KERUSAKAN " .
Memeriksa Sebelum Mesin Dihidupkan

1. PERIKSA INDIKATOR LAMPU OD OFF
1. Parkir kendaraan pada permukaan rata.
2. Pindahkan selector lever ke posisi “P”.
3. Putar kunci kontak ke posisi OFF. Tunggu setidaknya selama 5 detik.
4. Putar kunci kontak ke posisi ON. (Jangan Hidupkan mesin.)
Apakah lampu indikator OD OFF menyala untuk kurang lebih 2 detik ? Jika YA
YA >> 1. Putar kunci kontak ke posisi OFF
2. Lakukan self-diagnosis dan catat item-item yang rusak (NG).
Lihat AT-48, " MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC", AT-55, "Prosedur Diagnosa Tanpa
CONSULT-II".
3. Lanjutkan ke AT-28, "Pemeriksaan Pada Saa Idle".
TIDAK >> Hentikan “Tes Jalan”. Lanjutkan ke AT-90, "Lampu Indikator OD OFF Tidak Menyala".
Pemeriksaan saat Idle
1. PERIKSA MENGHIDUPKAN MESIN
1. Parkir kendaraan pada permukaan yang rata.
2. Putar kunci kontak ke posisi ON. (Mesin jangan dihidupkan.)
3. Pindahkan selector lever ke posisi “P” atau “N”.
4. Putar kunci kontak ke posisi START.
Apakah mesin bisa dihidupkan ?
YA >> Lanjutkan ke 2.
TIDAK >>
• Hentikan “Tes Jalan”. Beri tanda pada kotak AT-92, "Mesin Tidak Dapat Dihidupkan Pada
Posisi P” atau “N” Pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA" .
• Lanjutkan ke AT-92, "Mesin Tidak Dapat Dihidupkan di Posisi “P” atau “N” " .
2. PERIKA MENGHIDUPKAN MESIN
1. Putar kunci kontak ke possi ON. (Mesin jangan dihidupkan.)
2. Pindahkal selector lever ke posisi “R”, “D”, “2” atau “1”.
3. Putar kunci kontak START.
Apakah mesin bisa dihidupkan?
YA >>
• Hentikan “Tes Jalan”. Beri tanda di kotak AT-92, "Mesin Tidak Dapat Dihidupkan Pada
Posisi “P” atau “N” "pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA" .
• Lanjutkan ke AT-92, "Mesin Tidak Dapat Dihidupkan di Posisi “P” atau “N” .
TIDAK >> Lanjutkan ke pemeriksaan 3.
AT- 28
DIAGNOSA KERUSAKAN
3. PERIKSA GERAK KENDARAAN

2. Putar kunci kontak ke posisi OFF.
3. Lepas parking brake.
4. Dorong kendaraan maju atau mundur.
Apakah kendaraan bergerak saat didoror maju atau mundur ?
YA >> Beri tanda di kotak AT-93, "Di Posisi “P”, Kendaraan Dapat Didotong Maju dan Mudur "
pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA" .Lanjutkan “Tes Jalan”.
TIDAK >> Lanjutkan ke Pemeriksaan 4.
1. Aktifkan parking brake.
2. Hidupkan mesin.
3. Pindahkan selector lever ke posisi “N”.
4. Lepas parking brake.
Apakah kendaraan bergerak maju atau mundur ?
YA >>
• Beri tanda di kotak AT-93, "Pada posisi “N”, kendaraan Bergerak " pada AT-15,
"LEMBAR KERJA DIAGNOSA"
• Lanjutkan “Tes Jalan”.
TIDAK >> Lanjutkan ke pemeriksaan 5.
5. PERIKSA SHIFT SHOCK
1. Lakukan pengereman menggunakan pedal rem.
2. Pindahkan selector lever ke posisi “R”.
Apakah terjadi getaran yang besar saat memindahkan posisi selector lever dari posisi “N” ke “R” ?
YA >>
• Beri tanda di kotak AT-94, "Large Shock pada posisi “N” “R” pada AT-15, "LEMBAR
KERJA DIAGNOSTIC"
TIDAK >> LANJUTKAN KE PEMERIKSAAN 6.
Lepas pedal rem beberapa detik.
Apakah kendaraan Bergerak mundur saat pedal brake dilepas ?
YA >> LANJUTKAN KE PEMERIKSAAN 7.
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-95, "Kendaraan tidak bergerak mundur pada posisi "R" pada AT-
15, " LEMBAR KERJA DIAGNOSTIC "
7. PEMERIKSAAN GERAK KENDARAAN
Pindahkan selector lever ke posisi “D”, “2” dan “1” dan periksa apakah kendaraan Bergerak maju.
Apakah kendaraan Bergerak maju di ketiga posisi tersebut ?
YA >> Lanjutkan ke AT-30, "Tes Jalan — Part 1" .
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-97, "Kendaraan tidak bergerak maju pada posisi “D”, “2” atau “1”
pada AT-15, " LEMBAR KERJA DIAGNOSTIC " .
AT- 29
DIAGNOSA KERUSAKAN
Tes Jalan — Bagian 1

1. PERIKSA POSISI KECEPATAN AWAL ( D1 )
1. Jalankan kendaraan selama kurang lebih 10 menit untuk memanaskan mesin oil dan ATF hingga
temperature kerja.
Temperatur kerja ATF: 50 hingga 80 oC (122 hingga 176 o F)
3. Tekan switch pengontrol overdrive. (OD OFF lampu indicator OFF.)
5. Hidupkan mesin.
6. Pindah selector lever ke posisi “D”.
7. Accelerasikan kendaraan dengan menekan pedal accelerasi secara constant atau setengah langkah
pedal.
Baca gear position. Lihat pada AT-49, " MODE DATA MONITOR " .
Apakah kendaraan berjalan mulai dari D1 ?
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-98, "Kendaraan tidak dapat start dari D1" pada AT-15, "LEMBAR
DIAGNOSA" .
2. PEMERIKSAAN SHIFT-UP (D1 KE D2 )
Periksa shift-up (D1 ke D2 ).
Spesifikasikan kecepatannya ketika terjadi perpindahan dari D1 ke D2 (Throttle position: setengah throttle).
Lihat pada AT-34, "Vehicle Speed ketika terjadi Gear Shifting" .
Baca gear position, pembukaan throttle dan kecepatan kendaraan. Lihat pada AT-49, " MODE
DATA MONITOR " .
Apakah A/T berpindah dari D1 ke D2 pada kecepatan tertentu ?
YA >> LANJUTKAN KE PENGECEKAN 3.
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-100, "A/T Tidak berpindah : D1 D2 atau tidak Kickdown: D4 D2"
Pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA" .
Specifikasikan kecepatan ketika berpindah dari D2 ke D3 (Posisi Throttle : Setengah throttle). Lihat pada AT-
34, "Vehicle Speed ketika terjadi Gear Shifting" .
Baca gear position, pembukaan throttle dan kecepatan kendaraan. Lihat pada AT-49, " MODE
DATA MONITOR " .
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-102, "A/T tidak berpindah D2 D3" pada AT-15, "LEMBAR
DIAGNOSA"
Specifikasikan kecepatan ketika berpindah dari D3 to D4 (Posisi Throttle : Setengah throttle). Lihat pada AT-
34, "Vehicle Speed ketika terjadi Gear Shifting " .
Baca gear position, pembukaan throttle dan kecepatan kendaraan. Lihat pada AT-49, "MODE
DATA MONITOR" .
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-104, "A/T Does Not Shift: D3 D4" pada AT-15, "LEMBAR
DIAGNOSA"
AT- 30
DIAGNOSA KERUSAKAN

5. PEMERIKSAAN LOCK-UP (D4 TO D4 L/U)
Periksa lock-up (D4 ke D4 L/U).
Specifikasikan kecepatan ketika terjadi lock-up (Posisi Throttle : Setengah throttle). Lihat AT-34, "Kecepatan
Kendaraan Saat Lock-up Aktif / Tidak Aktif " .
Baca kecepatan kendaraan, pembukaan throttle ketika lock-up duty menjadi 94%. Lihat pada AT-
49, " MODE DATA MONITOR " .
Apakah terjadi lock-up pada A/T di kecepatan tertentu ?
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-106, "A/T Tidak Lock-up" pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA"
6. PEMERIKSAAN LOCK-UP HOLD
Periksa lock-up hold.
Ketika lock-up duty menjadi 94%. Lihat pada AT-49, "MODE DATA MONITOR" .
Apakah terjadi A/T hold lock-up selama lebih dari 30 detik ?
TIDAK >>
n Beri tanda di kotak AT-107, "A/T Tidak Bertahan Pada Kondisi Lock-up" pada AT-15,
"LEMBAR DIAGNOSA" .
n Lanjutkan “Tes Jalan”.
7. PEMERIKSAAN SHIFT-DOWN (D4 L/U KE D4 )
Lepas pedal gas.
Ketika lock-up duty menjadi 4%. Lihat pada AT-49, "MODE DATA MONITOR" .
Apakah lock-up nya terlepas saat pedal gas dilepas ?
YA >> LANJUTKAN KE PENGETESAN 8.
TIDAK >>
n Beri tanda di kotak AT-108, "Lock-up Tidak Terlepas" pada AT-15, "LEMBAR
DIAGNOSA".
n Lanjutkan “Tes Jalan”.
8. PERIKSA SHIFT-DOWN (D4 KE D3 )
Decelerate kendaraan dengan melakukan pengereman kaki ringan.
Baca gear position dan kecepatan mesin. Lihat pada AT-49, "MODE DATA MONITOR" .
Apakah kecepatan mesin kembali ke posisi idle dengan halus ketika A/T berpindah dari D4 ke D3 ?
YA >>
• Hentikan kendaraan.
• Lanjutkan ke AT-32, "Tes Jalan — Bagian 2" .
TIDAK >> Beri tanda di kotak AT-109, "Putaran Mesin Tidak Kembali ke Posisi Idle (Light Braking D4
D3 )"
pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA" .
Lanjutkan “Tes Jalan”.
AT- 31
DIAGNOSA KERUSAKAN

1. PERIKSA POSISI KECEPATAN AWAL (D1 )
1. Tekan switch overdrive. (OD OFF lampu indicator off.)
2. Geser selector lever ke posisi D.
3. Accelerate kendaraan dengan setengan throttle lagi.
Baca gear position. Lihat pada AT-49, " MODE DATA MONITOR " .
Apakah kendaraan bergerak dari D1 ?
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-98, "Kendaraan Tidak Dapat Dihidupkan Dari D1" pada AT-15,
"LEMBAR DIAGNOSA" .
2. PERIKSA SHIFT-UP DAN SHIFT-DOWN (D3 KE D4 KE D2 )
1. Accelerate kendaraan hingga 80 km/h (50 MPH).
2. Lepas pedal gas dan tekan penuh kembali dengan cepat.
Baca gear position dan pembukaan throttle. Lihat pada AT-49, "MODE DATA MONITOR" .
Apakah A/T berpindah dari D4 ke D2 ketika pedal gas ditekan penuh ?
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-100, "A/T Tidak DapatBberpindah : D1 D2 Atau Tidak Kickdown:
D4 D2" pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA"
3. PEMERIKSAAN SHIFT-UP (D2 ke D3 )
Spesifikasikan kecepatannya ketika terjadi perpindahan dari D2 ke D3 ( Posisi Throttle : Full throttle ). Lihat
AT-34, "Vehicle Speed ketika terjadi Gear Shifting" .
DATA MONITOR" .
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-102, "A/T Tidak berpindah: D2 D3" pada AT-15, "LEMBAR
DIAGNOSA".
4. PERIKSA SHIFT-UP (D3 KE D4 ) DAN ENGINE BRAKE
Lepaskan pedal accelerator setelah terjadi perpindahan dari D2 ke D3 .
DATA MONITOR" .
Apakah A/T berpindah dari D3 ke D4 dan apakah kendaraan mengalami decelerasi karena engine brake?
YA >>
1. Hentikan kendaraan.
2. Lanjutkan ke AT-33, "Tes Jalan — Bagian 3" .
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-104, "A/T Tidak berpindah: D3 D4" pada AT-15, "LEMBAR
DIAGNOSA".
AT- 32
DIAGNOSA KERUSAKAN

1. PENGECEKAN SHIFT-DOWN (D4 KE D3 )
1. Tekan switch overdrive. (OD OFF lampu indicator off.)
2. Geser selector lever pada posisi “D”.
3. Accelerasi kendaraan dengan setengah throttle ke D4 .
4. Lepas pedal gas.
5. Tekan overdrive switch. (OD OFF lampu indicator on.)
Baca gear position dan kecepatan kendaraan. Lihat pada AT-49, "MODE DATA MONITOR" .
Apakah A/T berpindah dari D4 ke D3 (OD OFF)?
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-110, "A/T Tidak Berpindah: D4 D3 , Ketika OD OFF" pada AT-15,
"LEMBAR DIAGNOSA T" .
2. PEMERIKSAAN ENGINE BRAKE
Periksa Engine Brake.
Apakah vehicle mengalami decelerate karena Engine Brake?
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-115, "Kecepatan Kendaraan Tidak Turun Menggunaan Engine
Brake" pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA" .
3. PEMERIKSAAN SHIFT-DOWN (D3 TO 22 )
Geser tuas pemindah dari posisi “D” ke “2” ketika berjalan pada D3 (OD OFF).
Baca gear position. Lihat pada AT-49, "MODE DATA MONITOR" .
Apakah A/T berpindah dari D3 (OD OFF) ke 22 ?
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-111, "A/T Tidak berpindah : D3 22 , Ketika Selector Lever Pada
Posisi “D” “2” pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA" .
Apakah kendaraan mengalami decelerate karena Engine Brake?
TIDAK >>
• BERI TANDA DI KOTAK AT-115, " Kendaraan tidak desselerasi ketika Engine Brake "
pada AT-15 "LEMBAR DIAGNOSA" .
5. PEMERIKSAAN SHIFT-DOWN (22 TO 11 )
Geser selector lever dari posisi “2” ke “1” ketika berada pada kecepatan 22 .
Baca gear position. Lihat pada AT-49, "MODE DATA MONITOR" .
Apakah A/T berpindah dari posisi 22 ke 11 ?
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-113, "A/T tidak berpindah: 22 11 , Ketika Selector Lever pada
posisi “2” “1” pada AT-15, "LEMBAR DIAGNOSA" .
AT- 33
DIAGNOSA KERUSAKAN

Apakah kendaraan mengalami decelerasi karena Engine Brake?
YA >>
2. Lakukan self-diagnosis. Lihat pada AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC" , AT-55,
"Diagnostic Procedure Tanpa CONSULT-II" .
TIDAK >>
• Beri tanda di kotak AT-115, "Kendaraan tidak deselerasi karena Engine Brake" pada AT-
15, "LEMBAR DIAGNOSA"
• Hentikan “Tes Jalan”.
Kecepatan Kendaraan Ketika terjadi Perpindahan Gear

HR15DE
Vehicle speed km/h (MPH)
Throttle position
D1 → D2 D2 → D3 D3 → D4 D4 → D3 D3 → D2 D2 → D1
51 -59 97 - 105 154 - 162 150 - 158 87 – 95 41 - 49
Full throttle
(32 -37) (60 - 65) (96 - 101) (93 - 98) (54 - 59) (25 - 30)
24 -32 48 - 56 121 - 129 56 – 64 38 - 46 5 – 13
Half throttle
(15 -20) (30 - 35) (75 - 80) (35 - 40) (24 - 29) (3 - 8)
• Pada saat half throttle, pembukaan accelerator opening adalah 4/8 dari pembukaan penuh.
MR18DE
Throttle position
D1→ D2 D2→ D3 D3→ D4 D4→ D3 D3→ D2 D2→ D1
51 -59 97 - 105 154 - 162 150 - 158 87 - 95 40 - 48
Full throttle
(32 -37) (60 - 65) (96 - 101) (93 - 98) (54 - 59) (25 - 30)
34 -42 62 - 70 124 - 132 69 – 77 36 - 44 19 – 27
Half throttle
(21 -26) (39 - 43) (77 - 82) (43 - 48) (22 - 27) (12 - 17)
• Pada saat half throttle, pembukaan accelerator opening adalah 4/8 dari pembukaan penuh.
Kecepatan Kendaraan ketika terjadinya/terbebasnya Lock-up

MR15DE
Throttle position Selector lever position
Lock-up ON Lock-up OFF
“D” position 82 - 90 (51 - 56) 50 - 58 (31 - 36)
2.0 / 8
“D” position (OD OFF) 86 - 94 (53 - 58) 83 - 91 (52 - 57)
MR18DE
Throttle position Selector lever position
“D” position 86 - 94 (53 - 58) 59 - 67 (37 - 42)
2.0 / 8
“D” position (OD OFF) 86 - 94 (53 - 58) 83 - 91 (52 - 57)
AT- 34
DIAGNOSA KERUSAKAN
Tabel Gejala
Pengaturan nomor berdasar pada pemeriksaan.
Lakukan pemeriksaan dimulai dari nomor satu keatas.
Item Gejala Kondisi Item Diagnosa Halaman referensi
1. Pedal gas position sensor EC-127 (HR15DE),
EC-254 (MR18DE)
2. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution sensor)
AT-59, AT-61
dan vehicle speed sensor·MTR
Pada 3. Mesin speed signal AT-72

Torque
kendaraan 4. Pelumas A/T temperature sensor AT-70
converter
tidak locked.
5. Line pressure test AT-26
6. Torque converter clutch solenoid valve AT-68
7. Control valve assembly AT-129
Diluar
8. Torque converter *1
Kendaraan
Todak terjadi 1. Pelumas A/T level AT-9
Lock-up EC-127 (HR15DE),
Engage- 2. Pedal gas position sensor
EC-254 (MR18DE)
ment/TCC
tidak bekerja Torque Pada 3. Line pressure test AT-26
converter kendaraan
clutch piston 4. Torque converter clutch solenoid valve AT-68
slip. 5. Line pressure solenoid valve AT-74
Diluar
Kendaraan
EC-127 (HR15DE),
1. Pedal gas position sensor
EC-254 (MR18DE)
Lock-up point 2. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution sensor)
Pada AT-59, AT-61
terlalu tinggi and vehicle speed sensor·MTR
kendaraan
atau rendah.
3. Torque converter clutch solenoid valve AT-68
EC-20 (HR15DE),
1. Mesin idling speed
EC-145 (MR18DE)
EC-127 (HR15DE),
EC-254 (MR18DE)
Getaran tajam 3. Line pressure test AT-26

pada saat Pada
terjadi kendaraan 4. Pelumas A/T temperature sensor AT-70
Shift Shock
perpindahan 5. Mesin speed signal AT-72
dari “N” ke
“D”. 6. Line pressure solenoid valve AT-74
8. N-D accumulator AT-129
Diluar
9. Forward clutch *1
Kendaraan
AT- 35
DIAGNOSA KERUSAKAN
EC-127 (HR15DE),
EC-254 (MR18DE)

Hentakan pada Pada
saat perpindahan Kendaraan 3. Accumulator servo release AT-129
dari D1 ke D2
terlalu tajam. 4. Control valve assembly AT-129
5. Pelumas A/T temperature sensor AT-70
Diluar
6. Brake band *1
kendaraan
EC-127 (HR15DE),
EC-254 (MR18DE)
Pada
Hentakan pada
Kendaraan 2. Line pressure test AT-26
saat perpindahan
dari D2 ke D3 3. Control valve assembly AT-129
terlalu tajam.
Diluar 4. High clutch
*1
kendaraan 5. Brake band
Shift Shock EC-127 (HR15DE),

EC-254 (MR18DE)
Pada
Hentakan pada
saat perpindahan 3. Control valve assembly AT-129
dari D3ke D4
terlalu tajam. 4. Brake band
Diluar
5. Overrun clutch *1
kendaraan
6. Forward one-way clutch
EC-127 (HR15DE),
Terjadi hentakan EC-254 (MR18DE)
perpindahan gigi
Pada 2. Line pressure test AT-26
ketika decelerasi
Kendaraan
saat melepas 3. Overrun clutch solenoid valve AT-66
accelera-tor pedal.
Hentakan besar Pada
saat perpindahan Kendaraan
12 ke 11 pada Diluar
2. Low & reverse brake *1
posisi “1”. kendaraan
EC-127 (HR15DE),
EC-254 (MR18DE)
Too high a gear
change point from 2. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution
Pada AT-59, AT-61
D1 to D2 , from D2 sensor) and vehicle speed sensor·MTR
Kendaraan
to D3 , from D3 to
Waktu D4. 3. Shift solenoid valve A AT-62
perpindahan
tidak tepat 4. Shift solenoid valve B AT-64
Pada 1. Pelumas A/T level AT-9

TerjadiPerpindahan
Kendaraan 2. Accumulator servo release AT-129
gigi langsung dari
D1 ke D3. Diluar
3. Brake band *1
kendaraan
AT- 36
DIAGNOSA KERUSAKAN
EC-127 (HR15DE), EC-

Saat perpindahan dari 1. Pedal gas position sensor
254 (MR18DE)
D4 ke D3 terlalu Pada
itnggi, dari D3 keD2, Kendaraan
dari D2 ke D1 . 2. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution
AT-59, AT-61
sensor) and vehicle speed sensor·MTR

