1
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
2
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
- ECM
3
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
4
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK: *: "A" dalam tabel di atas menunjukkan bahwa MIL berkedip 10 kali
5
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
Transmission Control Module (TCM) dan ECM melakukan komunikasi 2-arah satu sama
lainya melalui Controller Area Network (CAN). TCM mengirim
mengi rim sinyal ke ECM mengenai
rpm mesin yang diperlukan, momen mesin yang diperlukan, indikator peringatan dalam
meter kombinasi, DTC dan data lainnya. TCM mengirim sinyal ke ECM mengenai rpm
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
6
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Voltase standar:
Switch Posisi
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Pengapian
Tahanan standar:
7
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Voltase standar:
Tahanan standar:
8
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Tahanan standar:
9
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
a. Hapus DTC
b. Ganti TCM.
PETUNJUK:
Ganti TCM dengan TCM dari kendaraan model sama yang berfungsi normal.
c. Hidupkan mesin.
d. Baca DTC
Hasil:
Display (Output DTC) Lanjutkan ke
U0001/A2 A
Tidak terdapat DTC B
10
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
ECM menggunakan sensor tekanan atmosfir yang dibuat menyatu untuk mendeteksi
tekanan atmosfir. Mengikuti perubahan tekanan atmosfir, ECM mengkoreksi volume,
timing dan durasi injeksi bahan bakar dan mengatur tekanan internal bahan bakar dalam
common rail untuk mengoptimalkan pembakaran mesin.
P2226/A5
Sensor tekanan atmosfir malfungsi
P2228/A5 ECM
(1 trip detection logic)
P2229/A5
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
Jika ECM diganti, ECM baru perlu diinisialisasi (lihat halaman Klik di sini)
sini).
Hasil:
11
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
Sensor posisi camshaft (signal G) terdiri dari magnet, inti besi dan pickup coil.
Plat sinyal G memiliki 5 gigi yang terdapat di bagian luar sekelingnya dan dip
dipasangkan
asangkan
dalam puli poros penggerak pompa. Ketika puli poros penggerak pompa berputar,
tonjolan pada plat sinyal dan celah udara pada pickup
pi ckup coil berubah, menyebabkan
fluktuasi dalam medan magnet dan membangkitkan gaya elektromotif dalam pickup coil.
Plat sinyal NE mempunyai 34 gigi dan dipasang pada plat sensor sudut crankshaft.
Sensor sinyal NE membangkitkan 34 sinyal setiap kali mesin berputar. ECM mendeteksi
standar sudut crankshaft berdasarkan pada sinyal G dan sudut crankshaft aktual dan
kecepatan mesin oleh sinyal NE.
WIRING DIAGRAM
Lihat ke DTC P0335/12
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
12
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Tahanan standar:
Hubungan
Kondisi Kondisi Spesifikasi
Tester
1-2 Dingin 835 sampai 1,400 Ω saat dingin
1-2 Panas 1,060 sampai 1,645 Ω saat panas
PERHATIAN:
Dalam bagian di atas, istilah "cold" dan "hot" mengacu pada temperatur sensor.
"Cold" berarti sekitar -10 sampai 50°C (14 sampai 122°F). "Hot" berarti sekitar
50 sampai 100°C (122 sampai 212°F).
13
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK:
Selagi mesin diputar atau idling, periksa bentuk gelombang
gel ombang dari koenktor ECM
menggunakan oscilloscope.
Referensi:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
E7-23 (G+) - E7-31 (G-) Betulkan bentuk gelombang seperti
E8-27 (NE+) - E8-34 (NE-) ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
5 V/DIV., 20 mili
Idling dengan mesin panas
detik/DIV.
PETUNJUK:
Variasi bentuk gelombang tergantung pada putaran mesin.
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
C1-1 - E7-23 (G+) Di bawah 1 Ω
C1-2 - E7-31 (G-) Di bawah 1 Ω
C1-1 atau E7-23 (G+) - 10 kΩ atau lebih
Masa bodi tinggi
C1-2 atau E7-31 (G-) - 10 kΩ atau lebih
Masa bodi tinggi
14
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
OK:
Sensor telah dipasangkan dengan
benar.
OK:
Gigi puli sensor tidak terdapat retak dan berubah bentuk apapun.
15
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
Sistem sensor posisi crankshaft (CKP) terdiri dari plat sensor posisi crankshaft dan
pickup coil. Plat sensor mempunyai 34 gigi dan dipasang pada crankshaft. Pickup coil
dibuat dari inti besi dan magnet. Plat sensor berputar dan melewati tiap gigi melalui
pickup coil, sinyal gelombang ditimbulkan. Pickup coil membangkitkan 34 sinyal per
putaran mesin. Berdasarkan sinyal ini, ECM menghitung posisi crankshaft dan engine
RPM. Menggunakan perhitungan ini, common rail system dikontrol.
yang di-input selam 0.05 detik atau lebih , dan dalam sirkuit sensor
ditemui kondisi (a), (b) dan (c)
posisi crankshaft
(1 trip detection logic):
Sensor posisi
P0339/13
crankshaft
1. Mesin pada 1,000 rpm atau lebih.
Plat sensor posisi
2. Sinyal STA adalah OFF
crankshaft No. 1
3. 3 detik atau lebih berlalu setelah sinyal STA
ECM
diubah dari ON ke OFF
16
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting,
freeze frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah
berjalan atau berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan
data lain sewaktu terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
17
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
1-2 Dingin 1,630 sampai 2,740 Ω
1-2 Panas 2,065 sampai 3,225 Ω
PERHATIAN:
Dalam bagian di atas, istilah "cold" dan "hot" mengacu pada temperatur sensor.
"Cold" berarti sekitar -10 sampai 50°C (14 sampai
122°F). "Hot" berarti sekitar 50 sampai 100°C (122
sampai 212°F).
PETUNJUK:
Selagi mesin diputar atau idling, periksa
peri ksa bentuk
gelombang dari konektor ECM menggunakan
oscilloscope.
Referensi:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Betulkan bentuk
E7-23 (G+) - E7-31 (G-)
gelombang seperti
E8-27 (NE+) - E8-34 (NE-)
ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
5 V/DIV., 20 mili Idling dengan mesin
detik/DIV. panas
PETUNJUK:
Variasi bentuk gelombang tergantung pada putaran mesin.
18
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Tahanan standar:
19
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
OK:
Sensor telah dipasangkan dengan
benar.
OK:
Gigi puli sensor tidak terdapat retak dan berubah bentuk apapun.
20
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
ECM membuka dan menutup throttle valve menggunakan aktuator tipe rotary solenoid.
Volume resirkulasi gas exhaust dikontrol oleh pembukaan dan penutupan valve. Juga,
getaran dan noise mesin dikurangi melalui penutupan valve saat mesin dimatikan.
PETUNJUK:
Referensi:
Ketika pedal akselerator ditekan atau dibebaskan lebih Sudut buka divariasi
lanjut pada 3,000 rpm dengan lembut
PENJELASAN MONITOR
ECM membuka dan menutup throttle valve dengan cara mengatur durasi alur yang
mengalir ke rotary solenoid (duty ratio). Jika throttle valve tidak dapat bergerak
dengan lembut atau macet, duty ratio selama kontrol pergerakan
pe rgerakan valve ditambah
atau dikurangi secara besar-besaran, ECM akan menentukan bahwa throttle valve
mengalami malfungsi dan menyalakan MIL.
21
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata merekam
kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze frame data
dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau berhenti,
apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu terjadi
malfungsi.
Setelah pemanasan mesin, DTC P0488/15 di-set 1 detik atau lebih setelah
akselerasi cepat mesin dari idling.
PERHATIAN:
22
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK:
Bila ada kode output selain P0488/15 yang di-output, pertama lakukan
troubleshooting untuk DTC tersebut.
Hasil:
Display (output DTC) Lanjutkan ke
P0488/15 A
Tidak terdapat output B
PETUNJUK:
pengoperasian normal dari throttle valve adalah sebagai berikut.
