Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No.

1, Maret 2017 59

PERANAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI


BISNIS TERHADAP PENINGKATAN PEMBELAJARAN
DI SMK PUSTEK SERPONG
Triningsih
Program Studi Manajemen Informatika
AMIK BSI Jakarta
Jl. Kramat Raya No. 18, Jakarta Pusat
triningsih.tnh@bsi.ac.id

Abstract — Information technology is very Dampak TI ditunjukkan dengan pengaruh yang


important in influencing organizations’ signifikan terhadap respon strategik organisasi
performance to win over the competition. The role dalam menghadapi globalisasi.
of information technology and the high investment Penyelarasan strategi antara strategi
resulted in the increasingly demands to value sistem informasi/teknologi bisnis dan strategi
provided by information technology in businesses. bisnis dapat memberikan solusi terhadap
Human’s need associated with technology organisasi yang kini menghadapi tantangan
development also gives impact to education, and bisnis yang kompetitif. Berkembangnya peran
this will cause the emergence of a new paradigm in teknologi informasi dan meningkatnya nilai
the education sector. This study uses Luftman investasi yang tinggi menyebabkan
Method, and conducted at SMK PUSTEK SERPONG. meningkatnya tuntutan akan nilai tambah yang
The study finds that there is no harmony between diberikan teknologi informasi kepada bisnis.
the strategy of information technology and the Perubahan lingkungan luar dunia
business strategy in SMK PUSTEK SERPONG. pendidikan, mulai lingkungan sosial, ekonomi,
Therefore, it is important to restructure these teknologi, sampai poltik mengharuskan dunia
strategies and systemize the priority steps to pendidkan memikirkan kembali bagaimana
improve the performance of the strategy of perubahan tersebut mempengaruhinya sebagai
information technology and business strategy. sebuah institusi sosial dan bagaimana harus
berinteraksi dengan perubahan tersebut. Salah
Intisari — Teknologi informasi sangat penting satu peubahan lingkungan yang sangat
dalam mempengaruhi kinerja organisasi untuk mempengaruhi dunia pendidikan adalah
memenangkan persaingan. Peran teknologi hadirnya teknologi informasi (TI).
informasi dan investasi yang tinggi Teknologi Informasi saat ini sudah
mengakibatkan tuntutan semakin nilai yang digunakan bukan hanya untuk satu bidang atau
disediakan oleh teknologi informasi dalam bisnis. satu aspek saja. Kebutuhan manusia terkait
Kebutuhan manusia yang terkait dengan dengan perkembangan teknologi yang ada juga
pengembangan teknologi juga memberikan memberikan pengaruh terhadap dunia
dampak terhadap pendidikan, dan ini akan pendidikan.
menyebabkan munculnya paradigma baru dalam Bidang pendidikan pada saat ini telah
sektor pendidikan. Penelitian ini menggunakan mengalami kemajuan yang sangat pesat
metode Luftman dan dilakukan di SMK PUSTEK dibandingkan dengan beberapa dekade yang lalu.
SERPONG. Studi ini menemukan bahwa tidak ada Pendidikan sekarang telah mengarah ke
keharmonisan antara strategi teknologi informasi pendidikan yang didukung oleh Teknologi
dan strategi bisnis di SMK PUSTEK SERPONG. Informasi. Hal ini dikarenakan sifat teknologi ini
Oleh karena itu, penting untuk merestrukturisasi yang sangat membantu dalam proses
strategi dan langkah-langkah sistematis prioritas pembelajaran, bahkan dalam beberapa tahun ke
untuk meningkatkan kinerja strategi teknologi depan setiap sekolah akan mempunyai Teknologi
informasi dan strategi bisnis. Informasi sebagai alat bantu pembelajaran.
Alasan ini dikemukakan karena saat ini Teknologi
Kata Kunci : Business Strategy, Information Informasi sudah menjadi suatu keharusan di
Technology, Teaching and Learning Improvement hampir setiap sekolah. Adanya Teknologi
Informasi tersebut akan meneybabkan
PENDAHULUAN munculnya suatu paradigma baru di sektor
pendidikan.
Teknologi Informasi (TI) sangat memberi Penggunaan media pembelajaran dalam
pengaruh penting terhadap keberhasilan hal ini memanfaatkan media teknologi informasi
organisasi untuk memenangkan persaingan. saat ini sebenarnya sudah sangat umum. Karena

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 – 6514 | Penerapan Strategi Teknologi …


