Workshop Manual
Diesel Engine
GROUP INDEX
4 ENGINE ............................................
11
Workshop Manual
LUBRICATION..................................
12
Engine
FUEL DAN ENGINE CONTROL ......
13
COOLING .........................................
14
INTAKE DAN EXHAUST ..................
15
PENDAHULUAN
EMISSION CONTROL......................
17
Workshop Manual ini berisi informasi dan petunjuk
17
perawatan kendaraan Mitsubishi Fuso Canter mencakup
prosedur pelepasan, pemasangan, pembongkaran,
perakitan, adjustment, beserta nilai spesifikasinya.
Jika suatu sistem atau peralatan memiliki dua atau lebih variasi dengan konstruksi yang berbeda secara signifikan,
variasinya dibagi menjadi group yang berbeda. Group ini diidentifikasi dengan huruf yang berbeda didahului dengan
nomor yang sama.
BREATHER ........................................................................................11-15
FLYWHEEL ........................................................................................11-42
TIMING GEAR....................................................................................11-46
CAMSHAFT........................................................................................11-50
11-1
SPESIFIKASI
Item Spesifikasi
Engine mode 4V21T1 4V21T2 4V21T4
Type 4-cylinder, in-line, water-cooled, 4-cycle diesel engine
Combustion chamber Direct injection type
Valve mechanism Overhead valve
Maximum output kW (PS) / rpm 100 {136} /2500 110 {150} /2500 79 {107} /2500
Maximum torque N·m (kgf·m) / rpm 420 {43} /1500 420 {43} /1500 300 {31} /1500
Bore stroke mm 104 115
Total displacement cm³ {L} 3907 (3,907)
Compression ratio 17.0
11-2
STRUCTURE DAN OPERATION 11
1. Gambar Proses Ruang Bakar
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼟㼜㼞㼕㼚㼓
㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼍㼞㼙
㻲㼘㼥㼣㼔㼑㼑㼘
㻼㼡㼟㼔㻌㼞㼛㼐
㻵㼚㼠㼍㼗㼑
㼢㼍㼘㼢㼑
㼀㼍㼜㼜㼑㼠
㼀㼕㼙㼕㼚㼓㻌㼓㼑㼍㼞
㻯㼞㼍㼚㼗㻌㼟㼔㼍㼒㼠
610239
11-3
STRUCTURE DAN OPERATION
2. Valve Mechanism
• Tiap valve mempunyai valve stem
seal yang mengatur pelumasan oli
terhadap permukaan kontak antara
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼏㼛㼠㼠㼑㼞 valve dan valve guide.
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼟㼜㼞㼕㼚㼓
• Outer valve spring dan inner valve
spring merupakan variable-pitch
㼁㼜㼜㼑㼞㻌㼞㼑㼠㼍㼕㼚㼑㼞
spring yang mempunyai arah lilitan
berbeda untuk mencegah saling
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼟㼠㼑㼙㻌㼟㼑㼍㼘 terhubung saat engine dihidupkan.
• Valve clearance disetel dengan
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼓㼡㼕㼐㼑 menggunakan adjusting screw.
㼂㼍㼘㼢㼑
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼎㼞㼕㼐㼓㼑
㻭㼐㼖㼡㼟㼠㼕㼚㼓㻌㼟㼏㼞㼑㼣
㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼍㼞㼙
㻼㼡㼟㼔㻌㼞㼛㼐
㼀㼍㼜㼜㼑㼠
㻯㼍㼙㼟㼔㼍㼒㼠
608676
11-4
11
3. Cylinder Head Gasket
㻿㼕㼦㼑㻌㼏㼘㼍㼟㼟㼕㼒㼕㼏㼍㼠㼕㼛㼚 • Pilih dan gunakan cylinder head
㻝㻚㻟㻡㻌㼙㼙 㻝㻚㻠㻜㻌㼙㼙 㻝㻚㻠㻡㻌㼙㼙 gasket yang ketebalannya sesuai
dengan pengukuran piston projection.
• Ukuran (ketebalan) gasket dapat
diketahui dari bentuk irisan pada sudut
setiap gasket.
㻼㼍㼞㼠㻌㼚㼡㼙㼎㼑㼞
䇾㼁㻼䇿
㻼㻡㻜㻟㻜㻞㻟㻱
4. Water Director
• Water director terpasang pada
permukaan bawah cylinder head dan
㻯㼛㼛㼘㼍㼚㼠
berfungsi untuk mengarahkan aliran
coolant dengan tepat.
608677
5. Connecting Rod
608678
11-5
STRUCTURE DAN OPERATION
6. Piston
• Piston terbuat dari paduan aluminium
khusus dan memiliki rata-rata ketinggi-
annya rendah hal tersebut berfungsi
untuk mengurangi berat.
㻲㼞㼛㼚㼠㻌㼙㼍㼞㼗
• Pasang piston dengan tanda depan
menghadap ke depan engine.
Tanda depan :
㻯㼍㼢㼕㼠㼥㻌㼒㼛㼞㻌㼜㼕㼟㼠㼛㼚㻌㼏㼛㼛㼘㼕㼚㼓
608679
7. Timing Gear
Thrust plate
Oil wheel
Idler shaft
Camshaft gear
Idler gear Idler gear bush
Power steering
oil pump gear
Idler gear
Fuel supply pump
Oil pump
Idler gear
Crankshaft gear
611280
• Tiap gear mempunyai satu atau dua alignment mark (“garis hitam pada gambar terletak di notch”, “2”, “3”) untuk
mempermudah saat perakitan.