Referensi:
Kondisi Posisi Throttle
Ketika pedal akselerator ditekan atau
dibebaskan lebih lanjut pada 3,000 Sudut buka divariasi dengan lembut
rpm
23
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Voltase standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Betulkan bentuk gelombang seperti
E7-4 (LUSL) - E7-7 (E1)
ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
Akselerasi mesin dengan
1 V/DIV., 2 mili detik/DIV.
memanaskannya
PETUNJUK:
Variasi bentuk gelombang tergantung pada pengoperasian diesel throttle signal
24
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Tahanan standar:
25
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
No. DTC Kondisi Pendeteksian DTC Area Gangguan
P0606
Kerusakan (Error) dalam ECM
P0607/89 ECM
(1 trip detection logic)
P1611/17
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
Hasil:
26
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
PETUNJUK:
Senso posisi pedal akselerator ditempatkan pada pedal akselerator dan mendeteksi sudut buka
pedal akselerator. Karena sensor ini dikontrol secara elektronik dengan eleman Hall-effect, dapat
diperoleh kontrol yang akurat dan andal. Ini memiliki 2 sensor untuk mendeteksi posisi akselerator
dari sensor posisi akselerator.
Dalam sensor posisi pedal akselerator, voltase yang diberikan pada terminal pedal VPA dan VPA2
dari ECM, berubah antara 0 V dan 5 V secara proporsional dengan sudut
sudut buka pedal akselerator.
VPA digunakan untuk mendeteksi sudut buka pedal akselerator aktual, yang digunakan untuk
kontrol mesin. VPA2 digunakan untuk mendeteksi seputar informasi sudut buka, yang digunakan
untuk mendeteksi malfungsi.
ECM menilai sudut buka saat itu dari pedal akselerator menggunakan sinyal dari terminal VPA dan
VPA2, dan ECM mengontrol throttle motor berdasarkan sinyal ini.
27
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK: PETUNJUK:
Ketika terdeteksi DTC P2120/19, P2122/19, P2123/19, P2125/19, P2127/19, P2128/19 atau P2138/19, periksa
voltase yang di-output sensor posisi pedal akselerator dengan masuk ke dalam menu berikut pada intelligent tester:
Powertrain / Engine / Data List / Accel Position 1 and Accel Position 2
28
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Open
dalamatau ground
sirkuit VPA2short 0.6 sampai 1.0 V 0 sampai 0.2 V 2.9 sampai 4.2 V 0 sampai 0.2 V
Sirkuit EPA open 4.5 sampai 5.0 V 4.5 sampai 5.0 V 4.5 sampai 5.0 V 4.5 sampai 5.0 V
PETUNJUK:
Posisi pedal akselerator terungkap seperti voltase.
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
29
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
c. Masuk ke menu berikut ini: Powertrain / Engine / Data List / Accel Position 1 and
Accel Position 2.
d. Baca nilai.
Voltase standar:
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
A13-1 (VCP2) - E5-27 (VCP2)
A13-2 (EP2) - E5-29 (EPA2)
A13-3 (VPA2) - E5-23 (VPA2)
Di bawah 1 Ω
A13-4 (VCP1) - E5-26 (VCPA)
30
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
31
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
5.BACA OUTPUT DTC (DTC SENSOR POSISI PEDAL AKSELERATOR YANG DI-
OUPUT LAGI)
a. Hapus DTC
b. Hidupkan mesin.
c. Jalankan mesin idle selama 15 detik atau lebih.
d. Baca DTC
Hasil:
Display (output DTC) Lanjutkan ke
P2120/19, P2122/19, P2123/19, P2125/19,
P2127/19, P2128/19 atau P2138/19 adalah di-ouput A
lagi
P2120/19, P2122/19, P2123/19, P2125/19,
P2127/19, P2128/19 atau P2138/19 adalah tidak di- B
ouput
32
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Voltase standar:
E5-22 (VPA) -
Dibebaskan 0.6 sampai 1.0 V
E5-28 (EPA)
E5-22 (VPA) -
Ditekan 2.9 sampai 4.2 V
E5-28 (EPA)
E5-23 (VPA2) -
Dibebaskan 1.4 sampai 1.8 V
E5-29 (EPA2)
E5-23 (VPA2) -
Ditekan 3.7 sampai 5.0 V
E5-29 (EPA2)
33
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
34
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Voltase standar:
35
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
5.BACA OUTPUT DTC (DTC SENSOR POSISI PEDAL AKSELERATOR YANG DI-
OUPUT LAGI)
a. Hapus DTC
b. Hidupkan mesin.
d. Baca DTC
Hasil:
36
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
Thermistor dibuat menyatu dalam sensor Engine Coolant Temperature (ECT) dan
berubah nilai tahanannya sesuai dengan temperatur cairan pendingin mesin.
Struktur sensor dan hubungannya ke ECM adalah sama dengan sensor temperatur udara
intake.
PETUNJUK:
Short dalam sirkuit sensor ECT selama 0.5 Open atau short dalam
P0117/22 detik sirkuit sensor ECT
(nilai tahanan sensor kurang dari 79 Ω) Sensor ECT
ECM
Open dalam sirkuit sensor ECT selama 0.5
detik
P0118/22
(nilai tahanan sensor lebih dari 156 Ω)
(1 trip detection logic)
PETUNJUK:
Ketika terdeteksi DTC P0115/22, P0117/22 dan/atau P0118/22, periksa temperatur cairan
pendingin mesin dengan masuk ke dalam menu berikut pada intelligent tester: Powertrain
/ Engine / Data List
List / Coolant Temp.
Malfungsi
Temperatur yang Ditampilkan
37
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Bila DTC terkait dengan sistem berbeda yang memiliki terminal E2 sebagai terminal masa
ditampilkan secara bersamaan, maka kemungkinan terminal E2 open circuit.
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data merekam kondisi
mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze frame data dapat membantu
menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau berhenti, apakah mesin telah dipanaskan
atau belum, dan data lain sewaktu terjadi malfungsi.
malfungsi.
d. Baca
OK: nilai.
75 sampai 95°C (167 sampai 203°F) setelah pemanasan mesin.
Hasil:
Temperatur yang
Lanjutkan ke
Ditampilkan
-40°C (-40°F) A
OK (Sama dengan
temperatur aktual cairan C
pendingin mesin)
38
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK:
Bila ada open circuit, intelligent tester akan menunjukkan -40°C (-40°F).
Bila terdapat short circuit, intelligent tester akan menunjukkan 140°C
(284°F) atau lebih tinggi
f. Baca nilai.
Standar:
140°C (284°F) atau lebih
39
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK:
Sebelum pemeriksaan, lakukan pemeriksaan visual dan periksa tekanan
kontak konektor ECM.
c. Hubungkan intelligent tester ke DLC3.
d. Putar switch pengapian ke ON dan hidupkan
hid upkan
intelligent tester.
e. Masuk ke menu berikut ini: Powertrain / Engine /
Data List / Coolant Temp.
f. Baca nilai.
Standar:
140°C (284°F) atau lebih
e. Baca nilai.
Standar:
-40°C (-40°F)
40
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
f. Baca nilai.
Standar:
-40°C (-40°F)
a. Hidupkan mesin.
Voltase standar:
Kondisi
Hubungan Tester Kondisi
Spesifikasi
41
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
a. Lepas sensor.
Tahanan standar:
Hubungan
Tester Hubungan Kondisi Spesifikasi
20°C
1-2 2.32 sampai 2.59 kΩ
(68°F)
80°C
1-2 0.310 sampai 0.326 kΩ
(176°F)
PERHATIAN:
Ketika memeriksa sensor ECT dalam air, jaga agar terminal tetap kering.
keri ng. Setelah
pemeriksaan, keringkan sensor.
PETUNJUK:
Prosedur alternatif: Hubungkan ohmmeter ke sensor ECT dan da n baca tahanannya.
Gunakan termometer infrared untuk mengukur temperatur mesin secara segera
sekitar sensor. Bandingkan nilai tersebut dengan grafik tahanan/temperatur.
Ubah temperatur mesin (panaskan atau biarkan menjadi dingin) dan ulangi
pengujian ini.
