Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KARYA TULIS

OBJEK WISATA DI GROBOGAN

Disusun Oleh :
Nama : Annisa Claudia Rahma
Kelas : XI IPS 1
No absen : 09

SMA NEGERI 1 GODONG


TAHUN PELAJARAN 2019/2020

i
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah karya tulis "Objek Wisata DI Grobogan" Ini disahkan dan disetujui oleh guru
pembimbing dan kepala SMA N 1 GODONG pada
Hari :
Tanggal :

Disahkan oleh:
Yang bertanda tangan di bawah ini

Kepala SMA N 1 GODONG Pembimbing Akademik

Bpk.Drs. Mardani M.M Bpk. Busono S.p.d

ii
LEMBAR PERSEMBAHAN DAN MOTTO

Persembahan
Makalah karya tulis ini saya persembahkan kepada :
 Bapak Drs. Mardani, M. M selalu kepala SMA NEGERI 1 GODONG
 Bapak Buwono S, pd selalu pembimbing akademik kelas XI IPS 1
 Bapak/ Ibu guru dan staf karyawan SMA negeri 1 GODONG
 Adik-adik kelas X dan kakak-kakak kelas XII

MOTTO
 Buku adalah teman terbaik manusia.
 Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan besok harus lebih baik daripada
hari ini.
 Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kali kita jatuh.
 Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, kita baru yakin
kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.
 Ilmu adalah senjata yang paling hebat yang bisa kamu gunakan untuk
mengubah dunia.
 Tidak ada kata menyerah sebelum berhasil.
 Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali.
 Ikhtiar menuju tawakal, dan berakhir keterharuan atas kesabaran.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan
Makalah initepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang OBJEK-OBJEK WISATA di Kabupaten GROBOGAN
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua . Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga TUHAN
senantiasa meridhai segala usaha kita.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ………………………………...i


LEMBAR PENGESAHAN ………………………………...ii
LEMBAR PERSEMBAHAN DAN MOTTO ………………………………...iii
KATA PENGANTAR ………………………………...vi
DAFTAR ISI ………………………………...vi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………...1
A. Latar belakang ………………………………...1
B. Rumusan masalah ………………………………...1
C. Pembatasan masalah ………………………………...1
D. Tujuan penilitian ………………………………...1
E. Manfaat penulisan ………………………………...2
F. Metodologi penulisan ………………………………...2
G. Sistematika Penulisan ………………………………...2
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………...3
A. Pengertian wisata ………………………………...3
B. Pengertian obyek dan daya tarik wisata ………………………………...3
C. Pengertian pariwisata ………………………………...4
D. Pengertian Pantai ………………………………...4
BAB III ISI ………………………………...5
A. Api Abadi Mrapen ………………………………...5
B. Objek Wisata Cindelaras ………………………………...6
C. AirTerjun Widuri ………………………………...6
D. Bledug kuwu ………………………………...7
E. Waduk Kedung Ombo ………………………………...8
BAB IV PENUTUP ………………………………...9
A. Kesimpulan ………………………………...9
B. Saran ………………………………...9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………...10
LAMPIRAN ………………………………...11

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Obyek wisata yang ada di Indonesia merupakan salah satu dari kekayaan alam yang
patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi
keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut sehingga menarik minat
wisatawan untuk mengunjunginya.
Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas
pengembangan bagi sejumlah Negara, terlebih bagi Negara berkembang seperti
Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata
cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan
masyarakat.
Untuk meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek
wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang
terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan wisata
harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu
daerah tujuan wisata.
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak daya tarik wisata alam salah
satunya ada di daerah Bantul yaitu Pantai Parang Tritis. Namun masih banyak wistawan
yang belum mengetahui adanya Pantai Parang Tritis, oleh karena perlu adanya
penjelasan kepada khalayak umum mengenai Pantai Parang Tritis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah terjadiny objek-objek wisata tersebut?
2. Bagaimanakah keistimewaanyang dimiliki setiap objek wisata?
3. Dimana Lokasi dari setiap objek wisata?

C. Pembatasan Masalah
Karena objek wisata di Grobogan banyak sekali maka penulis membatasi masalah
supaya masalah lebih terarah dan tidak melebar. Penulis hanya menguraikan apa yang
penulis ketahui tentang objek wisata di Grobogan

D. Tujuan Penelitian
Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan demikian juga
penulisan laporan ini penulis mempunyai tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan penulis mengenai obyek wisata.
2. Mengetahui lebih dalam mengenai objek wisata di Grobogan.

