Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH HADITS TARBAWI

Kurikulum Pendidikan

Oleh:

Breni Kagemi 21591031

Perli Oktavia 21591155

Tri Ayu Aulia 21591214

Dosen Pengampu:

Drs. Mahfuz, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya yang besar sehingga kami pada akhirnya dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Hadits Tarbawi yang berjudul "Kurikulum Pendidikan"
tepat pada waktunya.

Ucapan terima kasih tak hentinya kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah
Hadits Tarbawi Drs. Mahfuz, M.Pd.I yang telah memberikan bimbingan serta dukunganya
sehingga makalah ini kami susun dengan baik. Semoga makalah ini bisa menambah ilmu
yang bermanfaat bagi para pembaca.

Ada kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna, kami pun
menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangan, maka kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadi bahan pembelajaran kami untuk
menyusun makalah yang lebih baik lagi untuk ke depannya.

Curup , Oktober 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 1

A.Latar Belakang...................................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah................................................................................................. 1

C.Tujuan................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 2

A. Hadis Tentang Kurikulum.................................................................................. 2

B. Definisi Kurikulum............................................................................................. 2

C. Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam................................................................ 3

D.Syarat-syarat Kurikulum Pendidikan Islam......................................................... 4

E. Prinsip-prinsip Kurikulum Pendidikan Islam...................................................... 5

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 7

A.Kesimpulan.......................................................................................................... 7

B.Saran.................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 8

ii
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum Pendidikan Perspektif Hadis merupakan salah satu komponen yang sangat
menentukan dalam suatu sistem pendidikan islam, karena itu kurikulum merupakan alat
untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.

Setiap pendidik harus memahami perkembangan kurikulum, karena merupakan suatu


formulasi pedagogis yang paling penting dalam konteks pendidikan, dalam kurikulum akan
tergambar bagaimana usaha yang dilakukan membantu siswa dalam mengembangkan
potensinya berupa fisik, intelektual, emosional, dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.

Dengan memahami Kurikulum Pendidikan Perspektif Islam, para pendidik dapat


memilih dan menentukan tujuan pembelajaran, methode, tekhnik, media pengajaran, dan alat
evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian terhadap
keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh semua pihak, sarana dan organisasi yang
baik, intensitas pekerjaan yang realistis tinggi dan kurikulum yang tepat guna. Oleh karena
itu, sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang pendidikan Islam
memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.

B. Rumusa Masalah

1. Apa hadis tentang kurikulum


2. Apa definisi kurikulum
3. Bagaimana ciri-ciri kurikulum pendidikan islam
4. Apa syarat-syarat kurikulm pendidikan islam
5. Bagaimana prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui hadis tentang kurikulum


2. Untuk mengetahui apa definisi kurikulum
3. Untuk mengetahui bagaimana ciri-cirir kurikulum pendidikan islam
4. Untuk mengetahui syarat-syarat kurikulum pendidikan islam
5. Untuk mengetahui bagaimana prinsip-prinsip kurikulum pendidikan islam

1
BAB ll

PEMBAHASAN

A. Hadis Tentang Kurikulum

: ‫لَّ َم‬:‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َس‬ ِ ‫َع ْن ُع َمرُوب ُْن ُش َع ْي‬


َ َ‫ب َع ْن اَبِ ْي ِه َع ْن َج ّد ِه ق‬
َ َ‫ ق‬: ‫ال‬
َ ِ‫ال َرس ُْو ُل هللا‬
‫وا بَ ْينَهُ ْم فِ ْي‬:ْ :ُ‫ َر َو فَ ِّرق‬:‫ا َء َع َش‬::َ‫ ِربُهُ ْم اَ ْبن‬:‫اض‬ َّ ِ‫ُمر ُْوا اَ ْواَل َد ُك ْم ب‬
ْ ‫نِي َْن َو‬:‫ا ُء ِس‬::َ‫اَل ِة َوهُم اَ ْبن‬:‫الص‬
)‫ضا ِج ِع ( َر َواهُ اَب ُْو َدا ُود‬ َ ‫ْال َم‬

