KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul
pembelajaran Muatan Lokal berbasis project pada submateri Keragaman Budaya Lampung
untuk peserta didik kelas VI SD/MI. Modul ini disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir
Semester mata kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal pada sekolah dasar, dengan
dosen pengampu Fery Setyaningrum, M.Pd.
Modul ini mengajak peserta didik untuk bekerjasama menyelesaikan tugas dengan
metode penugasan berupa praktik membuat batik tulis maupun batik jumputan serta mampu
menumbuhkan karakter mencintai kearifan lokal yang ada di Indonesia. Modul ini dilengkapi
dengan berbagai lembar kerha untuk peserta didik yang berkaitan dengan penugasan praktik.
Modul ini dirancang sedemikian rupa agar pembaca khususnya peserta didik dapat memahami
materi membatik.
Demikianlah, mudah-mudahan modul ini dapat melatih kemandirian peserta didik dan dapat
bermanfaat untuk siapa saja. Kami mengarap kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan modul ini. Terakhir penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
PETUNJUK
PENGGUNAAN MODUL
BAGI GURU
Petunjuk penggunaan modul ini diharapkan dapat mempermudah peserta didik dalam
menggunakannya.
1) Bacalah doa sebelum membuka modul ini
2) Bacalah tujuan dari setiap materi
3) Bacalah dan pahami materinya
4) Lakukan percobaan yang ada di modul ini
5) Jika merasa kesulitan bertanyalah kepada guru
6) Buatlah kesimpulan dari setiap tugasnya
7) Kerjakan lebar evaluasi dengan baik dan benar
8) Bertanyalah kepada guru jika terdapat materi yang kurang jelas
iv
TUJUAN AKHIR
v
PENGANTAR MATERI
vi
IDENTITAS MATERI
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
vii
viii
Pembelajaran 1
Kebudayaan Lampung
Indikator:
3.1.1 Mendeskripsikan kebudayaan di Lampung
3.1.2 Mencari informasi tentang kebudayaan yang ada di daerah tempat tinggal
Tujuan:
Siswa dapat mendeskripsikan kebudayaan di Lampung
Bandar
Ibukota:
Lampung
Lampung adalah provinsi yang
terletak di bagian paling selatan pulau
Sumatera, Indonesia.
2 Kota
13 Kabupaten
Luas:
35.587 km²
Populasi
Semboyan: 8.289.577 jiwa
“Sai Bumi Ruwa Jurai” (2017)
1
Masyarakat Lampung asli memiliki struktur adat yang tersendiri. Bentuk masyarakat
hukum adat tersebut berbeda antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya. Secara
umum dapat dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu masyarakat adat Saibatin dan
masyarakat adat Pepadun.
Berdasarkan pembagian penduduk yang serba mendua ini maka Lampung dikenal
sebagai Propinsi Sang Bumi Ruwa Jurai yang dapat diartikan "Bumi Yang Dua Dalam Kesatuan."
Di daerah Lampung dikenal berbagai peralatan dan perlengkapan adat yang melambangkan
status seseorang yang ditandai dengan pemilikan sebuah kain adat yaitu Kain Tapis Lampung.
AYO BERLATIH 1
2
Pembelajaran 2
Pengertian Tapis
Indikator:
3.1.3 Mendeskripsikan pengertian Tapis Lampung
Tujuan:
Siswa dapat mendeskripsikan pengertian Tapis Lampung
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kain Tapis lampung, bacalah di
bawah ini dengan seksama!
PENGERTIAN TAPIS LAMPUNG
Tapis adalah pakaian adat suku Lampung, berbentuk sarung dan terbuat dari tenunan
benang emas dengan sistem sulam.
Jenis tenun ini biasanya digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk
sarung yang terbuat dari benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna
yang disulam dengan benang emas dan benang perak.
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam
membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh
pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis
(muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk
memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh
pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditi yang
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
AYO BERLATIH 2
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
3
Pembelajaran 3
Sejarah Tapis
Indikator:
3.1.4 Menjelaskan sejarah Tapis Lampung
Tujuan:
Siswa dapat menjelaskan sejarah Tapis Lampung
4
Sejarah tapis juga didapat dari
(Dido Zulkarnaein)
Muhammad Ridho Pratama Putra, berpendapat bahwa:
Sejarah mencatat bahwa masyarakat Lampung telah mengenal tenun Pelepai dan
Nampan sejak abad ke-2 SM. (menurut Van der Hoop = sejarawan asal Belanda).
Tapis Lampung telah disebutkan dalam prasasti Raja Balitung (Abad ke-9 M.) sebagai
barang yang dihadiahkan dan memiliki nilai-nilai tertentu. Bersamaan pada abad tersebut
kain songket telah berkembang di lingkungan Kerajaan Sriwijaya, dimana kain songket telah
ada sejak zaman Kerajaan Malayu (Abad ke-5 M).
Penggunaan benang emas dalam budaya tenun Indonesia merupakan hasil kontak
dagang dengan bangsa China sebagai penemu benang emas sejak abad 5 Sebelum Masehi.
