Anda di halaman 1dari 37

A1 INFORMASI UMUM

PERHATIAN PENTINGNYA PELEPASAN/PEMASANGAN KLIP


KESELAMATAN ------------------------------------- A1−1 DAN CLAW -------------------------------------A1−15
PENJELASAN UMUM ---------------------- A1−1 PEMASANGAN DAN PELEPASAN
PERINGATAN, PERHATIAN, DAN COWL TOP VENTILATOR LOUVER A1−17
CATATAN------------------------------------------ A1−1 TITIK PENUMPU DONGKRAK DAN
PERINGATAN UMUM ---------------------- A1−1 STAND PENGAMAN-------------------------- A1−18
CARA MENGGUNAKAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN
PEDOMAN INI --------------------------------------- A1−2 DONGKRAK BUAYA -----------------------A1−18
PERLENGKAPAN UNTUK TITIK-TITIK PENDONGKRAKAN ---A1−19
PERSIAPAN -------------------------------------- A1−3 TITIK-TITIK PENUMPU DARI
PROSEDURPELEPASAN DAN SAFETY STAND ------------------------------A1−20
PEMASANGAN--------------------------------- A1−3 TITIK-TITIK SUPPORT LIFT-----------A1−21
PENJELASAN NILAI STANDAR PETUNJUK MENDEREK----------------------- A1−22
SERVIS --------------------------------------------- A1−5 MENDEREK DENGAN TALI (HANYA
MATERI YANG TIDAK DIJELASKAN UNTUK KEADAAN DARURAT)-------A1−22
DALAM BUKU PEDOMAN INI --------- A1−7 MENGGUNAKAN TRUK DENGAN
DEFINISI ISTILAH --------------------------- A1−7 FLAT BED ---------------------------------------A1−22
KODE SINGKATAN -------------------------------- A1−7 TIPE PENGANGKAT RODA (WHEEL
BAGAIMANA MEMAHAMI MOMEN LIFT) ----------------------------------------------A1−22
PENGENCANGAN SPESIFIKASI UNTUK PETUNJUK DIAGNOSIS ----------------------- A1−23
BAUT DAN MUR STANDAR UMUM --------- A1−9 BAGAIMANA MELANJUTKAN
PROSEDUR PENENTUAN MOMEN DIAGNOSA -------------------------------------A1−23
PENGENCANGAN UNTUK BAUT KONFIRMASI GEJALA -------------------A1−24
DAN MUR STANDAR UMUM ----------- A1−9
ANALISA PROBLEM PELANGGAN A1−24
PROSEDUR PENGENCANGAN ------ A1−10
DATA LINK CONNECTOR (DLC) ------------ A1−26
SATUAN---------------------------------------------- A1−10
PENGATURAN TERMINAL DLC ---A1−26
SATUAN BARU KARENA
PETUNJUK UNTUK PEMERIKSAAN
PENGENALAN SATUAN SI ------------ A1−10
SISTEM ----------------------------------------------- A1−27
AWALAN YANG DIGUNAKAN
PETUNJUK PENANGANAN
DALAM SATUAN SI ------------------------ A1−11
KONEKTOR ---------------------------------- A1−27
PETUNJUK SERVIS UMUM ------------------ A1−12
ROSEDUR PEMBONGKARAN/
PEMASANGAN DAN PELEPASAN PEMASANGAN KONEKTOR-----------A1−28
TERMINAL BATERAI -------------------- A1−12
PROSEDUR PEMERIKSAAN WIRE
MENGHUBUNGKAN/MELEPAS HARNESS DAN KONEKTOR ----------A1−29
MASA --------------------------------------------- A1−12
PEMERIKSAAN SIRKUIT UNIT
PERBAIKAN SISTEM BAHAN KOMPUTER------------------------------------A1−32
BAKAR ------------------------------------------- A1−12
PETUNJUK PENANGANAN
MENGGUNAKAN SST-------------------- A1−12 SISTEM-------------------------------------------A1−32
PELEPASAN, PEMBONGKARAN --- A1−13 PETUNJUK PEMASANGAN RADIO -------------32
PEMERIKSAAN DAN PETUNJUK PENANGANAN PADA
PENGUKURAN PART--------------------- A1−13 KENDARAAN YANG DILENGKAPI
PEMASANGAN, PERAKITAN --------- A1−13 CATALYTIC CONVERTER ---------------------------33
PENYETELAN, KONFIRMASI DENTIFIKASI KENDARAAN ------------------------33
CARA KERJA ---------------------------------- A1−13 KODE WARNA BODI -----------------------A1−33
PENANGANAN SELANG ATAU NOMOR IDENTIFIKASI
SEJENISNYA---------------------------------- A1−13 KENDARAAN ---------------------------------A1−33
MEMPERINDAH ---------------------------- A1−14 TIPE MESIN DAN NOMOR
MESIN ------------------------------------------ A1−33
POSISI PLAT PABRIKAN ---------------- A1−34
CONTENT PLAT PABRIKAN ---------- A1−34
A1-1
PERHATIAN PENTINGNYA KESELAMATAN
1-1 PENJELASAN UMUM
1. Kendaraan adalah sebuah peralatan (machine) yang terdiri dari bagian (part) yang jumlahnya sangat
banyak. Pada dasarnya, kendaraan berpotensi bahaya. Akan tetapi bila kendaraan itu dapat
ditangani dengan aman jika kita memiliki pengetahuan yang diperlukan.
2. Metoda servis dan prosedur reparasi yang benar adalah sangat vital untuk menjamin tidak hanya
keamanan dan keandalan kendaraan, tetapi juga keamanan orang yang menangani perbaikan.
3. Metode dan prosedur yang terdapat dalam buku pedoman ini menjelaskan secara umum teknik yang
direkomendasikan oleh pabrik. Sehingga, semua itu akan mempengaruhi dalam menjamin
keandalan produk. Materi prosedur servis ini mencakup berbagai cara yang beragam. Selain itu, juga
dibutuhkan teknik, tool dan part untuk setiap prosedur yang sangat berbeda satu sama lain.
4. Buku pedoman ini tidak mencakup semua detail teknik, prosedur, part, tool dan petunjuk
penanganan yang diperlukan untuk prosedur ini, untuk cakupan yang seperti itu adalah tidak
mungkin. Oleh karena itu, setiap orang yang mendapatkan buku pedoman ini terutama diharapkan
cakap dalam memilih teknik-teknik, tool dan part-part yang diperlukan selama melakukan servis
kendaraan yang terkait dengan baik. Selanjutnya, teknisi harus dianggap cakap dalam bertindak
yang berhubungan dengan keselamatannya sendiri.
5. Karena itu, teknisi tidak boleh melakukan perbaikan apapun jika dia tidak mampu dalam melakukan
pemilihan yang dapat dipertanggung-jawabkan dan atau jika dia tidak dapat memahami materi yang
dijelaskan dalam buku ini, karena buku pedoman ini dipersiapkan untuk seorang teknisi
berpengalaman.
1-2 PERINGATAN, PERHATIAN, DAN CATATAN
1. Semua simbol ini memiliki tujuan tertentu, seperti dijelaskan secara berurutan berikut ini.
PERINGATAN
2 Simbol ini berarti bahwa terdapat kemungkinan terjadi cedera pada diri operator sendiri
atau yang berdekatan dengan pekerja jika operator tidak mematuhi prosedur kerja yang
telah ditentukan dalam buku pedoman ini.

PERHATIAN
2 Simbol ini berarti ada kemungkinan kerusakan komponen yang direparasi jika operator
salah mengikuti prosedur kerja yang ditentukan dalam buku pedoman ini.

