Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
Ujian Akhir Nasional (UAN) pada ……………………
Tahun pelajaran …………………….
Disusun Oleh:
Nama NIS
XXX XXX
SEKOLAH …………………………….
TAHUN PELAJARAN ………………………………
PENGESAHAN
Karya tulis ini diajukan dan disahkan guna memenuhi tugas studi tour dan sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UAN) di …………………………… Tahun Pelajaran
…………………………….
Gombong, 2009
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan pemilihan judul .................................................................. 1
B. Tujuan penelitian .......................................................................... 1
C. Metode penelitian ......................................................................... 1
D. Sistematika Penulisan ................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 6
B. Saran............................................................................................ 6
C. Penutup......................................................................................... 7
Di Kabupaten Bandung terdapat salah satu obyek wisata yang telah terkenal yaitu
Museum Geologi Bandung. Museum ini berdiri tahun 1850 yang akhirnya dipindah di kota
Bandung.
B. TUJUAN PENELITIAN
Adapun maksud dan tujuan kami melaksanakan penelitian antara lain adalah:
1. Untuk melengkapi salah satu syarat mengikuti UAS/ UAN di ……………………………
Tahun Pelajaran 2009 / 2010.
2. Untuk menginformasikan kepada pembaca tentang museum Geologi Bandung.
3. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman kami yang sifatnya dalam taraf
belajar, dan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian ilmiah yang lebih lanjut.
C. METODE PENELITIAN
Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan beberapa macam metode,
antara lain:
1. Metode Observasi
Yaitu metode yang dikaitkan dengan cara meninjau keadaan yang sebenarnya secara
langsung kepada obyek yang dituju.
2. Metode Interview (tanya jawab)
Penyusun mengadakan tanya jawab langsung dengan petugas pemandu.
3. Metode Dokumentasi
Untuk melengkapi data-data dalam penyusunan, penulis menggunakan buku-buku
brosur yang berkaitan dengan museum Geologi Bandung.
4. Metode Diskusi
Metode pengumpulan data dengan cara bertukar pikiran dengan anggota kelompok
penyusun.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Penyusun menyusun laporan karya tulis ini dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
B. Tujuan Penelitian
C. Metode Penelitian
D. Sistematika Penulisan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
BAB II
LATAR BELAKANG MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
A. PRAKAMBIUM
Terdiri dari Arkeozoikum dan Proterozoikum.
1. Arkeozoikum (masa kehidupan purba) 4.600.000.000 – 2.500.000.000 tahun lalu.
Masa ini dapat dibedakan menjadi 2 tahap yaitu:
Masa Priscon atau Hadean (4,6 – 4 milyar tahun lalu), merupakan masa permunculan
kehidupan paling kehidupan paling primitive (purba) yang bermula di dalam samudera
berupa mikro organisme dari jenis bakteri dan ganggang. Fosil tertua yang ditemukan
adalah stromatolites dan Cyanobacteria.
2. Proterozoikum (masa kehidupan awal)
2.500.000.000 – 540.000.000 tahun lalu.
Masa Proterozoikum atau disebut juga masa algonkian adalah masa perkembangan
kehidupan dari organisme bersel tunggal menjadi bersel banyak (Eukaryotes dan
Prokaryotes), seiring dengan perkembangan hidrosfer dan atmosfer. Menjelang akhir
masa ini, organisme yang lebih kompleks sejenis invertebrata bertubuh lunak seperti
ubur-ubur, cacing dan koral mulai muncul di laut-laut dangkal dan bukit-bukitnya
dijumpai sebagai fosil sejati pertama.
