Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KARYA TULIS

KUNJUNGAN KE PP IPTEK SUNDIAL DAN MONUMEN SRIBADUGA


BANDUNG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti PAS


Di SMP Negeri 6 Satu Atap Rembang

Disusun oleh :
1. Khairil Muhammad Fauzan (VIII A)
2. Liana (VIII A)
3. Sulistiyani (VIII A)
4. Wira Santi (VIII A)

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 6 SATU ATAP REMBANG
TAHUN 2018/2019

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KARYA TULIS “KUNJUNGAN KE PP IPTEK SUNDIAL DAN
MONUMEN SRIBADUGA BANDUNG”

Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti
Penilaian Akhir Semester (PAS)

Karya tulis ini berjudul “PP IPTEK SUNDIAL DAN MONUMEN SRIBADUGA”
yang telah disahkan oleh Pembimbing dan diketahui oleh Kepala Sekolah SMP
Negeri 6 Satu Atap Rembang pada :

Hari :
Tanggal :
Tempat : SMP Negeri 6 Satu Atap Rembang

Rembang, ....................................2019
Mengetahui
Kepala Sekolah Pembimbing

WAHYUDI, S.Pd. ANIS SANGADAH, S.Pd


NIP. 19670305 198702 1 001 NIP. -

ii
PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta alam yang selalu memberikan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Tulis ini.
Namun kami sadar bahwa kami mempunyai keterbatasan kemampuan, keilmuan
yang dimiliki, maka sangat mungkin sekali terjadi adanya kekurangan serta khilafan
disana sini.
Oleh karena itu dengan terselesaikannya Karya Tulis ini, kami persembahkan
kepada :
1. Kedua orang tua kami yang telah mendoakan, membiayai, mendukung dan
memberi semangat hingga selesainya study wisata.
2. Bapak Wahyudi, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Satu Atap
Rembang
3. Ibu Anis Sangadah, S.Pd selaku pembimbing dalam pembuatan laporan karya
tulis
4. Bapak / ibu guru serta staf karyawan SMP Negeri 6 Satu Atap Rembang
5. Kakak dan adik kelas yang kami cintai
6. Dan kepada kelompok kami serta pembaca budiman

iii
MOTTO

 Jika kamu benar menginginkan sesuatu, kamu akan menemukan caranya.


Namun jika tak serius, kau hanya akan menemukan alasan. (Jim Rohn)
 Agar sukses, kemauanmu untuk berhasil harus lebih besar dari ketakutanmu
akan kegagalan. (Bill Cosby)
 Rahasia kesuksesan adalah mengetahui yang orang lain tidak ketahui (Aristotle
Onassis)
 Saat Allah mendorongmu ke tebing, yakinlah kalau hanya ada dua hal yang
mungkin terjadi. Mungkin saja Ia akan menangkapmu, atau Ia ingin kau belajar
bagaimana caranya terbang. (Anonim)
 Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kamu gunakan untuk
merubah dunia (Nelson Mandela)

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Berkat limpahan dari
karunia-Nya, penyusun dapat menyusun karya tulis yang berjudul PP IPTEK
Sundial dan Monumen Sribaduga. Karya tulis ini, penyusun buat guna salah satu
syarat mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) di SMP Negeri 6 Satu Atap
Rembang.
Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, karya tulis
ini tidak akan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Wahyudi, S.Pd selaku Kepala SMP Negeri 6 Satu Atap Rembang yang
telah memberi izin dan mengesahkan karya tulis ini.
2. Ibu Anis Sangadah, S.Pd selaku Pembimbing yang telah membantu dalam
penyusunan karya tulis.
3. Bapak/Ibu Guru serta staf karyawan SMP Negeri 6 Satu Atap Rembang
4. Orang tua tercinta yang telah memotivasi penyusun dan membiayai penyusunan
karya tulis ini.
5. Teman-teman yang telah memotivasi, saran, dan pendapat dalam penyusunan
karya tulis ini.
6. Pihak-pihak lain yang telah membantu, yang tidak dapat penyusun sebut satu
persatu.
Penyusun menyadari karya tulis ini masih belum sempurna, maka dari itu
mohon saran dan kritik yang bersifat membangun guna menambah pengetahuan
penyusun dalam menyusun tugas karya tulis yang sejenis supaya lebih baik lagi di
lain kesempatan.
Penyusun mohon maaf setulus-tulusnya atas segala kekurangan yang ada.
Namun penyusun tetap berharap semoga karya tulis ini dapat berguna, khususnya
bagi penyusun sendiri dan umumnya bagi pembaca