1
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
a. Mengukur pengetahuan penulis mengenai obyek wisata
b. Sebagai sarana untuk memperdalam ilmu pengetahuan
2. Bagi Masyarakat
Agar dapat mengetahui lebih mendalam mengenai obyek wisata di Grobogan.

F. Metodologi Penulisan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka penulis melakukan strategi. Dalam
penulisan makalah ini penulis menggunakan metodologi sebagai berikut:
a. Literatur ( Studi Pustaka) yaitu dengan media internet dan mempelajari literatur-
literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada seperti menggunakan
metode EOQ (Economic Order Quantity) dalam menganalisis data yang diperoleh.
b. Observasi (Pengamatan) yaitu cara yang digunakan dalam pengumpulan data
dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada obyek.

G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan karya ilmiah dalam penulisan makalah :
1. Bagian awal
Bagian awal dari laporan ini mencakup halaman judul, lembar pengesahan, lembar
persembahan, motto, kata pengantar, daftar isi, dan lampiran
2. Bagian inti
Bagian inti terdiri dari empat bab yaitu :
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah.
BAB III. ISI
Pada bab ini dijelaskan hasil pokok dari permasalahan.
BAB IV. PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Wisata
Menurut Homby As ( 2001 ) wisata adalah sebuah perjalan dimana seseorang dalam
perjalanannya singgah sementara di beberapa tempat dan akhirnya kembali lagi ke
tempat asal dimana dia melakukan perjalana.
Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada ketentuan WATA (World
Association of Travel Agent = Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia), wisata adalah
perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang diselenggarakan oleh suatu kantor
perjalanan di dalam kota dan acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau
kota baik di dalam maupun di luar negeri.
Menurut H.Kodyat (1983; 4) wiasata adalah perjalanan dari suatu tempat lain bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi
social, budaya, alam dan ilmu.
Menurut Fandeli (2001) wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan tersebut
dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik
wisata.
Wisata memiliki kharakteristik – kharakteristik antara lain :
1. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali
ke tempat asalnya.
2. Melibatkan komponen - komponen wisata, misalnya sarana transportasi,
akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata
4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan
Jadi menurut saya adalah perjalanan yang dilakukan seorang atau sekelompk orang lebih
dari tiga hari dengan menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau biro tertentu dengan
tujuan untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota baik di dalam negeri maupun
diluar negeri.

B. Pengertian Obyek dan Daya Tarik Wisata


Menurut S. Nyoman Pendit ( 2002 ) obyek wisata atau tempat wisata adalah sebuah
tempat rekreasi atau tempat berwisata. Obyek wisata dapat berupa obyek wisata alam
seperti gunung, danau, sungai, panatai, laut, atau berupa obyek wisata bangunan seperti
museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.
Menurut undang – undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang
kepariwisataan , ada dua jenis objek dan daya tarik wisata , yaitu (1) objek dan daya

3
tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan
fauna; dan (2) objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,
peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta,
wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.
Menurut Spilanne (2002), Daya tarik pariwisata adalah hal – hal yang menarik perhatian
wisatawan yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata.
Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik di samping
harus ada objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu: (1)
ada sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada sesuatu yang dapat
dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu yang bisa dikerjakan (something to do);
(3) ada sesuatu sesuatu yang bisa dibeli (something to buy)
Menurut Spillane (2002) ada lima unsur penting dalam suatu objek wisata yaitu: (1)
attraction atau hal – hal yang menarik perhatian wisatawan;(2) facilities atau fasilitas -
fasilitas yang diperlukan; (3) infrastructure atau infrastruktur dari objek wisata, (4)
transportation atau jasa – jasa pengangkutan; (5) Hospitality atau keramahtamahan,
kesediaan untuk menerima tamu.

C. Pengertian Pariwisata
Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47) menjelaskan definisi
pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang
untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain
meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata
untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam.
Menurut H.Kodhyat (1983:4) adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah perjalanan dari
satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun
kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan
dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
Menurut pendapat Anonymous (1986) Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat
tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan pada waktu kunjungan
dan motivasi kunjungan.

