Anda di halaman 1dari 13

JURNAL ADMINISTRASI BISNIS

Vol. X, No. 2, Juli 2013 2982


Hal. 2982 - 2994

BUDAYA ORGANISASI, PENCIPTAAN NILAI,


DAN KINERJA ORGANISASI

Bambang Hermanto1)
Universitas Padjadjaran
e-mail: bhermanto@unpad.ac.id

Rusdin2)
Universitas Padjadjaran
e-mail: rusdin@unpad.ac.id

ABSTRAK
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan organisasi dalam bentuk badan
usaha, berperan penting dalam menopang peningkatan perekonomian Indonesia,
memberikan sumbangan pendapatan nasional dan penerimaan Negara pada khususnya.
Peran strategis sebagai pelaksana pelayanan publik, penyeimbang kekuatan swasta besar,
dan turut membantu pengembangan usaha kecil/koperasi. BUMN juga merupakan salah satu
sumber penerimaan negara yang signifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, dividen dan
hasil privatisasi. Implementasi peran BUMN tersebut diwujudkan dalam kegiatan usaha pada
hampir seluruh sektor perekonomian. Namun, pada kenyataannya hingga saat ini BUMN
masih sulit untuk mewujudkan perannya sesuai dengan harapan. Upaya untuk
meningkatkan efisiensi, produktivitas dan profitabilitas BUMN telah dilakukan Pemerintah,
namun masih belum memberikan hasil yang optimal. Penelitian ini mengungkap keterkaitan
budaya organisasi, penciptaan nilai dan kinerja organisasi BUMN. Metode Survei dilakukan
terhadap 355 orang manajer menengah pada 102 dari 141 BUMN yang mayoritas dimilik
sahamnya oleh Pemerintah, dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data
menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
budaya organisasi, penciptaan nilai, dan kinerja organisasi menunjukkan kondisi yang baik,
namun belum optimal. Budaya Organisasi dan Penciptaan Nilai secara simultan berpengaruh
terhadap Kinerja organisasi. Kinerja organisasi diukur dengan memperhatikan kinerja
keuangan, kinerja operasional, dan kinerja administrasi.

Kata kunci: Budaya organisasi, penciptaan nilai, kinerja keuangan, kinerja


operasional, kinerja administrasi

1)
Dosen Tetap Program Studi Administrasi Bisnis, Universitas Padjadjaran
2)
Dosen Tetap Program Studi Administrasi Bisnis, Universitas Padjadjaran

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2983
Hal. 2982 - 2994

PENDAHULUAN
BUMN merupakan badan usaha yang kehutanan, manufaktur, pertambang-
menjadi komponen penting dalam an, keuangan, pos dan telekomunikasi,
menopang peningkatan perekonomian transportasi, listrik, industri dan
Indonesia, karena salah satu tujuan perdagangan, serta konstruksi (UU No
BUMN dibentuk adalah memberikan 17, 2003; UU No.19, 2003).
sumbangan bagi perkembangan Kenyataan di lapangan
perekonomian nasio-nal pada menunjukkan rendahnya kinerja
umumnya dan penerimaan Negara BUMN yang dapat dilihat dari aspek
pada khususnya dan menye- kinerja keuangan BUMN, kinerja
lenggarakan kemanfaatan umum operasional BUMN, serta kinerja
berupa penyediaan barang dan/atau adminnistrasi BUMN. Rendahnya
jasa yang bermutu tinggi dan memadai kinerja BUMN tersebut disebabkan
bagi pemenuhan hajat hidup orang oleh ketidakefektifan hak otonomi
banyak, menjadi perintis kegiatan- BUMN dalam mengelola
kegiatan usaha yang belum dapat organisasinya. Secara individual
dilaksanakan oleh sektor swasta dan banyak orang BUMN berjiwa
koperasi, turut aktif memberikan professional, karena tidak ditunjang
bimbingan dan bantuan kepada dengan sistem dan otonomi yang baik,
pengusaha golongan ekonomi lemah, akhirnya BUMN tidak dapat diandalkan
koperasi, dan masyarakat (Pasal 2 UU untuk berperan secara optimal juga
No.19, 2003). kurangnya perhatian untuk BUMN
BUMN juga merupakan salah dalam mengembangkan kapasitas
satu sumber penerimaan negara yang Human Capital sebagai pengelola
signifikan dalam bentuk berbagai jenis BUMN. Selain itu budaya kreatifitas
pajak, dividen dan hasil privatisasi. BUMN dalam pengambilan keputusan
Oleh karenanya BUMN memiliki peran sebagai pembentukkan budaya
strategis sebagai pelaksana pelayanan organisasi dirasa masih lemah.
publik, penyeimbang kekuatan- Dewasa ini dampak globalisasi
kekuatan swasta besar, dan turut adalah adanya persaingan bisnis.
membantu pengembangan usaha Berkaitan dengan kondisi diatas,
kecil/koperasi. apabila rendahnya kinerja BUMN
Peran BUMN tersebut belum juga diperbaiki, maka harapan
diwujudkan dalam kegiatan usaha akan pentingnya peran yang
pada hampir seluruh sektor dibebankan pada BUMN tidak akan
perekonomian, seperti sektor dapat dicapai atau dilaksanakan.
pertanian, perikanan, perkebunan, Upaya untuk memperbaiki kinerja /