42
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
Short dalam sirkuit sensor diesel turbo IAT Open atau short dalam sirkuit
selama 0.5 detik sensor diesel turbo IAT
P0097/23 (nilai tahanan sensor kurang dari 25 Ω [voltase Sensor Diesel turbo IAT
output sensor kurang dari 0.05 V])
ECM
(1 trip detection logic)
Open dalam sirkuit sensor diesel turbo IAT Open atau short dalam sirkuit
selama 0.5 detik sensor diesel turbo IAT
P0098/23 (nilai tahanan sensor kuran g dari 156 Ω [voltase Sensor Diesel turbo IAT
output sensor lebih dari 4.9 V])
ECM
(1 trip detection logic)
43
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Bila DTC terkait dengan sistem berbeda yang memiliki terminal E2 sebagai
terminal masa ditampilkan secara bersamaan, maka kemungkinan terminal
E2 open circuit.
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting,
freeze frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah
berjalan atau berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan
data lain sewaktu terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
Voltase standar:
Kondisi
Hubungan Tester Kondisi
Spesifikasi
20°C 0.5 sampai
E8-20 (THIA) - E8-28 (E2)
(68°F) 3.4 V
44
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
a. Lepas sensor.
Tahanan standar:
Hubungan Kondisi Spesifikasi
PERHATIAN:
Ketika memeriksa sensor IAT dalam air,
jaga agar
agar terminal tetap kering. Setelah
pemeriksaan,
pemeriksa an, keringkan sensor.
3.PERIKSA WIRE HARNESS (ECM - SENSOR TEMPERATUR UDARA INTAKE DIESEL TURBO)
Tahanan standar:
45
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
Sensor Intake Air Temperature (IAT), dipasang menyatu dalam Mass Air Flow (MAF) meter,
memonitor IAT. Sensor IAT mempunyai thermistor yang variasi tahanannya tergantung pada
temperatur udara intake. Pada saat temperatur udara rendah, tahanan thermistor bertambah.
Pada saat temperatur udara tinggi, tahanan
t ahanan thermistor berkurang
berkurang.. Variasi tahanan ini
dikomunikasikan
dikomunik asikan ke ECM sebagai perubahan voltase (lihat Gambar 1). Sensor IAT dihubungkan ke
ECM. Voltase power source 5 V dalam ECM yang diberikan ke sensor IAT dari terminal THA lewat
resistor R.
Resistor R dan sensor IAT dihubungkan
dihubungkan secara seri. Pada saat tahanan sensor IAT berubah sesuai
dengan perubahan dalam IAT, voltase pada terminal THA juga
j uga berubah. Berdasarkan sinyal ini,
ECM menambah volume injeksi untuk memperbaiki kemampuan pengendaraan selama
pengoperasian mesin dingin.
46
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK:
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
PERHATIAN:
47
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Hasil:
-40°C (-40°F) A
140°C (284°F) atau lebih B
PETUNJUK:
Bila ada open circuit, intelligent tester akan menunjukkan -40°C (-40°F).
Bila terdapat short circuit, intelligent tester akan menunjukkan
menunju kkan 140°C
(284°F) atau lebih tinggi.
f. Baca nilai.
OK:
140°C (284°F) atau lebih
48
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK:
Sebelum pemeriksaan, lakukan pemeriksaan visual dan
periksa tekanan kontak konektor ECM.
c. Hubungkan intelligent tester ke DLC3.
d. Putar switch pengapian ke ON dan hidupkan
hi dupkan intelligent
tester.
e. Masuk ke menu berikut ini: Powertrain / Engine /
Data List / Intake Air.
f. Baca nilai.
OK:
140°C (284°F) atau lebih
e. Baca nilai.
OK:
-40°C (-40°F)
49
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
f. Baca nilai.
OK:
-40°C (-40°F)
a. Hidupkan mesin.
Voltase standar:
Hubungan Kondisi
Kondisi
Tester Spesifikasi
E8-31 (THA) -
Idling, IAT pada 0.5 sampai
20°C (68°F) 3.4 V
E8-28 (E2)
50
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
Tahanan standar:
Hubungan
Kondisi Kondisi Spesifikasi
Tester
4-5 -20°C (-4°F) 13.6 sampai 18.4 kΩ
4-5 20°C (68°F) 2.21 sampai 2.69 kΩ
4-5 60°C (140°F) 0.49 sampai 0.67 kΩ
M ETER)
3.PERIKSA WIRE HARNESS (ECM MASS AIR FLOW METER)
Tahanan standar:
51
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PENJELASAN
Mass Air Flow (MAF) meter mengukur jumlah udara yang mengalir melalui throttle valve. ECM
menggunakan
menggunak an informasi ini untuk menentukan
menentukan waktu injeksi bahan bakar dan menyediakan rasio
udara-bahan bakar yang tepat. Pada bagian dalam MAF meter, terdapat kabel pemanas platinum
yang terkena aliran udara intake.
Dengan memberikan arus listrik tertentu ke kabel, ECM memanaskan kabel ini hingga temperatur
tertentu. Aliran udara yang masuk mendinginkan kabel dan internal thermister, mempengaruhi
tahanan keduanya. Untuk menjaga nilai arus yang konstan, ECM mengubah voltase yang dipakai
komponen ini dalam MAF meter. Level voltase adalah sebanding dengan aliran udara yang melalui
sensor. ECM menginterpretasikan voltase ini sebagai jumlah udara intake.
Sirkuit semacam ini dibangun, dengan demikian platinum hot wire dan sensor temperatur
menyediakan sirkuit
sirkuit penghubung, dengan dikontrol power transistor maka potensi A dan B tetap
sama untuk men-set temperatur.
52
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
PETUNJUK:
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
53
By Wahyu Deni Irawan
SISTEM ECD TOYOTA PT.MADHANI TALATAH NUSANTARA - MTD
d. Baca nilai.
Hasil:
0.0 A
PETUNJUK:
54
By Wahyu Deni Irawan
a. Hidupkan mesin.
Voltase standar:
Hubungan Kondisi
Kondisi
Tester Spesifikasi
E7-24 (VG) - 0.5 sampai
Mesin idle
E7-32 (EVG) 3.4 V
Tahanan standar:
Kondisi
Hubungan Tester
Spesifikasi
55
By Wahyu Deni Irawan
5.PERIKSA WIRE HARNESS (MASS AIR FLOW METER - RELAY INTEGRASI (MAIN RELAY))
mesin
Tahanan standar:
Tahanan standar:
56
By Wahyu Deni Irawan
Tahanan standar:
Kondisi
Hubungan Tester
Spesifikasi
10 kΩ atau
A4-3 atau E7-24 (VG) - Masa bodi
lebih tinggi
10
A4-2 atau E7-32 (EVG) - Masa atau
bodi lebih
tinggi
a. Hidupkan mesin.
Voltase standar:
Kondisi
Hubungan Tester Kondisi
Spesifikasi
57
By Wahyu Deni Irawan
Voltase standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
A4-1 - Masa bodi 9 sampai 14 V
Tahanan standar:
58
By Wahyu Deni Irawan
Tahanan standar:
59
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN
PETUNJUK:
Turbocharger sub-assembly
Turbo motor driver
Sensor tekanan absolut
manifold
Bila tekanan boost turbocharger kontinu lebih tinggi
MAF meter
P0234/34 dari tekanan boost teget dari ECM.
EGR valve macet tertutup
(1 trip detection logic)
Sistem exhaust dan sistem
intake dimodifikasi atau
tersubat
ECM
Turbocharger sub-assembly
Turbo motor driver
Sensor tekanan absolut
manifold
MAF meter
Bila tekanan boost turbocharger kontinu lebih
EGR valve macet terbuka
P0299/34 rendah dari tekanan boost teget dari ECM.
