Anda di halaman 1dari 32

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DAN MEDIA BONEKA

KAOS KAKI BERBANTUAN MUSIK INSTRUMEN PUISI MENINGKATKAN


KETERAMPILAN BERBICARA PADA PUISI SISWA KELAS 2 SD
PERADABAN ISLAM BANI MAS’UD BALIKPAPAN

Oleh :
ZAENATUL FIRDAUS
NIM 858456097

LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA

SAMARINDA TAHUN 2023


LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DAN MEDIA BONEKA KAOS


KAKI BERBANTUAN MUSIK INSTRUMEN PUISI MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARA PADA PUISI SISWA KELAS 2
SD PERADABAN ISLAM BANI MAS’UD BALIKPAPAN

OLEH :
ZAENATUL FIRDAUS
858456097

LAPORAN PTK

Menyetujui Balikpapan, 18 Juni 2023


Supervisor 1 MAHASISWA

Drs. PARNGADI, M.Pd ZAENATUL FIRDAUS


NIM. 858554545

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmatdan
hidayah- Nya, sehingga pada akhirnya dengan segenap kemampuan dan penuh
kepercayaan diri penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini yang berjudul
“PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DAN MEDIA BONEKA KAOS
KAKI BERBANTUAN MUSIK INSTRUMEN PUISI MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARA PADA PUISI SISWA KELAS 2 SD PERADABAN
ISLAM BANI MAS’UD BALIKPAPAN ”Penyusunan Laporan ini guna memenuhi
salahsatu Mata kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Peneliti senantiasa menyadari akan segala kekurangan baik dari segi penyajianjudul,
metode pembahasan serta bahan yang dipergunakan, sehingga sulit untuk dikatakan
sempurna. Karenanya dengan rendah hati peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran -
sarannya dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi perbaikan di masa yang
akan datang.
Maka dari itu dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati, peneliti pada
kesempatan yang baik ini akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Rusna Ristasa,M.Pd selaku Direktur UPBJJ-UT


2. Bapak Pahliansyah,M.Pd selaku Manager Salut BCI Balikpapan
3. Bapak Drs. Parngadi,M.Pd selaku tutor mata kuliah PTK
4. Bapak Rahmat, S.Pd.i selaku Kepala Sekolah SDPI BANI MAS’UD
5. Ibu Intan, S.Pd selaku guru pendamping kegiatan simulasimengajarPerbaikan
Pembelajaran Daur 1 dan 2
6. Rekan-rekan Guru SDPI BANI MASUD
7. Dan semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan iniyang tidak
dapat peneliti sebutkan satu persatu

Semoga segala kebaikan yang telah diberikan akan mendapat ridho Allah SWT.
Amin,Akhir kata semoga penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak.
2023
Balikpapan,18 Juni Penulis,

Zaenatul Firdaus
ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan ..................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................. 4
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................................... 6
E. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................................... 6

BAB II Kajian Pustaka ............................................................................... 7


A. Kerangka Teori ................................................................................. 7
1. Motode Cooperatif Script .................................................................... 7
1.1 Pengertian Motode Cooperatif Script............................................. 7
1.2 Langkah –Langkah Model Pembelajaran Cooperatif Script .......... 7
1.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Cooperatif Script 7
2. Media boneka Kaus Kaki Berbantuan Musik Instrumen Puisi........... 9
2.1 Pengertian media Media boneka Kaus Kaki .................................. 9
2.2 Pengertian musik insrumen puisi.................................................... 9
3. Keterampilan Berbicara ...................................................................... 11
3.1 Pengertian keterampilan berbicara ................................................. 11
3.2 penilaian keterampilan berbicara guru ........................................... 11
B. Kerangka Berpikir ............................................................................. 12
C. Hipotesa Tindakan ............................................................................ 12
D. Penelitian yang Relevan..................................................................... 13

BAB III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................... 16


A. Subjek, Tempat, Waktu dan Pihak yang Membantu.......................... 16
1. Subjek Penelitian ......................................................................... 16
2. Tempat Penelitian ........................................................................ 16
3. Waktu Penelitian.......................................................................... 16
4. Pihak yang Membantu Penelitian ............................................... 17
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ......................................... 18
C. Teknik Analisis Data.......................................................................... 19
1. Teknik Analisis Data Hasil Belajar.............................................. 19
2. Teknik Analisis Persentase Hasil Belajar .................................... 20
D. Indikator Keberhasilan Pencapaian Hasil Belajar Kemampuan
Berbicara .................................................................................................. 20
1. Indikator Keberhasilan Keterlaksanaan Media Kaos Kaki ......... 20

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 22
LAMPIRAN - LAMPIRAN ........................................................................ 23

iii
BAB I

PENDAHULUA

A. Latar Belakang Masalah

Seorang guru yang baik hendaklah dapat membuat jam pelajaran berlangsung
tanpa terasa. Baik guru dan siswa sama-sama merasakan kenikmatan dalam proses
belajar mengajar. Tantangan guru untuk tetap bersabar menghadapi berbagai
perilaku siswa kelas rendah. terkadang tingkah laku tersebut tidak menyenangkan,
sulit diatur, membuat gaduh suasana kelas sehingga berpengaruh terhadap proses
belajar.