Kickdown tidak 254 (MR18DE)
bekerja Ketika
accelera-tor pedal Pada 2. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution
AT-59, AT-61
ditekan pada D4 Kendaraan sensor) and vehicle speed sensor·MTR
diantara kickdown
vehicle speed. 3. Shift solenoid valve A AT-62
Waktu perpindahan 4. Shift solenoid valve B AT-64

tidak tepat
1. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution
AT-59, AT-61
Terjadi Kickdown atau sensor) and vehicle speed sensor·MTR
mesin overruns Ketika
acelerator pedal Pada EC-127 (HR15DE), EC-
ditekan pada D4 Kendaraan 254 (MR18DE)
diluar kickdown
vehicle speed limit. 3. Shift solenoid valve A AT-62
4. Shift solenoid valve B AT-64
Gear change from 22 Pada 1. PNP switch AT-132

to 23 in “2” position. Kendaraan 2. A/T position AT-124
Gear change from 11 Pada 1. PNP switch AT-132

to 12 in “1” position. Kendaraan 2. A/T position AT-124
1. Pelumas A/T level AT-9

254 (MR18DE)
Pada
3. Overrun clutch solenoid valve AT-66
Kendaraan
Perpindahan gigi D4
4. Shift solenoid valve A AT-62
ke D3 gagal.
5. Line pressure solenoid valve AT-74
Diluar 7. Brake band

*1
No Down Shift Kendaraan 8. Overrun clutch

254 (MR18DE)
Pada
Perpindahan gigi dari Kendaraan 3. Shift solenoid valve A AT-62
D3 ke D2 atau dari D4
ke D2 gagal. 4. Shift solenoid valve B AT-64

*1
Kendaraan 7. Brake band
AT- 37
DIAGNOSA KERUSAKAN


254 (MR18DE)
Pada
Kendaraan 3. Shift solenoid valve A AT-62
Perpindahan dari D3
ke D1. dari D2 to D1 4. Shift solenoid valve B AT-64
gagal
6. Low one-way clutch
Diluar
7. High clutch *1
kendaraan
8. Brake band
EC-127
1. Pedal gas position sensor (HR15DE), EC-254
(MR18DE)
Tidak terjadi Perpindahan gigi dari Pada
penurunan gigi 2. Shift solenoid valve B AT-64
D3 ke 22 gagal Ketika Kendaraan
shifting selector lever 3. Control valve assembly AT-129
Ke posisi “2”. AT-111
4. A/T position AT-124
Diluar
5. Brake band *1
kendaraan
1. PNP switch AT-132
AT-59, AT-61
Pada
Kendaraan 3. Shift solenoid valve A AT-62
Tidak berubah dari 12
ke 11 pada posisi 1. 4. Control valve assembly AT-129
Diluar 6. Overrun clutch

*1
kendaraan 7. Low & reverse brake
Pada 4. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution
Perpindahan dari Kendaraan AT-59, AT-61
Tidak Shift Up sensor) and vehicle speed sensor·MTR
D1 ke D2 gagal . EC-127
(HR15DE),
EC-254
(MR18DE)
Diluar
6. Brake band *1
kendaraan
AT- 38
DIAGNOSA KERUSAKAN

2. Shift solenoid valve B AT-64
Pada
Kendaraan 4. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution
Perpindahan gear dari AT-59, AT-61
D2 ke D3 gagal
254 (MR18DE)

*1
kendaraan 7. Brake band
2. Overdrive control switch AT-88
Pada
Perpindahan gear dari Kendaraan
D3 ke D4 gagal 5. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution
AT-59, AT-61

Diluar
7. Brake band *1
kendaraan
254 (MR18DE)


Pada AT-59, AT-61
A/T tidak berpindah ke sensor) and vehicle speed sensor·MTR
Kendaraan
D4 Ketika OD ON.
(OD OFF indicator
lamp is off.) 6. Overrun clutch solenoid valve AT-66

*1
kendaraan 11. Overrun clutch
2. Stall test AT-23
Pada
Kendaraan
Kendaraan tidak
berjalan pada posisi
"R" (tapi pada posisi 5. Control valve assembly AT-129
Slips / tidak Engage “D”, “2” dan “1”
berjalan) Clutch slip. 6. Reverse clutch
Accelertion sangat
7. High clutch
lamban.
Diluar
kendaraan
9. Overrun clutch
10. Low & reverse brake
AT- 39
DIAGNOSA KERUSAKAN

Kendaraan tidak Pada
maju pada posisi 1. A/T position AT-124
Kendaraan
“D” dan “2” (tapi
meju pada posisi “1” Diluar
2. Low one-way clutch *1
dan “R”) kendaraan
2. Stall test AT-23
Kendaraan tidak 4. Line pressure solenoid valve AT-74

maju pada posisi
Pada 5. Control valve assembly AT-129
“D”, “1” dan “2”
Kendaraan
(Tapi maju pada 6. N-D accumulator AT-129
Diluar
posisi "R"). Clutch
kendaraan 7. Reverse clutch
slip. Accelerasi
sangat buruk. 8. High clutch
EC-127 HR15DE),
Pada EC-254 MR18DE)
Kendaraan
Slips/Tidak akan
Engage Clutch atau brakes 6. Control valve assembly AT-129
slip ketika starting.
7. N-D accumulator AT-129
8. Forward clutch
9. Reverse clutch
Diluar
10. Low & reverse brake *1
kendaraan
11. Oil pump
12. Torque converter
Pada
Tidak bergerak 3. Control valve assembly AT-129
Bergerak. AT-95,
AT-97 4. Forward clutch
Diluar
5. Oil pump *1
kendaraan
6. Torque converter
EC-127 (HR15DE),
Pada 2. Pedal gas position sensor
Hampir tidak tejadi EC-254 (MR18DE)
hentakan atau Kendaraan
perpindahan clutch
dari D1 to D2 4. Accumulator servo release AT-129
.
Diluar
6. Brake band *1
kendaraan
AT- 40
DIAGNOSA KERUSAKAN


Pada 2. Pedal gas position sensor
Hampir tidak terjadi 254 (MR18DE)
Kendaraan
hentakan atau slip 3. Line pressure test AT-26
pada perpindahan dari
D2 ke D3 . 4. Control valve assembly AT-129

*1
kendaraan 6. Forward clutch
Hampir tidak terjadi Pada 2. Pedal gas position sensor
254 (MR18DE)
hentakan atau slip Kendaraan
pada perpindahan dari 3. Line pressure test AT-26
D3 ke D4
Diluar
5. Brake band *1
kendaraan
EC-127 HR15DE), EC-
254 (MR18DE)
Perpindahan dari D4 Pada 3. Line pressure test AT-26
ke D3 terlalu cepat Kendaraan
atau slips Ketika 4. Line pressure solenoid valve AT-74
Menekan accelera-tor 5. Shift solenoid valve A AT-62
pedal.

*1

254 (MR18DE)
Pada 3. Line pressure test AT-26

Perpindahan dari D4
ke D2 terlalu cepat Kendaraan 4. Line pressure solenoid valve AT-74
atau slips Ketika
Menekan accelera-tor 5. Shift solenoid valve A AT-62
pedal. 6. Shift solenoid valve B AT-64

*1
AT- 41
DIAGNOSA KERUSAKAN

254 (MR18DE)
Perpindahan dari D3 Pada 3. Line pressure test AT-26

ke D2 terlalu cepat Kendaraan
atau slips Ketika
Menekan accelera-tor 5. Shift solenoid valve B AT-64
pedal.

*1
Kendaraan 8. High clutch

254 (MR18DE)
Pada
Perpindahan dari D4 Kendaraan 4. Line pressure solenoid valve AT-74
atau D3 ke D1terlalu
cepat atau slips Ketika
Slips/Will Not Menekan accelera-tor 6. Shift solenoid valve B AT-64
Engage pedal.
8. Forward clutch
Diluar
9. Forward one-way clutch *1
Kendaraan
Pada 2. A/T position AT-124

Kendaraan tidak akan 5. Oil pump

maju disemua posisi. 6. High clutch

*1
Kendaraan 8. Low & reverse brake
9. Torque converter
10. Parking components
Mesin tidak dapat 1. Kunci kontak and starter PG-2, SC-5

dihidupkan pada Pada 2. A/T position AT-124
posisi "P” dan “N” . Kendaraan
Others AT-92 3. PNP switch AT-132
Mesin starts di posisi Pada
selain “P” dan “N”. Kendaraan 2. PNP switch AT-132
AT- 42
DIAGNOSA KERUSAKAN

EC-127
Pada (HR15DE),
Kendaraan 3. Pedal gas position sensor
Transaxle noise pada EC-254
(MR18DE)
posisi “ P”dan “N”.
AT-59, AT-61
Diluar 5. Oil pump

*1
kendaraan 6. Torque converter
Kendaraan bergerak Pada
1. Posisi A/T AT-124
ketika pada posisi “P” Kendaraan
atau parking gear tidak
Diluar
disen-gage saat diluar 2. Parking components *1
kendaraan
posisi “P”.
Pada
1. Posisi A/T AT-124
Kendaraan
Kendaraan runs pada 2. Forward clutch
posisi “N”. AT-93 Diluar
3. Reverse clutch *1
kendaraan
4. Overrun clutch
Pada
Kendaraan
Kendaraan mengerem
ketika dipindah ke posisi 5. Control valve assembly AT-129
“R”. 6. High clutch

*1
9. Overrun clutch
EC-20
Pada (HR15DE),
Terlalu Bergerak. 1. Mesin idling speed
Kendaraan EC-145
(MR18DE)
EC-20
(HR15DE),
EC-145
Pada (MR18DE)
Mesin stops Ketika
Kendaraan 2. Pelumas A/T level AT-9
shifting lever ke posisi
“R”, “D”, “2” dan “1” 3. Torque converter clutch solenoid valve AT-68
Diluar
kendaraan
Pada
Kendaraan
Kendaraan mengerem 2. Reverse clutch
karena perpindahan
gear dari posisi D1 ke Diluar 3. Low & reverse brake
*1
D2 . kendaraan 4. High clutch
AT- 43
DIAGNOSA KERUSAKAN
Pada
1. Level Pelumas A/T AT-9
Kendaraan mengerem Kendaraan
ketika perpindahan
gear dari D2 ke D3. Diluar
2. Brake band *1
Kendaraan
Pada
Kendaraan
Kendaraan mengerem
ketika perpindahan 2. Overrun clutch
gear dari D3 ke D4 Diluar
Kendaraan *1
4. Reverse clutch
EC-127
(HR15DE),
EC-254
(MR18DE)
ON vehicle AT-59, AT-61
Kecepatan Maximum
tidak tercapai. Accel- 6. Shift solenoid valve A AT-62
eration lemah. 7. Shift solenoid valve B AT-64
Others
9. Reverse clutch
10. High clutch *1

13. Oil pump
Pada
Transaxle noise pada Kendaraan
posisi “D”, “2”, “1” dan
“R”. Diluar
Kendaraan

Pada 3. Vehicle speed sensor·A/T (Revolution sensor)
AT-59, AT-61
Kendaraan dan vehicle speed sensor·MTR
Tidak terjadi Engine
Brake pada posisi “1”. 4. Control valve assembly AT-129
Diluar 6. Overrun clutch

*1
AT- 44
DIAGNOSA KERUSAKAN
Item
Gejala Kondisi Item Diagnosa Halaman referensi

EC-20
(HR15DE),
EC-145
(MR18DE)
Pada EC-127 (HR15DE),
Kendaraan 3. Pedal gas position sensor EC-254
(MR18DE)

Transaxle overheats. 6. Control valve assembly AT-129
7. Oil pump
8. Reverse clutch
9. High clutch

Kendaraan 11. Forward clutch
12. Overrun clutch
Lainnya
Pada
Kendaraan
2. Reverse clutch
ATF keluar ketika
bekerja. Dihasilkan gas 3. High clutch
putih dari exhaust pipe 4. Brake band
selama bekerja. Diluar
Kendaraan 5. Forward clutch
6. Overrun clutch
Pada
Kendaraan
2. Torque converter
3. Oil pump
Tercium bau yang tidak 4. Reverse clutch
wajar pada pipa
pengisian Pelumas A/T. Diluar 5. High clutch
*1
Kendaraan 6. Brake band
7. Forward clutch
8. Overrun clutch
*1: Lihat A/T (RE4F03B) UNIT MANUAL.
AT- 45
DIAGNOSA KERUSAKAN
Fungsi CONSULT-II (A/T)

CONSULT-II dapat menampilkan masing masing diagnosa menggunakan diagnostic test models
sebagaimana terlihat berikut ini.
FUNGSI
Mode diagnostic test Fungsi Halaman referensi
Pada mode ini memungkinkan teknisi untuk merubah beberapa komponen lebih
Work support —
cepat dan akurat dengan mengikuti indikasi yang ada pada CONSULT-II.
Self-diagnostic
Self-diagnostic results dapat dibaca dan dihapus dengan cepat. AT-48
results
Data monitor Data Input/Output pafa TCM dapat dibaca. AT-49
CAN diagnostic
Hasil transmit/receive diagnosis dari CAN communication dapat dibaca. AT-51
support monitor
Lakukan dengan menggunakan CONSULT-II pada setiap teknisi untuk mengetahui
Fungsi pengetesan —
apakah sistimnya bekerja dengan baik atau tidak.
DTC work support Pilih kondisi kerja untuk mengkonfirmasi Diagnostic Trouble Codes. AT-51
TCM part number Nomor part TCM dapat terbaca. —
ACUAN NILAI CONSULT-II
PEMBERITAHUAN:
1. CONSULT-II secara electrical menampilkan waktu perpindahan dan lock-up (yaitu, waktu pengoperasian
masing masing solenoid).Pemeriksaan perbedan waktu antara waktu perpindahan actual dan yang
ditampilkan oleh CONSULT-II. Jika perbedaannya diketahui, mechanical parts (kecuali solenoids,
sensors, dll.) mungkin tidak terdeteksi. Pemeriksaan komponen mechanical menggunakan applikasi
diagnostic procedures.
2. Jadwal perpindahan (yang diimplikasikan gear position) yang ditampilkan pada CONSULT-II dan
diindikasikan di Service Manual mungkin sedikit berbeda. Kejadian ini dikarenakan hal sebagai berikut :
- Perpindahan yang sebenarnya mempunyai toleransi lebih atau kurang dari yang dibolehkan,
- Jadwal perpindahan yang diindikasikan pada Service Manual berdasarkan pada titik dimana perpindahan
dimulai, dan
- Gear position yang ditampilkan oleh CONSULT-II mengindikasikan titik dimana perpindahannya selesai.
3. Shift solenoid valve “A” atau “B” dimunculkan oleh CONSULT-II sebagai awal perpindahan. Gear position
yang dimunculkan berdasar pada selesainya perpindahan (yang atur oleh TCM).
Nama item Kondisi Nilai Display (Sekitar)

VHCL/S SE-A/T
Selama pengendaraan Hampir sesuai dengan pemcabaac speedometer.
VHCL/S SE-M/T
Pedal accelerasi dilepas. 0.0/8
THROTTLE POSI
Pedal Accelerasi ditekan penuh. 8.0/8
Ketika Temperature pelumas A/T 20°C (68°F). 1.5 V
FLUID TEMP SE
Ketika Temperature pelumas A/T 80°C (176°F). 0.5 V
BATTERY VOLT Ketika memutar kunci kontak ON. Battery Tegangan
Hampir sama dengan pembacaan pada
MESIN SPEED Mesin running
tachometer.
TURBINE REV Selama pengendaraan (lock-up ON) Hampir sama dengan mesin speed.
Ketika overdrive control switch ditekan. ON
OVERDRIVE SW
Ketika overdrive control switch dilepas. OFF
Ketika memposisikan selector lever ke “N” dan
ON
PN POSI SW “P”.
Ketika memposisikan selector lever ke posisi lain. OFF
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “R”. ON
R POSITION SW
Ketika memposisikan selector lever ke posisi lain OFF
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “D”. ON
D POSITION SW
Ketika memposisikan selector lever keposisi lain. OFF
AT- 46
DIAGNOSA KERUSAKAN
Nama item
Kondisi Nilai Display (Sekitar)
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “2”. ON

2 POSITION SW
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “1”. ON
1 POSITION SW
Ketika pedal accelerator dilepas setelah
ON
CLOSED THL/SW memanaskan mesin.
Ketika menekan pedal gas. OFF
Seytelah menekan penuh pedal gas setelah

ON
W/O THRL/P-SW memanaskan mesin.
Selain hal tersebut diatas. OFF

Ketika shift solenoid valve A bekerja . (ketika
ON
berkendara pada “D1 ” atau “D4 ”.)
SHIFT S/V A
Ketika shift solenoid valve A tidak bekerja. (kerika
OFF
Ketika shift solenoid valve B bekerja. (ketika

ON
SHIFT S/V B
Ketika shift solenoid valve B tidak bekerja. (Ketika
OFF
Ketika overrun clutch solenoid valve bekerja. (Ketika

ON
overrun clutch disengaged.)
OVERRUN/C S/V
Ketika overrun clutch solenoid valve tidak bekerja.
OFF
(Ketika overrun clutch engaged.)
Pedal Rem ditekan. ON

BRAKE SW
Pedal Rem dilepas . OFF
GEAR Selama berkendara 1, 2, 3, 4
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “N”
N·P
dan “P”.
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “R” R

SLCT LVR POSI
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “D” D
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “2” 2
Ketika memposisikan selector lever ke posisi “1” 1
VEHICLE SPEED Selama pengendaraan Hampir sama dengan pembacaan pada speedometer .
Throttle membuka sedikit (Low line pressure)

LINE PRES DTY 0% 94%
Throttle membuka lebar (High line pressure)
TCC S/V DUTY Lock-up OFF Lock-up ON 4% 94%
AT- 47
DIAGNOSA KERUSAKAN
PROSEDUR PENYETELAN CONSULT-II

Lihat pada GI-35, "CONSULT-II Start Procedure" .
MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC
Setelah melakukan self-diagnosis, berikan tanda pada AT-15, "LEMBAR KERJA DIAGNOSTIC". Sesuai dengan
hasil pemeriksaan.
Halamanya disesuaikan dengan pemeriksaannya.

Prosedur Pengoperasian
1. Touch “SELF-DIAG RESULTS” pada screen“SELECT DIAG
MODE”
Display shows malfunction experienced since the last erasing
operation.
Daftar Item yang Ditampilkan

Item (Istilah di layar CONSULT-II) Malfunction terdeteksi saat .. Halaman Referensi
VHCL SPEED SEN-A/T TCM tidak menerima signal tegangan yang tepat dari sen-sor. AT-59
VHCL SPEED SEN-MTR TCM tidak menerima signal tegangan yang tepat dari sen-sor. AT-61
TCM mendeteksi adanya Tegangan drop yang tidak tepat ketika
SHIFT SOLENOID/V A AT-62
mengoperasikan solenoid valve.
SHIFT SOLENOID/V B AT-64
mengoperasikan solenoid valve
OVERRUN CLUTCH S/V AT-66
T/C CLUTCH SOL/V AT-68
BATT/FLUID TEMP SEN TCM menerima tegangan terlalu tinggi atau rendah dari sensor. AT-70
MESIN SPEED SIG TCM tidak menerima tegangan yang tepat dari ECM. AT-72
TURBINE SENSOR TCM tidak menerima tegangan yang tepat dari sensor. AT-73

LINE PRESSURE S/V AT-74
Ketika TCM tidak mentransmit atau Menerima CAN communica-
CAN COMM CIRCUIT AT-76
tion signal selama 2 detik atau lebih.
A/T tidak dapat berpindah ke posisi gigi 1 meskipun circuit
A/T 1ST GR FNCTN AT-77
electricalnya baik.
A/T 2ND GR FNCTN AT-79
electricalnya baik.
A/T 3RD GR FNCTN AT-81
electricalnya baik.
A/T 4TH GR FNCTN AT-83
electricalnya baik.
A/T TCC S/V FNCTN A/T cannot perform lock-up even if electrical circuit is good. AT-85
CONTROL UNIT (RAM) TCM memory (RAM) Tidak berfungsi AT-87
AT- 48
DIAGNOSA KERUSAKAN
Item (Istilah di layar CONSULT-II) Malfunction terdeteksi saat .. Halaman Referensi

CONTROL UNIT (ROM) TCM memory (ROM) tidak berfungsi AT-87
Tidak terdapat kerusakan

(TIDAK TERINDIKASIKAN ADANYA
Tidak ada kerusakan tedeteksi. —
KERUSAN, MUNGKIN DIPERLUKAN
TES SELANJUTNYA)
Bagaimana menghapus Self-diagnostic Results

1. Sentuh “SELF-DIAG RESULTS” pada layar “SELECT DIAG
MODE".
2. Sentuh “ERASE”. (self-diagnostic results akan terhapus.)
MODE DATA MONITOR

Prosedur Pengoperasian
1. Sentuh “DATA MONITOR” pada layar “SELECT DIAG
MODE”.
CATATAN:
Ketika terdeteksi sebuah kesalahan, CONSULT-II akan
melakukan “REAL-TIME DIAGNOSIS”. Juga masalah yang
timbul pada saat mode ini akan muncul sesuai dengan
kejadiannya.
Daftar Item yang ditampilkan X : Standar, - : Not Applicable, : Option

Monitor item Selection
Monitored Item ( Unit ) TCM INPUT MAIN SELECTION Remark
SIGNAL SIGNAL FROM MENU
VHCL/S SE-A/T (km/h) X — Revolution sensor

Vehicle speed display mungkin tidak akurat selama
kurang lebih : 10 km/h (6 mph). mungkin tidak
VHCL/S SE-MTR (km/h) X —
mengindikasikan 0 km/h (0 mph) ketika kendaraan
stationer.
THRTL POS SEN (V) X — Input dengan Kuminikasi CAN.
AT- 49
DIAGNOSA KERUSAKAN
Item yang dimonitor ( Unit ) Seleksi item monitor

