Kurikulum Pendidikan
Oleh:
Dosen Pengampu:
FAKULTAS TARBIYAH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya yang besar sehingga kami pada akhirnya dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Hadits Tarbawi yang berjudul "Kurikulum Pendidikan"
tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih tak hentinya kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah
Hadits Tarbawi Drs. Mahfuz, M.Pd.I yang telah memberikan bimbingan serta dukunganya
sehingga makalah ini kami susun dengan baik. Semoga makalah ini bisa menambah ilmu
yang bermanfaat bagi para pembaca.
Ada kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, kami pun
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan, maka kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi bahan pembelajaran kami untuk
menyusun makalah yang lebih baik lagi untuk ke depannya.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1
A.Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C.Tujuan................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2
B. Definisi Kurikulum............................................................................................. 2
A.Kesimpulan.......................................................................................................... 7
B.Saran.................................................................................................................... 7
ii
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Pendidikan Perspektif Hadis merupakan salah satu komponen yang sangat
menentukan dalam suatu sistem pendidikan islam, karena itu kurikulum merupakan alat
untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
B. Rumusa Masalah
C. Tujuan
1
BAB ll
PEMBAHASAN
Artinya :
Dari Amr Bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata : Raulullah SAW bersabda :
“perintahkanlah anakmu untuk melakukan shalat, pada saat mereka berusia tujuh tahun,
dan pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan
shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur.” (HR. Abu Dawud)
Artinya :
“Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara yang jika kalian berpegang
teguh padanya maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah (Al-Qur’an)
dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Hakim)
B. Definisi Kurikulum
Istilah kurikulum memiliki berbagai macam tafsiran oleh pakar-pakar dari dulu hingga
dewasa ini. Secara harfiyah, kurikulum berasal dari bahasa latin 'curriculate yang artinya
2
jarak yang harus ditempuh seorang pelari.1 Ada pula yang mengatakan bahwa kata tersebut
berasal dari bahasa Prancis 'courier' yang artinya berlari, yang digunakan dalam dunia
atletik. Pada waktu itu, arti kurikulum ialah jarak waktu pendidikan yang harus ditempuh
seorang pelajar untuk mendapatkan ijazah.2
Jadi, dapat kita tarik kesimpulan kurikulum adalah rencana untuk melakukan
pengajaran agar dapat tercapainya tujua yang telah ditetapkan.
Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata 'al-manhaj yang berarti
jalan terang yang dilalui pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.5
1. Mementingkan tujuan agama dan akhlak dalam berbagai hal seperti tujuan dan
kandungannya, kaedah, alat dan tekniknya.
2. Meluaskan perhatian dan kandungan hingga mencakup perhatian, pengembangan
serta bimbingan terhadap segala aspek pribadi pelajar dari segi intelektual, psikologi
1
Widodo Winarso, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (www.academia.edu, 2015), h.1.
2
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum (Bandung: Jemmars, 1980), h.5.
3
Crow and Crow, Pengantar Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Rakesarasin: 1990), Edisi III, h.75.
4
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung:
Citra Umbara), h. 6.
5
Omar Mohammad al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan Langgulung (Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), h. 478.
6
Oemar Muhammad, Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, Terjemahan Hasan Langgulung, Jakarta :Bulan
Bintang, 1979.
3
sosial dan spritual. Begitu juga cakupan kandungannya termasuk bidang ilmu, tugas
dan kegiatan yang bermacam-macam.
3. Adanya prinsip keseimbangan antara kandungan kurikulum tentang ilmu dan seni,
pengalaman dan kegiatan pengajaran yang bermacam-macam.
4. Kecendrungan kepada seni, aktivitas pendidikan jasmani latihan ketentraman,
pengetahuan, teknik, latihan kejuaruan dan bahasa asing.
5. Keterkaitan antara kurikulum pendidikan Islam dengan minat, kemampuan, keperluan
dan perbedaan perorangan antara siswa.