Rembang, Februari 2019

Penyusun

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 1
C. Tujuan Penyusunan ................................................................. 1
D. Metode Penyusunan ................................................................ 2
E. Sistematika Penyusunan .......................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah PP IPTEK ................................................................... 3
B. Alat Peraga PP IPTEK ............................................................ 4
C. Hasil Penelitian PP IPTEK...................................................... 10
D. Sejarah Museum Sribaduga..................................................... 11
E. Hasil Penelitian Museum Sribaduga ....................................... 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 15
LAMPIRAN FOTO ......................................................................................... 16

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Study tour merupakan salah satu kegiatan belajar yang dilakukan para
siswa sambil berwisata study wisata juga berguna untuk siswa agar lebih
menyadari arti penting kerja sama satu sama lain dan menambah daya kreasi
siswa. Bandung merupakan salah satu tujuan para siswa untuk berwisata dengan
objek – objek wisata yang menarik di bandung, salah satunya di PP IPTEK
Sundial dan Museum Sribaduga yang berguna untuk siswa dalam belajar.
Seperti yang kita ketahui study wisata yang dilaksanakan di Bandung
juga mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat yaitu untuk membangun
wisata-wisata dibandung seperti PP IPTEK Sundial dan Museum Sribaduga.
Dalam study tour ini juga kami di beri tugas yaitu membuat karya tulis saat
study tour ke bandung untuk memenuhi syarat-syarat untuk mengikuti Penilaian
Akhir Semester (PAS) dalam bentuk karya tulis.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah PP IPTEK?
2. Apa saja alat peraga yang ada di PP IPTEK?
3. Bagaimana hasil kegiatan penelitian di PP IPTEK?
4. Bagaimana sejarah Museum Sribaduga?
5. Bagaimana hasil kegiatan penelitian di Museum Sribaduga?

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dapat menjelaskan sejarah PP IPTEK
2. Dapat menyebutkan alat peraga yang ada di PP IPTEK
3. Dapat memahami hasil kegiatan penelitian di PP IPTEK
4. Dapat menjelaskan sejarah Museum Sribaduga
5. Dapat mengerti hasil kegiatan penelitian di Museum Sribaduga

1
D. Metode Penyusunan
Dalam menyusun karya tulis ini penyusun tidak lepas dari prinsip.
Pengumpulan data maka pada hal ini penyusun menggunakan beberapa teknik
dan metode sebagai berikut :
1. Metode pengamatan yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara
melihat dan mengamati secara langsung ketempat objek wisata.
2. Metode kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan cara
memperlajari kumpulan buku yang berhubungan dengan pembahasan.