60 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Maret 2017

bukan hanya untuk sekolah yang memiliki Model Luftman


komputer sebagai media informasi tetapi Luftman telah membangun sebuah metode
memang seharusnya semua sekolah sudah yang dapat membantu sebuah perusahaan
menggunakan teknologi tersebut. mengetahui tingkat kematangan strategis yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut. Metode
BAHAN DAN METODE Luftman ini di kenal dengan sebutan Framework
Luftman atau model kematangan penyelarasan
Pada saat ini Teknologi Informasi (TI) strategis Luftman. Dengan mengetahui posisi
dirasakan berperan penting dalam meningkatkan kematangan penyelarasan strategis pada
keunggulan bersaing sebuah organisasi. TI perusahaan maka upaya untuk memperkecil hal-
terbukti telah menciptakan nilai bagi organisasi. hal yang menjadi faktor penghambat (inhibitors)
Organisasi semakin tergantung terhadap TI agar dan meningkatkan faktor pendukung (enabler)
tetap dapat bersaing dengan organisasi lain. dapat dilakukan dengan baik.
Dengan pengelolaan TI yang tepat diharapkan Terdapat 5 (lima) tingkat kematangan
penerapan teknologi informasi dapat berjalan penyelarasan strategis yang dijabarkan pada
dengan optimal. Pengelolaan TI yang baik metode Luftman seperti gambar II.1 dibawah ini,
dilakukan dengan menilai kesesuaian antara yaitu :
penerapan TI dan proses bisnis organisasi. 1. Initial/Ad Hoc Process
Dengan semakin meningkatnya penggunaan TI 2. Committed Process
dalam bisnis, tata kelola TI (IT Governance) 3. Established Focused Process
menjadi konsep yang penting dibicarakan. 4. Improved/Managed Process
5. Optimized Process
Arti Penting Penyelarasan Strategik
Berbagai literatur telah menegaskan arti
penting penyelarasan strategik. Boar (1994)
misalnya, menyebutkan bahwa organisasi perlu
membangun, menyelaraskan, dan
mengembangkan keunggulan kompetitif melalui
pemberdayaan sistem/teknologi informasi untuk
menjawab tantangan kompetisi global.

Penyelarasan Strategik
Penyelarasan strategik (strategic aligment)
merupakan konsep yang dikembangkan dan
diperoleh dari co-variation pada waktu tertentu,
antara lain:
a. Atribut tingkat kepentingan strategi bisnis,
yakni pilihan antara kemitraan (partnership)
dan/atau aliansi strategis. Kemitraan
merupakan upaya sub organisasi/organisasi
untuk saling mengisi dengan tujuan untuk
mengembangkan dan menumbuhkan sub
organisasi/organisasi secara bersamaan. Gambar 1. Model penyelarasan strategis Luftman
Aliansi strategis merupakan upaya yang (Luftman et. Al, 1999)
dilakukan oleh beberapa sub
organisasi/organisasi untuk memperoleh Tingkat Kematangan Penyelarasan Strategis
sumber daya dan dana yang optimal terkait Model Luftman
dengan aktivitas yang dilakukan oleh sub Luftman memiliki 5 (lima) tingkat/level
organisasi/organisasi. kematangan penyelarasan strategis. Masing-
b. Atribut tingkat kepentingan masing dari 5 tingkat/level kematangan
strategi/teknologi informasi yang terdiri dari penyelarasan strategis ini berfokus pada 6
peran dan tugas strategis sistem/teknologi kriteria kematangan penyelarasan strategis
informasi, kompetensi sistematis antara bisnis dan teknologi informasi. Adapun
sistem/teknologi informasi, pilihan arsitektur penjelasan dari ke 5 level/tingkat model Luftman
sistem/teknologi informasi, dan pilihan sebagai berikut :
proses sistem/teknologi informasi. a. Initial/Ad hoc Process
Pada tingkat kematangan ini, dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat keselarasan maupun
harmonisasi pada sisi bisnis dan teknologi

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 – 6514 | Penerapan Strategi Teknologi …


Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Maret 2017 61

informasi yang ada. Tingkat ini merupakan


tingkat yang paling rendah pada tingkat
kematangan penyelarasan strategis model
Luftman. Perusahaan yang memiliki
karakteristik pada tingkat ini, sangat kecil
kemungkinannya untuk mencapai keselarasan
terhadap komponen-komponen bisnis dan
teknologi informasi.
b. Committed Process
Perusahaan yang berada pada tingkatan Gambar 2. Gap kematangan penyelarasan
kematangan ini didefinisikan telah memiliki strategis (Luftman et. al, 1999)
kemauan dan kesadaran dalam membangun
komitmen bersama serta mulai menjalankan Proses penyelarasan TI-Bisnis
komitmen tersebut untuk mencapai Luftman (2004) menguraikan bahwa
keselarasan pada keadaan yang lebih baik. pencapaian dan keberlangsungan alignment
c. Established Focused Process antara TI dan bisnis harus fokus pertama kali
Perusahaan yang telah mencapai tingkat pada pemahaman akan tingkat Strategic
kematangan ini, ada penyelarasan strategis Alignment Maturity saat ini. Langkah selanjutnya
yang mencirikan bahwa dengan kematangan yang harus diambil adalah memusatkan energi
penyelarasan strategis yang di bangun maka perusahaan pada hal yang dapat memaksimalkan
perusahaan sudah lebih berkonsentrasi pada alignment dan meminimalkan faktor
kegiatan-kegiatan yang dapat mewujudkan penghambatnya. Proses-proses ini mencakup
tujuan bisnis tertentu dan pada tingkat ini seperti gambar II.2 berikut ini:
perusahaan sudah dapat dikatakan sebagai
perusahaan yang sudah selaras namun
dibutuhkan peningkatan yang lebih baik ke
tingkat berikutnya
d. Improved/Managed Process
Pada tingkat kematangan ini perusahaan
menunjukkan bahwa perusahaan telah
menerapkan konsep teknologi informasi
sebagai value center pada perusahaannya.
e. Optimized Process
Tingkat kematangan yang terakhir ini
merupakan tingkat kematangan yang paling
tinggi dan optimal dalam tingkat kematangan Gambar 3. proses penyelarasan TI – Bisnis
penyelarasan strategis bisnis dan teknologi
informasi. Dalam tingkat kematangan ini, Kriteria Kematangan Penyelarasan Strategis
semua kegiatan-kegiatan sudah terintegrasi Model Luftman
dengan sangat baik, perencanaan strategis Ada 6 kriteria penting yang dijadikan
yang akan dibangun pun telah secara paramater terhadap penyelarasan antara bisnis
bersama-sama didiskusikan oleh manajemen dan TI, yaitu:
bisnis dan teknologi informasi. 1. Komunikasi (Communications )
2.Kompetensi/Nilai pengukuran
Setelah tingkat kematangan penyelarasan (Competency/Value Measurement)
strategi didapat maka nantinya diharapkan akan 3. Tata kelola (Governance)
ditemukan gap (jarak) antara tingkat 4. Kemitraan (Partnership)
kematangan penyelarasan strategis perusahaan 5.Ruang lingkup dan arsitektur (Scope
saat ini dengan tingkat kematangan penyelarasan &Architecture)
strategis menurut model Luftman. 6. Keahlian (Skills)
Berikut ini merupakan gambaran tingkat gap
penyelarasan strategis antara teknologi informasi BAHAN DAN METODE
bisnis dan bisnis yang dijabarkan oleh Luftman.
Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dalam penelitian adalah
mendapatkan data Sugiyono (2008).
Pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 – 6514 | Penerapan Strategi Teknologi …


