Anda di halaman 1dari 46

Peralatan ortodontik lepasan : perspektif baru pada kemampuan dan

efisiensi
Removable orthodontic appliances : new perspectives on capabilities and efficiency

Nama : Baiq Miftahul Fatia


NIM : J111 10 137
Pembimbing : Dr. drg. Susilowati,SU
Sumber : European Journal of Pediatric Dentistry Vol. 14/2-2013

BAGIAN ORTODONTIK
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2016
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
* Beberapa dekade
terakhir kurang
LATAR BELAKANG dibahas dalam
bidang orthodontik
akibat inovasi
peralatan cekat
Alat lepasan
diindikasikan pada
Dipelopori oleh keadaan-keadaan
George Crozat di tertentu
AS sejak awal
tahun 1900 Seleksi kasus dan
desain alat yang
tepat merupakan
kunci utama
keberhasilan.
Dari perspektif
interseptif, alat
bisa mencegah /
meringankan
keadaan berjejal
yang akan datang.
Mengapa alat lepasan menjadi pilihan?

Tampakan lebih bisa


Disarankan untuk diterima Memiliki rerata
Lebih terjangkau Sebagai alat
pasien yang tidak dibandingkan ekstra relapse yang lebih
untuk pasien secara pendahuluan untuk
patuh untuk alat finansial
oral, terutama pada rendah selama periode
perawatan cekat. pasien yang aktif
ekstra oral retensi.
secara sosial

Sebagai metode
Mendukung potensi
interseptif terutama Penyesuaian lebih
Hanya untuk tipping Pemeliharaan oral pertumbuhan penuh
untuk pasien dengan mudah oleh
gigi Setelah hygiene lebih mudah dan mendukung
protrusi gigi anterior ortodontis secara
perawatan teknis untuk pasien erupsi gigi pada
RA pada pertengahan
posisi yang tepat.
usia gigi bercampur.
FUNGSI ALAT LEPASAN

Sebagai alat pergerakan gigi aktif.

Space maintainer.
Alat fungsional untuk perawatan modifikasi
pertumbuhan.
Retensi pasca perawatan cekat

Clear aligner
KAPAN KASUS LEPASAN
DIINDIKASIKAN?
BAHAN
DAN
METODE
KOMPONEN ALAT LEPASAN
STREPTOCOCCUS CANDIDA ALBICANS
MUTANS

STAPHYLOCOCCUS XYLITOL
AUREUS
Mampu
merangsan

XYLITOL
g
Pengganti remineralis
gula asi email
konvensiona gigi.
l
Gula alcohol
yang
diperoleh
oleh xylose.
Merupakan bakteri rongga mulut yang sangat
asidogenik dan bersifat asidodurik
Menghasilkan suatu polisakarida lengket yang
disebut glukan
Dianggap sebagai salah satu inisiator karies.

STREPTOCOCCUS
Domain : Bacteria
MUTANS
Phylum : Firmicutes
Class : Bacili
Ordo : Lactobacilalles
Family : Streptococcaceae
Genus : Streptococcus
Species : Streptococcus mutans
Bakteri gram positif yang menghasilkan
pigmen kuning
Bersifat aerob fakultatif
Merupakan mikroflora normal manusia

STAPHYLOCOCCUS
Domain : Bacteria AUREUS
Phylum : Firmicutes
Class : Bacili
Ordo : Bacillales
Family :
Staphylococcaeae
Genus :
Staphylococcus
Spesies : S. aureus
Merupakan jamur dimorfik
Spesies cendawan pathogen
dari golongan deuterumycota
CANDIDA
Kingdom
Phylum
: Fungi
: Ascomycola
ALBICANS
Class : Sacharomycetes
Ordo : Sacharomycetes
Family : Sacharomycetes
Genus : Candida
Spesies : C. albicans
XYLITOL
XYLITOL
DEFINISI
Mengurangi pertumbuhan plak
Substansi berwarna
bakteri dalam rongga mulut
putih yang terlithat
berbentuk seperti
gula, tetapi memiliki Meningkatkan pH mulut
kalori 40% lebih
rendah dibandingkan
sukrosa sehingga baik
Meningkatkan aliran saliva
untuk penderita
kaya mineral ke dalam rongga
diabetes.
mulut.
METODE
PENELITIAN
KASUS 1