E. Sistematika Penyusunan
Adapun sistematika penyusunan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan : Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
pembelajaran, metode penyusunan, dan sistematika
penyusunan.
BAB II Pembahasan : Sejarah PP IPTEK, alat peraga PP IPTEK, hasil
kegiatan penelitian di PP IPTEK, sejarah Museum
Sribaduga, dan hasil kegiatan penelitian di Museum
Sribaduga.
BAB III Penutup : Kesimpulan dan saran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah PP IPTEK
Puspa Iptek Sundial adalah wahana pendidikan yang terletak di kawasan
Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung, Jawa Barat. Puspa Iptek Sundial
diresmikan pada tanggal 11 Mei 2002, bertepatan dengan momen Hari
Pendidikan Nasional. Keberadaan Puspa Iptek Sundial merupakan upaya
penting bagi perwujudan Kota Baru Parahyangan sebagai Kota Mandiri yang
berwawasan pendidikan. Mulai tahun 2013 area alat peraga di Puspa Iptek
Sundial juga diperluas serta fasilitasnya diperlengkap, seiring dengan semakin
tingginya minat dan kepedulian masyarakat terhadap dunia sains dan teknologi.
Kami memiliki lebih dari 180 buah alat peraga interaktif sehingga pengunjung
dapat mencoba sendiri dan mengeksplorasi alat-alat peraga tersebut. Nama
Puspa Iptek Sundial merupakan perpaduan antara Puspa Iptek dan Sundial.
Puspa Iptek adalah singkatan dari Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, sedangkan Sundial berarti jam Matahari. Kata Sundial tersebut
melekat karena Puspa Iptek Sundial berada di sebuah bangunan yang unik.
Keunikannya adalah gedungnya sekaligus berfungsi ganda sebagai jam
Matahari.
Jam Matahari yang terdapat di Puspa Iptek pun tidak hanya satu,
melainkan dua buah yaitu jam Matahari horisontal dan jam Matahari vertikal
yang terpadu menjadi satu kesatuan. Jam Matahari horisontal yang terdapat di
Puspa Iptek itu juga merupakan jam Matahari horisontal terbesar di Indonesia.
Atas keunikannya itu, Puspa Iptek Sundial mendapatkan 2 buah penghargaan
dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tahun 2002, yaitu Jam Matahari
Horisontal Terbesar di Indonesia dan Jam Matahari Vertikal dan Horisontal
Terpadu Pertama di Indonesia.
Selain galeri alat peraga indoor (di dalam gedung) Puspa Iptek Sundial,
kami juga memiliki galeri outdoor (di luar gedung) di kawasan Puspa Agro
Organik. Di sini selain terdapat alat-alat peraga berukuran besar juga terdapat
Saung Kelinci, kebun organik, dan kolam tangkap ikan. Seluruhnya merupakan

3
tempat Puspa Iptek Sundial melayani seluruh pengunjung yang mengambil
bermacam paket kegiatan seperti Ayo Berkebun, Ayo Tangkap Ikan, dan
lainnya.
Gedung Puspa Iptek Sundial bersama dengan Gerbang Utama Kota Baru
Parahyangan adalah sebuah tatanan terpadu. Kedua bangunan tersebut
merupakan refleksi konfigurasi Matahari, Bumi, dan Bulan. Di Gerbang Utama
terdapat replika Bumi dari batu utuh berdiameter 2 meter dengan bobot hampir
12 ton yang diambil dari daerah sekitar Padalarang. Batu bulat tersebut
dikelilingi oleh 12 tiang yang melambangkan 12 bulan dalam sistem kalender.
Di masing-masing tiangnya terdapat ragam hias kalender tradisional dari
berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. Sementara bundaran tempat
gedung Puspa Iptek Sundial berada melambangkan Matahari.
Puspa Iptek Sundial dapat dikunjungi oleh seluruh lapisan masyarakat
dan segala umur baik itu secara perseorangan (bersama keluarga, sahabat, teman
sekolah atau kuliah) maupun rombongan besar. Di sinilah wahana yang tepat
untuk menghabiskan waktu liburan keluarga atau sebagai tempat study tour
sekolah/kampus (mulai dari jenjang playgroup, TK, SD, SMP, SMA, dan
bahkan mahasiswa) memiliki beragam paket program yang mendidik, menarik,
dan menyenangkan.

B. Alat Peraga PP IPTEK


1. Gear System
Bagaimana cara kerja mesin hingga dapat berputar? Apakah mesin tetap
dapat berputar jika salah satu gear tidak terangkai? Heroes belajar
penjabarannya dari rangkaian gear dalam tabung kaca transparan, disertai
tuas pemutar, objek putar di bagian tengah peraga dan tuas pemindah gear.
Tuas pemindah ini dapat digunakan untuk memasukkan-mengeluarkan gear
dari rangkaian.
2. Tuas Pengungkit
Keberhasil mengangkat 3.75 kg beban dengan mudah berkat tuas
pengungkit!