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2983
2984
Hal. 2982 - 2994

kesehatan BUMN memerlukan bertanggung jawab untuk memberikan


pengetahuan tentang faktor-faktor kontribusi terhadap kinerja organisasi
yang mempengaruhi kinerja. (Alfeis, 2008:44-54). Di sisi lain budaya
organisasi yang memperkuat
Merujuk pada hasil studi
semangat kreativitas dan inovasi
pendahuluan maka pokok-pokok
dalam penciptaan nilai dan mengarah
permasalahan yang terungkap bertitik
pada perubahan iklim yang baik yang
tolak pada iklim organisasi yang masih
selanjutnya berdampak kepada kinerja
belum menunjukkan sikap pelayanan
organisasi (Javidan, 2004; Hill dan
yang optimal, inovasi dan
Stewart, 2007). Selanjutnya budaya
produktivitas, kualitas SDM dan
organisasi partisipatif juga
perhatian terhadap kualitas
meningkatkan kinerja perusahaan
penugasan. Jika dikaitkan dengan
dalam jangka panjang (Dorfman, 2004;
konsep budaya organisasi maka hal-hal
Allen dan Wright, 2007).
tersebut erat kaitannya dengan nilai-
Penelitian ini berusaha
nilai budaya organisasi. Budaya
mengungkap keterkaitan budaya
organisasi merujuk pada sistem
organisasi dan penciptaan nilai yang
pemaknaan oleh anggota organisasi
diduga kuat berpengauh terhadap
yang berbeda dari satu organisasi
kinerja organisasi BUMN. Penelitian ini
dengan organisasi yang lain.
diharapkan dapat bermanfaat bukan
Hasil kajian lain terkait
saja bagi pengembangan ilmu
karakteristik budaya organisasi
pengetahuan khususnya perilaku
menunjukkan bahwa budaya
organisasi, namun juga akan
perusahaan yang positif memberikan
bermanfaat bagi organisasi dalam
lingkungan kerja yang baik sehingga
menginventarisir alternatif penigkatan
berdampak kepada kepuasan yang
kinerja organisasi dengan mempelajari
selanjutnya kepuasan merupakan
budaya organisasi dan penciptaan
motivator sehingga karyawan
nilai.