62 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Maret 2017

dikembangkan dan diuji oleh Kefi dan Kalika HASIL DAN PEMBAHASAN
(2005)
Berdasarkan nilainya, data dapat Instrumen Yang digunakan pada penelitian
digolongkan menjadi data kuantitatif dan data ini adalah kuesioner. Kueisoner digunakan
kualitatif. Didalam penelitiannya biasanya sebagai alat untuk menilai keselarasan strategi
penulis dapat menggunakan data kualitatif teknologi informasi dengan strategi bisnis pada
ataupun data kuantitatif. penelitian ini.
Seperti halnya model pembelajaran, dalam Responden yang dilibatkan dalam penelitian
penelitian pendidikan juga dikenal suatu model ini berjumlah 5 orang dari sekolah SMK Pustek
atau metode penelitian yang digunakan yaitu Serpong. Responden yang dipilih yaitu responden
metode kualitatif dan kuantitatif. yang memahami Teknologi Informasi (TI) pada
Pada penelitian ini sampel diambil dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
sekolah SMK Pustek Serpong, responden yang Hasil akhir dari penelitian ini menilai
dipilih adalah kepala sekolah, wakil kepala bagaimana Teknologi Informasi bersama dengan
sekolah dan guru yang menggunakan TI. Adapun jajaran fungsional yang ada di sekolah tersebut
data responden sebagai berikut: dapat menjalankan strategi yang sudah
ditetapkan oleh pihak sekolah.
Tabel 1. Data Responden Data hasil kuesioner yang diberikan
kepada responden kemudian di kelompokkan ke
Nama dalam tabel sesuai dengan jumlah kriteria pada
Responden Jumlah
Sekolah metode Luftman.
Kepala Sekolah 1 Adapun langkah-langkah yang telah
Wakil Kepala 1 dilakukan dalam menganalisis dan
Sekolah menginterprestasikan data adalah sebagai
SMK Pustek
Guru Komputer 1 berikut (Gutierrez, et al., 2006):
Serpong
Guru Akutansi 1 1. Menghitung kematangan untuk masing-
Guru Eksak 1 masing jawaban yang diberikan oleh setiap
responden terhadap pertanyaan pada
Total Responden 5 kuesioner. Setiap pertanyaan yang terdapat
pada masing-masing kriteria akan diberikan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan lima pilihan jawaban yang digambarkan
data kualitatif selain itu penulis juga dalam bentuk skala penilaian, dan akan
menggunakan data kuantitatif untuk mengukur digunakan dalam melakukan penilaian
nilai tingkat kematangan penyelarasan strategi terhadap masing-masing pertanyaan yang
teknologi informasi dan strategi bisnis. Dalam ditanyakan pada kuesioner.
penelitian ini penulis menggunakan lima rentang Kematangan ini akan mewakili penilaian
skala interval dalam mengukur kematangan masing-masing responden terhadap ke enam
untuk tiap krtiteria kematangan. Dengan variabel penilaian kematangan. Dari hasil
menghitung kematangan pada tiap-tiap pengolahan tersebut maka akan didapatkan
responden terlebih dahulu Gutierrez (2006) nilai kematangan masing-masing responden
dengan memanfaatkan skala Likert dengan terhadap masing-masing variabel
rentang skala 1 sampai 5. kematangan.
Penelitian ini menggunakan alat berupa 2. Berikutnya dilakukan penghitungan
kuesioner. Sedangkan pertanyaan untuk kematangan terhadap variabel kematangan
kuesioner ini karena penulis menggunakan yang terdiri dari komunikasi, kompetensi,
metode Luftman maka kuesioner dibuat tata kelola, hubungan kerja sama, ruang
berdasarkan teori Luftman (2000). lingkup dan arsitektur serta keahlian.
Pertanyaan-pertanyaan dari instrumen 3. Nilai akhir dari penilaian kematangan
variabel pada model Luftman diukur dengan penyelarasan strategis dapat ditunjukkan
menggunakan skala Likert dengan nilai skala akan ada pada tingkat berapa.
pengukuran nominal 1 – 5 seperti pada tabel III.1
dibawah ini: Berikut adalah tabel hasil keseluruhan untuk
sekolah SMK Pustek Serpong berdasarkan 6
Tabel 2. Skala Likert dengan kriteria yang ada di model Luftman.
Nominal 1 – 5
STS TS RR S SS
Sangat
Tidak Tidak Ragu- Sangat
Setuju Setuju ragu Setuju Setuju

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 – 6514 | Penerapan Strategi Teknologi …


Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Maret 2017 63

Tabel 4. Hasil responden kematangan


keselarasan keseluruhan kriteria

Total
Kematangan
Kriteria Kematangan
Komunikasi 10.83
Kompetensi 1.95
Tata kelola 1.90
Kemitraan 1.87
1.86
Ruang
Lingkup Dan 1.88
Gambar 5. Grafik Kriteria Kompetensi
Arsitektur
Keahlian 1.54
Tabel 7. Kriteria Tata Kelola
Adapun tabel akhir dan grafik yang dapat
dihasilkan sebagai berikut: Curent Expected

Tabel 5. Kriteria Komunikas V1 2.20 3


V2 2.00 3
Curent Expected V3 2.00 3
V1 2.00 3 V4 2.00 3
V2 2.20 3 V5 2.20 3
V3 2.40 3 V6 2.00 3
V4 2.00 3 V7 2.00 3
V5 2.20 3 V8 2.00 3
V6 2.20 3 2.10
2.17

