Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH AKTUARIA

“Obligasi”
Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Aktuaria
Dosen Pengampu : Azwar Anwar, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Humairah (1640604065)
Lidiya Seftiana (1740604013)
Novia Dani Pratiwi (1740604063)
Nurarifah (1740604082)
Shandy Saputra P (1740604056)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Obligasi”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Aktuaria. Dengan
terselesainya makalah ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak dan sumber-sumber informasi yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui apa itu obligasi
dalam keuangan. Makalah ini kami susun berdasarkan dari berbagai referensi
yang kami peroleh, baik dari buku maupun dari berbagai sumber internet yang
tentunya akurat.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk
mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................1

C. Tujuan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Obligasi...................................................................................3

B. Harga Wajar Obligasi................................................................................4

C. Obligasi Ditebus........................................................................................5

D. Amortisasi Premium dan Diskon Obligasi................................................7

E. Obligasi Tidak Berbunga..........................................................................8

F. Harga Obligasi Diantara Dua Tanggal Pembayaran Bunga......................9

G. Penentuan Yield.......................................................................................11

BAB III PENUTUP...............................................................................................14

A. Kesimpulan.............................................................................................14

B. Saran........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Investasi merupakan salah satu cara untuk membantu keuangan dimasa


mendatang, karena dengan berinvestasi dapat menciptakan sumber keuangan
baru, mewujudkan tujuan keuangan, uang yang bekerja untuk investor, dan
mempersiapkan dana pensiun.

Ada banyak jenis investasi yang dapat digunakan salah satunya adalah
jenis obligasi. Obligasi dikenal sebagai surat hutang jangka menengah atau
panjang yang diterbitkan oleh penerbit (perusahaan atau pemerintah) dengan
memberi imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok
hutang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut.

Obligasi menjadi salah satu jenis investasi yang menarik karena


penerbitan obligasi ini memungkinkan debitur memiliki pembiayaan investasi
untuk jangka panjang dengan sumber dana yang diperoleh dari luar
perusahaan. Suatu organisasi nirlaba dapat memanfaatkan moment ini untuk
menjadi kreditor atau pemberi pinjaman karena memiliki berbagai
karakteristik. Untuk lebih rincinya akan di jelaskan pada bab pembahasan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengangkat beberapa


rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan obligasi ?


2. Bagaimana harga wajar obligasi ?
3. Bagaimana obligasi ditebus ?
4. Bagaimana amortisasi premium dan diskon obligasi ?
5. Bagaimana obligasi tidak berbunga ?

1
6. Bagaimana harga obligasi diantara dua tanggal pembayaran bunga ?
7. Bagaimana penentuan yield ?

C. Tujuan

Dari latar belakang diatas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan obligasi.


2. Untuk mengetahui harga wajar dari obligasi.
3. Untuk mengetahui obligasi ditebus.
4. Untuk mengetahui amortisasi premium dan diskon obligasi.
5. Untuk mengetahui obligasi tidak berbunga.
6. Untuk mengetahui harga obligasi diantara dua tanggal pembayaran bunga.
7. Untuk mengetahui cara penentuan yield.
8.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Obligasi

Rohardjo, 2003; berpendapat bahwa obligasi merupakan surat hutang


jangka menengah atau jangka panjang yang diterbitkan oleh penerbit baik
perusahaan atau pemerintah dengan memberi imbalan berupa bunga pada
periode tertentu dan melunasi pokok hutang pada waktu yang telah ditentukan
kepada pihak pembeli oligasi tersebut. Sedangkan menurut Keppres RI No
775/KMK/001/1982; pengertian obligasi merupakan jenis efek berupa surat
pengakuan uang atas pinjaman uang dari masyarakat didalam bentuk tertentu,
untuk jangka waktu sekarang-kurangnya itu ialah 3 tahun dengan menjanjikan
imbalan bunga yang jumlah dan juga saat pembayarannya ditentukan terlebih
dahulu oleh emiten.

