Page 1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobil alamin segala puji dan syukur bagi Allah SWT atas
rahmat, karunia dan hidayahnya. Tidak ada daya dan upaya melainkan atas segala
ini.Penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini merupakan tidak lanjut dari
praktik kerja lapangan yang terdapat dalam perkuliahan semester V, yang mana
laporan praktik kerja lapangan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu, pada
SAFARI SALATIGA
Page 2
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN------------------------------------------------------- 1
ABSTRAK------------------------------------------------------------------------------ 2
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------- 3
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------- 4
DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------ 7
HALAMAN ISI
BAB l PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG------------------------------------------------------------- 9
1.2 RUMUSAN MASALAH--------------------------------------------------------- 9
1.3 BATASAN MASALAH---------------------------------------------------------- 9
TUJUAN-------------------------------------------------------------------------------- 10
Page 3
g. SLACK ADJUSTER----------------------------------------------------------
15
h. BRAKE S-CAM---------------------------------------------------------------
16
i. BRAKE SHOES---------------------------------------------------------------
17
2.3 LANGKAH PERSIAPAN PENGOPRASIAN REM UDARA------------- 17
BAB III
PEMBAHASAN------------------------------------------------------------- ---------- 19
3.1 GAMBARAN UMUM SISTEM REM UDARA----------------------------- 19
3.2 KEUNTUNGAN PEMAKAIAN REM UDARA---------------------------- 20
3.3 NAMA DAN FUNGSI KOMPONEN REM ANGIN PADA BUS------ 21
KETERANGAN---------------------------------------------------------------------- 22
1.KOMPRESOR---------------------------------------------------------------- 23
2.GOVERNOR------------------------------------------------------------------ 23
3.RESEVOIR-------------------------------------------------------------------- 24
4.SALURAN BUANG MANUAL------------------------------------------- 24
5 KATUP PENGAMAN------------------------------------------------------- 25
6.KATUP PERINGATAN TEKANAN RENDAH------------------------- 25
7. CHECK VALVE SATU ARAH-------------------------------------------- 25
8. ALAT UKUR TEKAKANAN UDARA---------------------------------- 25
9. CHAECK VALVE DUA ARAH------------------------------------------- 26
10. KATUP RELAY------------------------------------------------------------- 26
11. KATUP INJAK-------------------------------------------------------------- 26
12. SERVICE BRAKE CHAMBER------------------------------------------ 26
13.SPRING BRAKE CHAMBER-------------------------------------------- 27
14. KATUP KONTROL TEKAN -TARIK--------------------------------- 27
15. KATUP RASIO OTOMATIS-------------------------------------------- 28
16. KATUP REM PEGAS TRAKTOR-------------------------------------- 28
17. KATUP RELAY EMERGENSI ATAU PARKIR--------------------- 28
Page 4
18. KATUP KONTROL TAILER--------------------------------------------- 28
19. KATUP PELINDUNG TRAKTOR-------------------------------------- 29
20. SERVICE GLAD HAND-------------------------------------------------- 29
21.SUPPLY GLAD HAND--------------------------------------------------- 29
3.2 DESAIN DAN FUNGSI-------------------------------------------------------- 30
a. SISTEM PASOKAN-------------------------------------------------------- 30
b. SITEM KONTROL---------------------------------------------------------- 30
c. PRINSIP KERJA------------------------------------------------------------- 31
d. REM PARKIR---------------------------------------------------------------- 31
e. PEMAKAIAN DARURAT------------------------------------------------- 33
f. IDENTIFIKASI TIAP TIAP PERANGKAT----------------------------- 34
g. KERJA TIAP TIAP PERANGKAT--------------------------------------- 35
BAB IV PENUTUP------------------------------------------------------------------- 40
4.1 KESIMPULAN------------------------------------------------------------- 40
4.2 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT------------------- 40
4.3 MANFAAT YANG DIRASAKAN------------------------------------- 40
4.4 SARAN---------------------------------------------------------------------- 41
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------- 42
LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------------- 43
Page 5
Page 6
DAFTAR GAMABAR
Page 7
3.24 BRAKE ROOM ----------------------------------------------------------------- 34
3.25 BRAKE CHAMBER PARKING DAN
SLACK ADJUSTER ----------------------------------------------------------------- 34
3.26 S-CAM ---------------------------------------------------------------------------- 35
3.27 BRAKE CHAMBER ------------------------------------------------------------ 36
Page 8
BAB 1
PENDAHULUAN
Page 9
1.4 Tujuan
a. Dengan pembuatan paper ini mahasiswa dapat menambah pengetahuan
tentang fungsi setiap komponen dari rem udara dan prinsip kerja dari
sistem rem udara.
b. Dengan pembuatan paper ini mahasiswa dapat mengetahui aplikasi rem
udara pada bus.
