NIM : I4D11207
Anatomi mandibula
1
2
Teknik ini diperkenalkan oleh Jorgensen dan Hayden pada 1967 untuk
anastesi mandibular. Teknik anastesi blok nervus alveolaris inferior terdiri dari dua
metode, yaitu direct dan indirect. Teknik anastesi indirect disebut juga teknik fisher.
Teknik anastesi blok nervus alveolaris inferior (IANB) menjadi salah satu
yang paling umum digunakan untuk anastesi mandibular. Tujuan anastesi ini adalah
berbatasan posterior dengan kelenjar parotis, lateral oleh ramus mandibular, medial
dan inferior oleh otot pterigoideus medial, superior oleh otot pterigoideus lateral, dan
Metode anastesi indirect ini sering disebut metode fisher. Teknik IANB
landmark anatomi sederhana untuk menunjukkan ketinggian dari jarum suntik di sisi
kontralateral. Efek dari anastesi dengan metode ini adalah dapat merusak otot
pterigoid medialis atau tersuntiknya larutan anastesi kedealam otot ini. Hal ini dapat
teknik indirect, jarum diarahkan dari sisi kontralateral dan jarum suntik digerakkan
Proses ini dilanjutkan sampai tepat kedalaman jarum 20-25 mm. perlu
diketahui bahwa tingkat kerusakan jaringan pada teknik ini lebih banyak
4
1. Untuk prosedur pencabutan beberapa gigi posterior rahang bawah dalam satu
regio
2. Pasien yang memiliki kecenderungan menggigit bibir atau lidah mereka, misalnya
daerah yang teranastesi sangat luas. Kerugian anastesi dengan teknik ini adalah
tingkat anastesi yang tidak memadai (sekitar 31-81 %), landmark intraoral yang tidak
konsisten, tingkat aspirasi positif (10-15%, tertinggi dari semua injeksi inntraoral) ,
banyak pasien yang memiliki trauma jaringan lunak pada lidah dan bibir, dan daerah
akses yang jelas ke mulut pasien. Posisi diatur sedemikian rupa agar ketika
3. Posisi operator berada pada arah jam 8 dan menghadap pasien untuk rahang
akses yang jelas ke mulut pasien. Posisi diatur sedemikian rupa agar ketika
6. Posisi operator berada pada arah jam 8 dan menghadap pasien untuk rahang
7. Spuit digeser kesisi yang akan dianestesi, sejajar dengan bidang oklusal dan
8. Spuit digeser ke arah posisi I tapi tidak penuh sampai sekitar region kaninus
lalu jarum ditusukkan sambil menyelusuri tulang sedalam kira-kira 10-15 mm.
kembali.
nervus bukalis setelah kita melakukan posisi III, pada waktu menarik kembali
spuit sebelum jarum lepas dari mukosa tepat setelah melewati linea oblique
interna ,jarum digeser kelateral ke daerah trigonom retromolar, aspirasi dan bila
Tanda dan gejala yang dapat diketahui dengan memeriksa keadaan bibir
bagian bawah lidah dari regio yang dianestesi. Jika terjadi pati rasa pada daerah
maka dapat dijadikan indikator bahwa nervus lingualis dan nervus mentalis
yang merupakan cabang dari nervus inferior alveolar sudah dianestesi dengan
baik. Keberhasilan dari anestesi lokal blok mandibula metode langsung juga
dapat dilihat secara objektif pada pasien apabila selama perawatan pasien tersebut
2. Variasi anatomi tiap individu sehingga prosedur anestesi lokal blok nervus
melakukan tindakan anestesi. Selain teknik dan keterampila yang baus dari operator,
DAFTAR PUSTAKA
1. Malamed SF. Handbook of local anesthesia 6th ed. Los Angeles: Mosby; 2013,
pg.21-28.
2. Balaji SM. Textbook of oral & maxillofacial surgery. New Delhi: 2009, pg.166-
177.