Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SYSTEM SETARTER MOBIL

Disusun Oleh :
Nama : Ridwan Arbiansyah
Kelas : XII TKR 6

SMK YATPI GODONG---------------


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Alhamdulillahirabbila’lamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam
atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”SISTEM MOTOR
STATER MOBIL”.
Dalam penyusunan makalah , penulis memperoleh banyak refrensi dari
berbagai buku dan Website. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas
dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Motor Starter .......................................................................................... 2
B. Fungsi Motor Starter .............................................................................. 2
C. Macam – Macam Motor Starter ............................................................. 2
D. Prinsip Kerja Motor Starter .................................................................... 4
E. Komponen ............................................................................................. 4
F. Cara Kerja Motor Starter ........................................................................ 8
G. Pemeriksaan dan Perbaikan System Starter ........................................... 10
H. Pengetesan Motor Settarter .................................................................... 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
B. Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka
mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol.
Mobil pada umumnya menggunakan motor listrik yang digabungkan dengan
magnetic switch yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear
yang dipasangkan ke pada bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear
berputar ( dan juga poros engkol ).tetapi pada jaman dulu sebelu motor starter
ditemukan.untuk menghiduokan kendaraan dibutuhkan tenaga dari seseorang
untuk memutar poros engkol.
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga
yang kecil yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah
bahwa motor starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus
searah) umumnya yang dipergunakan.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini dirumuskan hal – hal sebagai berikut:
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Motor Starter ?
2. Kegunaan Motor Setarter ?
3. Mengetahui Jenis-Jenis Motor Setarter ?
4. Seperti Apa Perinsip Kerja Pada Motor Starter ?
5. Bagian – Bagian Apa Saja Yang Terdapat Dalam Motor Starter ?
6. Bagaimana Cara Kerja Motor Starter ?
7. Bentuk Pemeriksaan dan Perawatan System Setarter ?
8. Langkah Pengetesan Motor Setarter

C. Tujuan
Tujuan dari membahas sistem atau cara kerja Motor Stater, adalah
supaya kita Mengerti komponen – komponen dan sisitem atau cara kerja motor
starter itu sendiri, dengan harapan kita bisa untuk merawat atau
memperbaikinya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Motor Starter
Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan
magneticswitch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi
pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi
fly wheel (roda gila) yang dibuat pada poros engkol. Saat ini kita mengenal dua
tipe motorStarter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu
motor starterkonvensional dan reduksi.
Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada daerah dingin
mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapatmenghasilkan momen
yang lebih besar yang diperlukan untuk menstart mesinpada cuaca dingin. Motor
starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih besar dari pada motor
starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama.,saat ini mobil cenderung
mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yangpanas.

B. Fungsi Motor Starter


Motor starter berfungsi untuk memutarkan fly wheel (poros engkol)
pertama kali sehingga mesin dapat hidup setelah itu terjadi siklus yang akan
menghasilkan tenaga. Lebih efisien menghidupkan mesin dengan motor starter
daripada dengan tenaga manual (tenaga manusia).

C. Macam – Macam Motor Starter


Untuk menggerakan elektro motor, diperlukan peralatan pendukung yaitu,
motor starter atau biasa disebut starter. Saat ini dikenal ada beberapa macam
jenis starter. Diantaranya seperti berikut ini.
1. Direct On Line (DOL) Starter
Starter model ini sangat banyak dipakai saat ini, terutama untuk motor
motor kecil. Komposisi komponennya terdiri dari satu contactor dan satu
proteksi arus dengan TOR atau elektronik. Kelemahan starter model ini adalah
kemungkinan timbulnya arus start yang sangat tinggi. biasanya bisa mencapai