Oleh karena itu pengertian obligasi (bond) adalah surat utang jangka
panjang yang dikeluarkan peminjam (emiten) kepada pemberi pinjaman
(investor). Untuk obligasi dalam rupiah yang dikeluarkan oleh pemerintah
Republik Indonesia disebut Surat Utang Negara (SUN). Obligasi ada dua
macam, yaitu obligasi tidak berbunga dan obligasi berbunga. Obligasi tidak
berbunga, yaitu tidak memberikan sama sekali dan pelunasan hanya sebesar
nilai nominal pada saatn jatuh tempo. Sedangkan obligasi berbunga
(compound bond) adalah obligasi yang memberikan bunga secara periodik
kepada pemegangnya. Setiap obligasi berbunga sebagai surat utang jangka
panjang memuat :

1. Nilai nominal, yaitu besarnya utang yang akan dilunasi pada saat jatuh
tempo.
2. Tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal pelunasan utang oleh obligasi.
3. Tingkat bunga obligasi (kupon) yang biasanya dinyatan per tahun (p.a)

3
4. Tanggal pembayaran bunga yang menjelaskan frekuensi pembayaran
setahun sekali atau setahun dua kali.

B. Harga Wajar Obligasi

Harga wajar obligasi adalah jumlah yang pantas dibayarkan untuk


membeli obligasi. Harga wajar suatu obligasi dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :

C [1−( 1+ i )−n ] F
P= + n
i ( 1+i )

Atau

[1−( 1+i )−n ]


P=F + ( c−i ) F
i

Keterangan :

P = Harga wajar

C = Pembayaran bunga per periode

c = Tingkat bunga (kupon) obligasi per periode

i = Yield per periode

F = Nilai nominal ( nilai pari obligasi )

n = Jumlah periode

Contoh soal 1

Sebuah obligasi bernilai nominal Rp. 1.000.000,00 dengan bunga j2 = 16%


akan jatuh tempo 15 tahun lagi. Hitunglah harga wajar obligasi jika investor
mengharapkan yield 18% p.a

Penyelesaian :

Diketahui : F = Rp. 1.000.000,00

4
16 %
c= =8 %=0,08
2

18 %
i= =9 %=0,09
2

n = 2 ×15=30 semester

C = c × F=8 % ×Rp.1.000.000,00 = Rp. 80.000,00

Jawab :
C [1−( 1+ i )−n ] F
P= + n
i ( 1+i )

−30
Rp .80.000,00 [1−( 1+ 0,09 ) ] Rp .1.000 .000,00
P= + 30
0,09 ( 1+ 0,09 )

Rp .80.000,00 [0,9246288639] Rp. 1.000 .000,00


P= +
0,09 13,2676784691

73.970,309112
P= +75.371,13612822
0,09

P=821.892,32346666+ 75.371,13612822

P=Rp .897 .263,45956667

Atau dengan menggunakan persamaan;

[1−( 1+i )−n ]


P=F + ( c−i ) F
i

[1−( 1+0,09 )−30 ]


P=Rp .1 .000.000,00+ ( 0,08−0,09 ) × Rp .1.000 .000,00
0,09

P=Rp . 1.000.000,00+ (−0,01 ) × Rp .1 .000.000,00 ×10,2736540433

P=Rp .1 .000.000,00−102.736,54043333

P=Rp .897 .263,45956667

5
C. Obligasi Ditebus

Obligasi dapat ditebus (callable bonds) adalah obligasi yang dapat


ditebus sebelum waktu jatuh tempo. Dalam collable bonds emiten mempunyai
hak khusus yang memungkinkan melunasi utangnya lebih cepat sebelum
waktu jatuh tempo. Hak penebusan atau pelunasan utang sebelum waktu jatuh
tempo umumnya akan dilakukan emiten jika dipandang menguntungkan.
Misalnya tingkat bunga pasar lebih rendah dari bunga obligasi.

Callable bonds dapat menimbulkan masalah dalam perhitungan


harga wajar, karena jangka waktu obligasi hingga dilunasi menjadi tidak pasti.
Oleh karena itu, perlu dihitung harga obligasi yang menjadi yield yang
diinginkan dapat diperoleh dengan atau tanpa digunakannya hak penebusan
oleh emiten.

