Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

34 SUKU DI INDONESIA

DISUSUN OLEH :
NAMA : ANNIDA WAHIDATUN MUKARROMAH
KELAS : V-B
NO. ABSEN : 19

SD NEGERI 1 TANJUNG
PUWOKERTO
2020
34 SUKU DI INDONESIA

1. Suku Aceh dari Aceh

Suku yang mendiami Provinsi Aceh yaitu Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Melayu Tamiang,
Haloban, Devayan, Sigulai, Julu, Singkil, Aneuk Jamee, Simelue, dan Pulau.
Adapun Suku Aceh pada masa pra-modern hidup secara matrilokal dan komunal.
Mereka tinggal di pemukiman yang disebut gampong.
Persekutuan dari gampong-gampong membentuk mukim. Masa keemasan budaya
Aceh dimulai pada abad ke-16, seiring kejayaan kerajaan Islam Aceh Darussalam,
dan kemudian mencapai puncaknya pada abad ke-17.
Orang Aceh pada umumnya dikenal sebagai pemegang teguh ajaran agama Islam,
dan juga sebagai pejuang militan dalam melawan penaklukan kolonial Portugis dan
Belanda.

2. Suku Batak dari Sumatera Utara

Suku yang ada di provinsi Sumatra Utara yaitu Batak Karo, Batak Simalungun, Batak
Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-
maya.
Adapun Suku Batak merupakan sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan
beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera
Utara.
Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah Batak Toba, Batak Karo,
Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

3. Suku Minangkabau dari Sumatra Barat


Suku yang tinggal di Provinsi Sumatra Barat adalah Minangkabau, Melayu, dan
Mentawai, Tanjung Kato, Panyali, Caniago, Sikumbang, dan Gusci. Adapun Suku
Minangkabau atau disingkat Minang menganut sistem kekerabatan matrilineal, dan
identik dengan agama Islam.
Dalam percakapan awam, orang Minang seringkali disamakan sebagai orang
Padang, merujuk pada nama ibu kota provinsi Sumatera Barat Kota Padang. Namun,
mereka biasanya akan menyebut kelompoknya dengan sebutan urang awak,
bermaksud sama dengan orang Minang itu sendiri

4. Suku Akit dari Riau

Suku yang ada di Provinsi Riau yaitu Suku anak dalam, Melayu, Akit, Talang Mamak,
Hutan, Sakai, Laut, Bunoi. Adapun Suku Akit merupakan suku asli yang mendiami
wilayah Pulau Rupat tepatnya di Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis.
Suku ini telah lama mendiami pulau ini sebelum suku-suku lainnya menjadikan pulau
ini sebagai tempat tinggal.

5. Suku Sakai dari Kepulauan Riau

Suku yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Melayu, Siak, Sakai, Kubu,
Kerinci, Bajau, Batin, Penghulu. Adapun Suku Sakai menurut pendapat beberapa
ahli, merupakan percampuran antara orang Wedoid dengan orang Minangkabau
yang bermigrasi sekitar abad ke-14.

6. Suku Kerinci dari Jambi

Suku yang terdapat di Provinsi Jambi yaitu Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu,
Jambi, Kubu, dan Bajau. Adapun Suku Kerinci, namanya berasal dari bahasa Tamil,
yaitu nama bunga kurinji (Strobilanthes kunthiana) yang tumbuh di India Selatan
pada ketinggian di atas 1800 m yang mekarnya satu kali selama dua belas tahun.
Oleh karena itu Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan. Dapat dipastikan
bahwa hubungan Kerinci dengan India telah terjalin sejak lama dan nama Kerinci
sendiri diberikan oleh pedagang India Tamil.

7. Suku Musi dari Sumatra Selatan

Suku yang mendiami Provinsi Sumatra Selatan yaitu Melayu, Kikim, Semenda,
Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu,
Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau.
Adapun Suku Musi yang dikenal pula dengan Suku Sekayu merupakan merupakan
sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang berasal
dan bermukim di sepanjang tepian Sungai Musi.