CATATAN
2 Agar tercapai prosedur yang seefisien mungkin, ditambahkan beberapa petunjuk yang
berkaitan dengan prosedur yang diberikan dalam bab ini.
A1-2
1-3 PERINGATAN UMUM
1-3-1 PERINGATAN DI ATAS BERLAKU UNTUK KESELURUHAN PROSEDUR SERVIS
1. Gunakan selalu kacamata pelindung untuk perlindungan mata.
2. Gunakan stand pengaman apabila terdapat prosedur yang meminta Anda berada di bawah
kendaraan.
3. Pastikan bahwa ignition switch selalu dalam posisi "LOCK", kecuali bila diminta oleh prosedur.
4. Aktifkan rem parkir ketika bekerja pada kendaraan.
5. Hidupkan mesin hanya di tempat benar yang berventilasi untuk mencegah bahaya karbon
monoksida.
6. Jagalah diri dan pakaian Anda dari part yang bergerak, saat mesin hidup, khususnya dari fan dan
belt.
7. Untuk mencegah luka bakar yang serius, hindari kontak dengan part logam panas seperti radiator,
exhaust manifold, pipa knalpot, catalytic converter dan muffler.
8. Jangan merokok saat bekerja pada kendaraan.
9. Untuk mencegah cedera, lepaslah selalu cincin, jam tangan, perhiasan, dan pakaian rangkap
sebelum memulai bekerja pada kendaraan.
10. Lindungilah tangan dan benda asing lain dari blade kipas radiator! Electric cooling fan yang
dipasang pada radiator yang sewaktu-waktu dapat mulai bekerja bila temperatur cairan pendingin
mesin meningkat atau saat switch air conditioner dihidupkan pada kendaraan yang dilengkapi
dengan air conditioner. Electric cooling fan yang terpasang pada condenser untuk air conditioner
juga dapat mulai bekerja kapan saja bila switch air conditioner dihidupkan. Dengan memperhatikan
alasan ini, sudah seharusnya dipastikan agar hubungan electric cooling fan motor telah dilepas
sepenuhnya ketika bekerja di bawah kap mesin.
A1-3
2 CARA MENGGUNAKAN BUKU PEDOMAN INI
2-1 PERLENGKAPAN UNTUK PERSIAPAN
Bila SST (Special service tools), tool, alat ukur, dan beberapa jenis oli dan pelumas perlu disiapkan sebelum
pengoperasian, semuanya dijelaskan sebagai tool-tool persiapan dalam tabel di awal setiap item.
Sedangkan, tool-tool umum rekomendasi Daihatsu yang digunakan (lihat ke daftar tool standar yang
ditunjukkan di bawah), dongkrak, dan penjepit yang merupakan peralatan standar dalam bengkel servis
biasanya ditiadakan.
TOOL STANDAR

Crescent wrench(150,250)
Socket
9.5sq (7, 8, 10, 12, 14, 17, 19,
21, 22)
12.7sq (12, 14, 17, 19, 21, 22,
23, 24, 26, 27, 30, 32, 36)
Deep socket Crow foot wrench
9.5sq. (8, 10, 12, 14) (10, 12, 14, 17. 19)
12.7sq. (12, 14, 17, 19, 21, 22,
24, 27, 30)

Ratchet handle Longnose pliers


(9.5sq., 12.7sq.)

Spinner handle (12.7sq.) Nipper

Sliding T-handle (9.5sq.) Water pump pliers

Universal joint Combination pliers


(9.5sq., 12.7sq.)

Socket adapter Straight type snap ring pliers


(6.3sq.9.5sq.) (For the axis) (2.0mm dia.)
(9.5sq.12.7sq.) (For the hole) (2.0mm dia.)
(12.7sq.9.5sq.)

Plug wrench Combination hammer


9.5sq. (16, 20.8)

Oxygen sensor socket Stainless scrapers


A1-4
Extension bar Magnet hand
9.5sq. (30, 75, 100, 150, 270)
12.7sq.(75, 150, 270, 600)

Long offset wrench Handy bar


(810, 1012, 1214, (330, 420, 600)
1417, 1719, 1921,
2224, 2427)

Spanner wrench Knock pin punch


(67, 810, 1012, 1214, (3, 4, 5)
1417, 1719)

Combination wrench Centering punch


(10, 12, 14, 17)

Hexagon bit sockets A set of files


9.5sq (4, 5, 6, 8, 10, and 12)
12.7sq.(14)

T-type long torx bit socket Thickness gauge


12.7sq. (T55) (9 pieces, 6 pieces on one
side and 11 pieces on the
other)

E-type torx wrench Square


9.5sq. (E10, E14) (150mm, 300mm)

Cylinder head bolt wrench Vernier calipers


12.5sq.

Ratchet-equipped preset type MityVac


torque wrench
9.5sq (5 to 25, and 10 to 50)
12.7sq.(20100, 30140,
40200

Screwdriver Oil jug

Stubby screwdriver
A1-5
2-2 PROSEDUR PELEPASAN DAN PEMASANGAN
1. Diagram blok ditampilkan agar menunjukkan status pemasangan dari tiap part.
2. Dalam diagram komponen, titik penggunaan grease, pelumas dan sealer ditunjukkan oleh tanda
panah. Juga ditunjukkan momen pengencangan dan part-part sekali pakai. Arti dari setiap kode
diberikan di bawah diagram komponen.
3. Daftar prosedur pelepasan dan pemasangan (membongkar dan merakit) ditunjukkan di bawah
gambar komponen.
Prosedur pelepasan (Membongkar), pemasangan (Perakitan) dan nama part dijelaskan dengan
urutan mulai dari sisi sebelah kiri dari daftar. Dan huruf abjad yang ditulis sebelum nama part
berhubungan dengan abjad dalam gambar.
4. Pada prinsipnya, prosedur pelepasan (Atau pembongkaran) adalah kebalikan dari pemasangan
(Atau perakitan) part.
CATATAN
2 Hanya dalam kasus dimana prosedur pemasangan (Atau perakitan) tidak dapat dilakukan
secara kebalikan dari prosedur pelepasan (Atau pembongkaran), maka prosedur
pemasangan (Atau perakitan) disediakan.

5. Dalam beberapa kasus yang memerlukan prosedur khusus, tanda "LK" yang diberikan di awal
prosedur pelepasan (Atau pembongkaran). Selanjutnya, penjelasan yang disampaikan dalam
"Poin-poin utama Pelepasan (Pembongkaran)" atau "Poin-poin utama pemasangan (Perakitan)."
Tanda "L"menunjukkan bahwa "Poin Utama Pelepasan (Pembongkaran),"sedangkan tanda "K"
menunjukkan bahwa "Poin Utama Pemasangan (Perakitan)."
Beberapa kasus pengerjaan diperlukan prosedur yang khusus, tanda "" yang diberikan di awal
prosedur pelepasan (Atau pembongkaran). Selanjutnya, penjelasan yang diberikan dalam
"Pemeriksaan".
A1-6
1-1-1 CONTOH MASUKAN
Komponen