Contoh soal 1

Obligasi PT. ABC dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,00 berjangka waktu 25
tahun serta dengan kupon j2 = 12%. Tetapi dapat ditebus pada nilai pari setelah
10 tahun. Tentukan besarnya harag pemebelian yang menjamin investor
memperoleh yield minimum j2 = 15%

Penyelesaian :

Diketahui : F = Rp. 1.000.000,00

n = 2 x 25 tahun = 50 semester

ntebus = 2 x 10 tahun = 20 semester

12%
c= =6 %=0,06
2

15 %
i= =7,5 %=0,075
2

C = c x F = 0,006 x Rp. 1.000.000,00

Jawab :

 Jika obligasi ditebus setalah 10 tahun, maka harga wajarnya adalah :

6
[1−( 1+i )−n ]
P=F + ( c−i ) F
i

[1−( 1+0,075 )−20]


P=Rp . 1.000.000,00+ ( 0,06−0,075 ) × Rp . 1.000.000,00
0,075

P=Rp . 1.000.000,00+ (−0,015 ) × Rp.10 .194 .491,358666

P=Rp .1 .000.000,00−Rp. 152.917,37038

P=Rp . 847.082,62962

 Jika obligasi dilunasi sampai jatuh tempo setelah 25 tahun adalah :

[1−( 1+i )−n ]


P=F + ( c−i ) F
i

[1−( 1+0,075 )−50]


P=Rp . 1.000.000,00+ ( 0,06−0,075 ) × Rp . 1.000.000,00
0,075

P=Rp . 1.000.000,00+ (−0,015 ) × Rp.12 .974 .811,569784

P=Rp .1 .000.000,00−Rp. 194.622,17354676

P=Rp . 805.377,82645324

Jadi, jika investor membayar Rp .847.082,62962 untuk obligasi diatas, ia akan


memperoleh yield j2 = 15% hanya jika obligasi ditebus setelah 10 tahun. Jika
obligasi dilunasi hingga jatuh tempo setelah 25 tahun, investor akan menerima
yield lebih rendah dari j2 = 15%

7
D. Amortisasi Premium dan Diskon Obligasi

Sebuah obligasi dapat diperdagangkan pada nilai pari dengan


premium atau diskon. Walaupun demikian pada waktu jatuh tempo, semua
obligasi yang ada akan menjadi nol atau habis pada waktu jatuh tempo.
Penyesuaian nilai premium dan diskon obligasi secara periodik hingga tidak
ada lagi pada waktu jatuh tempo dinamakan amortisasi premium (diskon) atau
amortisasi agio (disagio).

Untuk menentukan besar amortisasi per periode dan nialai buku pada
akhir periode biasanya dilakukan dengan menyusun skedul (tabel) amortisasi
obligasi.

Contoh soal 1

Sebuah obligasi bernilai nominal Rp. 1.000.000,00 akan jatuh tempo 5 tahun
lagi dengan kupon j1 = Rp. 13% p.a. jika investor mengharapkan yield 12% p.a
maka buatlah skedul amortisasi obligasi tersebut.

Penyelesaian :

Diketahui : F = Rp. 1.000.000,00

n = 5 tahun

c = 13% = 0,13

i = 12% = 0,12

Jawab :

[1−( 1+i )−n ]


P=F + ( c−i ) F
i

[1−( 1+0,12 )−5 ]


P=Rp . 1.000.000,00+ ( 0,13−0,12 ) × Rp .1.000 .000,00
0,12

P=Rp .1 .000.000,00+ ( 0,01 ) × Rp . 3.604 .776,202345

P=Rp .1 .000.000+36.047,76202345

P=Rp .1 .036.047,7620234

8
9
Maka skedul amortisasi obligasi dalam (Rp)
B C D(B-C) E(E-D)
A Bunga dibayar Bunga efektif Amortisasi Nilai
Periode
(c × F ) (i × nilai buku) Premium Buku

0 1.036.047,7620234

1 130.000 124.325.7314428 5.674,2685572 1.030,373,4934662


2 130.000 123.644.8192159 6.355,1807841 1.024,018,3126822
3 130.000 122.882.1975219 7.117,8024781 1.016,900,5102040
4 130.000 122.028.0612245 7.971,9387755 1.008,928,5714285
5 130.000 121.071.4285714 8.928,5714286 999.999,9999999

E. Obligasi Tidak Berbunga

Obligasi tidak berbunga (zero-coupon bond) adalah obligasi yang


tidak memberikan bunga sama sekali, sehingga pada waktu jatuh tempo hanya
membayar nilai nominal saja. untuk menarik investor, obligasi tidak berbunga
ini harus dijual dengan diskon sangat besar, sehingga sring juga disebut deep-
discount bond.