8. Suku Melayu dari Bangka Belitung

Suku yang menghuni Provinsi Bangka Belitung yaitu Melayu, Jawa, Sunda , Bugis,
Banten, Banjar, Madura, Palembang, Minang, Aceh, Flores, Maluku, Manado.
Adapun Suku Melayu, namanya berasal dari Kerajaan Malayu yang pernah ada di
kawasan Sungai Batang Hari.
Dalam perkembangannya, Kerajaan Melayu akhirnya takluk dan menjadi bawahan
Kerajaan Sriwijaya.
Pemakaian istilah Melayu-pun meluas hingga ke luar Sumatera, mengikuti teritorial
imperium Sriwijaya yang berkembang hingga ke Jawa, Kalimantan, dan
Semenanjung Malaya. Jadi orang Melayu Semenanjung berasal dari Sumatera.

9. Suku Serawai dari Bengkulu


Suku yang tinggal di Provinsi Bengkulu yaitu Suku Rejang, Suku Serawai, Suku
Melayu, Suku Mukomuko, Suku Ketahun, Suku lembak, Suku Enggano, Suku
Pasemah, Suku pendatang.
Adapun Suku Serawai, sebagian besar masyarakatnya berdiam di kabupaten
Bengkulu Selatan, yakni di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Kelutum,
Manna, dan Seginim.

10. Suku Lampung dari Lampung

Suku yang ada di Provinsi Lampung yaitu Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda,
Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung, Pasemah, Jawa, Sunda, Batak, Melayu,
Lampung (Sebatin dan Pepadun).
Adapun Suku Lampung dulu merupakan bagian dari Kerajaan Sriwijaya yang
berpusat di Jambi dan menguasai sebagian wilayah Asia Tenggara termasuk
Lampung dan berjaya hingga abad ke-11.

11. Suku Betawi dari DKI Jakarta

Suku yang ada di Provinsi DKI Jakarta yaitu Betawi, Jawa, Sunda. Adapun Suku
Betawi memiliki boneka jumbo yang dikenal dengan ondel-ondel.

12. Suku Sunda dari Jawa Barat


Suku yang ada di Provinsi Jawa Barat yaitu Suku Sunda. Suku Sunda merupakan
etnis kedua terbesar di Indonesia, setelah suku Jawa. Suku Sunda yang terkenal
dengan alat musik angklung ini juga memiliki alat musik unik bernama Karinding.

13. Suku Baduy dari Banten

Suku yang ada di Provinsi Banten yaitu Baduy, Sunda, dan Banten. Adapun Suku
Baduy memiliki populasi sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan mereka merupakan
salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Selain itu mereka juga
memiliki keyakinan tabu untuk difoto, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam.

14. Suku Samin dari Jawa Tengah

Suku yang ada di Provinsi Jawa Tengah yaitu Jawa, Karimun, dan Samin. Adapun
Suku Samin merupakan masyarakat keturunan para pengikut Samin Surosentiko
yang mengajarkan sedulur sikep, yang mana mereka mengobarkan semangat
perlawanan terhadap Belanda dalam bentuk lain di luar kekerasan.
Kelompok Samin lebih suka disebut wong sikep, karena kata samin bagi mereka
mengandung makna negatif.

15. Suku Jawa dari D.I Yogyakarta


Suku yang mendiami Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Suku Jawa. Tidak
hanya di Yogyakarta, suku Jawa yang merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia
juga berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ada pula Suku Jawa yang berada di negara Suriname, Amerika Selatan karena pada
masa kolonial Belanda suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja dan kini suku Jawa
di sana dikenal sebagai Jawa Suriname.

16. Suku Madura dari Jawa Timur

Suku yang menghuni Provinsi Jawa Timur yaitu Jawa, Madura, Tengger, dan Osing.
Adapun Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia,
jumlahnya sekitar 20.179.356 juta jiwa (sensus 2014).