11-6
11
8. Flywheel
• Satu sisi flywheel ring gear di lubangi sehingga
starter pinion dapat mudah di pasang.
㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻙㻺㼛㻚 㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻙㻺㻻㻚㻔䇿㻝㻠䇿㻕
䠄䇿㻵䚷㻵㼂䇿䠅
㻾㼕㼚㼓㻌㼓㼑㼍㼞
㻠
㻝
㻼㼕㼘㼛㼠㻌㼎㼑㼍㼞㼕㼚㼓
㻲㼘㼥㼣㼔㼑㼑㼘 608680
11-7
TROUBLESHOOTING
Gejala
11-8
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN 11
1. Pengukuran Compression Pressure
Service standard
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Tiap cylinder 2650 kPa 1960 kPa
Periksa
(pada rpm 200) {26 kgf/cm²} {20 kgf/cm²}
– Compression pressure 390 kPa
Beda tekanan antar
– {4 kgf/cm²} Periksa
cylinder
atau kurang
Compression gauge
adapter MX914561 Pengukuran compression pressure
611276
• Penurunan compression pressure bisa dijadikan petunjuk bahwa harus dilakukan overhaul pada engine.
• Ukur compression pressure pada interval waktu tertentu. Awasi selalu perubahan yang terjadi agar didapatkan
tool yang tepat untuk membantu pada saat troubleshooting. Pada kendaraan baru atau kendaraan yang partnya
baru diganti, compression pressure terkadang lebih tinggi karena kondisi break-in dari piston ring, valve seat,
dsb. Namun kondisi ini akan menjadi normal seiring waktu pemakaian part.
• Sebelum pengukuran kompresi, pastikan engine oil, starter dan battery dalam kondisi normal.
• Tempatkan kendaraan pada kondisi sebagai berikut :
• Panaskan engine sampai temperature coolant mencapai kira-kira 75 – 85C.
• Matikan lampu dan alat bantu lainnya.
• Tempatkan transmission pada posisi netral.
• Tempatkan steering wheel lurus ke depan.
W000085
W000086
11-9
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN
• Lepaskan seluruh mounting bolt 2nos dari injector inlet pipe adapter
plate (1) dan rubber gasket dari rocker arm cover menggunakan hexag-
㻞
㻟 onal socket dan ratchet..
• Lepaskan seluruh mounting bolt 4nos dari injector retainer plate
(2) menggunakan O-ring dan dari rocker arm cover menggunga-
kan 10mm hexagonal socket dan ratchet.
㻝 • Lepaskan rocker cover (3) dari cylinder head.
• Lepaskan injector.
W000087
611272
11-10
11
2. Pemeriksaan dan Penyetelan Valve Clearance
Service standard (satuan: mm)
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
– Valve clearance (saat dingin) 0,4 – Adjust
Cranking handle
MH061289 Untuk cranking (engkol) engine
A
36
[Pemeriksaan]
• Lepaskan rocker cover.
• Tempatkan cylinder piston No.1 dan No.4 pada top dead center
(TDC) pada langkah kompresi berdasarkan prosedur sebagai
berikut :
• Putar crankshaft pulley dengan arah sesuai gambar sehingga
pointer sejajar dengan tanda “0” kemudian ke tanda “1 – 4”
pada skala yang tertera di crankshaftpulley. Dalam hal ini,
salah satu dari dua pointer tersebut dapat digunakan.
• Hal itu akan menempatkan cylinder piston No.1 atau No.4
pada TDC dalam langkah kompresi. Cylinder piston dimana
rocker arm pada intake valve dan exhaust valve dapat ditekan
dengan tangan, terletak pada TDC. Putar engine satu putaran
penuh untuk mengganti posisi TDC cylinder piston No.1 dan
No.4 .
11-11
PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN PADA KENDARAAN
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼏㼘㼑㼍㼞㼍㼚㼏㼑 [Penyetelan]
• Setel valve clearance dengan mengendurkan lock nut dan
memutar adjusting screw sehingga feeler gauge hanya dapat
bergeser sedikit.
• Setelah penyetelan, pasang kembali adjusting screw ke
posisinya menggunakan screwdriver dan kencangkan lock nut
dengan torsi yang telah ditentukan.
• Periksa kembali valve clearance dengan feeler gauge, dan setel
kembali bila pengukuran tidak sesuai dengan nilai yang telah di-
tentukan.
611279
600297
610389
11-12
PELEPASAN DAN PEMASANGAN ENGINE 11
㻱㼚㼓㼕㼚㼑
608682
11-13
PELEPASAN DAN PEMASANGAN ENGINE
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Engine dan Transmission
• Kaitkan tali kawat dan alat angkat pada kedua engine hanger,
䣅䣴䣣䣰䣧 kemudian angkat engine dengan crane sampai terkait kuat.
• Berikan tumpuan pada transmisi dengan transmisi jack.
䣎䣫䣨䣶䣫䣰䣩䢢䣯䣧䣥䣪䣣䣰䣫䣵䣯 • Pastikan semua kabel dan pipa tidak terhubung dengan engine.
