Anda di halaman 1dari 13

CASE REPORT JURNAL IKGA

“PENATALAKSANAAN DENTAL
EMERGENCY PADA GIGI AVULSI”
Koordik Bidang IKGA: drg. Ali Taqwim
Pembimbing: drg. Nur Khamilatusy Solehah

Oleh
1. Anggit Purwati (G4B016023)
2. Destya Sandra D. (G4B016034)
3. Dwi Sartika (G4B016036)
4. Vetria Merdiyana (G4B016035)
Laporan Kasus
KUNJUNGAN PERTAMA

Laporan kasus Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


CC: Laki-laki (9th) Intra Oral Ekstra Oral Radiografis
 gigi 11 avulsi avulsi gigi
terdapat abrasi Area soket gigi
 kecelakaan insisiv tengah
di dagu,
permanen atas 11 ≠ sisa
mobil 24 jam
kanan (ujung pembengkakan partikel gigi,
yang lalu
akar gigi bibir bagian dicurigai fraktur
PI: tidak ada
kelainan, tidak imatur), mix atas dan alveolar pada
dentition kelas I bawah soket gigi 11
sedang dalam
skeletal
pengobatan,
PMH: tidak
memiliki alergi
obat-obatan, Treatment Oleh Dokter Gigi
FH: tidak • Gigi sudah di rendam dalam susu oleh pasien di
memiliki riwayat
pindahkan dan di rendam pada larutan Chlorhexidine
penyakit sistemik
0,2%
•Pembersihan soket gigi oleh dokter gigi
•Perawatan Endodontik Ektraoral
CON’t
KUNJUNGAN KEDUA (KONTROL I)
Setelah 14 hari  area trauma sedikit
lunak, OH buruk  Radiografi pada retro-
alveolar ≠ tanda patologis  edukasi 
kontrol lanjutan

KUNJUNGAN KETIGA (KONTROL II)


2 minggu kemudian  Splint dilepas  gingiva pada area gigi
insisiv yang avulsi inflamasi (lebih baik dibanding kunjungan
sebelumnya)  edukasi  kontrol 1 bulan berikutnya
CON’t
KUNJUNGAN KEEMPAT (KONTROL III)

1 tahun berikutnya 
penampilan tidak estetik
pada gigi 11, dicurigai
ankilosis dengan infraklusi
 Pemeriksaan intra oral:
gigi infraklusi, perkusi (+)
dan goyang  Radiografi
retro-alveolar: terdapat
ankilosis dentoalveolar 
adanya resorpsi total pada
akar  Ekstraksi gigi 
pembuatan gigi tiruan
sebagian
AVULSI GIGI
PENGERTIAN
ETIOLOGI

AVULSI
GIGI

Hal-Hal Yang
harus
diperhatikan
PREFALENSI
Macam Media Penyimpanan
•Ikatan sel ligamen periodontal, proliferasi, dan kolonisasi kembali
Saliva dengan permukaan akar (kapasitas klonogenik 7,6 %)
•Penyimpanan periode waktu pendek (30 menit)

Hank’s • Osmolalitas 270-320 mOsm, pH seimbang, non-toksik, mengandung


Balanced Salt
Solution nutrien yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme sel
(HBSS) •Menjaga sel ligamen periodontal tetap hidup selama 24 jam

• Proses pasteurisasi pada susu akan bertanggungjawab terhadap


pengurangan jumlah bakteri dan zat bakteriostatik, menonaktifkan
Susu
enzim yang dapat berbahaya bagi fibroblas dan ligamen periodontal
• Penyimpanan yang baik selama 6 jam

• Konsentrasi sama dengan sel-sel akar gigi


Larutan Salin • Gigi yang telah terlepas dan kering selama 15 menit sebaiknya
dimasukkan ke dalam salin fisiologis selama kira-kira 30 menit
sebelum replantasi
Manajemen Anak
Komunikasi
Modelling
Tell Show Do
Hand Over Mouth Exercise (HOME)
Pengaturan suara
Distraksi
Desensitasi
Reinforcement
PENATALAKSANAAN AVULSI
GIGI