Sensor tekanan absolut
(1 trip detection logic)
manifold (selang terlepas)
Sistem exhaust dan sistem
intake dimodifikasi atau
tersubat
ECM
Turbocharger sub-assembly
Turbo motor driver
Sensor tekanan absolut
Bila tekanan boost turbocharger lebih tinggi dari manifold
tekanan boost dalam jangka waktu pendek, dalam MAF meter
P1251/34
kondisi ini mungkin terdapat kerusakan mesin. EGR valve assembly
(1 trip detection logic) Sistem exhaust dan sistem
intake dimodifikasi atau
tersubat
ECM
60
By Wahyu Deni Irawan
WIRING DIAGRAM
Lihat ke DTC P0045/34 pada halaman
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
PERHATIAN:
d. Baca DTC.
Hasil:
61
By Wahyu Deni Irawan
Standar:
Item Engine Speed* Nilai Referensi
MAP Switch pengapian ON Sama seperti tekanan atmosfir
95 sampai 105 kPa
MAP Idling
(713 sampai 788 mmHg, 28.1 sampai 31 in.Hg)
110 sampai 135 kPa
3,000 rpm (mesin tanpa
MAP (825 sampai 1,012 mm Hg, 32.5 sampai 39.9
beban)
in.Hg)
PETUNJUK:
*: Jika kondisi idling tak sesuai spesifikasi, switch A/C dan semua aksesori harus
dimatikan, dengan mesin dipanaskan sepenuhnya.
OK:
Pipa exhaust dari tidak bocor.
OK:
Filter saringan udara tidak tersumbat.
62
By Wahyu Deni Irawan
c. Saat mesin dingin, periksa bahwa impeller dari turbocharger berputar dengan
lembut, dan lakukan pemeriksan dengan menyentuh untuk memastikan barangkali
terdapat kerusakan pada impeller.
OK:
impeller dari turbocharger berputar dengan lembut.
c. Saat mesin dingin, periksa bahwa impeller dari turbocharger berputar dengan
lembut, dan lakukan pemeriksan dengan menyentuh untuk memastikan barangkali
terdapat kerusakan pada impeller.
OK:
Impeller dari turbocharger berputar dengan lembut.
Voltase standar:
Hubungan
Kondisi Spesifikasi
Tester
E8-17 (VNTI) Betulkan bentuk gelombang
- E7-7 (E1) seperti ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
5 V/DIV., 20 mili
Idling dengan mesin panas
detik/DIV.
63
By Wahyu Deni Irawan
Voltase standar:
Hubungan
Kondisi Spesifikasi
Tester
Betulkan bentuk
E8-10 (VNTO)
gelombang seperti
- E7-7 (E1)
ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
5 V/DIV., 20 mili Idling dengan
detik/DIV. mesin panas
Tahanan standar:
Hubungan
Tester Kondisi Kondisi Spesifikasi
64
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN
Sistem turbocharger ini terdiri dari turbocharger tipe Variable Nozzle (VN, turbo motor
driver dan ECM.
65
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN MONITOR
DTC ini terdeteksi 5 detik setelah switch pengapian diputar ke ON.
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
66
By Wahyu Deni Irawan
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
E8-10 (VNTO) - T8-9
(VNTO)
Di bawah 1 Ω
E8-17 (VNTI) - T8-4
(VNTI)
E8-10 (VNTO) atau T8-9
(VNTO) - Masa bodi 10 kΩ atau lebih
E8-17 (VNTI) atau T8-4 tinggi
(VNTI) - Masa bodi
67
By Wahyu Deni Irawan
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
T8-2 (VNE2) atau T11-2 (VNE2) - Masa bodi 10 kΩ atau lebih tinggi
68
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN
Open atau short circuit dalam sensor Open atau short circuit dalam
P0105/35 sensor tekanan absolute manifold
tekanan absolute manifold selama
P0107/35 Sensor tekanan absolut manifold
0.5 detik atau lebih Turbocharger assembly
P0108/35
WIRING DIAGRAM
69
By Wahyu Deni Irawan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Bila DTC terkait dengan sistem berbeda yang memiliki terminal E2 sebagai
terminal masa ditampilkan secara bersamaan, maka kemungkinan terminal
E2 open circuit.
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
merekam kondisi
freeze frame datamesin
dapat saat terdeteksi
membantu malfungsi.
menentukan Saat troubleshooting,
apakah kendaraan telah
berjalan atau berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan
data lain sewaktu terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
d. Baca nilai.
Voltase standar:
Hubungan Tester Kondisi Spes
Spesifikasi
ifikasi
E8-18 (VC) - E8-
4.5 sampai 5.5 V
28 (E2)
70
By Wahyu Deni Irawan
Voltase standar:
Hubungan Kondisi
Kondisi
Tester Spesifikasi
Berikan vakum
E7-28 (PIM) 40 kPa (300 1.3 sampai 1.9
- E8-28 (E2) mmHg, 11.8 V
in.Hg)
E7-28 (PIM) Sama seperti 2.4 sampai 3.1
- E8-28 (E2) tekanan atmosfir V
Berikan tekana
E7-28 (PIM) positif 170 kPa 3.7 sampai 4.3
- E8-28 (E2) (1,275 mmHg, V
50.2 in.Hg)
71
By Wahyu Deni Irawan
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
T9-2 (PIM) - E7-28 (PIM) Di bawah 1 Ω
T9-3 (VC) - E8-18 (VC) Di bawah 1 Ω
T9-1 (E2) - E8-28 (E2) Di bawah 1 Ω
T9-2 (PIM) atau E7-28 (PIM) - Masa bodi 10 kΩ lebih tinggi
Voltase standar:
Hubungan
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
72
By Wahyu Deni Irawan
2.PERIKSA ECM
c. Voltase standar:
Hubungan Kondisi
Kondisi
Tester Spesifikasi
Berikan vakum 40
E7-28 (PIM) 1.3 sampai
kPa (300 mmHg,
- E8-28 (E2) 1.9 V
11.8 in.Hg)
E7-28 (PIM) Sama seperti 2.4 sampai
- E8-28 (E2) tekanan atmosfir 3.1 V
Berikan tekana
E7-28 (PIM) positif 170 kPa 3.7 sampai
- E8-28 (E2) (1,275 mmHg, 50.2 4.3 V
in.Hg)
Tahanan standar:
Hubungan
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
T9-2 (PIM) - E7-28 (PIM) Di bawah 1 Ω
T9-3 (VC) - E8-18 (VC) Di bawah 1 Ω
T9-1 (E2) - E8-28 (E2) Di bawah 1 Ω
T9-2 (PIM) atau E7-28
10 kΩ lebih tinggi
(PIM) - Masa bodi
T9-3 (VC) atau E8-18
10 kΩ lebih tinggi
(VC) - Masa bodi
T9-1 (E2) atau E8-28 (E2)
10 kΩ lebih tinggi
- Masa bodi
73
By Wahyu Deni Irawan
apapun.
Jika temperatur bahan bakar 35°C (95°F) dan 60°C (140°F) saat mesin
dihidupkan, dan ditemui kondisi (a) dan (b):
Jika temperatur bahan bakar antara 60°C (140°F) saat mesin dihidupkan,
dan kondisi (a) dan (b) ditemui:
(1 trip detection logic)
Sensor temperatur
P0168/39
1. Kendaraan dijalankan dengan berbagai kecepatan (dalam akselerasi bahan bakar
dan deselerasi)
2. temperatur bahan bakar tetap dalam 1°C (1.8°F) dari temperatur
74
By Wahyu Deni Irawan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze
merekam framemesin
kondisi data menggunakan intelligent
saat terdeteksi malfungsi.tester. Freeze frame data
Saat troubleshooting,
freeze frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah
berjalan atau berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan
data lain sewaktu terjadi malfungsi.
d. Baca DTC.
Hasil:
P0168/39 A
PETUNJUK:
75
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN
76
76
By Wahyu Deni Irawan
PETUNJUK:
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Bila DTC terkait dengan sistem berbeda yang memiliki terminal E2 sebagai
terminal masa ditampilkan secara bersamaan, maka kemungkinan terminal
E2 open circuit.
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting,
freeze frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah
berjalan atau berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan
data lain sewaktu terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
a. Hidupkan mesin.
Voltase standar:
a. Lepas sensor.