䣙䣫䣴䣧䢢䣴䣱䣲䣧
䣊䣣䣰䣩䣧䣴䢢䣪䣱䣱䣭䢢䣪䣱䣮䣧
䣊䣣䣰䣩䣧䣴
䣪䣱䣱䣭䢢䣪䣱䣮䣧
611389
611388
611387
11-14
BREATHER 11
㻖㼍
610667
• Urutan pembongkaran
1. Clamp
2. Vent hose
3. Pipe *a: Rocket cover
• Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pelepasan
11-15
ROCKER COVER DAN ROCKER CASE
㻝㻠
㻝㻢
㻝㻢
㻝㻢
㻝
㻝㻡
㻤
㻥 㻢
㻠
㻝㻜
611281
Urutan pembongkaran
1 Injector top cover 9 Oil filler cap 14 Hexagonal head screw den-
2 Seal 10 Rocker cover gasket gan flange <20 mm>
3 O-ring 11 Hexagonal head screw den- 15 Rocker cover, cover rear
4 Injector side cover gan flange <20 mm> 16 Sealing ring
5 Seal 12 Hexagonal head screw den-
6 Gasket gan flange <25 mm> *a:: Rocker dan bracket
7 Breather hose 13 Rocker cover, cover front Part yang tidak dapat dipakai
8 Rocker cover ulang
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
11-16
11
Prosedur pemeriksaan
611382
Boots
611383
611384
Prosedur pemasangan
611381
11-17
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Urutan pembongkaran
1 Spherical collar bolt
2 Injector clamp bracket
3 Injector
4 O-ring
5 Nozzle tip gasket
6 Cylinder head bolt
7 Rocker arm and Rocker shaft as-
sembly
8 Valve bridge
9 Front rocker support
10 Rear rocker support
11 Push rod
12 Cylinder head
13 Cylinder head gasket
14 Tappet
*a:: Crankcase
Locating pin
: Part yang tidak dapat dipakai
ulang
608687
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
PERHATIAN
• Jangan sampai merusak glow plug dan injection nozzle saat memasang cylinder head pada meja kerja,
karena bentuk keduanya yang menonjol keluar di bawah cylinder head.
• Cylinder head bolt dikencangkan dengan metode torsi pengencangan putar. Cylinder head bolt yang
telah mempunyai tiga tanda menunjukkan bahwa bolt tersebut telah tiga kali digunakan, maka harus di-
ganti dengan yang baru.
11-18
11
Special tool
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan
608688
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Cylinder head
• Untuk melepas cylinder head, mula-mula kendurkan cylinder
head bolt secara berurutan seperti pada gambar di samping.
P503439
Pelepasan: Cylinder head gasket
PERHATIAN
• Jangan sampai menggores cylinder head dan crankcase
saat melepas cylinder head gasket.
Pelepasan: Tappet
11-19
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Push rod run-out
• Bila hasil pengukuran melebihi limit, ganti push rod.
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Cylinder head gasket
㪪㫀㫑㪼㩷㪺㫃㪸㫊㫊㫀㪽㫀㪺㪸㫋㫀㫆㫅 • Cylinder head gasket mempunyai tiga ukuran. Pilih gasket yang
㪘 㪙 㪚
sesuai dengan cylinder head mengikuti prosedur sebagai beri-
kut :
• Ukur nilai piston projection setiap cylinder (lihat pada bagian
PISTON DAN CONNECTING ROD).
PERHATIAN
• Penggantian piston atau connecting rod akan merubah
proyeksi piston. Ukurlah selalu nilai piston projection
㵰㪬㪧㵱
setelah mengganti salah satunya atau kedua komponen
tersebut.
㪥㫆㫋㪺㪿㪼㫊
• Pilih sebuah cylinder head gasket dengan ketebalan yang
sesuai dengan nilai piston projection maksimum dari tabel
berikut :
Bila terdapat pengukuran proyeksi piston lebih besar 0,05
mm dari nilai rata-rata, maka gunakan gasket yang lebih tebal
(AB, BC).
Piston Projection Cylinder Head Gasket
㪧㪌㪇㪊㪇㪉㪋㪜
Nilai rata-rata Ketebalan saat
Ukuran
proyeksi piston dirapatkan
0,466 s/d 0,526 A 1,35 ± 0,03
0,526 s/d 0,588 B 1,40 ± 0,03
0,588 s/d 0,648 C 1,45 ± 0,03
11-20
11
Pemasangan: Cylinder head
PERHATIAN
• Sebelum memasang cylinder head bolt, periksa tanda
“punch” pada setiap kepala bolt tersebut. Jangan menggu-
nakan bolt yang telah mempunyai tiga tanda “punch”.
• Tanda “punch” menunjukkan total penggunaan bolt dengan
menggunakan metode torsi pengencangan putar. Bila ada
bolt yang telah mempunyai tiga tanda “punch”, maka harus
diganti.
PERHATIAN
• Jangan menambah pengencangan pada cylinder head bolt
bila telah dilakukan prosedur pengencangan akhir dengan
metode pengencangan sudut.
11-21
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
PERHATIAN
• Sejajarkan front rocker support dengan oil hole di cylinder No.1
608689
608690
11-22
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM 11
Rocker arm dan Rocker shaft
Urutan pembongkaran
1 Adjusting screw
2 Intake valve rocker
3 Exhaust valve rocker
4 Rocker shaft
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
600197
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Clearance antara rocker arm dan rocker shaft
• Bila perbedaan hasil pengukuran melebihi limit, ganti rocker
arm.
7 6 5 4 3 2 1 0
9 8
10 15 20 25 5 0
600518
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Rocker arm
• Pasang ke lingkar bagian dalam rocker arm dan lekatkan
ke rocker shaft.
㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼟㼔㼍㼒㼠
㻾㼛㼏㼗㼑㼞㻌㼍㼞㼙
608691
11-23
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Cylinder Head
㻝
㻠
㻤
㻝㻜
㻢
㻝㻝 㻥
㻡
610585
Urutan pembongkaran
1 Valve cotter 6 Exhaust valve 11 Cylinder head
2 Upper retainer 7 Intake valve guide
3 Valve spring 8 Exhaust valve guide : Part yang tidak dapat dipakai
4 Valve stem seal 9 Water director ulang
5 Intake valve 10 Stud
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
PERHATIAN
• Saat melepas intake valve atau exhaut valve, pastikan valve stem seal diganti.
11-24
11
Service standard (satuan: mm)
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Diameter luar stem 6,93 s/d 6,95 6,85 Ganti
Sinkage pada permukaan
1,2 ± 0,25 1,7 Periksa
6 Exhaust valve bawah cylinder head
Valve margin 1,5 1,2 Perbaiki atau
Sudut seat 45 ± 15’ – ganti
6, 8 Clearance antara exhaust valve stem dan valve guide 0,05 s/d 0,09 0,2 Ganti
Perbaiki atau
Distorsi permukaan bawah 0,05 atau kurang 0,2
ganti
11 Cylinder head
Tinggi dari permukaan atas ke
95 ± 0,1 94,6 Ganti
permukaan bawah
610546
610547
㻼㻡㻜㻟㻠㻠㻡
P503446
㻼㻡㻜㻟㻠㻠㻣
11-25
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Valve cotter
• Tekan inlet valve spring menggunakan bersamaan dengan
.
PERHATIAN
Jangan menekan valve spring berlebihan, karena akan menye-
babkan upper retainer menyentuh valve stem seal sehingga
bisa merusaknya. Prosedur Pemeriksaan
610553
Valve cottor
610586
Prosedur pemeriksaan
Pemeriksaan: Diameter luar valve stem
• Ganti valve bila diameter luar stem di bawah limit atau sudah
sangat aus.
• Bila valve diganti dengan yang baru, pastikan lapping valve dan
valve seat.
Perbaiki Permukaan
• Batasi proses gerinda hingga seminimal mungkin.
• Ganti valve bila valve margin di bawah limit setelah digerinda.
• Setelah gerinda, pastikan untuk lapping valve dan valve seat.
11-26
11
Pemeriksaan: Clearance antara valve dengan valve guide
• Bila clearance melebihi limit yang telah ditentukan, ganti part
yang rusak.
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼓㼡㼕㼐㼑
㻼㻡㻜㻟㻠㻡㻜㻱
[Pemasangan]
• Pasang valve guide hingga terpasang rapat pada cylinder
head.
PERHATIAN
㻝㻢㼙㼙
• Valve guide harus ditekan hingga 10 mm. Pastikan
menggunakaan untuk pekerjaan ini.
㼂㼍㼘㼢㼑㻌㼓㼡㼕㼐㼑 • Exhaust valve guide lebih panjang dari pada intake valve
guides. Pastikan memasang tipe guide yang sesuai untuk
tiap posisinya.
㻼㻡㻜㻟㻠㻡㻝㻱
610587
11-27
CYLINDER HEAD DAN VALVE MECHANISM
Lapping
• Berikan compound lapping pada permukaan kontak valve seat.
• Mulai dengan compound intermediate–grit (120 s/d 150 grit) dan
yang terakhir dengan compound fine-grit (200 grit atau lebih).
• Penambahan sedikit engine oil pada compound lapping dapat
mempermudah proses kerja yang merata.
PERHATIAN
• Jangan memberi compound apapun pada stem.
610588
Pemeriksaan: Distorsi pada permukaan bawah cylinder
head
• Bila nilai distorsi melebihi limit yang diizinkan, perbaiki dengan
menggunakan surface grinder.
PERHATIAN
• Pastikan tinggi cylinder head antara permukaan atas dan
permukaan bawah tidak menjadi berkurang hingga di
bawah limit yang telah ditentukan.
11-28
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE 11
Prosedur Pemasangan
㻺㼛㼠㼏㼔 Pemasangan: Water director
㻠㻌㼙㼙
• Pasang water director mencapai kedalaman 4 mm dengan arah
㻵㼚㼐㼑㼤㻌㼙㼍㼞㼗
yang ditunjukkan pada gambar.
㻼㻡㻜㻟㻠㻡㻢㻱
㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻌㼔㼑㼍㼐 610589
11-29
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE
Urutan pembongkaran
1 Lower connecting rod bearing
2 Connecting rod cap
㻠 3 Upper connecting rod bearing
4 Piston dan connecting rod
(lihat bagian selanjutnya)
5 Cylinder sleeve
㻟
㻡
*a:: Crankcase
Part yang tidak dapat dipakai
ulang
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
㻖㼍
PERHATIAN
• Connecting rod cap bolt dikencang-
kan dengan menggunakan metode
㻝
torsi pengencangan putar. Setiap
㻞
connecting rod cap bolt yang telah
memiliki tiga tanda, menunjukkan
bahwa part tersebut pernah digu-
nakan (dilakukan pengencangan)
608692
sebanyak tiga kali dan harus di-
ganti dengan bolt dan nut baru.
11-30
11
Pelumas dan/atau sealant
Mark Bagian yang dilumasi Spesifikasi pelumas dan/atau sealant Jumlah
Ulir bolt
Permukaan dalam connecting rod bearing Sesuai
Engine oil
Permukaan luar piston kebutuhan
Permukaan cylinder bore
Sesuai
Sleeve hole di crankcase Spindle oil (ISO VG 32)
kebutuhan
Special tool
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan
610552
11-31
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE
㻯㼞㼍㼚㼗㼏㼍㼟㼑
Pemeriksaan: Clearance antara piston dan cylinder sleeve
㻯㼥㼘㼕㼚㼐㼑㼞㻌㼟㼘㼑㼑㼢㼑 [Pemeriksaan]
• Ukur clearance antara diameter dalam cylinder sleeve dan
㻞㻜㼙㼙㻌㼛㼞㻌㼙㼛㼞㼑 diameter luar bagian piston dari piston dan connecting rod.
