Anda di halaman 1dari 66

(EURO IV)

Pub. No. PWTE-TD 0222

Workshop Manual
Diesel Engine
GROUP INDEX
4 ENGINE ............................................
11
Workshop Manual
LUBRICATION..................................
12
Engine
FUEL DAN ENGINE CONTROL ......
13
COOLING .........................................
14
INTAKE DAN EXHAUST ..................
15
PENDAHULUAN
EMISSION CONTROL......................
17
Workshop Manual ini berisi informasi dan petunjuk
17
perawatan kendaraan Mitsubishi Fuso Canter mencakup
prosedur pelepasan, pemasangan, pembongkaran,
perakitan, adjustment, beserta nilai spesifikasinya.

Kami berharap buku ini dapat digunakan secara maksimal


untuk melakukan pekerjaan service yang baik dan benar.

Sebagai catatan, bahwa semua data, gambar serta


penjelasan yang terdapat pada buku ini sewaktu-waktu
dapat berubah tanpa pemberitahuan lebih dahulu.

Pub. No. PWTE-TD 0222


Panduan Workshop Manual ini berisi informasi yang diklasifikasikan ke dalam kelompok berikut.

Jika suatu sistem atau peralatan memiliki dua atau lebih variasi dengan konstruksi yang berbeda secara signifikan,
variasinya dibagi menjadi group yang berbeda. Group ini diidentifikasi dengan huruf yang berbeda didahului dengan
nomor yang sama.

1. GENERAL volume (Pub.No.00ELT0248)


Group No Group subject
00 GENERAL

2. ENGINE volume (Pub.No.00ELT0249)


Group No Group subject
11 ENGINE
12 LUBRICATION
13 FUEL DAN ENGINE CONTROL
14 COOLING
15 INTAKE DAN EXHAUST
17 EMISSION CONTROL

3. CHASSIS volume (Pub.No.00ELT0250)


Group No Group subject
21 CLUTCH
22 MANUAL TRANSMISSION
25 PROPELLER SHAFT
26 FRONT AXLE
27A REAR AXLE <R030T, R035T>
27B REAR AXLE <R050T>
31 WHEEL DAN TIRE
33 FRONT SUSPENSSION
34 REAR SUSPENSSION
35 BRAKE
36 PARKING BRAKE
37 STEERING
41 BUMPER DAN FRAME
42 CAB MOUNTING DAN TILT
43 DOOR
51 EXTERIOR
52 INTERIOR
55 VENTILATION

4. ELECTRICAL volume (Pub.No.00ELT0251)


Group No Group subject
54 ELECTRICAL

5. ELECTRONIC CONTROL volume (Pub.No.00ELT0252)


Group No Group subject
00E GENERAL
13E ENGINE CONTROL
17E EXHAUST GAS RECIRCULATION SYSTEM
GROUP 11 ENGINE

SPESIFIKASI ..................................................................................... 11-2

STRUCTURE DAN OPERATION


1. Gambar Proses Ruang Bakar ....................................................... 11-3
2. Valve Mechanism ......................................................................... 11-4
3. Cylinder Head Gasket .................................................................. 11-5
4. Water Director .............................................................................. 11-5
5. Connecting Rod ........................................................................... 11-5
6. Piston .......................................................................................... 11-6
7. Timing Gear ........................................................................................ 11-6
8. Flywheel .......................................................................................11-7

TROUBLESHOOTING ....................................................................... 11-8

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN


1. Pengukuran Compression Pressure ............................................ 11-9
2. Pemeriksaan dan Penyetelan Valve Clearance ........................... 11-11
3. Keadaan Start Engine dan Suara tidak normal .............................11-12
4. Kerusakan Engine mount Rubber ................................................11-12
5. Pemeriksaan Breather pipe dari Keretakan, Kerusakan dan
Kekenduran .................................................................................11-12

PELEPASAN DAN PEMASANGAN ENGINE .................................. 11-13

BREATHER ........................................................................................11-15

ROCKER COVER DAN ROCKER CASE .........................................11-16

CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM..................................11-18

PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE ................11-29

FLYWHEEL ........................................................................................11-42

TIMING GEAR....................................................................................11-46

CAMSHAFT........................................................................................11-50

CRANKSHAFT DAN CRANKCASE ..................................................11-54

11-1
SPESIFIKASI

Item Spesifikasi
Engine mode 4V21T1 4V21T2 4V21T4
Type 4-cylinder, in-line, water-cooled, 4-cycle diesel engine
Combustion chamber Direct injection type
Valve mechanism Overhead valve
Maximum output kW (PS) / rpm 100 {136} /2500 110 {150} /2500 79 {107} /2500
Maximum torque N·m (kgf·m) / rpm 420 {43} /1500 420 {43} /1500 300 {31} /1500
Bore  stroke mm 104  115
Total displacement cm³ {L} 3907 (3,907)
Compression ratio 17.0

11-2
STRUCTURE DAN OPERATION 11
1. Gambar Proses Ruang Bakar

㻯㼍㼙㻌㼟㼔㼍㼒㼠 㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻌㼟㼘㼑㼑㼢㼑 㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻌㼔㼑㼍㼐

㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼟㼜㼞㼕㼚㼓

㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼍㼞㼙
㻲㼘㼥㼣㼔㼑㼑㼘

㻼㼡㼟㼔㻌㼞㼛㼐

㻵㼚㼠㼍㼗㼑
㼢㼍㼘㼢㼑

㼀㼍㼜㼜㼑㼠

㼀㼕㼙㼕㼚㼓㻌㼓㼑㼍㼞

㻯㼞㼍㼚㼗㻌㼟㼔㼍㼒㼠

㻯㼛㼚㼚㼑㼏㼠㼕㼚㼓㻌㼞㼛㼐 㻼㼕㼟㼠㼛㼚 㻱㼤㼔㼍㼡㼟㼠㻌㼢㼍㼘㼢㼑

610239

11-3
STRUCTURE DAN OPERATION
2. Valve Mechanism
• Tiap valve mempunyai valve stem
seal yang mengatur pelumasan oli
terhadap permukaan kontak antara
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼏㼛㼠㼠㼑㼞 valve dan valve guide.
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼟㼜㼞㼕㼚㼓
• Outer valve spring dan inner valve
spring merupakan variable-pitch
㼁㼜㼜㼑㼞㻌㼞㼑㼠㼍㼕㼚㼑㼞
spring yang mempunyai arah lilitan
berbeda untuk mencegah saling
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼟㼠㼑㼙㻌㼟㼑㼍㼘 terhubung saat engine dihidupkan.
• Valve clearance disetel dengan
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼓㼡㼕㼐㼑 menggunakan adjusting screw.
㼂㼍㼘㼢㼑

㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼎㼞㼕㼐㼓㼑

㻭㼐㼖㼡㼟㼠㼕㼚㼓㻌㼟㼏㼞㼑㼣

㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼍㼞㼙

㻼㼡㼟㼔㻌㼞㼛㼐

㼀㼍㼜㼜㼑㼠

㻯㼍㼙㼟㼔㼍㼒㼠

608676

11-4
11
3. Cylinder Head Gasket
㻿㼕㼦㼑㻌㼏㼘㼍㼟㼟㼕㼒㼕㼏㼍㼠㼕㼛㼚 • Pilih dan gunakan cylinder head
㻝㻚㻟㻡㻌㼙㼙 㻝㻚㻠㻜㻌㼙㼙 㻝㻚㻠㻡㻌㼙㼙 gasket yang ketebalannya sesuai
dengan pengukuran piston projection.
• Ukuran (ketebalan) gasket dapat
diketahui dari bentuk irisan pada sudut
setiap gasket.
㻼㼍㼞㼠㻌㼚㼡㼙㼎㼑㼞

䇾㼁㻼䇿

㻼㻡㻜㻟㻜㻞㻟㻱

4. Water Director
• Water director terpasang pada
permukaan bawah cylinder head dan
㻯㼛㼛㼘㼍㼚㼠
berfungsi untuk mengarahkan aliran
coolant dengan tepat.

608677

5. Connecting Rod

608678

11-5
STRUCTURE DAN OPERATION
6. Piston
• Piston terbuat dari paduan aluminium
khusus dan memiliki rata-rata ketinggi-
annya rendah hal tersebut berfungsi
untuk mengurangi berat.
㻲㼞㼛㼚㼠㻌㼙㼍㼞㼗
• Pasang piston dengan tanda depan
menghadap ke depan engine.

Tanda depan :
㻯㼍㼢㼕㼠㼥㻌㼒㼛㼞㻌㼜㼕㼟㼠㼛㼚㻌㼏㼛㼛㼘㼕㼚㼓

608679

7. Timing Gear

Thrust plate
Oil wheel

Idler shaft

Camshaft gear
Idler gear Idler gear bush

Power steering
oil pump gear

Idler gear
Fuel supply pump
Oil pump

Idler gear

Crankshaft gear

611280

• Tiap gear mempunyai satu atau dua alignment mark (“garis hitam pada gambar terletak di notch”, “2”, “3”) untuk
mempermudah saat perakitan.

11-6
11
8. Flywheel
• Satu sisi flywheel ring gear di lubangi sehingga
starter pinion dapat mudah di pasang.

㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻙㻺㼛㻚 㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻙㻺㻻㻚㻔䇿㻝㻠䇿㻕
䠄䇿㻵䚷㻵㼂䇿䠅
㻾㼕㼚㼓㻌㼓㼑㼍㼞

㻼㼕㼘㼛㼠㻌㼎㼑㼍㼞㼕㼚㼓

㻲㼘㼥㼣㼔㼑㼑㼘 608680

11-7
TROUBLESHOOTING

Gejala

Engine noise abnormal


Group Acuan

Tenaga output rendah


Kemungkinan Penyebab
Valve clearance tidak tepat O O
Cylinder head gasket cacat/rusak O O
Valve dan valve seat aus; adanya karbon O O
Cylinder head dan valve
Valve spring melemah O O
mechanism
Rocker shaft dan bracket cacat/rusak O
Rocker shaft bracket kurang pelumasan O
Tappet aus O
Backlash pada timing gear tidak tepat O
Timing gear
Timing gear dan idler shaft kurang pelumasan O
End play pada camshaft berlebihan O
Camshaft
Camshaft aus O
Piston ring groove aus/rusak O O
Piston dan connecting
Piston ring aus/rusak O O
rod
Piston pin dan connecting rod small end aus O
End play pada crankshaft berlebihan O
Pemasangan crankshaft tidak tepat O
Crankshaft
Crankshaft pin dan connecting rod bearing aus/rusak O
Crankshaft journal dan main bearing aus/rusak O
Kesalahan injection timing O O
Injection pump rusak O O
Fuel system Group 13
Fuel spray dari injection nozzle bermasalah O O
Ada udara dalam fuel system O
Komponen cooling system tidak berfungsi O
Cooling system Group 14
V-belt longgar atau rusak O
Intake dan exhaust Air cleaner tersumbat O O
Group 15
system Muffler tersumbat O O
Viskositas oli tidak tepat O Group 12
Kekurangan fuel O Group 13
Pemasangan pipe dan hose tidak tepat O
Pemasangan alternator dan alat bantu lainnya tidak tepat / mengalami kerusakan O

11-8
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN 11
1. Pengukuran Compression Pressure
Service standard
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Tiap cylinder 2650 kPa 1960 kPa
Periksa
(pada rpm 200) {26 kgf/cm²} {20 kgf/cm²}
– Compression pressure 390 kPa
Beda tekanan antar
– {4 kgf/cm²} Periksa
cylinder
atau kurang

Special tool (satuan: mm)


Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Compression gauge
adapter MX914561 Pengukuran compression pressure

611276

• Penurunan compression pressure bisa dijadikan petunjuk bahwa harus dilakukan overhaul pada engine.
• Ukur compression pressure pada interval waktu tertentu. Awasi selalu perubahan yang terjadi agar didapatkan
tool yang tepat untuk membantu pada saat troubleshooting. Pada kendaraan baru atau kendaraan yang partnya
baru diganti, compression pressure terkadang lebih tinggi karena kondisi break-in dari piston ring, valve seat,
dsb. Namun kondisi ini akan menjadi normal seiring waktu pemakaian part.
• Sebelum pengukuran kompresi, pastikan engine oil, starter dan battery dalam kondisi normal.
• Tempatkan kendaraan pada kondisi sebagai berikut :
• Panaskan engine sampai temperature coolant mencapai kira-kira 75 – 85C.
• Matikan lampu dan alat bantu lainnya.
• Tempatkan transmission pada posisi netral.
• Tempatkan steering wheel lurus ke depan.

• Lepaskan semua elektrikal konektor (1) Injector & Injector Fuel


㻞 Return Hose (2) dari Injector.

W000085

• Lepaskan elektrikal konektor Rail Pressure Sensor (1) dari Com-


mon Rail.
• Lepaskan injector inlet pipe dari common rail.
• Lepaskan seluruh pipe bertekanan tinggi dari ujung injector dan
㻝 ujung common rail.

W000086

11-9
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN
• Lepaskan seluruh mounting bolt 2nos dari injector inlet pipe adapter
plate (1) dan rubber gasket dari rocker arm cover menggunakan hexag-

㻟 onal socket dan ratchet..
• Lepaskan seluruh mounting bolt 4nos dari injector retainer plate
(2) menggunakan O-ring dan dari rocker arm cover menggunga-
kan 10mm hexagonal socket dan ratchet.
㻝 • Lepaskan rocker cover (3) dari cylinder head.
• Lepaskan injector.

W000087

• Pasang dengan copper washer ke injector nozzle mounting


hole. Kencangkan mounting allen key bolt pada injector retain-
ing clamp.
• Pasang rocker arm cover ke cylinder head dan kencangkan
mounting bolt 4nos menggunakan hexagonal socket dan torque
wrench.

611272

• Pasang compression gauge (1) ke adapter.


• Stater engine dan ukur compression pressure untuk seluruh cyl-

inder antar satu sama lain.
• Setalah menstater engine, pastikan compression pressure ber-
beda antar cylinder.
• Jika compression pressure di bawah limit atau antar cylinder
memiliki tekanan cylinder yang berbeda dan tidak mencapai limit
yang ditentukan, tambahkan sedikit oli mesin ke dalam lubang
injection nozzle mounting dan ukur kembali compression pres-
W000089 sure.
• Setelah salah satunya sudah mencapai batas maximum dan tel-
ah di rekam alat pengukur, lepasan gauge pressure dengan me-
nekan air release knob dari compression pressure gauge.
• Periksa cylinder compression pressure test lainya sesuai
tekanan di atas.

11-10
11
2. Pemeriksaan dan Penyetelan Valve Clearance
Service standard (satuan: mm)
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
– Valve clearance (saat dingin) 0,4 – Adjust

Special tool (satuan: mm)


Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Cranking handle
MH061289 Untuk cranking (engkol) engine
A
36

• Valve clearance harus diperiksa dan disetel saat engine dingin


dengan prosedur sebagai berikut.

[Pemeriksaan]
• Lepaskan rocker cover.
• Tempatkan cylinder piston No.1 dan No.4 pada top dead center
(TDC) pada langkah kompresi berdasarkan prosedur sebagai
berikut :
• Putar crankshaft pulley dengan arah sesuai gambar sehingga
pointer sejajar dengan tanda “0” kemudian ke tanda “1 – 4”
pada skala yang tertera di crankshaftpulley. Dalam hal ini,
salah satu dari dua pointer tersebut dapat digunakan.
• Hal itu akan menempatkan cylinder piston No.1 atau No.4
pada TDC dalam langkah kompresi. Cylinder piston dimana
rocker arm pada intake valve dan exhaust valve dapat ditekan
dengan tangan, terletak pada TDC. Putar engine satu putaran
penuh untuk mengganti posisi TDC cylinder piston No.1 dan
No.4 .

• Dengan cylinder piston No. 1 atau No. 4 di TDC, ukur kereng-


gangan dari valve dengan tanda lingkaran pada tabel di bawah
ini.
• Feeler gauge harus sedikit tertahan saat pengukuran. Bila feeler
gauge dapat digerakkan tanpa tertahan, pengukuran akan
salah.
No. cylinder 1 2 3 4
Valve IN EX IN EX IN EX IN EX
Cyinder piston No.1
pada TDC dalam O O O – – O – –
600499
langkah kompresi
Cyinder piston No.4
pada TDC dalam – – – O O – O O
langkah kompresi
• Bila pengukuran tidak sesuai dengan nilai standar, setel valve
clearance melalui prosedur berikut.

11-11
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼏㼘㼑㼍㼞㼍㼚㼏㼑 [Penyetelan]
• Setel valve clearance dengan mengendurkan lock nut dan
memutar adjusting screw sehingga feeler gauge hanya dapat
bergeser sedikit.
• Setelah penyetelan, pasang kembali adjusting screw ke
posisinya menggunakan screwdriver dan kencangkan lock nut
dengan torsi yang telah ditentukan.
• Periksa kembali valve clearance dengan feeler gauge, dan setel
kembali bila pengukuran tidak sesuai dengan nilai yang telah di-
tentukan.
611279

3. Keadaan Start Engine dan Suara Tidak Normal


• Periksa apakah engine hidup dengan segera setelah di stater.
Periksa juga apakah ada suara yang tidak normal saat meng-
hidupkan engine dan saat engine dalam keadaan idle.
• Jika terdapat tidak kenormalan, periksa setiap part dan perbaiki
atau ganti part yang bermasalah.

4. Kerusakan Engine Mount Rubber


• Periksa untuk memastikan tidak ada kerusakan seperti goresan,
retakan, atau pengelupasan pada bagian karet di engine mount-
ing.
• Gunakan hand-mirror untuk lokasi yang sulit dilihat.
• Jika ada ketidaknormalan, ganti engine mounting.

600297

5. Pemeriksaan Breather Pipe dari Keretakan, Kerusakan dan Kekenduran


• Periksa secara visual setiap breather pipe dan ganti jika ada
yang retak atau rusak.
• Periksa mounting bolt, nut, hose clamp, dll. dari kekenduran
pada setiap komponen pada breather,Jika kendur, kencangan
kan sesuai kekentuan torsi yang telah ditetapkan.

610389
11-12
PELEPASAN DAN PEMASANGAN ENGINE 11

㻱㼚㼓㼕㼚㼑

608682

Torque pengencangan (satuan: kgf·m)


Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
Bolt (pemasangan front mounting) 68 - 88 (6,9 - 8,9) –

11-13
PELEPASAN DAN PEMASANGAN ENGINE
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Engine dan Transmission
• Kaitkan tali kawat dan alat angkat pada kedua engine hanger,
䣅䣴䣣䣰䣧 kemudian angkat engine dengan crane sampai terkait kuat.
• Berikan tumpuan pada transmisi dengan transmisi jack.
䣎䣫䣨䣶䣫䣰䣩䢢䣯䣧䣥䣪䣣䣰䣫䣵䣯 • Pastikan semua kabel dan pipa tidak terhubung dengan engine.
䣙䣫䣴䣧䢢䣴䣱䣲䣧

䣊䣣䣰䣩䣧䣴䢢䣪䣱䣱䣭䢢䣪䣱䣮䣧

䣊䣣䣰䣩䣧䣴
䣪䣱䣱䣭䢢䣪䣱䣮䣧

611389

㻾㼑㼍㼞㻌㼟㼡㼜㼜㼛㼞㼠 • Agar transmission back plate tidak membentur engine rear


㻮㼍㼏㼗㻌㼜㼘㼍㼠㼑 support, maka pertama-tama tekan transmission assy ke bawah
kemudian gerakkan engine dan transmission ke depan.

611388

• Begitu transmission keluar dari rear body (front end), putar


engine dan transmission assy ke kanan dengan sudut 90
untuk mencegah assy membentur frame dan kabin, kemudian
tempatkan lebih rendah di sisi kanan kendaraan. Lakukan
penyetelan pada hoisting equipment bila diperlukan.

611387

11-14
BREATHER 11

㻖㼍

610667

• Urutan pembongkaran
1. Clamp
2. Vent hose
3. Pipe *a: Rocket cover

• Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pelepasan

11-15
ROCKER COVER DAN ROCKER CASE

㻝㻠
㻝㻢

㻝㻢
㻝㻢

㻝㻡


㻥 㻢

㻝㻜

611281

Urutan pembongkaran
1 Injector top cover 9 Oil filler cap 14 Hexagonal head screw den-
2 Seal 10 Rocker cover gasket gan flange <20 mm>
3 O-ring 11 Hexagonal head screw den- 15 Rocker cover, cover rear
4 Injector side cover gan flange <20 mm> 16 Sealing ring
5 Seal 12 Hexagonal head screw den-
6 Gasket gan flange <25 mm> *a:: Rocker dan bracket
7 Breather hose 13 Rocker cover, cover front Part yang tidak dapat dipakai
8 Rocker cover ulang

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

11-16
11

Torque pengencangan (satuan: kgf·m)


Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
Bolt (pemasangan injector top cover )
10 {1.0} –
Bolt (pemasangan injector side cover)
Bolt (pemasangan rocker cover) 23.8 {2.4} –

Prosedur pemeriksaan

Pemeriksaan: Rocker cover sponge dan kerusakan


harness boot
• Sebelum pemasangan: Periksaa boot (4 buah) pada engine
Boots
harness.
• Jika ditemukan lubang pada boot dan harness cable dari lu-
ar, ganti engine harness.