D. Pengertian Pantai
Definisi atau pengertian pantai, pantai adalah sebuah wilayah yang menjadi batas antara
lautan dan daratan, bentuk pantai berbeda-beda sesuai dengan keadaan, proses yang
terjadi di wilayah tersebut, seperti pengangkutan, pengendapan dan pengikisan yang

4
disebabkan oleh gelombang, arus, angin dan keadaan lingkungan disekitarnya yang
berlangsung secara terus menerus, sehingga membentuk sebuah pantai.
BAB III
ISI

A. Waduk Kedung Ombo


Objek wisata ini memang sangat indah dan cocok dinikmati Anda bersama – sama
keluarga, teman sebaya, atau rekan kerja. Suasananya yang indah akan sangat membuat
Anda tenang dan menyegarkan kembali pikiran Anda. Lihat saja gambar Waduk
Kedung Ombo yang bisa Anda cari di internet. Semuanya terlihat begitu tenang dan
damai yang membuat Anda bisa menikmati liburan yang sesungguhnya.
Jika Anda belum tahu dan masih bertanya – tanya dimana letak Waduk Kedung Ombo
Purwodadi, sebenarnya dalam mencarinya tidak terlalu sulit. Waduk yang sangat luas ini
terletak di tiga kabupaten. Ketiga kabupaten tersebut adalah Purwodadi, Sragen, dan
Boyolali. Oleh karena itu, terkadang orang menyebutkan ketiga kabupaten tersebut
sebagai lokasi waduk ini. Ketiganya benar karena waduk ini memang lokasinya
berbatasan dengan kabupaten – kabupaten tersebut.
Jika dilihat dari peta Waduk Kedung Ombo, waduk ini masih berada di dalam satu
provinsi, yaitu Jawa Tengah. Sumber air dari waduk ini sendiri berasal dari beberapa
sungai diantaranya adalah Sungai Braholo, Sungai Tengah, Sungai Nglanji, dan masih
ada beberapa sungai yang menjadikan waduk ini sebagai tujuan akhirnya. Oleh karena
itu, tidak salah lagi bahwa waduk ini menjadi salah satu waduk terbesar di Jawa Tengah.
Untuk menuju waduk ini, ada beberapa alternatif pilihan. Lokasi terbaik untuk
menikmati waduk ini adalah di Desa Rambat yang berada di Kecamatan Geyer.
Kecamatan Geyer sendiri masih berada di wilayah administratif Kabupaten Boyolali.
Unutk menuju kesana, bila Anda dari Solo, Anda bisa mengambil rute melalui Kalioso,
untuk menuju Gemolong. Bila Anda dari arah Boyolali, langsung ambil saja arah
menuju Kalioso – Gemolong. Bila Anda dari Yogyakarta, baiknya Anda ambil rute ke
Solo terlebih dahulu kemudian ke arah Kalioso – Gemolong. Ketika Anda sudah sampai
di Gemolong, langsung saja Anda mengambil arah ke Sumberlawang. Setelah itu Anda
akan tiba di Kecamatan Geyer dan kemudian tiba di Waduk Kedung Ombo.
Jika melihat kembali sejarah Waduk Kedung Ombo Purwodadi Jateng ini, sebenarnya
pada awalnya waduk ini diproyeksikan sebagai PLTA dan penampungan air untuk
irigasi kebutuhan sawah – sawah yang berada disekitarnya. Waduk ini sendiri mulai
dibangun pada tahun 1985, akan tetapi baru selesai dibangun pada tahun1989, dan
diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 18 Mei 1991 setelah pembangunan benar –
benar selesai. Kontraktor yang membangun waduk ini sendiri bukan dari dalam negeri,

5
melainkan berasal dari asing. Biaya pembangunan pun berasal dari pihak asing, dan
sedikit dari APBN Indonesia pada waktu itu.

B. Air Terjun Grojgan Kinasih


Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) memang bisa dibilang tak terlalu kondang dengan
objek wisatanya. Namun siapa sangka di wilayah yang terkenal dengan karya kuliner
berupa swike itu menyimpan air terjun yang begitu cantik?Ya, di Kabupaten Grobogan
ada satu air terjun yang memiliki panorama indah dan bahkan dikabarkan tak pernah
kering meski di musim kemarau. Air terjun itu bernama Grojgan Kinasih di Desa
Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, air di salah satu objek wisata
alam di Kabupaten Grobogan itu bersumber dari mata air Ngesong di Kecamatan Geyer.
Dikabarkan di laman tersebut, air segar di Grojogan Kinasih dipastikan tak pernah
kering meski pada musim kemarau. Grojogan Kinasih baru ramai dikunjungi wisatawan
pada pertengahan 2017 lalu setelah komunitas Wisata Grobogan mengenalkannya
kepada khalayak melalui media sosial. mengabarkan Grojogan Kinasih memiliki
pemandangan yang eksotis nan memesona. Dengan tebing berwarna kuning dan cucuran
air yang seakan membentuk sebuah tirai, pengunjung dapat menikmati betapa indahnya
alam ciptaan Tuhan.>objek wisata di Grobogan ini masih memerlukan beberap fasilitas
penunjang untuk menarik wisatawan dari luar Grobogan. Pasalnya, Grojogan Kinasih
masih tergolong sebagai destinasi wisata baru di Kabupaten Grobogan. alam di
Grobogan ini sangat cocok dikunjungi bagi wisatawan yang membutuhkan ketenangan.
Dengan suasana alam asri, letak yang jauh dari keramaian, dan volume pengunjung yang
tak terlalu ramai, wisatawan dapat berlama-lama untuk bersantai sekaligus menikmati
indahnya alam Grobogan. Hingga kini, pengunjung Grojogan Kinasih belum diwajibkan
membayar tiket masuk untuk menikmati air terjun tersebut. Hal itu ramai diungkapkan
wargnet yang mengaku sudah mengunjungi Grojogan Kinasih di laman Google Review
beberapa pekan yang lalu.