a
b
o

T:8.3&1.4 {84&14} d
~j
c B ~n

T:37.3&4.9 {380&49} m
~l

k
d e
~j

f
f
h g

i
P21C6565ES24

Satuan: Nm{kgfcm}
`: Part sekali pakai
M: Minyak rem (setara dengan DOT3) Brake grease
Prosedur pelepasan dan pemasangan
1 a BLEEDER PLUG CAP 9 i DISC BRAKE PAD GUIDE PLATE
2 b BLEEDER PLUG K 10 j PIN BOOT
3 c FLANGE BOLT 11 k SET RING
K 4 d CYLINDER SLIDE PIN L K 12 l CYLINDER BOOT
K 5 e DISC BRAKE CYLINDER MOUNTING L  K 13 m DISC BRAKE PISTON
K 6 f DISC BRAKE PAD L K 14 n PISTON SEAL
7 g ANTI SQUEAL SHIM  15 o DISC BRAKE CYLINDER RH
8 h PIN BOOT  16 o DISC BRAKE CYLINDER LH
A1-7
2-3 PENJELASAN NILAI STANDAR SERVIS
Diperlukan nilai standar servis untuk pemeriksaan dan prosedur servis yang dijelaskan dengan huruf
tebal dalam teks sebagai standar dan limit yang diperbolehkan. Detail istilah dijelaskan pada bagian ini
dalam definisi istilah.
2-4 MATERI YANG TIDAK DIJELASKAN DALAM BUKU PEDOMAN INI
Penjelasan cara kerja dasar berikut ini mungkin dihilangkan dalam buku pedoman perbaikan ini, tetapi
silakan dilaksanakan dalam kerja yang sebenarnya.
1. Prosedur mendongkrak dan lifting (pengangkatan)
2. Melakukan pembersihan dan pencucian part yang dilepas bila diperlukan.
3. Pemeriksaan visual.
4. Pemeriksaan dasar dan penyetelan setelah pemasangan.
2-5 DEFINISI ISTILAH
NILAI Tanda ini menunjukkan nilai standar pada saat pemeriksaan atau penyetelan.
SPESIFIKASI
LIMIT YANG Tanda ini menunjukkan nilai maksimum atau minimum pada saat pemeriksaan dan penyetelan.
DIIJINKAN
Nilai ini mengacu ke perbedaan antara clearance maksimum dan clearance minimum.
PENYIMPANGAN

PERINGATAN Simbol ini berarti bahwa terdapat kemungkinan terjadi cedera pada diri operator sendiri atau yang
berdekatan dengan pekerja jika operator tidak mematuhi prosedur kerja yang telah ditentukan dalam buku
pedoman ini.
PERHATIAN Simbol ini berarti ada kemungkinan kerusakan komponen yang direparasi jika operator salah mengikuti
prosedur kerja yang ditentukan dalam buku pedoman ini.
Penjelasan tambahan yang memudahkan pengoperasian ditempatkan secara terpisah dari penjelasan ini.
Karena berbagai kesulitan pengukuran untuk menentukan nilai spesifikasi, mungkin terdapat kasus dimana
CATATAN
nilai spesifikasi untuk metode-metode pengukuran sederhana ditunjukkan jika malafungsi sepertinya tidak
berlangsung di tempat yang sebenarnya.
A1-8
3 KODE SINGKATAN
Kode singkatan yang terdapat dalam buku pedoman berikut ini, disusun secara berurutan.

KODE KODE
KATA ASLI KATA ASLI
SINGKATAN SINGKATAN
2WD Two Wheel Drive (Penggerak Roda Dua) LIN Local Interconnect Network
4WD Four Wheel Drive LSPV Load Sensing Proportioning Valve
ABS Anti-lock Brake System LWR Lower (Bawah)
ABV Air Bypass Valve MIL Malfunction Indicator Lamp
A/C Air Conditioner MP Multipurpose (Serba Guna)
ACC Accessory (Aksesori) M/T Manual Transmission
API American Petroleum Institute N/A Natural Aspiration (Aspirasi Alami)
A/T Automatic Transmission NOx Nitrogen Oxides
After Top Dead Center (Setelah Titik Mati
ATDC OPT Option (Pilihan)
Atas)
Automatic Transmission Fluid (Fluida
ATF O/D Overdrive
Transmisi Otomatis)
assembly Assembly (Rakitan) O/S Oversize
BDC Bottom Dead Center PCV Positive Crankcase Ventilation
Before Top Dead Center (Sebelum Titik Mati
BTDC PR Ply Rating
Atas)
BVSV Bimetallic Vacuum Switching Valve PTO Power Take Off
CAN Controller Area Network RH Right Hand (Sebelah Kanan)
CD Compact Disc RHD Right Hand Drive (Kemudi Kanan)
CO Carbon Monoxide RR Rear (Belakang)
DLC Data Link Connector S/A Sub-Assembly
DLI Distributor Less Ignition SAE Society of Automotive Engineers
DTC Diagnostic Trouble Code SRS Supplemental Restraint System
DVVT Dynamic Variable Valve Timing SST Special Service Tool
EBD Electronic Brake force Distribution STD Standar
ECU Electronic Control Unit SW Switch
EFI* Electronic Fuel Injection T Torque (Momen)
EGR Exhaust Gas Recirculation System T/C Turbocharger
EPS Electronic controlled Power Steering TDC Top Dead Center (Titik Mati Atas)
ESA Electronic Spark Advance TRC* Traction Control System
EX Exhaust UPR Upper (Atas)
F/L Fusible Link U/S Undersize
FR Front (Depan) VCV Vacuum Control Valve
GND Masa VSC* Vehicle Stability Control
HC Hydro Carbon VSV Vacuum Switching Valve
IG Ignition VTV Vacuum Transmitting Valve
IN Intake W/ Dengan
ISC Idle Speed Control WVTA Whole Vehicle Type Approval
ISO International Organization for Standardization $ Baut
ITC Integrated Timing Controller 5 Sekrup
LCD Liquid Crystal Display 0 Nut (Mur)
LED Light Emitting Diode 9 Washer
LH Left Hand (Sebelah Kiri) % Klip
LHD Left Hand Drive (Kemudi Kiri)
*: *: "EFI", "TRC" dan "VSC" adalah merek dagang terdaftar milik Toyota Motor Corporation.
A1-9
4 BAGAIMANA MEMAHAMI MOMEN PENGENCANGAN
SPESIFIKASI UNTUK BAUT DAN MUR STANDAR UMUM
4-1 PROSEDUR PENENTUAN MOMEN PENGENCANGAN UNTUK BAUT DAN MUR
STANDAR UMUM
4-1-1 PROSEDUR PENENTUAN MOMEN PENGENCANGAN UNTUK BAUT
Menentukan bagian kekuatan baut, berdasarkan pada tabel di bawah ini.
Kemudian, gunakan nilai, berdasarkan pada tabel momen pengencangan.
4-1-2 PROSEDUR PENENTUAN MOMEN PENGENCANGAN UNTUK MUR
Menentukan dengan metode tersebut di atas, berdasarkan pada baut pasangan.
4-1-3 IDENTIFIKASI
Identifikasi pembagian kekuatan dengan memeriksa buat itu sendiri Identifikasi dengan nomor part
Bentuk head (Cara mengenali pembagian kekuatan) Baut hexagonal
Klasifikasi Contoh nomor part
(Pembagian Baut dengan flange Baut dengan flange
91653−4 0 6 2 0
kekuatan) dan washer
Panjang nominal (mm)
Diameter nominal (mm)

4. 8 Pembagian kekuatan
Ini menunjukkan figur awal klaisifikasi 4 : 4.8
6 : 6.8
8 : 8.8

6. 8
Diameter nominal

Panjang nominal

8. 8

B21S5014ES20

4-1-4 TABEL MOMEN SPESIFIKASI UNTUK BAUT STANDAR UMUM


Momen pengencangan standar (Nm{kgfcm})
Diameter nominal Ulir
Pembagian kekuatan Baut Flange dengan
(mm) (mm) Baut Flange
Washer
6 1,0 5.5 {56} 5.5 {56}
8 1,25 13 {133} 13 {133}
10 1,25 27 {275} 27 {275}
4,8
12 1,25 50 {510} 49 {500}
14 1,5 78 {795} 78 {795}
16 1,5
120 {1224}
6 1,0 7.5 {76} 8 {82}
8 1,25 19 {194} 18.5 {189}
10 1,25 39 {398} 38 {387}
6,8
12 1,25 71 {724} 70 {714}
14 1,5 110 {1122} 110 {1122}
16 1,5
170 {1734}
6 1,0 12 {122} 12.5 {127}
8 1,25 29 {296} 29 {296}
10 1,25 61 {622} 60 {612}
8,8
12 1,25 110 {1122} 110 {1122}
14 1,5 175 {1785} 170 {1734}
16 1,5
265 {2702}
A1-10
4-2 PROSEDUR PENGENCANGAN
4-2-1 TOOL PENGENCANGAN
1. Untuk mengontrol momen yang ditunjukkan dalam buku pedoman ini, gunakan kunci momen (item
yang setara) seperti ditunjukkan dalam tabel. (TOOL STANDAR DAIHATSU)
Lihat ke Halaman A1-3.