611382

Boots

611383

• Sebelum pemasangan: Periksa EPDM sponge pada rocker cov-


Plastic rocker cover
er dari kerusakan.
• Jika ditemukan kerusakan pada pada lapisan plastic rocker cov-
EDPM sponge
er, ganti rocker cover.

611384

Prosedur pemasangan

Pemasangan: Rocker cover


PERHATIAN
• Untuk menghindari kebocoran oil dari cylinder head ke
rocker cover, pasang rocker cover sehingga bagian cem-
bung dari rubber seal gasket pas dengan lekukan ( ) rocker
cover.

611381

11-17
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Urutan pembongkaran
1 Spherical collar bolt
2 Injector clamp bracket
3 Injector
4 O-ring
5 Nozzle tip gasket
6 Cylinder head bolt
7 Rocker arm and Rocker shaft as-
sembly
8 Valve bridge
9 Front rocker support
10 Rear rocker support
11 Push rod
12 Cylinder head
13 Cylinder head gasket
14 Tappet

*a:: Crankcase
Locating pin
: Part yang tidak dapat dipakai
ulang

608687

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

PERHATIAN
• Jangan sampai merusak glow plug dan injection nozzle saat memasang cylinder head pada meja kerja,
karena bentuk keduanya yang menonjol keluar di bawah cylinder head.
• Cylinder head bolt dikencangkan dengan metode torsi pengencangan putar. Cylinder head bolt yang
telah mempunyai tiga tanda menunjukkan bahwa bolt tersebut telah tiga kali digunakan, maka harus di-
ganti dengan yang baru.

Service standard (satuan: mm)


Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
11 Push rod run-out – 0,4 Ganti
14 Clearance antara tappet dengan tappet hole 0,05 s/d 0,09 0,2 Ganti

Torque pengencangan (satuan: kgf·m)


Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
Spherical collar bolt 41±3
Basah
Cylinder head bolt 147 (15) + 90 Dapat dipakai
ulang s/d 3 kali

Pelumas dan/atau sealant


Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Ulir Cylinder head bolt
Ujung bawah dan atas push rod Sesuai
Engine oil
Permukaan luar tappet kebutuhan
Injector O-ring

11-18
11
Special tool
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Socket wrench MH061560 Pemasangan cylinder head

Tappet extractor MH063329 Pelepasan tappet

Pekerjaan sebelum pelepasan


㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼍㼞㼙 Persiapan pelepasan cylinder head: melepas tekanan valve
㻭㼐㼖㼡㼟㼠㻌㼟㼏㼞㼑㼣
㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻌㼔㼑㼍㼐 spring
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼟㼜㼞㼕㼚㼓
• Bila rocker arm menekan valve spring ke bawah, kendurkan
adjusting screw pada rocker arm terlebih dahulu sebelum
mengendurkan cylinder head bolt untuk mencegah terjadi ker-
usakan akibat tekanan valve spring.

608688
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Cylinder head
• Untuk melepas cylinder head, mula-mula kendurkan cylinder
head bolt secara berurutan seperti pada gambar di samping.

P503439
Pelepasan: Cylinder head gasket
PERHATIAN
• Jangan sampai menggores cylinder head dan crankcase
saat melepas cylinder head gasket.

Pelepasan: Tappet

11-19
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Push rod run-out
• Bila hasil pengukuran melebihi limit, ganti push rod.

Pemeriksaan: Clearance antara tappet dengan tappet hole


• Bila hasil pengukuran melebihi limit, ganti part yang rusak.

Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Cylinder head gasket
㪪㫀㫑㪼㩷㪺㫃㪸㫊㫊㫀㪽㫀㪺㪸㫋㫀㫆㫅 • Cylinder head gasket mempunyai tiga ukuran. Pilih gasket yang
㪘 㪙 㪚
sesuai dengan cylinder head mengikuti prosedur sebagai beri-
kut :
• Ukur nilai piston projection setiap cylinder (lihat pada bagian
PISTON DAN CONNECTING ROD).
PERHATIAN
• Penggantian piston atau connecting rod akan merubah
proyeksi piston. Ukurlah selalu nilai piston projection
㵰㪬㪧㵱
setelah mengganti salah satunya atau kedua komponen
tersebut.

㪥㫆㫋㪺㪿㪼㫊
• Pilih sebuah cylinder head gasket dengan ketebalan yang
sesuai dengan nilai piston projection maksimum dari tabel
berikut :
Bila terdapat pengukuran proyeksi piston lebih besar 0,05
mm dari nilai rata-rata, maka gunakan gasket yang lebih tebal
(AB, BC).
Piston Projection Cylinder Head Gasket
㪧㪌㪇㪊㪇㪉㪋㪜
Nilai rata-rata Ketebalan saat
Ukuran
proyeksi piston dirapatkan
0,466 s/d 0,526 A 1,35 ± 0,03
0,526 s/d 0,588 B 1,40 ± 0,03
0,588 s/d 0,648 C 1,45 ± 0,03

• Ukuran cylinder head gasket dapat ditentukan dari bentuk irisan


sudut gasket.
• Pasang cylinder head gasket pada crankcase seperti pada
gambar.

11-20
11
Pemasangan: Cylinder head
PERHATIAN
• Sebelum memasang cylinder head bolt, periksa tanda
“punch” pada setiap kepala bolt tersebut. Jangan menggu-
nakan bolt yang telah mempunyai tiga tanda “punch”.
• Tanda “punch” menunjukkan total penggunaan bolt dengan
menggunakan metode torsi pengencangan putar. Bila ada
bolt yang telah mempunyai tiga tanda “punch”, maka harus
diganti.

• Kencangkan bolt setengah dari torsi yang telah ditentukan


(7,5 kgf·m) dengan urutan sesuai ilustrasi di samping.
• Kencangkan bolt tersebut hingga mencapai torsi 15 kgf·m
dengan urutan yang sama, kemudian kencangkan dengan
prosedur berikut :
: Bolt juga mengikat rocker arm dan bracket assy.

• Putar holder berlawanan arah jarum jam untuk men-


gencangkan internal spring.

• Pasangkan pada bolt dan setel hingga rod (extension) ter-


tekan oleh spring dari part sekelilingnya seperti rocker shaft
bracket atau injection pipe.
• Pilih tanda skala yang dapat dilihat dengan jelas pada holder.
• Gunakan tanda ini sebagai titik acuan dan putar socket searah
jarum jam sebesar 90.
• Setelah mengencangkan setiap bolt, buatlah tanda “punch”
pada kepala bolt untuk menunjukkan total pemakaian (bolt tidak
dapat dipakai ulang lebih dari tiga kali).

PERHATIAN
• Jangan menambah pengencangan pada cylinder head bolt
bila telah dilakukan prosedur pengencangan akhir dengan
metode pengencangan sudut.

11-21
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM

Pemasangan: Front rocker support, rear rocker support


㻲㼞㼛㼚㼠㻌㼞㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼟㼡㼜㼜㼛㼞㼠 㻾㼑㼍㼞㻌㼞㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼟㼡㼜㼜㼛㼞㼠
• Pasang front rocker support dengan oil hole di cylinder No.1
.

PERHATIAN
• Sejajarkan front rocker support dengan oil hole di cylinder No.1

608689

㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼍㼞㼙㻌㼍㼚㼐㻌㼞㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼟㼔㼍㼒㼠㻌㼍㼟㼟㼑㼙㼎㼘㼥 Pemasangan: Rocker arm dan Rocker shaft assembly


• Pasang rocker arm dan shaft assembly ke front rocker support
dan rear rocker support.
PERHATIAN
• Rocker shaft harus dipasang sehingga permukaan bolt bearing
rata di ujung rocker shaft yang terletak di depan engine.

608690

11-22
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM 11
Rocker arm dan Rocker shaft
Urutan pembongkaran
1 Adjusting screw
2 Intake valve rocker
3 Exhaust valve rocker
4 Rocker shaft

: Part yang tidak dapat dipakai


ulang

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

600197

Service standard (satuan: mm)


Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
2,3,4 Clearance antara rocker arm dan rocker shaft 0,014 s/d 0,048 0,12 Ganti

Pelumas dan/atau sealant


Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Sesuai
Permukaan dalam rocker arm Engine oil
kebutuhan

Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Clearance antara rocker arm dan rocker shaft
• Bila perbedaan hasil pengukuran melebihi limit, ganti rocker
arm.

7 6 5 4 3 2 1 0
9 8

110 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 Mituboro0


120 8 9 1 1 2 7 5 6 4 3 1 2
8 9 2 1 2 7 5 6 4 3
8 9 4 1 2 5 6 4 3 8 9 3 1 2 7 5 6 4 3
8 9 4 7 5 4 3 7

10 15 20 25 5 0

600518

Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Rocker arm
• Pasang ke lingkar bagian dalam rocker arm dan lekatkan
ke rocker shaft.
㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼟㼔㼍㼒㼠

㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼍㼞㼙
608691

11-23
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Cylinder Head


㻝㻜


㻝㻝 㻥

610585

Urutan pembongkaran
1 Valve cotter 6 Exhaust valve 11 Cylinder head
2 Upper retainer 7 Intake valve guide
3 Valve spring 8 Exhaust valve guide : Part yang tidak dapat dipakai
4 Valve stem seal 9 Water director ulang
5 Intake valve 10 Stud

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

PERHATIAN
• Saat melepas intake valve atau exhaut valve, pastikan valve stem seal diganti.