C. Api Abadi Mrapen


Api Asian Games telah sampai di Indonesia, Rabu (18/7/2018). Api tersebut akan
disatukan dengan api abadi dari dari Mrapen, Jawa Tengah oleh Wapres Jusuf Kalla.
Mrapen merupakan destinasi wisata unik tempat api abadi yang tidak pernah padam.
Eksistensinya telah ada sejak puluhan tahun lalu.
Nama Api Abadi Mrapen sendiri sudah cukup populer di berbagai daerah Nusantara,
maupun berbagai negara di sekitar Indonesia.
Api abadi ini memang kerap jadi sumber api obor beberapa agenda nasional dan
internasional.
Mulai dari pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963, dengan jumlah
peserta 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

6
Lalu ada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.
Setiap tahun, api abadi dari Mrapen ini juga digunakan untuk obor upacara Hari Raya
Waisak bagi umat Buddha. Sebelumnya, status lokasi objek wisata Api Abadi Mrapen
merupakan hak milik warga, yang pengelolaannya bekerja sama dengan Pemerintah
Kabupaten Grobogan, sebelum dibeli tanahnya oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa
Tengah pada 2012.
Menilik cerita sejarah yang berkembang secara turun-temurun di masyarakat setempat,
keberadaan sumber api abadi Mrapen terkait dengan sejarah masa akhir Kerajaan
Majapahit yang ditaklukkan Kesultanan Demak Bintoro pada tahun 1500-1518
Masehi.Konon api abadi itu timbul setelah Sunan Kalijaga yang memimpin Demak
mengalahkan Majapahit mencari mata air untuk prajuritnya yang kelelahan, dengan
menancapkan tongkatnya ke tanah.
Namun lubang dari bekas tongkat itu tak lama menyemburkan api yang saat ini
dipercaya merupakan titik awal munculnya sumber api abadi Mrapen.
Lalu tancapan tongkat Sunan Kalijaga kedua kalinya di tempat lain mengeluarkan
semburan air yang bersih dan bening. Air tersebut dimanfaatkan rombongan prajurit
untuk minum.
Sumber mata air itulah yang saat ini berada tidak jauh dari api abadi Mrapen, memiliki
diameter tiga meter dan kedalaman sekitar dua meter yang diberi nama Sendang Dudo.

D. Bledug Kuwu
BLEDUG..bledug..bledug...blarrr! Demikianlah, suara-suara berisik itu selalu terdengar
tiap lima hingga sepuluh detik.
Gelembung lumpur timbul. Mula-mula gelembung kecil, kemudian membesar, dan
pecah menimbulkan ledakan disertai muncratnya lumpur bercampur air dan gas.
Pemandangan mengasyikkan itu bisa dilihat saban hari saban waktu di area wisata alam
Bledug Kuwu. Spot piknik geologis ini terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan,
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Posisinya persis di tepi jalan raya Purwodadi-Kradenan-Gabus. Dari kota Purwodadi,
ibukota Grobogan, tempat ini bisa ditempuh sekitar satu jam perjalanan. Akses jalan
penghubung sangat baik dan lancar.
Letupan gelembung lumpur di musim kemarau ini rata-rata lebih kecil di banding
ketika musim hujan. Namun produksi garam bleng dari hasil pengolahan lumpur
sempuran Bledug Kuwu justru mencapai puncaknya (TRIBUN JOGJA/SETYA
KRISNA SUMARGA)
Sudah ribuan tahun, malah mungkin puluhan ribu tahun lalu semburan lumpur ini
muncul. Tidak ada catatan sejarah tentang Bledug Kuwu, kecuali cerita dari mulut ke