Gambar 6. Grafik Kriteria Tata Kelola


Gambar 4. Grafik Kriteria Komunitas
Tabel 8. Kriteria Kemitraan
Tabel 6. Kriteria Kompetensi
Curent Expected
Curent Expected V1 2.40 3
V1 1.80 3 V2 1.80 3
V3 2.40 3
V2 1.80 3
V4 2.20 3
V3 2.00 3 V5 1.40 3
V4 1.80 3 V6 2.40 3
V5 1.80 3 V7 2.60 3
V6 2.00 3 2.17

1.87

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 – 6514 | Penerapan Strategi Teknologi …


64 Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Maret 2017

Gambar 7. Grafik Kriteria Kemitraan

Gambar 9. Grafik Kriteria Keahlian


Tabel 9. Kriteria Ruang Lingkup Dan Arsitektur
Pada kondisi ini pendekatan yang
digunakan untuk mempertahankan dan
Curent Expected
meningkatkan kematangan terlebih dahulu
V1 2.00 3 didasarkan pada pemahaman tingkat
kematangan yang telah dicapai sekolah saat ini.
V2 2.20 3 Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan
keselarasan strategi bisnis dan strategi TI baru
V3 2.20 3
mancapai pada tingkat/level 1 (Initial/Ad hoc
V4 2.00 3 Process) yang belum dapat dikatakan adanya
keselarasan strategi bisnis dan strategi TI yang
2.10 saat ini diterapkan di sekolah tersebut.

KESIMPULAN

Perencanaan Strategis SI/TI digunakan


untuk menyelaraskan antara kebutuhan strategi
bisnis dan strategi SI/TI untuk mendapatkan nilai
tambah dari suatu organisasi dari segi
keunggulan kompetitif. Setelah dilakukan proses
identifikasi dengan menggunakan metode
Luftman, secara keseluruhan semua kriteria dan
kematangan strategi teknologi informasi dan
strategi bisnis pada SMK tersebut masih berada
pada tingkat/level 1atau berada pada tingkat
Initial/Ad hoc Process sehingga dapat dikatakan
Gambar 8. Grafik Ruang Lingkup Dan Arsitektur bahwa belum ada keselarasan antara strategi
bisnis dan strategi TI pada SMK Pustek.
Tabel 10. Kriteria Keahlian Melihat kondisi dimana belum tercapainya
keselarasan antara strategi teknologi informasi
dan strategi bisnis pada SMK Pustek tersebut
Curent Expected maka perlu dilakukan pembenahan dengan
V1 1.80 3 menyusun langkah-langkah prioritas yang
V2 1.80 3 bertujuan untuk meningkatkan kematangan
strategi bisnis dan strategi TI. Sehingga sekolah
V3 1.80 3 akan memiliki kemampuan saat menghadapi
V4 2.20 3 permasalahan yang timbul dalam dunia TI dan
V5 1.80 3 dapat membantu organisasi untuk dapat
melakukan proses bisnis dengan baik dengan
V6 2.00 3 didukung teknologi yang ada.
V7 1.80 3
1.89

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 – 6514 | Penerapan Strategi Teknologi …


Jurnal Pilar Nusa Mandiri Volume 13 No. 1, Maret 2017 65

REFERENSI Association for Information Systems, Vol.


4, No. 14, pp. 1-51
Boar, B. (1994). Logic and Information Technology Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian.
Strategy : Separating Good Sense from Bandung : Alfabeta.
Nonsense. Journal of Systems Management Triningsih. 2014. Mengukur Tingkat Kematangan
Gutierrez, A. (2006). European and Mediteranian Strategi Bisnis Dan Strategi TI Dalam
Conference on Information System (EMCIS). Meningkatkan Pembelajaran Pada SMK
Vol. July 6-7, Costa Blanca, Alicante, Spain. Swasta Kota Tangerang Dengan
Kefi, H. & Kalika, M. 2005. Survey of Strategic Menggunakan Metode Luftman
Alignment Impacts On Organizationa
Companies, In Proceedings Of the 38th BIODATA PENULIS
Hawaii International Conference On System
Sciences Triningsih, M.Kom.
Luftman, J.N & Brier, T. (1999). Achieving and Jakarta, 18 Desember 1971,
Sustaining Business-IT Alignment. Pasca Sarjana Nusa Mandiri
California Management Review Jurusan Ilmu Komputer,
Luftman, J.N (2004). Managing the Information Lulus 2014
Technology Resource, Leadership in the
Information Age. Pearson Education, inc.
New Jersey
Luftman, J.N (2000). Assessing business-IT
alignment maturity. Communication of

ISSN 1978-1946 & E-ISSN 2527 – 6514 | Penerapan Strategi Teknologi …

Anda mungkin juga menyukai