2. Gunakan kunci momen yang paling sesuai yang dikombinasikan dengan extension tool (seperti
extension bar, dll.), sesuai dengan pekerjaan dan ruang, dll.
4-2-2 BILA EXTENSION TOOL DIGUNAKAN
1. Bila pengencangan dengan SST atau tool dihubungkan ke kunci momen dengan drive-end extension,
akan menghasilkan momen pengencangan yang terlalu tinggi, jika dikencangkan hingga sesuai
dengan momen spesifikasi yang ditunjukkan pada kunci momen.
2. Buku pedoman ini hanya terdapat momen spesifikasi. Saat menggunakan SST dan extension tool,
pembacaan kunci momen harus dihitung dengan menggunakan rumus berikut.
3. Rumus perhitungan: TT B / (A B)
Kode Arti Satuan
T Pembacaan kunci Nm{kgfcm} A B
momen
T Momen pengencangan Nm{kgfcm}
spesifikasi
A Panjang SST atau tool cm
B Panjang kunci momen cm

P21S5501T10

5 SATUAN
Sebagai satuan, digunakan satuan SI (sistem satuan internasional). (Satuan yang digunakan saat ini,
juga, digunakan.)
Contoh: 33.2513.25Nm{340135kgfcm}
5-1 SATUAN BARU KARENA PENGENALAN SATUAN SI
Satuan SI adalah sistem satuan internasional yang telah ditetapkan dengan maksud untuk memudahkan
proses komunikasi teknologi secara bertahap dengan cara menyeragamkan sistem satuan internasional
yang satu sama lain berbeda-beda menjadi satu nilai dalam satu satuan. Dalam buku pedoman
perbaikan ini, nilai spesifikasi dijelaskan sesuai dengan sistem satuan SI.
ITEM Satuan SI Satuan Tabel konversi
konvensional
Gaya N kgf 1kgf  9.80665 N
Torque
Nm kgfcm 1kgfcm  0.0980665 Nm
(Momen)
kgf/cm2 1kgf/ cm2  98.0665 kPa
Tekanan kPa
mmHg 1mmHg  0.133322 kPa
Konstanta
N/mm kgf/mm 1kgf/mm  9.80665 N/mm
pegas
Volume  cc 1000cc  1
Power kW PS 1PS  0.735499 kW
A1-11
5-2 AWALAN YANG DIGUNAKAN DALAM SATUAN SI
Berikut ini awalan tertentu yang di gunakan dalam Satuan SI (10 untuk daya dari n)
M (mega) 106
k (kilo) 103
h (hekto) 102
da (deka) 101
d (desi) 10
10.1
c (centi) 10
20.01
m (mili) 10
30.001
(micro) 10
60.000001
A1-12
6 PETUNJUK SERVIS UMUM
6-1 PEMASANGAN DAN PELEPASAN TERMINAL BATERAI
1. Lepaskan hubungan terminal negatif (-) baterai lebih dahulu untuk memperbaiki sistem kelistrikan,
memasang/membongkar mesin, dll.
2. Ketika menghubungkan/melepaskan terminal baterai, putar switch IG ke OFF (posisi LOCK) dan
switch lampu ke OFF, dan kendurkan mur terminal secara sempurna. Jangan mencongkel terminal
baterai.
3. Bila terminal baterai dilepas, pengaturan jam, radio dan memory dari diagnosis akan terhapus. Catat
materi memori sebelum melepas hubungan terminal baterai agar dapat dikembalikan lagi apabila
diperlukan setelah pekerjaan selesai.
4. Ketika menghubungkan terminal baterai, hubungkan
terminal positif terlebih dahulu. Hubungkan terminal
tersebut sehingga terminal positif dalam area A dan B
dalam gambar, dan kencangkan ke momen spesifikasi.
NILAI SPESIFIKASI:
45 derajat
MOMEN PENGENCANGAN: Terminal positif baterai
BATERAI
45$
G31S5009T10
6.41.4Nm{6514kgfcm}
5. Pada saat menghubungkan terminal negatif baterai,
hubungkan terminal tersebut sehingga kabel terminal
tersebut dalam area A dalam gambar, dan kencangkan
ke momen spesifikasi.
NILAI SPESIFIKASI:
A: 45 derajat
MOMEN PENGENCANGAN: Terminal negatif baterai
BATERAI
45$
G31S5010T10
6.41.4Nm{6514kgfcm}
6. Pasang dengan aman cover, dll. pada terminal setelah
pengerjaan selesai.
6-2 MENGHUBUNGKAN/MELEPAS HUBUNGAN MASA
1. Saat masa dilepas, periksa bahwa masa ditempat yang aman dan kemudian putar switch IG ke-ON.
6-3 PERBAIKAN SISTEM BAHAN BAKAR
1. Jangan melakukan pengerjaan dekat nyala api terbuka.
2. Pastikan untuk menempatkan penampung yang cocok, kain, dll. di bawah bagian yang terhubung
dengan saluran bahan bakar sebelum melepas saluran bahan bakar.
3. Sebelum saluran bahan bakar dilepas, pastikan untuk membebaskan tekanan di dalam tangki bahan
bakar dengan melepas tutup pengisi bahan bakar.
4. Pastikan untuk mencegah percikan bahan bakar dengan kain atau sejenisnya, bila baut union atau
bagian lain yang terhubung saluran bahan bakar dilepas atau dikendurkan.
5. Kencangkan setiap bagian yang berhubungan pada momen spesifikasi.
6. Pasang klip yang sesuai pada setiap bagian yang berhubungan.
6-4 GUNAKAN SST
1. Gunakan SST (Special service tool) secara efektif untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi
prosedur kerja.
A1-13
6-5 PELEPASAN, PEMBONGKARAN
1. Jika bekerja pada tempat yang kompleks, pengecapan dan tanda pemasangan harus diberikan pada
tempat yang tidak ada pengaruhnya terhadap fungsi, sehingga prosedur perakitan menjadi mudah.
2. Setiap kali part tersebut dilepas, periksa kondisi setelah dipasang, perubahan bentuk, kerusakan,
patah, kekasaran, dan adanya goresan.
3. Susun part yang dilepas sesuai urutan, dan pisahkan part yang akan diganti dan part yang dipakai
kembali.
4. Tiap part yang digunakan kembali harus dilakukan prosedur pembersihan dan pencucian yang
memadai.
6-6 PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN PART
1. Berkenaan dengan part yang digunakan lagi, lakukan pemeriksaan dan pengukuran, seperlunya.
6-7 PEMASANGAN, PERAKITAN
1. Rakit part yang masih baik dengan prosedur urutan yang benar sesuai standar spesifikasi. (Nilai
penyetelan, momen pengencangan).
2. Gunakan suku cadang asli jika mengganti part.
3. Pastikan memberikan seal packing dan grease pada suatu tempat.
4. Pastikan untuk menggunakan packing gasket baru atau sejenisnya, cotter pin, dll.
5. Saat menggunakan baut seal, berikan liquid gasket yang telah ditentukan dan seal lock agent.
6. Untuk baut dan mur, gunakan salah satu spesifikasi. Kecuali pada spesifikasi yang lain, sisi momen
yang ditunjukkan seharusnya dikencangkan pada momen spesifikasi, gunakan kunci momen. Jika
tidak ada alat untuk mencegah berputarnya berlawanan arah, pastikan untuk mencegah putaran itu
dengan kunci pas, tang atau sejenisnya.
6-8 PENYETELAN, KONFIRMASI CARA KERJA
1. Setel sesuai nilai standar spesifikasi servis dengan menggunakan alat ukur dan tester.
6-9 PENANGANAN SELANG ATAU
SEJENISNYA Yang dikencangkan

1. Periksa kedalaman plug dan posisi klem sebelum


melepas selang.

