PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dia pula tokoh yang pertama kali menganjurkan untuk kembali pada tradisi
muslim dengan cara yang sesuai dengan berbagai problem, mengusik Timur
Tengah di abad sembilan belas. Dengan menolak tradisionalisme murni yang
mempertahankan Islam secara tidak kritis disatu pihak, dan peniruan membabi
buta terhadap barat di pihak lain. Afghani menjadi perintis penafsiran ulang
Islam yang menekankan kualitas yang diperlukan di dunia modern, seperti
penggunaan akal, aktivitas politik, serta kekuatan militer dan politik.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
melakukan berbagai pembaharuan sesuai dengan tuntutan Hizbul Wathan.
Inggris memandang al-Afghani sebagai seorang tokoh yang berpengaruh dan
berbahaya. Maka pada tahun 1879, ia keluar dari Mesir karena tekanan
Inggris.
Pada masa berikutnya, yakni pada tahun 1892, atas undangan Sultan
Abdul Hamid, al-Afghani selanjutnya pindah ke Intambul, Turki.
Pengaruhnya di berbagai Negara islam diperlukan dalam rangka pelaksanaan
polkitik Islam di Istambul. Bantuan dari Negara-negara muslim sangat
dibutuhkan Sultan Abdul hamid untuk menantang Eropa, yang pada waktu itu
semakin mendesak keberadaan dan kedudukan Kerajaan Utsmani di Timur
Tengah.
4
meninggal tahun 1897. Secara lahir ia merupakan tamu yang mendapat
penghormatan, tetapi hakikatnya sebagai tahanan Sultan Abdul Hamid.
5
b. Mesir
Ini menjadi alasan Inggris mengusir Jamaluddin dari Mesir, 1897 dengan
bantuan dari Kadhi yang sedang berkuasa saat itu. Jamaluddin kembali
pergi ke Hyderabad Deccau (India).
6
manusia. Ia menekankan penegasannya dengan memerinci bahwa
kepercayaan kepada Tuhan dan agama, memberikan kepada masyarakat,
pertama-tama dalam arti kolektif, kebanggaan memiliki pengetahuan
tentang keunggulan manusia atas hewan dan kebanggaan menjadi anggota
masyarakat yang paling baik yakni Islam. Ia menyalahkan materialisme
sebagai penyebab kehilangan supremasi politik beberapa Negara
(Epicurianisme di Yunani dan Rousseau di Perancis, dsb).
Agar gagasan serta tujuan misinya dapat diketahui oleh masyarakat Islam
maupun penguasa mereka, Jamaluddin menerbitkan risalah mingguan
yang bernama Urwatul Wustqa (hubungan yang tak dapat dipisahkan)
yang mengecam keras Barat. Penguasa barat akhirnya melarang jurnal ini
diedarkan di Negara-negara Muslim karena dikhawatirkan dapat
menimbulkan semangat persatuan Islam. Karena dilarang diedarkan, usia
jurnal ini hanya 8 bulan dengan keseluruhan 18 nomor saja.
7
d. Istanbul
Hampir semua peneliti dan pemerhati Sejarah Islam dan Barat sepakat
bahwa, dialah yang menghembuskan gerakan Islam modern dan mengilhami
pembaharuan di kalangan kaum muslimin yang hidup di tengah arus
modernisme. Dia juga terkenal sebagai orang yang besar pengaruhnya
terhadap gerakan pembebasan dan konstitusional yang dilakukan di negara-
negara Islam setelah zamannya.
Apa yang dilihat Jamaluddin Al Afghani didunia barat dan apa yang
dilihat dan apa yang dilihat beliau didunia islam menurut beliau memberikan
kesan bahwa umat islam pada masanya sedang berada dalam kemunduran,
sementara dunia barat mengalami kemajuan. Melihat kondisi yang demikian
mendorong Jamaluddin Al Afghani untuk mengungkapkan pemikiran-
8
pemikiran baru diatarannya : pembaharuannya didasarkan atas keyakinan
bahwa agama sesuai untuk semua bangsa, zaman dan keadaan.
9
kemasyarakatan dan kenegaraan. Penafsiran atau pendapat ersebut lebih maju
dari Abduh yaitu Islam tidak menetapkan suatu bentuk pemerintahan , maka
bentuk demikianpun harus mengikuti masyarakat dalam kehidupan materi dan
kebebasan berpikir. Ini mengandung makna, bahwa apapun bentuk
pemerintahan, Abduh menghendaki suatu pemerintahan yang dinamis.
2. Sistem Demokrasi
10
positif terhadap pemerintah sehingga akan melahirkan undang-undang dan
peraturan atau keputusan yang baik bagi rakyat.