㻤㻜㼙㼙
[Perbaikan]
Piston
<Bila mengganti piston dengan ukuran oversize>
Ukuran oversize : 0,5 dan 1,0 mm
• Ukur diameter luar C dari piston oversize yang akan digunakan.
• Bore tiap cylinder sehingga clearance antara piston dan cylinder
sleeve sesuai dengan nilai standar.
PERHATIAN
• Untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk akibat ke-
naikan temperature selama proses pengeboran, maka laku-
kan pengeboran pada cylinder dengan urutan :
No. 2 No. 4 No. 1 No. 3
CATATAN
• Piston ring harus diganti dengan ukuran oversize.
Cylinder sleeve
<Bila mengganti cylinder sleeve>
[Pelepasan]
Crankcase • Lepaskan cylender sleeve menggunakan
[Pemeriksaan]
• Sebelum memasang cylinder sleeve, periksa lubang sleeve
pada crankcase. Bila terdapat cacat atau interference yang tidak
cukup, bor dan perbaiki.
PERHATIAN
• Bila akan mengebor sleeve hole crankcase, lepaskan
cylinder sleeve dari semua cylinder kemudian bor sleeve
hole secara teratur.
[Pemasangan]
<Bila interference telah cukup>
• Berikan spindle oil (ISO VG 32) ke dalam sleeve hole
crankcase.
• Tekan cylinder sleeve ke dalam crankcase dari ujung
chamfered.
E: Pressure (beban tekanan : 4.700 sampai 9.000 kgf)
• Luruskan permukaan atas cylinder sleeve dengan permukaan
atas crankcase saat menekannya.
• Ukur diameter luar piston ukuran standar yang akan digunakan.
11-34
11
• Bor dan gerinda (honing) agar clearance antara piston dan
cylinder sleeve sesuai dengan ukuran standar.
(lihat “ Pemeriksaan: Clearance antara piston dengan
cylinder sleeve”).
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Connecting rod bearing
PERHATIAN
• Jangan membalik posisi lower bearing dan upper bearing
(dengan lubang oli) saat memasang, karena akan menye-
babkan kerusakan dalam engine.
11-35
• Hadapkan front mark “ ” piston ke arah bagian depan engine.
• Dengan menggunakan adjusting bolt , setel diameter da-
lam sehingga sesuai dengan diameter piston.
• Lepaskan tool dari piston dan berikan engine oil pada part beri-
kut:
• Permukaan luar piston
• Permukaan dalam
• Permukaan dinding cylinder
PERHATIAN
• Hati-hati agar tidak menggores atau merusak piston head
(bagian dari ruang pembakaran/combustion chamber).
• Pastikan connecting rod tidak membentur oil jet.
㻲㼞㼛㼚㼠㻌㼛㼒㻌㼑㼚㼓㼕㼚㼑
608695
11-36
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE 11
• Putar holder pada ke kiri dan biarkan spring di dalam sock-
㻿㼛㼏㼗㼑㼠 er berfungsi.
• Atur sedemikian rupa agar rod (extension) dapat ditekan ke
㻾㼛㼐 crankshaft oleh spring.
㻴㼛㼘㼐㼑㼞
㻾㼛㼐㻌㼛㼒㻌㼏㼛㼚㼚㼑㼏㼠㼕㼚㼓 • Sejajarkan garis apapun pada holder scale dengan garis apap-
un pada socket scale. (titik refrensi = 0°)
• Kencangkan socket dengan memutar se arah jarum jam hingga
posisi 90° sejajar dengan penanda.
• 1 skala holder = 5°
• Setelah pengencangan, putar 90° dan kencangkan
608696
㻹㼍㼞㼗㻌㼘㼕㼚㼑
㻔㻴㼛㼘㼐㼑㼞㻌㼟㼕㼐㼑㻕 㻹㼍㼞㼗㻌㼘㼕㼚㼑
㻔㻿㼛㼏㼗㼑㼠㻌㼟㼕㼐㼑㻕
608697
11-37
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE
Piston dan Connecting Rod
Urutan pembongkaran
1 1st compression ring
2 2nd compression ring
3 Oil ring
4 Snap ring
5 Piston pin
6 Connecting rod bushing
7 Connecting rod
8 Piston
PERHATIAN
• Jangan melepas connecting rod
bolt bila tidak ditemukan cacat.
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
600248
PERHATIAN
• Connecting bolt dikencangkan dengan menggunakan metode torsi pengencangan putar. Setiap nut pada
pemasangan connecting rod cap yang terdapat tiga tanda menunjukkan bahwa part telah digunakan
sebanyak tiga kali, oleh karena itu harus diganti dengan bolt yang baru.
11-38
11
Special tool
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Piston ring
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Piston ring end gap
• Dengan menggunakan mahkota (crown) piston, tekan piston
ring secara horizontal ke arah cylinder dalam crankcase hingga
menyentuh bagian terbawah dari silinder sleeve, tempat dimana
sedikit terjadi keausan.
• Berhati-hatilah untuk tidak menggerakkan piston ring, kemudian
ukur end gap.
• Bila terdapat ring yang memiliki gap melebihi limit, ganti semua
piston ring (satu set).