Service standard (satuan: mm)


Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Jarak bebas 79,7 73,3
Beban terpasang 335 ± 17 N
3 Valve Spring - Ganti
(panjang terpasang 44,0) { 34.2 ±1,7 kgf }
Squareness – 2,0
Diameter luar stem 6,96 - 6,98 6,85 Ganti
Sinkage pada permukaan
1,0 ± 0,25 1,5 Periksa
5 Intake valve bawah cylinder head
Valve margin 2,0 1,7 Perbaiki atau
Sudut seat 60 ± 15’ – ganti
5,7 Intake valve stem-to-valve guide clearance 0,03 s/d 0,06 0,15 Ganti

11-24
11
Service standard (satuan: mm)
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Diameter luar stem 6,93 s/d 6,95 6,85 Ganti
Sinkage pada permukaan
1,2 ± 0,25 1,7 Periksa
6 Exhaust valve bawah cylinder head
Valve margin 1,5 1,2 Perbaiki atau
Sudut seat 45 ± 15’ – ganti
6, 8 Clearance antara exhaust valve stem dan valve guide 0,05 s/d 0,09 0,2 Ganti
Perbaiki atau
Distorsi permukaan bawah 0,05 atau kurang 0,2
ganti
11 Cylinder head
Tinggi dari permukaan atas ke
95 ± 0,1 94,6 Ganti
permukaan bawah

Pelumas dan/atau sealant


Tanda Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Tepi valve stem seal Sesuai
Engine oil
Valve stem kebutuhan

Special tool (satuan: mm)


Tanda Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Valve spring compressor Pelepasan dan pemasangan valve


MX942527
cotter

610546

Valve lifter <Adapter> Digunakan sebagai satu set dengan


MX906859
Ø32.0

610547

Valve stem seal installer


MX906945 Pemasangan valve stem seal

㻼㻡㻜㻟㻠㻠㻡

Valve guide remover


MX906919 Pelepasan valve guide

P503446

Valve guide installer


MX906919 Pemasangan valve guide

㻼㻡㻜㻟㻠㻠㻣

11-25
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Valve cotter
• Tekan inlet valve spring menggunakan bersamaan dengan
.
PERHATIAN
Jangan menekan valve spring berlebihan, karena akan menye-
babkan upper retainer menyentuh valve stem seal sehingga
bisa merusaknya. Prosedur Pemeriksaan

610553

Lepaskan valve cotter dari inlet valve menggunakan mag-


netic strip.

Valve cottor
610586

Prosedur pemeriksaan
Pemeriksaan: Diameter luar valve stem
• Ganti valve bila diameter luar stem di bawah limit atau sudah
sangat aus.
• Bila valve diganti dengan yang baru, pastikan lapping valve dan
valve seat.

Pemeriksaan: Sudut valve seat dan valve margin


• Perbaiki permukaan valve atau ganti valve bila sudut valve seat
atau valve margin melebihi limit yang ditentukan.

Perbaiki Permukaan
• Batasi proses gerinda hingga seminimal mungkin.
• Ganti valve bila valve margin di bawah limit setelah digerinda.
• Setelah gerinda, pastikan untuk lapping valve dan valve seat.

11-26
11
Pemeriksaan: Clearance antara valve dengan valve guide
• Bila clearance melebihi limit yang telah ditentukan, ganti part
yang rusak.

Penggantian valve guide


[Pelepasan]

㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼓㼡㼕㼐㼑

㻼㻡㻜㻟㻠㻡㻜㻱

[Pemasangan]
• Pasang valve guide hingga terpasang rapat pada cylinder
head.
PERHATIAN
㻝㻢㼙㼙
• Valve guide harus ditekan hingga 10 mm. Pastikan
menggunakaan untuk pekerjaan ini.
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼓㼡㼕㼐㼑 • Exhaust valve guide lebih panjang dari pada intake valve
guides. Pastikan memasang tipe guide yang sesuai untuk
tiap posisinya.
㻼㻡㻜㻟㻠㻡㻝㻱

Pemeriksaan: Kontak antara valve dan valve seat


• Sebelum memulai pemeriksaan, pastikan valve dan valve guide
㼂㼍㼘㼢㼑
masih utuh.
㼏㼛㼚㼠㼍㼏㼠㻌㼟㼡㼞㼒㼍㼏㼑 • Berikan cat merah yang rata pada permukaan kontak valve dari
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼘㼍㼜㼜㼑㼞
valve seat.
• Hentak valve sekali terhadap valve seat. Selama proses ini
jangan memutar valve.

610587

• Bila tanda cat merah pada valve menunjukkan pola bekas


kontak yang buruk, lakukan salah satu proses perbaikan berikut.
Tindakan perbaikan
Sedikit cacat Lapping
Perbaiki permukaan atau ganti valve dan
Rusak berat
valve seat

11-27
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Lapping
• Berikan compound lapping pada permukaan kontak valve seat.
• Mulai dengan compound intermediate–grit (120 s/d 150 grit) dan
yang terakhir dengan compound fine-grit (200 grit atau lebih).
• Penambahan sedikit engine oil pada compound lapping dapat
mempermudah proses kerja yang merata.
PERHATIAN
• Jangan memberi compound apapun pada stem.

• Hentakan valve beberapa kali pada valve seat saat memutar


valve untuk beberapa saat.
• Hilangkan/bilas compound dengan diesel fuel.
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼘㼍㼜㼜㼑㼞 • Berikan engine oil pada permukaan kontak valve dari valve seat
dan gosok bagian dalam valve dan valve seat.
• Periksa sekali lagi pola kontak valve dan valve seat.
• Bila pola kontak masih buruk, ganti valve seat.

610588
Pemeriksaan: Distorsi pada permukaan bawah cylinder
head
• Bila nilai distorsi melebihi limit yang diizinkan, perbaiki dengan
menggunakan surface grinder.
PERHATIAN
• Pastikan tinggi cylinder head antara permukaan atas dan
permukaan bawah tidak menjadi berkurang hingga di
bawah limit yang telah ditentukan.

11-28
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE 11
Prosedur Pemasangan
㻺㼛㼠㼏㼔 Pemasangan: Water director
㻠㻌㼙㼙
• Pasang water director mencapai kedalaman 4 mm dengan arah
㻵㼚㼐㼑㼤㻌㼙㼍㼞㼗
yang ditunjukkan pada gambar.

㻼㻡㻜㻟㻠㻡㻢㻱

Pemasangan: Valve stem seal


• Berikan engine oil pada tepi valve stem seal.
• Pasang valve stem seal hingga terpasang kuat pada
cylinder head.
㻸㼕㼜 • Setelah pemasangan valve stem seal, pastikan bahwa spring ti-
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼟㼠㼑㼙㻌㼟㼑㼍㼘 dak mengalami cacat atau perubahan bentuk. Ganti valve stem
seal bila spring ternyata rusak.

㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻌㼔㼑㼍㼐 610589

Pemasangan: Valve cotter


• Untuk memasang valve cotter, perhatikan prosedur pelepasan
berikut. (lihat “ Pelepasan: Valve cotter”.)

11-29
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE
Urutan pembongkaran
1 Lower connecting rod bearing
2 Connecting rod cap
㻠 3 Upper connecting rod bearing
4 Piston dan connecting rod
(lihat bagian selanjutnya)
5 Cylinder sleeve


*a:: Crankcase
Part yang tidak dapat dipakai
ulang

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

㻖㼍
PERHATIAN
• Connecting rod cap bolt dikencang-
kan dengan menggunakan metode

torsi pengencangan putar. Setiap

connecting rod cap bolt yang telah
memiliki tiga tanda, menunjukkan
bahwa part tersebut pernah digu-
nakan (dilakukan pengencangan)
608692
sebanyak tiga kali dan harus di-
ganti dengan bolt dan nut baru.

Service standard (satuan: mm)


Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Proyeksi piston dari permukaan atas crankcase (nilai
– 0,56 s/d 0,99 – Periksa
rata-rata)
– Connecting rod end play 0,15 s/d 0,45 0,6 Periksa
kurang dari
Span (rentang) saat bebas –
1, 3 Connecting rod bearing 69,5 Ganti
Oil clearance 0,04 s/d 0,099 0,2
Perbaiki atau
Clearance antara piston dan connecting rod dengan
4, 5 0,115 s/d 0,525 – ganti dengan
cylinder sleeve
ukuran oversize
Interference antara Ganti dengan
Standard 0,17 s/d 0,23 –
ukuran oversize
5,
*a cylinder sleeve dan
crankcase Oversize 0,19 s/d 0,21 – Ganti

Torque pengencangan (satuan: kgf·m)


Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
Basah
Dapat dipakai
Bolt (pemasangan connecting rod cap) 29 {3,0} + 955
ulang hingga
3 kali

11-30
11
Pelumas dan/atau sealant
Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Ulir bolt
Permukaan dalam connecting rod bearing Sesuai
Engine oil
Permukaan luar piston kebutuhan
Permukaan cylinder bore
Sesuai
Sleeve hole di crankcase Spindle oil (ISO VG 32)
kebutuhan

Special tool
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Piston guide clamp MH061890

Pemasangan piston dan connecting


rod
Piston guide lever MH061658

Cylinder sleeve installer


A MH062228 Pemasangan cylinder sleeve
103

Sockert Wrench MH061560 Pemasangan cylinder head

Alat pelepasan cylinder MX925386 Pelepasan pada cylinder sleeve


liner

610552

11-31
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE

Pemeriksaan sebelum pelepasan


Pemeriksaan: Proyeksi piston dari permukaan atas
crankcase
PERHATIAN
• Besar proyeksi piston mempengaruhi kinerja engine dan
harus diperiksa sebelum terjadi masalah.

• Setel piston pada top dead center (TDC).


• Beri tanda titik A (total ada lima titik) pada permukaan atas
crankcase seperti pada gambar. Dengan menjadikan tiap tanda
titik sebagai titik nol, ukur besar proyeksi relatif piston terhadap
titik nol (tinggi pengukuran titik B – tinggi pengukuran titik A).
• Lakukan pengukuran pada dua titik pengukuran B untuk tiap
cylinder (total ada delapan titik) dengan menggunakan tanda
titik A yang terdekat untuk tiap titik pengukuran, kemudian
carilah nilai rata-rata semua hasil pengukuran tersebut.
• Bila nilai rata-rata diluar batas standar, periksa clearance antara
semua part yang berhubungan.
• Pilih dan gunakan cylinder head gasket yang sesuai dengan
nilai rata-rata proyeksi piston (nilai rata-rata dari delapan
pengukuran). (lihat bagian CYLINDER HEAD).

Pemeriksaan: Connecting rod end play


• Ukur end play untuk tiap connecting rod.
• Bila ada hasil pengukuran yang melebihi limit, ganti part yang
cacat.

Pemeriksaan: Rentang connecting rod bearing saat lepas


PERHATIAN
• Jangan pernah melebarkan bearing secara manual.

• Bila hasil pengukuran kurang dari limit yang telah ditentukan,


maka ganti upper dan lower bearing secara bersamaan (1 set).