KAJIAN PUSTAKA
Budaya Organisasi dan dipelajari. Kondisi tersebut juga
Secara umum, budaya berlaku dalam suatu organisasi.
mempenga-ruhi perilaku individu. Bagaimana pegawai berperilaku dan
Budaya menuntut individu untuk dan apa yang seharusnya mereka lakukan.
memberi petunjuk pada mereka Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh
mengenai apa saja yang harus diikuti budaya yang dianut oleh organisasi

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2985
2983
Hal. 2982 - 2994

tersebut, atau diistilahkan sebagai organisasi itu dari lainnya (Robbin dan
budaya organisasi (Newstroom dan Judge (2009).
Davis, 2002; Jaques dalam Rollinson Terdapat 4 (empat) komponen
(2002; Gibson, et.al., 2003; Schein, yang merupakan budaya korporat,
2004). yaitu (1) Integritas, (2)
Budaya Organisasi merupakan Profesionalisme, (3) Keteladanan, (4)
gaya dan cara hidup dari suatu Penghargaan pada sumber daya
organisasi yang merupakan manusia, yaitu merekrut,
pencerminan dari nilai-nilai atau mengembangkan dan mempertahan-
kepercayaan yang selama ini dianut kan sumber daya manusia yang
oleh seluruh anggota organisasi. berkualitas, sekaligus memperlakukan
Sedangkan Budaya organisasi adalah karyawan berdasarkan kepercayaan,
pola kepercayaan, nilai, ritual, mithos keterbukaan, keadilan dan saling
para anggota suatu organisasi, yang menghargai, mengembangkan sikap
mempengaruhi perilaku semua kerja sama dan kemitraan,
individu dan kelompok di dalam memberikan penghargaan berdasar-
organisasi (Hill dan Jones, 2001; kan hasil kerja individu dan kelompok
Cameron, 2006). (Zwell,2000; Dorfman, 2004; Denison
Budaya organisasi sesung- dan Schlue, 2004).
guhnya tumbuh karena diciptakan dan Kaitannya dengan kinerja
dikembangkan oleh individu-individu perusahaan, selanjutnya Denison
yang bekerja dalam suatu organisasi, (2004) mengemukakan bahwa ada
dan diterima sebagai nilai-nilai yang empat prinsip integrative mengenai
harus dipertahankan dan diturunkan hubungan timbal balik antara budaya
kepada setiap anggota baru. Budaya organisasi dan efektivitas kinerja
organisasi akan menumbuhkan perusahaan. Keempat prinsip ini diberi
identitas dalam diri setiap anggotanya, nama empat sifat utama (main cultural
dan keterikatan terhadap organisasi traits) yang mencakup keterlibatan
tersebut, karena kesamaan nilai yang (Involvement), Konsistensi (consis-
tertanam akan memudahkan setiap tency), adaptabilitas (adapta-bility)
anggota organisasi untuk memahami dan misi (mission).
dan menghayati setiap peristiwa dan
kegiatan yang dilakukan oleh Penciptaan Nilai
organisasi. (Luthans, 2006). Budaya Penciptaan nilai pelanggan
organisasi sebagai suatu sistem makna fokus-nya pada pelanggan (customer
yang dianut bersama oleh anggota- focus), kompetensi intinya pada
anggota organisasi yang membedakan business domain, dan collaborative
networknya pada business partners.