FB disarankan menggunakan alat


intra oral untuk merawat gigi
kaninus kanan rahang atas yang
erupsi ke arah bukal. Alat akan
mendistalisasi molar pertama
kanan rahang atas secara
bertahap untuk memberikan
ruang pada kaninus.

Perawatan dimulai pada Juni 2009


dan aktivasi berakhir pada
September 2009, sebuah periode
tiga bulan. Alat terus digunakan
selama 5 bulan sebagai retainer.
Gambar 2. FB
A: Tampakan oklusal: UR3 erupsi
pada ruang yang tidak cukup.
(Kasus 1)lateral : Posisi
B: Tampakan kanan
semi erupsi dari kaninus.
C : Alat lepasan dibuat dengan dua
klamer bola, sebuah labial bow dan
finger spring sederhana diletakkan
di antara premolar kedua dan molar
pertama. Dicatat bahwa labial bow
adalah, lebih baik, meluas dari UR2
hingga UL3 untuk memungkinkan
distal drifting dari kaninus dan
premolar.
D : Alat sudah diperiksa untuk
penyesuaian yang mudah; dan
pasien diinstruksikan untuk
penggunaan yang tepat.
E : Penyediaan ruangan setelah 3
bulan kunjungan sebagai hasil dari
distalisasi molar. Perlu dicatat
bahwa serat transeptal membantu
distal drifting dari kaninus dan
premolar tanpa intervensi lebih
jauh.
KASUS 2 MAT
- laki-laki berusia 13 tahun
- tidak menggunakan headgear-nya sesuai dengan yang
diinstruksikan.

Kemudian ia diberikan alat lepasan untuk distalisasi


unilateral dari molar pertama dan kedua kiri rahang atas.
Alat ini dilengkapi dengan dua finger spring untuk
mendistalisasi kedua molar kiri rahang atas pada
waktu yang bersamaan.
Labial bow diletakkan di antara kaninus rahang atas
kanan dan insisivus lateral kiri rahang atas untuk
memberikan ruang erupsi kaninus erupsi.
Sebuah klamer bola di antara premolar kanan rahang
atas, dan sebuah klamer C pada molar kanan rahang
atas juga sebagai penahan alat di tempat.

Perawatan diselesaikan dalam 5 bulan.

Alat digunakan sebagai retainer sebagai waktu tambahan


hingga erupsi sempurna kaninus kiri rahang ata.
Kasus 2
MAT
A: UL3 tidak memiliki ruang yang cukup untuk erupsi
; namun, rencana perawatan yang tepat dan intervensi
teratur dapat mencegah malposisi dari kaninus.
B : Sebuah alat lepasan dibuat dengan klamer c dan
klamer bola, ditambah dengan labial bow. Dua finger
spring di desain untuk mendistalisasi molar kedua dan
molar kedua di ULQ. Kembali, labial bow di bagian
distal UL2, tidak untuk menginterfensi erupsi kaninus
dan distal drifting. Perlu dicatat bahwa tidak ada
klamer yang diletakkan pada premolar untuk
memberikan kelonggaran dari distal drifting.
C : Alat yang digunakan dilihat di mulut dari
tampakan lateral kiri.
D : Ruang terbuka (overcorrection) pada ULQ setelah
5 bulan dan alat dilanjutkan terus digunakan untuk
retensi hingga tercapai keselarasan penuh dari cuspid
dan bicuspid.
KASUS 3 HER
- Laki-laki berusia 9 tahun.
- Kekhawatiran pada erupsi kedua insisivus
lateral rahang atasnya pada ruang yang sempit.