Harga wajar obligasi tidak berbunga dapat dihitung dengan


menggunakan persamaan sebagai berikut :
F
P=
( 1+i )n

Keterangan :

P = Harga wajar

F = Nilai nominal obligasi (nilai pari obligasi)

i = yield

n = Jumlah periode

Contoh soal 1

Sebuah obligasi tidak berbunga bernilai nominal Rp. 1.000.000,00 akan jatuh
tempo dalam waktu 15 tahun. Jika investor mengharapkan yield j2 = 15% p.a.
maka tentukan besarnya harga wajar obligasi tersebut.

10
11
Penyelesaian :

Diketahui : F = Rp.1.000.000,00

n = 2 ×15=30semester

15 %
i= =0,075
2

Jawab :

F
P=
( 1+i )n

Rp .1.000 .000,00
P=
( 1+ 0,075 )30

P=Rp .114 .221,03008134

F. Harga Obligasi Diantara Dua Tanggal Pembayaran Bunga

Permasalahan untuk menghitung harga wajar oligasi diantara dua


tanggal pembayaran bunga adalah besarnya bunga yang diberikan (terkadang)
dalam obligasi yang diserah terimakan, dan berubahnya nilai buku obligasi
dari tanggal terakhir pembayaran bunga. Dalam praktik perdagangan obligasi
dipasar modal, pembeli membayar kepada penjual bunga yang terkandung
dalam obligasi, yaitu bunga yang belum dibayar dari tanggal pembayaran
bunga terakhir hingga tanggal transaksi. Pembeli bersedia membayarkan
bunga terhutang ini kepada penjual karena pembeli akan menerima bunga
secara penuh pada tanggal pembayaran bunga berikutnya.

Misalkan P0 harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran bunga


terakhir, P1 harga wajar obligasi pada tanggal pembayaran berikutnya, f
jumlah hari yang telah lewat sejak tanggal pembayaran bunga terakhir dibagi
dengan total jumlah hari antara dua tanggal pembayaran bunga, Pq harga
penawaran obligasi dipasar (market quotation) dan tidak termasuk bunga, dan
P harag yang harus dibayarkan pembeli. Maka untuk menghitung harga

12
obligasi diantara dua tanggal pembayaran bunga dengan menggunakan
persamaan berikut :

Pq =P 0+( P1−P0 ) f

13
Keterangan :

Pq = harga penawaran dipasar

P0= harga wajar pembayaran bunga terakhir

P1= harga wajar pembayaran bunga berikutnya

jumlah hari yang telah lewat sejak pembayaranterakhir


f=
total jumlah hari antara dua tanggal pembayaran bunga

Dan untuk mencari besarnya bunga terutang (accured interest) dapat


menggunkan persamaan berikut :

I a=f × C

Dan
P=P q+ I a

Contoh soal 1

Sebuah obligasi bernilai nominal Rp. 1.000.000,00 dengan kupon j 2 = 11%


dan jatuh tempo 1 Oktober 2013. Obligasi ini dijual pada tanggal 10
November 2012 dengan harga penawaran pasar Rp. 5.000.000,00. Jika
tanggal-tanggal pembayaran bunga adalah 1 Maret dan 1 Oktober, maka
berapakah harga yang harus dibayar oleh pembeli ?

Penyelesaian :

Diketahui : F = Rp. 1.000.000,00

11%
c= =0,055
2

C = c × F=Rp .55.000,00

Pq =Rp . 5.000 .000,00

Jumlah hari antara 1 Okt 2012 dan I Mar 2013 = 152 hari

14
Jumlah hari antara I Okt dan 10 Nov 2012 = 42 hari

15
Jawab :

42
f= =0,2763157895
152

I a=f × C

I a=0,2763157895 × Rp .55.000,00

I a=Rp .15.197,368421052

P= p q+ I a

P=Rp . 5.000.000,00+ Rp .15 .197,368421052

P=Rp .5 .015.197,3684225

G. Penentuan Yield

Perhitungan nilai yield obligasi dilakukan oleh investor untuk


memilih obligasi mana yang ada dipasar, yang paling menarik untuk dibeli
yaitu yang memberikan selisih yield terbesar diatas yield yang diharapkan.