4
3. Jacob’s Ladder
Berupa dua batang elektroda yang berdiri tegak (nyaris membentuk huruf
‘V’ ramping) dan terhubung dengan saklar listrik. Ketika saklar di tekan,
muncul kilatan listrik diantara kedua elektroda (tampak seperti jembatan),
mengalir dari sumber listrik di bagian bawah menuju ke ujung elektroda di
sisi atas.
Udara bukan penghantar listrik yang baik. Tapi jika terdapat konsentrasi
muatan listrik yang sangat besar di bagian bawah elektroda, maka udara di
sekitarnya akan jadi penghantar listrik yang baik. Prinsip ini digunakan pada
busi kendaraan bermotor. Ini sih bukan cuma K yang antusias. H yang
sedang senang-senangnya menunjuk dan menekan sesuatu dengan jari
telunjuk pun tak mau kalah ikut eksperimen!
4. Harpa Tanpa Dawai
Sebuah alat peraga berbentuk harpa tanpa disertai senar dawai tetiba bisa
mengeluarkan suara saat ada tangan (atau benda) yang melintas di bagian
bawahnya. Sama halnya dengan sensor yang biasa terdapat di remote
control dan pintu otomatis di gedung perkantoran atau pusat perbelanjaan,
alat peraga ini bekerja dengan menggunakan sensor cahaya infra merah
yang mendeteksi perubahan saat sebuah benda melintasinya.
5. Pipa Bersuara
Jika mendekatkan telinga pada sederet pipa dengan panjang berbeda
berurutan, maka akan terdengar suara yang berbeda pula.
6. Meja Putar
Meja putar terdiri dari wadah kaca berbentuk balok pipih berukuran sekitar
30x30x5cm berisi cairan berwarna merah sebagai alat peraga dari gaya
sentripetal. Putar meja perlahan, perhatikan permukaan air. Lalu putar meja
dengan lebih kencang. Bandingkan permukaan air keduanya.
Saat meja diputar perlahan, permukaan air cenderung tidak tampak
mengalami perubahan. Sementara ketika meja diputar dengan kencang,
permukaan air berubah menjadi cekung. Hal ini disebabkan air yang
berputar di bagian tepi mengikuti putaran lingkaran besar, sementara air

5
yang berada di tengah mengikuti putaran lingkaran kecil. Artinya, air di
bagian tepi berputar lebih cepat dibandingkan air di bagian tengah.
7. Pusingan Tabung
Ketika tabung berisi cairan diputar, cairan menjauhi titik pusat tabung.
Namun kemudian diberi gaya sentripetal oleh dinding tabung sehingga
cairan membentuk parabola.
8. Viskositas (Kekentalan)
Empat buah tabung panjang bertutup diisi dengan air, minyak goreng, oli
dan gliserin dengan sebuah kelereng di masing-masing tabung. Putar
bersamaan dan akan tampak kelereng berpindah dengan kecepatan berbeda,
dipengaruhi oleh tingkat kekentalan masing-masing cairan.
9. Push Pin
Terdiri dari sebuah papan berlubang, masing-masing lubang diisi dengan
paku berpayung kecil di kedua sisinya. Sekitar 1:4 perbandingan papan dan
panjang pakunya. Ratakan permukaan paku di satu sisi, lalu tekan
permukaan paku di sisi sebaliknya dengan sebuah benda. Maka akan
muncul kontur sesuai dengan benda yang ditekan pada sisi sebaliknya.
Canggih!
10. Loop the Loop
Yang ngaku suka roller coaster harus main alat peraga ini! Terdiri dari
lintasan bola kelereng dengan sekali putaran di bagian tengah, dan
ketinggian yang berbeda di kedua sisinya (sekitar 30 & 50 cm). Kelereng
tidak bisa melalui putaran lintasan ketika digulirkan dari ketinggian 30cm
dan baru bisa mencapai putara lintasan ketika digulirkan dari ketinggian
50cm. Ada energi kinetik yang berbeda dihasilkan dari dua ketinggian
berbeda.
11. Roda Persegi
Siapa bilang roda melulu berbentuk lingkaran? Roda pun bisa berbentuk
persegi, dengan catatan lintasannya dibuat bergelombang setengah
lingkaran, yang jaraknya diatur agar sudut persegi jatuh tepat di sudut antara
bentuk setengah lingkarannya.