Penggunaan benang emas dan kapas dalam tradisi tenun Lampung merupakan
kelanjutan dari teradisi menenun sejak jaman Perunggu atau Perundagian (antara 3000 -
1500 SM). Ini dapat dilihat dari ragam motif pada kain-kain tapis kuno, kain inuh dan kain
bidak yang bergaya Neolitikum, seperti: pucuk rebung, meander, manusia, pohon hayat,
sulur, binatang dll. Yang juga terdapat pada nekara dan bejana perunggu, serta pecahan-
pecahan gerabah Neolitikum. Untuk masyarakat Lampung, penggunaan benang emas,
benang perak dan kaca merupakan kelanjutan dari tradisi prasejarah, mereka dengan
menempelkan atau menyulam benda-benda yang dianggap berharga atau memilki kekuatan
magis, hal ini mungkin berkaitan dengan status sosial masyarakat pada masa itu, dimana
semakin semarak ragam hias pakaian atau kain tenun tersebut, maka semakin tinggi pula
status sosialnya.
Setelah kontak dagang dengan Bangsa China dan India terjadi, maka mulailah
mereka mengenal penggunaan kapas dan menghiasinya dengan barang-barang impor
seperti benang emas, benang perak, benang sutera alam, dan kaca. Dan banyak mengalami
perkembangan motif seiring dengan perubahan zaman sampai masuknya pengaruh Islam
yang sangat besar, dan semakin menambah kekayaan ragam hias dan jenis dari kain tapis
Lampung itu sendiri.
5
AYO BERLATIH 3
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Siapa sejarawan asal Belanda yang mengungkapkan sejarah Tapis Lampung pertama
kali?
a. Van den Bosch c. Van der Hoop
b. Theodore van Deventer d. Van der Tuuk
2. Wikipedia Sejak kapan orang Lampung menenun kain brokat nampan (tampan) dan
kain pelepai?
a. Abad ke-2 Masehi c. Abad ke-5 Masehi
b. Abad ke-2 Sebelum Masehi d. Abad ke-5 Sebelum Masehi
3. Hiasan-hiasan yang terdapat pada Tapis Lampung memiliki unsur-unsur yang sama
dengan ragam hias di daerah lain. Hal ini merupakan pengaruh tradisi zaman . . . .
a. Neolitikum c. Paleolitikum
b. Megalitikum d. Mesolitikum
4. Motif Tapis Lampung dipengaruhi oleh keberadaan aktivitas ...
a. Agraris c. Militer
b. Perdagangan d. Maritim
5. Prasasti yang menyebutkan Tapis Lampung sebagai barang yang dihadiahkan disebut
prasasti . . . .
a. Prasasti Mulawarman c. Prasasti Telaga Batu
b. Prasasti Raja Belitung d. Prasasti Raja Sankhara
6. Penggunaan benang emas dalam budaya tenun Indonesia merupakan hasil kontak
dagang dengan bangsa . . . .
a. China c. Portugis
b. Belanda d. Jepang
7. Penggunaan benang emas dan kapas dalam tradisi tenun Lampung merupakan
kelanjutan dari teradisi menenun sejak zaman . . . .
a. Zaman praaksara dan zaman perundagian
b. Zaman perunggu dan zaman praaksara
c. Zaman perunggu dan zaman perundagian
d. Zaman perundagian dan zaman batu
8. Tapis kuno bergaya Neolitikum menggunkan ragam motif pucuk rebung, meander,
manusia, pohon hayat, sulur, binatang adalah . . . .
a. Tapis Tuho c. Tapis Cucuk Andak
b. Tapis Inuh d. Tapis Balak
9. Menghiasi kain tenun dengan menempelkan atau menyulam benda-benda yang
dianggap berharga atau memilki kekuatan magis menandakan . . . .
a. Status sosial yang semakin tinggi
b. Kekayaan yang berlimpah
c. Kemampuan magis yang tinggi
d. Keturunan bangsawan
10. Semakin berkembang dan semakin bertambahnya kekayaan ragam hias Tapis
Lampung dipengaruhi oleh masuknya agama . . . . di Lampung.
a. Budha c. Islam
b. Hindu d. Konghu Chu
6
Pembelajaran 4
Karakteristik Tapis
Indikator:
3.1.5 Mengidentifikasi karakteristik Tapis Lampung
3.1.6 Mencari informasi tentang karakteristik tapis Lampung dari berbagai sumber
Tujuan:
Siswa dapat mengidentifikasi karakteristik Tapis Lampung
Warna warna yang dipakai untuk kain tapis yaitu warna – warna yang sangat berani,
atau warna warna primer yang tua. Warna warna itu menunjukkan kekuasaan di provinsi
lampung. Motif kain ini ialah kait dan kunci (key and rhomboid shape), pohon hayat, dan
bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga terdapat motif binatang,
matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang bertingkat, disulam
dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh.
Motif yang dipakai juga menunjukan berbagai macam kekhasan dari provinsi
Lampung itu sendiri. Sebagai contoh yang sangat sering dipakai yaitu, gajah, buaya, lambang
Siger. Lambang Siger sering dipakai karena merupakan lambang mahkotanya provinsi
Lampung.
