PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masyarakat.2
yang bagus.3
perusahaan.
(imbalan).
atau perusahaan.
pemberian insentif.
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Bengkulu.
E. Kegunaan Penelitian
Syariah.
selanjutnya.
1. Bagi Peneliti
2. Pada Perusahaan
F. Penelitian Terdahulu
BAB II
A. Insentif
balas jasa yang diterima oleh seorang karyawan dari perusahaannya sebagai
akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan. Dalam
suatu organisasi harus secara efektif dan adil dalam memberikan Insentif
Meskipun dalam praktiknya kinerja seseorang itu berbeda beda antara satu
dengan yang lainnya, namun Insentif yang diberikan dengan bentuk uang atau
Kotler Insentif adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan
uang yang di berikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa mereka
balas jasa yang diterima seorang karyawan dari perusahaannya sebagai akibat
dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan. Kalau menurut
Kotler bahwa Insentif adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau
bukan uang yang di berikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa
(2009: 125), Insentif adalah setiap imbalan yang diberikan kepada karyawan
Dari pengertian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa balas jasa
tidak hanya berupa uang tetapi juga berupa bukan uang seperti, fasilitas
bentuk jasa tersebut diberikan kepada para pegawai oleh perusahaan secara
tetap. Insentif tidak sama dengan upah, meskipun upah merupakan bagian
dari Insentif dan mungkin upah tesebut merupakan bagian dari balas jasa yang
paling besar.9
menjadi pegawai, selain itu Insentif memiliki pengaruh yang besar terhadap
semangat dan kegairahan kerja para pegawai. Dengan demikian, maka setiap
tepat dan adil. Penetapan Insentif minimum ini sangatlah penting, sebab bila
1. Insentif finansial,
langsung.
a) Insentif langsung
langsung:
gaji merupakan suatu balas jasa berupa uang yang diberikan oleh
mereka capai dan besarnya gaji itu tetap tidak berubah sesuai
2. Insentif
pensiun.
pekerjaan itu sendiri dan lingkungan psikologis dan fisik dimana orang
padanya.
Untuk lebih jelas mengenai Insentif finansial dan Insentif non finansial
Simamora
13 Schiffman, Leon. Kanuk, Leslie Lazar, Perilaku Konsumen, Edisi ketujuh. (Jakarta: PT
Index puri Media Kembangan, 2008) h. 9
15
pemerintah akan mengharapkan balas jasa berupa uang atau barang. Insentif
yang layak merupakan pendorong bagi pegawai supaya bekerja lebih giat serta
moneter. Hal ini tidak hanya merupakan salah satu tugas yang paling rumit,
tetapi juga yang paling penting, baik bagi organisasi maupun karyawan.
perusahaan. Maka dengan adanya dampak positif ini tentu akan memberikan
kreativitas kerja yang tinggi oleh para pegawai dalam melaksanakan kegiatan
mencapai prestasi yang tinggi dalam bekerja dan Untuk mengikat pegawai
14 Schiffman, Leon. Kanuk, Leslie Lazar, Perilaku Konsumen, Edisi ketujuh. (Jakarta: PT
Index puri Media Kembangan, 2008) h. 9
16
mempunyai dasar yang logis dan dapat dipertahankan, hal ini mencakup
Sistem imbalan atau Insentif yang efektif menurut Siagian dibagi menjadi
organisasi.
15 Schiffman, Leon. Kanuk, Leslie Lazar, Perilaku Konsumen, Edisi ketujuh. (Jakarta: PT
Index puri Media Kembangan, 2008) h. 9
16 Engel, dkk, Perilaku Konsumen, Jilid 1, (Jakarta: Binarupa Aksara) 1994, h. 44
17
adalah suatu sistem pemberian balas jasa kepada para pegawai dengan
terhadap jenis dan hasil kerja yang telah dikerjakan oleh pegawai tersebut.
Pemberian Insentif agar terasa adil dan baik, maka lakukan tahapan
kemampuannya menurun.
secara tetap.