2
6 sampai 7 kali. Pada saat starter ini di start, torsi saat start ini juga sangat
tinggi dan biasanya lebih tinggi dari kebutuhan. Ini dapat terlihat adanya
lonjakan/ gerakan yang keras saat motor di start.
2. Star Delta Starter
Starter ini mengurangi lonjakan arus dan torsi pada saat start. Tersusun
atas 3 buah contactor yaitu Main Contactor, Star Contactor dan Delta
Contactor, Timer untuk pengalihan dari× Star ke Delta serta sebuah overload
relay. Pada saat start, starter terhubung secara× Star. Gulungan stator hanya
menerima tegangan sekitar 0,578 (seper akar tiga) dari tegangan line. Jadi arus
dan torsi yang dihasilkan akan lebih kecil dari pada DOL Starter. Setelah
mendekati speed normal starter akan berpindah menjadi terkoneksi secara×
Delta.
3. Autotransformer Starter
Starter ini pada prinsipnya hampir sama dengan× Stater yaitu dengan
mengurangi arus dan torsi saat start. Pada Autotranformer terdapat beberapa
tap yang dapat menurunkan tegangan line. Starter akan mengatur masuknya
tegangan yang mengalir ke motor dimulai dengan tegangan yang paling
rendah bertahap sampai ke tegangan normal. Jika Star Delta starter hanya dua
step, dengan autotransformer bisa beberapa step. Ini berguna untuk
mengurangi lonjakan arus dan torsi saat start.
4. Soft Starter
Softstarter sangat berbeda dengan starter lain. Alat ini mempergunakan
thyristor sebagai komponen utamanya. Tegangan yang masuk ke motor akan
diatur dimulai dengan sangat rendah sehingga arus dan torsi saat start juga
rendah. Pada saat start ini tegangan yang masuk hanya cukup untuk
menggerakkan beban dan akan menghilangkan kejutan pada beban. Secara
perlahan tegangan dan torsi akan dinaikan sehingga motor akan mengalami
percepatan kehingga tercapai kecepatan normal.
5. Frequency Drive
Frequency Drive sering disebut juga dengan VSD (Variable Speed
Drive), VFD (Variable frequency Drive) atau× Inverter. VSD terdiri dari 2
bagian utama yaitu penyearah tegangan AC (50 atau 60 HZ) ke DC dan
bagian kedua adalah membalikan dari DC ke tegangan AC dengan frequency
yang diinginkan.
VSD memanfaatkan sifat motor sesuai dengan rumus sbb :
RPM = (120.f)/p
dimana,

3
RPM : Kecepatan putar/ speed motor (RPM)
F : Frequency (Hz)
p : pole
Jadi dengan mengatur frequency tegangan yang masuk, maka
kecepatan motor akan dapat diatur pula. Demikian pula pada saat start,
dimulai dengan frequency rendah sampai rated frequency nya hasilnya
kecepatan motor akan mengalami percepatan yang lebih halus.

D. Prinsip Kerja Motor Starter


1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang
dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang
menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya.Arus
mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di
sekeliling kawat.
2. Kaidah Tangan Kiri Fleming
Fleming Left Hand Rule
a. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
b. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
c. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah
medan magnet dialirkan arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet.
Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N) menuju kutup
selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang
dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan
konduktor bisa berputar.

E. Komponen
Secara umum, bagian motor starter dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
bagian motor starter yang menghasilkan gaya putar dan bagian motor starter
sebagai mekanisme pemindah tenaga.

Bagian dari motor starter yang menghasilkan gaya putar :

4
1. Yoke dan Pole Core

Yoke pada motor starter memiliki fungsi yaitu sebagai tempat


mengikat pole core. Yoke terbuat dari besi atau logam yang berbentuk silinder

yang sekaligus sebagai rumah dari armature. Sedangkan pole core memiliki

fungsi untuk menopang field coil dan untuk memperkuat medan


magnet yang ditimbulkan field coil. Pada umumnya, motor starter memiliki
empat buah pole core yang terikat pada yoke menggunakan sekrup.
2. Field Coil

Perlu diketahui, pada motor starter tidak menggunakan magnet


permanen melainkan untuk menghasilkan medan magnet yang kuat maka
motor starter menggunakan field coil. Field coil berbentuk kumparan dan
apabila field coil dialiri arus listrik maka akan timbul medan magnet. Field
coil terbuat dari bahan tembaga dan field coil ini dihubungkan dengan
armature secara seri agar arus yang mengalir melewati field coil ini nantinya
juga akan mengalir ke armature coil.

3. Armature

5
Armature tersusun dari beberapa komponen yaitu armature core,
armature coil, comutator, armature shaft dan bagian-bagian lainnya. Kedua
ujung shaft armature ini, masing-masing ditopang oleh bearing yang bertujuan
agar armature dapat berputar dengan stabil diantara pole core.
Armature coil disusun pada celah-celah core dan masing-masing ujung
armature coil disambungkan ke segmen-segmen comutator. Dengan demikian
arus yang melepasi armature coil dapat membuat komponen armatur dapat
berputar dan menghasilkan momen putar untuk memutar fly wheel.
4. Sikat (Brush)

Motor starter pada umumnya dilengkapi dengan empat buah sikat atau
brush, dua buah sikat positif dan dua buah sikat negatif. Sikat positif diberi
isolator dan dipasangkand dengan armature coil melalui comutator.
Sedangkan sikat negatif dipasangkan ke pemegang yang berhubungan dengan
masa body kendaraan. Sikat-sikat ini agar dapat selalu berhubungan dengan
comutator maka pada sikat terdapat pegas. Pegas ini berfungsi untuk menekan
sikat agar selalu dapat berhubungan dengan comutator. Jika sikat habis (tidak
menekan comutator) maka momen putar yang dihasilkan motor starter
menjadi lemah atau bisa juga motor starter tidak dapat berputar.