- Alat lepasan dengan dua finger spring distal


untuk gigi insisivus sentralis rahang atas.

Membutuhkan waktu perawatan selama 4 bulan,


dan 7 bulan periode retensi.
KASUS 3 HER (kasus 3) pada masa gigi bercampur.
A : UL2 & UR2 tidak memiliki ruang yang
cukup; ruang yang kecil ada di antara insisivus
sentralis rahang atas. Intervensi dini dapat
mencegah terjadinya malposisi lateral.
B : Sebuah alat lepasan dibuat dengan klamer
C pada UD dan UE untuk retensi penuh, dan
2 finger spring di desain untuk menggerakkan
kearah midline. Perlu dicatat, tidak ada labial
bow disertakan pada alat. Untuk kenyamanan
pasien, plat akrilik hanya meluas ke distal dari
molar kedua permanen.
C,D : 7 bulan kemudian , perawatan tujuan
dicapai dan dipertahankan untuk beberapa
bulan tambahan. Gigi lateral berada pada
keselarasan sempurna dan gigi tetangga tidak
termalposisi.
KASUS 4 PJ
- Wanita 42 tahun.
- Gigi anterior RB berjejal
mengakibatkan atrisi insisal.
- Khawatir akan lama perawatan.
- Adanya crowding pada lengkung
RA & RB.
- Rencana perawatan kombinasi
dan prosedur restorative
ortodontik disesuaikan.

- Alat lepasan untuk menggeser gigi


insisivus sentralis RB ke lingual dan
gigi insisivus lateral sedikit ke labial.
Serta ditambahkan dengan
reproksimasi dari insisivus sentralis.
KASUS 4
Gambar 5. PJ ialah seorang pasien dewasa (kasus 4).
A : Tampakan frontal meunjukkan atrisi berat akibat hubungan
insisivus edge-to-edge dalam waktu yang lama dengan senyum
yang sangat tidak menyenangkan.
B : Tampakan mandibular menunjukkan anterior crowding dengan
pergeserah labial dari insisivus sentralis dan pergeseran lingual
dari insisivus lateral.
C : Tampakkan oklusal rahang atas menggambarkan pergeseran
rotasi dari sentralis.
D : Alat lepasan dibuat dengan 4 klamer bola, dan sebuah labial
bow di desain untuk menekan insisivus sentralis ke arah lingual
dan menahan alat, juga. Sebuah lingual bow disertakan untuk
mendorong insisivus lateral ke labial, secara simultan. Dua
occlusal rest pada gigi ke 6 menahan alat secara vertical.
E: alat ini diberikan kepada pasien tanpa ketidaknyamanan pada
saat penempatan.
F: A reproximation teratur dilakukan pada mesial dari sentralis,
diikuti oleh aplikasi fluoride. Labial bow diaktifkan dengan
menggunakan tang 3 jari sepanjang permukaan labial dari
sentralis, sedangkan busur lingual secara perlahan mendorong
insisivus lateral ke depan.
G: Setelah konsultasi restoratif final, perawatan ortodontik selesai
dan pasien dirujuk untuk prosedur restoratif.
H: Senyum pasien 8 bulan setelah perawatan.
KASUS 5 KO
- Perempuan 14 tahun.
- Keluhan gigi anterior atas yang
menonjol, akibat overjet
berlebihan.
Rencana perawatan :
- Hawley retainer dengan kawat
sirkumverensial untuk lengkung
RA dengan pengencangan loop
bertahap untuk mengurangi
overjet berlebih.
- Resin akrilik dikurangi secara
selektif pada sisi palatal
anterior.
- Space maintainer digunakan
untuk RB.