7
mulut tentang legenda Joko Linglung dan Prabu Dewata Cengkar dari Kerajaan Medang
Kamulan.
Isinya lebih banyak percampuran fakta sejarah dan mitos. Secara ilmiah kegeologian,
fenomena Bledug Kuwu mirip dengan semburan lumpur di sumur Lapindo Sidoarjo.
Jika di Sidoarjo, terjadi karena dampak pengeboran sumur minyak/gas, sedangkan di
Kuwu diyakini semburan terjadi alamiah.
Dataran Kuwu ratusan ribu tahun hingga jutaan tahun lalu adalah dasar/lantai lautan.
Proses pengangkatan kerak bumi menjadikan Kuwi dan wilayah sekitarnya kini jadi
dataran luas diselingi perbukitan bergelombang di ketinggian mulai 50 mdpl.
Gelembung dan ledakan lumpur yang mengikutinya merupakan fenomena alam yang
disebabkan terkumpulnya gas di perut bumi yang kemudian terdesak ke permukaan.

E. Goa lowo dan Goa macan


Wilayah Kabupaten Grobogan memang banyak dikelilingi perbukitan kapur. Oleh
karena itu wajar saja bila banyak investor semen mengincar kawasan pegunungan ini
untuk lokasi pembangunan pabrik semen.
Namun di luar potensi industri semen, Grobogan juga masih menyimpan sejumlah gua
yang menawarkan eksotisme ornamen stalaktik dan stalakmit.
Dua nama gua yang terakhir ini berkaitan dengan dua nama binatang, yakni macan dan
kelelawar (lawa). Konon, dulu di gua itu sering terlihat macan berada di kawasan itu,
sedangkan gua yang satunya karena banyak dihuni ribuan kelelawar. Untuk menuju Gua
Macan dan Lawa tidak terlalu jauh, sekitar 5 kilometer dari Purwodadi, Ibu Kota
Grobogan.
Letaknya di Dusun Watu Song Kelurahan Sedayu Kecamatan Sedayu Kabupaten
Grobogan, Jawa Tengah. Untuk mencapai Goa ini kita harus melalui jalanan yang
menanjak, menurun serta berliku. Tapi jangan khawatir, jalan yang dilalui bukanlah
jalan setapak yang licin tapi jalan yang dilalui untuk menuju Goa ini sudah dikeraskan.
Tidak perlu berjalan kaki untuk mencapai lokasi wisata ini. Karena mobil sudah dapat
menjelajah jalan sepanjang dua kilo meter menuju lokasi ini.
Untuk dapat menikmati keindahan Goa Lawa dan Goa Macan yang letaknya berdekatan
ini, satu orang hanya perlu mengeluarkan dua ribu rupiah saja. Sedangkan untuk bea
parkir kendaraan hanya duaribu rupiah, Sangat murah kan...?
Kami diantarkan oleh Bapak Harsono yang bertugas menjaga Goa ini. Beliau
menuturkan bahwa Taman wisata ini masih dalam tahap uji coba selama selama dua
tahun terakhir. Kami berjalan menyusuri jalan setapak yang telah di paving, Di kanan
kiri jalan terdapat beberapa ayunan untuk bersantai diantara hutan jati.
Goa Lawa letaknya tidak jauh dari pintu masuk taman ini, sekitar 90 meter di sebelah
kanan jalan setapak.

8
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Wilayah Kabupaten Grobogan memiliki banyak objek wisata, semuanya
mempunyai kekurangan dan kelebihan tersendiri. Baik objek wisata yang edukatif atau
objek wisata yang hanya untuk bersenang-senang

B. Saran
Menurut saya obyek wista di kabupaten Grobogan akan dapat lebih berkembang
dan dikenal banyak orang apabila kita mengadakan pengenalan kepada masyarakat luas
secara terperinci mengenai pantai tsb. serta kelebihan-kelebihan yang ada di objek
wisata tersebut.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=sejarah+wisata+kedung+ombo
 https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=sejarah+air+terjun+grojgan+kinasih
 https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=sejarah+wisata+api+abadi+mrapen
 https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=sejarah+wisata+bledug+kuwu
 https://www.google.com/search?hl=in-ID&ie=UTF-8&source=android-
browser&q=sejarah+wisata+goa+lawa+dan+goa+macan

10
LAMPIRAN

 Waduk Kedung Ombo

 Air terjun Grojgan Kinasih

 Api Abadi Mrapen

11
 Bledug Kuwu

 Goa Lawa dan Goa Macan

12

Anda mungkin juga menyukai