Pemeriksaan: Clearance antara connecting rod bearing


dengan crankcase (oil clearance)
• Pasang lower dan upper bearing pada connecting rod cap dan
connecting rod, kemudian kencangkan bolt dengan torque yang
telah ditentukan.
• Bolt : 29 ± 90° N·m.
• Ukur diameter dalam bering dan diameter crankshaft pin.
• Bila clearance melebihi limit, ganti part yang cacat.
• Bila bearing diganti dengan ukuran yang lebih kecil, sesuaikan
juga crankshaft pin dengan diameter yang lebih kecil dan sesuai
ketentuan. (lihat bagian CRANKSHAFT).
11-32
11

㻯㼞㼍㼚㼗㼏㼍㼟㼑
Pemeriksaan: Clearance antara piston dan cylinder sleeve
㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻌㼟㼘㼑㼑㼢㼑 [Pemeriksaan]
• Ukur clearance antara diameter dalam cylinder sleeve dan
㻞㻜㼙㼙㻌㼛㼞㻌㼙㼛㼞㼑 diameter luar bagian piston dari piston dan connecting rod.
㻤㻜㼙㼙

A: Mengukur titik pada crankcase ( ke arah poros crankcase).


㻮 B:Mengukur titik pada crankcase (vertical terhadap sumbu

crankcase).
C: Mengukur titik diameter luar piston (vertical terhadap lubang
piston pin).
㻢㻜㼙㼙㻌㼛㼞㻌㼙㼛㼞㼑 • Bila didapat hasil pengukuran lebih besar daripada nilai standar,
perbaiki dengan salah satu metode berikut, tergantung dari
kondisi part.
PERHATIAN
㻢㻞㻚㻝㻡㼙㼙 • Meskipun hanya satu cylinder yang bermasalah, tetap ganti
semua cylinder dengan ukuran oversize (lebih besar) yang
sama.

• Ganti piston dengan ukuran oversize (lebih besar).


• Ganti cylinder sleeve.
610429 • Setelah menentukan metode perbaikan yang sesuai, perbaiki
dengan mengikuti prosedur sebagai berikut.

[Perbaikan]
Piston
<Bila mengganti piston dengan ukuran oversize>
Ukuran oversize : 0,5 dan 1,0 mm
• Ukur diameter luar C dari piston oversize yang akan digunakan.
• Bore tiap cylinder sehingga clearance antara piston dan cylinder
sleeve sesuai dengan nilai standar.
PERHATIAN
• Untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk akibat ke-
naikan temperature selama proses pengeboran, maka laku-
kan pengeboran pada cylinder dengan urutan :
No. 2  No. 4  No. 1 No. 3

Dimensi setelah pengeboran (toleransi ± 0,005) = dimensi luar


piston oversize C (hasil pengukuran) + clearance antara piston
dan cylinder (nilai rata-rata Service Standard ) – 0,02 mm
(pengikiran luas).
• Pengeboran dilanjutkan dengan pengikiran untuk mendapatkan
ukuran yang tepat (toleransi ± 0.005).
Dimensi akhir (toleransi ± 0.005) = dimensi luar piston oversize
C (hasil pengukuran) + clearance antara piston dan cylinder
(nilai rata-rata service standard ).
11-33
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE
• Kekasaran permukaan setelah proses akhir honing: 3,2 m
atau kurang.
• Honing cross-hatching angle: 15 s/d 25 (1/2 sudut).
• Ukuran cylinder bore yang aman: 0,05 mm.

• Periksan clearance antara piston dan cylinder.

CATATAN
• Piston ring harus diganti dengan ukuran oversize.

Cylinder sleeve
<Bila mengganti cylinder sleeve>
[Pelepasan]
Crankcase • Lepaskan cylender sleeve menggunakan

Cylinder sleeve 610551

[Pemeriksaan]
• Sebelum memasang cylinder sleeve, periksa lubang sleeve
pada crankcase. Bila terdapat cacat atau interference yang tidak
cukup, bor dan perbaiki.
PERHATIAN
• Bila akan mengebor sleeve hole crankcase, lepaskan
cylinder sleeve dari semua cylinder kemudian bor sleeve
hole secara teratur.

Pemeriksaan interference (perbedaan ukuran) adalah sebagai


berikut :
• Ukur diameter dalam sleeve hole crankcase dan diameter luar
cylinder sleeve pada tiap lokasi pengukuran seperti pada
gambar.
• Cari nilai rata-rata arah vertikal (D1, D2, D3) dan arah diametris
(A, B). ukur interference-nya.

<Bila interference telah cukup>


• Install STD cylinder sleeve.

<Bila interference tidak mencukupi>


• Pasang cylinder sleeve dengan diameter oversize 0,5 mm.

[Pemasangan]
<Bila interference telah cukup>
• Berikan spindle oil (ISO VG 32) ke dalam sleeve hole
crankcase.
• Tekan cylinder sleeve ke dalam crankcase dari ujung
chamfered.
E: Pressure (beban tekanan : 4.700 sampai 9.000 kgf)
• Luruskan permukaan atas cylinder sleeve dengan permukaan
atas crankcase saat menekannya.
• Ukur diameter luar piston ukuran standar yang akan digunakan.

11-34
11
• Bor dan gerinda (honing) agar clearance antara piston dan
cylinder sleeve sesuai dengan ukuran standar.
(lihat “ Pemeriksaan: Clearance antara piston dengan
cylinder sleeve”).

<Saat interference tidak mencukupi>


• Ukur interference antara diameter luar cylinder sleeve dan
diameter dalam cylinder crankcase.
Pastikan interference pada arah vertikal (D1, D2, D3) dan arah
diametris (A, B) sesuai dengan nilai standar.
• Bor dan gerinda (honing) daerah cylinder hingga mencapai
ukuran standar. (lihat “ Pemeriksaan: Clearance antara
piston dengan cylinder sleeve”)
• Kekasaran permukaan setelah proses akhir honing: 8 m
atau kurang.
• Honing cross-hatching angle: 15 s/d 25 (setengah sudut).
• Ukuran cylinder bore yang aman: 0,05 mm.
• Tekan/ press-fit cylinder sleeve ukuran oversize tersebut.
Lihat “Bila interference sudah mencukupi”.

Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Connecting rod bearing
PERHATIAN
• Jangan membalik posisi lower bearing dan upper bearing
(dengan lubang oli) saat memasang, karena akan menye-
babkan kerusakan dalam engine.

Pemasangan: Piston dan connecting rod


• Pastikan piston ring end gap pada posisi yang benar.
A: 1st compression ring gap
B: 2nd compression ring gap
C: Oil ring gap
D: Oil ring expander spring gap

“ ”: Front mark (tanda posisi depan) piston

11-35
• Hadapkan front mark “ ” piston ke arah bagian depan engine.
• Dengan menggunakan adjusting bolt , setel diameter da-
lam sehingga sesuai dengan diameter piston.
• Lepaskan tool dari piston dan berikan engine oil pada part beri-
kut:
• Permukaan luar piston
• Permukaan dalam
• Permukaan dinding cylinder

PERHATIAN
• Hati-hati agar tidak menggores atau merusak piston head
(bagian dari ruang pembakaran/combustion chamber).
• Pastikan connecting rod tidak membentur oil jet.

㻲㼞㼛㼚㼠㻌㼛㼒㻌㼑㼚㼓㼕㼚㼑

608695

• Setelah memasang piston dan connecting rod assy, sejajarkan


mating mark pada connecting rod dan connecting rod cap,
kemudian kencangkan bolt secara berurutan dengan prosedur
berikut:
• Kencangkan bolt sampai torque mencapai 29 + 90 N·m.
• Selanjutnya, kencangkan bolt dengan memutarnya 90
searah jarum jam.

11-36
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE 11
• Putar holder pada ke kiri dan biarkan spring di dalam sock-
㻿㼛㼏㼗㼑㼠 er berfungsi.
• Atur sedemikian rupa agar rod (extension) dapat ditekan ke
㻾㼛㼐 crankshaft oleh spring.
㻴㼛㼘㼐㼑㼞
㻾㼛㼐㻌㼛㼒㻌㼏㼛㼚㼚㼑㼏㼠㼕㼚㼓 • Sejajarkan garis apapun pada holder scale dengan garis apap-
un pada socket scale. (titik refrensi = 0°)
• Kencangkan socket dengan memutar se arah jarum jam hingga
posisi 90° sejajar dengan penanda.
• 1 skala holder = 5°
• Setelah pengencangan, putar 90° dan kencangkan
608696

• Setelah mengencangkan bolt cylinder head di plastic re-


㻯㼞㼍㼚㼗㼟㼔㼍㼒㼠 gion,pukul bolt di tempat penanda untuk memukul untuk mem-
perjelas jumlah penggunaan.
㻾㼛㼐

㻹㼍㼞㼗㻌㼘㼕㼚㼑
㻔㻴㼛㼘㼐㼑㼞㻌㼟㼕㼐㼑㻕 㻹㼍㼞㼗㻌㼘㼕㼚㼑
㻔㻿㼛㼏㼗㼑㼠㻌㼟㼕㼐㼑㻕
608697

11-37
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE
Piston dan Connecting Rod
Urutan pembongkaran
1 1st compression ring
2 2nd compression ring
3 Oil ring
4 Snap ring
5 Piston pin
6 Connecting rod bushing
7 Connecting rod
8 Piston

: Part yang tidak dapat dipakai


ulang

PERHATIAN
• Jangan melepas connecting rod
bolt bila tidak ditemukan cacat.

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

600248

PERHATIAN
• Connecting bolt dikencangkan dengan menggunakan metode torsi pengencangan putar. Setiap nut pada
pemasangan connecting rod cap yang terdapat tiga tanda menunjukkan bahwa part telah digunakan
sebanyak tiga kali, oleh karena itu harus diganti dengan bolt yang baru.

Service standard (satuan: mm)


Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
1st compression ring 0,3 s/d 0,45
1 s/d 3 Piston ring end gap 2nd compression ring 0,4 s/d 0,55 1,5 Ganti
Oil ring 0,25 s/d 0,45
1st compression ring 0,04 s/d 0,13 0,2
1 s/d Side clearance piston ring
2nd compression ring 0,065 s/d 0,105 Ganti
3, 8 pada alur piston 0,15
Oil ring 0,025 s/d 0,065
Clearance antara piston pin dengan connecting rod
5, 6 0,02 s/d 0,051 0,1 Ganti
bushing
5, 8 Clearance antara piston pin dengan piston 0,007 s/d 0,021 0,05 Ganti
Bend – 0,05
7 Connecting rod Ganti
Twist – 0,1

Pelumas dan/atau sealant


Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Permukaan luar piston pin
Permukaan luar connecting rod bushing
Sesuai
Permukaan knurled connecting rod bolt Engine oil
kebutuhan
Permukaan fitting connecting rod bushing dari
connecting rod

11-38
11
Special tool
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Pelepasan dan pemasangan piston


Piston ring tool MH060014
ring

Connecting rod bushing Pelepasan dan pemasangan


MH062225
puller kit connecting rod bushing

Prosedur pelepasan
Pelepasan: Piston ring

Pelepasan: Piston pin


• Lepaskan piston pin dengan menggunakan rod dan hammer.
• Bila piston pin sulit dilepaskan, maka panaskan piston terlebih
dahulu dalam air panas atau piston heater.

Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Piston ring end gap
• Dengan menggunakan mahkota (crown) piston, tekan piston
ring secara horizontal ke arah cylinder dalam crankcase hingga
menyentuh bagian terbawah dari silinder sleeve, tempat dimana
sedikit terjadi keausan.
• Berhati-hatilah untuk tidak menggerakkan piston ring, kemudian
ukur end gap.
• Bila terdapat ring yang memiliki gap melebihi limit, ganti semua
piston ring (satu set).

11-39
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE
Pemeriksaan: Side clearance piston ring pada alur piston
• Bersihkan alur ring piston dari carbon deposit.
• Ukur side clearance tiap ring di sekeliling piston secara
keseluruhan.
• Bila terdapat ukuran melebihi limit yang telah ditentukan, ganti
part yang cacat tersebut. Dan bila terdapat piston ring yang
cacat, ganti semua piston ring (satu set).

Pemeriksaan: Clearance antara piston pin dengan piston


• Ganti bushing bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah di-
tentukan.

Pemeriksaan: Clearance antara piston pin dengan


connecting rod bushing
• Ganti part yang rusak bila hasil pengukuran melebihi limit yang
telah ditentukan, .

Penggantian connecting rod bushing


• Ganti connecting rod bushing menggunakan .
[Pelepasan]
• Lepaskan upper bearing (bila terpasang) dari ujung connecting
rod yang besar.
• Pasang connecting rod pada base, kemudian kunci pada posisi
tersebut dengan bracket dan plate.
• Tempatkan Collar A melewati puller dengan ujungnya
menghadap ke arah seperti pada gambar. Kemudian secara
perlahan-lahan, berikan pressure sebesar 5.000 kgf pada puller
dengan menekan keluar connecting rod bushing.

11-40
11
[Pemasangan]
• Berikan engine oil pada permukaan luar connecting rod bushing
dan permukaan fitting bushing dari connecting rod.
• Pasangkan collar B, bushing, dan collar A melewati puller
mengikuti arah seperti arah pada gambar dan kunci posisi
tersebut menggunakan nut.
• Sejajarkan lubang oli pada connecting rod bushing dan
connecting rod. Kemudian secara perlahan-lahan, berikan
pressure sebesar 49 kN {5.000 kgf} pada puller sampai bushing
berada pada tempatnya.
• Setelah menekan connecting rod bushing, ukur clearance an-
tara piston pin dengan connecting rod bushing.
• Bila hasil pengukuran kurang dari standar clearance (limit),
maka lebarkan bushing.

Pemeriksaan: Connecting rod bend and twist


• Pasang connecting rod pada connecting rod aligner. Kemudian
pasang juga connecting rod bearing, piston pin dan connecting
rod cap untuk membuat kondisi yang sama sesuai saat
connecting rod terpasang pada crankshaft. Kencangkan nut dari
connecting rod bearing cap mencapai torsi 7,0 kgf·m.
• Ukurlah besar bend dan twist pada connecting rod.
• Bila hasil pengukuran melebihi limit, ganti connecting rod.

Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Piston pada connecting rod
• Bila piston dan conneting rod telah diganti, pastikan weight mark
(tanda berat) pada setiap cylinder adalah sama.
• Berikan engine oil pada piston pin, kemudian rakit piston dan
connecting rod dengan menghadapkan tanda keduanya seperti
yang diilustrasikan pada gambar.
“ ”: Front mark
• Bila piston pin sulit dimasukkan, panaskan piston terlebih dahulu
dalam air panas atau dengan piston heater.

11-41
FLYWHEEL
Pemasangan: Piston ring
• Dengan tanda pabrikasi (dapat dilihat dekat piston ring end gap)
menghadap ke atas, pasang piston ring sehingga end gap tiap
ring dalam posisi seperti yang diilustrasikan pada gambar.
A: 1st compression ring end gap
B: 2nd compression ring end gap
C: Oil ring end gap
D: Oil ring expander spring end gap
“ ”: Front mark pada piston
608699
Manufacturer’s marks hanya terdapat pada 1st dan 2nd com-
pression ring.

11-42
FLYWHEEL 11
㻖㼏


1

Urutan pembongkaran
1 Disc <C4>, Washer <C3> *b:
a: Crankshaft
2 Bearing * c: Crankshaft
3 Engine speed sensor *: Clutch housing
4 Ring gear Locating pin
5 Flywheel

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

Service standard (satuan: mm)


Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Friction surface runout
– 0,2
(saat terpasang)
C3 16,5 15,5 Perbaiki atau
5 Flywheel Friction surface
ganti
height C4 24,5 23,5
Friction surface distortion 0.05 atau kurang 0,2

Torque pengencangan (satuan: kgf·m)


Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
Bolt (pemasangan flywheel) (59 ± 2) + (40°±3°) Basah

Pelumas dan/atau sealant


Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Sesuai
Ulir bolt Engine oil
kebutuhan

11-43
FLYWHEEL
Special tool (satuan: mm)
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Socket wrench MH062183

Pemasangan flywheel

Magnet base MH062356

Pemeriksaan sebelum pelepasan


Pemeriksaan: Flywheel runout
• Bila run out melebihi limit, pastikan bolt dikencangkan dengan
benar dan tidak terdapat hal yang abnormal pada permukaan
mounting crankshaft. Bila runout masih melebihi limit setelah
dilakukan pemeriksaan tersebut di atas, maka perbaiki atau
ganti flywheel.

Prosedur pelepasan
Pelepasan: Ring gear
• Panaskan ring gear secara merata dengan menggunakan gas
burner atau alat sejenisnya hingga mencapai 200C, kemudian
lepaskan ring gear dari flywheel.
PERINGATAN
• Hati-hati, anda bisa terluka bila menyentuh ring gear pada
kondisi panas.

Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Flywheel
(1) Friction surface height
• Bila tinggi tersebut berada di bawah limit, maka ganti flywheel.

11-44
11
(2) Friction surface distortion
• Bila hasil pengukuran distorsi melebihi limit, maka perbaiki atau
ganti flywheel.

Perbaikan permukaan friksi


• Perbaiki permukaan friksi sehingga tingginya tidak berada di
bawah limit yang telah ditentukan, kemudian sejajarkan dengan
permukaan A dengan tingkat kesalahan tidak melebihi 0,1 mm.

Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Ring gear
• Panaskan ring gear secara merata dengan menggunakan gas
burner atau alat sejenisnya hingga mencapai 200C.
PERINGATAN
• Hati-hati, anda bisa terluka bila menyentuh ring gear pada
kondisi panas.

• Pasang ring gear dengan sisi sudut tanpa chamfer


menghadap ke arah flywheel.

Pemasangan: Flywheel
• Kencangkan semua bolt hingga mencapai torque 39 N·m {4,0
kgf·m}, dan kemudian kencangkan lagi dengan prosedur berikut:
• Putar holder berlawanan arah jarum jam untuk memberi
tekanan awal pada internal spring.

• Letakan di atas bolt dengan washer dan tahan


㻨㻯㻟㻪
sehingga rod (extension) tertekan oleh tekanan spring.
㼃㼍㼟㼔㼑㼞 • Sejajarkan tanda skala pada socket dengan tanda skala pada
holder. (titik ini menjadi titik acuan atau titik 0°)
• Mulai dari titik acuan, putar socket searah jarum jam dengan
㻝㻜 wrench sebesar 40 ± 5 (Satu putaran penuh pada skala socket
㻮㼛㼘㼠
mewakili 10°)
㻿㼏㼍㼘㼑 • Atur plate sehingga arah yang dihasilkan dari tekanan undercut
㻔㻺㼛㻌㼟㼛㼏㼗㼑㼠㻕
㻿㼏㼍㼘㼑 mengarah ke luar.
㻾㼛㼐㻌㻔㻱㼤㼠㼑㼚㼟㼕㼛㼚㼟㻕 㻔㻺㼛㻌㼔㼛㼘㼐㼑㼞㻕
610413

11-45
• Letakan di atas bolt dengan disc dan tahan seh-
㻨㻯㻠㻪
ingga rod (extension) tertekan oleh tekanan spring.
• Sejajarkan tanda skala pada socket dengan tanda skala pada
㻰㼕㼟㼏 holder. (titik ini menjadi titik acuan atau titik 0°)
㻮㼛㼘㼠 • Mulai dari titik acuan, putar socket searah jarum jam dengan
㻝㻜 wrench sebesar 40 ± 5 (Satu putaran penuh pada skala socket
mewakili 10°)
㻿㼏㼍㼘㼑 • Atur plate sehingga arah yang dihasilkan dari tekanan undercut
㻔㻺㼛㻌㼟㼛㼏㼗㼑㼠㻕
㻿㼏㼍㼘㼑 mengarah ke luar..
㻔㻺㼛㻌㼔㼛㼘㼐㼑㼞㻕
㻾㼛㼐㻌㻔㻱㼤㼠㼑㼚㼟㼕㼛㼚㼟㻕
610414

11-46
TIMING GEAR 11

610598

Urutan pembongkaran
1 Power steering pipe 10 Cam position sensor *b:
a: Crankshaft gear
2 Power steering hose 11 Timing gear case * c: Oil pump gear
3 Power steering oil pump 12 Front oil seal * Camshaft gear
4 O-ring 13 Thrust plate *d: Supply pump gear
5 Crankshaft pulley <untuk bus 14 Idler gear *e: No.2 idle gear
atau chassis> 15 Idler gear bush
6 Crankshaft pulley 16 Idler shaft
7 Vacuum pipe 17 Key : Part yang tidak dapat dipakai
8 Vacuum pump 18 Front oil seal slinger ulang
9 O-ring

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

11-47
TIMING GEAR
Service standard (satuan: mm)
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Crankshaft gear dan idler
0,062 s/d 0,159 0,3
gear
Camshaft gear dan power
0,106 s/d 0,206 0,3
steering oil pump gear
Idler gear dan crankshaft
0,068 s/d 0,175 0,3
gear
– Backlash antar gear Idler gear No.2 0,069 s/d 0,180 0,3 Ganti
Fuel supply pump gear 0,062 s/d 0,163 0,3
Camshaft gear dan power
0,075 s/d 0,160 0,3
steering oil pump
Belakang chamshaft gear
ke power steering oil pump 0,044 s/d 0,174 0,3
gear rush
– Idler gear end play 0,05 s/d 0,15 0,3 Ganti
15, 16 Clearance antara idler gear bushing dengan idler shaft 0,03 s/d 0,06 0,1 Ganti

Torque pengencangan (satuan: N·m {kgf·m})


Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
Clamp (pemasangan power steering hose) 4 s/d 6 {0,4 s/d 0,6}

Bolt (pemasangan timing gear case) 20,6 s/d 35,3 {2,1 s/d 3,6}
Bolt (pemasangan crankshaft pulley) 29 {2,9} –
Bolt (thrust plate) 29,4 {3,0} –
Nut (pemasangan crankshaft pulley ) 590 {60} –

Nut (pemasangan power steering pipe) 30 s/d 40 {3 s/d 4} –

Pelumas dan/atau sealant


Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
O-ring
Sesuai
Front oil seal lip Engine oil
kebutuhan
Permukaan dalam idler gear bushing
Sesuai
Permukaan timing gear case mounting ThreeBond 1207C
kebutuhan

Special tool (satuan: mm)


Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Idler gear bushing Pelepasan dan pemasangan idler


puller MH062224
gear bushing
A B C
44.5 49 45

11-48
11
Pemeriksaan sebelum pelepasan
Pemeriksaan: Backlash antar gear
• Untuk sepasang gear, ukur backlash lebih dari tiga gigi.
• Bila terdapat hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentu-
kan, maka ganti part yang rusak.