Gaya yang biasa dipakai untuk kain tapis yaitu menunjukan kewibawaan, kemewahan,
dan kekuasaan. Kain tapis ini sering dipakai oleh raja raja dan juga sering dipakai dalam
acara adat setempat di Lampung itu sendiri. Akan tetapi antar daerah di Lampung memiliki
gaya kain tapis yuang berbeda, oleh karna itu kain tapis memiliki banyak gaya yang berbeda
dan sangat unik.
7
AYO BERLATIH 4
Langkah Kegiatan:
8
Pembelajaran 5
Makna Tapis
Indikator:
3.1.7 Menganalisis makna dalam Tapis Lampung
Tujuan:
Siswa dapat menganalisis makna dalam Tapis Lampung
Kain tapis bagi masyarakat adat Lampung memiliki makna simbolis sebagai lambang
kesucian yang dapat melindungi pemakainya dari segala kotoran dari luar. Selain itu dalam
pemakaiannya kain tapis juga melambangkan status sosial sang pemakai. Makna simbolis
kain tapis terdapat pada kesatuan utuh bentuk motif yang diterapkan, serta bidang warna
kain dasar sebagai wujud kepercayaan yang melambangkan kebesaran Pencipta Alam. Kain
tapis merupakan pakaian resmi masyarakat adat Lampung dalam berbagai upacara adat dan
keagamaan, dan merupakan perangkat adat yang serupa pusaka keluarga.
Dalam rentang perjalanannya, kain tapis tidak hanya menunjukkan suatu proses
kontinum kelangsungannya, tetapi juga menampakkan terjadinya perubahan dan
pengembangan dalam banyak aspek, seperti pada aspek fungsinya kain tapis berubah dari
benda sakral yang terkait erat dengan adat dan kepercayaan masyarakat Lampung berubah
menjadi benda profan dan sekuler yang berfungsi untuk komoditi pasar.
AYO BERLATIH 5
9
Pembelajaran 6
Jenis-jenis Tapis
Indikator:
3.1.8 Mengklasifikasikan jenis-jenis Tapis Lampung
Tujuan:
Siswa dapat mengklasifikasikan jenis-jenis Tapis Lampung
Jenis kain tapis Lampung mengikuti daerah asal para pemakainya. Jenis-jenis kain
tapis yang umum digunakan masyarakat Lampung Pepadun dan Lampung Saibatin, mari kita
pelajari bersama.
10
Inuh menarik untuk dikaji karena motif dan ragam hias di dalamnya
menggambarkan cara pandang masyarakat pesisir terhadap lingkungannya, yang
berbeda dengan masyarakat di pedalaman (beradat Pepadun).
Ciri khas Inuh terlihat dari motifnya yang bernuansa laut. Tapis Inuh yang
dibuat secara tradisional, dewasa ini sangat sulit ditemukan karena pewarisannya
tidak sembarangan. Bagi masyarakat pesisir Lampung, Inuh merepresentasikan status
sosial. Semakin tinggi tingkat kerumitan Inuh, semakin tinggi status sosial
pemakainya. Dilihat dari pembuatannya, Inuh mengandung nilai-nilai keuletan, kerja
keras, kecermatan, dan penghargaan terhadap kaum wanita.
11
5) Tapis Lampung dari Abung
4) Tapis Lampung dari Siwo Mego
Tulang Bawang Mego Pak
a. Tapis Rajo Tunggal
a. Tapis Dewosano b. Tapis Lawet Andak
b. Tapis Limar Sekebar c. Tapis Lawet Silung
c. Tapis Ratu Tulang Bawang d. Tapis Lawet Linau
d. Tapis Bintang Perak e. Tapis Jung Sarat
e. Tapis Limar Tunggal f. Tapis Raja Medal
f. Tapis Sasab g. Tapis Nyelem di Laut Timbul di Gunung
g. Tapis Kilap Turki h. Tapis Cucuk Andak
h. Tapis Jung Sarat i. Tapis Balak
i. Tapis Kaco Mato di Lem j. Tapis Pucuk Rebung,
j. Tapis Kibang k. Tapis Cucuk Semako
k. Tapis Cukkil l. Tapis Tuho
l. Tapis Cucuk Sutero m. Tapis Cucuk Agheng
m. Tapis Lawok Silung n. Tapis Gajah Mekhem
o. Tapis Sasap
p. Tapis Kuning
q. Tapis Kaco
r. Tapis Serdadu Baris.
AYO BERLATIH 6
12
Ulangan Akhir Semester
A. PILIHAN GANDA
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat!
1. Kain khas Lampung disebut . . . .
a. Batik c. Tapis
b. Ulos d. Jarik
2. Siapa sejarawan asal Belanda yang mengungkapkan sejarah Tapis Lampung
pertama kali?
a. Van den Bosch c. Van der Hoop
b. Theodore van Deventer d. Van der Tuuk
3. Hiasan-hiasan yang terdapat pada Tapis Lampung memiliki unsur-unsur yang
sama dengan ragam hias di daerah lain. Hal ini merupakan pengaruh tradisi
zaman . . . .
a. Neolitikum c. Paleolitikum
b. Megalitikum d. Mesolitikum
4. Motif Tapis Lampung dipengaruhi oleh keberadaan aktivitas ...
a. Agraris c. Militer
b. Perdagangan d. Maritim
5. Tapis yang berkembang di tengah masyarakat beradat Sai Batin, umumnya
tinggal di pesisir Lampung adalah . . . .