Keterangan
TCM INPUT MAIN SELEKSI
SIGNAL SIGNAL DARI MENU
FLUID TEMP SE (V) X —
BATTERY VOLT (V) X —
MESIN SPEED (rpm) X X
TURBINE REV (rpm) X —
OVERDRIVE SW (ON/OFF) X — Input Signaldengan Kuminikasi CAN.
PN POSI SW (ON/OFF) X —
R POSITION SW (ON/OFF) X —
D POSITION SW (ON/OFF) X —
2 POSITION SW (ON/OFF) X —
1 POSITION SW (ON/OFF) X —
ASCD-CRUISE (ON/OFF) X —
ASCD-OD CUT (ON/OFF) X —
Tidak Terhitung tapi dimunculkan.
KICKDOWN SW (ON/OFF) X —
POWERSHIFT SW (ON/OFF) X —
CLOSED THL/SW (ON/OFF) X —
Input Signal dengan Kuminikasi CAN..
W/O THRL/P-SW (ON/OFF) X —
*SHIFT S/V A (ON/OFF) — — Menunjukan status pengecekan signal (re-input
signal) untuk mengontrol signal output TCM. Tetap
*SHIFT S/V B (ON/OFF) — —
tidak berubah ketika solenoid valves open atau
*OVRRUN/C S/V (ON/OFF) — — shorted.
HOLD SW (ON/OFF) X — Tidak Terhitung tapi dimunculkan.
Stop lamp switch (Input Signal dengan Kuminikasi
BRAKE SW (ON/OFF) X —
CAN)
Posisi gigi diketahui oleh TCM setelah terjadi
GEAR — X
perpindahan
Posisi Selector lever yang diketahui oleh TCM. Untuk
SLCT LVR POSI — X pengoperasian fail-safe, nilai spesifik yang digunakan
untuk mengontrol akan terlihat.
VEHICLE SPEED (km/h) — X Vehicle speed yang diketahui oleh TCM.
Sudut pembukaan accelerator yang diketahui oleh
TCM (Input Signal dengan Kuminikasi CAN)
THROTTLE POSI (0.0/8) — X
Untuk pengoperasian fail-safe, nilai spesifik yang
digunakan untuk mengontrol akan terlihat.
LINE PRES DTY (%) — X
TCC S/V DUTY (%) — X
SHIFT S/V A (ON/OFF) — X
SHIFT S/V B (ON/OFF) — X
OVERRUN/C S/V (ON/OFF) — X
SELF-D DP LMP (ON/OFF) — X
AT- 50
DIAGNOSA KERUSAKAN
Item yang dimonitor ( Unit ) Seleksi item monitor

SELEC
TCM INPUT MAIN TION Keterangan
SIGNAL SIGNAL FROM
MENU
TC SLIP RATIO (0.000) — —
Perbedaan antara mesin speed dan torque
TC SLIP SPEED (rpm) — —
converter input shaft
Menunjukan nilai pengukuran dengan
Tegangan (V) — —
menggunakan volt-age probe.
Frequency (Hz) — —
DUTY-HI (high) (%) — —
Nilai pengukuran dengan menggunakan pulse
DUTY-LOW (low) (%) — —
probe dimunculkan.
PLS WIDTH-HI (ms) — —
PLS WIDTH-LOW (ms) — —
MODE CAN DIAGNOSTIC SUPPORT MONITOR

Prosedur pengoperasian
1. Sentuh “CAN DAIG SUPPORT MNTR” pada layar “SELECT DIAG
MODE”. Lihat LAN-6, "CAN Diagnostic Support Monitor".
MODE DTC WORK SUPPORT

Prosedur pengoperasian
1. Sentuh “DTC WORK SUPPORT” pada layar “SELECT DIAG
MODE”.
2. Sentuh select item menu (pertama, kedua, dll.).
AT- 51
DIAGNOSA KERUSAKAN
3. Sentuh “START”.
4. Lakukan Pengetesan jalan berdasar pada “DTC Confirmation

Procedure" pada “DIAGNOSA KERUSAKANFOR DTC”.
• Ketika Kondisi pengetesannya memuaskan maka, pada

layar CONSULT-II terjadi perubahan tampilan dari “OUT OF
CONDITION” menjadi “TESTING”.
5. Hentikan Kendaraan.
AT- 52
DIAGNOSA KERUSAKAN
• Jika pada layar muncul “NG”, mungkin terdapat kesalahan.

Lanjutkan ke “Diagnostic Procedure”.
6. Lakukan test drive untuk mengecek gear shift feeling sesuai

dengan instruksi yang ditampilkan.
7. Sentuh “YES” atau “NO”.
8. Prosedur mengakhiri CONSULT-II.
AT- 53
DIAGNOSA KERUSAKAN
• Jika muncul “NG” pada layar, mungkin terdapat

kesalahan. Lanjutkan ke “Diagnostic Procedure”.
Display Items List

Item DTC work support Penjelasan Iten yang diperiksa
Pada “A/T 1st gear function (P0731)” hal hal berikut ini dapat • Shift solenoid valve A
dikonfirmasikan sebagai • Shift solenoid valve B
1ST GR FNCTN P0731 • Self-diagnosis status (apakah diagnosis tersebut sedang • Semua clutch
terjadi atau tidak ) • Hydraulic control circuit
• Hasil Self-diagnostic (OK or NG)
Pada “A/T 2nd gear function (P0732)” hal hal berikut ini dapat
dikonfirmasikan sebagai : • Shift solenoid valve B
2ND GR FNCTN P0732 • Self-diagnosis status (apakah diagnosis tersebut sedang • Semua clutch
terjadi atau tidak ) • Hydraulic control circuit
Pada “A/T 3rd gear function (P0733)” hal hal berikut ini dapat
dikonfirmasikan sebagai : • Shift solenoid valve A
3RD GR FNCTN P0733 • Self-diagnosis status (apakah diagnosis tersebut sedang • Semua clutch
terjadi atau tidak • Hydraulic control circuit
• Shift solenoid valve A

Pada “A/T 4th gear function (P0734)” hal hal berikut ini dapat
dikonfirmasikan sebagai :
• Shift solenoid valve B
4TH GR FNCTN P0734 • Self-diagnosis status (apakah diagnosis tersebut sedang • Overrun clutch solenoid valve
terjadi atau tidak • Line pressure solenoid valve
• Hasil Self-diagnostic (OK or NG) • Semua clutch
• Hydraulic control circuit
Pada “A/T TCC S/V function (lock-up)” hal hal berikut ini dapat
dikonfirmasikan sebagai : • Torque converter clutch sole-noid
valve
TCC S/V FNCTN P0744 • Self-diagnosis status (apakah diagnosis tersebut sedang
terjadi atau tidak • Semua clutch
• Hasil Self-diagnostic (OK or NG) • Hydraulic control circuit
AT- 54
DIAGNOSA KERUSAKAN
Diagnostic Procedure Tanpa menggunakan CONSULT-II

PROSEDUR SELF-DIAGNOSTIC TCM
Penjelasan
Jika terjadi kerusakan pada electrical system, Periksa hasil self-diagnostic setelah indikato lampu OD OFF
bekerja. Untuk mendeteksi adanya kerusakan, masuk ke informasi a self-diagnosis start signal retrieves
pada kerusakan dari memory dan indikasi kerusakannya dilihat dari berkedipnya lampu indikasi OD OFF.
Prosedur Pemeriksaan
1. PERIKSA INDIKATOR LAMPU OD OFF

3. Putar kunci kontak OFF. Tunggu minimal 5 detik.
4. Putar kunci kontak ON. (Jangan Hidupkan mesin.)
Apakah lampu indikator OD OFF menyala kira kira 2 detik ?
TIDAK >> Hentikan prosedur.
Lakukan terlebih dahulu AT-90, "Lampu indicator OD OFF tidak hidup " sebelum melanjutkan.
2. PROSEDUR PENILAIAN
1. Putar kunci kontak OFF.
2. Tetap menekan tombol shift lock release.
3. Geser selector lever dari posisi “P” ke “D” .
4. Putar kunci kontak ON. (Jangan Hidupkan mesin.)
5. Tetap menekan tombol overdrive control switch ketika lampu indikasi OD OFF menyala 2 detik (lampu
indikator OD FF menyala.)
6. Tetap menekan switch control overdrive dan selector lever ke posisi “2” . (lampu indikator OD OFF
menyala.)
7. Berhenti menekan overdrive control switch. (lampu indikator OD OFF menyala.)
8. Posisikan selector lever pada posisi “1”. (lampu indikator OD OFF menyala.)
9. Tetap tekan overdrive control switch. (lampu indikator OD OFF mati.)
10. Tekan pedal gas penuh sambil menekan overdrive control switch.
>> LANJUTKAN KE PEMERIKSAAN 3.
3. PEMERIKS KODE SELF-DIAGNOSIS

Periksa indikator lampu OD OFF. Lihat AT-56, "Kesimpulan Dari Kode Self-diagnosis" .
>> DIAGNOSA SELESAI
AT- 55
DIAGNOSA KERUSAKAN
Penilaian Terhadap Kode Self-diagnosis

Lampu indikator OD OFF
Semua judgment flickers sama.

Judgment flicker pertama lebih lama dari yang lain.
Terjadi short sirkuit pada Revolution sensor circuit atau terputus.

Semua circuits yang dapat dikonfirmasikan dengan self-
( Lanjutkan AT-59, "VEHICLE SPEED SENSOR·A/T
diagnosis OK.
(REVOLUTION SENSOR)".
Judgment flicker kedua lebih lama daripada yang lain. Judgment flicker keempat lebih lama dari yang lain.
Vehicle speed sensor circuit is short-circuited or disconnected.

(Go to AT-61, "VEHICLE SPEED SENSOR MTR"). Circuit Shift solenoid valve A short-circuit atau terputus.
ÖKe AT-62, "SHIFT SOLENOID VALVE A" .
Judgment flicker ke lima lebih lama dari yang lain. Judgment flicker ke enam lebih lama dari yang lain.
Sirkuit Shift solenoid valve B short-circuit atau terputus. Sirkuit Overrun clutch solenoid valve short-circuited atau terputus.
ÖKe AT-64, "SHIFT SOLENOID VALVE B" . ÖKe AT-66, "OVERRUN CLUTCH SOLENOID VALVE" .
AT- 56
DIAGNOSA KERUSAKAN
Judgment flicker ke tujuh lebih lama dari yang lain. Judgment flicker ke delapan lebih lama dari yang lain.
Sirkuit Torque converter clutch solenoid valve short-circuit atau Sensor temperature pelumas A/T terputus atau sirkuit power
terputus. supply TCM rusak.
ÖKe AT-68, "TORQUE CONVERTER CLUTCH SOLENOID ÖKe AT-70, "BATT/FLUID TEMP SEN ( SIRKUIT SENSOR
VALVE" . TEMP PELUMAS A/T DAN TCM POWER SOURCE)" .
Judgment flicker ke sembilan lebih lama dari yang lain. Judgment flicker ke sepuluh lebih lama dari yang lain
Sirkuit Turbine revolution sensor (power train revolution sensor)

Sirkuit Mesin speed signal short atau terputus. short atau terputus.
ÖKe AT-72, "MESIN SPEED SIGNAL" . ÖKe AT-73, "TURBINE REVOLUTION SENSOR" .
AT- 57
DIAGNOSA KERUSAKAN
Judgment flicker ke sebelas lebih lama dari yang lain. Judgment flicker ke dua belas lebih lama dari yang lain.
Sirkuit Line pressure solenoid valve short-circuited atau Kuminikasi CAN line rusak.
terputus. ÖKe AT-76, "JALUR KOMUNIKASI CAN" .
ÖKe AT-74, "LINE PRESSURE SOLENOID VALVE" .
Lamp mati.
PNP switch, overdrive control switch, penutupan throttle

position signal atau signal sirkuit throttle position terputus atau
TCM rusak. (Karena signal overdrive control switch, penutupan
throttle position signal dan pembukaan throttle position signal
adalah input melalui Kuminikasi CAN line, kerusakan
mungkina akan terus terjadi setelah self-diagnosis.)
ÖKe AT-118, "TCM Self-diagnosis Tidak Actif" .
t1 = 2.5 detik t2 = 2.0 detik t3 = 1.0 detik
Bagaimana menghapus Hasil Self-diagnostic

1. Jika kunci kontak tetap ON setelah melakukan perbaikan, matikan kunci kontak sekali dan tunggu hingga
5 detik kemudian hidupkan kembali.
2. Lakukan AT-55, "Prosedur Diagnostic Tanpa CONSULT-II" .
3. Putar kunci kontak OFF. (hasil self-diagnostic akan terhapus.)
AT- 58
VEHICLE SPEED SENSOR·A/T (REVOLUTION SENSOR)

Penjelasan
Revolution sensor mendeteksi perputaran parking gear dan merubahnya menjadi pulse signal. Pulse signal
dikirimkan ke TCM yang kemudian dirubah menjadi vehicle speed.
Standar Nilai CONSULT-II
Catatan: Data spesifikasi adalah standar nilai.
Nama item Kondisi Standar Nilai
VHCL/S SE-A/T Selama Pengendaraan Mendekati sama dengan pembacaan speedometer.
On Board Diagnosis Logic

Kode diagnosa kerusakan “VHCL SPEED SEN-A/T” dengan CONSULT-II atau judgment flicker pertama
tanpa CONSULTII adalah terdeteksi ketika TCM tidak menerima signal tegangan yang tepat dari sensor.
Kemungkinan Penyebab
• Harness atau connector
(Sensor circuit open atau shorted.)
• Revolution sensor
Prosedur Konfirmasi DTC
PERHATIAN:
• Selalu mengendarai kendaraan pada kecepatan yang aman.
• Berhati hati Perputaran engina jangan sampai memasuki bagian merah pada tachometer.
• Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” ini lagi, selalu memutar kunci kontak OFF dan
tunggu sedikitnya 10 detik sebelum melanjutkannya.
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur berikut ini untuk memastikan bahwa kerusakannya telah
teratasi.
DENGAN CONSULT-II
1. Putar kunci kontak ON.
2. Pilih mode “DATA MONITOR” untuk “A/T” dengan CONSULT-II.
4. Jalankan kendaraan dan periksa apakah terjadi kenaikan nilai
“VHCL/S SE-MTR”
Jika hasilnya NG, periksa kemungkinan penyebab masalah.
Jika hasilnya OK, lanjutkan ke langkah berikut ini.
7. Hidupkan mesin dan buatlah kondisi berikut minimal 5 detik
tanpa tanpa selaan.
VEHICLE SPEED: 30 km/h (19 MPH) atau lebih
THROTTLE POSI: Lebih dari 1.0/8
SLCT LVR POSI: posisi “D”
Lokasi pengendaraan : Jalankan pada jalan yang menanjak (menaikan beban mesin) sesuai
dengan apa yang diharapkan pada pemeriksaan ini.
Jika hasilnya NG, Periksa kemungkinan penyebabnya.
Jika hasil pemeriksaannya OK, lanjutkan ke langkah berikut.
8. Lakukan kondisi berikut ini paling tidak dalam waktu 5 detik.
MESIN SPEED: 3,500 rpm atau lebih
Lokasi pengendaraan : Jalankan pada jalan yang menanjak (menaikan beban mesin) sesuai
dengan apa yang diharapkan pada pemeriksaan ini.
9. Jika terdeteksi DTC, periksa kemungkinan penyebabnya.
AT- 59
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Lakukan pengendaraan pada kondisi berikut ini lebih dari 5 detik.
Selector lever position: Posisi “D”
Vehicle speed: 30 km/h (19 MPH) atau lebih
Throttle position: lebih dari 1.0/8 dari full throttle position
3. Lakukan self-diagnosis. Lihat pada AT-55, "Diagnostic Procedure Tanpa CONSULT-II" .
4. Jika hasil pemeriksaannya NG, Periksa kemungkinan penyebabnya
AT- 60
VEHICLE SPEED SENSOR MTR
VEHICLE SPEED SENSOR MTR

Penjelasan
Vehicle speed sensor·MTR terpasang pada speedometer assembly. Fungsi dari sensor adalah sebagai
perangkat pilihan ketika terjadi kerusakan pada revolution sensor. TCM kemudian akan menggunakan signal
yang dikirim dari vehicle speed sensor·MTR.
Remarks: Specification data are reference values.
Nama Item Kondisi Standar Nilai
VHCL/S SE-MTR Selama pengendaraan Mendekati sama dengan pembacaan speedometer.

Diagnostic trouble code “VHCL SPEED SEN-MTR” with CONSULT-II atau judgment flicker ke 2 tanpa
CONSULT-II adalah terdeteksi ketika TCM tidak menerima signal tegangan yang tepat dari sensor.
• Vehicle speed sensor
PERHATIAN:
teratasi.
DENGAN CONSULT-II
1. Putar kunci kontak ke posisi ON.
3. Tekan “START”.
4. Hidupkan mesin dan accelerasi hingga kecepatan kendaraan berubah dari 0 ke 25 km/h (0 ke 16
MPH).
5. Jika terdeteksi DTC, Periksa kemungkinan penyebabnya.
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Operasikan kendaraan dalam kondisi sebagai berikut :
Vehicle speed: lebih dari 25 km/h (16 MPH)
4. Jika hasil pengecekannya NG, periksa kemungkinan penyebabnya.
AT- 61
SHIFT SOLENOID VALVE A

Penjelasan
Shift solenoid valves A dan B dihidupkan dan dimatikan oleh TCM berdasar pada signal yang dikirimkan oleh
PNP switch, kecepatan kendaraan dan ECM (pembukaan throttle). Gearkemudia akan berpindah ke posisi
optimal.
Posisi gigi 1 2 3 4
Shift solenoid valve A ON (Closed) OFF (Open) OFF (Open) ON (Closed)
Shift solenoid valve B ON (Closed) ON (Closed) OFF (Open) OFF (Open)
Nilai yang
Nama item Kondisi
ditampilkan
Ketika shift solenoid valve A bekerja. (Ketika berkendara pada “D1 ” atau “D4 ”.) ON
SHIFT S/V A
Ketika shift solenoid valve A tidak bekerja. (Ketika berkendara pada “D2 ” atau “D3 ) OFF

Diagnostic trouble code “SHIFT SOLENOID/V A” dengan CONSULT-II atau Judgment flicker ke 4 tanpa
menggunakan CONSULTII adalah ketika TCM mendeteksi tidak tepatnya Tegangan drop saat akan
• Revolution sensor
PERHATIAN:
teratasi.
DENGAN CONSULT-II
2. Pilih mode “DATA MONITOR” pada “A/T” dengan CONSULT-II.
4. Hidupkan mesin.
5. Jalankan kendaraan pada posisi “D” dan biarkan kendaraan berpindah dari kecepatan 1 , 2 (“GEAR”).
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Kensarai kendaraan pada posisi “D1“,”D2“.
4. Jika hasil pengecekannya NG, periksa kemungkinan penyebabnya.
AT- 62
Pemeriksaan Komponen
Untuk melepas, lihat pada AT-129, "Control Valve Assembly dan Accumulators" .
Pemeriksaan Resistance
Periksa resistance antar terminal dan ground. Lihat pada AT-19,
"Wiring Diagram — TCM —" .
Solenoid valve Connector Terminal Resistance
(Sekitar)
Shift solenoid valve A F23 2 - Ground 20 -30 Ω
Cara Pengecekan
Periksa solenoid valve dengan mendengarkan bunyi yang timbul
ketika mengalirkan arus battery ke terminal dan ground. Lihat pada
AT-19, "Wiring Diagram — TCM —" .
AT- 63
SHIFT SOLENOID VALVE B

Penjelasan
Shift solenoid valves A dan B dihidupkan dan dimatikan oleh TCM berdasar pada signals yagn dikirim dari
PNP switch, kecepatan kendaraan dan ECM (pembukaan throttle). Kemudian kecepatan akan dirubah
menjadi optimal.
Posisi gigi 1 2 3 4
Nilai yang
Nam Item Kondisi
ditampilkan
Ketika shift solenoid valve B bekerja. (Ketika berkendara pada “D1 ” atau “D2 ”.) ON
SHIFT S/V B
Ketika shift solenoid valve B tidak bekerjs. (Ketika berkendara pada “D3 ” atau “D4 ”.) OFF

Diagnostic trouble code “SHIFT SOLENOID/V B” dengan CONSULT-II atau judgment flicker ke 5 tanpa
CONSULT-II adalah ketika TCM mendeteksi adanya Tegangan drop yang tidak tepat ketika hendak
Kemungkinan Penyeba
• Harness or connector
(Solenoid circuit open or shorted.)
PERHATIAN:
• Selalu berkendara pada kecepatan aman.
• Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” lagi, Jangan lupa untuk mematikan kunci kontak
dan tunggu minimal 10 detik sebelum melanjutkannya.
DENGAN CONSULT-II
2. Pilih mode “DATA MONITOR” untuk “A/T” dengan CONSULT-
II.
4. Hidupkan mesin.
5. Jalankan kendaraan pada posisi “D” dan biarkan transaxle
berpindah kecepatan dari 1 2 3”.
6. Jika terdeteksi DTC, Periksa kemungkinan penyebabnya.
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Jalankan kendaran pada posisi D1 D2 D3.
4. Jika hasil pemeriksaannya NG, periksa kemungkinan penyebabnya.
AT- 64
Untuk melepasnya, lihat pada AT-129, "Control Valve Assembly dan Accumulator" .
Periksa resistance antara terminal dan ground. Lihat pada AT-19,
(Sekitar)
Shift solenoid valve F23 1 -Ground 5 - 20 Ω
B
Cara Pemeriksaan
Periksa solenoid valve dengan mendengarkan bunyi yang terjadi
ketika mengalirkan arus battery ke terminal dan ground. Lihat pada
AT- 65
OVERRUN CLUTCH SOLENOID VALVE