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2984
2986
Hal. 2982 - 2994

Artinya suatu perusahaan dapat Kinerja Organisasi


menciptakan nilai pelanggan apabila Kinerja organisasi adalah
sudah mampu selalu fokus pada kinerja para individu dalam organisasi
pelanggan, memiliki kompetensi inti, dalam melaksanakan kegiatan
dan memiliki partner-partner bisnis manajerial, seperti perencanaan,
dalam jaringan kolaborasinya Kotler investigasi, koordinasi, supervisi,
dan Keller (2009). pengaturan staf, negoisasi dan
Inti penciptaan nilai (value representasi (Mahoney, et al., 1963).
creation) adalah upaya untuk Dalam perspektif perilaku,
menciptakan “penawaran baru” (new strategi membutuhkan sikap dan
offer) kepada pasar. New offer terdiri perilaku yang unik agar kinerja menjadi
dari : core offer, expected features, efektif. Variabel orientasi etika diduga
added features, dan symbolic features. mempunyai keterkaitan terhadap
Core features merupakan produk kinerja perusahaan. Terbukti dengan
utama yang ditawarkan perusahaan hasil penelitian Frooman (1994) yang
kepada pasar sebagai potential menemukan tindakan tidak etis
exchange. Expected features adalah mempengaruhi turunnya harga barang
features/jasa tambahan yang diberikan yang mengakibatkan turunnya
ekstra oleh perusahaan kepada penjualan. Kinerja dapat diartikan
pelanggannya yang secara prinsip tidak sebagai prestasi kerja (Koetin, 1994).
diharapkan oleh pelanggan tersebut. Sedangkan untuk mengetahui
Added features ini bisa dimanfaatkan Tingkat Kinerja BUMN, dilakukan
perusahaan untuk membedakan dengan mengacu pada Kepmen BUMN
produk yang ditawarkan dengan No. Kep-100/MBU/2002, tgl 4 Juni
produk milik pesaing. Sedangkan 2002 tentang Penilaian Tingkat
symbolic features adalah upaya untuk Kesehatan BUMN. Tingkat kesehatan
memberikan emotional benefit kepada BUMN ditetapkan berdasarkan
pelanggannya, seperti misalnya : brand penilaian terhadap kinerja perusahaan
name, country of origin, status untuk tahun buku yang bersangkutan
symbolic, perasaan bangga sebagai yang meliputi: (1) Aspek Keuangan; (2)
anggota komunias/kelompok sosial Aspek Operasional; dan (3) Aspek
tertentu (Furell, 2001; Bryant, Jones, Administrasi.
dan Widener, 2004).

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2983
2987
Hal. 2982 - 2994

METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini Culture; dan (4) the adhocracy culture,
mengguna-kan metode survei dengan yang dikembangkan dari Cameron
pendekatan kuantitatif. Unit analisis (2006) dengan merujuk pada
dilakukan terhadap 102 dari 141 pandangan Schein (1985), Swell
BUMN, sedangkan unit obsevasi (2000), Dickson, BeShares dan Gupta
sekaligus menjadi responden (2004), Luthans (2006),; Kreitner dan
penelitian meliputi 355 orang Kinicki (2007); Robbin dan Judge
manajer manengah. Teknik (2009), dan Aydin & Ceylan (2009).
pengumpulan data dilakukan dengan Penciptaan Nilai (Value
teknik komunikasi tidak langsung Creation) sebagai variabel eksogen
dengan instrumen berupa Kuesioner kedua selanjutnya dilambangkan
dan Pedoman Studi dokumentasi. dengan PN. merupakan kemampuan
Teknik analisis data menggunakan perusahaan untuk memberikan
Structural Equation Modeling (SEM). manfaat baru bagi konsumen, dengan
Variabel yang dikaji dalam mempergunakan keunggulan inti
penelitian ini, yaitu: perusahaan sebagai alternatif untuk
Budaya Organisasi, sebagai fokus pada pelanggan, domain bisnis,
variabel eksogen pertama selanjutnya dan jaringan partner bisnis (Gale,
dilambangkan dengan BO, merupakan 1994; Rust, dkk, 1995; Best, 2004,
seperangkat asumsi, pemahaman, Feeney dan Rossi, 2007; Bishop, 2008;
kepercayaan, nilai, ritual dan mitos Kotler dan Keller, 2009).
anggota organisasi yang Kinerja Organisasi, sebagai
mempengaruhi individu dalam variabel endogen dilambangkan
organisasi dan dapat membantu dengan KO, merupakan sesuatu yang
pekerjaan untuk memberikan dihasilkan entitas dalam periode
tanggapan atas ketidakpastian yang tertentu dengan memperhatikan
tidak dapat dihindari dalam aspek keuangan, aspek operasional,
penyelesaian pekerjaan. Selajutnya dan aspek administrasi (Nanni, et al,
budaya organisasi juga merupakan 1992; Kaplan dan Norton, 1996; Neely,
kepribadian organisasi dan apa yang Adams, dan Kennerly, 2000; Atkinson,
diyakini oleh anggota organisasi. et al, 2001; Kepmen, 2002,
Budaya organisasi diukur dengan Bertoneche dan Knigth, 2002; Grote,
menggunakan sejumlah indikator yang 2002; Carton dan Hofer, 2006), yang
dikelompokkan menjadi dimensi- mecakup:
dimensi, yaitu: (1) the hierarchy cultur; 1. Aspek Keuangan, indikator yang
(2) the market culture; (3) the clan dinilai, yaitu: (a) Imbalan kepada