a. Tapis Balak c. Tapis Kibang
b. Tapis Tuho d. Tapis Inuh
6. Pewarnaan pada Tapis Inuh menggunakan teknik . . . .
a. Celup tradisional c. Cap tinta
b. Celup modern d. Sulam warna
7. Ciri khas Tapis Pesisir memiliki motif yang menggambarkan . . . .
a. Pepohonan c. Aktivitas penduduk
b. Nuansa laut d. Kebudayaan
8. Masyarakat Lampung asli memiliki dua kelompok masyarakat adat yang berbeda
yaitu . . . . dan . . . .
a. Papadun dan Melayu c. Saibatin dan Papadun
b. Melayu dan Saibatin d. Pasemah dan Saibatin
13
9. Penggunaan benang emas dalam budaya tenun Indonesia merupakan hasil
kontak
10. dagang dengan bangsa . . . . c. Portugis
a. China d. Jepang
b. Belanda
11. Menghiasi kain tenun dengan menempelkan atau menyulam benda-benda yang
dianggap berharga atau memilki kekuatan magis menandakan . . . .
a. Status sosial yang c. Kemampuan magis
semakin tinggi yang tinggi
b. Kekayaan yang d. Keturunan bangsawan
berlimpah
A. ISIAN SINGKAT
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!
1. Warna warna yang dipakai untuk kain tapis yaitu . . . .
2. Lambang Siger dipakai karena . . . .
3. Prasasti yang menyebutkan Tapis Lampung sebagai barang yang dihadiahkan
disebut prasasti . . . .
4. Semakin berkembang dan semakin bertambahnya kekayaan ragam hias Tapis
Lampung dipengaruhi oleh masuknya agama . . . .
5. Ciri khas Tapis Pesisir memiliki motif yang menggambarkan . . . .
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!
1. Apa awal mula tujuan pembuatan tapis Lampung?
2. Kapan mulai dikenal Tapis Lampung?
3. Bagaimana gaya yang ditunjukan dalam motif Tapis Lampung? Jelaskan!
4. Apa makna yang terkandung dalam Tapis Lampung?
5. Sebutkan jenis-jenis Tapis Lampung! Berikan contohnya!
14
Pembelajaran 7
Aturan Pemakaian
Indikator:
3.1.9 Menjelaskan Tapis dan Aturan Pemakaiannya
Tujuan:
Siswa dapat menjelaskan Tapis dan Aturan Pemakaiannya
PENDALAMAN MATERI
Sumber: https://grosirbatiklintang.files.wordpress.com
3. Tapis Raja Medal
Sama seperti Tepis Raja Tunggal, Tepis Raja Medal juga dipakai oleh
isteri kerabat paling tua (tuho penyimbang) pada upacara perkawinan
adat, pengambilan gelar pangeran dan sutan.
Sumber: https://media.artgallery.nsw.gov.au/
4. Tapis Laut Andak
Dipakai oleh muli cangget (gadis penari) pada acara adat cangget.
Dipakai juga oleh Anak Benulung (isteri adik) sebagai pengiring pada
upacara pengambilan gelar sutan serta dipakai juga oleh menantu
perempuan pada acara pengambilan gelar sutan.
Sumber: pelajarindo.com
5. Tapis Balak
15
6. Tapis Silung
Dipakai oleh kelompok orang tua yang tergolong kerabat dekat pada
upacara adat seperti mengawinkan anak, pengambilan gelar, khitanan
dan lain-lain. Dapat juga dipakai pada saat pengarakan pengantin.
Sumber: pelajarindo.com
16
13. Tapis Dewosano
Di daerah Menggala dan Kota Bumi, kain tapis ini dipakai oleh
pengantin wanita pada saat menghadiri upacara adat.
Sumber: pelajarindo.com
Model kain Tapis ini dipakai oleh laki-laki pada saat menghadiri
upacara-upacara adat.
Sumber: pelajarindo.com
17. Tapis Bintang Perak
Tapis ini dapat dipakai pada upacara-upacara adat dan berasal dari
daerah Menggala, Lampung Utara.
Sumber: https://pengrajintapis.com/
AYO BERLATIH 8
17
Pembelajaran 8
Aturan Pemakaian
Indikator:
3.1.10 Menganalisis perkembangan Tapis Lampung
Tujuan:
Siswa dapat menganalisis perkembangan Tapis Lampung
PENDALAMAN MATERI
18
PRODUK MODIFIKASI TAPIS LAMPUNG
AYO BERLATIH 9
19
Pembelajaran 9
Bahan Pembuatan
Indikator: 7.
3.1. 11 Menyebutkan bahan dasar Tapis Lampung
Tujuan:
Siswa dapat menyebutkan bahan dasar Tapis Lampung
Konon, sebelum mengenal benang kapas dan benang sutera, masyarakat Lampung
seperti juga masyarakat prasejarah lainnya di dunia telah memanfaatkan kulit kayu, serat
pisang, serat nenas, serat pandan, dan lain sebagainya untuk dipintal menjadi benang.