Page
10
BAB II
DASAR TEORI
Page
11
Gambar 2.2 Kompresor udara
b. Air compressor governor: Untuk mengontrol tekanan udara di dalam
reservoir supaya tidak melebihi batas kemampuan tanki yang telah ditentukan
(150 psi)
c. Air reservoir tank: Tempat untuk menyimpan udara bertekanan yang akan
digunakan oleh sistem pengereman
Page
12
Gambar 2.4 Air reservoir tank
d. Air dryer : Untuk menjamin kebersihan udara supaya udara yang dialirkan
dalam system adalah udara murni (tidak mengandung uap air).
Page
13
e. Foot valve (pedal rem): Katup control untuk mengoprasikan system rem
Ketika depresi, udara dilepaskan dari reservoir tank
Page
14
g. Brake room : Sebuah drum brake yang didalamnya terdapat mekanisme rem,
sebuah slack adjuster dan dioprasikan dengan mekanisme cam.
Page
15
Gambar 2.9 Slack adjuster
Untuk memulai, ADA beberapa jenis dan sistem rem Udara. Yang paling lazim di
truk komersial yang lebih baru adalah tipe S-cam. Yang adalah tipe lebih Baru S-
cam. Model Lama bus komersial mungkin memiliki apa yang disebut baji-cam
rem atau udara di atas hidrolik. Model Lama truk Rp Rp Anak mungkin memiliki
kondisi lingkungan basah APA Yang disebut-cam atau rem Udara di Atas
hidrolik. Beberapa truk lama dan baru memiliki sistem udara rem cakram
dioperasikan. Beberapa bus lama dan telah beroperasi sistem rem Udara Baru
Page
16
Cakram. Masing-masing sistem beroperasi secara berbeda untuk mencapai hasil
yang sama; memperlambat atau menghentikan kendaraan. Masing-masing sistem
beroperasi Secara berbeda untuk mencapai Hasil Yang sama; Kendaraan
menghentikan atau memperlambat. Semua sistem ini membutuhkan udara untuk
fungsi jadi mari kita mulai dari sana dan kemudian membedakan antara sistem
seperti yang kita pergi. * Semua sistem Suami membutuhkan Udara untuk fungsi
Jadi mari Kita Mulai Dari Sana dan kemudian Pembongkaran ANTARA Pergi
Yang membedakan sistem Kita.
Page
17
c. Konfirmasi yang benar governor cut-out tekanan untuk kompresor udara
antara 120 psi dan 135 psi. Cut-tekanan adalah 20 psi hingga 25 psi cut-out
di bawah tekanan.
d. Udara dalam sistem rem udara tidak seperti air, terutama di daerah beriklim
dingin di mana es dapat memblokir udara mencapai mekanisme rem dan
menyebabkan roda mengunci. Untuk mencegah masalah ini, banyak dari
sistem-sistem modern memiliki katup drain otomatis terinstal di setiap
udara tan
Page
18
BAB III
PEMBAHASAN
Page
19
batang torak dari silinder-silinder udara. Didalam silinder udara tidak
diperkenankan ada kebocoran, kebocoran udara dapat mengakibatkan
berkurangnya daya pengereman.
Page
20
3) Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman
dalam lingkungan yang panas sekali, misalnya pada industri-industri baja
atau bengkel-bengkel tuang ( cor ).
E. Aman terhadap kebakaran dan ledakan
1) Keamanan kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak
mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
2) Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran atau ledakan atau
gas-gas yang dapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat pneumatik dapat
digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. Dalam
ruang seperti itu kendali elektrik dalam banyak hal tidak diinginkan.
F. Tidak diperlukan pendinginan fluida kerja
Pembawa energi ( udara bertekanan ) tidak perlu diganti sehingga untuk ini
tidak dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya harus diganti setelah 100
sampai 125 jam kerja.
G. Rasional ( Menguntungkan )
1) Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal
ini sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.
2) Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian
adalah lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen
peralatan hidrolik.
H. Kesederhanaan ( Mudah Pemeliharan )
1) Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan udara bertekanan hampir
tidak peka gangguan.
2) Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana tanpa komponen
mekanik, seperti tuas-tuas, eksentrik, cakera bubungan , pegas, poros
sekrup dan roda gigi.
3) Komponen-komponennya dengan mudah dapat dipasang dan setelah
dibuka dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
Page
21
I. Dapat dibebani lebih
1) Alat-alat udara bertekanan dan komponen-komponen berfungsi dapat
ditahan sedemikian rupa hingga berhenti. Dengan cara ini komponen-
komponen akan aman terhadap pembebanan lebih. Komponen-komponen
ini juga dapat di rem sampai keadaan berhenti tanpa kerugian.