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2983
2988
Hal. 2982 - 2994

pemegang saham (ROE), (b) operasi sesuai dengan visi dan misi
Imbalan Investasi (ROI), (c) Rasio perusahaan. Indikator aspek
Kas, (d) Rasio Lancar, (e) Collection operasional yang digunakan untuk
Periods, (f) Perputaran persediaan, penilaian tingkat kesehatan setiap
(g) Perputaran total asset dan (h) tahunnya minimal 2 (dua) indikator
Rasio modal sendiri terhadap total dan maksimal 5 (lima) indikator.
aktiva. 3. Aspek Administrasi, indikator yang
2. Aspek Operasional, indikator yang dinilai mencakup: (a) Laporan
dinilai meliputi unsur-unsur kegiatan Perhitungan Tahunan; (b) Rancangan
yang dianggap paling dominan dalam RKAP; (c) Laporan Periodik; dan (d)
rangka menunjang keberhasilan Kinerja PUKK

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Upaya pembentukan budaya Berdasarkan gambar diatas,
organisasi (The Effort to Build The dari keempat aspek pembentukkan
Organizational Culture) mencapai rata- budaya organisasi, budaya hirarki
rata 69,85% dari skor idealnya, menempati persentase tertinggi
gambaran upaya pembentukan sebesar 76.01% dari skor idealnya,
budaya organisasi pada BUMN secara sedangkan persentase terendah yaitu
keseluruhan, termasuk kategori tinggi. budaya klam dengan capaian
Artinya upaya pembentukan budaya presentase sebesar 67.22%.
organisasi pada BUMN telah berjalan Selanjutnya penciptaan nilai (Value
secara baik. Uraian terkait gambaran Creation) mencapai rata-rata 68,55%
budaya organisasi sebagai berikut: dari skor idealnya, yang artinya berada
kategori tinggi. Berikut diagram
presentase dari variabel penciptaan
78.00%
76.00% nilai:
74.00%
72.00%
70.00% 76.01%
68.00%
66.00% 67.84%67.22%68.70% 100%
64.00%
62.00% 70.69 68.50
50% 66.53
% % %
0%

Gambar 1. Gambar 2.
Variabel Budaya Organisasi Variabel Penciptaan Nilai

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2983
2989
Hal. 2982 - 2994

Berdasarkan gambar diatas, idealnya. Sedangkan nilai terendah


menunjukkan bahwa dari tiga aspek ditunjukkan oleh aspek administrasi
variabel penciptaan nilai, fokus sebesar 63.77% dari skor idealnya.
pelanggan merupakan aspek dengan Budaya organisasi, penciptaan
capaian presentase tertinggi yaitu nilai, dan kinerja organisasi BUMN di
sebesar 70.69% dari skor idealnya, Indonesia menunjukkan kategori
sedangkan presentase terendah yaitu tinggi, dengan skor rata-rata di atas
jaringan partner bisnis dengan capaian 60% dari skor idealnya. Namun dari
presentase sebesar 66.53% dari skor keempat variabel tersebut, nilai rata-
idealnya. rata tertinggi yaitu upaya
Variabel selanjutnya yaitu pembentukkan budaya organisasi
kinerja perusahaan mencapai rata-rata sebesar 69.85%, sedangkan variabel
68,82% dari skor idealnya. Uraian dengan nilai rata-rata terendah yaitu
terkait aspek dari variabel kinerja penciptaan nilai dengan nilai sebesar
perusahaan disajikan dalam diagram 68.55% dari skor idealnya.
berikut: Model struktural yang
menggam-barkan hubungan pengaruh
Aspek Administrasi 63.77% variabel BO dan PN terhadap KO yang
Aspek Operasional
dinyatakan dalam hipotesis ”budaya
68.06%
organisasi dan penciptaan nilai
Aspek Keuangan 71.74%
berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan”.
Gambar 3. Berdasarkan hasil pengolahan
Variabel Kinerja Organisasi data dengan bantuan jasa kompyter
dengan program LISREL diperoleh hasil
Berdasarkan gambar 3, dari pengujian hipotesis seperti terlihat
aspek keuangan memiliki nilai rata-rata pada Tabel berikut:
tertinggi sebesar 71.74% dari skor
Tabel 1
Pengaruh BO dan PN terhadap KO
F Change
R Square
Koefisien R p-Value & Ket
(R2)
t Hitung
BO & PN  KO = .684 .000 103,699 .468 H0 Reject
BO  KO = .436 .000 4.359 .119 H0 Reject
PN  KO = .268 .000 2.673 .072 H0 Reject
Sumber: Data diolaha penulis (2012)

