Anggit Purwati1, Destya Sandra Dewi1, Dwi Sartika1, Vetria Merdiyana1, Nur Khamilatusy Solekhah2
1
Mahasiswa Co-Ass Kedokteran Gigi, Jurusan Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman
2
Bagian Kedokteran Gigi Anak, Jurusan Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman
Email: dwisartika07@gmail.com
Abstrak
Pendahuluan: Avulsi merupakan dental emergency yang sering terjadi. Insidensi avulsi gigi sebanyak 0,5-6,2% dan sering terjadi pada umur 7-
10 tahun. Avulsi pada gigi desidui tidak perlu di replantasi, namun pada gigi permanen maupun permanen muda gigi yang avulsi segera di
replantasi. Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan sebelum dilakukan replantasi. Manajemen anak yang baik perlu dimiliki
seorang dokter gigi dalam menangani kasus ini. Jurnal ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penatalaksanaan dental emergency
pada gigi avulsi. Laporan kasus: Seorang anak laki-laki 9 tahun mengalami kecelakaan 24 jam yang lalu sehingga gigi 11 avulsi. Gigi tersebut
direndam dalam media susu. Perawatan endodontik ekstraoral dilakukan sebelum replantasi kemudian gigi di splinting. Pasien diberi obat dan
dilakukan edukasi. Kontrol dilakukan untuk pelepasan splinting. Satu tahun kemudian terdapat keluhan gigi 11 infraklusi dan resorbsi akar.
Dokter gigi melakukan ekstraksi lalu membuatkan gigi tiruan. Pembahasan: Gigi avulsi sebaiknya diletakkan pada media penyimpanan seperti
saliva, HBSS, susu dan salin. Golden periode gigi avulsi yaitu 2 jam dari gigi tersebut lepas. Golden periode menentukan keberhasilan
replantasi. Keberhasilan juga ditentukan dari kooperatifnya seorang pasien dengan manajemen anak yang baik. Kesimpulan: Keberhasilan
penatalaksanaan gigi avulsi di pengaruhi oleh golden periode, media penyimpanan, kooperatif pasien dan kontrol.
Kata Kunci: dental emergency, gigi avulsi, manajemen, luka trauma, replantasi
2
Gambar 8. Pengisian saluran akar menggunakan gutta
perca dengan teknik thermocompactage
3
lemah, serta tulang alveolar relatif lunak.
Berbeda dengan orang dewasa yang memiliki
akar yang sudah matur, jaringan periodontal
yang kuat, serta tulang alveolar yang kuat
sehingga lebih cenderung mengalami fraktur
Gambar 12. Radiografi Gambar 13. Resorpsi total gigi daripada avulsi.13 Penyebab gigi avulsi yaitu
retro-alveolar kontrol pada akar gigi kecelakaan lalu lintas, perkelahian, jatuh,
setelah 1 tahun: Ankilosis kecelakaan olahraga, kerusakan jaringan
dentoalveolar dengan
periodontal dan penyakit sistemik seperti
penggantian tulang
diabetes mellitus.14