Tahanan standar:
PERHATIAN:
Ketika memeriksa sensor
temperatur bahan bakar dalam
air, jaga agar terminal tetap
kering. Setelah pemeriksaan,
keringkan sensor.
Tahanan standar:
Sensor posisi throttle ditempatkan pada diesel throttle body dan mendeteksi sudut buka
throttle valve. Sensor ini dikontrol secara elektronik dan menggunakan eleman Hall-
effect.
ECM menilai kondisi pengendaraan kendaraan dari input sinyal ke terminal VLU. Data
yang salah satunya dari kondisi dari EGR control, dll.
PENJELASAN MONITOR
Pada saat output voltase dari sensor posisi throttle menyimpang dari range operasi
normal (antara 0.2 dan 4.8 V ) selama lebih dari 3 detik, maka ECM akan
menginterprestasikan kondisi ini sebagai malfungsi sirkuit dan menyalakan MIL.
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Bila DTC terkait dengan sistem berbeda yang memiliki terminal E2 sebagai
terminal masa ditampilkan secara bersamaan, maka kemungkinan terminal
E2 open circuit.
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting,
freeze frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah
berjalan atau berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan
data lain sewaktu terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Voltase standar:
Kondisi
Hubungan Tester
Spesifikasi
E8-18 (VC) - E8-28 4.5 sampai 5.5
(E2) V
82
By Wahyu Deni Irawan
a. Hapus DTC
b. Hidupkan mesin.
c. Biarkan mesin idle selama 60 detik, dan ulangi
ul angi akselerasi mesin dengan cepat
sampai 2,500 rpm selama 30 detik.
d. Baca DTC.
Hasil:
PENJELASAN
Sensor kecepatan kendaraan mengeluarkan sinyal 4-pulse dalam setiap putaran rotor
shaft, yang diputar oleh poros output transmisi melalui driven gear. Setelah sinyal ini
dikonversi menjadi bentuk gelombang rectangular yang lebih presisi oleh sirkuit
pembentuk model gelombang di dalam meter kombinasi, sinyal ini kemudian diteruskan
ECM. ECM menentukan kecepatan kendaraan berdasarkan pulsa sinyal ini.
83
By Wahyu Deni Irawan
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting,
freeze frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah
berjalan atau berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan
data lain sewaktu terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
PETUNJUK:
a. Selagi mesin idling, periksa bentuk gelombang dari konektor ECM menggunakan
oscilloscope.
i. Pindahkan shift lever ke N.
Voltase standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Betulkan bentuk gelombang seperti
E6-17 (SPD) - E7-7 (E1)
ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
5 V/DIV., 20 mili
Putar roda belakang secara perlahan
detik/DIV.
85
By Wahyu Deni Irawan
PETUNJUK:
Ketika roda diputar secara perlahan, voltase di-output secara terputus-putus.
PETUNJUK:
Voltase standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Betulkan bentuk gelombang seperti
E6-17 (SPD) - E7-7 (E1)
ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
5 V/DIV., 20 mili detik/DIV. Putar roda belakang secara perlahan
PETUNJUK:
Ketika roda diputar secara perlahan, voltase di-output secara terputus-putus.
87
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN
PETUNJUK:
Untuk informasi lebih lengkap mengenai sensor tekanan bahan bakar dan
sistem common rail, lihat kembali ke penjelasan sistem
Jika P0087/49, P0190/49, P0192/49 dan/atau P0193/49 ditampilkan,
lihat ke Tabel "Diagnostic Trouble Code (DTC) untuk Sistem Common Rail"
ECM juga memonitor tekanan bahan bakar internal dari common rail menggunakan
sensor tekanan bahan bakar, dan mengontrol suction control valve untuk mengatur
tekanan internal ke tekanan target.
Sensor tekanan adalah sebuah semiconductor yang tahanannya bervariasi saat diberikan
tekanan pada cip silikon-nya. Sensor ini menghasilkan voltase sebanding dengan
tekanan bahan bakar internal.
- Open atau short dalam
sirkuit sensor tekanan
Output voltase dari sensor tekanan bahan
bahan bakar
bakar adalah 4.9 V atau lebih selama 0.5
P0193/49 Sensor tekanan bahan
detik
bakar
(1 trip detection logic)
ECM
PETUNJUK:
PENJELASAN MONITOR
P0087/49 (Sensor tekanan bahan bakar menghasilkan
output voltase yang tetap pada nilai tetap):
1. Dalam kondisi normal, tekanan bahan bakar internal dari common rail biasanya
berfluktuasi 1 sampai 2 MPa (10 sampai 20 kgf/cm 2, 145 sampai 290 psi) bahkan
ketika kondisi pengendaraan konstan. Tekanan bahan bakar internal adalah
sekitar 30 sampai 40 MPa (306 sampai 408 kgf/cm2, 4,351 sampai 5,801 psi) saat
idling, dan tekanan tersebut bertambah mencapai sekitar 50 sampai 70 MPa (510
sampai 714 kgf/cm2, 7,252 sampai 10,153 psi) saat mesin bekerja pada 3,000
rpm. DTC ini di-set jika tidak terdapat fluktuasi dalam tekanan bahan bakar
internal.
Jika DTC ini di-set, ECM akan masuk ke fail-safe mode dan membatasi power
mesin. Fail-safe mode berlanjut hingga switch pengapian diputar ke OFF.
89
By Wahyu Deni Irawan
1. Beberapa DTC ini di-set bila output voltase sensor tekanan bahan bakar tidak
sesuai range standar dan terjadi malfungsi open atau short pada sirkuit sensor.
Jika beberapa DTC ini di-set, ECM akan masuk ke fail-safe mode dan membatasi
power mesin. Fail-safe mode berlanjut hingga switch pengapian diputar ke OFF.
Spesifikasi Spesifikasi
Item
Minimum Maksimum
Voltase baterai 8V -
P0087/49:
P0190/49:
Output voltase
voltase sensor tekanan bahan
bahan bakar Kurang dari 0.55 V atau lebih dari 4.9 V
P0192/49:
P0193/49:
WIRING DIAGRAM
91
By Wahyu Deni Irawan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze
kondisi frame
mesin saat data menggunakan
terdeteksi intelligent
malfungsi. tester. Freeze freeze
Saat troubleshooting, frame data merekam
frame data
dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau berhenti,
apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu terjadi
malfungsi.
d. Baca nilai.
OK: Tekanan bahan bakar internal dari common rail adalah di bawah
spesifikasi.
Standar:
2.PERIKSA APAKAH OUTPUT DTC BERULANG (DTC SENSOR TEKANAN BAHAN BAKAR)
a. Hubungkan intelligent tester ke DLC3.
b. Putar switch pengapian ke ON dan hidupkan intelligent tester.
c. Masuk ke menu berikut ini: Powertrain / Engine / DTC / Clear.
d. Hapus DTC.
e. Biarkan mesin idle selama 60 detik, dan ulangi
ul angi akselerasi RPM mesin dengan cepat
(sampai 2,500 rpm) selama 30 detik.
f. Masuk ke menu berikut ini: Powertrain / Engine / DTC.
g. Baca DTC.
Hasil:
92
By Wahyu Deni Irawan
Tahanan standar:
a. Hidupkan mesin.
Voltase standar:
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
1 (E2) - 2 (PR) 3 kΩ atau kurang
2 (PR) - 3 (VC) 16.4 kΩ atau kurang
94
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN
Sinyal dari sistem duplex switch lampu rem (STP and ST1-) digunakan untuk menilai
apakah sistem rem abnormal atau tidak. Bila sinyal dari penekanan dan pembebasan
pedal rem terdeteksi secara simultan, ECM menginterpretasikan kondisi ini sebagai
malfungsi pada switch lampu rem.
PETUNJUK:
STP OFF ON ON
ST1- ON ON OFF
95
By Wahyu Deni Irawan
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
a. Periksa apakah lampu rem hidup dan mati secara normal ketika pedal rem
ditekan dan dibebaskan.
OK:
Lampu rem hidup dan padam ketika pedal rem ditekan dan dibebaskan
d. Periksa hasilnya.