2) Pada pembebanan lebih alat-alat udara bertekanan memang akan berhenti,
tetapi tidak akan mengalami kerusakan. Alat-alat listrik terbakar pada
pembebanan lebih.
3) Suatu jaringan udara bertekanan dapat diberi beban lebih tanpa rusak.
Page
22
Keterangan :
1. Kompresor : Fungsi kompresor adalah menyediakan udara bertekanan yang
akan dialirkan ke dalam sistem.
Page
23
3. Reservoir
Page
24
5. Katup Pengaman : Untuk melindungi sistem apabila tekanan pada tangki
naik melebihi 150 Psi.
Spring
Body
Ball
Cap nut
Page
25
9. Check Valve Dua Arah : akan mengambil udara dari tekanan tertinggi yang
berasal dari dua sumber dan mengirimnya ke dalam satu port pengiriman.
Page
26
Gambar 3.12 Brake Chamber
13. Spring Brake Chamber : ruang “piggy back” yang secara mekanis akan
menggunakan dan menahan komponen dalam posisi terparkir.
Page
27
15. Katup Rasio Otomatis : mengurangi tekanan aksel depan terhadap roda depan
dibawah kondisi pengereman yang normal, dari “0” sampai kira-kira 40 Psi.
16. Katup Rem Pegas Traktor : akan mengembalikan rem pegas ke service brake
dengan mengontrol pembuangan udara dari ruang rem pegas jika ada
kerusakan pada sistem primer.
17. Katup Relai Emergensi atau Parkir : relay ini akan beroperasi dengan cara
yang sama dengan relai servis, kecuali jika dalam aplikasinya digunakan pada
rangkaian rem parkir.
Page
28
19. Katup Pelindung Traktor : mengisolasi sistem udara traktor jika terjadi
kekurangan udara secara tiba-tiba pada trailer atau kerusakan pada traktor
trailer.
To the supply
(emergency) glad hand
To the control
(service) glad hand
Page
29
Gambar 3.19 Supply Glad Hand
B. Sistem Kontrol
Sistem kontrol dibagi lagi menjadi dua layanan rangkaian rem: rangkaian rem
parkir dan trailer rangkaian rem. Rangkaian rem ganda ini lebih lanjut dibagi
menjadi roda depan dan belakang yang mana rangkaian tersebut akan
Page
30
menerima udara tekan dari masing-masing tangki udara yang berguna untuk
menambah keamanan dalam kasus kebocoran udara. Layanan rem diterapkan
melalui katup udara pada pedal rem yang mengatur kedua sirkuit.
1) Rem parkir adalah udara jenis rem dioperasikan berdasarkan oleh gaya
pegas pada silinder dan diatur oleh tangan melalui katup kontrol udara
tekan.
2) Rem trailer langsung terdiri dari dua sistem baris: baris suplai (ditandai
merah) dan kontrol terpisah atau saluran layanan (ditandai biru). Dari jalur
suplai udara yang diterima dari tangki udara melalui katup relay kontrol
dan garis kontrol diatur melalui trailer katup relay rem. Sinyal operasi bagi
relay yang disediakan oleh penggerak katup udara pedal rem, layanan
trailer kendali rem tangan.
C. Prinsip Kerja
Rem udara pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama, udara bertekanan
dikumpulkan dalam reservoir atau silinder. Ketika sebuah tombol ditekan,
udara yang dipaksa keluar dari reservoir dan ini mendorong piston yang
menekan sepatu rem ke roda atau as roda. Sama seperti rem lainnya
sebenarnya apa yang menyebabkan kendaraan untuk berhenti adalah gesekan
antara sepatu rem dan roda. Satu-satunya hal yang membedakan rem udara
dari rekan-rekan hidrolik atau mekanik adalah gaya yang mendorong sepatu
rem.
D. Rem Parkir
Page
31
Gambar 3.20 Brake Chamber Parking
Rem pegas digunakan pada saat memarkir dan pemakaian darurat. Rem
pegas dipakai secara mekanik, ditahan secara mekanik, dan dilepas dengan
menggunakan udara. Tekanan udara yang disalurkan ke diafragma rem pegas
biasanya berasal dari tombol (button) berwarna kuning yang dapat ditarik
atau ditekan terletak pada bagian dash board. Ini merupakan udara/udara
gabungan (primer/sekunder).
Page
32
Gambar 3.22 Brake Chamber Parking
2) Aplikasi Service
Dengan ruang pegas tertekan penuh, aplikasi rem service biasanya akan
berfungsi dengan normal seperti yang terdapat di dalam ruang service
diafragma tunggal.