Artinya :

Dari Amr Bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya berkata : Raulullah SAW bersabda :
“perintahkanlah anakmu untuk melakukan shalat, pada saat mereka berusia tujuh tahun,
dan pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan
shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur.” (HR. Abu Dawud)

َ َ‫ضلُّ ْوا اَبَدًا ِكت‬


‫اب هللاِ َو ُسنَّةَ َرس ُْولِ ِه ( َر َواه‬ ِ َ‫ت فِ ْي ُك ْم اَ ْم َر ْي ِن َما اِ ْن تَ ْم َس ْكتُ ْم بِ ِه َما لَ ْن ت‬
ُ ‫تَ َر ْك‬
)‫َحا ِكم‬

Artinya :

“Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara yang jika kalian berpegang
teguh padanya maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab Allah (Al-Qur’an)
dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Hakim)

B. Definisi Kurikulum

Istilah kurikulum memiliki berbagai macam tafsiran oleh pakar-pakar dari dulu hingga
dewasa ini. Secara harfiyah, kurikulum berasal dari bahasa latin 'curriculate yang artinya
2
jarak yang harus ditempuh seorang pelari.1 Ada pula yang mengatakan bahwa kata tersebut
berasal dari bahasa Prancis 'courier' yang artinya berlari, yang digunakan dalam dunia
atletik. Pada waktu itu, arti kurikulum ialah jarak waktu pendidikan yang harus ditempuh
seorang pelajar untuk mendapatkan ijazah.2

Menurut Oemar Hamalik, kurikulum adalah suatu istilah untuk menunjukkan


sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai gelar atau ijazah.
Sedangkan menurut Crow and Crow, kurikulum adalah rancangan pengajaran yang
disusun secara sistematis yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu
program pendidikan tertentu.3

Sementara berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional, kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.4

Jadi, dapat kita tarik kesimpulan kurikulum adalah rencana untuk melakukan
pengajaran agar dapat tercapainya tujua yang telah ditetapkan.

Kurikulum dalam pendidikan Islam dikenal dengan kata 'al-manhaj yang berarti
jalan terang yang dilalui pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.5

C. Ciri-ciri Kurikulum Pendidikan Islam

Setelah dipenuhi kaidah-kaidah sehingga kurikulum dalam pendidikan benar-benar


Islami, maka sesungguhnya ada beberapa ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam, yaitu :6

1. Mementingkan tujuan agama dan akhlak dalam berbagai hal seperti tujuan dan
kandungannya, kaedah, alat dan tekniknya.
2. Meluaskan perhatian dan kandungan hingga mencakup perhatian, pengembangan
serta bimbingan terhadap segala aspek pribadi pelajar dari segi intelektual, psikologi
1
Widodo Winarso, Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah (www.academia.edu, 2015), h.1.
2
S. Nasution, Asas-asas Kurikulum (Bandung: Jemmars, 1980), h.5.
3
Crow and Crow, Pengantar Ilmu Pendidikan (Yogyakarta: Rakesarasin: 1990), Edisi III, h.75.
4
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung:
Citra Umbara), h. 6.
5
Omar Mohammad al-Toumy, Falsafah Pendidikan Islam, Terj. Hasan Langgulung (Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), h. 478.
6
Oemar Muhammad, Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, Terjemahan Hasan Langgulung, Jakarta :Bulan
Bintang, 1979.

3
sosial dan spritual. Begitu juga cakupan kandungannya termasuk bidang ilmu, tugas
dan kegiatan yang bermacam-macam.
3. Adanya prinsip keseimbangan antara kandungan kurikulum tentang ilmu dan seni,
pengalaman dan kegiatan pengajaran yang bermacam-macam.
4. Kecendrungan kepada seni, aktivitas pendidikan jasmani latihan ketentraman,
pengetahuan, teknik, latihan kejuaruan dan bahasa asing.
5. Keterkaitan antara kurikulum pendidikan Islam dengan minat, kemampuan, keperluan
dan perbedaan perorangan antara siswa.