6
12. Bongobong
Belajar tentang prinsip gelombang suara yang menjadikan pipa-pipa dapat
menghasilkan suara yang berbeda ketika lubang bawahnya diketuk dengan
benda (pada alat peraga berbahan karet, mirip mouse-pad)
13. Katrol
Masing-masing balok dengan berat 7 kg dipasangi katrol berbeda.
14. Sumur Gravitasi
Dua buah koin digelindingkan secara tegak di sumur yang berbentuk cekung
dengan lubang di tengahnya. Sumur gravitasi ini merupakan salah satu alat
peraga ilmu astronomi. Bercerita tentang gaya gravitasi beserta
pengaruhnya terhadap hubungan matahari dan planet di sekitarnya.
15. Ball Race
Tiga buah bola plastik sejenis diletakkan di tiga lintasan menurun berbeda:
lurus, bergelombang, cekung. Hasilnya, bola yang diletakkan di lintasan
bergelombang berjalan lebih lambat daripada bola yang berada di lintasan
lurus. Sementara bola yang berada di lintasan cekung menggelinding lebih
kencang karena mengalami percepatan.
16. Downhill Race
Dua buah lingkaran besi pipih menyerupai roda dipasangi skrup di tempat
berbeda: satu lingkaran dipasang skrup dekat dengan poros dan lingkaran
lainnya dipasang skrup dekat dengan bagian tepinya.
17. Getar Frekuensi
Masing-masing frekuensi mampu menghasilkan getaran yang berbeda, yang
tampak pada pola taburan pasir yang ada pada lempeng besi yang diberi
getaran frekuensi. Pola pasir pada lempeng berubah tiap kali frekuensi
diubah.
18. Konversi Energi
Energi gerak yang dihasilkan dari putaran pedal sepeda bisa diubah menjadi
energi listrik yang mampu menyalakan lampu atau menyalakan suara!
19. Pompa Archimedes
Siapa pernah jalan-jalan ke Belanda atau paling tidak kenal dengan kincir
angin disana? Rupanya, kincir angin disana tidak sembarang berputar.

7
Melainkan terhubung dengan pompa serupa kerja pompa archimedes yang
dengan bantuan kincir angin, mengalirkan air yang terdapat di bagian dalam
Dam melalui selang/saluran air pada pompa menuju kanal agar permukaan
tanah terjaga dari genangan air banjir meskipun berada di bawah permukaan
laut.
20. Jam Matahari Vertikal
Terletak di bagian depan Puspa Iptek. Sayang ketika Heroes tiba, langit
sedang dikelilingi awan sehingga cahaya matahari tak tampak.
21. Jam Matahari Horizontal
Dapat dilihat dengan mengunjungi anjungan di lantai 3 Puspa Iptek. Selain
dapat digunakan untuk memperkirakan pukul berapa saat ini, jam matahari
horizontal juga dapat digunakan untuk memperkirakan tanggal dengan
rentang waktu per 3 bulan. Dari jam horizontal ini, kita bisa sekaligus
belajar tentang rotasi bumi yang menyebabkan pergantian siang-malam dan
revolusi bumi terhadap matahari yang menyebabkan perubahan musim
akibat berubahnya letak matahari.
22. Membuat Kartun
Sebuah kaleng terbuka dengan poros di tengahnya, tepi dalamnya ditempeli
dengan rangkaian gambar dengan objek yang sama namun berbeda posisi.
Putar kaleng untuk mendapatkan ‘gambar bergerak’ sebagaimana yang kita
dapati pada film kartun
23. Tenaga Abadi
Berbentuk mirip katrol yang ada pada sumur timba dengan sebuah tongkat
terikat pada salah satu ujungnya dan saling tarik-menarik hingga tercipta
gerakan tanpa henti.
24. Bintang Bilangan
Menyusun kepingan koin berisi bilangan yang terdapat pada bintang
hekasagram hingga jumlahnya mencapai 40 di masing-masing garisnya.
25. Sepeda Gantung
Seperti seorang pemain sirkus siswa bisa menaiki sebuah sepeda yang
berjalan di atas seutas tali dengan tidak jatuh. Mau tahu rahasianya? Ada
bandul besi dengan berat tertentu yang dipasang di bawah sepeda yang