Penjelasan
Overrun clutch solenoid valve diaktifkan oleh TCM berdasar pada signal yang dikirimkan dari PNP switch,
overdrive control switch, vehicle speed dan ECM (pembukaan throttle). Kemudian kerja Overrun clutch akan
terkontrol.
Nama item Kondisi Display value
Ketika overrun clutch solenoid valve bekerja. (Ketika overrun clutch disengaged.) ON
OVERRUN/C S/V Ketika overrun clutch solenoid valve does tidak bekerja. (Ketika overrun clutch
OFF
engaged.)
Diagnostic trouble code “OVERRUN CLUTCH S/V” dengan CONSULT-II atau Judgment flicker ke 6 tanpa
CONSULT-II adalah ketika TCM mendeteksi adanya Tegangan drop yang tidak tepat, ketika akan mencoba
untuk mengoperasikan solenoid valve.
(Solenoid circuit is open or shorted.)
• Overrun clutch solenoid valve
PERHATIAN:
• Selalu berkendara pada kecepatan aman.
• Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” kembali, jangan lupa untuk mematikan kunci
kontak dan menungu minimal 10 detik sebelum melanjutkannya.
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur berikut ini untuk memastikan masalah yang terjadi sudah
terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
II
4. Hidupkan mesin.
5. Accelerate kendaraan hingga kecepatannya lebih dari 10 km/h
(6 MPH) dengan posisi “D” (OD ON).
6. Lepas pedal accelerator penuh dengan posisi “D”(OD OFF).
7. Jika terdeteksi DTC, periksa kemungkinan penyebab.
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Jalankan kendaraan dalam kondisi sebagai berikut :
Selector lever position: posisi “D” (OD ON)
Vehicle speed: lebih tinggi dari 10 km/h (6 MPH)
4. Jika hasilnya NG, periksa kemungkinan penyebabnya.
AT- 66
Untuk melepasnya, lihat pada AT-129, "Control Valve Assembly dan Accumulators" .
Periksa resistance antara terminal dan ground. Lihat pada AT-19,
(Sekitar)
Overrun clutch solenoid valve F23 3 - Ground 20 -30 Ω
Periksa fungsi kerjanya

Periksa solenoid valve dengan mendengarkan bunyi yang timbul
pada valve ketika dihubungkan ke tegangan terminal battery dan
ground. Lihat pada AT-19, "Wiring Diagram — TCM —" .
AT- 67
TORQUE CONVENTER CLUTCH SOLENOID VALVE
TORQUE CONVERTER CLUTCH SOLENOID VALVE

Pelumas A/T
• Torque converter clutch solenoid valve aktif, ketika gear pada posisi D4 dan D3 , oleh TCM karena
adanya signal yang dikirimkan dari vehicle speed sensor dan ECM (posisi throttle). Pengoperasian Lock-
up piston
kemudian akan dikontrol.
• Lock-up operation, bagaimanapun juga, tidak mungkin terjadi ketika temperature Pelumas A/T terlalu
rendah.
• Ketika pedal gas ditekan kembali (kurang dari 2.0/8) pada saat lock-up, kecepatan mesin seharusnya
tidak berubah secara mendadak. Jika terjadi perubahan yang mendadak pada kecepatan mesin, itu
berarti tidak terjadi lock-up.

Item name Condition Display value (Sekitar)
TCC S/V DUTY Lock-up OFF Ù Lock-up ON 4% Ù 94%

Diagnostic trouble code “T/C CLUTCH SOL/V” dengan CONSULT-II atau Judgment flicker ke 7 tanpa
CONSULT-II
Terdeteksi ketika TCM mendeteksi adanya Tegangan drop yang tidak tepat ketika akan mencoba untuk
• Torque converter clutch solenoid valve
PERHATIAN :
• Berkendara pada kecepatan aman.
• Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” legi, jangan lupa untuk mematikan ignition witch
dan menunggu minimal 10 detik sebelum meneruskannya.
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur berikut ini untuk mengkonfirmasi bahwa semua
permasalahan terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
II dan tunggu 1 detik.
4. Hidupkan mesin dan kondisikan mesin seperti berikut ini
selama 5 detik tanpa henti.
VEHICLE SPEED: 80 km/h (50 MPH) atau lebih
THROTTLE POSI: 0.5/8 - 1.0/8
SLCT LVR POSI: Posisi “D”
Driving location: Jalankan kendaraan pada jalan yang
menanjak (meningkatkan mesin load) cocok untuk
melakukan pengetesan yang diharapkan.
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Jalankan kendaraan pada kecepatan D1ÆD2ÆD3ÆD4 posisi lock-up.
AT- 68
TORQUE CONVENTER CLUTCH SOLENOID VALVE
TORQUE CONVERTER CLUTCH SOLENOID VALVE
Untuk melepasnya, Lihat AT-129, "Control Valve Assembly dan Accumulator" .
Pemeriksaan Resistan
Periksa resistan antara terminal dan ground. Lihat AT-19, "Wiring
Diagram — TCM —" .
(Sekitar)
Torque converter clutch F23 5 -Ground 5 - 20 Ω
solenoid valve
Pemeriksaan Kerja
Periksa solenoid valve dengan mendengarkan bunyi pada
solenoid valve ketika dihubungkan ke terminal tegangan battery
dan ground. Lihat AT-19, "Wiring Diagram — TCM —" .
AT- 69
BATT/FLUID TEMP SEN (PELUMAS A/T TEMP SENSOR CIRCUIT DAN TCM
POWER SOURCE)
POWER SOURCE)
Pelumas A/T
Pelumas A/T temperature sensor mendeteksi Pelumas A/T temperature dan mengirim signal ke TCM.

Nama item Kondisi Nilai yang ditampilkan (Sekitar)
Ketika Pelumas A/T temperature is 20°C (68°F). 1.5 V
FLUID TEMP SE
Ketika Pelumas A/T temperature is 80°C (176°F). 0.5 V

Diagnostic trouble code “BATT/FLUID TEMP SEN” dengan CONSULT-II atau Judgment Flicker ke 8 tanpa
menggunakan CONSULT- II terdeteksi ketika TCM menerima tegangan yang terlalu rendah atau tinggi dari
sensor.
(Sensor circuit is open or shorted.)
• Pelumas A/T temperature sensor

PERHATIAN:
• Selalu berkendara dengan kecepatan yang aman.
• Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” lagi, matikan kunci kontak dan tunggu minimal 10
detik sebelum malanjutkan.
Setelah perbaikan, lakukan prosedur berikut ini untuk memastikan masalah yang ada sudah terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
II.
4. Operasikan kendaraan dalam kondisi sebagai berikut.
VEHICLE SPEED: lebih tinggi dari 20 km/h (12 MPH)
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Operasikan kendaraan dalam kondisi sebagai berikut.
Selector lever position: posisi “D”
Vehicle speed: Lebih dari 20 km/h (12 MPH)
3. Lakukan self-diagnosis. Lihat AT-55, "Prosdur Diagnosa Tanpa CONSULT-II" .
AT- 70
POWER SOURCE)
PELUMAS A/T TEMPERATURE SENSOR
• Untuk melepasnya, Lihat AT-129, "Control Valve Assembly dan
Accumulator" .
• Periksa resistan antar terminal cord assembly harness
connector ketika temperaturnya berubah seperti yang ditunjukan
berikut ini, Lihat AT-19, "Wiring Diagram — TCM —" .
Item Connector Terminal Tempera- Resistance

ture°C (°F) (Sekitar)
sensor F23 6-7 20 (68) 2.5 kΩ

tempera-ture
80 (176) 0.3 kΩ
AT- 71
SINYAL PUTARAN MESIN
SINYAL PUTARAN MESIN

Pelumas A/T
Sinyal putaran mesin dikirim dari ECM ke TCM.
Keterangan: Data spesifikasi Specification data are reference values.
MESIN SPEED Mesin running Approximately matches the tachometer reading.

Diagnostic trouble code “MESIN SPEED SIG” dengan CONSULT-II atau Judgment flicker ke 9 tanpa
CONSULT-II adalah terdeteksi ketika TCM tidak menerima signal tegangan yang tepat dari ECM.
Harness atau connector
(Sirkuit putus atau short)

PERHATIAN :
• Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” lagi, jangan lupa untuk mematikan kunci kontak
dan tunggu setidaknya 10 detik sebelum melanjutkan.
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur berikut untuk memastikan kerusakan yang ada sudah
terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
2. Pilih mode “DATA MONITOR” untuk “A/T” dengan CONSULT- II.
4. Hidupkan mesin dan biarkan kondisi berikut selama setidaknya 10
tanpa ada selaan.
KECEPATAN KENDARAAN: 10 km/h (6 MPH) atau lebih
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Operasikan kendaraan balam kondisi sebagai berikut selama lebih dari 10 detik.
Kecepatan kendaraan: Lebih dari 10 km/h (6 MPH)
Throttle position: lebih dari 1.0/8 posisi pembukaan penuh throttle
3. Lakukan self-diagnosis. Lihat AT-55, "Prosedur Diagnosa Tanpa CONSULT-II" .
AT- 72
TURBIN REVOLUTION SENSOR
TURBINE REVOLUTION SENSOR

Pelumas A/T
Turbine revolution sensor (power train revolution sensor) mendeteksi rpm forward clutch drum (revolutions
per minute). Terletak pada bagian input automatic transaxle. Vehicle speed sensor A/T (Revolution
sensor) terletak pada bagian output automatic transaxle. Dengan menggunakan dua buah sensor, rpm input
dan output secara akurat akan terdeteksi. Hasilnya, perpindahan waktu kecepatan ketika deselerasi dan
qualitas perpindahannya dapat di tingkatkan secara optimal.

Keterangan: Data spesifikasi adalah standar nilai.
TURBINE REV During driving (lock-up ON) Approximately matches the mesin speed.

Diagnostic trouble code “TURBINE SENSOR” dengan CONSULT-II atau judgment flicker ke 10 without
CONSULT-II terdeteksi ketika TCM tidak menerima tegangan yang tepat dari sensor.
(Sensor circuit is open or shorted.)
• Turbine revolution sensor (power train revolution sensor)

Perhatian :
• Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” lagi, matikan kunci kontak dan tunggu minimal 10
detik sebelum malanjutkan.
Setelah perbaikan, lakukan prosedur berikut ini untuk memastikan masalah yang ada sudah terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Pilih mode “DATA MONITOR untuk “A/T” dengan CONSULT-II.
3. Tekan“START”.
4. Jalankan kendaraan dalam kondisi seperti berikut ini selama
lebih dari 5 detik.
KECEPATAN KENDARAAN: Lebih dari 40 km/h (25 MPH)
MESIN SPEED: Lebih tinggi dari 1,500 rpm
THROTTLE POSI: Lebih dari 1.0/8 dari posisi pembukaan
penuh throttle
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Jalankan kendaraan dengan kondisi berikut ini selama lebih dari 5 detik.
Selector lever position: posisi “D”
Vehicle speed: Lenih dari 40 km/h (25 MPH)
Mesin speed: Lebih tinggi dari 1,500 rpm
Throttle position: 1.0/8 dari posisi penuh pembukaan throttle
3. Lakukan self-diagnosis. Lihat AT-55, "Prosdur Diagnosa Tanpa CONSULT-II" .
4. Jika hasil pemeriksaanya adalah NG, Periksa kemungkinan penyebabnya.
AT- 73
LINE PRESSURE SOLENOID VALVE

Pelumas A/T
The line pressure solenoid valve mengatur tekanan oil pump discharge untuk menyamankan kondisi
pengendaraan sesuai dengan signal yang dikirim dari TCM.
Nilai putaran line pressure duty tidak bersifat konstan ketika swith closed throttle position ON. Untuk
mengkonfirmasi putaran line pressure duty pada kondisi low-pressure, accelerator (throttle)
seharusnya terbuka hingga switch closed throttle position menjadi OFF.

Nilai yang ditampilkan
Nama item Kondisi
(Sekitar)
Throttle membuka sedikit (Low line pressure) Ù Throttle membuka lebar
LINE PRES DTY 0% Ù 94%
(High line pressure)

Diagnostic trouble code “LINE PRESSURE S/V” dengan CONSULT-II atau kemungkinan ke 11 tanpa
CONSULTII adalah terdeteksi ketika TCM mendeteksi adanya Tegangan drop yang tidak tepat ketika akan
mencoba untuk mengoperasikan solenoid valve.
• Line pressure solenoid valve

PERHATIAN:
Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” lagi, jangan lupa mematikan kunci kontak dan menunggu
hingga 10 detik sebelum melanjutkan.
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur berikut untuk memastikan kerusakan ada sudah teratasi.
DENGAN CONSULT-II
II.
4. Tekan pedal gas secara penuh penuh dan tunggu setidaknya 1
detik.
TANPA CONSULT-II
1. Hidupkan mesin.
2. Dengan pedal rem tertekan, geser tuas dari posisi “P“ Æ “N“ Æ “D“ Æ “N“ Æ “P“
4. Jika hasil pengecekannya adalah NG, periksa kemungkinan penyebabnya.
AT- 74
Untuk melepasnya, Lihat AT-129, "Control Valve Assembly dan
Accumulator" .
Pemeriksaan Resistan
Periksa resistan antara terminal dan ground. Lihat AT-19, "Wiring

(Sekitar)
Line pressure F23 4 -Ground 2.5 - 5.0 Ω
solenoid valve
Cara Pemeriksaan
Periksa solenoid valve dengan mendengarkan bunyi yang muncul
ketika alirkan tegangan battery pada terminal dan ground. Lihat AT-
19, "Wiring Diagram — TCM —" .
PENURUNAN RESISTOR
Periksa resistan antar terminal. Lihat AT-19, "Wiring Diagram —
TCM —" .
Item Connector Terminal Resistance (Sekitar)
Dropping resistor E7 1-2 12 Ω
AT- 75
JALUR KOMUNIKASI CAN
JALUR KOMUNIKASI CAN

Pelumas A/T
CAN (Controller Area Network) adalah sebuah serial communication line untuk saat itu juga real time
application. Merupakan on-vehicle multiplex communication line dengan kecepatan komunikasi data yang
tinggi dan memungkinkan untuk mendeteksi dengan baik.
Banyak pengontrol electronic yang dipasang pada kendaraan, dan masing masing control units membagi
informasi dan berhubungan dengan yang lain selama pengoperasian (tidak berdiri sendiri). Pada komunikasi
CAN, control units terhubung dengan 2 communication lines (CAN H line, CAN L line) sehingga
memungkinkan meneruskan informasi yang sangat penting dengan jumlah wiring yang sedikit. Masing
masing control meneruskan/menerima data tetapi hanya data yang dibutuhkan saja yang dibaca.

Diagnostic trouble code “CAN COMM CIRCUIT” dengan CONSULT-II atau perkiraan ke 12 (judgment flicker) tanpa
CONSULT-II adalah terdeteksi ketika TCM tidak dapat berkomunikasi dengan control unit lainnya.
Harness or connector
(Jalur komunikasi CAN putus atau short.)
PERHATIAN:
Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” ini kembali, selalu matikan kunci kontak dan tunggu
minimal 10 detik sebelum melanjutkan.
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur berikuti ini untuk memastikan bahwa masalah yang terjadi sudah
terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
2. Pilih mode “DATA MONITOR” untuk “A/T” dengan CONSULT-II
4. Tunggu setidaknya 6 detik atau Hidupkan mesin dan tunggu
selama 6 detik.
5. Jika terdeteksi DTC, maka periksalah kemungkinan
penyebabnya. Lihat LAN-9, "Tabel spesifikasi sistem CAN " .
TANPA CONSULT-II
2. Tunggu 6 detik atau Hidupkan mesin dan tunggu 6 detik.
4. Jika hasil pemeriksaannya NG, Periksa kemungkinan penyebabnya . Lihat LAN-9, " Tabel spesifikasi
Sistem CAN" .
AT- 76
FUNGSI A/T GIGI KESATU (1ST)

Penjelasan
• Kesalahan pada bagian ini tidak akan terdeteksi ketika lampu indikator OD OFF sedang melakukan self-
diagnosis malfunction yang lain.
• Kesalahan disini akan terdeteksi ketika A/T tidak berpindah ke posisi first gear seperti yang diinstruksikan
oleh TCM. Penyebabnya bukan karena kerusakan pada elektrik nya (circuits open atau shorted) tetapi
karena kerusakan mekanis seperti control valve macet, kerja solenoid valve tidak normal, dll.
Posisi gigi 1 2 3 4

• Diagnostic trouble code “A/T 1ST GR FNCTN” dengan CONSULT-II terdeteksi ketika A/T tidak dapat
berpindah ke posisi kecepatan gigi 1 meskipun sirkuit elektric nya baik.
• Diagnosa ini memonitor posisi gigi percepatan yang aktual dengan mengecek slip ratio pada torque
converter yang dihitung oleh TCM adalah sebagai berikut :
Slip ratio Torque converter = A x C/B

A: Signal putaran Output shaft dari revolution sensor
B: Signal kecepatan Mesin dari ECM
C: Gear ratio yang dimaksud adalah posisi gear seharusnya yang pada TCM
Jika ternyata gear position yang sebenarnya lebih tinggi dari posisi gigi seharusnya pada TCM (gigi 1), slip
ratio nya lebih tinggi dari normalnya. Jika terjadi rationya melebihi spesifikasi maka TCM akan mendiagnosi
adanya kerusakan.
Kerusakan ini akan menyebabkan tetap membukanya shift solenoid valve A ataupun shift solenoid valve B.
• Posisi Gear yang seharusnya pada TCM adalah sebagai berikut :

Jika tidak terjadi kesalahan pada posisi gear maka akan muncul : posisi 1 , 2, 3 dan 4
Jika terjadi shift solenoid valve A tetap open posisi gearnya adalah : posisi 2* , 2, 3 dan 3
Jika terjadi shift solenoid valve B tetap open posisi gearnya adalah: posisi 4* , 3, 3 dan 4 pada masing
masing posisi gear diatas Terdeteksi *: “A/T 1ST GR FNCTN” .
n Shift solenoid valve A
n Shift solenoid valve B
n Masing masing clutch
n Hydraulic control circuit
AT- 77

PERHATIAN:
n Selalu berkendara dengan kecepatan aman.
n Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” ini lagi, jangan lupa untuk mematikan kunci
kontak dan tunggu minimal 10 detik sebelum melanjutkannya.
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur dibawah ini untuk memastikan masalah yang timbul sudah
terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
1. Hidupkan mesin dan pilih mode “DATA MONITOR” untuk
“A/T” dengan CONSULT-II.
3. Pastikan tegangan output sensor temperatur Pelumas A/T
pada range berikut.
FLUID TEMP SE: 0.4 - 1.5 V
Jika diluar temperatur tersebut, Jalankan kendaraan untuk
meningkatkan tegangan (panaskan fluid) atau hentikan mesin
untuk mengurangi tegangan (mendinginkan fluid).
4. Pilih “1ST GR FNCTN P0731” dari mode “DTC WORK
SUPPORT” Untuk “A/T” dengan CONSULT-II dan tekan “START”.
5. Accelerasi kendaraan hingga 20 sampai 25 km/h (12 hingga 16 MPH) dengan kondisi sebagai berikut
dan lepas pedal gas penuh.
THROTTLE POSI: Kurang dari 1.0/8 (sepanjang waktu selama langkah 4)
Pastika “GEAR” menunjukan angka “2” setelah pedal dilepas.
6. Tekan kembali pedal gas hingga WOT (lebih dari 7.0/8 dari “THROTTLE POSI”) dengan cepat dari
kecepatan 20 hingga 25 km/h (12 ke 16 MPH) hingga “TESTING” berubah menjadi “STOP VEHICLE”
atau “COMPLETED”. (akan mencapai kira kira 3 detik.)
Jika hasil pengecekan pada layar CONSULT II muncul NG, periksa kemungkinan penyebabnya.
Jika pada layar CONSUT II muncul “STOP VEHICLE” , lanjutkan ke langkah berikut.
- Pastikan muncul “GEAR” “1” ketika menekan pedal gas hingga WOT.
- Jika tidak muncul " TESTING” pada layar CONSULT-II untuk waktu yang lama, pilih “SELF-DIAG
RESULTS” untuk “A/T”. Jika ada DTC lain yang mucul pada layar selain “A/T 1ST GR FNCTN” lihat
AT-54, "Display Items List".
8. Ikuti instruksi yang muncul. (periksa perpindahan normal sesuai dengan tabel berikut ini.)
Kondisi kendaraan Pola perpindahan Gear transmisi sebenarnya ke 1 → 2 → 3 → 4

Tidak terdapat malfunction. 1→2→3→4
Terdapat Malfunction “A/T 1ST GR FNCTN 2→2→3→3

”. 4→3→3→4
9. Pastikan muncul “OK”. (jika yang muncul “NG”, periksa kemungkinan penyebabnya.) Lihat AT-34,
"Vehicle Speed ketika terjadi Gear Shifting" .
AT- 78
FUNGSI A/T GIGI KEDUA (2ND)