Sistem upah ini akan mendorong orang orang akan lebih setia pada
Sistem upah ini cenderung meberikan upah yang lebih besar kepada
rasa aman yang disebabkan nasib para pekerja dan keluarga menjadi
kecemburuan sosial antara pegawai satu dengan pegawai lainnya dan para
atau jasa dengan hasil yang bagus dan selesai tepat waktu dan semua pihak
pegawai lebih giat dalam bekerja dan dapat memperlancar tujuan perusahaan
analisis upah dan gaji merekomendasi pembayaran jumlah yang sama untuk
4. Motivasi jika balas jasa yang di berikan cukup besar, menejer akan lebih
5. Stabilitas karyawan dengan program Insentif atas prinsip adil dan layak
6. Disiplin dengan program pemberian balas jasa yang cukup besar, maka
pekerjaannya.
F. Kinerja Karyawan
pekerjaan.
terhadap evaluasi
1) Tujuan evaluasi
2) Tujuan pengembangan
22
sasaran yang sama, yaitu menilai prestasi kerja para karyawan secara
obyektif untuk suatu kurun waktu tertentu dimasa lalu yang hasilnya
digunakan adalah :
lebih baik.
masing-
sebagainya.
pada metode skala grafik. Pada metode ini baik tidaknya pekerjaan
sama 19
G. Kerangka Pikir
Gambar 2
Kerangka Konseptual
Dependen Independen
H. Hipotesis
Syariah Bengkulu
27
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Populasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek
22Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cetakan I, h. 128
25
28
2. Sampel
sampel untuk tujuan tertentu saja. Purposive sampling juga bisa berarti
diinginkan untuk penelitian ini adalah langka atau sangat sulit untuk
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti atau
data yang berasal dari sumber aslinya dan terkait secara langsung
data.23
23Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cetakan I, h. 128
29
2. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan pihak lain baik
publikasikan
menarik kesimpulan.
sebelumnya.
kuesioner.
yang digunakan adalah skala likert (Sugiyono, 2007 : 133). Skala likert
l l
= =
N N
31
Keterangan:
X = Rata-rata X
Y = Rata-rata Y
= Sigma (Jumlah)
Xi = Nilai X ke 1 sampai ke n
Yi = Nilai Y ke 1 sampai ke n
N = Jumlah
untuk tahap analisis ini dengan program SPSS Statistics 17.0. Adapun
kerangka analisis yang digunakan dalam analisa data dan pengujian hipotesis
24Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik
dan Calon Pendidik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cetakan I, h. 128
32
ini. Dikatakan valid dan reliabel apabila dari hasil perhitungan nilai kritis
bersangkutan.
lebih besar daripada rtabel (nilai kritis) pada taraf signifikan = 0,05.
Jika koefisien korelasi lebih besar dari nilai kritis, maka alat
2. Uji Hipotesis
Y = + bX + E Sugiyono (2010:155)
Y = Kinerja Karyawan
= Konstanta
b = Koefisien variabel x
X = Insentif
E = Error
b 1 X 1 Y +b 2 X 2
R2= Y2
Sugiyono (2010:155)
( X1Y 2)
R2 =
X 12 Y 2 Sugiyono (2010:155)
34
dengan satu (0 < R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati 1),
( X 1Y )
2=
Sugiyono (2010:155)
2
X21 Y 2
R
3. Pengujian Hipotesis
berikut:
bi
t= Sugiyono (2010: 143)
Sbi
Keterangan:
t= Nilai t Hitung
35
bi = Koefisien Regresi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad Saw atas berkat perjuangan beliau dan para sahabatnya sehingga
mengantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman yang penuh dengan
Bengkulu ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dari berbagai segi.
Oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan guna perbaikan proposal skripsi
ini.Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
partisipasi dari semua pihak yang telah membantu dan memotivasi penulis
menjadi amal yang shaleh. Hal itu tidak dapat penulis balas, kecuali Allah Jualah
Bengkulu,
Penulis
ii
37
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Insentif ............................................................................................9
B. Jenis Insentif..................................................................................10
C. Arti penting Insentif.......................................................................13
D. Sistem pemberian Insentif..............................................................14
E. Tujuan Insentif...............................................................................17
F. Kinerja Karywan............................................................................19
G. Kerangka Pikir...............................................................................24
H. Hipotesis........................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN
ii
ii
38