Tanda klem

H11S5031ET10
A1-14
2. Ketika melepas hubungan selang, plug selang menggunakan SST (plug
set hose) untuk mecegah
grease dan oli, dll dan cairan pendingin, dll. menjadi bocor.
Bentuk Nama item

Plug
set hose

PERHATIAN
2 Sebelum menggunakan SST, pastikan bahwa SST tersebut bebas dari tertempel benda
asing seperti debu, kotoran, atau serbuk besi. Jika tidak, bersihkan pipa secara
sempurna.
3. Bila menggunakan kembali selang, pasang klem sehingga selang tersebut bersesuaian dengan
tanda klem pada selang.
PERHATIAN
2 Ganti klem jika klem tersebut berubah bentuk atau gepeng.
2 Ganti selang dengan yang baru jika selang tersebut memiliki pengepasan dengan
penghubungnya kendur.

4. Pastikan bahwa klem tipe pegas duduk dengan baik setelah pemasangan.
5. Pastikan menyelipkan selang bahan bakar, selang air atau sejenisnya tanpa keluar atau bocor.
6. Ketika melepas fuel hose, hati-hati agar bahan bakar tidak tumpah di sekitar part-part. (Harus
dilakukan perhatian penuh terhadap engine mount rubber, dll., karena kualitasnya akan memburuk
bila bagian tersebut terkena cairan berbahan dasar bensin.)
6-10 MEMPERINDAH
1. Saat baut atau sejenisnya dilepas selama pengerjaan pengepasan bodi (body fitting) dan lainnya,
goresan permukaan finishing pengecatan pada bodi dan baut harus diperbaiki sesuai warna bodi.
A1-15
6-11 PELEPASAN/PEMASANGAN KLIP DAN CLAW
1. Untuk melepas/memasang klip atau claw, gunakan clip clamp tool atau tool, misalnya obeng.
PERHATIAN
2 Agar tak merusak part atau klip, lilitkan isolatip pelindung ke tool.

2. Simbol-simbol berikut ini digunakan dalam poin-poin utama pelepasan dan pemasangan
(membongkar dan merakit) dalam buku pedoman ini.

Symbol Explanation of symbol

Shows the position of the clip.

Shows the position of the pawl.


K11S5029ES10

3. Untuk klip yang dapat terlihat, lepas/pasang dengan mengacu pada tabel berikut ini.
4. Untuk klip yang tidak dapat terlihat, lepas/pasang dengan mengacu pada bagian menyilang yang
tampak dalam poin-poin utama dari pelepasan dan pemasangan (membongkar dan merakit) dalam
buku pedoman ini.

Removal/Installation(Example)
Shape(Example)
Removal Installation

K11S5023_1ES15

K11S5024S12
A1-16
Removal/Installation(Example)
Shape(Example)
Removal Installation

K11S5027ES15

K11S5025S12

K11S5026S12

K11S5028S12
A1-17
6-12 PEMASANGAN DAN PELEPASAN COWL
TOP VENTILATOR LOUVER
1. Ketika melakukan prosedur pekerjaan dengan melepas
cowl top ventilator louver, pastikan untuk melindungi
bagian bawah kaca depan dengan kain.

J12S5503ET10
A1-18
7 TITIK PENUMPU DONGKRAK DAN STAND PENGAMAN
7-1 PETUNJUK PENGGUNAAN DONGKRAK BUAYA
1. Ketika mendongkrak kendaraan dan menggunakan rigid rack atau mengangkat kendaraan,
kendaraan harus dalam status tanpa beban.
2. Ketika membongkar komponen yang berat (mesin, transmisi, suspensi, axle, dll.) dari bagian depan
atau belakang, maka titik berat kendaraan bisa bergeser. Karena itu, pastikan untuk menumpu
pada posisi yang telah ditentukan, menggunakan dongkrak transmisi atau sejenisnya.
3. Lakukan pekerjaan ini di lantai yang rata, sambil menempatkan ganjal di tempatnya.
4. Tumpu dengan aman pada posisi yang telah ditentukan ketika menggunakan dongkrak buaya atau
rigid rack.
5. Ketika menggunakan rigid rack, gunakanlah dengan rubber attachment agar tidak merusak bodi.
6. Pada saat mendongkrak kendaraan ke atas atau menurunkan, lakukan dengan sangat hati-hati agar
dongkrak buaya tidak menyimpang dari titik pendongkrakan.
7. Bila mendongkrak roda depan, bebaskan rem parkir dan tempatkan ganjal pada sisi belakang dari
roda belakang. Setelah menumpu kendaraan dengan rigid rack, tempatkan ganjal roda pada kedua
sisi roda belakang.
8. Bila mendongkrak roda belakang, tempatkan ganjal di depan kedua roda depan. Setelah menumpu
kendaraan dengan rigid rack, tempatkan ganjal roda pada kedua sisi roda depan.
9. Jika kendaraan hanya ditopang dengan dongkrak buaya, jangan pernah melakukan pengoperasian
atau membiarkan kendaraan dalam posisi tersebut. Pastikan untuk menumpu kendaraan dengan
rigid rack.
10. Ketika Anda menurunkan kendaraan pada saat hanya roda depan yang didongkrak, bebaskan rem
parkir dan tempatkan ganjal pada sisi depan dari roda belakang.
11. Ketika Anda menurunkan kendaraan pada saat hanya roda-roda belakang yang didongkrak,
tempatkan ganjal pada sisi belakang dari roda depan.
A1-19
7-2 TITIK-TITIK PENDONGKRAKAN
Sisi depan: Bagian tengah yang menonjol member suspensi depan
Sisi belakang: Bagian tengah bawah differential housing belakang

G31S5001S20
A1-20
7-3 TITIK-TITIK PENUMPU DARI SAFETY STAND
1. Terdapat empat titik mendongkrak; satu di depan, satu di belakang, satu di sisi kanan dan satu di sisi
kiri.
PERHATIAN
2 Karena kekuatan dari titik-titik penyangga telah ditingkatkan, tidak pernah menerapkan
dongkrak di tempat lain selain titik-titik penumpu ini untuk menumpu kendaraan.

CATATAN
2 Titik support belakang yang terletak di posisi tidak terlihat dari sisi kendaraan. Lihat bagian
bawah kendaraan atau rasakan berada di bawah menggunakan tangan Anda.

G31S5002S38
A1-21
7-4 TITIK-TITIK SUPPORT LIFT
7-4-1 TIPE SWING ARM
1. Luruskan platform support lift dengan titik support rigid rack.
CATATAN
2 Titik support belakang yang terletak di posisi tidak terlihat dari sisi kendaraan. Lihat bagian
bawah kendaraan atau rasakan berada di bawah menggunakan tangan Anda.

Lihat ke Halaman A1-20.

H11S5008S20

7-4-2 TIPE PLATE


1. Kemudikan kendaraan ke tengah kedua supporting platform sebelah kanan dan kiri
2. Karena bagian depan kendaraan lebih berat dari bagian belakang, sedapat mungkin angkat
kendaraan pada bagian depannya.

H11S5009S20
A1-22
8 PETUNJUK MENDEREK
PERHATIAN
2 Pastikan memindahkan kendaraan dengan menggunakan truk dengan dek rata ketika
sistem penggerak dan/atau sistem kemudi diduga abnormal.
2 Jangan menderek dengan tali untuk kendaraan dengan transmisi otomatis.