Ciri-ciri ini adalah menyangkut suatu karakter kurikulum sebagai program


pendidikan Islam yang membedakan dengan lainnya. Kendatipun dalam beberapa hal akan
di jumpai kesamaan sebagai konsepsi yang di olah pemikiran manusia, namun secara pasti
kurikulum pendidikan Islam senantiasa tidak meninggalkan upaya menempatkan hakekat
manusia sebagai subjek pendidikan yang harus di pahami secara tepat dan benar. Oleh
sebab itu kurikulum tidak akan berarti apabila tidak dilaksanakan dalam hubungan
pendidikan yang berintikan proses belajar mengajar antara pendidik dengan anak didik
menuju tercapainya tujuan ideal pendidikan Islami.

D. Syarat-syarat Kurikulum

Sistem pendidikan Islam menurut adanya kurikulum yang Islam pula dan
termanifestasikan dari sifat dan karakteristiknya. Kurikulum seperti ini hanya dapat
terwujud manakala bertopang hidup serta pandangan tentang manusia yang diarahkan
kepada tujuan pendidikan yang di landasi kaedah-kaedah Islami, Menurut An-Nahlawi
(1989) suatu kurikulum Islam harus memenuhi berikut :

a. Sistem perkembangan kurikulum hendaknya selaras dengan fitrah hendaknya selaras


dengan fitrah insani sehingga memiliki peluang untuk mensucikannya, menjaganya
dari penyimpangan dan menyelamatkannya.
b. Kurikulum hendaknya di arahkan untuk mencapai tujuan akhir pendidikan Islam,
yaitu ikhlas, taat dan beribadah kepada Allah; disamping merealisasikan tujuan aspek
psikhis, fisik, sosial, budaya maupun intelektual.
c. Pentahapan serta pengkhususan kurikulum hendaknya memperhatikan periodesasi
perkembangan peserta didik maupun unisitas (kekhasan) terutama karakteristik anak-
anak, dan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan)

4
d. Dalam berbagai pelaksanaan, aktifitas contoh dan nash yang ada dalam kurikulum
harus memelihara kebutuhan nyata kehidupan masyarakat dengan tetap bertopang
pada cita ideal islami, seperti rasa syukur dan harga diri sebagai umat Islam.
e. Secara keseluruhan stuktur dan organisasi kurikulum hendaknya tidak bertentangan
dan tidak menimbulkan perrtentangan dengan pola hidup Islami.
f. Hendaknya kurikulum bersifat realistik atau dapat dilaksanakan sesuai dengan situasi
dan kondisi dalam kehidupan negara tertentu.
g. Hendaknya metode pendidikan/ pengajaran dalam kurikulum bersifat luas sehingga
dapat disesuaikan dengan berbagai situasi dan kondisi serta perbedaan individual,
bakat, minat serta kemampuan siswa untuk menagkap, mengolah bahan pelajaran.
h. Hendaknya kurikulum itu efektif dalam arti berisikan nilai edukatif yang dapat
membentuk afektif, (sikap) Islami dalam kepribadian anak.
i. Kurikulum harus memperhatikan aspek-aspek tingkah laku amaliah Islami seperti
pendidikan untuk berjihad dan dakwah Islamiyah serta membangun masyarakat
muslim di lingkungan sekolah”.

E. Prinsip-prinsip Kurikulum Pendidikan Islam

Prinsip-prinsip tersebut berbeda-beda menurut analisis para pakar kemudian


ditambah dan disesuaikan dengan esensi kurikulum pendidikan Islam. (Iskandar dan
Usman, 1988:520-522) Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut : 7