Penjelasan
• Kesalahan pada bagian ini tidak akan terdeteksi ketika lampu indikator OD OFF mengindikasi sedang
melakukan idikasi self-diagnosis malfunction yang lain.
• Kesalahan disini akan terdeteksi ketika A/T tidak berpindah ke posisi second gear seperti yang diinstruksikan
oleh TCM.Penyebabnya bukan karena kerusakan pada elektrik nya (circuits open atau shorted) tetapi karena
kerusakan mekanis seperti control valve macet, kerja solenoid valve tidak normal, dll.
Gear position 1 2 3 4

• Diagnostic trouble code “A/T 2ND GR FNCTN” dengan CONSULT-II terdeteksi ketika A/T tidak dapat
• Diagnosa ini memonitor posisi gigi percepatan yang actual dengan mengecek slip ratio pada torque
Jika ternyata gear position yang sebenarnya lebih tinggi dari posisi gigi seharusnya pada TCM (gigi 2),
slip ratio nya lebih tinggi dari normalnya. Jika terjadi rationya melebihi spesifikasi maka TCM akan
mendiagnosa adanya kerusakan.
Kerusakan ini akan menyebabkan tetap membukanya shift solenoid valve A ataupun shift solenoid valve
B.
• Posisi Gear yang seharusnya pada TCM adalah sebagai berikut :
Apabila tidak terjadi masalah, posisi gear nya adalah : posisi 1, 2 , 3 dan 4
Apabila terdapat masalah shift solenoid valve B tetap membuka posisi gear nya adalah : posisi 4, 3* , 3
dan 4 pada tiap posisi gear diatas Terdeteksi *: “A/T 2ND GR FNCTN” .
• Each clutch
AT- 79

PERHATIAN:
• Selalu berkendara dengan kecepatan aman.
• Jika melakukan “DTC Confirmation Procedure” ini lagi, jangan lupa untuk mematikan kunci
terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
1. Hidupkan mesin dan pilih mode “DATA MONITOR” untuk “A/T”
dengan CONSULT-II.
3. Pastikan tegangan output pada Pelumas A/T temperature
sensor dibawah nilai dibawah ini.
Jika tidak sesuai, Jalankan kendaraan untuk meningkatkan
tegangan (panaskan fluid) atau hentikan mesin untuk
menurunkan tegangan (dinginkan fluid).
4. Pilih “2ND GR FNCTN P0732” dari mode “DTC WORK
SUPPORT” Untuk “A/T” dengan CONSULT-II dan tekan
“START”.
5. Accelerasi kendaraan hingga 45 sampai 50 km/h (28 sampai 31 MPH) dengan kondisi sebagai berikut
dan lepas pedal gas penuh.
THROTTLE POSI: kurang dari 1.0/8
- Pastikan muncul “GEAR” “3” atau “4” setelah pedal dilepas.
6. Tekan kembali pedal gas hingga WOT (lebih dari 7.0/8 dari “THROTTLE POSI”) dengan cepat dari
kecepatan 45 hingga 50 km/h (28 hingga 31 MPH) sampai muncul “TESTING” berubah menjadi “STOP
VEHICLE” atau “COMPLETE”. (kurang lebih selama kira kira 3 detik.)
Jika hasil pemeriksaannya muncul NG pada layar CONSULT-II, periksa kemungkinan penyebabnya.
Jika muncul “STOP VEHICLE” pada layar CONSULT-II, lanjutkan ke langkah berikut .
- Pastikan muncul “GEAR” “2” ketika menekan pedal gas hingga WOT.
- Jika tidak muncul " TESTING” pada layar CONSULT-II untuk waktu yang lama, pilih “SELF-DIAG
RESULTS” untuk “A/T”. Jika ada DTC lain yang mucul pada layar selain “A/T 2ND GR FNCTN”
Lihat AT-54, "Display Items List" .
8. Ikuti instruksi yang muncul. (periksa perpindahan normal sesuai dengan tabel berikut ini.)
Vehicle condition Pola perpindahan Gear transmisi sebenarnya ke 1 → 2 → 3 → 4

Tidak terdapat malfunction 1→2→3→4
Terdapat Malfunction "A/T 2ND GR
4→3→3→4
FNCTN”.
9. Pastikan muncul “OK”. (Jika yang muncul " NG”, periksa kemungkinan penyebabnya.)
Lihat AT-34, "Kecepatan Kendaraan Saat Terjadi Perpindahan Gigi " .
AT- 80
FUNGSI A/T GIGI KETIGA (3RD)

Penjelasan
• Kerusakan ini tidak akan terdeteksi ketika OD OFF indicator lamp mengindikasikan adanya self-diagnosis
malfunction lain.
• Kerusakan ini akan terdeteksi ketika A/T tidak berpindah ke gear position 3 seperti yang diinstruksikan
oleh TCM. Penyebabnya bukan karena kerusakan pada electrical nya (circuits open atau shorted) tapi
karena adanya kerusakan pada mechanical seperti control valve macet, kerja solenoid valve yang tidak
tepat, kerusakan servo piston atau brake band, dll.
Gear position 1 2 3 4

• Diagnostic trouble code “A/T 3RD GR FNCTN” dengan CONSULT-II terdeteksi ketika A/T tidak dapat
mendiagnosi adanya kerusakan yang dikarenakan shift solenoid A tetap menutup.
• Posisi gear yang seharusnya pada TCM adalah sebagai beerikut :
Apabila tidak terjadi kesalahan maka posisi gear nya adalah : Posisi 1, 2, 3 dan 4
Apabila shift solenoid valve nya menutup terus maka posisi gearnya adalah : 1, 1, 4* dan 4 pada masing
masing posisi gear diatas Terdeteksi *: “A/T 3RD GR FNCTN” .
• Each clutch
AT- 81

PERHATIAN:
terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
dengan CONSULT-II.
3. Pastikan tegangan output pada Pelumas A/T temperature
sensor dibawah nilai dibawah ini.
menurunkan tegangan (dinginkan fluid).
4. Pilih “3RD GR FNCTN P0733” pada mode “DTC WORK
SUPPORT” untuk “A/T” dengan CONSULT-II dan Tekan
“START”.
5. Accelerate kendaraan dari 60 hingga 75 km/h (37 hingga 47 MPH) dalam kondisi sebagai berikut dan
lepas pedal gas penuh.
THROTTLE POSI: Kurang dari 1.0/8 (sepanjang langkah 4)
- Pastikan muncul “GEAR” “4” setelah pedal gas dilepas.
6. Tekan kembali pedal accelerator dengan halus hingga “THROTTLE POSI” 3.5/8 - 4.5/8 dari kecepatan 60
hingga 75 km/h (37 hingga 47 MPH) sampai muncul “TESTING” berubah menjadi “STOP VEHICLE” atau
“COMPLETED”. (akan memakan waktu kira kira 3 detik.)
Jika hasil pengecekannya muncul NG pada layar CONSULT-II, Periksa kemungkinan penyebabnya.
Jika yang muncul pada layar CONSULT II adalah “STOP VEHICLE” lanjutkan pada langkah berikut.
– Pastikan muncul “GEAR” “3” ketika menekan pedal accelerator sebesar 3.5/8 - 4.5/8 dari
“THROTTLE POSI”.
– Jika tidak muncul “TESTING” pada layar CONSULT-II untuk waktu yang lama, pilih “SELF-DIAG
RESULTS” untuk “A/T”. apabila DTC yang muncul selain “A/T 3RD GR FNCTN”, Lihat AT-54,
"Display Items List" .
8. Ikuti instruksi yang muncul. (Periksa untuk perpindahan normal sesuai dengan tabel berikut ini.)
Pola perpindahan Gear transmisi sebenarnya ketika screen berubah ke 1 → 2

Kondisi kendaraan
→3→4
Tidak terdapat Malfunction 1→2→3→4
Terdapat Malfunction “A/T 3RD GR FNCTN”. 1→1→4→4
9. Pastikan muncul “OK”. (Jika "NG”, periksa kemungkinan penyebabnya.)

AT- 82
FUNGSI A/T GIGI KEEMPAT (4TH)

Penjelasan
• Kerusakan ini tidak akan terdeteksi ketika OD OFF indicator lamp mengindikasikan self-diagnosis
malfunction lain.
oleh TCM.
Penyebebnya bukan karena kerusakan pada electrical nya (circuits open atau shorted) tapi karena
adanya kerusakan pada mechanical seperti control valve macet, kerja solenoid valve tidak tepat,
kerusakan pada oil pump atau torque converter clutch, dll.
Posisi gigi 1 2 3 4

Throttle membuka sedikit (Low line pressure) Ù Throttle
LINE PRES DTY 0% Ù 94%
membuka lebar (High line pressure)

• Diagnostic trouble code “A/T 4TH GR FNCTN” dengan CONSULT-II terdeteksi ketika A/T tidak dapat
mendiagnosi adanya kerusakan. Kerusakan ini terjadi bila shift solenoid valve B tetap tertutup.
• Posisi Gear yang seharusnya pada TCM adalah sebagai berikut.
Apabila tidak terjadi masalah maka posisi gearnya adalah : posisi 1, 2, 3 dan 4
Apabila shift solenoid valve A tetap terbuka posisi gearnya adalah : posisi 2, 2, 3 dan 3*
Apabila shift solenoid valve B tetap tertutup posisi gearnya adalah : posisi 1, 2, 2 and 1* pada masing
masing posisi gear diatas Terdeteksi *: “A/T 4TH GR FNCTN”.
Kemungkinan Penyebabnya
• Masing masing clutch
AT- 83

PERHATIAN:
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur dibawah ini untuk memastikan masalah yang timbul
sudah terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
dengan CONSULT-II.
3. Pastikan tegangan output dari sensor temperatur Pelumas A/T
adalah sesuai dengan nilai dibawah ini.
menurunkan tegangan (dinginkan fluid)
4. Pilih“4TH GR FNCTN P0734” dari mode “DTC WORK
SUPPORT” untuk “A/T” dengan CONSULT-II dan tekan
“START”.
5. Accelerate kendaraan hingga 55 sampai 65 km/h (34 sampai 40 MPH) dengan kondisi sebagai berikut
dan lepas pedal gas sepenuhnya.
THROTTLE POSI: Kurang dari 5.5/8 (pada setiap saat selama langkah 4)
- Pastikan muncul “GEAR” “3” setelah pedal dilepas.
6. Tekan kembali pedal gas secara halus dengan "THROTTLE POSI” antara 1.0/8 - 2.0/8 dari kecepatan 55
hingga 65 km/h (34 sampai 40 MPH) hingga tampilan “TESTING” pada layar berubah menjadi “STOP
VEHICLE” atau “COMPLETED”. (kurang lebih memakan waktu 3 detik.)
Jika hasilnya muncul NG pada layar CONSULT-II, periksa kemungkinan penyebabnya.
Jika yang muncul “STOP VEHICLE”, lanjutkan ke langkah berikut.
- Pastikan muncul “GEAR” “4” ketika menekan pedal gas dengan“THROTTLE POSI” 1.0/8 - 2.0/8.
- Jika dalam waktu yang lama pada CONSULT II tidak muncul “TESTING”, pilih “SELF-DIAG
RESULTS” untuk “A/T”. apabila terdapat DTC lain selain “A/T 4TH GR FNCTN” muncul, Lihat AT-
54, "Dafta Item Yang Ditampilkan ".
8. Ikuti instruksi yang muncul. (Periksa perpindahan normal berdasar tabel berikut.)
Pola perpindahan Gear transmisi sebenarnya ketika muncul perubahan ke 1

Kondisi kendaraan
→2→3→4
Tidak terdapat malfunction 1→2→3→4
2→2→3→3
Terdapat Malfunction “A/T 4TH GR FNCTN”.
1→2→2→1
9. Pastikan muncuk “OK”. (Jika “NG” yang muncul, periksa kemungkinan penyebabnya.)
AT- 84
FUNGSI A/T TCS S/V (LOCK-UP)
FUNGSI A/T TCC S/V (LOCK-UP)

Penjelasan
• Kerusakan ini tidak akan terdeteksi ketika OD OFF indicator lamp mengindikasikan self-diagnosis
malfunction lain.
oleh TCM.
Penyebebnya bukan karena kerusakan pada electrical nya (circuits open atau shorted) tapi karena
adanya kerusakan pada mechanical seperti control valve macet, kerja solenoid valve tidak tepat,
kerusakan pada oil pump atau torque converter clutch, dll.
TCC S/V DUTY Lock-up OFF Ù Lock-up ON 4% Ù 94%

• Diagnostic trouble code “A/T TCC S/V FNCTN” dengan CONSULT-II terdeteksi ketika A/T tidak dapat
lock up meskipun sirkuit elektric nya baik.
Jika ternyata gear position yang sebenarnya lebih rerndah dari yang seharusnya pada TCM (gigi 4), slip
ratio nya lebih rendah dari normalnya. Jika terjadi rationya tidak mencapai spesifikasi maka TCM akan
mendiagnosa adanya kerusakan. Kerusakan ini diakibatkan karena shift solenoid valve B tetap menutup.
• Posisi Gear seharusnya menurut TCM adalah :
Apabila tidak terdapat keruskan maka posisi nya adalah : posisi 1, 2, 3 dan 4
Apabila shift solenoid valve B stuck maka posisi nya adalah : posisi 1, 2, 2 dan 1* pada tiap posisi gear
diatas Terdeteksi *: “A/T TCC S/V FNCTN” .
• Torque converter clutch solenoid valve
• Masing masing clutch
AT- 85
FUNGSI A/T TCS S/V (LOCK-UP)

PERHATIAN:
terselesaikan.
DENGAN CONSULT-II
1. Hidupkan mesin dan pilih mode “DATA MONITOR” untuk
3. Pastikan tegangan output dari sensor temperatur Pelumas A/T
adalah sesuai dengan nilai dibawah ini.
menurunkan tegangan (dinginkan fluid)
4. Pilih “TCC S/V FNCTN P0744” dari mode “DTC WORK
SUPPORT” untuk “A/T” dengan CONSULT-II dan tekan
“START”.
5. Accelerate kendaraan hingga melebihi 80 km/h (50 MPH) dan jaga kondisi berikut ini hingga tulisan
“TESTING” berubah menjadi “COMPLETE”. (kurang lebih selama 30 detik setelah muncul “TESTING”.)
THROTTLE POSI: 1.0/8 - 2.0/8 (sepanjang langkah 4)
TCC S/V DUTY: Lebih dari 94%
KECEPATAN KENDARAAN: kecepatan konstant lebih dari 80 km/h (50 MPH)
- Pastikan muncul “GEAR” “4”.
- Untuk shift schedule, Lihat AT-34, "Kecepatan Kendaraan Saat Terjadi Pepindahan Gigi " .
- Jika pada CONSULT II tidak muncul “TESTING” untuk waktu yanglama, pilih “SELF-DIAG
RESULTS” untuk “A/T”. Jika muncul DTC selain “A/T TCC S/V FNCTN”, Lihat AT-48, "Daftar Item
Yang Ditampilkan " .
6. Pastikan muncul “OK”. (Jika yang muncul adalah "NG”, periksakemungkinan penyababnya.)
Lihat AT-34, "Kecepatan Kendaraan Saat Lock-up Aktif / Non Aktif " .
AT- 86
CONTROL UNIT (RAM), CONTROL UNIT (ROM)
CONTROL UNIT (RAM), CONTROL UNIT (ROM)

Penjelasan
TCM terediri dari sebuah microcomputer dan konnektor untuk
signal input dan output dan sebagai power supply. unit pengontrol
A/T.

Diagnostic trouble code “CONTROL UNIT (RAM)”, “CONTROL UNIT (ROM)” dengan CONSULT-II terdeteksi
ketika TCM memory (RAM) atau (ROM) tidak berfungsi.
TCM

PERHATIAN:
Jika kembali melakukan “Prosedur Konfirmasi DTC”, selalu matikan kunci kontak OFF dan tunggu
selama 10 detik sebelum melanjutkan.
Setelah melakukan perbaikan, lakukan prosedur berikut ini untuk memastikan kerusakannya sudah teratasi.
DENGAN CONSULT-II
1. Putar kunci kontak ke posisi ON dan pilih mode “DATA
MONITOR” untuk “A/T” dengan CONSULT-II.
3. Hidupkan mesin.
4. Run mesin minimal 2 detik pada putaran idle.
5. Jika hasil pengecekannya adalah NG, periks kemungkinan
penyebabnya.
AT- 87
PNP, OD SWITCH DAN THROTTLE TERTUTUP, SIGNAL SIRKUIT THROTTLE
TERBUKA LEBAR

TERBUKA LEBAR
Nilai yang ditampilkan
Nama item Kondisi
(Sekitar)
Ketika setting selector lever ke posisi “N” dan “P”. ON
PN POSI SW
Ketika setting selector lever ke posisi lainnya. OFF
Ketika setting selector lever ke posisi “R”. ON
R POSITION SW
Ketika setting selector lever ke posisi lain. OFF
Ketika setting selector lever Ke posisi “D”. ON
D POSITION SW
Ketika setting selector lever Ke posisi lain. OFF
Ketika setting selector lever Ke posisi “2”. ON
2 POSITION SW
Ketika setting selector lever Ke posisi lain OFF
Ketika setting selector lever ke posisi “1” ON
1 POSITION SW
Ketika setting selector lever ke posisi lain OFF
Ketika overdrive control switch ditekan. ON
OVERDRIVE SW
Ketika overdrive control switch dilepas. OFF
Ketika melepas pedal gas setelah memanaskan mesin. ON
CLOSED THL/SW
Ketika menekan pedal gas. OFF
Ketika menakan penuh pedal gas setelah memanaskan mesin. ON
W/O THRL/P-SW
Selain yang diatas. OFF
AT- 88
TERBUKA LEBAR
Pemeriksan kmponen
OVERDRIVE CONTROL SWITCH
Periksa kontinuitas antara terminal kabel konektor komponen A/T.
Lihat AT-19, "Wiring Diagram — TCM —" .
Item Connector Terminal Kondisi Continuity

Overdrive
control switch
A/T device harness M30 1-2 Released No
con-
Depressed Yes
PNP SWITCH
1. Periksa kontinuitas antara terminal kabel konektor PNP switch
harness.
Posisi selector lever Connector Terminal Continuity
“P” F22 1 -2, 3 - 7 Ya
*Kontinuitas
“R” 3-8
“N” 1 -2, 3 - 9
“D” 3-6
“2” 3-5
“1” 3-4
2. Jika NG, Periksa kembali dengan control cable (2) yang

dihubungkan dari manual shaft (3) pada A/T assembly. Lihat
langkah 1.
• (1): Lock nut
3. Jika OK pada langkah 2, Atur control cable (2). Lihat AT-
124,"Menyetel Posisi A/T " .
4. Jika NG pada langkah 2, lepas PNP switch dari A/T assembly
dan periksa kontinuitas terminal PNP switch. Lihat langkah 1.
5. Jika OK pada langkah 4, atur PNP switch. Lihat AT-133,
"MENYETEL SWITCH PARK/NEUTRAL POSITION (PNP) "
6. Jika NG pada langkah 4, ganti PNP switch. Lihat AT-132, "Park/Neutral Position (PNP) Switch" .
AT- 89
DIAGNOSA GEJALA KERUSAKAN

Lampu Indikator OD OFF Tidak Menyala
GEJALA:
Lampu Indikator OD OFF tidak menyala selama 2 detik ketika kunci kontak ON.
1. PERIKSA JALUR KOMUNIKASI CAN
Lakukan self-diagnosis. Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC" .
Apakah kerusakan pada CAN communication mengindikasikan alasannya ?
YA >> Periksa line CAN communication line. Lihat AT-76, "JALUR KOMUNIKASI CAN" .
TIDAK >> LANJUTKAN KE 2.
2. PERIKSA POWER SOURCE TCM
2. Periksa tegangan antara terminal konektor TCM dan ground.
Item Connector Terminal Judgment standard

(Sekitar)
TCM connector E101 10 - Ground Battery Tegangan
19 - Ground
E102 28 - Ground
3. Putar kunci kontak ke posisi OFF.

4. Periksa tegangan antara terminal konektor TCM dan ground.
Item Connector Terminal Judgment standard

(Sekitar)
TCM E101 10 -Ground 0V
t 19 -Ground 0V
E102 28 -Ground Battery Tegangan
OK Atau NG
OK >> LANJUTKAN KE 4.
NG >> LANJUTKAN KE 3.
3. DETEKSI KOMPONEN YANG TIDAK BERFUNGSI

Periksa berikut ini.
• Harness, short atau open antara kunci kontak dan terminal konektor TCM no 10, 19, 29 dan 38. Lihat AT-
19, "Wiring Diagram — TCM —" .
• Harness terhadap short atau open antara battery dan terminal konektor TCM no 28. Lihat AT-19, "Wiring
Diagram — TCM —"
• Fuse 10A (No.14, terletak pada fuse block) dan Fuse 10A (No.58, terletak pada IPDM E/R). Lihat AT-
19, "Wiring Diagram — TCM —"
• Kunci kontak. Lihat PG-2, "RUTE SIRKUIT POWER SUPPLY " .
OK atau NG
NG >> Perbaiki atau ganti komponen yang rusak.
AT- 90
4. PERIKSA SIRKUIT GROUND TCM

1. Putar kunci kontak OFF.
2. Lepas konektor TCM.
3. Periksa kontinuitas antara terminal konektor TCM dan ground.
Item Connector Terminal Continuity

TCM E102 25, 48 - Ground Yes
connector
OK atau NG
NG >> Perbaiki open circuit atau short ke ground atau
short ke power pada harness atau konektor.