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2983
2990
Hal. 2982 - 2994

Budaya Organisasi (BO) dan Organisasi (KO). Hasil analisisnya


Penciptaan Nilai (PN) terhadap Kinerja ditunjukkan dalam Gambar berikut:

.532
BO
.436

.880
KO

.268

PN

Chi-Square=219.19, p-value=.000, RMSEA=.123

Gambar 4.
Model Struktural yang Menggambarkan Keterkaitan
antar Variabel BO dan PN terhadap KO

Budaya Organisasi (BO) secara yaitu sebesar 0,532 atau 53,2% selain
parsial berpengaruh terhadap Kinerja budaya organisasi dan penciptaan nilai
Organisasi (KO) dengan nilai koefisien yang berpengaruh terhadap kinerja
korelasi sebesar (0,436)2 atau 0,119 Organisasi.
atau 11,9%. Sedangkan Penciptaan Dengan demikian, dapat
Nilai (PN) secara parsial berpengaruh dikatakan bahwa Budaya Organisasi
positif dan signifikan terhadap Kinerja (BO) dan Penciptaan Nilai (PN)
Organisasi (KO) dengan nilai koefisien berpengaruh positif dan signifikan
korelasi sebesar (0,268)2 atau 0,072 terhadap Kinerja Organisasi (KO) baik
atau 7,2%. Selanjutnya ada faktor lain secara parsial dan secara simultan.

KO = 0,436BO + 0,268PN + 0,532


Hasil penelitian ini penciptaan nilai terhadap kinerja
memperkuat konsep tentang organisasi, yaitu bahwa baik dalam
pengaruh budaya organisasi dan budaya organisasi maupun penciptaan

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2983
2991
Hal. 2982 - 2994

nilai harus mengarah untuk perbaikan (2008) yang menunjukkan karakteristik


kinerja organisasi yang sesuai dengan budaya organisasi yang positif
kebutuhan dan kondisi BUMN saat ini. memberikan lingkungan kerja yang
Hal ini merupakan tindak lanjut dari baik sehingga berdampak kepada
temuan penelitian ini. kepuasan yang selanjutnya kepuasan
Hasil yang telah diuraikan merupakan motivator bagi karyawan
tersebut menunjukkan terdapat bertanggung jawab untuk memberikan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kontribusi terhadap kinerja organisasi.
Kinerja Perusahaan di luar UPBO dan Hasil penelitian ini juga sejalan kajian
PN yang ditunjukkan dengan error Hill and Stewart (2007) dan Allen and
varians 31,6%. Faktor lain tersebut Wright (2007) bahwa budaya
diduga adalah campur tangan organisasi yang memperkuat
pemerintah dan kebijakan dengan semangat kewirausahaan dapat
tujuan tertentu. merupakan iklim yang baik yang
Hasil penelitian ini selanjutnya berdampak kepada kinerja
mendukung hasil penelitian Alfeis organisasi.