D. Syarat-syarat Kurikulum
Sistem pendidikan Islam menurut adanya kurikulum yang Islam pula dan
termanifestasikan dari sifat dan karakteristiknya. Kurikulum seperti ini hanya dapat
terwujud manakala bertopang hidup serta pandangan tentang manusia yang diarahkan
kepada tujuan pendidikan yang di landasi kaedah-kaedah Islami, Menurut An-Nahlawi
(1989) suatu kurikulum Islam harus memenuhi berikut :
4
d. Dalam berbagai pelaksanaan, aktifitas contoh dan nash yang ada dalam kurikulum
harus memelihara kebutuhan nyata kehidupan masyarakat dengan tetap bertopang
pada cita ideal islami, seperti rasa syukur dan harga diri sebagai umat Islam.
e. Secara keseluruhan stuktur dan organisasi kurikulum hendaknya tidak bertentangan
dan tidak menimbulkan perrtentangan dengan pola hidup Islami.
f. Hendaknya kurikulum bersifat realistik atau dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi
dan kondisi dalam kehidupan negara tertentu.
g. Hendaknya metode pendidikan/ pengajaran dalam kurikulum bersifat luas sehingga
dapat disesuaikan dengan berbagai situasi dan kondisi serta perbedaan individual,
bakat, minat serta kemampuan siswa untuk menagkap, mengolah bahan pelajaran.
h. Hendaknya kurikulum itu efektif dalam arti berisikan nilai edukatif yang dapat
membentuk afektif, (sikap) Islami dalam kepribadian anak.
i. Kurikulum harus memperhatikan aspek-aspek tingkah laku amaliah Islami seperti
pendidikan untuk berjihad dan dakwah Islamiyah serta membangun masyarakat
muslim di lingkungan sekolah”.
a. Prinsip berasaskan Islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya. Maka setiap yang
berkaitan dengan kurikulum, termasuk falsafah, tujuan-tujuan, kandungan-kandungan,
metode mengajar, cara-cara perlakuan dan hubungan-hubungan yang berlaku dalam
lembaga-lembaga pendidikan harus berdasarkan pada agama dan akhlak Islam.
b. Prinsip mengarah kepada tujuan adalah seluruh aktifitas dalam kurikulum diarahkan
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebelumnya.
c. Prinsip (integritas) antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman dan aktifitas yang
terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan
kurikulum dengan kebutuhan peserta didik juga kebutuhan masyarakat.
d. Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup
peserta didik, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, relevansi
dengan tuntutan pekerjaan.
7
Muhammad Roihan alhaddad, “Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam”, Jurnal Tarbiyah Islamiyah. Vol. 3
No. 1, Juni 2018, hal. 62.
5
e. Prinsip fleksibilitas adalah terdapat ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan
dalam bertindak, baik yang berorientasi pada fleksibilitas pemilihan program
pendidikan maupun dalam mengembangkan program pengajaran.
f. Prinsip integritas adalah kurikulum tersebut dapat menghasilkan manusia seutuhnya,
manusia yang mampu mengintegrasikan antara fakultas dzikir dan fakultas pikir, serta
manusia yang dapat menyelaraskan struktur kehidupan dunia dan struktur kehidupan
akhirat.
g. Prinsip efisiensi adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dana,
dan sumber lain secara cermat, tepat, memadai dan dapat memenuhi harapan.
h. Prinsip kontinuitas dan kemitraan adalah bagaimana susunan kurikulum yang terdiri
dari bagian yang berkelanjutan dengan kaitan-kaitan kurikulum lainnya, baik secara
vertikal (penjenjangan, tahapan) maupun secara horizontal.
i. Prinsip individualitas adalah bagaimana kurikulum memperhatikan perbedaan
pembawaan dan lingkungan anak pada umumnya yang meliputi seluruh aspek pribadi
peserta didik, seperti perbedaan jasmani, watak, intelegensi, bakat serta kelebihan dan
kekurangannya.
j. Prinsip kesamaan memperoleh kesempatan, dan demokratis adalah bagaimana
kurikulum dapat memberdayakan semua peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat diutamakan. Seluruh peserta didik dari
berbagai kelompok seperti kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan
sosial yang memerlukan bantuan khusus, berbakat dan unggul berhak menerima
pendidikan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya.
k. Prinsip kedinamisan adalah agar kurikulum itu tidak statis, tetapi dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan sosial.
l. Prinsip keseimbangan adalah bagaimana kurikulum dapat mengembangkan sikap
potensi peserta didik secara harmonis.
m. Prinsip efektifitas adalah agar kurikulum dapat menunjang efektiftas pendidik yang
mengajar dan peserta didik yang belajar.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan kita bisa mengetahui kurikulum dalam
perspektif haditsnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Bandung: Citra Umbara.
Omar Mohammad al-Toumy. Falsafah Pendidikan Islam. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta:
Bulan Bintang. 1979.