Penggunaan benang-benang baru pengganti kulit kayu dan serat-serat tersebut adalah karena
pengaruh dari adanya kontak perdagangan dengan orang-orang Cina dan India pada sekitar
tahun 449 Masehi. Seperti yang ditulis di Kitab Liu Sung Shu 420-479 M, menyatakan bahwa
orang Lampung telah mengadakan kontak dagang dengan bangsa Cina sejak abad ke-5
Masehi..
PENDALAMAN MATERI
20
PENDALAMAN MATERI
Menurut Satriadi (2004), peralihan bahan baku dari hasil olahan penenun ke produksi
pabrik dimulai sejak sekitar tahun 1995. Awalnya pemakaian bahan baku pabrik hanya pada
kalangan kecil perajin tapis yang menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Bahan bakunya
berupa benang katun, masres, dan sunwash berbentuk gulungan dengan merk dagang tertentu.
Warnanya ada berbagai macam seperti merah, kuning, putih, coklat, hitam, biru dan lain
sebagainya.
Pemilihan bahan baku berupa benang katun, masres dan sunwash disebabkan karena
kedua jenis benang ini bila telah menjadi kain akan tebal dan rapat (tidak ada celah-celah
lubang). Apabila kain dari katun atau sunwash dibentangkan pada alat sulaman (pamidangan
atau tekang), akan kencang dan tidak mudah longgar dan atau robek, sehingga memudahkan
perajin dalam menyucug (menyulam). Sebaliknya jika menggunakan kain yang tipis, selain kalau
dibentangkan mudah loggar, juga mudah robek kalau terlalu kencang.
Kain yang terbuat dari benang sunwash bentuknya masih polos, sehingga bila ingin
menggunakan kain ini, sebelum disulam harus digarisi terlebih dahulu. Sedangkan kain yang
terbuat dari benang katun sudah bergaris dan tinggal digambari pola ragam hias atau
mencontoh pola ragam hias untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk sulaman di atas kain.
Namun dalam perkembangannya, benang sunwash saat ini lebih banyak dipilih oleh perajin
karena harganya lebih murah ketimbang benang katun. Oleh karena itu, tidak mengherankan
ketika kelak telah menjadi sehelai tapis harga jualnya pun relatif lebih murah dibandingkan tapis
berbahan katun.
AYO BERLATIH 10
1. Sebutkan bahan-bahan untuk membuat sebuah kain tapis utuh secara garis besar!
2. Bagaimana cara mencegah warna tapis agar tidak luntur?
3. Apa bahan baku yang digunakan perajin tapis yang menggunakan Alat Tenun Bukan
Mesin (ATBM)?
4. Mengapa harus memilih bahan baku berupa benang katun, masres dan sunwash?
5. Apa perbedaaan kain yang terbuat dari benang sunwash dan benang katun? Jelaskan!
21
Pembelajaran 10
Alat Pembuatan
6.
Indikator:
3.1. 12 Menyebutkan alat pembuatan Tapis Lampung
Tujuan:
Siswa dapat menyebutkan alat pembuatan Tapis Lampung
Gunting
Peralatan Pembuat Ragam
Hias
Penggulung Benang
22
PENDALAMAN MATERI
Peralatan untuk membuat kain dasar dapat dibedakan lagi menjadi tiga macam, yaitu:
Alat tenun yang sebut gedogan ini dapat dikategorikan sebagai alat
tenun awal dalam proses pembuatan tapis, baik tapis yang diproduksi
oleh masyarakat adat Saibatin maupun masyarakat adat pepadun.
Gedogan terdiri atas sejumlah bagian yang saling berhubungan.
Bagian-bagian tersebut terdiri atas sesang dan mattakh.
Alat Tenun Gedogan
Sumber: Pinterest
a Sesang alat untuk menyusun benang sebelum dipasang pada alat tenun
b Mattakh untuk menenun kain tapis yang terdiri dari bagian alat-alat:
1) Terikan : alat menggulung benang
2) Cacap : alat untuk meletakkan alat-alat mettakh
3) Belida : alat untuk merapatkan benang
4) Kusuran : alat untuk menyusun benang dan memisahkan benang
5) Apik : alat untuk menahan rentangan benang dan menggulung hasil tenunan
6) Guyun : alat untuk mengatur benang
7) Ijan atau Peneken : tunjangan kaki penenun
8) Sekeli : alat untuk tempat gulungan benang pakan, yaitu benang yang
dimasukkan melintang
9) Terupong/Teropong : alat untuk memasukkan benang pakan ke tenunan
10) Amben : alat penahan punggung penenun
11) Tekang : alat untuk merentangkan kain pada saat menyulam benang emas
23
Komponen dalam ATBM:
24
B Peralatan Pembuat Ragam Hias
Setelah kain tapis dapat dibeli di toko-toko penjual bahan kain dan tidak perlu lagi ditenun
sendiri, maka proses selanjutnya hanya tinggal membuat motif dan ragam hias dengan cara
mencucuknya (menyulam).