8-1 MENDEREK DENGAN TALI (HANYA UNTUK KEADAAN DARURAT)


1. Ketika menderek, lepas cover lubang bumper depan.
2. Pasang towing hook.
3. Pasang tali.
4. Bebaskan rem parkir dan atur IG switch ke "ACC". Geser
Menderek dengan tali
shift lever ke posisi netral.
PERHATIAN
2 Jangan menderek dengan tali untuk kendaraan
dengan transmisi otomatis.
2 Jangan menderek dengan tali saat sistem
penggerak dan/atau sistem kemudi terlihat
abnormal.
2 Saat mengemudikan dengan mesin mati, efisiensi
P21S5510ET10
rem menjadi kurang karena tidak berfungsinya
sistem servo rem. Injak pedal rem lebih kuat dari
biasanya.
8-2 MENGGUNAKAN TRUK DENGAN FLAT
Menggunakan flat bed truck
BED
1. Angkutlah kendaraan dengan menggunakan rem parkir
dan ikat kendaraan dengan kuat.

P21S5511ET10

8-3 TIPE PENGANGKAT RODA (WHEEL LIFT)


PERHATIAN
2 Tidak diperbolehkan seseorang berada dalam kendaraan saat diderek.

8-3-1 MENDEREK DENGAN RODA BELAKANG BERADA DI JALAN (HANYA KENDARAAN MT)
1. Pindahkan shift lever ke netral.
2. Bebaskan rem parkir.
PERHATIAN
2 Pastikan untuk menggunakan dolly derek untuk menderek kendaraan transmisi otomatis.

8-3-2 UNTUK MENDEREK DENGAN RODA DEPAN BERADA DI JALAN


1. Gunakan dolly derek
2. Jika dolly derek tidak tersedia, putar switch IG ke posisi "ACC" untuk membebaskan steering lock.
A1-23
9 PETUNJUK DIAGNOSIS
9-1 BAGAIMANA MELANJUTKAN DIAGNOSA
1. Setiap sistem kontrol elektronik yang terdapat pada kendaraan merupakan petunjuk penting saat
melakukan troubleshooting. Sistem ini juga memiliki fungsi self diagnosis untuk memeriksa bagian
yang terjadi malafungsi yang terjadi dalam sistem yang berkaitan, dan baterai cadangan (Fungsi
power source untuk memori diagnosis code yang disediakan saat IG switch posisi "LOCK")
dilengkapi untuk fungsi diagnosis sistem kontrol elektrik, dan didesain sedemikian sehingga
diagnosis code tersimpan dalam setiap sistem. Karena fungsi dari diagnosis code memory berbeda
setiap sistemnya, lakukan konfirmasi / penghapusan code memory sesuai dengan prosedur kerja
yang benar setelah memastikan perlengkapan memori diagnosis code.

q1. Membawa kendaraan malafungsi ke bengkel


o Lanjut ke q2.

q2. Diagnosis melalui interview


1. Dapatkan informasi secara lengkap dari pelanggan dengan memperhatikan kondisi, lingkungan dan
gejala ketika terjadi malafungsi.
o Lanjut ke q3.

q3. Konfirmasi dan catat diagnosis code


o Lanjut ke q4.

q4. Pastikan diagnosis code


1. Hapus diagnosis code
o Lanjut ke q5.

q5. Konfirmasi ulang gejala malafungsi


1. Pastikan gejala malafungsi untuk memperoleh situasi malafungsi.
o Lanjut ke q6.

q6. Konfirmasi ulang diagnosis code


1. Lakukan konfirmasi ulang diagnosis code
o Jika kode abnormal muncul, lanjutkan ke q 7.
o Jika kode normal muncul, lanjutkan ke q8.

q7. Pemeriksaan troubleshooting sesuai diagnosis code


o Lanjut ke q10.

q8. Pemeriksaan dasar


1. Lakukan pemeriksaan dasar
o Lanjut ke q9.

q9. Troubleshooting sesuai gejala malafungsi


1. Perkirakan penyebab gejala malafungsi dan lakukan troubleshooting
o Lanjut ke q10.

q10. Perbaiki atau ganti


o Lanjut ke q11.
A1-24
q11. Test konfirmasi
1. Pastikan gejala malafungsi yang dikeluhkan pelanggan berkaitan dengan kendaraannya telah
selesai diatasi dan sudah dikembalikan ke keadaan normal.
o Jika OK, troubleshooting selesai.
o Jika NG, kembali ke q 5 dan lakukan pemeriksaan lagi.
9-2 KONFIRMASI GEJALA
1. Dalam melakukan troubleshooting, operator tidak dapat menemukan penyebab malafungsi, sebelum
memastikan gejala malafungsi yang sebenarnya. Untuk tujuan ini, sangat diperlukan untuk mereproduksi ulang
gejala malafungsi dengan menciptakan kondisi dan lingkungan serupa dimana malafungsi terjadi, berdasarkan
informasi yang diperoleh dari diagnosis melalui wawancara dengan pelanggan. Apabila gejala itu tidak mudah
direproduksi, maka perlu untuk membuat kondisi yang serupa dengan kondisi pengendaraan pada saat terjadi
malafungsi (kondisi permukaan jalan, kondisi cuaca, kondisi pengendaraan), berdasarkan pada informasi yang
diperoleh melalui diagnosis melalui wawancara dengan pelanggan. Untuk keperluan ini, adalah sangat penting
untuk mencoba mereproduksi gejala yang masih membandel dengan memberikan faktor eksternal, seperti
getaran (menggerakkan wire harness dan relay dengan tangan), panas (memberikan udara panas), dan air
(memberikan kelembaban). Selanjutnya, ketika sedang mereproduksi gejala malafungsi, adalah penting untuk
memeriksa diagnosis code yang ditunjukkan sebelum dan setelah memastikan gejala. Memeriksa apakah kode
yang ditunjukkan sebelumnya telah dipastikan muncul atau tidak juga merupakan langkah penting untuk
memastikan gejala malafungsi.
9-3 ANALISA PROBLEM PELANGGAN
1. Untuk kendaraan yang mengalami malafungsi, pastikan gejala malafungsi terlebih dahulu, dan pelajari
penyebab dan kemudian atasi penyebabnya. Terdapat kemungkinan bahwa kendaraan tidak dapat kembali ke
kondisi normal jika melakukan beberapa prosedur tanpa studi kasus. Diagnosis melalui wawancara adalah
untuk mengumpulkan informasi dari pelanggan sebelum melakukan konfirmasi gejala malafungsi. Diagnosis
melalui wawancara menyediakan petunjuk sangat penting dalam mereproduksi gejala malafungsi. Karena
informasi yang diperoleh dengan diagnosis melalui wawancara merupakan referensi selama troubleshooting,
ini penting sekali untuk membuat penyelidikan kepada pelanggan, agar berpusat pada item yang berhubungan
dengan malafungsi.
9-3-1 BAGAIMANA CARA MEREPRODUKSI
Berikut ini menunjukkan bagaimana cara mereproduksi gejala malafungsi yang susah untuk direproduksi saat
kendaraan berhenti dengan menggunakan faktor eksternal (getaran, panas, air, dll.).
(1) Metode getaran (Apabila problem itu diduga akibat kesalahan yang disebabkan oleh getaran)
[1] Harness
Periksa untuk melihat apakah tempat terjadinya malafungsi akibat dari sedikit ayunan wire harness secara vertikal
dan horizontal.
PERHATIAN
2 Dalam kasus harnesses, fokuskan pemeriksaan pada leher konektor, titik tumpu getaran, bagian
yang dilalui pada bodi.