17. Suku Bali Aga dari Bali

Suku yang menghuni provinsi Bali yaitu Bali Aga, dan Bali Majapahit. Adapun Suku
Bali Ada salah satu subsuku bangsa Bali yang menganggap mereka sebagai
penduduk bali yang asli.

18. Suku Sasak dari Nusa Tenggara Barat


Suku yang tinggal di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu Bali, Sasak, Samawa, Mata,
Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba. Adapun Suku Sasak,
kemungkinan berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan. Dalam Kitab Negara
Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok
Sasak Mirah Adhi. Dalam tradisi lisan warga setempat kata sasak dipercaya berasal
dari kata “sa’-saq” yang artinya yang satu. Kemudian Lombok berasal dari
kata Lomboq yang artinya lurus. Maka jika digabung kata Sa’ Saq Lomboq artinya
sesuatu yang lurus.

19. Suku Bima dari Nusa Tenggara Timur

Suku yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu Sabu, Sumba, Rote, Kedang,
Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie, Kemak, Lamaholot, Sikka,
Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung, dan Flores. Adapun Suku Bima telah
mendiami Kabupaten Bima dan Koa Bima sejak kerajaan Majapahit. Suku ini memiliki
cadar khas dari sarung yang dinamai rimpu. 

20. Suku Dayak dari Kalimantan Barat


Dayak adalah salah satu suku yang berada di pulau Kalimantan. Selain Dayak, suku
lain yang mendiami Provinsi Kalimantan Barat yaitu Dayak, Kayau, Ulu Aer, Mbaluh,
Manyuke,  Melayu-Pontianak, Punau, Ngaju.
Adapun Suku Dayak sebenarnya merujuk pada penghuni pedalaman yang mendiami
Pulau Kalimantan secara keseluruhan.

21. Suku Ot Danum dari Kalimantan Tengah

Suku yang tinggal di Provinsi Kalimantan Tengah yaitu Dayak, Kapuas, Ot Danum,
Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan Katingan, Taboyan, Bukumpai. Adapun
Suku Ot Danum yang juga dikenal dengan SUku Dohoi, Malahoi, atau Uud
Danum/Uut Danum adalah kelompok etnis yang menghuni wilayah Pegunungan
Schwaner.

22. Suku Banjar dari Kalimantan Selatan

Suku yang menghuni Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Ngaju, Laut, Maanyan,
Bakumpai, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu, Banjar, dan Dayak.
Adapaun Suku Banjar berjumlah sekitar 4,1 juta jiwa. Sebanyak kurang lebih 2,7 juta
orang Banjar tinggal di Kalimantan Selatan dengan hampir separuh orang Banjar
lainnya berada di perantauan.

23. Suku Tidung dari Kalimantan Timur


Suku yang tinggal di Provinsi Kalimantan Timur yaitu Ngaju, Otdanum,
Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan Bugis, Abal, Bulungan,
Tidung, Kenyah, Berusau. Adapun Suku Tidung, semula memiliki kerajaan yang
disebut Kerajaan Tidung. Tetapi kini kerajaan Tidung telah runtuh akibat politik adu
domba penjajah Belanda.

24. Suku Bulungan dari Kalimantan Utara

Suku yang menghuni Provinsi Kalimantan Utara yaitu Bugis, Suku Jawa, Suku
Banjar, Suku Tidung, Suku Dayak, Suku Bulungan, Suku Suluk. Adapun Suku
Bulungan pada zaman dahulu merupakan Kesultanan Bulungan yan kini telah tiada
akibat tragedi Bultiken, yaitu peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh tentara
Indonesia yang dipimpin oleh Letnan B.Simatupang, atas perintah Pangdam IX
Mulawarman saat itu yaitu Brigadir Jendral Suhario terhadap para petinggi dan
keluarga kerajaan Kesultanan Bulungan, serta aksi pembakaran istana Bulungan dan
penjarahan serta perampasan harta benda milik Kesultanan Bulungan yang juga
dilakukan oleh para tentara tersebut.
25. Suku Minahasa dari Sulawesi Utara

Suku yang mendiami Provinsi Sulawesi Utara yaitu Minahasa, Bolaang Mangondow,
Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan
Obi. Adapun Suku Minahasa merupakan suku bangsa terbesar di provinsi Sulawesi
Utara.