AYO BERLATIH 11
25
Pembelajaran 11
Proses Pembuatan
Indikator:
3.1. 13 Menguraikan proses pembuatan Tapis Lampung
Tujuan:
Siswa dapat menguraikan proses pembuatan Tapis Lampung
PENDALAMAN MATERI
1
Proses Pembuatan Tapis dengan Alat Tenun Gedogan
26
2 Proses Pembuatan Tapis dengan ATBM
Untuk membuat sebuah tapis, terlebih dahulu kain dipotong sesuai dengan
ukuran yang diinginkan. Tapis model kuna (tapis tua) umumnya berukuran 65 centimeter
x 120 centimeter, sementara tapis model baru berukuran antara 75 centimeter-80
centimeter x 120 centimeter. Sedangkan untuk membuat benda-benda bercorak tapis
seperti peci, tas, tempat lipstik, dan sebagainya, kain terlebih dulu dipotong dengan
ukuran selendang, kemudian disulam, baru dipotong lagi sesuai kebutuhan.
Langkah-langkah:
27
AYO BERLATIH 11
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!
AYO MENCOBA
Setelah kamu mengetahui alat dan bahan untuk membuat Tapis. Ayo lakukan kegiatan
membuat tapis bersama temanmu, ikutilah petunjuk dibawah ini!
28
AYO BERDISKUSI
Setelah kamu melakukan praktik membuat tapis, bagaimana perasaanmu? Senang bukan?
Nah sekarang buatlah kelompok 2-4 orang kemudian buatlah bagai langkah-langkah
pembuatan tapis seperti yang sudah kamu lakukan
Selamat mengerjakan!
BAGAN PEMBUATAN TAPIS
29
Secara umum masyarakat adat Lampung dapat dibedakan dalam dua kelompok
besar yaitu masyarakat adat Saibatin dan masyarakat adat Pepadun.
Tapis adalah pakaian adat suku Lampung, berbentuk sarung dan terbuat dari tenunan
benang emas dengan sistem sulam.
Menurut Van der Hoop disebutkan bahwa orang Lampung telah menenun kain
brokat yang disebut nampan (tampan) dan kain pelepai sejak abad ke-2 Sebelum
Masehi
Warna warna yang dipakai untuk kain tapis yaitu warna – warna yang sangat berani,
atau warna warna primer yang tua. Warna warna itu menunjukkan kekuasaan di
provinsi lampung.
Motif yang dipakai juga menunjukan berbagai macam kekhasan dari provinsi
Lampung itu sendiri.
Tapis Lampung dari pesisir yang paling terkenal adalah Tapis Inuh.
Jenis tapis lampung dibagi menjadi 5 yaitu Tapis Lampung dari Pesisir, Tapis
Lampung dari Pubian Telu Suku, Tapis Lampung dari Sungkai Way Kanan, Tapis
Lampung dari Tulang Bawang Mego Pak, Tapis Lampung dari Abung Siwo Mego
Tapis secara umum digunakan dalam upacara adat
Seiring dengan perkembangan zaman, tapis tidak hanya dipakai oleh kaum
bangsawan melainkan juga orang kebanyakan di Lampung.
Bahan-bahan untuk membuat sebuah kain tapis utuh secara garis besar dapat dibagi
menjadi beberapa bagian, yaitu bahan pembuat benang untuk kain, pengawet, dan
pewarnanya, serta bahan pembuat ragam hiasnya.
Berdasarkan peralatan yang digunakan, proses pembuatan kain tapis dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian. Pertama pembuatan kain tapis dengan alat
tenun gedogan dan ATBM, kedua dengan alat tenun mesin (ATM).
30
Pembelajaran 12
Ulangan Akhir Semester
A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar!
1. Pengantin wanita pada upacara perkawinan adat menggunakan tapis . . . .
a. Raja Medal c. Lauk Andak
b. Jung Sarat d. Pucuk Rebung
2. Tapis yang dipakai oleh muli cangget (gadis penari) pada acara adat cangget adalah ...
a. c.
b. d.
31
8. Perhatikan gambar dibawah ini!
B. ISIAN SINGKAT
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!
1. Di daerah Menggala dan Kota Bumi para pengantin wanita pada saat menghadiri
upacara adat memakai tapis . . . .
2. Perhatikan gambar dibawah ini!
C. URAIAN
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Apa saja produk modifikasi dan diversifikasi yang tercipta dari Tapis Lampung?
2. Apa perbedaaan kain yang terbuat dari benang sunwash dan benang katun?
Jelaskan!
3. Jelaskan langkah pembuatan tapis dengan alat tenun gedogan!
4. Jelaskan dua teknik pembuatan ragam hias!
5. Jelaskan langkah pembuatan tapis motif gunung secara sederhana dan dengan
bahasamu sendiri!
32
Kunci Jawaban
AYO BERLATIH 1
1) Bandar Lampung
2) Sang Bumi Ruwa Jurai
3) Bumi yang dua dalam kesatuan
4) Saibatin (pesisir) dan Pepadun (Pedalaman)
5) Tapis Lampung
AYO BERLATIH 2
1) Tapis adalah pakaian adat suku Lampung, berbentuk sarung dan terbuat dari
tenunan benang emas dengan sistem sulam.
2) Berbentuk sarung.
3) Motif alam, flora dan fauna.
4) Pengerajin wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis.
5) Pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi
tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral.