OK:
Pedal Rem Kondisi Spesifikasi
Ditekan Sinyal STP ON
Dibebaskan Sinyal STP OFF
Voltase standar:
Hubungan Kondisi
Pedal Rem
Tester Spesifikasi
E6-14 (ST1-) -
Ditekan Di bawah 1.5 V
E7-7 (E1)
E6-14 (ST1-) -
Dibebaskan 7.5 sampai 14 V
E7-7 (E1)
97
By Wahyu Deni Irawan
Tahanan standar:
Hubungan Kondisi
Kondisi Spesifikasi
Tester Switch
Pin tidak
1-2 Di bawah 1 Ω
ditekan
Pin tidak
3-4 10 kΩ atau lebih tinggi
ditekan
Pin
1-2 10 kΩ atau lebih tinggi
terdorong
Pin
3-4 Di bawah 1 Ω
terdorong
Standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
S14-1 - E6-15 (STP) Di bawah 1 Ω
S14-4 - E6-14 (ST1-) Di bawah 1 Ω
S14-1 atau E6-15
10 kΩ atau lebih tinggi
(STP) - Masa bodi
S14-4 atau E6-14
10 kΩ atau lebih tinggi
(ST1) - Masa bodi
98
By Wahyu Deni Irawan
a. Periksa apakah lampu rem hidup dan mati secara normal ketika pedal rem ditekan
dan dibebaskan.
OK:
Lampu rem hidup dan padam ketika pedal rem ditekan dan dibebaskan
Voltase standar:
Hubungan Kondisi Pedal Kondisi
Tester Rem Spesifikasi
E6-15 (STP) - 7.5 sampai 14
Ditekan
E7-7 (E1) V
E6-15 (STP) - Di bawah 1.5
Dibebaskan
E7-7 (E1) V
E6-14 (ST1-) Di bawah 1.5
Ditekan
- E7-7 (E1) V
E6-14 (ST1-) 7.5 sampai 14
Dibebaskan
- E7-7 (E1) V
a. Lepastahanan
b. Ukur switch lampu rem.
pada switch.
Hubungan Kondisi
Kondisi Spesifikasi
Tester Switch
Pin tidak
1-2 Di bawah 1 Ω
ditekan
Pin tidak 10 kΩ atau lebih
3-4
ditekan tinggi
10 kΩ atau lebih
1-2 Pin terdorong
tinggi
3-4 Pin terdorong Di bawah 1 Ω
99
By Wahyu Deni Irawan
c. harness.
Ukur tahanan pada konektor sisi wire
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
S14-1 - E6-15 (STP) Di bawah 1 Ω
S14-4 - E6-14 (ST1-) Di bawah 1 Ω
S14-1 atau E6-15 10 kΩ atau lebih
(STP) - Masa bodi tinggi
S14-4 atau E6-14 10 kΩ atau lebih
(ST1) - Masa bodi tinggi
100
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN
Swirl control valve dipasangkan pada intake manifold. Vacuum Switching Valve (VSV)
untuk swirl control valve untuk mengubah vakum untuk mengaktifkan aktuator.
ECM menetukan sudut buka dari swirl control valve, dan menggunakan swirl control
valve VSV untuk mengubah vakum yang diberikan
di berikan ke diaphragma aktuator untuk
membuka dan menutup swirl control valve.
Ketika volume udara intake aktual yang VSV untuk swirl control valve
dideteksi oleh MAF meter secara kontinu Open atau short dalam VSV
ternyata lebih kecil dari estimasi volume untuk sirkuit swirl control
valve
dari boost pressure dan sensor
P2008/58 Intake manifold (swirl control
temperatur udara intake, ECM valve)
menetukan bahwa swirl control valve
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
101
By Wahyu Deni Irawan
P2008/58 A
Tahanan standar:
Hubungan
Kondisi Kondisi Spesifikasi
Tester
20°C
1-2 37 sampai 44 Ω
(68°F)
102
By Wahyu Deni Irawan
Tahanan standar:
Kondisi
Hubungan Tester
Spesifikasi
S9-1 - E8-15 (SCV) Di bawah 1 Ω
S9-1 atau E8-15 (SCV) - 10 kΩ atau
Masa bodi lebih tinggi
Tahanan standar:
Tahanan standar:
Hubungan Kondisi
Kondisi
Tester Spesifikasi
PENJELASAN
PETUNJUK:
Untuk informasi lebih lengkap mengenai supply pump (suction control valve) dan
sistem common rail, lihat kembali ke penjelasan sistem.
PETUNJUK:
Ketika DTC P0627/78 di-set, periksa tekanan bahan bakar internal dari common
rail dengan masuk ke menu berikut pada intelligent tester: Powertrain / Engine /
Data List / Fuel Press.
Referensi:
WIRING DIAGRAM
105
By Wahyu Deni Irawan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
Tahanan standar:
1.9 sampai 2.3 Ω pada 20°C
(68°F)
Tahanan standar:
Kondisi
Hubungan Tester
Spesifikasi
S8-1 (PCV+) - E8-2 (PCV+) Di bawah 1 Ω
S8-2 (PCV-) - E8-1 (PCV-) Di bawah 1 Ω
S8-1 (PCV+) - E8-2 (PCV+) 10 kΩ atau lebih
- Masa bodi tinggi
S8-2 (PCV-) - E8-1 (PCV-) - 10 kΩ atau lebih
Masa bodi tinggi
106
By Wahyu Deni Irawan
Voltase standar:
Hubungan
Kondisi Spesifikasi
Tester
Betulkan bentuk
E8-2 (PCV+) -
gelombang seperti
E8-1 (PCV-)
ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
10 V/DIV., 5 mili Idling atau cranking
detik/DIV. dengan mesin panas
PETUNJUK:
Variasi bentuk gelombang tergantung pada pengoperasian suction control valve.
107
By Wahyu Deni Irawan
PETUNJUK:
Referensi:
PENJELASAN MONITOR
P0088/78 (Tekanan bahan bakar internal terlalu tinggi):
1. ECM mengest DTC ini bila tekanan bahan bakar di dalam common rail melebihi
200 kPa (2,039 kgf/cm2, 29,007 psi). DTC ini ditampilkan bahwa: 1) suction
control valve mungkin macet posisi terbuka, 2) mungkin terdapat open atau
short dalam sirkuit suction control valve.
Jika DTC ini di-set, ECM akan masuk ke fail-safe mode dan membatasi power
mesin. Fail-safe mode berlanjut hingga switch pengapian diputar ke OFF.
1. ECM mengeset DTC ini bila tekanan aktual bahan bakar dalam common rail tetap
lebih tinggi dari tekanan taget, meskipun ECM menutup suction control valve.
DTC ini menunjukkan bahwa suction control valve mungkin macet posisi terbuka,
atau mungkin terdapat open atau short dalam sirkuit suction control valve.
Dalam kondisi seperti ini, pressure discharge valve bekerja secara berulang-
berulang -
ulang.
Jika DTC ini di-set, ECM akan masuk ke fail-safe mode dan membatasi power
mesin. Fail-safe mode berlanjut hingga switch pengapian diputar ke OFF.
P0088/78:
Spesifikasi
P1229/78:
Item Spesifikasi
P0088/78:
Sensor tekanan bahan bakar 200 MPa (2,039 kgf/cm2, 29,007 psi) atau lebih
P1229/78:
Tekanan bahan bakar internal dari common rail saat Tetap lebih tinggi dari tekanan
suction control valve tertutup bahan bakar target
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
1.PERIKSA OUTPUT DTC LAIN (SEBAGAI TAMBAHAN UNTUK DTC P0088/78 AND/OR P1229/78)
a. Hubungkan intelligent tester ke DLC3.
d. Baca DTC.
Hasil:
Display (Output DTC) Lanjutkan ke
P0088/78, atau P0088/78 dan P1229/78 A
P1229/78 B
P0190/49, P0192/49 dan/atau P0193/49 C
PETUNJUK:
Setelah menghapus DTC, kemudikan kendaraan pada kecepatan 50 km/h (31
mph) atau lebih selama 5 menit, dan pastikan bahwa P0088/78 dan/atau
P1229/78 tidak muncul lagi.