26. Suku Toraja dari Sulawesi Barat


Suku yang terdapat di Provinsi Sulawesi Barat yaitu Mandar, Toraja, Bugis, Jawa,
Makassar. Adapun Suku Toraja tidak hanya banyak tinggal di Sulawesi Barat, tetapi
juga Sulawesi Selatan. Kata toraja berasal dari bahasa Bugis, to riaja, yang berarti
“orang yang berdiam di negeri atas”.

27. Suku Mori dari Sulawesi Tengah

Suku yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas,
Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar.
Adapun Suku Mori, wilayah otoritasnya meliputi Kabupaten Morowali bagian utara.
Salah satu tokoh Mori yang terkenal adalah Raja Mori yang bernama Marunduh, ia
terkenal dengan semboyan “Metumbah allo komba aku monsuka”.

28. Suku Buton dari Sulawesi Tenggara

Suku yang menghuni Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Mapute, Mekongga,


Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku, Buton, Muna, Wolio,
Moronene, Wononii, Kulisu, Laki, dan Bugis. Adapun Suku Buton adalah masyarakat
yang mendiami wilayah kekuasaan Kesultanan Buton. Daerah-daerah itu kini telah
menjadi beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara.

29. Suku Bugis dari Sulawesi Selatan


Suku yang tinggal di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan,
Bugis, dan Makassar. Adapun Suku Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam
suku-suku Melayu Deutero. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama
dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata “Bugis” berasal dari kata To Ugi, yang berarti
orang Bugis

30. Suku Gorontalo dari Gorontalo

Suku yang mendiami Provinsi Gorontalo yaitu Gorontalo, Atinggola, Suwawa,


Manado, Polahi. Adapun Suku Gorontalo atau Hulondalo adalah penduduk asli
provinsi Gorontalo di bagian utara pulau Sulawesi.

31. Suku Buru dari Maluku

i
Suku yang menghuni Provinsi Maluku yaitu Buru, Banda, Seram, Kei, Ambon, Rana,
Alifru, Furu-furu. Adapun Suku Buru, kelompok etnis ini kebanyakan tinggal di pulau
Buru. Mereka juga menyebut diri gebfuka atau gebemliar yang secara harfiah berarti
“orang dunia” atau “orang tanah”.

32. Suku Togutil dari Maluku Utara


Suku yang tinggal di Provinsi Maluku Utara yaitu Halmahera, Obi, Morotai, Ternate,
Bacan, Module, Pagu, Makian Barat, Kao, Buli, Patani. Adapun Suku Togutil (atau
dikenal juga sebagai Suku Tobelo Dalam) adalah kelompok/komunitas etnis yang
hidup di hutan-hutan secara nomaden di sekitar hutan Totodoku, Tukur-Tukur,
Lolobata, Kobekulo dan Buli yang termasuk dalam Taman Nasional Aketajawe-
Lolobata, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara. Orang Togutil sendiri tak ingin
disebut “Togutil” karena Togutil bermakna konotatif yang artinya “terbelakang”.

33. Suku Dani dari Papua Barat

Suku yang ada di Provinsi Papua Barat yaitu Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan
Sentan. Adapun Suku Dani dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai petani yang
terampil dan telah menggunakan alat/perkakas yang seperti kapak batu, pisau yang
dibuat dari tulang binatang, bambu dan juga tombak yang dibuat menggunakan kayu
galian yang terkenal sangat kuat dan berat.

34. Suku Asmat dari Papua

Suku yang mendiami Provinsi Papua yaitu Sentani, Dani, Amungme, Nimboran,
Jagai, Asmat, dan Tobati. Adapun Suku Papua Asmat dikenal dengan hasil ukiran
kayunya yang unik.
Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan
mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu
sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual.
Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman
yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.

Anda mungkin juga menyukai