Anda di halaman 1dari 15

Fenomena Alam di Indonesia Sejak Awal 2021

Hingga Sekarang

views: 48.002

Sejak awal 2021, bencana alam terus terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Bahkan,
jumlahnya mencapai ribuan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) mencatat 1.045 kejadian bencana alam sejak 1 Januari hingga 5 April 2021.
Mulai dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), erupsi gunung Merapi, banjir, gempa
bumi, kekeringan, hingga tanah longsor. Bencana alam tersebut menyebabkan
4.362.537 orang mengungsi, 337 jiwa meninggal dunia, 12.463 luka-luka dan 55 orang
hilang.
1. Longsor di Sumedang, Jawa Barat

Tingginya intensitas hujan membuat longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan


Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada 9 Januari 2021. Sedikitnya 40
orang meninggal dunia dilaporkan dalam bencana alam tersebut. Kemudian, 1.020
orang mengungsi ke sejumlah pos pengungsian dan rumah kerabat.
2. Banjir di Kalimantan Selatan

Tiga orang meninggal dunia dilaporkan dalam bencana banjir dengan ketinggian 2-3
meter di Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sunga Tengah,
dan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Kemudian, nyaris 44 ribu orang
mengungsi dalam bencana yang melanda sejak 12 Januari itu. Kerusakan ekologis
menjadi penyebab utama bencana banjir tersebut.
3. Gempa Bumi di Majene, Sulawesi Barat
Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat
pada 15 Januari 2021. Sebanyak 30 Ribu orang mengungsi, 84 orang meninggal
dunia dan lebih dari 1.000 orang mengalami luka-luka dalam bencana alam
tersebut.
4. Banjir dan Longsor di Manado

Enam orang dilaporkan meninggal dunia dalam bencana yang terjadi pada 16 Januari
2021 di Kota Manado, Sulawesi Utara ini. Curah hujan yang tinggi dan tidak stabilnya
struktur tanah menjadi penyebabnya. 12 unit rumah juga dilaporkan mengalami rusak
sedang hingga berat.

5. Banjir dan Longsor di Semarang


Lima orang dilaporkan meninggal dunia. Empat orang diantaranya dua warga di
Jomlang, Kecamatan Candisari dan dua orang warga lainnya yang meninggal akibat
tersengat listrik di Semarang Utara dan Semarang Timur. Musibah itu terjadi sejak
Sabtu 6 Februari 2021 dini hari.
6. Longsor di Nganjuk, Jawa Timur

Bencana alam itu terjadi pada Minggu 14 Februari 2021 sekitar pukul 18.30 WIB.
Sebanyak 18 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa yang terjadi di
Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk itu. Bencana alam itu juga
mengakibatkan 20 orang luka-luka.
7. Angin Puting Beliung di Demak
Bencana angin puting beliung disertai hujan deras terjadi di Desa Karangsono,
Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Selasa 23 Februari 2021. Akibatnya, 177 unit
rumah warga rusak. Kemudian, sebanyak 325 rumah warga di di Kecamatan
Sayung, Karangtengah dan Dempet, Demak, Jawa Tengah, rusak diterjang puting
beliung, pada Jumat 26 Februari 2021.
8. Banjir Bandang dan Longsor di NTT dan NTB
Sejak Minggu 4 April 2021, bencana alam angin kencang, banjir bandang, dan tanah
longsor menerpa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bencana banjir juga terjadi di
Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekitar 165 orang meninggal dunia
dalam bencana alam tersebut, 45 orang hilang. Rico Afrido Simanjuntak
9. Awan Panas dan Lava Pijar Gunung Merapi
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG)
Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan Jumat (18/6/2021) pukul 00.00
WIB - 06.00 WIB teramati dua kali awan panas guguran.

Luncuran wedus gembel itu terjadi tepatnya pukul 02.44 WIB. Saat itu tercatat di
seismogram dengan amplitudo 23 mm dan durasi 90 detik.

"Teramati 2 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000-1.400 meter mengarah ke
tenggara," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/6/2021)

10. KRI Nanggala Ternyata Ditemukan di Kawah Misterius Bawah Laut


Proses investigasi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 makin bikin
penasaran. Hasil informasi terkini, ternyata bagian dari kapal selam naas itu tergeletak
dekat dengan sebuah kawah di dasar laut pada kedalaman 838 meter.
Pasukan militer China yang dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan
kapal selam KRI Nanggala-402 menemukan kawah dengan kedalaman 10-15 meter di
dekat lokasi kapal yang tenggelam.
Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksamana Muda TNI Iwan
Isnurwanto memperkirakan bahwa kawah tersebut merupakan lokasi tenggelamnya badan
tekan. "Lokasi badan tekan secara pasti belum bisa digambarkan. Kami hanya
memperkirakan saja saat ini, mungkin khususnya ada di kawah tersebut," kata Iwan
dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (20/5).

Anda mungkin juga menyukai