Tahanan standar:
1.9 sampai 2.3 Ω pada 20°C (68°F)
111
By Wahyu Deni Irawan
e. Lepas hubungan konektor suction control valve dan kemudian hidupkan mesin.
Tunggu selama 1 menit.
PETUNJUK:
Bila mesin tidak mau hidup, suction control valve adalah normal Periksa ECM (lihat
prosedur "PERIKSA ECM (PCV SIGNAL)" di bawah).
f. Masuk ke menu berikut ini: Powertrain / Engine / DTC.
g. Baca DTC.
Hasil:
Display (Output DTC) Lanjutkan ke
Tidak terdapat output A
P1229/78 B
CONTROL
5.PERIKSA WIRE HARNESS (SUCTION CONTROL VALVE - ECM)
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
S8-1 (PCV+) - E8-2
Di bawah 1 Ω
(PCV+)
S8-2 (PCV-) - E8-1
Di bawah 1 Ω
(PCV-)
S8-1 (PCV+) atau E8-2 10 kΩ atau lebih
(PCV+) - Masa bodi tinggi
S8-2 (PCV-) atau E8-1 10 kΩ atau lebih
(PCV-) - Masa bodi tinggi
112
By Wahyu Deni Irawan
OK:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
Betulkan bentuk
E8-2 (PCV+) - E8-
gelombang seperti
1 (PCV-)
ditunjukkan
Pengaturan Tool Kondisi
10 V/DIV., 5 mili Idling atau cranking
detik/DIV. dengan mesin panas
PETUNJUK:
PENJELASAN
PETUNJUK:
Jika DTC P1229/78 di-set, P0093/78 (bahan bakar bocor dalam area
tekanan tinggi) mungkin di-set secara simultan. Hal ini mungkin
disebabkan oleh tekanan internal bahan bakar internal yang terlalu tinggi
dalm common rail yang disebabkan oleh pembatas tekanan membuka. ECM
menginterpretasikan
menginterpret asikan kondisi ini sebagai kegagalan dan men-setting
P0093/78.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai sistem common rail, lihat kembali
ke penjelasan sistem
Jika P0093/78 ditampilkan, lihat ke Tabel "Diagnostic Trouble Code (DTC)
untuk Sistem Common Rail"
Kondisi Pendeteksian
No. DTC Area Gangguan
DTC
PETUNJUK:
Ketika DTC P0093/78 di-set, periksa tekanan bahan bakar internal dari common
rail dengan masuk ke menu berikut pada intelligent tester: Powertrain / Engine /
Data List / Fuel Press.
Referensi:
PENJELASAN MONITOR
P0093/78 (Bahan bakar bocor dalam area tekanan
tinggi):
1. DTC ini menunjukkan kebocoran bahan yang masih terjadi dalam area tekanan
tinggi dalam sistem common-rail ECM memonitor secara konstan tekanan bahan
bakar internal dari common rail setelah mesin dihidupkan.
di hidupkan. ECM mengeset DTC ini
jika tekanan bahan bakar
bakar internal menurun besar saat
saat bahan bakar diinjeksikan.
Dalam sistem common rail, bahan bakar bertekanan tinggi yang disuplai ke area
tekanan tinggi termasuk ke supply pump, common rail, injektor dan pipa. ECM
mengatur sudut buka suction control valve untuk mendapatkan tekanan bahan
bakar target.
Jika DTC ini di-set, ECM akan masuk ke fail-safe mode. Fail-safe mode menunda
kerja injeksi bahan bakar maupun supply pump, dan kemudian menghentikan
mesin. Sebelum menghentikan mesin, ECM mengijinkan kendaraan untuk
dikendarai selama 1 menit. Fail-safe mode berlanjut hingga
hingg a switch pengapian
diputar ke OFF.
Spesifikasi Spesifikasi
Item
Minimum Maksimum
Monitor tidak akan bekerja bila sirkuit sensor tekanan bahan bakar atau suction control
valve mengalami malfungsi
Batas minimal
Penurunan tekanan bahan bakar internal yang besar saat injeksi bahan bakar
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan
berjal an atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
115
By Wahyu Deni Irawan
d. Baca DTC.
Hasil:
P0093/78 A
2.PERIKSA KEBOCORAN BAHAN BAKAR (DALAM PART DAN AREA BAHAN BAKAR
BERTEKANAN TINGGI)
a. Periksa secara visual supply pump, setiap injektor dan saluran bahan bakar yang
terdapat antara supply pump dan common rail dari kebocoran bahan bakar atau
kebocoran tekaan bahan bakar. Juga, lakukan pemeriksaan yang sama pada saluran
bahan bakar antara common rail dan setiap injektor
PETUNJUK:
OK:
Tidak bocor.
116
By Wahyu Deni Irawan
Setelah menghapus DTC, biarkan mesin idle selama 1 menit dan kemudian
jalankan pada 2,500 rpm selama 30 detik.
Pada saat yang sama, periksa tekanan bahan bakar di dalam common rail
dengan memilih menu Powertrain / Engine / Data List / Fuel Press
P ress pada
intelligent tester:
Tekanan bahan bakar internal dari common rail harus stabil dalam setiap
kondisi pengendaraan.
Referensi:
Putaran Mesin Fuel Pressure
Sekitar 30
Idling
sampai 40 MPa
3,000 rpm (Mesin Sekitar 50
tanpa beban) sampai 70 MPa
117
By Wahyu Deni Irawan
b. Baca DTC.
Hasil:
P0093/78 A
a. Periksa secara visual supply pump, setiap injektor dan saluran bahan bakar yang
terdapat antara supply pump dan common rail dari kebocoran bahan bakar atau
kebocoran tekaan bahan bakar. Juga, lakukan pemeriksaan yang sama pada saluran
bahan bakar antara common rail dan setiap injektor (lihat halaman Klik di sini
sini)).
OK:
Tidak bocor.
PETUNJUK:
P0606
Kerusakan (Error) dalam ECM
P0607/89 ECM
(1 trip detection logic)
P1611/17
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
Hasil:
PERHATIAN:
Ketika mengganti ECM dengan yang baru, lakukan prosedur berikut ini.
PETUNJUK:
Setiap injektor memiliki karakteristik injeksi bahan bakar yang berbeda. Guna
mengoptimalkan injeksi bahan bakar, ECM menggunakan kode kompensasi ini
untuk menyeimbangkan perbedaan injeksi bahan bakar setiap injektor.
Ketika Anda pertama kali memutar switch pengapianke ON setelah penggantian
ECM atau injektor, maka akan di-set DTC P1601/89. Hal ini untuk memberitahu
Anda bahwa kode kompensasi harus diregisterasi. Hapus seluruh DTC di atas
secara manual dari registrasi kode kompensasi tersebut.
PENJELASAN
No. DTC Kondisi Pendeteksian DTC Area Gangguan
Kode kompensasi
Kode kompensasi injektor tidak teregisterasi (1 injektor
P1601/89
trip detection logic) ECM
Kode kompensasi injektor salah yang
teregisterasi (1 trip detection logic)
120
By Wahyu Deni Irawan
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
PERHATIAN:
OK:
PENJELASAN
PETUNJUK:
Open atau short dalam sirkuit EDU atau injektor Open atau short
Setelah mesin dihidupkan, tidak terdapat IJF dari dalam sirkuit EDU
P0200/97 EDU ke ECM, meskipun ECM mengirim sinyal IJT Injektor
ke EDU EDU
ECM
(1 trip detection logic)
122
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN MONITOR
P0200/97 (Open atau short dalam sirkuit EDU atau
injektor):
1. ECM secara terus menerus memonitor sinyal injection command (IJT) maupun sinyal
injection confirmation (IJF). DTC ini akan di-set jika ECM menilai bahwa jumlah
sinyal IJT dan sinyal IJF tidak konsisten.
Injektor hubung ke masa melalui Field Effect Transistor (FET) dan a serial resistor.