Periksa berikut ini.
• Harness apakah short atau open antara kunci kontak dan combination meter
• Combination meter. Lihat DI-3, "COMBINATION METER" .
OK atau NG
6. PERIKSA GEJALA
Periksa lagi. Lihat AT-28, "Pemeriksaan Sebelum Mesin Dihidupkan " .
OK atau NG
OK >> PEMERIKSAAN SELESAI
7. PERIKSA TCM
1. Periksa TCM input/output. Lihat AT-21, "Terminal dan Standar Nilai Untuk TCM" .
2. Jika NG, periksa kembali pin terminal TCM pin terhadap kerusakan atau tidak tersambung dengan
konektor harness.
OK atau NG
AT- 91
Mesin tidak dapat dihidupkan pada posisi “P” atau “N”

GEJALA:
• Mesin tidak dapat dihidupkan pada posisi “P” atau “N”.
• Mesin dapar dihidupkan dengan posisi “D”, “2”, “1” atau “R”.
1. PERIKSA PNP SWITCH
Periksa kontinuitas antara konektor teminal harness PNP switch.
Selector lever Connector Terminal Continuity

position
“P”, “N” F22 1-2 Yes
Other positions No
OK or NG
2. PERIKSA PNP SWITCH

Periksa PNP switch lagi dengan menggunakan control cable yang dilepas dari manual shaft pada A/T
assembly. Lihat pengetesan group 1.
OK atau NG
OK >> Atur posisi A/T position. Lihat AT-124, "Menyetel Posisi A/T " .
NG >> Periksa PNP switch (Lihat test group 1.) kembali setelah melakukan penyetelan pada PNP
switch (Lihat AT-133 ).
• Jika OK, PEMERIKSAAN SELESAI
• Jika NG, Perbaiki atau ganti PNP switch. Lihat AT-132, "Park/Neutral Position (PNP)
Switch" .
3. PEMERIKSAAN STARTING SYSTEM
Periksa starting system. Lihat SC-5, "STARTING SYSTEM" .
OK atau NG
NG >> Perbaiki atau ganti kompponen yang rusak.
AT- 92
Pada Posisi “P”, Kendaraan Dapat Didorong Maju atau Mundur

GEJALA :
Kendaraan dapat didorong maju atau mundur dengan selector lever pada posisi “P”.
1. PERIKSA POSISI A/T
Periksa posisi A/T. Lihat AT-124, "Memeriksa Posisi A/T " .
OK atau NG
NG >> Setel posisi A/T. Lihat AT-124, "Menyetel Posisi A/T " .
2. PERIKSA KOMPONEN PARKING
Periksa komponen parking. Lihat A/T (RE4F03B) UNIT MANUAL.
OK atau NG
Kendaraan Bergerak Pada Posisi “N”

GEJALA :
Kendaraan bergerak maju atau mundur ketika selector lever ditempatkan di posisi “N”.

Periksa posisi A/T. Lihat AT-124, "Memeriksa Posisi A/T " .
OK atau NG
NG >> Setel posisi A/T. Lihat AT-124, "Memeriksa Posisi A/T " .
2. PERIKSA TINGGI PELUMAS A/T

Periksa Pelumas A/T level. Lihat AT-9, "Checking Pelumas A/T" .
OK atau NG
NG >> Isi kembali ATF.
3. PERIKSA KONDISI PELUMAS A/T

1. Lepas oil pan. Lihat AT-129, "KOMPONEN" .
2. Periksa kondisi Pelumas A/T. Lihat AT-23, "Pemeriksaan kondisi Pelumas A/T" .
OK atau NG
AT- 93

1. Bongkar A/T. Lihat A/T (RE4F03B) UNIT MANUAL.
2. Periksa komponen berikut:
- Forward clutch assembly
- Overrun clutch assembly
- Reverse clutch assembly
OK atau NG
5. PERIKSA GEJALA
Periksa kembali. Lihat AT-28, "Memeriksa Saat Idle" .
OK atau NG
6. PERIKSA TCM
1. Periksa signal input/output TCM. Lihat AT-21, "Terminal dan Standar Nilai Untuk TCM " .
2. Jika NG, Periksa kembali terminal pin pada TCM terhadap kerusakan atau tidak tersambung pada
harness connector.
OK atau NG
Hentakan Keras pada posisi “N” “R”

GEJALA :
Terjadi hentakan ketika posisinya berubah dari “N” ke “R”.
1. PERIKSA HASIL SELF-DIAGNOSTIC
Lakukan self-diagnosis. Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC " atau AT-55, "Prosdur Diagnosa
Tanpa CONSULT-II" .
Apakah terdeteksi adanya kerusakan dengan self-diagnostic?
YA >> Periksa sistim yang tidak bekerja Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC " atau AT-
56, "Penilaian Terhadap Kode Self-diagnosis " .
2. PERIKSA LINE PRESSURE

Periksa line pressure pada saat idle dengan posisi tuas pada “D”. Lihat AT-26, "LINE PRESSURE TEST".
OK atau NG
AT- 94
3. PERIKSA KOMPONEN YANG TIDAK BERFUNGSI

1. Lepas control valve assembly. Lihat AT-129, "Control Valve Assembly dan Accumulator" .
2. Periksa komponen berikut ini
- Valves yang mengontrol line pressure (Pressure regulator valve, pressure modifier valve, pilot valve dan
pilot filter)
- Line pressure solenoid valve
4. Periksa komponen berikut :
- Oil pump assembly
OK atau NG
4. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
5. PERIKSA TCM
1. Periksa input/output signal TCM. Lihat AT-21, "Terminal dan Standar Nilai Untuk TCM" .
2. Jika NG, periksa kembali pin terminal TCM terhadap kerusakan atau tidak tersambung pada harness
connector.
OK atau NG
Kendaraan Tidak Bergerak Mundur Pada Posisi “R”

GEJALA:
Kendaraan tidak bergerak mundur ketika posisi “R”.
1. PERIKSA PELUMAS A/T LEVEL
Periksa Pelumas A/T level. Lihat AT-9, "Memeriksa Pelumas A/T" .
OK atau NG
NG >> Isi ATF.

Periksa line pressure pada mesin idle dengan selector lever pasa posisi “R” . Lihat AT-26, "LINE PRESSURE
TEST" .
OK atau NG
AT- 95

2. Periksa komponen berikut ini :
- Valves pengontrol line pressure (Pressure regulator valve, pressure modifier valve, pilot valve dan pilot
filter)
3. Bongkar A/T. Lihat PANDUAN A/T (RE4F03B)
– Oil pump assembly
OK atau NG
4. PERIKSA PUTARAN STALL
Periksa stall revolution dengan posisi selector lever pada posisi “1” dan “R”. Lihat AT-23, "STALL TEST" .
OK atau NG
OK pada posisi “1”, NG pada posisi “R” >> LANJUTKAN KE 5.
NG pada kedua posisi “1” dan “R” >> LANJUTKAN KE 7.

- Low & reverse brake assembly
OK atau NG

2. Periksa kondisi Pelumas A/T. Lihat AT-23, "Pelumas A/T Condition Check" .
OK atau NG
- High clutch assembly
- Low & reverse brake assembly
- Forward clutch assembly
- Overrun clutch assembly
OK atau NG
NG >> perbaiki atau ganti komponen yang rusak.
8. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
AT- 96
9. PERIKSA TCM
1. Periksa signal input/output TCM. Lihat AT-21, "Terminal dan Standar Nilai Untuk TCM" .
2. Jika NG, periksa kembali terminal pin TCM terhadap kerusakan atau tidak tersambung pada harness
connector.
OK atau NG
Kendaraan tidak bergerak maju pada posisi " D”, “2” atau “1”
GEJALA :
Kendaraan tidak bergerak maju meskipun pada posisi “D”, “2” atau “1”.
1. PERIKSA PELUMAS A/T LEVEL
Periksa Pelumas A/T level. Lihat AT-9, "Checking Pelumas A/T" .
OK atau NG
NG >> Isi ATF

Periksa line pressure pada mesin idle dengan selector lever pasa posisi “R” . Lihat AT-26, "PENGETESAN
LINE PRESSURE" .
OK atau NG
NG >> LANJUTKAN KE 3
1. Lepas control valve assembly. Lihat AT-129, "Control Valve Assembly dan Accumulators" .
- Valves pengontrol line pressure (Pressure regulator valve, pressure modifier valve, pilot valve dan pilot
filter)
OK atau NG
4. PERIKSA PUTARAN STALL
Periksa stall revolution dengan posisi selector lever pada posisi "D". Lihat AT-23, "STALL TEST" .
OK atau NG
AT- 97

– Forward clutch assembly
– Forward one-way clutch
– Low one-way clutch
– Torque converter
OK atau NG
OK atau NG
7. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
8. PERIKSA TCM
1. Periksa signal input/output TCM. Lihat AT-21, "TCM Terminal dan Standar Nilai " .
connector.
OK atau NG
Kendaraan tidak dapat mulai berjalan dari D1

GEJALA:
Kendaraan tidak bisa berjalan mulai dari D1 pada “Tes Jalan — Part 1” dan “Tes Jalan — Part 2”.
1. PERIKSA GEJALA
Periksa gejala. Lihat AT-28, " Memeriksa Saat Idle " .
Apakah kendaraan bisa mundur pada posisi “R” ?
YA >> LANJUTKAN KE 2.
TIDAK >> LANJUTKAN KE AT-95, "Kendaraan Tidak Dapat Bergerak Mundur Pada Posisi “R” " .
Lakukan self-diagnosis. Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC " atau AT-55, "Prosedur Diagnosa
Tanpa CONSULT-II" .
Apakah ada malfunction yang terdeteksi oleh self-diagnostic ?
YA >> Periksa sistim yang tisak berfungsi. Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC "
atau AT-56, "Penilaian Pada Kode Self-diagnosis " .
AT- 98
3. PERIKSA SENSOR POSISI PEDAL GAS

Periksa sensor posisi pedal gas. Lihat EC-127, "DTC P2138 APP SENSOR" (HR15DE), EC-254, "DTC
P2138 APP SENSOR" (MR18DE).
OK atau NG
NG >> Periksa atau perbaiki pedal gas position sensor.
Periksa line pressure pada stall point dengan selector lever pada posisi “D”. Lihat AT-26, "LINE PRESSURE
TEST" .
OK atau NG
2. Periksa komponen berikut ini:
– Shift valve A
– Shift valve B
– Shift solenoid valve A
– Shift solenoid valve B
– Pilot valve
– Pilot filter
– Forward clutch assembly
– Low one-way clutch
– Forward one-way clutch
– High clutch assembly
OK atau NG
2. Periksa kondisi Pelumas A/T. Lihat AT-23, "Memeriksa Kondisi Pelumas A/T " .
OK atau NG
AT- 99

– Shift valve A
– Shift valve B
– Pilot valve
– Pilot filter
OK atau NG
8. PERIKSA GEJALA
Periksa kembali. Lihat AT-30, "Tes Jalan — Part 1" dan AT-32, "Tes Jalan — Part 2" .
OK atau NG
9. PERIKSA TCM
1. Periksa signal input/output TCM. Lihat AT-21, " Terminal dan Standar Nilai Untuk TCM " .
connector.
OK atau NG
A/T Tidak berpindah : D1ÆD2 atau Tidak Kickdown: D4ÆD2

GEJALA:
• A/T tidak berpindah dari D1 ke D2 pada kecepatan tertentu pada “Tes Jalan — Part 1”.
• A/T tidak berpindah dari D4 ke D2 ketika pedal gas ditekan penuh pada kecepatan tertentu pada
“Tes Jalan — Part 2”.
1. PERIKSA GEJALA
Periksa gejala. Lihat AT-28, "Memeriksa Saat Idle" dan AT-30, "Tes Jalan — Part 1" .
Apakah kendaraan tidak bergerak maju pada posisi “D”, “2” atau “1” dan ataukah “kendaraan tidak bisa maju
mulai dari D1 ” OK?
TIDAK >> LANJUTKAN KE AT-97, "Kendaraan Tidak Dapat Bergerak Maju Pada Posisi “D”, “2” atau “1”
" dan AT-98, "Kendaraan Tidak Dapat Dihidupkan Dari D1" .
Periksa posisi A/T. Lihat AT-124, "Memeriksa posisi A/T" .
OK atau NG
AT- 100
3. PERIKSA VEHICLE SPEED SENSOR·A/T DAN SIRKUIT VEHICLE SPEED SENSOR·MTR

Periksa vehicle speed sensor·A/T (revolution sensor) dan sirkuit vehicle speed sensor·MTR. Lihat AT-59,
"VEHICLE SPEED SENSOR·A/T (REVOLUTION SENSOR)" dan AT-61, "VEHICLE SPEED SENSOR MTR".
OK atau NG
OK >> LANJUTKAN KE 4
NG >> Perbaiki atau ganti vehicle speed sensor·A/T (revolution sensor) dan/atau sirkuit vehicle
speed sensor·MTR.
Periksa sensor posisi pedal gas. Lihat EC-127, "DTC P2138 APP SENSOR" (HR15DE), EC-254,
"DTC P2138 APP SENSOR" (MR18DE).
OK atau NG
NG >> Perbaiki atau ganti sensor posisi pedal gas.
OK atau NG
– Shift valve A
– Shift valve B
– Pilot valve
– Pilot filter
– Servo piston assembly
– Brake band
OK or NG
NG >> Perbaiki atau ganti.
AT- 101
7. MEDETEKSI ITEM YANG MENGALAMI MALFUNCTION

1. Lepas control valve. Lihat AT-129, "Control Valve Assembly dan Accumulator" .
2. Periksa item-item berikut:
– Shift valve A
– Shift valve B
– Pilot valve
– Pilot filter
OK atau NG
8. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
9. PERIKSA TCM
connector.
OK atau NG
A/T Tidak berpindah : D2ÆD3

GEJALA :
A/T tidak berpindah dari D2 ke D3 pada kecepatan tertentu saat “Tes Jalan - Part 1” dan “Tes Jalan -
Part 2”.
1. PERIKSA GEJALA
Apakah “Vehicle tidak bergerak maju pada posisi “D”, “2” atau “1” dan apakah “Kendaraan tidak dapat mulai
dari D1 ” OK?
TIDAK >> LANJUTKAN KE AT-97, "Kendaraan Tidak Dapat Bergerak Maju Pada Posisi “D”, “2” atau
“1” " dan AT-98, "Kendaraan Tidak Dapat Dihidupkan Dari D1" .
OK atau NG
AT- 102

OK atau NG
speed
sensor·MTR.
OK atau NG
OK atau NG

– Shift valve B
– Pilot valve
– Pilot filter
– High clutch assembly
OK atau NG
7. DETECT MALFUNCTIONING ITEM
1. Remove control valve. Lihat AT-129, "Control Valve Assembly dan Accumulator" .
2. Check the following items:
– Shift valve B
– Pilot valve
– Pilot filter
OK atau NG
AT- 103
8. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
9. PERIKSA TCM
connector.
OK atau NG
A/T Tidak berpindah: D3ÆD4

GEJALA :
• A/T tidak berpindah dari D3 ke D4 pada kecepatan tertentu saat “Tes Jalan — Part 1” dan “Tes
Jalan —Part 2”.
• A/T harus dipanaskan sebelum terjadi perpindahan dari D3 ke D4 .
1. PERIKSA GEJALA
Apakah “Vehicle tidak bergerak maju pada posisi “D”, “2” atau “1” dan apakah “Kendaraan tidak dapat mulai
dari D1 ” OK?
TIDAK >> LANJUTKAN KE AT-97, "Kendraan Tidak Dapat Bergerak Maju Pada Posisi “D”, “2” atau “1”
dan AT- 98, "Kendaraan Tidak Dapat Dihidupkan Dari D1" .
Lakukan self-diagnosis. Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC " atau AT-55, "Prosdur Diagnosa
Tanpa CONSULT-II" .
Apakah ada malfunction yang terdeteksi oleh self-diagnostic results?
YA >> Periksa sistim yang tidak berfungsi. Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC"
atau AT- 56, "Penilaian Pada Kode Self-diagnosis" .
OK atau NG
OK atau NG
AT- 104

– Shift valve A
– Overrun clutch control valve
– Overrun clutch solenoid valve
– Pilot valve
– Pilot filter
4. Periksa komponen berikut
– Brake band
OK or NG
– Shift valve A
– Pilot valve
– Pilot filter
OK atau NG
7. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
8. PERIKSA TCM
connector.
OK atau NG
AT- 105
A/T Tidak melakukan Lock-Up

GEJALA:
A/T Tidak melakukan lock-up pada kecepatan tertentu pada “Tes Jalan — Part 1”.
Lakukan self-diagnosis. Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC" atau AT-55, "Prosdur Diagnosa
Tanpa CONSULT-II" .
YA >> Periksa sistim yang tidak berfungsi. Lihat AT-48, "MODE HASIL SELF-DIAGNOSTIC " atau
AT- 56, "Penilaian Pada Konde Self-diagnosis " .
OK atau NG
– Torque converter clutch control valve
– Torque converter clutch solenoid valve
– Torque converter relief valve
– Pilot valve
– Pilot filter
3. Lepas A/T. Lihat AT-138, "Melepas dan Memasang " .
– Torque converter. Lihat A/T (RE4F03B) UNIT MANUAL.
OK atau NG
4. PERIKSA GEJALA
Periksa kembali. Lihat AT-30, "Tes Jalan — Part 1".
OK atau NG
5. PERIKSA TCM
connector.
OK atau NG
AT- 106
A/T Tidak Bisa Tertahan Pada Kondisi Lock-up

GEJALA:
A/T tisak dapat menahan kondisi lock-up lebih dari 30 detik saat “Tes Jalan — Part 1”.
Tanpa CONSULT-II" .
OK atau NG
– Pilot valve
– Pilot filter
3. Bogkar A/T. Lihat AT-138, "Melepas dan Memasang " .
OK or NG
– Pilot valve
– Pilot filter
OK atau NG
5. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
AT- 107
6. PERIKSA TCM
1. Periksa signal input/output TCM. Lihat AT-21, "Terminal dan Standar Nilai Untuk TCM " .
connector.
OK atau NG
Lock-up Tidak terlepas

GEJALA :
Lock-up tidak terlepas ketika pedal gas dilepas saat “Tes Jalan — Part 1”.
Tanpa CONSULT-II" .
2. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
3. PERIKSA TCM
connector.
OK atau NG
AT- 108
Kecepatan Mesin Tidak Kembali ke Idle (Light Braking D4 - D3 )

GEJALA:
Kecepatan mesin tidak kembali ke idle dengan halus saat perpindahan A/T dari D4 ke D3 saat “Tes
Jalan — Part 1”.
Tanpa CONSULT-II" .
OK atau NG
OK atau NG
– Overrun clutch reducing valve
3. Bongkar A/T. Lihat AT-138, "Melepas dan Memasang " .
– Overrun clutch assembly
OK atau NG

– Overrun clutch reducing valve
OK or NG
AT- 109
6. PERIKSA GEJALA
OK atau NG
7. PERIKSA TCM
connector.
OK atau NG
A/T Tidak berpindah : D4 - D3 , Ketika OD OFF

A/T tidak berpindah dari D4 ke D3 ketika OD OFF (OD OFF lampu indikator on) saat “Tes Jalan — Part
3”.
Tanpa CONSULT-II" .
Apakah ada malfunction pada CAN communication yang terdeteksi oleh self-diagnostic results?
YA >> Periksa CAN communication line. Lihat AT-76, "JALUR KOMUNIKASI CAN".
AT- 110
2. PERIKSA CIRCUIT OVERDRIVE CONTROL SWITCH Dengan CONSULT-II

2. Pilih “TCM INPUT SIGNALS” pada mode “DATA MONITOR”
untuk A/T dengan CONSULT-II.
3. Bacalah “OVERDRIVE SW”.
Periksa apakah signal overdrive control switch sesuai.
Nama item Kondisi Overdrive control switch Nilai yang ditampilkan
OVERDRIVE SW Ditekan ON
Dilepas OFF
Tanpa CONSULT-II
2. Periksa tegangan antara terminal konektor A/T device dan ground.
Item Connector Terminal Overdrive Judg-ment

control switch standard
Condition (Sekitar)
A/T device harness M30 1 -Ground Released Battery
connector (Overdrive Tegangan
Depressed 0V
OK atau NG
OK >> LANJUTKAN KE AT-102, "A/T Tidak Bisa Berpindah
dari D2ÆD3 ".
NG >> Periksa overdrive control switch. Lihat AT-89, "OVERDRIVE CONTROL SWITCH" .
A/T Tidak berpindah : D3 - 22 , ketika Selector Lever diposisi “D” “2”

GEJALA :
A/T tidak berpindah dari D3 ke 22 ketika selector lever dirubah dari posisi“D” ke “2” pada “Cruise
Test — Part 3”.
1. PERIKSA GEJALA
Periksa gejala. Lihat AT-30, "Tes Jalan — Part 1" atau AT-32, "Tes Jalan — Part 2" .
Apakah “A/T tidak berpindah : D1 D  2 atau tidak dapat Kickdown: D4 D2 ” OK?
YA (dengan CONSULT-II) >> LANJUTKAN KE 2.
YA (tanpa CONSULT-II) >> LANJUTKAN KE 3.
TIDAK >> LANJUTKAN KE AT-100, "A/T Tidak Bisa Berpindah dari D1ÆD2 atau Tidak Turun Dari D4-->D2" .
AT- 111
2. PERIKSA PNP SWITCH CIRCUIT