8
membuat terjadinya keseimbangan sepeda dan pengendaranya, sehingga
sepeda dapat dikayuh di atas tali tanpa khawatir jatuh. Pada kedua sumbu
roda digantungkan suatu pemberat, sehingga beban sepeda itu berada di
bawah tali. Di sini, antara nyali dan pengetahuan yang kita miliki akan
saling uji. Dengan prinsip-prinsip fisika, sepeda itu sudah dipastikan tidak
akan jatuh, yaitu “ Karena massa di bawah sepeda, pusat massa akan selalu
berada di bawah tali, sehingga sepeda akan selalu tegak dan stabil.”
26. Kotak angin bernoulli
Nyalakan blower Bernoulli sehingga bola dapat melayang. Kemudian
arahkan posisi blower sesuai dengan keinginan kalian. Apakah yang terjadi
? Bola akan tetap melayang mengikuti posisi blower. Kalian juga dapat
melakukan percobaan mengenai ketinggian, kecepatan, dan stabilitas bola
dengan memutarkan pengatur posisi lubang udara. Bola melayang ini adalah
salah satu contoh dari Prinsip Bernoulli. Prinsip ini diambil dari nama
ilmuwan Belanda yang bernama Daniel Bernoulli. Prinsip Bernoulli adalah
sebuah istilah di dalam mekanika fluida, yang menyatakan bahwa pada
suatu aliran fluida, peningkatan pada kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Alat peraga ini menjelaskan bahwa
tekanan udara rendah jika kecepatannya tinggi, dan tekanan udara tinggi jika
kecepatan udara rendah.
27. Balon Udara Panas
Udara di dalam balon memuai saat suhu menjadi lebih hangat. Udara yang
memuai memiliki tingkat kepadatan yang lebih rendah sehingga lebih
ringan dibanding udara sejuk di sekitarnya dan membuatnya naik sambil
membawa balon itu bersamanya. Ketika udara di dalamnya menjadi dingin,
balon akan turun. Seorang pilot balon udara hanya dapat mengatur langsung
ketinggian balon, dengan mengubah suhu udara di dalam balon dan dengan
mengeluarkan panas dari ventilasi di bagian atas. Untuk arah perjalanan,
pilot harus mengandalkan pergerakan arus angin.
28. Harpa Laser
Prinsip dasar Harpa Laser ini adalah saklar yang dikendalikan oleh cahaya.
Ketika sinar laser terputus dan terpatahkan oleh tangan kalian yang

9
menembus melewatinya, sebuah sinyal diubah menjadi penurun tegangan
pada sensor optik yang disinari laser. Penurun tegangan diterima melalui
komponen-komponen pengatur elektronik, dan sebuah sinyal dikirim ke
komputer yang mengaktifkan musik dan suara tertentu yang sebelumnya
sudah diprogram pada perangkat lunak.
29. Roda Persegi
Tempatkan roda persegi di ujung sebelah kiri dari lintasan yang
bergelombang. Tekan poros roda yang berwarna hitam dan lihatlah
bagaimana roda tersebut berputar. Perhatikan bahwa poros roda tetap berada
pada ketinggian yang sama saat berputar. Roda yang berbentuk persegi
dapat berputar dengan halus pada lintasan yang bergelombang karena jarak
pusat roda dengan lintasan selalu sama. Jika kamu coba menggulirkan roda
persegi pada jalanan yang rata, poros rodanya akan bergerak naik turun.
Dibutuhkan tenaga yang lebih besar agar roda persegi dapat bergulir pada
lintasan yang rata. Itulah sebabnya roda persegi tidak dapat terus berputar
dengan sendirinya. Lintasan bergelombang ini memiliki bentuk khusus
yang disebut catenary curve. Roda persegi bisa berputar pada lintasan
bergelombang karena gelombang pada lintasan ini menjaga poros roda
berada di ketinggian yang sama.

C. Hasil Kegiatan Penelitian Di PP IPTEK


Bagi siswa, bahkan umum pun, Puspa Iptek merupakan arena yang
mengasyikan sekaligus mendorong untuk lebih mendalami makna dan peran
Iptek dalam kehidupan dan kesejahteraan manusia. Museum Puspa Iptek yang
merupakan suatu sciene center, kompetensi utama Puspa IPTEK adalah
menyajikan berbagai alat peraga interaktif yang dapat dimainkan untuk
merangsang rasa keingintahuan pengunjung akan fenomena Iptek yang akan
terjadi
Puspa Iptek menyajikan beragam alat peraga yang berkaitan dengan
matematika, fisika, kimia, dan biologi. Beberapa peragaan yang menarik antara
lain baskom air mancur yang menghasilkan “air menari” bila dipukul, sepeda
gantung, bangosong untuk mempelajari ilmu fisika mengenai bunyi, pengukur