3) Aplikasi Park/Parkir
Ketika pengendara menjalankan katup pengontrol park (park control valve),
udara dibuang dari spring hold-off cavity (ruang penahan pegas). Park
spring sekarang berkembang, mendorong park piston dan diaphragma maju.
Tekanan piston mendorong plate dan rod (tangkai) ke depan melalui service
brake, dengan menggunakan brake (rem).
E. Pemakaian Darurat
Ketika tekanan udara di dalam ruang rem pegas (spring brake cavity) atau
yang berada di saluran manapun yang dihubungkan ke emergency port) turun
hingga di bawah 55 Psi, park brake control valve akan bekerja melepaskan
tekanan dari spring brake chamber dan rem pegas secara otomatis akan
Page
33
memasuki posisi park yang disebabkan oleh spring (pegas) tersebut.
Tujuan/fungsi dari perangkat rem jenis "S" cam atau wedge adalah untuk
mengontrol gerakan mekanis sepatu rem atau bagian-bagian rem. "S" cam
dan wedge brakes (rem wedge) dioperasikan dengan ruang rem service
Page
34
G. Cara kerja tiap-tiap perangkat.
1) Perangkat-perangkat jenis ‘S’
Pada saat udara digunakan pada ruang rem, ruang tersebut akan
mengubah tekanan udara menjadi gerakan mekanis yang menggerakkan
rem service jenis cam (bubungan) atau wedge.
Pada saat pemakaian dilakukan pada lapisan sepatu rem dan drum
(atau rotor), harus ada kompensasi dari pemakaian ini, hal ini bisa
dilakukan lewat dua cara. Salah satu cara adalah dengan menggunakan
manual slack adjuster. Tentang cara pengoperasiannya akan dijelaskan
pada unit 29 “membongkar dan memasang ulang perangkat rem jenis cam
“S”. Sedang cara yang lain adalah dengan menggunakan slack adjuster
otomatis. Slack adjuster otomatis menjaga penyesuaian rem dengan benar
saat pemakaian lapisan sepatu rem dan sepatu (rotor). Perawatan dan
service dilakukan menurut panduan dari pabrik.
Page
35
2) Perangkat jenis wedge
Ketika udara dialirkan ke ruang rem (brake chamber), ruang tersebut
akan mengubah tekanan udara menjadi gerakan mekanis yang
menggerakkan rem service jenis cam atau wedge. Jumlah daya yang
diberikan pada sepatu tergantung pada jumlah tekanan udara diberikan dan
luas diafragma. Ketika drum (atau rotor) dan lapisan sepatu rem dipakai,
pasti akan ada kompensasi dari pemakaiannya. Dengan rem jenis wedge,
penyesuaian dilakukan pada silinder antara sepatu rem dan perangkat
wedge.
Page
36
Gambar 3.28 Brake Chamber
4) Pengaturan Rem
Mungkin faktor yang paling penting dalam memperoleh output mekanis
maksimum ruang rem adalah pengaturan yang tepat. Semua gerakan
ruang (chamber stroke) harus disesuaikan hingga kira-kira hampir sama.
Pengaturan sebaiknya dibuat supaya chamber stroke sependek mungkin
tanpa menarik rem. Rem yang disesuaikan dengan salah akan membuat
rem tidak bekerja dengan baik dan merupakan faktor terbesar dalam
kecelakaan-kecelakaan yang berhubungan dengan rem.
Page
37
tromol rem (brake drum). Pada situasi ini, roda akan
berhenti berputar.
Langkah pertama : tahan roda alat setinggi tanah, lepaskan rem park
(park brake) dan matikan mesin.
Langkah kedua : periksa tingkat tangkai pendorong (push rod travel)
dengan menginjak rem penuh. Jika tingkatannya
melebihi 1 ½ “ maka diperlukan penyetelan pada rem.
Page
38
rotasi cam “S” normal) hingga lapisan (lining)
menyentuh tromol.
Page
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
a. Dengan pembuatan paper ini mahasiswa dapat menambah pengetahuan
tentang rem udara.
b. Dengan pembuatan paper ini mahasiswa dapat mengetahui aplikasi rem
udara, komponen-komponen, fungsi masing-masing komponen, dan cara
kerja pada sistem rem udara.
Page
40
4.4 Saran
Sebagai mahasiswa pendalaman prinsip dasar rem sangat penting,
terlebih lagi jika ditunjang dengan fasilitas praktek yang memadai, itu akan
sangat membantu mahasiswa dalam pencapaian ilmu yang di tuntut.
Page
41
Page
42