Dengan CONSULT-II
untuk “A/T” dengan CONSULT-II.
3. Baca posisi pergantian “P·N”, “R”, “D”, “2” dan “1” pada selector
lever disemua posisi.
Item yang Kondisi Nilai yang
dimonitor ditampilkan
PN POSI SW Ketika menempatkan selector lever ke posisi “N” ON
atau “P”.
Ketika menempatkan selector lever ke posisi OFF
lainnya.
R POSITION Ketika menempatkan selector lever ke posisi “R”. ON
SW
lainnya.
Ketika menempatkan selector lever ke posisi “D”. ON
D POSITION
SW Ketika menempatkan selector lever ke posisi
OFF
lainnya.
Ketika menempatkan selector lever ke posisi “2”. ON
2 POSITION
OFF
lainnya.
Ketika menempatkan selector lever ke posisi “1”. ON
1 POSITION
OFF
lainnya.
OK atau NG
NG >> Periksa switch PNP. Lihat AT-89, "PNP SWITCH" .
3. PERIKSA SWITCH CIRCUIT PNP
Tanpa CONSULT-II
2. Periksa tegangan antara terminal konektor TCM (A) dan ground
ketika memindahkan selector lever melalui semua posisi. Lihat
Selector lever position Terminal
36 35 34 27 26
“P”, “N” B 0 0 0 0
“R” 0 B 0 0 0
“D” 0 0 B 0 0
“2” 0 0 0 B 0
“1” 0 0 0 0 B
B: Tegangan Battery
0: 0V
OK atau NG
AT- 112
A/T Tidak berpindah : 22 - 11 , Ketika selector lever pada posisi "2" – "1" GCS00310
GEJALA :
A/T tidak berpindah dari 22 ke 11 ketika tuas tipindah dari posisi “2” ke “1” saat “Tes Jalan__ Part 3”.
1. PERIKSA SWITCH CIRCUIT PNP
Dengan CONSULT-II
2. Pilih “TCM INPUT SIGNALS” pada mode “DATA MONITOR” untuk
Item yang Nilai yang

Kondisi
Ketika menempatkan selector lever ke posisi
ON
“N” atau “P”.
PN POSI SW
OFF
lainnya.
ON
“R” position.
R POSITION SW
OFF
lainnya.
ON
“D” position.
D POSITION SW
OFF
lainnya.
ON
“2” position.
2 POSITION SW
OFF
lainnya.
ON
“1” position.
1 POSITION SW
OFF
lainnya.
B: Battery Tegangan
0: 0V
Tanpa CONSULT-II
2. Periksa tegangan antara terminal konektor TCM (A) dan
ground ketika memindahkan selector lever melalui semua
posisi. Lihat AT-19, "Wiring Diagram — TCM —" .
Posisi selector lever Terminal
36 35 34 27 26
“P” and “N” B 0 0 0 0
“R” 0 B 0 0 0
“D” 0 0 B 0 0
“2” 0 0 0 B 0
“1” 0 0 0 0 B
B: Battery Tegangan
0: 0V
OK atau NG
OK atau NG
AT- 113

OK atau NG
speed
sensor·MTR.
OK atau NG
– Shift valve A
3. Bogkar A/T. Lihat AT-138, "Melepas dan Memasang" .
– Brake band
OK atau NG
NG >> Perbaiki atau ganti komponen yang rusak..
6. PERIKSA GEJALA
Periksa kembali. Lihat AT-33, "Tes Jalan — Part 3" .
OK atau NG
7. PERIKSA TCM
1. Periksa signal input/output TCM. Lihat AT-21, "TCM Terminals dan Standar Nilai" .
connector.
OK atau NG
AT- 114
Laju Kendaraan Tidak Berkurang Oleh Engine Brake

GEJALA:
• Laju kendaraan tidak berkurang oleh efek engine brake ketika terjadi perpindahan A/T dari 22 (12 )
ke 11 “Tes Jalan —Part 3”.
• Laju kendaraan tidak berkurang oleh efek engine brake ketika OD OFF (OD OFF lampu indikator
on) pada “Tes Jalan — Part 3”.
• Laju kendaraan tidak berkurang oleh efek engine ketika terjadi perpindahan A/T dari posisi “D” ke
“2” saat “Tes Jalan — Part 3”.
Tanpa CONSULT-II" .
Apakah ada malfunction pada CAN communication yang terdeteksi oleh self-diagnostic results?
YA >> Periksa jalur komunikasi CAN. Lihat AT-76, "JALUR KOMUNIKASI CAN".
2. PERIKSA CIRCUIT OVERDRIVE CONTROL SWITCH
Dengan CONSULT-II
untuk A/T dengan CONSULT-II.
3. Bacalah “OVERDRIVE SW”.
Periksa apakah signal overdrive control switch sesuai.
Nama item Kondisi overdrive control switch Nilai yang

ditampilkan
OVERDRIVE SW Ditekan ON
Dilepas OFF
Tanpa CONSULT-II
2. Periksa tegangan antara terminal konektor TCM (A) dan ground
ketika memindahkan selector lever melalui semua posisi. Lihat
Item Connector Terminal Konisi Judg-ment
overdrive standard
control (Sekitar)
switch
A/T device harness M30 1 -Ground Dilepas Battery
connector Tegangan
Ditekan 0V
OK atau NG
OK (dengan CONSULT-II)>>LANJUTKAN KE 3.
OK (tanpa CONSULT-II)>>LANJUTKAN KE 4.
NG >> periksa overdrive control switch. Lihat AT-89, "OVERDRIVE CONTROL SWITCH" .
AT- 115
3. PERIKSA SWITCH CIRCUIT PNP dengan CONSULT-II

untuk “A/T” dengan CONSULT-II.
Item yag Kondisi Nilai yang
PN POSI SW Ketika menempatkan selector lever ke posisi ON
“N” dan “P”.
lainnya.
R POSITION Ketika menempatkan selector lever ke posisi ON
SW “R” position.
OFF
lainnya.
ON
D POSITION “D” position.
OFF
lainnya.
ON
2 POSITION “2” position.
OFF
lainnya.
ON
1 POSITION “1” position.
OFF
lainnya.
OK atau NG
NG >> Periksa PNP switch. Lihat AT-89, "PNP SWITCH" .
4. PERIKSA SWITCH CIRCUIT PNP dengan CONSULT-II

2. Periksa tegangan antara terminal konektor TCM (A) dan groud
sambil menggeser tuas ke semua posisi Lihat AT-19, "Wiring
Posisi Selector lever Terminal
36 35 34 27 26
“P”, “N” B 0 0 0 0
“R” 0 B 0 0 0
“D” 0 0 B 0 0
“2” 0 0 0 B 0
“1” 0 0 0 0 B
B: Battery Tegangan
0: 0V
Ok atau NG
NG >> Periksa PNP switch. Lihat AT-89, "PNP SWITCH" .

OK atau NG
NG >> Setel posisi A/T. Lihat AT-124, "Adjustment of A/T Position" .
AT- 116
OK atau NG
speed sensor·MTR.
OK atau NG

OK atau NG
– Shift valve A
– Overrun clutch assembly
– Low & reverse brake assembly
OK atau NG
OK >> LANJUTKAN KE10.
NG >> Ganti atau perbaiki komponen yang rusak.
10. PERIKSA GEJALA
Periksa kembali. Lihat AT-33, "Tes Jalan — Part 3" .
OK atau NG
11. PERIKSA TCM
connector.
OK atau NG
AT- 117
TCM Self-diagnosis Tidak Aktif

GEJALA:
Lampu indikator OD OFF tidak hidup pada saat TCM self-diagnostic procedure meskipun cirkuit
lampunya baik.
PENJELASAN
• PNP switch
PNP switch assembly termasuk transaxle position switch.
Transaxle position switch mendeteksi posisi selector lever dan
mengirimnkan signal ke TCM.
• Overdrive control switch

Overdrive control switch mendeteksi posisi switch ( ON atau
OFF) dan mengirim signal melalui CAN communication ke
TCM.
• Untuk menutup dan membuka throttle ECM menggunakan

signal yang berasal dari pedal gas position sensor, dan
mengirim signal melalui Kuminikasi CAN ke TCM.
DIAGNOSTIC PROCEDURE
CATATAN :
Prosedur diagnosa termasuk pemeriksaan untuk swuitch PNP, switch overdrive control, signal penutupan
posisi throttle dan signal circuit pembukan posisi throttle. Lihat AT-88, "PNP, OD SWITCH DAN PENUTUPAN
THROTTLE, SIRKUIT SIGNAL PEMBUKAAN POSISI THROTTLE".
AT- 118
TRANSMISSION CONTROL MODULE
TRANSMISSION CONTROL MODULE

Melepas dan Memasang
Prosedur melepas dan memasang TCM Lihat gambar.
KOMPONEN
1. TCM
AT- 119
SISTIM PENGONTROL PERPINDAHAN

KOMPONEN PENGONTROL DEVICE
1. Knob finisher 2. Selector button 3. Selector button return spring

4. Selector lever knob 5. Overdrive control switch 6. Lock pin
7. Knob cover 8. Position indicator plate 9. Position lamp
10. Dust cover 11. Control device assembly 12. Plate
Lihat bab GI untuk melihat simbol yang digunakan pada gambar. Lihat GI-10, "Komponen" .
AT- 120
KOMPONEN PENGONTROL KABEL

Lihat gambar berikut untuk memasang dan melepas control cable.
CATATAN :
Lepas battery, air duct (inlet), air duct dan air cleaner case sebelum mengerjakan bagian samping transaxle. Lihat
SC-4, "Melepas dan Memasang" dan EM-55, "AIR CLEANER DAN AIR DUCT" .
1. Selector lever knob 2. Control device assembly 3. Lock plate

4. Control cable 5. Bracket 6. Lock plate
7. Lock nut 8. A/T assembly 9. Bracket
10. Bracket
A. Floor panel
.
AT- 121
MELEPAS
Prosedur pelepasannya Lihat gambar control device assembly.
PERHATIAN:
Pastikan parking brake aktif sebelum pemasangan atau melepasnya.
• Berikut ini adalah prosedur melepas control device assembly.
- Masukan flat-bladed screwdrivers pada (A) dan (B) seperti yang
terLihat gambar, dan tekan di masung masing pengunci (E) dan
(F) pada bagian depan (C) dan belakang (D) pelan kearah tengan
control device assembly untuk melepas control device assembly
kebawah kendaraan.
Õ : arah depan kendaraan
PEMASANGAN
Perhatikan hal hal berikut ini dan pasang dengan urutan berlawanan
dari melepas.
• Ketika memasang control cable (1) ke control device assembly (2),
pastikan control cable (1) benar benar rtertutup oleh penutup (A)
dengan permukaan mengarah kebawah kendaraan.
Õ : Arah depan kendaraan
• Setelah pemasangan nya selesai, periksa dan setel posisi A/T.
Lihat AT-124, "Menyetel Posisi A/T " dan AT-124, "Memeriksa
posisi A/T" .
AT- 122
Membongrar dan Merakit Control Device

MEMBONGKAR
CATATAN :
Lihat AT-120, "CONTROL DEVICE KOMPONENS" untuk
membongkar.
• Berikut ini adalah prosedur pembongkaran control device.
- Masukan flat-bladed screwdriver ke (A) (pada 4 lokasi ) seperti
pada gambar, dan congkel masing masing pengunci untuk
mengangkat position indicator plate (1) dan lepas dari control
device assembly (2).
MERAKIT
Rakit dengan urutan terbalik dari saat melepas.
Melepas dan Memasang Selector Lever Knob

MELEPAS
PERHATIAN:
Pastikan parking brake dalam kondisi terpasang sebelum memasang atau melepas.
1. Posisikan selector lever knob (1) pada posisi “N”.
2. Geser knob cover (2) kebawah.
3. Tarik keluar lock pin (3) dari selector lever knob (1).
4. Lepas selector lever knob (1) dan knob cover (2) satu set dari
selector lever.
PERHATIAN:
Jangan menekan selector button.
MEMASANG
Perhatikan hal hal berikut dan pasang dengan urutan terbalik dari pelepasannya.
n Pasang selector lever knob melalui selector lever hingga terasa click.
PERHATIAN :
n Jangan merebahkan selector lever knob ketika memasangnya. Pasang dengan lurus, dan jangan
mengetok atau memukulnya ketika melakukan pemasangan.
n Jangan menekan selector button.
AT- 123
Menyetel Posisi A/T

Geser selector lever dari posisi “P” ke posisi “1”. Pastikan anda merasakan adanya detents pada tiap posisi.
Jika tidak merasakan adanya detents atau jika terindikasi posisinya tidak lurus, control cable perlu untuk
disetel.
1. Posisikan selector lever pada “P”.

PERHATIAN :
Putar roda lebih dari 1/4 putaran dan aktifkan park lock.
2. Lepas air duct (inlet) dan air duct. Lihat EM-14, "AIR CLEANER AND AIR DUCT" (HR15DE), EM-
55, "AIR CLEANER AND AIR DUCT" (MR18DE).
3. Lepas lock nut (1) dan control cable (2) dari manual shaft (3).
4. Letakan manual shaft (3) pada posisi “P”.
5. Tahan control cable (2) diujung. Tekan dan tarik sebanyak
dua atau tIga kali, dan kemudian tarik denga moment tertentu.
Untuk sementara kencangkan lock nut (1) dengan control
cable kendor.
Momen Pengencangan : 9.8 N ( 1.0 kg, 2.2 lb )
6. Kencangkan lock nut (1) dengan kekencangan tertentu lihat

AT-121, "CONTROL CABLE KOMPONENS" .
PERHATIAN:
Jangan mendorong manual shaft (3) setelah lock nut (1) kencang.
7. Geser selector lever dari posisi “P” ke “1” lagi. Pastikan selector lever bergerak dengan lembut.
8. Periksa posisi A/T. AT-124, "Memeriksa posisi A/T" .
9. Pasang komponen yang dilepas.
Memeriksa Posisi A/T

1. Tempatkan selector lever pada posisi “P”. dan Putar kunci kontak ke posisi ON. (Jangan Hidupkan
mesin.)
2. Pastikan selector lever dapat dipindahkan ke posisi lain selain posisi “P” ketika pedal rem ditekan. Juga
pastikan selector lever dapat dipindah dari posisi “P” hanya ketika pedal rem ditekan.
3. Pindahkan selector lever dan periksa dari ketidak normalan, macet, noise atau bergetar.
4. Pastikan ketika selector lever berhenti disemua posisi, terjadi engagement ketika digeser kesemua posisi.
Periksa apakah posisi selector level yang sebenarnya sesuai dengan posisi yang ditunjukan oleh shift
position indicator dan transaxle body.
5. Metode pengoperasian selector lever pada masing masing
posisi tepat seperti pada gambar.
6. Pastikan kembali back-up lamps illuminate hanya ketika
selector lever ditempatkan pasa posisi “R”. Pastikan back-up
lamps tisak illuminate ketika selector lever berada pada posisi
“P” atau “N” meskipun jika ditekan kea rah posisi “R” tanpa
menekan tombol selector.
7. Pastikan mesin hanya bisa start pada posisi lever “P” dan “N”.
8. Pastikan A/T terkunci sepenuhnya pada posisi “P”.
AT- 124
Sistim A/T SHIFT LOCK

Lokasi komponen Sistim Shift Lock
1. Key interlock cable 2. Key cylinder 3. Stop lamp switch

4. Brake pedal
A. Posisi Park switch B. Shift lock solenoid C. Shift lock release button
AT- 125
Wiring Diagram — SHIFT —
AT- 126
KABEL KEY INTERLOCK
KABEL KEY INTERLOCK

KOMPONEN
1. Key interlock cable 2. Key cylinder 3. Control device assembly

A. Lock plate B. Holder C. Clip
D. Slider E. Key interlock rod F. Adjust holder
G. Casing cap
MELEPAS
Lihat gambar untuk prosedur melepas cable.
PERHATIAN :
Pastikan parking brake terpasang sebelum melepas/memasang.
n Geser slider (A) kearah casing cap (B) ketika menekan pressing
tabs (C) pada slider untuk memisahkan slider (A) dari adjust
holder (D) (E): Key interlock rod
AT- 127
KABEL KEY INTERLOCK
MEMASANG
Perhatikan hal hal berikut, dan pasang berurutan terbalik dengan pelepasannya.
PERHATIAN:
n Pasang key interlock cable sehingga tidak rusak karena bengkokan tajam, putar atau satukan
dengan komponen penyetel. Setelah memasang key interlock cable ke control device assembly,
pastikan casing cap dan
bracket benar benar tepat dan aman pada posisinya.
n Untuk sementara pasang penahan penyetel (A) ke key
interlock rod (B). Pasang casing cap (C) ke cable bracket (D)
pada control device assembly.
PERHATIAN:
n Saat pemasangan jangan sampai key interlock cable
mengalami kerusakan atau terpelintir.
n Setelah memasang key interlock cable ke cable bracket
(D) pada control device assembly, pastikan casing
caps (C) terpasang dengan aman pada cable bracket
(D) di control device assembly.
n Jika casing cap (C) kendor [kurang dari 39.2 N (4.0 kg,
8.8 lb) removing force], ganti key interlock cable.
n Dengan manarik block (B) tekan sepenuhnya ke ujung, geser

key interlock cable slider (A) ke sisi key interlock rod (D), dan
pasang adjust holder (C) dan key interlock rod (D).
PERHATIAN :
n Jangan tekan tabs ketika memegang slider (A)
n Jangan menekan key interlock rod ke kanan (D) ketika
bergeser (A).
AT- 128
PERBAIKAN KENDARAAN
PERBAIKAN KENDARAAN
Control Valve Assembly dan Accumulator
KOMPONEN
1. A/T 2. O-ring 3. Return spring

4. Control valve assembly 5. Oil pan gasket 6. Oil pan
7. Drain plug gasket 8. Drain plug 9. Magnet
10. Oil pan fitting bolt 11. Snap ring 12. O-ring
13. Servo release accumulator piston 14. N-D accumulator piston 15. O-ring
16. Return spring 17. Lip seal
MELEPAS
Untuk Prosedur Melepas Lihat gambar control valve assembly dan accumulator.
PERHATIAN:
n Hati hati jangan menjatuhkan manual valve dan servo
release accumulator return spring.
AT- 129
PERBAIKAN KENDARAAN
n Periksa adanya kotoran pada oil pan untuk membantu

menentukan penyebab kerusakan. Jika ATF sangat hitam, bau
terbakar, atau terdapat kotoran kecil, material gesekan
(clutches, band) mungkin dibutuhkan penggantian. Lapisan
tacky yang tidak bisa dibersihkan mengindikasikan
terbentuknya varnish. Varnish dapat menyebabkan valves,
servo, dan clutch-clutch menjadi macet dan dapat juga
menghambat tekanan Pompa
- Jika terdeteksi adanya kotoran akibat gesekan, ganti
radiator setelah memperbaiki A/T. Lihat CO-6,
"RADIATOR" (HR15DE), CO-16, "RADIATOR" (MR18DE).
n Lepas servo release accumulator piston dan N-D accumulator

piston dengan menggunakan tekanan udara jika perlu.
PERHATIAN:
Pegang masing masing piston dengan lint-free paper.
n Semprotkan udara yang bertekanan pada lubang oil seperti

yang terlihat pada gambar dan lepas servo release accumulator
piston dari transaxle case.
PERHATIAN:
Aliran udara yang kuat akan menekan accumulator piston
keluar bersama dengan percikan ATF. Lindungi tempat
sekitar dengan lint-free paper dan semprotkan udara sedikit
demi sedikit untuk menghindari hal ini.
n Semprotkan udara yang bertekanan ke lubang oil seperti pada

gambar dan lepas N-D accumulator piston dan return spring
dari transaxle case.
PERHATIAN:
Aliran udara yang kuat akan menekan accumulator piston
keluar bersama dengan percikan ATF. Lindungi tempat
sekitar dengan lint-free paper dan semprotkan udara
sedikit demi sedikit untuk menghindari hal ini.
n Lepas O-rings (1) dari servo release accumulator piston (2) dan
N-D accumulator piston (3).
PERHATIAN:
Bungkus servo release accumulator piston (2) yang sudah
terlepas dan N-D accumulator piston (3) dengan lint-free
paper.
AT- 130
PERBAIKAN KENDARAAN
MEMERIKSA
n Periksa permukaan pergeseran masing masing accumulator
piston dan transaxle case, dan ganti jika rusak atau aus.
(1): Servo release accumulator piston
(2): N-D accumulator piston
n Periksa permukaan pergeseran manual valve dan valve body,
dan ganti jika rusak atau aus.
n Periksa masing masing return spring, dan ganti jika rusak,

berubah bentuk atau aus. Lihat A/T (RE4F03B) UNIT MANUAL
untuk mengetahui panjang bebas (L1) dan (L2 ).
(1): Return spring (Servo release accumulator)
(2): Return spring (N-D accumulator)
PERHATIAN:
Jangan melepas spring retainer (3).
MEMASANG
Perhatikan hal hal berikut, dan pasang secara berurutan kebalik
dengan pelepasannya.
n Pasang baut A , B dan C pada control valve assembly .
Simbol baut A B C
Bolt length “ l ” mm 40.0 33.0 43.5
(in) (1.575) (1.299) (1.713)
Nomor baut 5 6 2
AT- 131
PERBAIKAN KENDARAAN
n Posisikan manual shaft diposisi “N”, kemudian luruskan

manual plate (1) dengan lekukan pada manual valve (2).
n Setelah memasang control valve assembly pada transaxle
case, pastika selector lever dapat dipindah ke semua posisi.
n Setelah memasang semua, periksa kebocoran Pelumas A/T
dan Pelumas A/T level. Lihat AT-9, "Checking Pelumas A/T" .
PERHATIAN:
n Bersihkan semua kotoran, oil dan gasketlama , Dll.
Dari permukaan oil pan gasket mounting transaxle
case dan oil pan.
n Jangan memakai kembali O-rings, seals, gasket oil
pan dan baut pengencang oil pan.
n Oleskan ATF pada manual valve, O-rings, seals dan permukaan gesekan transaxle case.
Switch Park/Neutral Position (PNP)