Perwujudan pembelajaran yang bermakna salah satunya ditinjau dari


keterampilan siswa dalam berbicara.Keterampilan berbicara merupakan salah satu
aspek yang harus dikembangkan dalam pendidikan sekolah dasar, siswa dilatih agar
mampu menggunakan dan mengekspresikan pemikirannya dengan menggunakan
kata dan kalimat yang tepat.
Berkaitan dengan itu Model Cooperative Script ialah model belajar siswa bekerja
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian materi yang
dipelajari (Suprijono, 2014, p16). Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia, Pengembangan
keterampilan berbicara pada siswa sekolah dasar lebih menekankan pada pemilihan
kata (diksi), keruntutan kata, intonasi membaca kalimat dan ekspresi.
Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas II SDPI Bani Mas’ud, dapat
diketahui bahwa ada siswa yang masih mengalami kesulitan dalam berbicara. kurang
percaya diri saat tampil di depan kelas, siswa merasa gugup saat menyampaikan
pendapat, takut salah, dan merasa malu. Hal ini didapat document dari jumlah 15
siswa, hanya 1 siswa yang melewati KKM dengan batas 70. Berbagai usaha guru
sudah dilakukan, untuk mengukur keterampilan siswa dalam berbicara, di antaranya
tampil secara berurutan, ketepatan pillihan kata dan mengeraskan suara guru.
Berdasarkan identifikasi tersebut pendapat peneliti hendaknya guru
mengembangkanmodel dan media, yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
keterampilan berbicara membaca puisi
Penelitian tentang model model Cooperative Script dan media pembelajaran

4
boneka kaus kaki dilakukan oleh Parmana (2015,p.1) dengan judul pengembangan
media pembelajaran boneka kaus kaki untuk meningkatkan keterampilan berbicara

5
siswa kelas II dan Kirasanti (2020, p. 5) dengan judul Pengembangan Media
Pembelajaran Boneka Tangan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menyimak
Dongeng pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar hasilnya media.pembelajaran boneka
tangan. dapat digunakan untuk materi menyimak atau mendengarkan dongeng. Pada
siswa kelas II Sekolah Dasar keduanya dapat diyakini dengan media boneka jari
terhadap keterampilan berbicara siswa dapat mengubah susasana belajar menjadi
lebih aktif. Dengan demikian sebagai alternatif, pemecahan masalah keterampilan
berbicara di kelas dalam materi puisi berbantuan Pengembangan Media Boneka kaos
kaki
Berdasarkan uraian di atas peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
“Penerapan metode Cooperative Script dan media Boneka Kaos Kaki berbantuan
music instrumental puisi Meningkatkan keterampilan berbicara pada materi puisi
siswa kelas II SD Peradaban Islam Bani Mas’ud Balikpapan tahun ajaran
2022/2023”.

B. Identifikasi Masalah
1. siswa yang masih mengalami kesulitan dalam berbicara, kurang percaya diri saat
tampil di depan kelas, siswa merasa gugup saat menyampaikan pendapat, takut salah,
dan merasa malu.
2. Berdasarkan obervasi didapatkan document penilian dari jumlah 15 siswa , hanya 1
siswa yang melewati KKM dengan batas 70
3. Berbagai usaha guru sudah dilakukan, untuk mengukur keterampilan siswa dalam
berbicara, di antaranya tampil secara berurutan, ketepatan pillihan kata dan
mengeraskan suara guru
4. Alternatif, pemecahan masalah keterampilan berbicara di kelas dalam materi puisi
berbantuan Pengembangan Media Boneka kaos kaki berbantuan music instrument
puisi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka dapat


dirumuskan permasalahan “Bagaimana Penerapan metode Cooperative Script dan
media Boneka Kaos Kaki berbantuan music instrument puisi Meningkatkan
keterampilan berbicara pada materi puisi siswa kelas II SD Peradaban Islam Bani
Mas’ud Balikpapan tahun ajaran 2022/2023 ?
6
D. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan


Penerapan metode Cooperative Script dan media Boneka Kaos Kaki berbantuan
music instrument puisi Meningkatkan keterampilan berbicara pada materi puisi siswa
kelas II SD Peradaban Islam Bani Mas’ud Balikpapan?

E. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Bagi guru,

hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk kinerja keguruan
terutama dalam penggunaan model atau media pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan kualitas guru dalam mengajar.
2. Bagi sekolah,
penelitian ini diharapkan akan meningkatkan profesionalitas lembaga dalam
penyelenggaraan pendidikan.
3. Bagi siswa,
diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini, penarapan model cooperative script
dan media boneka kaos kaki berbantuan music insturmen puisi, bagi siswa
mendorong siswa untuk mencapai prestasi dan meningkatkan minat belajar Bahasa
indonesia

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori
1. Model Pembelajaran Cooperatif Script
1.1 Pengertian Model Pembelajaran Cooperatif Script

Menurut (Fuadah, 2010: 18) menyatakan “Pembelajaran Cooperative


Script adalah suatu cara bekerjasama dalam membuat naskah tulisan tangan dengan
berpasangan dan bergantian secara lisan dalam mengintisarikan materi-materi yang
dipelajari demikian juga Hanafiah dan Suhana ( 2009 : 42 ) menjelaskan Cooperative
script adalah model pembelajaran dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian
secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Untuk itu
dalam pembelajaran cooperative script siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah
dan untuk melakukan kerjasamanya dengan teman-temannya sedang guru berperan
sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Hal
ini sejalan Ktut maryani dkk (2013) Pada model pembelajaran cooperative script
siswa akan dipasangkan dengan temannya dan akan berperan sebagai pembicara dan
pendengar. Pembicara membuat kesimpulan dari materi yang akan disampaikan
kepada pendengar dan pendengar akan menyimak, mengoreksi, menunjukkan ide-ide
pokok yang kurang lengkap.

1.2 Langkah -langkah pembelajaran cooperative script

Menurut Kurniasih (2015:120) Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam model


pembelajaran cooperative script adalah sebagai berikut:

1. Guru membagi siswa untuk berpasangan.


2. Guru membagikan wacana/materi kepada setiap siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa
yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-
ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak/mengoreks/
menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat/menghafal
ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar
6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
7. Penutup.

1.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran cooperative script

Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative Script Menurut Istarani


(2011: 16), kelebihan model cooperative script adalah :
8
(1) Model cooperative script mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih
percaya lagi pada kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari
sumber lain dan belajar dari siswa lain.
(2) Model cooperative script mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara
verbal dan membandingkan dengan ide temannya, Ini secara khusus bermakna
ketika dalam proses pemecahan masalah.
(3) Model cooperative script membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar
dan siswa yang kurang pintar dan menerima perbedaan yang ada.
(4) Model cooperative script merupakan suatu model yang efektif bagi siswa untuk
mencapai hasil akademik dan sosial termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri
dan hubungan interpersonal positif antara satu siswa dengan siswa yang
lainmeningkatkan keterampilan manajemen waktu dan sikap positif terhadap
sekolah.
(5) Model cooperative script banyak menyediakan kesempatan kepada siswa untuk
membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban.
(6) Model cooperative script suatu strategi yang dapat digunakan secara bersama
dengan orang lainseperti pemecahan masalah.
(7) Model cooperative script mendorong siswa lemah untuk tetap berbuat, dan
membantu siswa pintar mengidentifikasi celah-celah dalam pemahamannya.
(8) Interaksi yang terjadi selama pembelajaran menggunakan modelcooperative
scriptmembantu memotivasi siswa dan mendorong pemikirannya.
(9) Dapat memberikan kesempatan pada para siswa belajar keterampilan bertanya dan
mengomentari suatu masalah.
(10) Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan keterampilan
diskusi. 11)Memudahkan siswa melakukan interaksi sosial. 12)Menghargai ide
orang lain. 13)Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif

Selanjutnya yang menjadi kelemahan dari model cooperative script, yaitu :

(1) Beberapa siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai
teman dalam kelompoknya.
(2) Tidak semua siswa mampu menerapkan model cooperative script. Sehingga banyak
tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model pembelajaran ini.
(3) Penggunaan model cooperative script harus sangat rinci melaporkan setiap
penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk
menghitung hasil prestasi kelompok.
(4) Sulit membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik.
(5) Penilaian terhadap murid sebagai individual menjadi sulit karena tersembunyi di
dalam kelompok.

Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan,dan yang menjadi
acuan dalam pelaksanaan model cooperative script adalah bagaimana kelebihan
tersebut dapat digali dan diterapkan semaksimal mungkin untuk menutupi kelemahan
yang terdapat dalam model cooperative script