11-39
PISTON DAN CONNECTING ROD, CYLINDER SLEEVE
Pemeriksaan: Side clearance piston ring pada alur piston
• Bersihkan alur ring piston dari carbon deposit.
• Ukur side clearance tiap ring di sekeliling piston secara
keseluruhan.
• Bila terdapat ukuran melebihi limit yang telah ditentukan, ganti
part yang cacat tersebut. Dan bila terdapat piston ring yang
cacat, ganti semua piston ring (satu set).
11-40
11
[Pemasangan]
• Berikan engine oil pada permukaan luar connecting rod bushing
dan permukaan fitting bushing dari connecting rod.
• Pasangkan collar B, bushing, dan collar A melewati puller
mengikuti arah seperti arah pada gambar dan kunci posisi
tersebut menggunakan nut.
• Sejajarkan lubang oli pada connecting rod bushing dan
connecting rod. Kemudian secara perlahan-lahan, berikan
pressure sebesar 49 kN {5.000 kgf} pada puller sampai bushing
berada pada tempatnya.
• Setelah menekan connecting rod bushing, ukur clearance an-
tara piston pin dengan connecting rod bushing.
• Bila hasil pengukuran kurang dari standar clearance (limit),
maka lebarkan bushing.
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Piston pada connecting rod
• Bila piston dan conneting rod telah diganti, pastikan weight mark
(tanda berat) pada setiap cylinder adalah sama.
• Berikan engine oil pada piston pin, kemudian rakit piston dan
connecting rod dengan menghadapkan tanda keduanya seperti
yang diilustrasikan pada gambar.
“ ”: Front mark
• Bila piston pin sulit dimasukkan, panaskan piston terlebih dahulu
dalam air panas atau dengan piston heater.
11-41
FLYWHEEL
Pemasangan: Piston ring
• Dengan tanda pabrikasi (dapat dilihat dekat piston ring end gap)
menghadap ke atas, pasang piston ring sehingga end gap tiap
ring dalam posisi seperti yang diilustrasikan pada gambar.
A: 1st compression ring end gap
B: 2nd compression ring end gap
C: Oil ring end gap
D: Oil ring expander spring end gap
“ ”: Front mark pada piston
608699
Manufacturer’s marks hanya terdapat pada 1st dan 2nd com-
pression ring.
11-42
FLYWHEEL 11
㻖㼏
㻟
1
Urutan pembongkaran
1 Disc <C4>, Washer <C3> *b:
a: Crankshaft
2 Bearing * c: Crankshaft
3 Engine speed sensor *: Clutch housing
4 Ring gear Locating pin
5 Flywheel
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
11-43
FLYWHEEL
Special tool (satuan: mm)
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan
Pemasangan flywheel
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Ring gear
• Panaskan ring gear secara merata dengan menggunakan gas
burner atau alat sejenisnya hingga mencapai 200C, kemudian
lepaskan ring gear dari flywheel.
PERINGATAN
• Hati-hati, anda bisa terluka bila menyentuh ring gear pada
kondisi panas.
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Flywheel
(1) Friction surface height
• Bila tinggi tersebut berada di bawah limit, maka ganti flywheel.
11-44
11
(2) Friction surface distortion
• Bila hasil pengukuran distorsi melebihi limit, maka perbaiki atau
ganti flywheel.
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Ring gear
• Panaskan ring gear secara merata dengan menggunakan gas
burner atau alat sejenisnya hingga mencapai 200C.
PERINGATAN
• Hati-hati, anda bisa terluka bila menyentuh ring gear pada
kondisi panas.
Pemasangan: Flywheel
• Kencangkan semua bolt hingga mencapai torque 39 N·m {4,0
kgf·m}, dan kemudian kencangkan lagi dengan prosedur berikut:
• Putar holder berlawanan arah jarum jam untuk memberi
tekanan awal pada internal spring.
11-45
• Letakan di atas bolt dengan disc dan tahan seh-
㻨㻯㻠㻪
ingga rod (extension) tertekan oleh tekanan spring.
• Sejajarkan tanda skala pada socket dengan tanda skala pada
㻰㼕㼟㼏 holder. (titik ini menjadi titik acuan atau titik 0°)
㻮㼛㼘㼠 • Mulai dari titik acuan, putar socket searah jarum jam dengan
㻝㻜 wrench sebesar 40 ± 5 (Satu putaran penuh pada skala socket
mewakili 10°)
㻿㼏㼍㼘㼑 • Atur plate sehingga arah yang dihasilkan dari tekanan undercut
㻔㻺㼛㻌㼟㼛㼏㼗㼑㼠㻕
㻿㼏㼍㼘㼑 mengarah ke luar..