E. VERTEBRATA INDONESIA
Sudut ini Memperagakan berbagai koleksi fosil hewan bertulang belakang
(Vertebrata) yang semuanya berasal dari Indonesia. Koleksi fosil Vertebrata yang menjadi
kebanggaan museum Geologi Bandung diantaranya adalah fosil Gajah Stegodon
trigonocephalus, sinomastodon bumiayunensis, badak Rhinoceros sondaicus, kudanil
hippopotamus simplex, kerbau bubalus palaeokerabau dan kura-kura raksasa geohelono
atlas sebagian besar ditemukan di situs sekitar aliran sungai bengawan Solo Jawa Tengah
– Jawa Timur. Selain itu juga dipamerkan fosil-fosil dari luar jawa seperti babi rusa
chelebocheerus beekereni, komodo varanus komodoensis, Gajah kerdil stegodone
sampoensis, stegodon soondari dan Elephas celebensis.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penyusun memperoleh data dan keterangan yang dapat dijadikan untuk
menyusun karya tulis ini, maka perkenankanlah penyusun disini memberikan kesimpulan
mengenai museum geologi.
Para ahli geologi dalam melakukan Penyelidikan/ penelitian geologi di lapangan
selalu membawa contoh mineral dan fosil untuk diteliti di laboratorium. Mulai tahun 1922
fosil yang dikumpulkan dari berbagai daerah di wilayah Indonesia semakin meningkat
sehingga contoh batuan mineral dan berbagai contoh tersebut memerlukan tempat khusus
untuk didokumentasikan, sehingga pada tahun 1928 dibangunlah gedung-gedung ini
dirancang dengan gaya arsitektur “art deco” oleh arsitek Belanda Ir. Menalda Van
Schuwenburg kemudian timbul suatu gagasan untuk memperlihatkan koleksi tersebut
kepada masyarakat luas sehingga pada tanggal 16 Mei 1929 bertepatan dengan kongres
ilmu pengetahuan Pasifik ke IV, diresmikanlah gedung tersebut sebagai Museum Geologi
dengan nama Geologische Museum. Berbagai koleksi museum geologi pada waktu itu
disimpan dan ditata dalam Lemari-lemari kaca (vitrin). Setiap koleksi dilengkapi label yang
menginformasikan nomor koleksi, nama koleksi, tempat ditemukan dan kolektornya. Sistem
peragaaan seperti itu relatif tidak berubah sampai tahun 1998. Namun demikian pengunjung
yang datang ke museum geologi setiap tahunnya terus meningkat, khususnya pelajar.
Museum Geologi adalah museum yang telah dimulai sejak tahun 1850 – an oleh
“Dienst Van Het Mijnwezen” yang berkedudukan di Bogor (1852 – 1866) dan akhirnya
pindah ke Bandung menempati gedung Government Bedrijven (sekarang gedung sate).\
B. SARAN
Setelah penyusun berhasil menyelesaikan karya tulis ini maka, ijinkanlah kami untuk
memberikan beberapa saran yang mungkin ada manfaatnya bagi kita semua. Saran-saran
yang kami berikan adalah:
a. Perlu adanya sarana perbaikan untuk meningkatkan kebersihan toilet demi keindahan
Museum Geologi Bandung.
b. Perlu adanya perbaikan dan pembangunan tempat-tempat istirahat yang lebih banyak
agar pengunjung nyaman untuk bersantai.
c. Perlu adanya tempat untuk berdagang agar para pedagang tidak berdagang
disembarang tempat sehingga tata fungsi kota berfungsi.
Demikian saran-saran penyusun semoga sebagai bahan pertimbangan dan
bermanfaat bagi pengelola museum geologi Bandung.
C. PENUTUP
Dengan terlaksananya karya tulis ini penyusun mengucap syukur Alhamdulillah
karena Allah telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami yang masih dalam
taraf belajar. Dengan demikian kami sebagai penulis mengharapkan saran dan kritik guna
menuju kesempurnaan karya tulis ini.
Dalam penyusunan karya tulis ini kami banyak memperoleh bantuan dari data dan
brosur, maka apabila ada kesalahan penyusunan, kami mohon maaf sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini hingga selesai.
Mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, dan
dapat memenuhi syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional tahun ajaran 2009 / 2010.
Amin…..