Bagian dari motor starter sebagai mekanisme pemindah tenaga :


1. Kopling starter atau starter clutch

6
Kopling starter berfungsi untuk memindahkan momen putar dari
armature shaft ke fly wheel dan untuk mencegah berpindahnya tenaga putar
dari fly wheel (ketika mesin sudah hidup) ke motor starter.
2. Drive lever

Drive lever memiliki fungsi untuk mendorong pinion gear untuk


berkaitan dengan fly wheel dan menarik pinion gear untuk melepas kaitan
dengan fly wheel
3. Armature brake

Armature brake berfungsi sebagai pengerem ketika pinion gear lepas


dari kaitan fly wheel. Pertanyaannya “kenapa perlu adanya pengereman pada
motor starter?”. Pengereman pada motor starter sangat penting guna menjaga
umur komponen pinion gear. Pada saat anda melakukan starter pertama kali
dan mesin belum hidup, tentu saja anda akan melakukan starter kembali,
sehingga apabila tidak ada pengereman maka akan membuat pinion masih
berputar dan ketika dilakukan starter kembali maka dapat merusak pinion gear
karena pinion gear dapat menabrak gigi pada fly wheel.
4. Magnetic Switch

7
Magnetic switch atau saklar magnet terdiri dari kontak plate yang
terhubung dengan plunger. Plunger pada magnetic switch digulung dengan
dua kumparan, kumparan bagian dalam dibuat menjadi lebih tipis atau disebut
dengan kumparan pull in coil sedangkan kumparan bagian luar dibuat lebih
tebal dan disebut dengan hold in coil. Kumparan pull in coil dihubungkan ke
massa melalui field coil dan armature sedangkan kumparan hold in coil
dihubungkan langsung dengan massa.

F. Cara Kerja Motor Starter


1. Posisi Kunci Kontak ST

Arus dari baterai ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) dan kedua
kumparan ini menghasilkan medan magnet searah dan akhirnya menarik plat
kontak yang menghubungkan terminal B dengan terminal C serta tuas
menggeser over runing clutch dan roda gigi pinion berhubungan dengan fly
wheel. Arus yang ke C relatif kecil dan armatur berputar lambat.

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Plat kontak sudah menghubungkan terminal B dan C, sehingga PIC


tidak dialiri arus dan plat kontak hanya ditahan oleh HIC. Oleh karena itu arus
yang besar dari terminal B akan langsung mengalir ke terminal C > kumparan

8
medan > armatur > Kumparan jangkar > masa. Motor starter berputar cepat
untuk menggerakkan fly wheel. Over runing clutch mencegah melindungi
pinion gear jika putaranya lebih kecil dari putaran fly wheel.
3. Saat Kunci Kontak Posisi On

Karena saklar starter diputar ke posisi Off PIC dan HIC tidak mendapat
arus dari terminal 50 melainkan dari terminal C sehingga aliran arusnya akan
menjadi:
Karena arus PIC dan HIC berlawanan arah, gaya magnet yang dihasilkan
juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, ini
mengakibatkan kekuatan pegas pengembali dapat mnegembalikan plat kontak ke
posisi semula, dengan demikian lengan penggerak menarik kopling jalan bebas
dan gigi pinion terlepas dari perkaitannya dengan fly wheel.

G. Pemeriksaan dan Perbaikan System Starter

Gejala Kemungkinan penyebab Tindakan

9
1. Baterai sudah mati  1. Periksa keadaan
2. Fusible link sudah baterai 
rusak  2. Ganti fusible link 
3. Ada sambungan yang 3. Bersihkan dan
lepas atau kendur kencangkan
Mesin tidak berputar
4. Kerusakan pada kunci sambungannya 
kontak 4. Periksa kunci kontak,
5. Kerusakan pada ganti jika diperlukan 
solenoid, relay, saklar netral 5. Periksa bagian-
atau saklar kopling  bagiannya, ganti bila perlu 
6. Kerusakan mekanis 6. Periksa mesin
pada mesin
1. Baterai lemah 1. Periksa baterai, ganti
2. Sambungan kendor jika diperlukan 
atau berkarat  2. Bersihkan dan
Mesin berputar lambat kencangkan sambungan 
3. Kerusakan pada motor
starter  3. Periksa dan lakukan
4. Ada masalah mekanis pengujian motor starter 
pada mesin atau motor 4. Cek mesin dan
starter starter, ganti komponen
yang rusak
1. Kerusakan gigi pinion 1. Periksa gigi pinion
atau ring gear  dan ring gear dari keausan
2. Kerusakan plunyer atau kerusakan 
pada solenoid  2. Periksa dan Tes pull-
Starter berputar terus in dan hold-in coil 
3. Kerusakan kunci
kontak atau rangkaian 3. Periksa kunci kontak
kontrolnya  dan rangkaiannya 
4. Kunci kontak macet 4. Cek kunci kontak
1. Kerusakan pada 1. Periksa kopling
Starter berputar tetapi kopling starter  starter,periksa kerjanya 
mesin tidak berputar 2. Kerusakan atau 2. Cek roda gigi dari
keausan gigi pinion dan ring keausan dan kerusakan
gear
1. Kerusakan pada 1. Periksa dan ganti jika
Starter tidak dapat solenoid  perlu 
berkaitan atau lepas 2. Pinion gear atau ring 2. Cek roda gigi dari
dengan lembut gear aus kerusakan dan keausan,
ganti jika perlu