Ada tiga konsep yield yang dapat digunakan sebagai pertimbangan


pengambilan keputusan dalam investasi berupa obligasi yaitu :

1. Yield sekarang (current yield), yaitu nilai yield yang diberikan obligasi
pada saat ini. Yield sekarang berkaitan dengan kupon tahunan yang
diperoleh investor dengan harga yang dibayarkakn atau pasar obligasi,
sehingga persamaan untuk yield sekarang adalah sebagai berikut :
kupon tahunan
Yield sekarang=
hargaobligasi

2. Yield tanggal penebusan (yield to call (YTC)), yield ini hanya berlaku pada
callable bond. Untuk menghitungnya adalah dengan menggunakan
persamaan bberikut :

2 C 2(R−P)
YTC = +
R+ P n( R+ P)

16
Keterangan :
C = kupon obligasi
P = harga obligasi
R = persentase harga penebusan
F = nilai nominal obligasi
3. Yield to maturity (YTM). Persamaan yang digunakan sama dengan YTC

2C 2(R−P)
YTM = +
R + P n( R+ P)
Keterangan :
C = kupon obligasi
P = harga obligasi
R = persentase harga penebusan
F = nilai nominal obligasi
Contoh soal 1
Sebuah obligasi berkupon 10,25% p.a ditawarkan pada harga Rp. 107,50 per
Juni 2012. Berapa yield sekarang obligasi ini ?
Penyelesaian :
Diketahui : C = 10,25%
P = Rp. 107,50
Jawab :
kupon tahunan 10,25 %
Yield sekarang= = =0,095 %
hargaobligasi 107,50
Contoh soal 2
Sebuah obligasi bernilai nominal Rp. 200.000,00 dengan bunga j 2 = 12% dan
jatuh tempo pada tanggal 1 Juli 2022, ditawarkan pada harga Rp. 107,25 per 1
Juli 2010. Hitung besarnya nilai yield j2 ?

17
Penyelesaian :
Diketahui : F = Rp. 200.000,00
12%
C= =6 %
2
P = Rp. 107,25
n = (1 Juli 2022 – 1 Juli 2010) x 2 = 24 semester
R = 100%
Jawab :

2C 2(R−P)
YTM = +
R + P n( R+ P)

2 ( 6 %) 2 (100 %−107,25 % )
YTM = +
100 %+107,25 % 24 ( 100 %+107,25 % )

YTM =0,0579010856 %+ (−0,0029151588 % )

YTM =0,0549859268 %

YTM =5,5 %

18
19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Obligasi (bond) adalah surat utang jangka panjang yang dikeluarkan


peminjam (emiten) kepada pemberi pinjaman (investor). Obligasi ada dua
macam, yaitu obligasi tidak berbunga dan obligasi berbunga. Obligasi tidak
berbunga, yaitu tidak memberikan sama sekali dan pelunasan hanya sebesar
nilai nominal pada saatn jatuh tempo. Sedangkan obligasi berbunga
(compound bond) adalah obligasi yang memberikan bunga secara periodik
kepada pemegangnya. Kemudian jumlah yang pantas dibayarkan untuk
membeli obligasi dinamakan dengan harga wajar obligasi.

Emiten mempunyai hak khusus yang memungkinkan melunasi


utangnya lebih cepat sebelum waktu jatuh tempo hal ini disebut dengan
obligasi ditebus atau callable bonds. Penyesuaian nilai premium dan diskon
obligasi secara periodik hingga tidak ada lagi pada waktu jatuh tempo
dinamakan amortisasi premium (diskon) atau amortisasi agio (disagio). Untuk
menentukan besar amortisasi per periode dan nialai buku pada akhir periode
dilakukan dengan menyusun skedul (tabel) amortisasi obligasi.

Untuk menentukan harga obligasi diantara dua tanggal pembayaran


dapat dilakukan perhitungan melalui persamaan Pq =P 0+( P1−P0 ) f .
Sedangkan untuk menetukan yield atau bunga keuntungan dibagi menjadi tiga
yang pertama yield sekarang, kedua yield to call atau yield tanggal penebusan
yang hanya berlaku pada obligasi ditebus dan ketiga yield to maturity.

B. Saran
Untuk lebih memahami mengenai materi obligasi kita harus
memahami terlebih dahulu mana yang temasuk obligasi berbunga dan obligasi
tidak berbunga. Serta kita juga harus memahami bagaimana cara menghitung
persentase yang benar.

20
DAFTAR PUSTAKA

L. Sembiring AK., dkk. 2005. Matematika Keuangan. Penerbit M25 Bandung.


Bandung.
Anonim. 2018. Obligasi (Matematika Keuangan).
https://www.slideshare.net/mobile/dinanabila1/obligasi-matematika-
keuangan. Dikutip pada tanggal 11 April 2020.

21

Anda mungkin juga menyukai