㻔㻺㼛㻌㼔㼛㼘㼐㼑㼞㻕
㻾㼛㼐㻌㻔㻱㼤㼠㼑㼚㼟㼕㼛㼚㼟㻕
610414
11-46
TIMING GEAR 11
610598
Urutan pembongkaran
1 Power steering pipe 10 Cam position sensor *b:
a: Crankshaft gear
2 Power steering hose 11 Timing gear case * c: Oil pump gear
3 Power steering oil pump 12 Front oil seal * Camshaft gear
4 O-ring 13 Thrust plate *d: Supply pump gear
5 Crankshaft pulley <untuk bus 14 Idler gear *e: No.2 idle gear
atau chassis> 15 Idler gear bush
6 Crankshaft pulley 16 Idler shaft
7 Vacuum pipe 17 Key : Part yang tidak dapat dipakai
8 Vacuum pump 18 Front oil seal slinger ulang
9 O-ring
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
11-47
TIMING GEAR
Service standard (satuan: mm)
Location Maintenance item Nilai standar Limit Tindakan
Crankshaft gear dan idler
0,062 s/d 0,159 0,3
gear
Camshaft gear dan power
0,106 s/d 0,206 0,3
steering oil pump gear
Idler gear dan crankshaft
0,068 s/d 0,175 0,3
gear
– Backlash antar gear Idler gear No.2 0,069 s/d 0,180 0,3 Ganti
Fuel supply pump gear 0,062 s/d 0,163 0,3
Camshaft gear dan power
0,075 s/d 0,160 0,3
steering oil pump
Belakang chamshaft gear
ke power steering oil pump 0,044 s/d 0,174 0,3
gear rush
– Idler gear end play 0,05 s/d 0,15 0,3 Ganti
15, 16 Clearance antara idler gear bushing dengan idler shaft 0,03 s/d 0,06 0,1 Ganti
11-48
11
Pemeriksaan sebelum pelepasan
Pemeriksaan: Backlash antar gear
• Untuk sepasang gear, ukur backlash lebih dari tiga gigi.
• Bila terdapat hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentu-
kan, maka ganti part yang rusak.
600388
600530
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Clearance antara idler gear bushing dengan
idler shaft
• Bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentukan, maka
ganti bushing.
600531
[Pemasangan]
• Pasang idler gear dengan ujungnya menghadap ke arah seperti
diilustrasikan pada gambar.
• Tekan dan masukan idler gear bushing sampai duduk
dengan pas pada ujung chamfer dari idler gear.
• Setelah memasukkan bushing, ukur clearance.
• Bila hasil pengukuran kurang dari rentang nilai standar, lebarkan
idler gear bushing hingga clearance berada dalam rentang nilai
standar.
11-49
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Idler gear
㻵㼐㼘㼑㻌㼓㼑㼍㼞 • Pasang Cylinder piston No.1 dan No. 4 pada Top Dead Center-
㻯㼍㼙㼟㼔㼍㼒㼠 㻭㼕㼞㻌㼏㼛㼙㼜㼞㼑㼟㼟㼛㼞 nya.
㼓㼑㼍㼞 • Pasang idler gear sambil mensejajarkan tanda “garis hitam di
atas notch”, “2”, dan “3” pada teet nya dan sesuaikan tanda
teeth pada gear lainya.
䇾㻟䇿
• Kecilkan temperatur pemasangan crankshaft : gear harus di 130
䇾㻞䇿 䇾㻝䇿 ± 10°C.
• Backlash diantara seluruh gear harus ditunjukan dalam tabel.
㻯㼞㼍㼚㼗㼟㼔㼍㼒㼠㻌㼓㼑㼍㼞
611288
• Idle gear harus terpasang dengan tanda index terletak di depan.
• Idle gear dipasang dengan melumasai engine oil ke slidding sur-
face.
• Idle gear harus terpasang sejajar dengan tanda index.
• idle gear harus terpasang dengan mensejajarkan tanda index
dengan garis cat hitam pada crank gear.
• Timing gear harus dipasang setelah thrust plate pada idle shaft
bearing terpasang pada dua dowel guide pin
PERHATIAN
• Jangan menghidupkan engine kurang dari satu jam setelah
proses pemasangan timing gear case.
• Bila timing gear case mounting bolt kendur atau bahkan
lepas, pastikan untuk memberikan lagi sealant.
11-50
CAMSHAFT 11
Urutan pembongkaran
1 Camshaft gear
2 Thrust plate
3 Key
4 Camshaft
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
608937
11-51
CAMSHAFT
Special tool (satuan: mm)
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan
610544
600532
610558
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Camshaft
• Kendurkan bolt thrust plate melalui lubang di chamshaft gear.
㻮㼛㼘㼠 PERHATIAN
• Berhati-hatilah saat pelepasan setiap chamshaft jangan
sampai merusak chamshaft bushing.
608703
11-52
11
Pelepasan: Camshaft gear
• Camshaft gear terpasang press-fit pada camshaft. Lepaskan
camshaft gear dengan cara menekan camshaft menggunakan
mesin press.
PERHATIAN
• Pastikan untuk menggunakan mesin press ketika melepas-
kan camshaft gear. Jangan menggunakan palu.
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Interference antara camshaft gear dengan
camshaft
• Bila hasil pengukuran tidak berada dalam rentang nilai standar,
ganti part yang rusak.
600533
Pemeriksaan: Camshaft
(1) Cam lift
• Bila hasil pengukuran tidak mencapai limit yang telah ditentu-
kan, maka ganti camshaft.
CATATAN
• Setiap cam dibentuk taper, sehingga cam lobe height dan
base circle diameter harus diukur dengan point pengukuran
seperti ilustrasi di samping.
(2) Bend
• Tempatkan support di bawah journal pada ujung camshaft dan
ukur bend dari camshaft pada pusat journal.
Bend pada camshaft diwakilkan setengah dari pembacaan dial
gauge setelah dilakukan satu putaran penuh pada camshaft.
• Bila hasil pengukuran melebihi limit yang telah ditentukan, ganti
camshaft.
11-53
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Camshaft gear
• Sebelum memasang camshaft gear, periksa jumlah punch yang
terdapat di tengah. Camshaft hanya dapat digunakan sebanyak
㻼㼡㼚㼏㼔㻌㼙㼍㼞㼗 tiga kali pemakaian. Bila sudah terdapat tiga tanda punch, ganti
camshaft gear dan camshaft dengan yang baru.