Lama perawatan selama 7


bulan.
KASUS 5
Gambar 6. KO ialah anak perempuan
berusia 14 tahun (kasus 5).
Ia mengalami protrusi gigi anterior.
Tampakan frontal menunjukkan overjet
berlebih yang membuat gigi rentan
terhadap cedera traumatis.
Sebuah retainer Hawley dengan kawat
melingkar dibuat untuk lengkung rahang
atas. Aktivasi bertahap loop dan
pengurangan akrilik secara simultan di sisi
palatal dari gigi anterior memungkinkan
tipping lingual bertahap gigi anterior.
Rahang atas tampakan oklusal
menggambarkan hasil perawatan 7 bulan
setelah pasca perawatan.
Pemanggilan kembali setelah satu tahun
stabilitas hasil.
METODE PENELITIAN

JENIS PENELITIAN SAMPLE TEMPAT


Observasional analitik PENELITIAN PENELITIAN
dengan desain quasi Candida albicans, Laboratorium
eksperimental Streptococcus mutans, Biofarmaka Fakultas
dan Staphylococcus Farmasi Universitas
aureus. Hasanuddin

WAKTU PENELITIAN ANALISIS STATISTIK KRITERIA


21-25 April 2014 Npar Tests Kolmogrov- PENELITIAN
Smirnov dan One Way Uji zona hambat dengan
Anova dengan pengukuran diameter
menggunakan program zona inhibisi.
SPSS 16 untuk Windows
METODE PENELITIAN
Definisi Operasional

Candida albicans strain laboratorik Xylitol


Candida albicans strain laboratorik yang Xylitol bubuk dengan rumus kimia yang
diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi telah dibuat menjadi larutan dengan
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin konsentrasi 5%, 25%, 50%, 75%
dengan pelarut akuades
Staphylococcus aureus strain laboratorik Konsentrasi Xylitol
Staphylococcus aureus strain laboratorik yang Banyaknya X gram xylitol yang terlarut
diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi dalam 20 ml akuades. Karena massa jenis
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin xylitol 1,52 gr/ml, maka untuk membuat
larutan xylitol konsentrasi X%, dilarutkan
1,52 X gram dalam 20 ml akuades
Streptococcus mutans strain laboratorik
Streptococcus mutans strain laboratorik yang Zona Inhibisi
diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Zona inhibisi adalah luas daerah bening
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin pada biakan medium setelah diinkubasi
yang diukur diameternya dengan
menggunakan jangka sorong (mm).
ALUR PENELITIAN

Mikroorganisme rongga mulut


(C. albicans, S. mutans, dan S. aureus)

Pembiakan dalam SDA Pembiakan dalam medium MHA


(Candida albicans) (Staphylococcus aureus dan Streptococcus
mutans)

Pemaparan xylitol dengan


konsentrasi 5%, 25%, 50%,
dan 75%

Inkubasi

Pengukuran Zona Hambat

Analisis Data
CARA KERJA PENELITIAN

Pembuatan Persiapan Media Uji Zona Hambat


Medium Percobaan
SDA & MHA
PERSIAPAN MEDIA PERCOBAAN

Pembuatan larutan Xylitol


dengan konsentrasi 5%,
25%, 50%, dan 75%
Penempatan konsentrasi
larutan ke dalam 4 botol
kecil yang sudah diberi Sterilisasi dan
label. pemanasan dengan
autoclave selama 15 Disimpan pada suhu
menit pada suhu 121C, ruang.
dan dibiarkan mendingin
hingga suhu 50C
HASIL PENELITIAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan untuk menguji daya hambat xylitol terhadap bakteri S. aureus, S. mutans, dan jamur
C. albicans dengan menggunakan konsentrasi xylitol yang berbeda, yakni 5%, 25%, 50%, dan 75%
sebanyak tiga kali replikasi per konsentrasi.