Penatalaksanaan
avulsi ditempat
kejadian
Treatment
Perawatan di
dokter gigi
PENATALAKSANAAN AVULSI
GIGI
1. Pada gigi yang apeksnya tertutup sempurna,
Treatment dimana gigi sudah direplantasi oleh pasien
ketika datang ke klinik gigi.
2. Apeks gigi tertutup sempurna. Gigi berada di
luar mulut < 60 menit. Gigi sudah disimpan
dalam media yang sesuai seperti susu, saliva,
atau HBSS.
Perawatan di 3. Apeks gigi tertutup sempurna. Gigi berada di
luar mulut > 60 menit.
dokter gigi 4. Apeks gigi terbuka. Gigi sudah direplantasi saat
pasien datang ke klinik gigi.
5. Apeks gigi terbuka. Gigi berada di luar mulut <
60 menit. Gigi disimpan dalam penyimpanan
yang sesuai seperti susu, saliva, atau HBSS.
6. Apeks gigi terbuka. Gigi berada di luar mulut >
60 menit.
Kesalahan Penatalaksanaan
Avulsi
• Gigi direplantasi lebih dari 2 jam
• Resorbsi akar terjadi apabila replantasi gigi
dilakukan 10-15 menit pasca avulsi
• Gigi avulsi yang kotor akan mengakibatkan infeksi
kuman
• Gigi dibersihkan dengan dikerok atau digosok
• Gigi dipegang pada bagian akarnya
• Gigi avulsi disimpan di media penyimpanan
melebihi waktu penyimpanan standar tiap media.
Pembahasan

• Berdasarkan Literatur • Pada Kasus


1. Replantasi dilakukan 1. Replantasi dilakuakan
sebelum Golden Period (2 setalah 24 jam akibatnya
jam) berakhir terjadi resopsi interna
2. Menyimpan gigi avulsi dan menyebabkan
tidak boleh melebihi dari ankilosis
standar waktu tiap media 2. Gigi avulsi di simpan pada
penyimpanan media penyimpanan susu
selama 24 jam, namun
berdasarkan literatur
susu mempunyai limit
penyimpanan hanya 6
jam saja.
SIMPULAN

Gigi avulsi memiliki golden period ± 2 jam yang


dapat menentukan keberhasilan perawatan dan
harus disimpan pada media penyimpanan khusus.
Gigi desidui yang avulsi tidak perlu direplantasi,
namun pada gigi permanen/permanen muda perlu
direplantasi dan displinting. Manajemen anak yang
baik akan membantu keberhasilan perawatan. Perlu
di lakukan edukasi, kontrol dan follow Up setelah
replantasi gigi.
DAFTAR PUSTAKA
• Karayilmaz, H., Kirzioglu, Z., Erken, G. O., 2013, Aetiology, Treatment Patterns and Long-Term
Outcomes of Tooth Avulsion in Children and Adolescents, Pak J Med Sci., 29: 464-8.
• Brüllmann, D., Schulze, R. K., d’Hoedt, B., 2010, The Treatment of Anterior Dental Trauma, Dtsch
Arztebl Int., 108: 565-570.
• Muhamad, A. H., Nezar, W., Azzaldeen, A., 2014, Replantation of Avulsed Permanent Anterior Teeth:
A Case Report, Research and Reviews: Journal Of Dental Sciences, 2(4): 43-52.
• Setty, J. V., 2009, Knocked-out Tooth: Knowledge and Attitudes of, J Den Res., 3(3): 9-16.
• Roberts, G., Scully, C., Shotts, R., 2000, Dental Emergencies, BMJ, 321: 559-562.
• Ingle, J. I., Bakland, L. K., 2008, Endodontics, Vol. 6, BC Decker Inc., London.
• Pinkham, J. R., Casamassimo, P. S., McTigue, D. J., Fields, H. W., Nowak, A. J., 2005, Pediatric
Dentistry Infancy Through Adolescent, edisi 4, Elsevier Saunder, St. Louis, Missouri.
• Gomez, 2009, Terdapat dalam Annisaa, A., 2015, Perbandingan Sitotoksisitas Media Penyimpanan
Gigi Avulsi Larutan HBSS dan Susu UHT Melalui Uji MMT, Skripsi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
• Grosfeld, J. L., 2010, Pediatric Surgery, edisi 14, Elsevier Saunders, Philadelphia.
• Chadwik, B. L., Hosey, M. P. T., 2003, Child Taming: How to Manage Child in Dental Practice,
Quintessence publishing, London.
• Rigshospitalet, 2010, Dental Trauma Guidea, University Hospital Of Copenhagen, International
Association of Dental Traumatology.
• Ines, K., Nabiha, D., 2016, Delayed Tooth Replantation After Traumatic Avulsion Resulting in
Complete Root Resorption, Journal of Pediatric Dentistry, 4: 18-23.

Anda mungkin juga menyukai