REFERENSI
Alfeis, Hofer., 2008. Knowledge Mana- Technological
gement Solutions for the Entrepreneurship and Firm
Leaving Expert Issues. Journal Performance: Testing A Model
of Knowledge Management, On Manufacturing Firms.
Vol. 12, No. 4, pp. 44-54. Technovation. Vol. 28. p 257-
265
Allen, M.R., and Wright, P., 2007.
Strategic Management and Barney, Jay B., and Deleyn N. Clark.
HRM in the Oxford Handbook 2007. Resource-Based Theory:
of Human Resource Creating and Sustaining
Management, Boxall, P., Competitive Advantage. New
Purcell, J., and Wright, P. (eds.), York: Oxford University Press.
Oxford: OxfordUniversityPress Baron, Robert A., and Gerald
Andre´ A. de Waal. 2007. The Greenberg. 2000. Behavior in
Characteristics of a High Organization: Understanding
Performance Organization. and Managing the Human Side
Journal Business Strategy of Work. 3th ed. Boston : Allyn
Series. Vol. 8 Num. 3, pp. 179- and Bacon.
185, Q Emerald Group Behrman, Robert., 2007. Structure and
Publishing Limited, ISSN 1751- Effectiveness of Intelligence
5637. Organization, Working Paper.
Antoncic, Bostjan and Igor Prodan. Carnagie Mellon University,
2008. Alliances, Corporate Pittsburg.

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2992
2983
Hal. 2982 - 2994

Bertoneche, Marc and Rory Knight, Cultural Requirement in a


2001. Financial Performance. Global Competitive Environ-
Oxford: Butterworth-Heine- ment. The Journal of American
mann Finance. Academy of Business,
Cambridge, Vol. 16., Num. 1.
Best, Roger J., 2004. Market-Based
Management: Strategies For Chen, Yao and Joe Zhu., 2004.
Growing Customer Value and Measuring Information
Profitability. Third 3Edition. Technology's Indirect Impact
Prentice Hall: Upper Saddle on Firm Performance.
River, New Jersey. Information Technology and
Management; Vol. 5, p. 1-2.
Bryant, Lisa., Denise A Jones, dan Sally
K. Widener, 2004. Managing Cravens, David W and Nigel. F Piercy.
Value Creation within the Firm: 2009. Strategic Marketing. 9th
An Examination of Multiple Edition. New York: Mc Graw-
Performance Measures. Hill.
Journal of Management Davila, Tony, Mar J. Epstein, dan
Accounting Research. Robert Shelton., 2006. Profit
Çakar N.D. and Erturk, A., 2010. Making Innovation. New
Comparing Innovation Jersey: Warton School
Capability of Small and Publishing
Medium-Sized Enterprises: Davis, Keith, dan Newstrom, John W.,
Examining Effects of 2003. Organizational Behavior,
Organizational Culture and McGraw-Hill Book Company,
Empowerement. Journal of Inc.
Small Business Management.,
pp 325-359). Ferrel, O.C., 2006. Marketing Strategy.
4th Edition. Canada: Thomson
Cameron, Kim S., dan Robert E. Quinn. South-Western.
2006. Diagnosing And
Changing Organizational Fuller N.D. 2001. Value Creation:
Culture: Based On The Theory and Practice. Value
Competing Values Framework. Incorporated.
Revised Edition. USA: Jossey- Gera, Surendra dan Wulong Gu., 2004.
bass The Effect Of Organizational
Carton, Robert B., and Charles W. Innovation And Information
Hofer, 2006. Measuring Technology On Firm
Organizational Performance. Performance. International
USA-Massachustts: Edward Productivity Monitor, No. 9.
Elgar Publishing Limited. Fall.
Chalboub, Michel Soto 2010. Gibson, James L.; Ivancevich, John M.
Innovation Management and Donelly; and James, H. Jr.,
Thought Leadership – A 1994, “Organizational:

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2984
2993
Hal. 2982 - 2994

Behavior, Structure, Process”, International, Inc. A Division of


IRWIN, USA. Simon & Scuster.
Greenberg, J dan R.A. Baron. 2004. Kraemer, Kenneth L. , Jennifer Gibbs
Behavior in Organization. 4th and Jason Dedrick 2002.
edition. Boston: Allyn and Impacts of Globalization on E-
Bacon. Commerce Adoption and Firm
Performance: A Cross-Country
Hill, R., and Stewart, J. 2007.
Investigation, Center for
Management Development:
Research on Information
Perspectives from Research
Technology and Organizations
and Practice, London:
pUniversity of California.
Routledge
Kreitner, Robert, and Anggelo Kinicki.
Ireland, Duane. R., Robert E.
2007. Organization Behavior.
Hoskisson, and Michael A. Hitt,
2011. The Management of 7th Edition, New York; McGraw-
Hall Inc.
Strategy: Concept and Cases.
9th Edition. Australia: South- Lu, J.W. and Beamish, P.W. 2004,
Western. ‘‘International diversification
and firm performance: the S-
Jensen, 2001. Antecedents and
curve hypothesis’’, Academy of
Consequences of Consumer
Management Journal, Vol. 47,
Value Assessment; Implication
pp. 598-609.
For Marketing Strategy And
Future Research. Journal of Luthans, Fred, 2006. Organizational
Retailing and Consumer Behavior 10th Edition, New
Services, Vol. 8 No. 6, pp 299- York, McGraw-Hill
310. International Editions.
Javidan, Mansour 2004. Performance Mzoughi, Nabil and Mohamed Skander
Orientation: in Organzation Ghachem. 2008. Impact of
Ledership: Literature Review, Supply Chain Management and
Theoretical Rationale, and ERP on Organizational
Globe Project Goal. Perfomance and Competitive
Advantage : Case of Tunisian
Kementerian BUMN, (2002). Kepmen
Companies. Journal of Global
No. Kep-100/MBU/2002
Information Technology
tentang Penilaian Kesehatan
Management. Vol. 1, Num.3.
BUMN. Jakarta: Kementerian
BUMN. Neely, Andy, Chris Adams, and Mike
Kennerly. 2002. The
Kotler, Philip and Kevon Lene Keller,
Performance Prism: The
2009, Marketing Management:
Scorecard for Measuring and
Analysis, Planning, Implemen-
Managing Business Success.
tation, and Control, Englewood
London:Prentice Hall.
Cliffs: Prentice Hall

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia


JURNAL ADMINISTRASI BISNIS
Vol. X, No. 2, Juli 2013 2994
2985
Hal. 2982 - 2994

Olavarrieta, Sergio and Roberto


Friedmann. 2008. Market
orientation, knowledge-related
resources and firm
performance. Journal of
Business Research. Vol. 61., p.
623–630.
Pandelica, Amalia and Bianca Dabu,
2010. Pilot Study Regarding
Organizational Culture
Dominant Values. The Business
Review, Cambridge, Vol. 14,
Num. 2, Summer.
Robbins, Stephen P, and Timoty A.
Judge., 2009. Organizational
Behavior, 13th Edition, New
Jersey : Prentice-Hall
International Inc.
Silva, Rui Vinhas Da dan Sharifah
Faridah Syed Alwi. 2006.
Corporate Brand Images: Do
They Differ?. Corporate
Reputation Review, Vol. 10,
Num. 4, p. 217–244.
Voss, Glenn B. and Zannie G.Voss,
2000. Strategic Orientation and
Firm Performance in an Artistic
Environment" Journal of
Marketing, Vol 64, pp. 67-83.
Walker, O.C., H. W. Boyd and J. C.
Lawrenche, 2003. Marketing
Strategy: A Decision – Focus
Approach. 4th Boston:
Irwin/McGraw Hill.
Wheelen, Thomas L., and J David
Huner, 2010. Strategic
Management and Business
Policy, 12th Edition. New
Jersey: Printice Hall.

Universitas Padjadjaran, Bandung - Indoensia

Anda mungkin juga menyukai