KOMPONEN
1. A/T 2. PNP switch

Lihat baB GI untuk melihat simbol yang digunakan pada gambar . Lihat GI-10, "Komponen" .
MELEPAS
Lihat gambar prosedur melepas switch PNP.
PEMASANGAN
Perhatikan hal hal berikut, dan pasang secara berurutan terbalik dengan saat membongkar.
n Luruskan posisi switch PNP ketika memasang.
n Setelah selesai memasang, setel dan periksa posisi A/T. Lihat AT-124, "Menyetel Posisi A/T", AT-124,
"Memeriksa posisi A/T" .
n Setelah selesai memasang, periksa continuity switch PNP. Lihat AT-89, "PNP SWITCH" .
AT- 132
PERBAIKAN KENDARAAN
MENYETEL SWITCH PARK/NEUTRAL POSITION (PNP)

1. Posisikan selector lever dan manual shaft (1) pada posisi “N”.
2. Lepas air duct (inlet). Lihat EM-14, "AIR CLEANER AND AIR
DUCT" (HR15DE), EM-55, "AIR CLEANER DAN AIR DUCT"
(MR18DE).
3. Lepas control cable dari manual shaft (1). Lihat AT-121,
"CONTROL CABLE KOMPONENS"
4. Kendorkan baut switch PNP.
n §: Bolt (3)
5. Masukan pin (3) [diameter 4 mm (0.16 in).] kedalam lubang

penyetelan manual shaft (1).
6. Putar switch PNP (2) sampai pin (3) dapat dimasukan kedalam
lubang di switch PNP (2).
7. Kencangkan baut switch PNP sesuai dengan momen pengencangan. Lihat AT-132, "KOMPONEN" .
8. Lepas pin (3) dari lubang penyetelan setelah menyetel switch PNP (2).
9. Periksa continuity switch PNP (2). Lihat AT-89, "PNP SWITCH" .
10. Setel dan periksa posisi A/T. Lihat AT-124, "Menyetel Posisi A/T " , AT-124, "Memeriksa posisi A/T".
11. Pasang kembali semua komponen yang dilepas.
Revolution Sensor
KOMPONEN
1. A/T 2. Revolution sensor

MELEPAS
Lihat gambar prosedur melepas melepas revolution sensor.
AT- 133
PERBAIKAN KENDARAAN
PEMASANGAN
PERHATIAN:
Pastikan revolution sensor harness terpasang dengan aman
menggunakan bolt.
n (1): Revolution sensor

n § : Bolt (1)
Turbine Revolution Sensor

(Power Train Revolution Sensor)
KOMPONEN
1. A/T 2. O-ring 3. Turbine revolution sensor (power train revolution sensor)

.
MELEPAS
Lihat gambar prosedur melepas turbine revolution sensor (power train revolution sensor).
INSTALLATION
PERHATIAN:
n Jangan memakai kembali O-ring.
n Oleskan ATF ke O-ring.
Setelah selesai memasang control cable, setel dan periksa posisi A/T. Lihat AT-124, "Menyetel Posisi A/T" ,
AT-124, "Memeriksa posisi A/T" .
AT- 134
PERBAIKAN KENDARAAN
Differential Side Oil Seal

KOMPONEN
1. A/T 2. LH differential side oil seal 3. RH differential side oil seal

MELEPAS
Lihat gambar prosedur melepas differential side oil seals.
n Lepas differential side oil seals menggunakan flat-bladed
screwdriver.
PERHATIAN:
Berhati hati jangan menggores transaxle case dan
converter
housing.
PEMASANGAN
Perhatikan hal hal berikut, dan pasang secara berurutan terbalik
dengan saat membongkar.
n Pandu masing masing differential side oil seal dengan tepat
menggunakan drift (SST dan commercial service tool)
sehingga bentuk differential side oil seal terpasang dengan
tepat “C” atau “D”.
(1): LH differential side oil seal
(2): RH differential side oil seal
(A): Transaxle case side
(B): Converter housing side
Unit: mm (in)
Mesin type HR15DE MR18DE
Dimension “C” 0 ± 0.5 (0 ± 0.020) 0 ± 0.5 (0 ± 0.020)
Dimension “D” 1.1 ± 0.5 (0.043 ± 0.020) 6 ± 0.5 (0.236 ± 0.020)
CATATAN:
Arah Tarikan Differential side oil seal digunakan sebagaimana yang disarankan.
AT- 135
PERBAIKAN KENDARAAN
Drift yang digunakan
Lokasi Nomor alat
ST35325000
Transaxle case side (A)
KV31103000
Commercial service tool [Inner diameter: 47 mm (1.85 in), outer

Converter housing side (B)
diameter: 54 mm (2.13 in)]
Setelah memasang differential side oil seal, periksa kebocoran Pelumas A/T dan Pelumas A/T level. Lihat
AT-9, "Memeriksa Pelumas A/T" .
AT- 136
AIR BREATHER HOSE
AIR BREATHER HOSE

KOMPONEN
1. Air cleaner case 2. Air duct 3. Air breather hose

4. Clip 5. Air breather tube 6. A/T
MELEPAS
Lihat gambar prosedur melepas air breather hose.
MEMASANG
n Pasang air breather hose (1) ke air breather tube (2) sehingga
tanda cat (3) menghadap keatas. Juga pastikan ujung air
breather hose terpasang dengan tepat diujung air breather
tube 17 mm (0.67 in) atau lebih.
n Ketika memasang air breather hoseke air duct dan air cleaner
case, pastikan untuk memasukan dengan penuh dan
menguncinya manggunakan clip.
PERHATIAN:
Pastikan air breather hose tidak robek atau tersumbat
karena terlipat atau bengkok saat memasang.
AT- 137
TRANSAXLE ASSEMBLY
TRANSAXLE ASSEMBLY
Melepas dam Memasang
KOMPONEN
HR15DE
1. Rear torque rod 2. Rear mesin mounting bracket 3. Pelumas A/T charging pipe
4. Pelumas A/T level gauge 5. O-ring 6. Fluid cooler tube
7. Copper washer 8. Bracket 9. Fluid cooler tube
10. A/T assembly 11. Mesin mounting bracket (LH) 12. Bracket
13. Washer
Lihat pada bab GI untuk melihat simbol yang digunakan pada gambar . Lihat GI-10, "Komponen" .
U: Untuk torsi pengencangan, Lihat AT-140, "MEMASANG" .
AT- 138
TRANSAXLE ASSEMBLY
MR18DE
1. Rear torque rod 2. Bracket 3. Pelumas A/T charging pipe

4. Pelumas A/T level gauge 5. O-ring 6. Fluid cooler tube
7. Copper washer 8. Bracket 9. Fluid cooler tube
10. A/T assembly 11. Mesin mounting bracket (LH) 12. Bracket
13. Washer
Lihat bab GI untuk melihat simbol yang digunakan pada gambar . Lihat GI-10, "Komponen" .
U: Untuk torsi pengencangan, Lihat AT-140, "MEMASANG" .
MELEPAS
Lihat pada gambar diatas untuk mengetahui prosedur melepasnya.
PERHATIAN:
n Crankshaft harus diputar searah jarum jam, dilihat dari depan mesin.
n Ketika memasang transmission jack, berhati hati jangan sampai bertabrakan dengan drain plug.
n Lihat hal berikut ini ketika melepas A/T assembly dari kendaraan.
- Amankan torque converter sehingga tidak jatuh.
- Amankan A/T assembly pada transmission jack.
AT- 139
TRANSAXLE ASSEMBLY
MEMERIKSA
Pemasangan dan Pemeriksaan Torque Converter
• Setelah memasukan torque converter ke A/T, pastikan untuk
memeriksa jarak “A” untuk memastikan sesuai dengan batas
nilai.
Distance “A”
HR15DE: 16.2 mm (0.638 in) atau lebih
MR18DE: 14.4 mm (0.567 in) atau lebih
MEMASANG
Perhatikan hal hal berikut, dan pasang secara berurutan terbalik dengan saat membongkar, Sambil
memperhatikan pekerjaan berikut.
PERHATIAN:
Jangan gunakan kembali O-ring yang sudah terpakai dan copper washers. Lihat AT-138,
"KOMPONEN" .
• Ketika memasang A/T assembly ke mesin assembly, pasang fixing bolts berdasarkan standar berikut ini.
HR15DE
Nomor baut 1 2 3 4
Jumlah baut 2 2 1 3
Bolt length “ l ” 40 (1.57) 44 (1.73) 69 (2.72) 49 (1.93)
[mm (in)]
Torsi pengencangan 48 (4.9, 35)
[N·m (kg-m, ft-lb)]
(A): A/T ke mesin

(B): Mesin ke A/T
MR18DE
Nomor baut 1 2
Jumlah baut 2 7
Bolt length “ l ” [mm (in)] 55 (2.17) 50 (1.97)
Torsi pengencangan 62 (6.3, 46)

[N·m (kg-m, ft-lb)]
(A): A/T to mesin

(B): Mesin to A/T
• Periksa ketepatan dowel pins ketika memasang transaxle
assembly dan mesin assembly. (MR18DE)
– § : Dowel pin (2)
AT- 140
TRANSAXLE ASSEMBLY
– Luruskan posisi baut drive plate dengan yang ada pada torque
converter, dan untuk sementara kencangkan baut. Kemudian,
kencangkan baut dengan pengencangan tertentu.
: 51 N·m (5.2 kg-m, 38 ft-lb)
PERHATIAN:
n Ketika memutar crankshaft, putarlah searah jarum jam
dilihat dari depan mesin.
n Ketika mengencangkan baut torque converter setelah
memastikan baut crankshaft pulley, pastikan untuk
mengencangkan baut crankshaft pulley. Lihat EM-44, "Torsi Pengencangan" (HR15DE), EM-81,
"Torsi Pengencangan" (MR18DE).
n Setelah terpasang converter pada drive plate, putar crankshaft beberapa putaran dan periksa
untuk memastikan A/T berputar dengan bebas tanpa ada ikatan.
n Setelah selesai memasang, Periksa kebocoran Pelumas A/T, Pelumas A/T level dan posisi A/T. Lihat AT-
9, "Memeriksa Pelumas A/T" dan AT-124, "Memeriksa posisi A/T" .
AT- 141
PERBAIKAN KOMPONEN
PERBAIKAN KOMPONEN
Control Valve Assembly
CATATAN :
Pelumas A/T berikut ini berbeda dengan PANDUAN A/T (RE4F03B). Lihat PANDUAN A/T (RE4F03B)
sebagai informasi yang lain disamping informasi berikut.
KOMPONEN
1. Pilot filter 2. Control valve upper body 3. Steel ball

4. Separating plate 5. Control valve inter body 6. Steel ball
7. Support plate 8. Separating plate 9. Control valve lower body
10. Line pressure relief valve spring 11. Check ball 12. Torque converter pressure holding spring
13. Solenoid valve assembly 14. Terminal body 15. O-ring
16. O-ring 17. O-ring 18. Oil strainer
Lihat GI-10, "Komponen" untuk symbol yang digunakan pada gambar.
AT- 142
PERBAIKAN KOMPONEN
MERAKIT
1. Pasang baut dan kencangkan.
(1): Control valve upper body
(2): Control valve inter body
(3): Control valve lower body
(4): Support plate
Panjang baut, nomor dan lokasi :

Simbol baut A B C D E F* G
Panjang baut “ l ” [mm (in)] 13.5 58.0 40.0 66.0 33.0 78.0 18.0
(0.531) (2.283) (1.575) (2.598) (1.299) (3.071) (0.709)
Jumlah baut 6 3 6 11 2 2 1
Torsi Pengencangan [
8.6 (0.88, 76) 5.0 (0.51, 44) 8.6 (0.88, 76)
N·m (kg-m, in-lb)]
*: Baut dan mur reamer.
a. Pasang dan kencangkan baut (B) sesuai dengan torsinya.
: 8.6 N·m (0.88 kg-m, 76 in-lb)
b. Pasang solenoid valve assembly (1) pada ontrol valve

assembly.
c. Kencangkan baut (A), (C) dan (G) sesuai dengan torsinya.
: 8.6 N·m (0.88 kg-m, 76 in-lb)
AT- 143
PERBAIKAN KOMPONEN
d. Lepas reamer bolts (F), dan kemudian pasang oil strainer (1)
pada control valve assembly
e. Pasang dan kencangkan baut (A), (D), baut reamer (F) dan
mur sesuai dengan pengencangannya.
: 8.6 N·m (0.88 kg-m, 76 in-lb)
f. Kencangkan baut (E) dengan pengencangana yang sesuai.
: 5.0 N·m (0.51 kg-m, 44 in-lb)
AT- 144
DATA SERVICE DAN SPESIFIKASI

Spesifikasi Umum
Mesin HR15DE MR18DE
Automatic transaxle model RE4F03B
Automatic transaxle assembly Model code number 3CX1C 3CX1D
1st 2.861
2nd 1.562
3rd 1.000
Transaxle gear ratio
4th 0.697
Reverse 2.310
Final drive 4.072
Pelumas yang direkomendasikan Genuine NISSAN Matic D ATF atau yang setingkat*
Fluid capacity [ l (Imp qt)] 7.7 (6-3/4) 7.9 (7)
*: Lihat MA-11, "OLI DAN PELUMAS YANG DIREKOMENDASIKAN " .
Kecepatan Kendaraan Berdasar Perpindahan Gear
HR15DE
Kecepatan kendaraan km/h (MPH)
Posisi Throttle
D1 → D2 D2 → D3 D3 → D4 D4 → D3 D3 → D2 D2 → D1
Full throttle 51 – 59 (32 - 37) 97 – 105 (60 - 65) 154 – 162 (96 - 101) 150 – 158 (93 - 98) 87 – 95 (54 - 59) 41 – 49 (25 - 30)
Half throttle 24 – 32 (15 - 20) 48 – 56 (30 - 35) 121 – 129 (75 - 80) 56 – 64 (35 - 40) 38 – 46 (24 - 29) 5 – 13 (3 - 8)
MR18DE
Posisi Throttle
D1 → D2 D2 → D3 D3 → D4 D4 → D3 D3 → D2 D2 → D1
Full throttle 51 – 59 (32 - 37) 97 – 105 (60 - 65) 154 – 162 (96 - 101) 150 – 158 (93 - 98) 87 – 95 (54 - 59) 41 – 49 (25 - 30)
Half throttle 24 – 32 (15 - 26) 48 – 56 (39 - 43) 121 – 129 (77 - 82) 56 – 64 (43 - 48) 38 – 46 (22 - 27) 5 – 13 (12 - 17)
n At half throttle, the accelerator opening is 4/8 of the full opening.
Kecepatan Kendaraan Saat Lock-up Aktif / Tidak Aktif
MR15DE
Posisi Throttle Posisi selector lever
“D” position 82 - 90 (51 - 56) 50 - 58 (31 - 36)
2.0 / 8
“D” position (OD OFF) 86 - 94 (53 - 58) 83 - 91 (52 - 57)
MR18DE
Posisi Throttle Selector lever position
“D” position 86 - 94 (53 - 58) 59 - 67 (37 - 42)
2.0 / 8
“D” position (OD OFF) 86 - 94 (53 - 58) 83 - 91 (52 - 57)
Kecepatan Stall
Mesin type HR15DE MR18DE
Stall revolution (rpm) 2,320 - 2,830 2,310 - 2,770
AT-145
Line Pressure
HR15DE
Putaran mesin
Idle speed 500 (5.0, 5.1, 73) 778 (7.8, 7.9, 113)
Stall speed 1,112 (11.1, 11.3, 161) 1,731 (17.3, 17.7, 251)
MR18DE
Putaran mesin
Idle speed 500 (5.0, 5.1, 73) 778 (7.8, 7.9, 113)
Stall speed 1,173 (11.7, 12.0, 170) 1,825 (18.3, 18.6, 265)
Memasang dan Melepas

Tipe mesin HR15DE MR18DE
Distance between end of converter housing and torque converter [mm (in)] 16.2 (0.638) or more 14.4 (0.567) or more
Shift Solenoid Valves

Posisi gigi 1 2 3 4
Solenoid Valves
Solenoid valve designation Tahanan (Sekitar) Terminal
Shift solenoid valve A 20 - 30 Ω 2
Shift solenoid valve B 5 - 20 Ω 1
Overrun clutch solenoid valve 20 - 30 Ω 3
Line pressure solenoid valve 2.5 - 5.0 Ω 4
Torque converter clutch solenoid valve 5 - 20 Ω 5
Pelumas A/T Temperature Sensor

Kondisi Spesifikasi (Sekitar)
Cold [20°C (68°F)] 1.5 V 2.5 kΩ
↓ ↓ ↓
Hot [80°C (176°F)] 0.5 V 0.3 kΩ
Revolution Sensor
Kondisi Standar penilaian
Ketika driving at 20 km/h (12 MPH) 150 Hz (Sekitar)
Dropping Resistor
Tahan 12 Ω (Sekitar}
Turbine Revolution Sensor (Power Train Revolution Sensor)

Kondisi Standar penilaian
Mobil dijalankan dengan kecepatan 20 km/h (12 MPH) 360 Hz (Sekitar)
AT-146

Automatic Transaxle

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Automatic Transaxle

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

C TRANSMISSION/TRANSAXLE

DAFTAR INDEX DTC --------------------------------------- 4 Standar Nilai CONSULT-II-------------------------------61

DAFTAR INDEX DTC (DIAGNOSIS TROUBLE CODE)

Index Berdasarkan Abjad

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Hal Yang Perlu Diperhatikan

• Ketika manyambung ataupun melepas konektor pin dari

• Sebelum mengganti TCM, lakukan pengecekan terhadap

ST35325000 Memasang LH differential side oil seal

KV31103000 Memasang LH differential side oil seal

Peralatan yang Diperlukan

Drift Memasang RH differential side oil seal

d. Tarik Pelumas AT level gauge dan bersihkan dengan lint-free

Mengganti Pelumas A/T

Nilai pengencangan Drain plug : Lihat AT-129, "KOMPONEN" .

4. Hidupkan mesin dan biarkan berputar idle selama 5 menit.

Shift Solenoid Valve A dan B

Malfunction pada Malfunction pada solenoid Malfunction pada solenoid

n n 1st – n>× n>× – – –

Line Pressure Solenoid Valve

Bagaimana melakukan Diagnosa kerusakan secara cepat dan akurat

Akan lebih sulit lagi untuk mendiagnosa kerusakan yang terjadi

Sebelum melakukan pengecekan yang actual, lakukan

Tabel Langkah Kerja

*1 AT-15 *2 AT-16 *3 AT-11

Nama Pemilik Kendaraan MR/MS Model & Tahun VIN

Tanggal Kejadian Tanggal Produksi Tanggal Perbaikan

Frekwensi Terus menerus Berulang ulang ( kali perhari )

Kendaraan tidak bergeran ( semua posisi beberapa posisi )

Tidak terjadi down-shift ( 4th → 3rd 3rd → 2nd 2nd → 1st)

Lock-up tidak berfungsi

Shift point terlalu tinggi atau terlalu rendah

Shift shock atau slip ( N→D Lock-up semua posisi )

Noise atau vibration

Tabel Lembar Kerja Diagnosa

Low & reverse brake

“LINE PRESSURE TEST” — Dugaan Komponen:

AT-59, "VEHICLE SPEED SENSOR·A/T (REVOLUTION SENSOR)"

4. “Periksa saat Idle” AT-28

AT-98, "Kendaraan tidak bisa mulai dari D1"

AT-98, " Kendaraan tidak bisa mulai dari D1"

AT-110, "A/T Tidak Berpindah : D4 → D3 , Ketika OD OFF"

AT-59, "VEHICLE SPEED SENSOR·A/T (REVOLUTION SENSOR)"

Lokasi komponen Electrical A/T

Wiring Diagram — TCM —

Terminal dan Standar Nilai Untuk TCM

TABEL PEMERIKSAAN TCM

Torque converter Ketika A/T lock-up. 8 - 15 V

Ketika selector lever ke posisi "1” Tegangan battery

Ketika berkendara pada 20 km/h (12

30*1 BR CONSULT-II (RX) — —

31*1 GR CONSULT-II (TX) — —

Ketika selector lever ke posisi “D”. Tegangan battery

39*2 L Mesin speed signal Lihat EC-47 (HR15DE), EC-171 (MR18DE).

42 B Sensor ground Selalu 0V

Ketika temperature Pelumas A/T 20°C

Pemeriksaan Sebelum MelAkukan Diagnosa Kerusakan

3. Pasang parking brake dan block roda.

6. Lakukan accelerasi untuk membuka throttle lebih lebar sambil

Kesimpulan Stall Test

Putara stall pada posisi “R” terlalu tinggi:

Putaran stall sesuai spesifikasi :

Putar stall revolution kurang dari spesifikasi:

MEMERIKSA LINE PRESSURE

1 AT-15 2 AT-16 *3 AT-11