Anda di halaman 1dari 5

Ortodontik korektif atau kuratif (Corrective atau curative orthodontics).

Ortodontik korektif merupakan tindakan perawatan pada maloklusi yang sudah


nyata terjadi. Gigi-gigi yang malposisi digeser ke posisi normal, dengan kekuatan mekanis
yang dihasilkan oleh alat ortodontik. Gigi dapat bergeser karena sifat adaptive response
jaringan periodontal. Ortodontik kuratif atau korektif ini dilakukan pada periode gigi
permanen. Perawatan Kuratif dilakukan untuk mengoreksi maloklusi atau malposisi yang
ada dan mengembalikan kepada posisi, oklusi, dan lengkung ideal.

• Menurut periode perawatan ortodontik kuratif dibagi dalam 2 periode :


1. Periode aktif, merupakan periode di mana dengan menggunakan tekanan mekanis
suatu alat ortodontik dilakukan pengaturan gigi-gigi yang malposisi, atau dengan
memanfaatkan tekanan fungsional otot-otot sekitar mulut dilakukan perawatan
untuk mengoreksi hubungan rahang bawah terhadap rahang atas.
Contoh : Alat aktif : plat aktif, plat ekspansi Alat pasif : aktivator (suatu alat
myofungsional).
2. Periode pasif, yaitu periode perawatan setelah periode aktif selesai, dengan
tujuan untuk mempertahankan kedudukan gigi-gigi yan telah dikoreksi agar tidak
relaps (kembali seperti kedudukan semula), dengan menggunakan Hawley
retainer.

• Menurut cara pemakaian alat, perawataan ortodontik kuratif dibagi menjadi :


1. Perawatan dengan alat lepasan (removable appliances), yaitu alat yang dapat
dipasang dan dilepas oleh pasien sendiri, dengan maksud untuk mempermudah
pembersihan alat. Alat ini mempunyai keterbatasan kemampuan untuk
perawatan, sehingga hanya dipakai untuk kasus sederhana yang hanya
melibatkan kelainan posisi giginya saja. Contoh : Plat aktif, plat ekspansi,
aktivator, bite raiser dsb.

2. Perawatan dengan alat cekat (fixed appliances), yaitu alat yang hanya dapat
dipasang dan dilepas oleh dokter yang merawat saja. Alat cekat ini mempunyai
kemampuan perawatan yang lebih kompleks. Contoh : Teknik Begg, Edgewise,
Twin Wire Arch, Straightwire dsb
Beberapa perawatan yang dapat dilakukan pada kasus maloklusi kelas II divisi 1 antara
lain:
a. Removeable appliance
 Oral Screen
Oral screen merupakan salah satu alat efektif yang paling mudah digunakan
untuk mengkoreksi protrusi gigi anterior rahang atas. Alat ini diistilahkan
sebagai physiologic appliance karena alat ini tidak menyebabkan pergerakan gigi
dengan bantuan kawat, tetapi menghasilkan gaya yang menahan gigi anterior
rahang atas dengan cara menekan perioralmusculature.

 Twin Block
Alat ini diindikasikan untuk perawatan maloklusi Kelas II Divisi I yang
disebabkan oleh mandibula retrognasi dan maksila normal. Saat twin block
dipasang di dalam mulut, pasien dapat berbicara dan makan secara normal
karena alat ini tidak banyak membatasi gerakan lidah, bibir dan mandibula, sama
halnya dengan pasien yang memakai gigi tiruan