[2] Konektor
Ayunkan sedikit konektor secara vertikal dan horizontal.
(2) Metode temperatur panas/dingin (Apabila problem itu diperkirakan disebabkan oleh temperatur
panas/dingin)
Dengan menggunakan hair dryer atau refrigeran, panaskan atau dinginkan bagian dari sistem yang dicurigai
menjadi penyebab malafungsi. Periksa apakah malafungsi direproduksi
PERHATIAN
2 Saat memanaskan, jangan memanaskan part tersebut melebihi 60d (Temperatur di mana part
dapat disentuh dengan tangan).
2 Jangan membuka tutup sensor, ECU, dll. untuk memanaskan atau mendinginkan komponen
elektronik secara langsung.
A1-25
(3) Metode semprotan air (Apabila problem itu dicurigai akibat dari kesalahan yang terjadi saat
hujan atau cuaca lembab)
Siram air ke kendaraan dan lihat apakah malafungsi masih terjadi.
PERHATIAN
2 Jangan menyiramkan air ke part elektronik secara langsung.

CATATAN
2 Bila hujan merembes ke dalam kendaraan, air hujan akan mencapai harness, masuk ke
dalam part. Hal ini harus tetap diperhatikan secara khusus apabila sebelumnya kendaraan
diguyur hujan deras.

(4) Lainnya (Apabila problem itu diduga akibat kesalahan yang disebabkan oleh beban listrik
yang berlebihan)
Bertambahnya beban listrik karena pengoperasian part elektrik, seperti blower heater, headlamp, dan
defogger belakang. Periksa apakah terjadi malafungsi.
A1-26
10 DATA LINK CONNECTOR (DLC)
10-1 PENGATURAN TERMINAL DLC

16 15 14 13 12 11 10 9
8 7 6 5 4 3 2 1

DLC
G31S5015S16

No. Kode Nama terminal No. Kode Nama terminal


terminal terminal Terminal terminal
1

9 REV Sinyal kecepatan putaran mesin
2

10

3 EPS-TS Terminal pemeriksaan EPS-TS 11


4 E Masa bodi 12 EFI-T Terminal pemeriksaan EFI-T


5

13 ECU-T Terminal pemeriksaan ECU-T
6 CANH CAN communications HI 14 CANL CAN communications LO
7 SIO Komunikasi diagnostic tester 15

8

16 BAT Battery power supply
A1-27
11 PETUNJUK UNTUK PEMERIKSAAN
SISTEM
11-1 PETUNJUK PENANGANAN KONEKTOR
1. Hubungkan atau lepas hubungan konektor dan setiap
terminal pada dasarnya harus dilakukan setelah melepas
terminal negatif baterai.
Bagaimanapun, kemungkinan terdapat kasus diagnosis
code terhapus saat melepas terminal negatif baterai,
karena itu pastikan diagnosis code terlebih dahulu G07E5017T10
sebelum melepas terminal negatif baterai bila
membutuhkan konfirmasi.
2. Saat melepas hubungan konektor, pastikan memegang
konektornya dengan konektor tidak terkunci.
Jangan pernah menarik harness. Ketika menghubungkan
konektor, pastikan untuk memasukkan konektor dengan
benar, hingga Anda mendengar suara "klik" dan
penguncinya itu telah terkunci.
3. Saat menyisipkan tester probe ke dalam konektor,
sisipkan probe dari sisi belakang konektor.

Tester probe
G07E5018ET10

4. Untuk konektor kedap air yang tidak dapat diakses dari


belakang, tangani dengan hati-hati dengan tidak
merusak terminal konektor.
5. Jangan pernah menyentuh terminal konektor secara
langsung dengan tangan.
6. Saat tester probe dipasang pada terminal yang
bertegangan listrik, lakukan dengan hati-hati sehingga
dua tester probe tidak bersentuhan satu sama lain
sehingga tidak terjadi short circuit. Do not insert the tester probe in place.
G07E5024ET10
A1-28
11-2 PROSEDUR PELEPASAN/PEMASANGAN
Locking button
KONEKTOR
11-2-1 KONEKTOR DENGAN TOMBOL PENGUNCI
(1) Tipe 1
A
[1] Poin pelepasan
1. Masukkan obeng dengan ujung tipis (Sekitar 2 mm) ke
tombol pengunci pada titik A. Congkel tombol pengunci,
gunakan prinsip pengungkit, sampai Anda mendengar
suara "klik", kemudian bebaskan pengunci konektor.
S18C5012ET10

2. Masukkan obeng pipih dengan ujung tipis (lebar sekitar 2 mm) pada titik B atau C. Congkel titik
dengan tombol pengunci. Lepaskan titik dengan obeng menurut arah anak panah, gunakan prinsip
pengungkit, kemudian bebaskan pengunci konektor.

S18C5013S10

[2] Poin pemasangan


Locking button
1. Masukkan konektor dengan kuat sejauh mungkin.
Dorong dan kunci konektor, hingga meng-klik tombol
pengunci.

S18C5018ET10

(2) Tipe 2
[1] Poin pelepasan
1. Dengan obeng ujung tipis, tarik tombol pengunci dalam
arah yang ditunjukkan anak panah, kemudian bebaskan
penguncinya. Kemudian lepaskan konektor.

S18C5019T10

[2] Poin pemasangan


1. Masukkan konektor dengan kuat sejauh mungkin.
Dorong dan kunci konektor, hingga meng-klik tombol
pengunci.

S18C5020T10
A1-29
11-2-2 KONEKTOR DENGAN PENGUNCI TUAS
(1) Poin pelepasan
1. Putar bagian tuas dengan arah yang ditunjukkan anak
panah dan bebaskan penguncinya. Kemudian, lepas
Lever
hubungan konektor.

Lock

M31S5024ET10

(2) Poin pemasangan


1. Hubungkan penghubung. Kemudian putar tuas dengan
arah yang ditunjukkan anak panah untuk menguncinya.

M31S5025T10

11-3 PROSEDUR PEMERIKSAAN WIRE HARNESS DAN KONEKTOR


Lakukan pemeriksaan bagian wire harness dan konektor dalam pemeriksaan sistem secara khusus
sesuai dengan poin berikut.
11-3-1 PEMERIKSAAN ADANYA HUBUNGAN
1. Lepas konektor harness yang terkait pada kedua Sisi sensor Sisi computer

ujungnya.
2. Ukur tahanan listrik antara terminal yang saling
berhubungan dari kedua ujung konektor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak lebih dari 1 Ω
+

PERHATIAN
2 Ukur tahanan listrik sambil menggoyang wire
G07E5020ET10
harness ke atas dan ke bawah, ke kanan dan ke
kiri secara perlahan
CATATAN
2 Dalam hal open circuit, karena open circuit jarang
terjadi dalam bagian tengah wiring harness, dan
kebanyakan bagian open circuit terjadi di sekitar
konektor. Terutama sekali, periksa konektor
bagian sensor secara seksama.
A1-30
11-3-2 PEMERIKSAAN SHORT CIRCUIT
Sisi sensor Sisi computer
1. Lepas konektor harness yang saling berhubungan pada
kedua ujungnya.
2. Ukur tahanan listrik antara terminal konektor yang saling
berhubungan dan masa bodi yang menghubungkannya.
Sebagai tambahan di atas, lakukan pemeriksaan pada
+

setiap sisi konektor.