10
arus listrik pada tubuh manusia, uji konsentrasi dengan kursi berpaku, dan
sumur gravitasi. Percobaan sains lainnya yang layak dicoba adalah Terapan
Ilmu Gelombang Suara. Caranya dua orang duduk dengan dipisahkan
lempengan bulat berwarna kuning dan merah. Dengan hanya menggunakan alat
lempengan tersebut, komunikasi antara dua orang pada jarak tertentu dapat
terdengar tanpa bantuan kabel atau alat elektronik yang lain. Alat peraga
tersebut bersifat menyenangkan, karena sesuai dengan motto Ilmu pengetahuan
yaitu belajar sambil bermain. Selain alat peraga, Puspa IPTEK memiliki patung
atau lukisan dan riwayat hidup tokoh ilmuwan dunia seperti Albert Einstein (14
Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang
dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia
mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi
pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Puspa
Iptek juga memiliki fasilitas-fasilitas untuk mendukung program pendidikan
utama. Pengunjung diajak menjelajahi IPTEK dengan metode pembelajaran
discovery leaning, yakni mencari sendiri pengetahuan yang dibutuhkan dengan
cara berinteraksi, bermain sambil belajar dengan alat peraga.

D. Sejarah Museum Sribaduga


Museum Sri Baduga adalah sebuah meuseum di kota Bandung yang
berdiri di atas areal lahan yang luasnya mencapai kurang lebih 8.500 m2.
Museum yang ada di tengah kota Bandung dan dekat dengan objek wisata
belanja Cibaduyut ini terbagi menjadi dua bagian museum yaitu bagian pertama
untuk umum ( Publik Area ) yang meliputi bagian gedung pameran dan
auditorium dan bagian ke dua adalah bagian bukan publik (non public area),
mencakup ruang perkantoran Kepala Museum, Sub Bagian Tata Usaha,
Kelompok Kerja Bimbingan dan Edukasi, Kelompok Kerja Konservasi dan
Preparasi serta Kelompok Kerja Koleksi (termasuk di dalamnya Gedung
Penyimpanan Koleksi).
Sejarah berdirinya Museum Sri Baduga dimulai Tepat pada tahun 1990,
yang mana nama museum yang tadinya bernama Museum Negeri Provinsi Jabar
ini, melalui Kepmendikbud nomor 02223/0/1990 tanggal 4 April 1990

11
dilengkapi atau ditambahkan dengan nama Sri Baduga, yang diambil dari nama
salah seorang raja Sunda yang bertahta di tatar Pakuan Pajajaran sekitar abad
ke-16 Masehi. Nama ini tertuang dalam prasasti Batutulis yang ada di kota
Bogor secara lengkap tertulis Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakwan
Pajajaran Sri Ratu Dewata.
Didirikan sejak awal tahun 1974. Bangunan museum sri baduga yang
berbentuk rumah panggung dengan suhunan panjang ini sangat
menggambarkan rumah atau bangunan khas Jawa Barat. Setelah beberapa kali
dilakukan renovasi, tempat wisata yang memiliki nilai sejarah ini sebelumnya
adalah ditetapkan dengan nama Museum negeri Provinsi Jawa Barat, hal itu
merupakan salah satu hasil dari tahapan pertama pembangunannya yang selesai
dan sekaligus diresmikan pada tanggal 5 juni 1980 oleh menteri pendidikan dan
kebudayaan republik indonesia Dr.Daud Yusuf.Dari renovasi pertama
ini,design bangunan museum yang asli tetap dipertahankan sementara bagian
yang lain sudah di design dengan arsitektur yang kekinian atau modern.
Keberadaan bangunan berserta isinya yang merupakan Peninggalan
sejarah dan juga kebudayaan khas jawa barat yang mempunyai nilai sejarah dan
pendidikan yang tidak ternilai harganya, dewasa ini dijadikan salah satu tempat
wisata sejarah di Bandung yang dapat Anda jadikan destinasi wisata untuk
menghabiskan waktu liburan di Bandung bersama keluarga tercinta. Bahkan
Museum Sri Baduga ini bisa dikatakan sebagai sebuah tempat wisata bersejarah
yang bernilai pendidikan yang sangat bagus untuk pengajaran akan ilmu
pengetahuan sejarah Anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.