STREPTOCOCCUS
MUTANS
Streptococcus mutans, baik pada replikasi I, II,
dan III, pada konsentrasi terendah 5% sudah STAPHYLOCOCCUS
terlihat adanya zona bening yang terbentuk. AUREUS
Staphylococcus aureus, baik pada replikasi I, II,
dan III, pada konsentrasi terendah 5% sudah
terlihat adanya zona bening yang terbentuk.
CANDIDA ALBICANS
Candida albicans, pada replikasi I, II, dan ke III,
untuk setiap konsentrasi, tidak terbentuk zona
bening. KONTROL
S. mutans dan S. aureus menggunakan control positif
Ampicilin, sedangkan pada C. albicans menggunakan
Albothyl.
Keuntungan Ortodontik Lepasan

Dapat dilepas
pasang sehingga Waktu kunjungan lebih
OH terjaga singkat

Prevalensi
terjadinya karies Harga lebih murah
lebih rendah dibandingkan ortodontik
dibandingkan cekat
ortodontik cekat

Penyesuaian alat lebih Perawatan alat lebih


mudah untuk ortodontis mudah untuk pasien
Kerugian Ortodontik Lepasan

Butuh Alat mudah hilang


kekooperatifan
pasien

Pergerakan gigi
hanya tipping Pasien harus dapat
memasang atau melepas
dengan baik dan benar.

Tampilan tidak
semenarik ortodontik
cekat
EFEK XYLITOL DARI WAKTU KE WAKTU
Konsumsi 6,5 gr Xylitol per hari

Setelah 1 Setelah 7 Setelah 5 Setelah 3 Setelah 6 Setelah 2


Hari Hari Minggu Bulan Bulan Tahun

Gigi menjadi
Bakteri rongga Bakteri plak akan
50% Reduksi Plak bakteri Plak bakteri tidak lebih kuat,
mulut berkurang pada
bakteri plak dan tereliminasi dari terdeteksi pada bersinar dan
mengarbsorbsi jaringan mulut
mulut. permukaan gigi saliva menjadi lebih
xylitol. dan lidah
putih.
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Peralatan intra oral lepasan pilihan yang baik bagi anak


muda dan pasien dewasa.
Diindikasikan terutama untuk pasien yang kurang
kooperatif.
Finger spring pada alat ini lebih sederhana dibandingkan
dengan penggunaan sekrup.
Komplikasi kesehatan gigi dan mulut yang lebih sedikit.

Alat lepasan intra oral


sangat diindikasikan
miftahulfatia@gmail.com
Thanks For Attention
Baiq Miftahul Fatia
ALAT ORTODONTIK LEPASAN

INDIKASI KONTRA INDIKASI

Kasus
maloklusi
sederhana
Mengawali /
bersama /
retensi
diakhir
perawatan.
KLAMER / CLASP (KOMPONEN
RETENTIF)
Membantu
gigi
Menjaga penjangkar
stabilitas plat. menghasilkan
kekuatan
pertahanan.

Dapat diberi
Menjaga plat tambahan
tetap melekat kait untuk
dalam mulut. cantolan
Klam elastik.

er
MACAM-MACAM KLAMER

Klamer Klamer
C Adam

Klamer Klamer
Kepala Modifika
Panah si
Komponen Alat Ortodonti Lepas
Simple Spring / Cantilever Spring /
Finger Spring
Diameter kawat 0.5 0.6 mm
Untuk mendorong gigi ke mesial /
distal.
Syarat Lengan pegas diatas titik
kontak dan tidak mengganggu
oklusi, tidak menempel gusi, bagian
labial sejajar permukaan insisial
sepanjang 1/3 mesio-distal gigi,
retensi ke arah pergerakan gigi .
Aktivasi : Menggerakkan lengan
pegas 1 mm kearah pergerakkan
atau memperbesar coil.
KOMPONEN ALAT
LEPASAN
Komponen
Aktif
Komponen Komponen
Retentif Pasif

ALAT Komponen
Plat Dasar LEPAS Penjangkar
AN an
PLAT DASAR
Pendukung
komponen lain.
Meneruskan
kekuatan komponen

Frame aktif
Mencegah

work
pergeseran gigi
yang tidak
digerakkan.
Melindungi spring-
spring di daerah
palatal.

Anda mungkin juga menyukai