NILAI SPESIFIKASI:
Tidak lebih dari 1 Ω
G07E5019ET10
PERHATIAN
2 Ukur tahanan listrik sambil menggoyang wire
harness ke atas dan ke bawah, ke kanan dan ke
kiri secara perlahan
3. Ukur tahanan listrik antara terminal dalam konektor yang
Sisi sensor Sisi computer
sama dengan konektor terminal penghubung (Kecuali
antara setiap saluran power supply atau saluran masa).
Sebagai tambahan di atas, lakukan pemeriksaan pada
kedua sisi konektor.
NILAI SPESIFIKASI:
Tidak lebih dari 1 Ω + +

PERHATIAN
2 Kemungkinan terdapat short circuit yang
G07E5021ET10
disebabkan oleh wiring dalam kompartemen
kendaraan yang tergencet oleh bodi atau klem
yang salah.
11-3-3 PEMERIKSAAN VISUAL, PEMERIKSAAN
KEKUATAN KONTAK
1. Lepas konektor harness yang saling berhubungan pada
kedua ujungnya.
2. Periksa secara visual timbulnya karat atau percampuran Tarik secara ringan
benda asing pada bagian terminal konektor.
Kekenduran
3. Periksa apakah terdapat yang kendur, kerusakan pada
bagian pemancang dan periksa yang keluar dari
penggandengnya dengan menarik wire harness secara
G07E5022ET10
perlahan .
A1-31
4. Persiapkan terminal jantan yang sama sebagai terminal
konektor. Masukkan terminal jantan ke terminal betina
dan periksa kekuatan tariknya.
Terminal yang memiliki gaya tarik lebih kecil,
dibandingkan dengan terminal lainnya, dapat
menyebabkan kontak yang buruk.
PERHATIAN
2 Jika bagian terminal memiliki bentukan karat, Sisi betina dari terminal pemeriksaan
memudahkan benda asing atau tekanan kontak
G07E5023ET10
lemah antara terminal jantan dan terminal betina,
kondisi kontak ini kemungkinan berubah saat
melepas dan menghubungkan kembali
konektornya, sehingga tidak menghasilkan
malafungsi.
Oleh karena itu, jika memeriksa wire harness dan
konektor, pastikan bahwa tidak terdapat
malafungsi, konfirmasi gejala malafungsi. Pada
waktu itu, jika tidak ada gejala malafungsi
direproduksi, kebanyakan seperti kontak yang
lemah antara terminal jantan dan terminal betina
yang menyebabkan malafungsi.
A1-32
11-4 PEMERIKSAAN SIRKUIT UNIT KOMPUTER
Lakukan pemeriksaan sirkuit unit komputer. Jika terjadi malafungsi, perbaiki konektor, penghubung
sirkuit, dan jika normal, ganti unit komputer.
1. Periksa bagian konektor secara visual, pemeriksaan gaya kontak
Periksa konektor unit komputer sesuai dengan pemeriksaan visual dan poin pemeriksaan kekuatan
kontak yang telah dijelaskan dalam halaman terdahulu.
2. Pemeriksaan setiap hubungan masa unit komputer
Lepas konektor unit komputer, kemudian ukur menggunakan voltase antara masing-masing terminal
power source, masing-masing konektor masa dan hubungan masa bodi.
NILAI SPESIFIKASI:
Tegangan setiap terminal power supply

PERHATIAN
2 Pada pemeriksaan sirkuit unit komputer, kemungkinan ada beberapa masalah saat
malafungsi tidak tampak dengan melepas dan memasang konektor, yang disebabkan oleh
perubahan kondisi kontak. Maka dari itu, bila hasil pemeriksaan sirkuit unit komputer
adalah normal, putuskan bahwa unit komputer malafungsi setelah konfirmasi malafungsi
lagi dengan menghubungkan konektor unit komputer.

11-5 PETUNJUK PENANGANAN SISTEM


1. Unit komputer, sensor, dll. part presisi. Hati-hati jangan memberikan benturan yang kuat pada part
selama pemasangan dan pelepasan. Jangan pernah menggunakan part yang telah terkena
tumbukan (sebagai contoh, part terjatuh ke lantai).
2. Bila test dilakukan pada keadaan hujan atau kendaraan basah, lakukan dengan hati-hati sehingga
tidak ada air yang masuk dan membasahi unit komputer, konektor, sensor, aktuator, dll.
3. Dalam hal unit komputer diduga terjadi malafungsi dan kendaraan diperbaiki dengan penggantian
unit komputer, pasang unit komputer yang dilepas (unit komputer yang diduga malafungsi) lagi untuk
memastikan bahwa malafungsi semula direproduksi. Sehingga unit komputer dapat dipastikan telah
terjadi malafungsi.
12 PETUNJUK PEMASANGAN RADIO
PERHATIAN
2 Untuk kendaraan bermotor yang dilengkapi dengan satu set wireless amatir untuk
keperluan bisnis atau telepon selular, peralatan tersebut dapat mempengaruhi sistem
kontrol elektronik sesuai dengan posisi pemasangan peralatan itu, meskipun pada sistem
kontrol elektronik itu telah diberikan perlindungan yang memadai terhadap gangguan radio
eksternal. Karena itu, pastikan untuk memperhatikan poin-poin berikut.

1. Pasang antena sejauh mungkin dari sistem kontol elektronik.


2. Gelombang elektromagnetik dipancarkan dari antena feeder, atur antena feeder dengan jarak tidak
kurang dari 300 mm dari unit komputer dan harness ECU. Jangan merangkai kedua line secara
paralel untuk jarak yang jauh.
3. Jangan pernah mengikat antenna feeder bersama dengan harness mesin dengan isolatip.
4. Atur antena dan feeder untuk mendapatkan gelombang radio bersih dari gangguan.
5. Jangan memasang sistem komunikasi mobile dengan kekuatan besar (Melebihi 10 kW).
A1-33
13 PETUNJUK PENANGANAN PADA KENDARAAN YANG
DILENGKAPI CATALYTIC CONVERTER
1. Gunakan hanya bensin tanpa timbal pada kendaraan yang dilengkapi catalytic converter.
2. Perhatikan dengan seksama poin berikut, katalis akan rusak jika banyak bensin yang tidak terbakar
mengalir masuk ke catalytic converter.
(1) Jangan menjalankan mesin bila tangki bahan bakar hampir kosong.
(2) Pengujian loncatan bunga harus dibatasi kecuali tes ini sangat mutlak harus dilakukan. Juga,
pastikan menyelesaikan dalam waktu yang sesingkat mungkin.
(3) Pemeriksaan bunga api busi dan pengukuran tekanan kompresi harus dilakukan dengan relay
pompa bahan bakar dan konektor injektor tidak terhubung dan injeksi bahan bahar dihentikan.
3. Jangan menempatkan sisa katalis sekitar part yang terkontaminasi bensin atau oli.
14 IDENTIFIKASI KENDARAAN
14-1 KODE WARNA BODI
Nama warna bodi Kode warna
Silver metallic 1E7
Black metallic X12
Gray metallic S37
Dark steel mica 1H2
Light blue metallic B72
Champagne metallic T23
Maroon mica R56
Putih W09

CATATAN
2 Perihal kode warna digunakan dengan pabrikan cat, kontak pabrikan cat lokal.
14-2 NOMOR IDENTIFIKASI KENDARAAN
1. Nomor identifikasi kendaraan dicetak pada posisi seperti Vehicle identification number

ditunjukkan dalam gambar.

G31S5011ET10

14-3 TIPE MESIN DAN NOMOR MESIN


1. Tipe mesin dan nomor seri mesin diberikan pada tempat seperti ditunjukkan dalam gambar.
EJ(VE Nomor mesin K3(VE Tipe mesin Nomor mesin

Tipe mesin Depan kendaraan Depan kendaraan Depan kendaraan G31S5012ES12


A1-34
14-4 POSISI PLAT PABRIKAN
1. Plat pabrikan ditaruh pada tempat seperti ditunjukkan dalam gambar.

Plat pabrikan

G31S5013ET10

14-5 CONTENT PLAT PABRIKAN

1
2
3
4 5
6 7

G31S5014ET10
No Isi indikasi
 Nama produsen
 Model kendaraan
 Nomor identifikasi kendaraan
 Tipe mesin
 Kapasitas mesin
 Warna bodi
 Kode trim
 Nomor mesin
 Nama pabrikan, negara

Anda mungkin juga menyukai