H. Pengetesan Motor Starter


1. Pengetesan Pull In Coil
a. Hubungkan terminal (+) baterai ke terminal 50 motor starter
b. Hubungkan terminal (-) baterai ke terminal C saklar starter dan bodi atau
masa dari motor starter

10
c. Pull In Coil baik jika pada pengetesan ini plunyer tertarik kebelakang dan
tuas mendorong over raning clutch ke depan
Penting !! Pada Pengetesan ini lepaskan hubungan terminal C ke field Coil
2. Pengetesan Hold In Coil
Seperti pada pengetesan pull in coil lepaskan kabel yang
menghubungkan negatif baterai dengan terminal C. Pada pengetesan ini hold
in coil baik jika posisi plunyer tetap tertahan
3. Pengetesan Kumparan Medan
a. Pengetesan Kontinuitas.
Dengan menggunakan Ohm meter hubungkan kedua jarum ohm meter ke
masing- masing ujung kumparan. Harus ada kontinuitas diantara kedua
ujung kumparan.
b. Pengetesan Hubungan dengan masa.
Hubungkan satu jarum ohm meter ke ujung kumparan dan jarum yang
lain ke massa / bodi. Antara bodi dan kumparan harus tidak ada
kontinuitas.
4. Pengetesan Kumparan Jangkar dan Armatur
a. Pengetesan Hubungan Singkat.
Hubungkan jarum ohm meter ke armatur dan ke bodi masa. Antara
armatur dan bodi harus tidak ada hubungan.
b. Pengetesan Kontinuitas.
Hubungkan kedua jarum ohm meter ke armatur. Ubahlah posisi salah satu
jarum melingkari permukaan komutator. Pada pengetesan ini harus
menunjukkan kontinuitas.
5. Pengetesan Sikat dan Pemegang Sikat
a. Pengetesan Hubungan Singkat .
Hubungkan jarum ohm meter ke sikat negatif dan pemegang sikat positif
dan pada pengetesan ini harus tidak ada kontinuitas.
b. Ukur sikat dengan vernier kaliper.
Ganti sikat jika melebihi batas minimal.
c. Ukur Ketegangan Pegas sikat.
Ganti jika ketegangan dibawah standar ganti dengan yang baru.
6. Pengetesan Over Runing Clutch.
Tahan roda gigi pinion dan putarlah kopling, kopling harus jalan bebas
pada arah jarum jam dan terkunci pada putaran berlawanan arah jarum jam

11
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita
pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat
penulis simpulkan bahwa :
1. Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting
dalam proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen
rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja
yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen kendaraan.
2. Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja
dengan cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
3. Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang
menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait
satu sama lain untuk menghidupkan starter. Komponen – komponen sistem
starter meliputi :
a. Kunci kontak (ignition switch)
b. Fuse ( fusibel link )
c. Kabel penghubung
d. Baterai
e. Motor Starter

B. Saran
Dalam mempelajari Sistem Listrik Stater harus di pahami penuh, agar
dapat mengertahui hal hal yang terkecil, jika apabila ada masalah dalam sistem
starter dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat

12
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Kelebihan dan kekurangan Motor Starter


http://pedabuntung.blogspot.com/2013/11/kelebihan-dan-kekurangan-motor-
starter.html
Anonim. 2013. Makalah Sistem Starter.
http://adf.ly/3185334/banner/ http://twinwap .blogspot.com/2013/02/makalah-sistem-
starter.html. .
Hidayat, Rahmat. 2014. Sistem Starter Mobil.
http://ki-tapunya.blogspot.com /2014/02/sistem-starter-mobil.html

13

Anda mungkin juga menyukai