AYO BERLATIH 3
1) C 6) A
2) B 7) C
3) A 8) B
4) D 9) A
5) B 10) C
AYO BERLATIH 4
Makna dari warna Makna dari gaya
Warna Motif
yang dipakai yang dipakai
Warna primer tua Berani Gajah, buaya, lambing kewibawaan,
(merah) Siger kemewahan, dan
kekuasaan
AYO BERLATIH 5
Makna Tapis Lampung
Kain tapis bagi masyarakat adat Lampung memiliki makna simbolis sebagai lambang
kesucian yang dapat melindungi pemakainya dari segala kotoran dari luar. Selain itu
dalam pemakaiannya kain tapis juga melambangkan status sosial sang pemakai.
Makna simbolis kain tapis terdapat pada kesatuan utuh bentuk motif yang
diterapkan, serta bidang warna kain dasar sebagai wujud kepercayaan yang
melambangkan kebesaran Pencipta Alam.
33
AYO BERLATIH 6
1) B 3) D 5) E
2) C 4) A
ULANGAN TENGAH SEMESTER
A. Pilihan Ganda
1) C 6) A
2) C 7) B
3) A 8) C
4) D 9) A
5) D 10) A
B. Isian Singkat
1) Berani
2) Lambang mahkota Provinsi Lampung
3) Raja Belitung
4) Islam
5) Nuansa laut
C. Uraian
1) Mengisi waktu luang dan memenuhi tuntutan adat istiadat
2) Abad ke 2 sebelum masehi
3) Menunjukan kewibawaan, kemewahan, dan kekuasaan
4) Status social yang tinggi
5) Jenis-jenis tapis:
a) Tapis Lampung dari Pesisir: Tapis Inuh, Cucuk Andak, Semaka, Kuning, Cukkil,
Jinggu.
b) Tapis Lampung dari Pubian Telu Suku: Tapis Jung Sarat, Balak, Laut Linau, Raja
Medal, Pucuk Rebung, Cucuk Handak, Tuho, Sasap, Lawok Silung, Lawok
Handak
c) Tapis Lampung dari Sungkai Way Kanan: Tapis Jung Sarat, Balak, Pucung
Rebung, Halom/Gabo, Kaca, Kuning, Lawok Halom, Tuha, Raja Medal, Lawok
Silung.
d) Tapis Lampung dari Tulang Bawang Mego Pak: Tapis Dewosano, Limar
Sekebar, Ratu Tulang Bawang, Bintang Perak, Limar Tunggal, Sasab, Kilap
Turki, Jung Sarat, Kaco Mato di Lem, Kibang, Cukkil, Cucuk Sutero.
e) Tapis Lampung dari Abung Siwo Mego : Tapis Rajo Tunggal, Lawet Andak,
Lawet Silung, Lawet Linau, Jung Sarat, Raja Medal, Nyelem di Laut Timbul di
Gunung, Cucuk Andak, Balak, Pucuk Rebung, Cucuk Semako, Tuho, Cucuk
Agheng, Gajah Mekhem, Sasap, Kuning, Kaco, Serdadu Baris.
AYO BERLATIH 8
1) Pengantin wanita pada upacara perkawinan adat
2) Raja Manunggal dan Raja Medal
3) Tapis Laut Andak
4) Kerabat isteri yang tergolong kerabat jauh dalam menghadiri upacara adat
5) Menghadiri upacara adat
34
AYO BERLATIH 9
1) Kain khusus yang hanya boleh dikenakan oleh kaum perempuan pada saat
menghadiri upacara-upacara adat
2) Tak hanya dipakai oleh kaum bangsawan melainkan kebanyakan orang Lampung dan
untuk memperoleh keuntungan ekonomi
3) Busana muslim, hiasan dinding, kaligrafi, perlengkapan kamar tidur, tas, dompet,
kopiah, tempat tisu, dan lain sebagainya.
4) Adanya interpretasi dan persepsi baru terhadap tapis, keterbukaan terhadap berbagai
inovasi, ide-ide, dan kreasi para perajin tapis untuk melestarikan, mempertahankan
serta mengembangkan seni kerajinan tapis
5) Usaha pelatihan, penyuluhan, dan pembinaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kemampuan teknis, jiwa kewirausahaan, maupun manajemen usaha para perajin kain
tapis
AYO BERLATIH 10
1) kain, pengawet, dan pewarnanya, serta bahan pembuat ragam hiasnya.
2) Menggunakan daun sirih
3) benang katun, masres, dan sunwash berbentuk gulungan
4) karena kedua jenis benang ini bila telah menjadi kain akan tebal dan rapat (tidak ada
celah-celah lubang)
5) Kain yang terbuat dari benang sunwash bentuknya masih polos, sehingga bila ingin
menggunakan kain ini, sebelum disulam harus digarisi terlebih dahulu. Sedangkan
kain yang terbuat dari benang katun sudah bergaris dan tinggal digambari pola
ragam hias atau mencontoh pola ragam hias untuk selanjutnya dituangkan dalam
bentuk sulaman di atas kain
AYO BERLATIH 11
1) Sesang
2) Alat untuk menyusun benang dan memisahkan benang
3) Menjaga agar benang lusi selalu dalam keadaan sejajar agar memudahkan mencari
benang yang putus dan mencucuknya kembali dalam mata gun sehingga benang lusi
tidak saling tertukar
4) 1995
5) Tekang atau pemindangan
AYO BERLATIH 12
1) Tahap pengolahan dasar, Tahap penyusunan benang, Tahap penenunan benang
2) Gelosan/Kelos
3) (a) benang yang digulung panjangnya harus sama; (b) letak benang yang
digulung pada boom tenun harus dalam keadaan sejajar; (c) benang yang
digulung pada boom tenun bisa penuh atau sesuai keperluan; (d) lebar benang
yang digulung pada boom tenun harus sedikit lebih besar dari sisir; (e) benang
yang digulung harus lebih panjang dari kain yang akan dibuat; dan (f) permukaan
benang pada boom tenun harus rata.