a. Prinsip berasaskan Islam termasuk ajaran dan nilai-nilainya. Maka setiap yang
berkaitan dengan kurikulum, termasuk falsafah, tujuan-tujuan, kandungan-kandungan,
metode mengajar, cara-cara perlakuan dan hubungan-hubungan yang berlaku dalam
lembaga-lembaga pendidikan harus berdasarkan pada agama dan akhlak Islam.
b. Prinsip mengarah kepada tujuan adalah seluruh aktifitas dalam kurikulum diarahkan
untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebelumnya.
c. Prinsip (integritas) antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman dan aktifitas yang
terkandung di dalam kurikulum, begitu pula dengan pertautan antara kandungan
kurikulum dengan kebutuhan peserta didik juga kebutuhan masyarakat.
d. Prinsip relevansi adalah adanya kesesuaian pendidikan dengan lingkungan hidup
peserta didik, relevansi dengan kehidupan masa sekarang dan akan datang, relevansi
dengan tuntutan pekerjaan.
7
Muhammad Roihan alhaddad, “Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam”, Jurnal Tarbiyah Islamiyah. Vol. 3
No. 1, Juni 2018, hal. 62.

5
e. Prinsip fleksibilitas adalah terdapat ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan
dalam bertindak, baik yang berorientasi pada fleksibilitas pemilihan program
pendidikan maupun dalam mengembangkan program pengajaran.
f. Prinsip integritas adalah kurikulum tersebut dapat menghasilkan manusia seutuhnya,
manusia yang mampu mengintegrasikan antara fakultas dzikir dan fakultas pikir, serta
manusia yang dapat menyelaraskan struktur kehidupan dunia dan struktur kehidupan
akhirat.
g. Prinsip efisiensi adalah agar kurikulum dapat mendayagunakan waktu, tenaga, dana,
dan sumber lain secara cermat, tepat, memadai dan dapat memenuhi harapan.
h. Prinsip kontinuitas dan kemitraan adalah bagaimana susunan kurikulum yang terdiri
dari bagian yang berkelanjutan dengan kaitan-kaitan kurikulum lainnya, baik secara
vertikal (penjenjangan, tahapan) maupun secara horizontal.
i. Prinsip individualitas adalah bagaimana kurikulum memperhatikan perbedaan
pembawaan dan lingkungan anak pada umumnya yang meliputi seluruh aspek pribadi
peserta didik, seperti perbedaan jasmani, watak, intelegensi, bakat serta kelebihan dan
kekurangannya.
j. Prinsip kesamaan memperoleh kesempatan, dan demokratis adalah bagaimana
kurikulum dapat memberdayakan semua peserta didik dalam memperoleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat diutamakan. Seluruh peserta didik dari
berbagai kelompok seperti kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan
sosial yang memerlukan bantuan khusus, berbakat dan unggul berhak menerima
pendidikan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya.
k. Prinsip kedinamisan adalah agar kurikulum itu tidak statis, tetapi dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan sosial.
l. Prinsip keseimbangan adalah bagaimana kurikulum dapat mengembangkan sikap
potensi peserta didik secara harmonis.
m. Prinsip efektifitas adalah agar kurikulum dapat menunjang efektiftas pendidik yang
mengajar dan peserta didik yang belajar.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum adalah rancangan pengajaran yang disusun secara sistematis yang


diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu program pendidikan tertentu.
Kurikulum pendidikan ini juga dijelaskan dalam perspektif haditsnya. Kurikulum
pendidikan islam juga memiliki ciri-ciri dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dan yang di
landasi kaedah-kaedah Islami. Tidak hanya itu, kurikulum pendidikan islam mempunyai
prinsip-prinsip. Prinsip-prinsip tersebut berbeda-beda menurut analisis para pakar
kemudian ditambah dan disesuaikan dengan esensi kurikulum pendidikan Islam.

B. Saran

Setelah membaca makalah ini, diharapkan kita bisa mengetahui kurikulum dalam
perspektif haditsnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Crow and Crow. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Rakesarasin. 1990.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Bandung: Citra Umbara.

Omar Mohammad al-Toumy. Falsafah Pendidikan Islam. Terj. Hasan Langgulung. Jakarta:
Bulan Bintang. 1979.

Oemar Muhammad, Syaibani. Falsafah Pendidikan Islam. Terjemahan Hasan Langgulung.


Jakarta :Bulan Bintang. 1979.

Muhammad Roihan alhaddad. “Hakikat Kurikulum Pendidikan Islam”, Jurnal Tarbiyah


Islamiyah. Vol. 3 No. 1, Juni 2018.

Anda mungkin juga menyukai