Tahanan ini menghasilkan penurunan voltase,yang dimonitor oleh EDU (injector drive
circuit), yang berhubungan dengan arus yang dialirkan
d ialirkan ke injektor. Ketika arus injektor
terlalu tinggi, penurunan voltase yang melalui tahanan melebihi level spesifikasi dan
tidak terdapat sinyal IJF untuk silinder yang dikirim ke ECM.
P0200/97 lihat kembali ke malfungsi dalam sirkuit EDU atau injektor.
Jika DTC ini di-set, ECM akan masuk ke fail-safe
fail -safe mode dan membatasi power mesin.
Fail-safe mode berlanjut hingga switch pengapian diputar ke OFF.
STRATEGI MONITOR
Sensor yang dibutuhkan Sinyal IJF dari EDU
Durasi 10 detik
Voltase baterai 11 V -
Switch pengapian ON ON
Perhitungan kesalahan injeksi* untuk semua silinder, atau untuk salah satu silinder
secara individual, mencapai jumlah yang ditentukan (mecapai 1 detik mulai mesin
dihidupkan)
*: Penambahan ketika tak terdapat sinyal IJF diiterima dari EDU meskipun ECM
mengirim sinyal IJT
WIRING DIAGRAM
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PETUNJUK:
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata
merekam kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze
frame data dapat membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau
berhenti, apakah mesin telah dipanaskan atau belum, dan data lain sewaktu
terjadi malfungsi.
124
By Wahyu Deni Irawan
Hubungan
Kondisi Spesifikasi
Tester
Tahanan standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
F5-2 - I1-4 (INJ1) Di bawah 1 Ω
F6-2 - I1-2 (INJ2) Di bawah 1 Ω
F7-2 - I1-1 (INJ3) Di bawah 1 Ω
F8-2 - I1-3 (INJ4) Di bawah 1 Ω
Voltase standar:
Hubungan Tester Kondisi Spesifikasi
I1-8 (+B) - I2-1 (GND) 9 sampai
sampai 14 V
126
By Wahyu Deni Irawan
Voltase standar:
Hubungan
Kondisi Spesifikasi
Tester
E8-24 (#1) - Betulkan bentuk gelombang
E7-7 (E1) seperti ditunjukkan
E8-23 (#2) - Betulkan bentuk gelombang
E7-7 (E1) seperti ditunjukkan
E8-22 (#3) - Betulkan bentuk gelombang
E7-7 (E1) seperti ditunjukkan
E8-21 (#4) - Betulkan bentuk gelombang
E7-7 (E1) seperti ditunjukkan
E8-25 (INJF) Betulkan bentuk gelombang
- E7-7 (E1) seperti ditunjukkan
PETUNJUK:
Variasi bentuk gelombang tergantung pada penyemprotan injektor.
PETUNJUK:
Jika mesin tak sempurna atau mendadak mati setelah dihidupkan, learned l earned value
dari ECM harus diinisialisasi.
di inisialisasi. Mesin dapat diinisialisasi melalui intelligent tester
atau dengan melakukan short circuit terminal DLC3.
Jika mesin hidup dengan normal, tidak perlu melakukan inisialiasi. Lakukan
langkah prosedur "mesin idle" di bawah hanya bila menggunakan intelegent
tester.
PERHATIAN:
128
By Wahyu Deni Irawan
f. Tekan "Next"
g. Tekan "Exit".
h. Hidupkan mesin untuk memeriksa apakah inisialisasi telah selesai. Jika mesin tidak
dapat dihidupkan, ulangi prosedur inisialisasi mulai dari awal.
i. Mesin Idle.
PERHATIAN:
PETUNJUK:
PERHATIAN:
1. Sistem common rail menggunakan bahan bakar bertekanan tinggi agar bahan bakar
lebih ekonomis dan menyediakan power mesin
m esin yang mantab, disamping getaran dan
noise mesin yang mengagumkan.
Sistem ini menyimpan bahan bakar, yang telah dimampatkan
di mampatkan dan disuplai oleh
pompa suppy, dalam common rail. Melalui penyimpanan bahan bakar bertekanan
tinggi, sistem common rail dapat menyediakan bahan bakar pada tekanan injeksi
134
By Wahyu Deni Irawan
Komponen Penjelasan
Common rail Menyimpan bahan bakar bertekanan tinggi yang dihasilkan pompa supply
Injektor Menginjeksikan bahan bakar ke ruang bakar berdasarkan sinyal dari ECM
Sensor tekanan Memonitor tekanan bahan bakar internal dari common rail dan mengirim
bahan bakar sinyal ke ECM.
Suction control Berdasarkan sinyal dari ECM, mengatur volume bahan bakar yang disuplai ke
valve common rail dan mengatur tekanan bahan bakar internal
135
By Wahyu Deni Irawan
PETUNJUK:
Tabel ini menunjukkan kombinasi DTC secara khusus untuk setiap malfungsi yang
ditemukan.
Referensi
Area Gangguan Malfungsi
ke
Tekanan bahan bakar internal terlalu tinggi (200 MPa [2,039 kgf/cm2,
P0088/78
29,007 psi] atau lebih)
Open atau short dalam sirkuit sensor tekanan bahan bakar (Output rendah
P0190/49
atau tinggi)
P0192/49 Open atau short dalam sirkuit sensor tekanan bahan bakar (Output rendah)
P0193/49 Open atau short dalam sirkuit sensor tekanan bahan bakar (Output tinggi)
maupun timing pemberian energi ke solenoid valve dalam injektor. ECM mengatur
tekanan injeksi bahan bakar dengan mengontrol suction control valve yang terdapat
Feed pump digunakan untuk memompa bahan bakar dari tangki bahan bakar ke pompa
supply.
138
By Wahyu Deni Irawan
PETUNJUK:
i. Ketika pembukaan suction control valve kecil, saluran hisap bahan bakar
dipertahankan sempit. Kerena itu pengiriman volume bahan bakar
berkurang.
ii. Volume hisapan menjadi kecil yang disebabkan saluran yang menyempit
meskipun langkah plunger tetap penuh. Perbedaan antara volume
geometris dan volume hisapan menghasilkan vakum.
iii. Pemompaan akan dimulai ketika tekanan bahan bakar menjadi lebih tinggi
dari tekanan common-rail.
iii. Pemompaan akan dimulai ketika tekanan bahan bakar menjadi lebih tinggi
dari tekanan common-rail.
140
By Wahyu Deni Irawan
PENJELASAN M-OBD
Sistem diagnosis bekerja di "normal mode" selagi kendaraan dipakai. Di normal mode, 2
pendeteksian perjalanan logis dipakai untuk memastikan pendeteksian malfungsi.
"Check mode" juga dapat gunakan oleh tekhnisi sebagai pilihan. Dalam normal mode "1
trip detection logic" dipakai untuk simulasi gejala malfungsi dan menambah kemampuan
Pada saat malfungsi pertama terdeteksi, malfungsi untuk sementara disimpan dalam
memori ECM (1st trip). Jika switch pengapian diputar ke OFF dan kemudian diputar k
kee
ON lagi, dan malfungsi yang sama terdeteksi lagi, MIL menyala (2nd trip).
Baca freeze frame data menggunakan intelligent tester. Freeze frame data
d ata merekam
kondisi mesin saat terdeteksi malfungsi. Saat troubleshooting, freeze frame data
da ta dapat
membantu menentukan apakah kendaraan telah berjalan atau berhenti, apakah mesin
telah dipanaskan atau belum, apakah rasio udara-bahan bakar gemuk atau kurus, dan
data lain sewaktu terjadi malfungsi.
PERIKSA DLC3
Simbol
Penjelasan Terminal Kondisi Kondisi Spesifikasi
(No.Terminal)
SIL (7) - SG (5) Bus "+" line Selama pemindahan Pembangkitan pulsa
PETUNJUK:
PERIKSA MIL
PETUNJUK:
MIL
b. Pada saat mesin dihidupkan, MIL akan padam. Bila MIL masih tetap menyala,
berarti sistem diagnosis telah mendeteksi malfungsi atau ketidaknormalan dalam
sistem.
143
By Wahyu Deni Irawan