4) 65 centimeter x 120 centimeter
5) Cara pertama, pola ragam hias tidak dipindahkan ke atas kain dasar, tetapi hanya
dibuat di atas kertas pola saja dan cara yang kedua adalah dengan
menggambarnya pada kain yang akan disulam di atas pamidangan atau tekang
35
ULANGAN AKHIR SEMESTER
A. PILIHAN GANDA
1) B 6) A
2) A 7) D
3) C 8) B
4) B 9) C
5) C 10) D
B. ISIAN SINGKAT
1) Dewosano
2) Tuho
3) Inovasi
4) Pengawet
5) Gedosan
C. URAIAN
1) Busana muslim, hiasan dinding, kaligrafi, perlengkapan kamar tidur, tas, dompet,
kopiah, tempat tisu, dan lain sebagainya
2) Kain yang terbuat dari benang sunwash bentuknya masih polos, sehingga bila ingin
menggunakan kain ini, sebelum disulam harus digarisi terlebih dahulu. Sedangkan
kain yang terbuat dari benang katun sudah bergaris dan tinggal digambari pola
ragam hias atau mencontoh pola ragam hias untuk selanjutnya dituangkan dalam
bentuk sulaman di atas kain
3) Proses pengolahan bahan dasar, proses penyusunan benang, proses penenunan
benang
4) Pertama, pola ragam hias tidak dipindahkan ke atas kain dasar, tetapi hanya dibuat di
atas kertas pola saja. Kedua, menggambarnya pada kain yang akan disulam di atas
pamidangan atau tekang.
5) Langkah-langkah:
Potong kain berbentuk persegi dengan ukuran 30x30 cm
Siapkan jarum dan benang untuk menyulam
Gambar kain bludru untuk membingkai motif menggunakan spidol dan
penggaris
Menjahit dengan meletakan benang emas besar, lalu dijahit dari bawah ke
atas menggunakan jarum yang udah dikaitkan dengan benang mas kecil
Sulam mengikuti alur gambar yang sudah dibuat
Menggunting bagian ujung benang dengan rapi
36
___________.____. Kain Tapis. Diakses pada 28 Juni 2019 melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Kain_tapis
____________. 2014. Pengertian Kain Tapis. Diakses pada 28 Juni 2019 melalui
http://souvenirkaintapislampung.blogspot.com/2014/03/pengertian-kain-tapis-kain-
tapis-adalah.html.
Apita Sari, Dian. 2016. Jenis Tapis Lampung menurut Pemakaiannya. Diakses pada 28 Juni
2019 melalui https://malahayati.ac.id
Ganjar Budiman, Hary. 2013. Makna dan Nilai Budaya Tapis Inuh pada Masyarakat Pesisir di
Lampung Selatan. Bandung: Balai Pelestarian Nilai Budaya Bandung
Hermawanto, Irvan. 2017. “Makalah Sejarah Kain Tapis Provinsi Lampung”. Diakses pada 28
Juni 2019 melalui https://irvanhermawanto.blogspot.com/2017/12/sejarah-kain-tapis-
lampung.html
Hermayulis, dkk. ____. Pengaruh Alam Persekitaran terhadap Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi dalam Bidang Pakaian pada Masyarakat Nusantara di
Indonesia. Malaysia. Prosiding diakses pada 28 Juni 2019 melalui
http://portal.kopertis3.or.id/bitstream/123456789/2086/1/prosiding%205.pdf.
Intani, Ria. 2006. Tapis Lampung. Laporan Perekaman BPSNT Bandung: Bandung.
Jane, Miftahul. ____. Jejak Sejarah Kain Tapis Lampung. Diakses pada 28 Juni 2019 melalui
https://www.academia.edu/10380856/Jejak_Sejarah_Kain_Tapis_Lampung
Ria, Novita. 2018. Proses Pembuatan Tapis Khas Lampung. Diakses pada 28 Juni 2019 melalui
https://alyntapis.jstore.co/blog/tips-dan-trik/proses-pembuatan-tapis-khas-lampung
64
ILFI INTANSARI adalah mahasiswa Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Ahmad Dahlan (UAD) dengan nomer induk
mahasiswa 1600005096, Yogyakarta. Lahir di
Mataram Baru, 09 Maret 1999. Menyeselesaikan
pendidikan tingkat sekolah menengah atas di
SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono. Penyusun
merupakan anak kedua dari pasangan Bapak
Budi dan Ibu Sukarni. Penyusun tinggal di Desa
Tulung Pasik, Kecamatan Mataram Baru,
Lampung Timur, Lampung. Apabila ada kepentingan bisa hubungi via email :
ilfi.intansari@yahoo.co.id atau via whatsapp 082186440340.
65