608704
611289
11-54
CRANKSHAFT DAN CRANKCASE 11
㻝㻣
㻝㻢
㻝㻡
㻝㻠
㻝㻟
㻝㻞
㻞
㻝㻜
㻠 㻣
㻝㻝
㻡
㻤
㻟
611386
11-55
CRANKSHAFT DAN CRANKCASE
Urutan pembongkaran
1 Rear oil seal 8 Crankshaft gear 15 Check valve
2 Rear plate 9 Key 16 Oil jet
3 Main bearing cap bolt 10 Rear oil seal slinger 17 Crankcase
4 Lower main bearing 11 Crankshaft
5 Main bearing cap 12 Front plate : Part yang tidak dapat dipakai
6 Side seal 13 Gasket ulang
7 Thrust plate 14 Upper main bearing
Urutan perakitan
Kebalikan dari urutan pembongkaran.
PERHATIAN
• Main bearing cap bolt dikencangkan dengan metode torsi pengencangan putar. Bila bolt tersebut sudah
mempunyai tiga tanda punch, maka harus diganti.
• Jangan mengencangkan check valve secara berlebihan. Bila dilakukan pengencangan melebihi torque
yang telah ditentukan, maka kemungkinan check valve tidak dapat berfungsi sehingga menghasilkan
gangguan pada engine.
11-56
11
Special tool (satuan: mm)
Mark Nama dan Bentuk Tool Part No. Penggunaan
Prosedur pelepasan
Pelepasan: Main bearing cap
• Side seal dimasukkan antara main bearing cap paling belakang
dan crankcase. Gunakan untuk melepas main bearing cap
paling belakang.
11-57
CRANKSHAFT DAN CRANKCASE
Pelepasan: Crankshaft gear
PERHATIAN
• Jangan mengketuk crankshaft gear ketika melakukan
pelepasan, karena bila dilakukan akan menyebabkan ker-
usakan pada part tersebut.
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan: Rentang main bearing saat bebas
PERHATIAN
• Jangan melebarkan bearing secara manual.
11-58
11
Pemeriksaan: Crankshaft
(1) Bend
• Ganjal crankshaft pada journal No. 1 dan journal No. 5. Ukur
lebar bending (lengkungan) pada crankshaft di titik tengah pada
Journal No. 3.
• Bila hasil pengukuran melebihi dari limit yang telah ditentukan,
maka ganti crankshaft.
CATATAN
• Putar crankshaft hingga satu putaran penuh. Setengah dari
pembacaan di dial indicator berarti besarnya bending pada
crankshaft.
(2) Ketidak bulatan dan taper pada crankshaft journal dan pin
• Bila terdapat ukuran yang melebihi limit yang telah ditentukan,
gerinda crankshaft journal dan/atau pin menjadi ukuran under-
size atau ganti crankshaft.
Menggerinda crankshaft
PERHATIAN
• Bila crankshaft dilakukan undersize, maka main bearing ha-
rus diganti dengan yang berukuran undersize sesuai uku-
rannya.
11-59
CRANKSHAFT DAN CRANKCASE
• Pada saat penggerindaan, putar crankshaft dan grinder
bersamaan dengan arah berlawanan jarum jam seperti yang
terlihat pada crankshaft dari arah depan.
• Ketika melakukan finishing dengan batu asah atau amplas,
putar crankshaft searah jarum jam.
Prosedur Pemasangan
Pemasangan: Rear oil seal slinger
• Pasang rear oil seal slinger ke crankshaft hingga menyentuh
guide.
11-60
11
Pemasangan: Thrust plate
• Pasang thrust plate pada bagian paling belakang main bearing
cap dan crankcase dengan oil groove pada inner plate
menghadap ke dalam dan semua yang ada pada outer plate
menghadap ke luar seperti ilustrasi gambar.
: Locating pin
PERHATIAN
• Pastikan untuk memposisikan alur oli seperti petunjuk di
atas. Bila tidak dilakukan, maka akan terjadi gangguan pada
engine.
11-61
Pemasangan: Main bearing cap
PERHATIAN
• Sebelum memasang main bearing cap bolt, periksa jumlah
tanda punch pada setiap kepala bolt. (Bolt dengan dua atau
kurang tanda punch maka dapat dipakai ulang).
• Jumlah tanda punch berarti total pemakaian bolt dengan
menggunakan metode torsi pengencangan putar. Bila pada
bolt terdapat tiga tanda punch berarti bolt harus diganti.
• Berikan engine oil pada ulir dan dudukan dari main cap bolt.
Kencangkan semua baut hingga 6 kgf·m, kemudian berikan
tambahan pengencangan mengikuti prosedur sebagai berikut.
• Putar holder dari berlawanan arah jarum jam untuk preten-
si internal spring.
11-62
11
Pemasangan: Rear oil seal
• Berikan engine oil pada ujung rear oil seal.
• Bersihkan permukaan seal pada crankshaft.
• Berikan lapisan sealant sepanjang garis di atas rear oil seal
secara merata tanpa terputus.
• Pasang rear oil seal dalam waktu tiga menit setelah memberi-
kan sealant. Hati-hati jangan sampai sealant yang sudah
diberikan meleset dari tempatnya pada saat pemasangan.
PERHATIAN
• Setelah memasang rear oil seal, tunggu paling tidak selama
satu jam sebelum menghidupkan engine.
• Berikan lapisan sealant bila rear oli seal mounting bolt
terlihat kendur.
㻸㼕㼜
608706
11-63