E. Hasil Kegiatan Penelitian di Museum Sribaduga


Bagi siswa museum sribaduga ini merupakan bangunan yang memiliki
konsep bangunan tradisional Jawa Barat. Museum Sri Baduga memiliki 3 lantai
yang akan memudahkan para pengunjung guna memperoleh gambaran singkat
dan juga menyeluruh mengenai kisah perjalanan sejarah alam dan juga budaya
di masyarakat Jawa Barat. Selain itu para wisatawan juga bisa mendapatkan ciri
khas dari corak dan ragam dari masyarakat Sunda termasuk fase-fase
perkembangannya. Di area lantai satu ini para wisatawan akan diajak untuk

12
melihat perkembangan awal dari sejarah di sektor alam dan juga di sektor
budaya Jawa Barat. Disini wisatawan bisa melihat bagaimana perubahan
kondisi alam yang menyebabkan terbentuknya propinsi Jawa Barat. Para
pengunjung juga bisa menemukan aneka benda-benda peninggalan dari masa
prasejarah dan juga di jaman Hindu-Buddha yang sangat kental.
Di lantai dua museum dipamerkan sejarah kehidupan religi masyarakat
di Jawa Barat pada masa Islam, Kong Hu Chu, Taoisme, dan Kristen. Tak hanya
kehidupan religi masyarakat saja yang dipamerkan di lantai dua museum ini,
namun ada juga koleksi-koleksi lainnya yang dipamerkan seperti
perkembangan ilmu pengetahuan dan bahasa di Jawa Barat hingga koleksi
peralatan penunjang kehidupan yang ada di Jawa Barat. Lantai tiga museum ini
lebih menonjolkan budaya-budaya yang berkembang di Jawa Barat seperti
kesenian wayang golek dan kesenian angklung. Berkeliling di sini seolah-olah
membawa kita ke dalam Jawa Barat pada zaman baheula alias tempo dulu.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
PP IPTEK Sundial dan Museum Sribaduga pada umumnya dibuat guna
menambah wawasan serta pengetahuan yang lebih mendalam serta mendapat
pengalaman baru tentang tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Selain
itu juga objek wisata edukasi ini dapat menambah wawasan tentang dunia luar
dan kami juga dapat menerapkan pembelajaran langsung ke objek dengan
pendekatan kotekstual. Museum Sribaduga merupakan sarana edukasi yang
memperkenalkan sejarah dan memberikan informasi mengenai seni budaya
serta kehidupan masyarakat Sunda pada masa lampau kepada masyarakat luas.

B. Saran
Kami hanya memberi saran agar pembimbing dan pihak penyelenggara
memberikan arahan lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa
melakukan tindakan yang tidak baik serta mendisiplinkan para murid agar
berhati-hati. Dan memanfaatkan karya wisata sebagai sarana untuk menambah
wawasan dan pengetahuan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://thebiggestsundial.com/tentang-kami (diakses pada Selasa, 26 Februari 2019


pukul 12.24 WIB)

http://anaktujuhsembilan.blogspot.com/2014/02/karya-tulis-monumen-puspa-
iptek.html (diakses pada Selasa, 26 Februari 2019 pukul 12.42 WIB)

https://hiqids.wordpress.com/2016/09/07/heroes-the-biggest-sundial-puspa-iptek/
(diakses pada Selasa, 26 Februari 2019 pukul 14.37 WIB)

https://catatancahganteng.blogspot.com/2016/03/laporan-karyawisata-puspa-
iptekmuseum.html (diakses pada Selasa, 26 Februari 2019 pukul 14.37
WIB)

https://tempatwisatadibandung.info/museum-sri-baduga-the-musuem-of-
historical-bandung/ (diakses pada Selasa, 26 Februari 2019 pukul 14.53
WIB)

https://makalahsekolahan.blogspot.com/2015/05/makalah-kegiatan-study-
tour.html (diakses pada Selasa, 26 Februari 2019 pukul 14.58 WIB)

15
LAMPIRAN FOTO

PP IPTEK Sundial

16
Alat Peraga dan Ilmuwan

17
Museum Sri Baduga

Koleksi Museum Sri Baduga

18

Anda mungkin juga menyukai