600388

Pemeriksaan: Idler gear end play


• Bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentukan, maka
ganti part yang rusak.

600530

Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Clearance antara idler gear bushing dengan
idler shaft
• Bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentukan, maka
ganti bushing.

600531

Penggantian idler gear bushing


[Pelepasan]

[Pemasangan]
• Pasang idler gear dengan ujungnya menghadap ke arah seperti
diilustrasikan pada gambar.
• Tekan dan masukan idler gear bushing sampai duduk
dengan pas pada ujung chamfer dari idler gear.
• Setelah memasukkan bushing, ukur clearance.
• Bila hasil pengukuran kurang dari rentang nilai standar, lebarkan
idler gear bushing hingga clearance berada dalam rentang nilai
standar.

11-49
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Idler gear
㻵㼐㼘㼑㻌㼓㼑㼍㼞 • Pasang Cylinder piston No.1 dan No. 4 pada Top Dead Center-
㻯㼍㼙㼟㼔㼍㼒㼠 㻭㼕㼞㻌㼏㼛㼙㼜㼞㼑㼟㼟㼛㼞 nya.
㼓㼑㼍㼞 • Pasang idler gear sambil mensejajarkan tanda “garis hitam di
atas notch”, “2”, dan “3” pada teet nya dan sesuaikan tanda
teeth pada gear lainya.
䇾㻟䇿
• Kecilkan temperatur pemasangan crankshaft : gear harus di 130
䇾㻞䇿 䇾㻝䇿 ± 10°C.
• Backlash diantara seluruh gear harus ditunjukan dalam tabel.
㻯㼞㼍㼚㼗㼟㼔㼍㼒㼠㻌㼓㼑㼍㼞
611288
• Idle gear harus terpasang dengan tanda index terletak di depan.
• Idle gear dipasang dengan melumasai engine oil ke slidding sur-
face.
• Idle gear harus terpasang sejajar dengan tanda index.
• idle gear harus terpasang dengan mensejajarkan tanda index
dengan garis cat hitam pada crank gear.

Pemasangan: Timing gear case


• Bersihkan oli dan partikel asing lainnya dari sealant yang
terdapat di permukaan timing gear case.
• Berikan sealant ke timing gear case secara merata dan tanpa
terputus, kemudian pasang case ke atas front plate dalam waktu
tiga menit. Pada saat pemasangan, pastikan sealant tidak
tergeser keluar dari jalur.

• Timing gear harus dipasang setelah thrust plate pada idle shaft
bearing terpasang pada dua dowel guide pin
PERHATIAN
• Jangan menghidupkan engine kurang dari satu jam setelah
proses pemasangan timing gear case.
• Bila timing gear case mounting bolt kendur atau bahkan
lepas, pastikan untuk memberikan lagi sealant.

Pemasangan: O-ring, oil seal depan


• Gunakan ke O-ring dan lip pada oil seal bagian belakang.

11-50
CAMSHAFT 11
Urutan pembongkaran
1 Camshaft gear
2 Thrust plate
3 Key
4 Camshaft

: Part yang tidak dapat dipakai


ulang

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

608937

Service standard (satuan: mm)


Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
– – Camshaft end play 0,05 s/d 0,22 0,3 Ganti
Perakitan ulang
– 1, 4 Interference antara camshaft gear dengan camshaft 0,03 s/d 0,07 – diizinkan sampai
tiga kali
Lobe height: 45,511
Intake 5,591
True circle : 39,920
Stan- Cam lift Ganti
dard 4 Camshaft Lobe height: 45,504
Exhaust 5,583
value True circle : 39,920
Bend 0,02 atau kurang 0,05 Ganti
Lobe height: 45,813
Intake 5,13
True circle : 39,920
Cam lift Ganti
Limit 4 Camshaft Lobe height: 47,370
Exhaust 5,13
True circle : 39,920
Bend – 0,05 Ganti

Pelumas dan/atau sealant


Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Permukaan thrust plate thrust receiving Sesuai
Engine oil
Camshaft cam dan journal kebutuhan

11-51
CAMSHAFT
Special tool (satuan: mm)
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Tappet holding tool Untuk menahan tappet di posisinya


MX946277
saat melepas chamshaft

610544

Pemeriksaan sebelum pelepasan


Pemeriksaan: Camshaft end play
• Bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentukan, ganti
part yang rusak.

600532

Prosedur sebelum pelepasan


Persiapan sebelum pelepasan Camshaft
• Pasang pada cylinder head dan tahan seluruh tappet ke
magnetic stick dan kencangkan check nut untuk melepaskan
camshaft.
PERHATIAN
• Selama pelepasan camshaft, pastikan menahan seluruh
tappet pada agar tappet tidak terjatuh.

610558

Prosedur pelepasan

Pelepasan: Camshaft
• Kendurkan bolt thrust plate melalui lubang di chamshaft gear.

㻮㼛㼘㼠 PERHATIAN
• Berhati-hatilah saat pelepasan setiap chamshaft jangan
sampai merusak chamshaft bushing.

608703

11-52
11
Pelepasan: Camshaft gear
• Camshaft gear terpasang press-fit pada camshaft. Lepaskan
camshaft gear dengan cara menekan camshaft menggunakan
mesin press.
PERHATIAN
• Pastikan untuk menggunakan mesin press ketika melepas-
kan camshaft gear. Jangan menggunakan palu.

Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Interference antara camshaft gear dengan
camshaft
• Bila hasil pengukuran tidak berada dalam rentang nilai standar,
ganti part yang rusak.

600533

Pemeriksaan: Camshaft
(1) Cam lift
• Bila hasil pengukuran tidak mencapai limit yang telah ditentu-
kan, maka ganti camshaft.
CATATAN
• Setiap cam dibentuk taper, sehingga cam lobe height dan
base circle diameter harus diukur dengan point pengukuran
seperti ilustrasi di samping.

(2) Bend
• Tempatkan support di bawah journal pada ujung camshaft dan
ukur bend dari camshaft pada pusat journal.
Bend pada camshaft diwakilkan setengah dari pembacaan dial
gauge setelah dilakukan satu putaran penuh pada camshaft.
• Bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentukan, ganti
camshaft.

11-53
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Camshaft gear
• Sebelum memasang camshaft gear, periksa jumlah punch yang
terdapat di tengah. Camshaft hanya dapat digunakan sebanyak
㻼㼡㼚㼏㼔㻌㼙㼍㼞㼗 tiga kali pemakaian. Bila sudah terdapat tiga tanda punch, ganti
camshaft gear dan camshaft dengan yang baru.

608704

• Pasang camshaft gear pada camshaft dengan sisi seperti yang


ditunjukkan pada gambar menghadap keluar sambil memasang
key untuk mencegah camshaft gear berputar pada camshaft.
PERHATIAN
• Selalu gunakan mesin press dengan jig tepat terpasang
pada bagian tengah camshaft gear. Jangan menekan pada
bagian yang lain, karena bila hal tersebut dilakukan akan
menyebabkan camshaft gear rusak.

• Setelah memasang camshaft gear, berikan tanda punch di


tengah camshaft gear yang menunjukkan bahwa telah dilakukan
perakitan ulang.
Pemasangan: Camshaft
• Letakan No.1 dan No.4 cylinder piston di top death center, pas-
ang chamshaft dengan mensejajarkan tanda mating “2” pada
chamshaft gear dan idle gear seperti yang ditunjukan pada gam-
bar disamping.

611289

11-54
CRANKSHAFT DAN CRANKCASE 11

㻝㻣

㻝㻢

㻝㻡

㻝㻠

㻝㻟
㻝㻞

㻝㻜

㻠 㻣
㻝㻝



611386

11-55
CRANKSHAFT DAN CRANKCASE
Urutan pembongkaran
1 Rear oil seal 8 Crankshaft gear 15 Check valve
2 Rear plate 9 Key 16 Oil jet
3 Main bearing cap bolt 10 Rear oil seal slinger 17 Crankcase
4 Lower main bearing 11 Crankshaft
5 Main bearing cap 12 Front plate : Part yang tidak dapat dipakai
6 Side seal 13 Gasket ulang
7 Thrust plate 14 Upper main bearing

Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.

PERHATIAN
• Main bearing cap bolt dikencangkan dengan metode torsi pengencangan putar. Bila bolt tersebut sudah
mempunyai tiga tanda punch, maka harus diganti.
• Jangan mengencangkan check valve secara berlebihan. Bila dilakukan pengencangan melebihi torque
yang telah ditentukan, maka kemungkinan check valve tidak dapat berfungsi sehingga menghasilkan
gangguan pada engine.