11
yang dipandangnya menyimpang dari Islam, tapi ide Pan-Islamnya itu tidak
jelas. Apakah bentuk-bentuk kerjasama tersebut dalam rangka mempersatukan
umat Islam dalam bentuk asosiasi, atau bentuk federasi yang dipimpin oleh
seseorang atau badan yang mengkoordinasi kerjasama tersebut, dan atau
seperti negara persemakmuran di bawah negara Inggris. Sebab ia mengetahui
adanya kepala negara di setiap negara Islam. Tapi, menurut Munawwir
Sjadzali, Pan-Islamismenya Al-Afghani itu adalah suatu asosiasi antar
negara-negara Islam dan umat Islam di wilayah jajahan untuk menentang
kezaliman interen, para pengusaha muslim yang lalim, menentang
kolonialisme dan imperialisme barat serta mewujudkan keadilan.
Pan Islamisme
12
Ketika gerakan pembaharuan segera memasuki dunia politik Islam,
yang ditandai dengan munculnya gagasan ”Pan-Islamisme” Pada awalnya
sesungguhnya mulai didengungkan oleh tokoh gerakan Wahabiyah dan
Sanusiyah. Namun gagasan itu baru kemudian disuarakan dengan sangat
lantang oleh tokoh pembaharuan islam di bidang politik Jamaluddin al-
Afghani.
Adapun pengertian Pan Islamisme yaitu dari Yunani, Pan atau Pas
artinya semua. Artinya gagasan yang karena Islam merupakan kesatuan,
menyatakan bahwa semua umat muslim harus bersatu dalam menghadapi
dominasi barat. Istilah ini bercorak politik dan diberikan oleh pengamat barat
terhadap gagasan Jamaluddin Al Afghani. Tetapi Jamaluddin Al Afghani
menyebut sendiri gagasannya sebagai Jami’ah Islamiyah dan bercorak moral.
13
mendapat sambutan baik dari sultan Abdul Hamid II. Pan Islamisme tersebut
mencakup beberapa bidang antara lain:
a. Bidang Politik
b. Bidang Pendidikan
c. Bidang Kebudayaan
d. Bidang Sosial
14
dalam kebebasan berakidah dapat di wujudkan dalam perihal kehidupan
rumah tangga yang manakala seorang istri melanggar apa yang dikatakan
suaminya.
Pengaruh Pan Islamisme pada dunia islam dapat dilihat dari adanya
kebangkitan Islam karena umat islam menyadari akan posisinya yang terjajah.
Yang dimaksud dengan dunia islam ialah bagian dari dunia antara Maroko
sampai ddengan merauke; negeri-negeri dimana umat islam merupakan
golongan mayoritas. Yang termasuk dunia islam dapatlah dicatat disini seperti:
Maroko, Al-Jazair,Libia,Tunisia, Nigeria, Suadan, Mesir,Siria, Yordania, Irak,
Iran, Libanon, Saudi Arabia Afghanistan, Pakistan, Malaysia, Filipina Selatan
dan Indonesia.
15
D. Karya-karya Jamaluddin Al Afghani
Beberapa buku yang ditulis oleh al-Afghani antara lain Tatimmat al-
bayan (Cairo, 1879). Buku sejarah politik, sosial dan budaya Afghanistan.
Hakikati Madhhabi Naychari wa Bayani Hali Naychariyan. Pertama kali
diterbitkan di Haydarabad-Deccan, 1298 H/1881 M, ini adalah karya
intelektual Afghani paling utama yang diterbitkan selama hidupnya.
Merupakan suatu kritik pedas dan penolakan total terhadap materialisme.
Buku ini telah diterjemahkan ke dalam Arab oleh Muhammad Abduh dengan
judul Al-Radd 'ala al-dahriyyin (Bantahan terhadap Materialisme).
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosial, ide tentang persamaan antar pria dan wanita dalam hal kebebasan dan
berakidah.
17
Al-Afghani lebih banyak dikenal melalui tulisan-tulisan orang lain tentang
dirinya atau yang menginterpretasikan pemikirannya.
B. Saran
Penelitian ini masih terbatas dalam relevansi judul ini saja. Hendaklah
dalam penelitian selanjutya, dilakukan dengan Iebih memperdalam
pembahasan biografi dan Pemikiran Jamaluddin Al Afghani.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ensiklopedi Islam…,299
https:///id.m.wikipedia.org/wiki/Jamal-Din_Afgan.
https:///islamic-methodology.blogspot.co.id/2010/07/pemikiran-politik-
jamaluddin-alafghani.
19