 Alat Frankel
Frankel merupakan alat yang efektif untuk mengoreksi maloklusi kelas II
divisi 1. Berdasarkan kasus maloklus yang dirawat, Frankel membagi alat dalam
beberapa jenis. Untuk perawatan maloklusi kelas II divisi 1 digunakan alat
Frankel tipe I (Fr I). Alat Frankel tipe diberi nama singkatan dengan FR 1 yang
dapat digunakan untuk merawat kelas II divisi 1 dengan overjet lebih kecil dari
5 mm sampai lebih dari 7mm.
 Pre-Orthodontic Trainer
Pre-Orthodontic Trainer merupakan alat miofungsional yang dirancang oleh
Dr Chris Farrell. Alat tersebut metrupakan alat yang siap pakai, tidak perlu
dicetak maupun dibentuk sehingga tidak perlu dikerjakan di laboratorium. Alat
ini beberbentuk seperti parabolik menyerupai lengkung rahang atas dan rahang
bawah yang alami yaitu sempit di bagian anterior dan lebar di bagian posterior.
Pre-Orthodontic Trainer tersedia dalam satu ukuran yang universal sehingga
sesuai untuk semua rahang anak-anak yang besar maupun yang kecil.
Pre-Orthodontic Trainer merupakan alat yang diciptakan khusus untuk
merawat anak-anak pada periode gigi bercampur yaitu pada usia 6- 10 tahun,
saat gigi tetap mulai bererupsi dan anak masih dalam pertumbuhan. Pada periode
gigi bercampur, alat ini dapat digunakan sebagai perawatan dini untuk
mengurangi maloklusi, dengan menjadi pemandu dari gig geligi.
Pre-Orthodontic Trainer bertujuan untuk menghilangkan buruk
myofungsional seperti kebiasaan bernapas dengan mulut, menghisap jari, dan
menjulurkan lidah yang merupakan salah satu penyebab utama terjadinya
maloklusi kelas II divisi 1.
Indikasi penggunaan alat ini tidak hanya pada anak-anak dengan kasus
maloklusi kelas II divisi 1 tetapi juga dapat digunakn pada anak-anak dengan
kasus seperti crowding gigi anaterior rahang bawah, maloklusi klas II divisi 2
dengan deep bite, maloklusi kelas II dengan open bite, dan maloklusi kelas III
ringan. Kontraindikasi alat ini adalah pada pasien dengan cross bite gigi
posterior maloklusi kelas III yang parah, dan pasien dengan obstruksi
pernapasan yang sempurna serta dengan anak anak yang tidak mempunyai
motivasi untuk memakai alat ini.

b. Fixed Appliance
 MARA (Mandibular Anterior Repositioning Appliance)
Adalah ortodonti cekat yang menyalurkan tekanan ke gigi yang digunakan
untuk perawatan maloklusikelas II divisi 1 dengan memajukan mandibula ke
depan sehingga tercapai oklusi kelas 1. Perawatan dengan MARA diindikasikan
untuk maloklusi kelas II divisi 1 yang disebabkan oleh retrusi mandibula dan
maksila normal.

 Alat forsus
Merupakan alat ortodonti cekat fungsional berbentuk spring dan dipasang
melekat pada molar maksilla dan lengkung mandibula. Pada awal pemakaian,
tekanan yang dihasilkan alat ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada pasien.
Indikasinya adalah maloklusi kelas II, maloklusi kelas II dengan deepbite, kasus
non ekstraksi, agenesis premolar dua atau mikrodonsia, diastema, posisi
mesialisasi lengkung rahang. Sedangkan kontraindikasinya adalah pasien yang
alergi terhadap bahan latex.

 Quad helix
Diindikasikan untuk mengekspansi rahang atas. Alat ini dapat digunakan
untuk ekspansi rahang dalam arah anteroposterior. Penyangga dapat
diletakkan pada gigi molar rahang atas.
DAFTAR PUSTAKA
 Achmad Harun, Handayani Hendrastuti, Fery Fajriani. 2012. Buku Ajar Maloklusi
pada Anak, Etiologi, dan Penanganannya. Makassar: Bimer
 Achmad Harun, Runkat Jakobus. 2008. Koreksi Protrusif dengan Oral Screen
pada Anak sebagai Tahap Terapi Awal Maloklusi Kelas II Divisi 1. Medan: Dentika
Dental Jurnal
 Ruslan Karin, Zen Yuniar. 2006. Efek Alat Pre-Orthodonti Trainer pada
Perawatan Dini Maloklusi Kelas II Divisi 1. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi
 Sulandjari Heryumani. 2008. Buku Ajar Ortodonsia I KGO I. Yogyakarta:
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada.

Anda mungkin juga menyukai