Service standard (satuan: mm)


Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
– Crankshaft end play 0,10 s/d 0,26 0,4 Ganti thrust plate
Oil clearance 0,04 s/d 0,09 0,15
4, 14 Main bearing Ganti
Span (rentang) saat bebas – 82,5
Bend 0,02 atau kurang 0,05 Ganti
11 Crankshaft Kebulatan 0,01 atau kurang 0,03 Perbaiki atau
Pin dan journal
taper 0,006 atau kurang – ganti
Perbaiki atau
17 Distorsi pada permukaan atas crankcase 0,07 atau kurang 0,2
ganti

Torque pengencangan (satuan: kgf·m)


Mark Part yang dikencangkan Torque pengencangan Keterangan
Bolt (pemasangan rear plate) 6,5 –
Basah
Dapat dipakai
Main bearing cap bolt 59 {60} + 90
ulang hingga 3
kali
Check valve 29,4 {3,0} Basah

Pelumas dan/atau sealant


Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Sisi rear oil seal
Ulir main bearing cap bolt Sesuai
Engine oil
Permukaan dalam main bearing kebutuhan
Ulir check valve
Permukaan mating crankcase dari rear oil seal Sesuai
ThreeBond 1217H
Ujung side seal dan alur kebutuhan

11-56
11
Special tool (satuan: mm)
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan

Socket Wrench MH061560 Pemasangan main bearing cap

Bearing cap extractor Pelepasan main bearing cap


MH061083
A B (cap paling belakang)
60 M8 1.25

Gear puller MH061326 Pelepasan crankshaft gear

Rear oil seal slinger


installer
MH062677 Pemasangan rear oil seal slinger
A B C
103 100 15

Pemeriksaan sebelum pelepasan


Pemeriksaan: Crankshaft end play
• Bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentukan, ganti
thrust plate dengan ukuran yang lebih besar (oversize).
• Ukuran oversize yang tersedia:
+ 0,15 mm, + 0,30 mm, + 0,45 mm
• Ganti crankshaft bila end play terlalu besar untuk disetel dengan
thrust plate yang oversize.

Prosedur pelepasan
Pelepasan: Main bearing cap
• Side seal dimasukkan antara main bearing cap paling belakang
dan crankcase. Gunakan untuk melepas main bearing cap
paling belakang.

11-57
CRANKSHAFT DAN CRANKCASE
Pelepasan: Crankshaft gear
PERHATIAN
• Jangan mengketuk crankshaft gear ketika melakukan
pelepasan, karena bila dilakukan akan menyebabkan ker-
usakan pada part tersebut.

Pelepasan: Rear oil seal slinger


• Hati-hati untuk tidak merusak crankshaft, pisahkan rear oil seal
slinger menggunakan pahat atau tool yang sejenis.

Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Rentang main bearing saat bebas
PERHATIAN
• Jangan melebarkan bearing secara manual.

• Bila hasil pengukuran kurang dari limit yang telah ditentukan,


maka ganti upper dan lower bearing secara bersamaan.

Pemeriksaan: Clearance antara main bearing dengan


crankshaft
• Pasang upper bearing ke dalam crankcase dan lower bearing ke
dalam main bearing cap.
• Kencangkan main bearing cap bolt hingga mencapai torque se-
besar 6 kgf·m.
• Ukur diameter dalam dari main bearing dan diameter pada
crankshaft journal. Bila perbedaan pada hasil pengukuran
melebihi limit yang telah ditentukan, perbaiki atau machining
crankshaft journal hingga mencapai ukuran undersize yang
telah ditentukan seperti tertera pada halaman selanjutnya.

11-58
11
Pemeriksaan: Crankshaft
(1) Bend
• Ganjal crankshaft pada journal No. 1 dan journal No. 5. Ukur
lebar bending (lengkungan) pada crankshaft di titik tengah pada
Journal No. 3.
• Bila hasil pengukuran melebihi dari limit yang telah ditentukan,
maka ganti crankshaft.

CATATAN
• Putar crankshaft hingga satu putaran penuh. Setengah dari
pembacaan di dial indicator berarti besarnya bending pada
crankshaft.

(2) Ketidak bulatan dan taper pada crankshaft journal dan pin
• Bila terdapat ukuran yang melebihi limit yang telah ditentukan,
gerinda crankshaft journal dan/atau pin menjadi ukuran under-
size atau ganti crankshaft.

Menggerinda crankshaft
PERHATIAN
• Bila crankshaft dilakukan undersize, maka main bearing ha-
rus diganti dengan yang berukuran undersize sesuai uku-
rannya.

• Jangan merubah jarak center ke center A antara journal dan pin.


A: 57,5 ± 0,05 mm
• Jangan merubah lebar journal B dan lebar pin C.
B: 35 mm (32 mm untuk journal No.1)
C: 41 +0,2
0 mm
• Selesaikan fillet D dengan halus.
D: R4 ± 0,2 mm
• Lakukan pemeriksaan magnetic untuk memeriksa apakah ter-
dapat keretakan yang disebabkan oleh proses penggerindaan.
Periksa juga kekerasan permukaan, apakah menjadi turun dari
ukuran kekerasan Shore (Hs) 75.
• Ganti crankshaft bila ditemukan cacat / kerusakan.

Ukuran undersize crankshaft (satuan: mm)


Undersize
0,25 0,50 0,75 1,00
Diameter akhir No. 1, 2, 4, 5 77,68 s/d 77,70 77,43 s/d 77,45 77,18 s/d 77,20 76,93 s/d 76,95
journal No. 3 77,66 s/d 77,68 77,41 s/d 77,43 77,16 s/d 77,18 76,91 s/d 76,93
Diameter akhir pin 64,69 s/d 64,71 64,44 s/d 64,46 64,19 s/d 64,21 63,94 s/d 63,96
Ketidak bulatan 0,01 atau kurang
Taper 0,006 atau kurang

11-59
CRANKSHAFT DAN CRANKCASE
• Pada saat penggerindaan, putar crankshaft dan grinder
bersamaan dengan arah berlawanan jarum jam seperti yang
terlihat pada crankshaft dari arah depan.
• Ketika melakukan finishing dengan batu asah atau amplas,
putar crankshaft searah jarum jam.

Pemeriksaan: Distorsi pada permukaan atas crankcase


• Apabila hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentukan,
maka lakukan penggerindaan pada permukaan atas crankshaft
dengan menggunakan surface grinder.
• Batasi jumlah metal yang dihilangkan untuk memastikan bahwa
nilai piston projection pada permukaan atas crankcase tetap da-
lam batasan nilai standar.

Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Rear oil seal slinger
• Pasang rear oil seal slinger ke crankshaft hingga menyentuh
guide.

Pemasangan: Crankshaft gear


• Panaskan crankshaft gear sampai 100C dengan sebuah
pembakar atau alat sejenisnya.
PERHATIAN
• Hati-hati jangan sampai terbakar.

• Sejajarkan key yang terpasang pada crankshaft dengan slot


yang berada dalam crankshaft gear. Pasang gear pada posisi-
nya dengan memukul ujung muka gear secara perlahan
menggunakan plastic hammer.

11-60
11
Pemasangan: Thrust plate
• Pasang thrust plate pada bagian paling belakang main bearing
cap dan crankcase dengan oil groove pada inner plate
menghadap ke dalam dan semua yang ada pada outer plate
menghadap ke luar seperti ilustrasi gambar.
: Locating pin
PERHATIAN
• Pastikan untuk memposisikan alur oli seperti petunjuk di
atas. Bila tidak dilakukan, maka akan terjadi gangguan pada
engine.

• Gunakan thrust plate ukuran oversize ketika menyetel


crankshaft end play. Untuk upper dan lower thrust plate pada
sisi yang sama harus dalam ukuran yang sama juga. Thrust
plate pada sisi yang satu dapat berbeda ukuran dengan sisi
yang lainnya.

Pemasangan: Side seal


• Berikan sealant ke dalam tiap sisi alur pada main bearing cap.

• Berikan sealant di setiap ujung side seal, kemudian pasang side


seal dalam lubang yang dibentuk oleh alur yang berada diantara
main bearing cap dan crankcase dan menghadap ke arah
seperti pada gambar.
A: sisi crankshaft
B: sisi crankcase
• Setelah pemasangan tiap-tiap side seal, berikan sealant seperti
yang ditunjukkan pada gambar untuk mencegah engine oil
bocor keluar.

Pemasangan: Main bearing


• Pasang main bearing dengan lug sejajar seperti yang di-
ilustrasikan. Ketika crankshaft journal di undersize, gunakan
main bearing ukuran undersize.
Undersize main bearing yang tersedia: 0,25 mm, 0,50 mm, 0,75
mm, 1,00 mm
PERHATIAN
• Upper main bearing mempunyai sebuah lubang oli,
sedangkan lower main bearing tidak. Jangan sampai upper
dan lower bearing tertukar karena dapat menyebabkan
gangguan pada engine.

11-61
Pemasangan: Main bearing cap
PERHATIAN
• Sebelum memasang main bearing cap bolt, periksa jumlah
tanda punch pada setiap kepala bolt. (Bolt dengan dua atau
kurang tanda punch maka dapat dipakai ulang).
• Jumlah tanda punch berarti total pemakaian bolt dengan
menggunakan metode torsi pengencangan putar. Bila pada
bolt terdapat tiga tanda punch berarti bolt harus diganti.

• Mulai dari bagian depan engine, pasang main bearing cap


dengan urutan mengikuti nomor yang tertera “1” sampai “4”,
huruf “R” dan front mark “ ” menghadap ke arah seperti
ilustrasi di samping.

• Berikan engine oil pada ulir dan dudukan dari main cap bolt.
Kencangkan semua baut hingga 6 kgf·m, kemudian berikan
tambahan pengencangan mengikuti prosedur sebagai berikut.
• Putar holder dari berlawanan arah jarum jam untuk preten-
si internal spring.

• Pasangkan pada bolt dan setel hingga rod (extension) ter-


tekan oleh spring dari part sekelilingnya seperti rocker shaft
bracket atau injection pipe.
• Pilih tanda skala yang dapat dilihat dengan jelas pada holder.
• Gunakan tanda ini sebagai titik acuan dan putar socket searah
jarum jam sebesar 90.
satu putaran pada skala socket side mewakil 5
• Setelah mengencangkan setiap bolt, buatlah tanda “punch”
pada kepala bolt untuk menunjukkan total pemakaian (bolt tidak
dapat dipakai ulang lebih dari tiga kali).
PERHATIAN
• Jangan menambah pengencangan pada bolt bila telah
dilakukan prosedur pengencangan akhir dengan metode
pengencangan sudut.

• Setelah memasang main bearing cap, putar crankshaft dengan


tangan. Bila crankshaft tidak dapat diputar dengan lancar,
periksa pemasangan main bearing cap.

11-62
11
Pemasangan: Rear oil seal
• Berikan engine oil pada ujung rear oil seal.
• Bersihkan permukaan seal pada crankshaft.
• Berikan lapisan sealant sepanjang garis di atas rear oil seal
secara merata tanpa terputus.
• Pasang rear oil seal dalam waktu tiga menit setelah memberi-
kan sealant. Hati-hati jangan sampai sealant yang sudah
diberikan meleset dari tempatnya pada saat pemasangan.
PERHATIAN
• Setelah memasang rear oil seal, tunggu paling tidak selama
satu jam sebelum menghidupkan engine.
• Berikan lapisan sealant bila rear oli seal mounting bolt
terlihat kendur.

㻸㼕㼜

608706

11-63

Anda mungkin juga menyukai