9
2. Media boneka kaus kaki berbantuan music instrumen Puisi
2.1 Pengertian Media boneka kaus kaki
Media boneka kaus kaki merupakan boneka dijadikan selaku media ataupun
perlengkapan bantuan yang digunakan guru dalam aktivitas pendidikan. Sebaliknya,
(Gunarti 23 dalam Sulianto dkk, 2014,95) menjabarkan boneka tangan merupakan
boneka yang ukuranya lebih besar dari boneka jari serta dapat dimasukan ke tangan.
Jari tangan dapat dijadikan pendukung gerakan tangan serta kepala boneka. Bersumber
pada penafsiran tersebut. Sedangkan menurut Daryanto, (2015,:33) boneka tangan
merupakan barang tiruan dari wujud manusia ataupun fauna. Boneka digolongkan
beranekaragam jenis ialah;
(1) boneka jari (dimainkan dengan jari tangan);
(2) boneka tangan( satu tangan memainkan satu boneka);
(3) boneka tongkat ( semacam wayang- wayang);
(4) boneka tali ( kerap diucap marionet metode menggerakannya lewat tali
yang menghubungkan kepala, tangan serta kaki);
(5) boneka bayang- bayang (shadow puppet) dimainkan dengan
metode mempertontankan gerakan bayang- bayangnya.
Dapat ditarik kesimpulkan media boneka tangan merupaka tipe media 3 ukuran yang
tebuat dari potongan kain flnel, katun, kaos tangan, kaos kaki, serta sebagainya.
Metode memainkannya dengan memasukan telapak tangan ke dalam boneka setelah itu
digerakan menjajaki cerita. Boneka kaos kaki dimainkan dengan teater mini dengan
latar balik foto cocok dengan tema objeknya.

2.2 Pengertian Musik Instrumen Puisi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:602) musik merupakan ilmu atau seni
menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk
menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan, nada
atau suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan
keharmonisan (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-
bunyi itu). Musik menurut Schindler (1980:10) adalah “either something that simply
washes over us or a means of expression we actively participate in with heart, mind,
and soul”.
Dari pengertian di atas, dalam sebuah musik terdapat perpaduan hati,pikiran dan jiwa
yang tercipta dalam sebuah karya seni. Tidak hanya pencipta seni yang merasakan
perpaduan tersebut namun orang yang menikmati seni juga ikut merasakannya.
Pengertian lain dari Anonim (1983:453) yaitu “music is the art of arranging sounds in
rhythmic succession and generally in combination”. Musik menjadi rangkaian nada-
nada dan ritmik yang disusun secara teratur dan harmonis. Keteraturan tersebut
membuat pendengar menikmati musik. Jika suara tersebut berasal dari alat musik maka
musik tersebut disebut sebagai musik intrumental. Namun jika dilengkapi dengan vokal
manusia maka dinamakan musik vokal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:305) instrumen merupakan tentang lagu
yang dibawakan dengan memakai alat-alat musik dan tidak dinyanyikan. Dari beberapa
pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa musik instrumen adalah rangkaian

1
nada-nada dari suara yang disusun sedemikian rupa dan dikombinasikan dari berbagai
sumber suara yang diambil dari satu alat musik atau lebih tanpa ada vokal. Musik
instrumen juga melibatkan hati, jiwa, dan pikiran baik bagi para pendengar atau pemain
musik itu sendiri.
Mengenalkan dan memasukkan musik instrumen ke dalam kurikulum sejak usia
dini tidak hanya akan meningkatkan apresiasi anak terhadap musik, tetapi juga dapat
meningkatkan kecerdasan musiknya. Keuntungan lain adalah membantu meningkatkan
kemampuan anak dalam bidang matematika, membaca, dan sains. Gunawan
(2007:261) menyebutkan kelebihan lain dari musik instrumen dalam proses
pembelajaran, yaitu:
(1) Musik instrumen sebagai pembukaan: musik instrumen yang tepat bila
digunakan pada waktu yang sesuai akan sangat membantu mempengaruhi mood
dan atmosfir belajar,
(2) Musik instrumen sebagai pembatas waktu: musik instrumen dapat digunakan
untuk menetapkan waktu bagi siswa, misalnya saat mengerjakan tugas dari guru
dan harus selesai saat musik berhenti,
(3) musik instrumen untuk memperbaiki dan meningkatkan mood: musik instrumen
dapat digunakan untuk membuat perubahan mood dan suasana di kelas.
Misalnya, musik instrumen dimainkan pada saat kelas merayakan suatu
keberhasilan,
(4) musik instrumen untuk membangkitkan semangat dan energi: musik instrumen
dapat digunakan saat suasana kelas mulai menurun, siswa terlihat sudah mulai
mengantuk dan bosan atau letih. Musik yang dapat dimainkan adalah musik
instrumen dengan tempo yang tinggi sambil melakukan gerak badan atau brain
gym,
(5) musik instrumen untuk relaksasi: musik instrumen dengan tempo lambat dapat
dimainkan saat siswa selesai mengerjakan tugas yang membutuhkan pemikiran
yang dalam dan berat sehingga siswa akan rileks, (6) musik instrumen untuk
membantu dan mengarahkan visualisasi: musik instrumen akan menjadi musik
latar JPGSD Volume 02 No. 02 Tahun 2014 belakang untuk membantu proses
relaksasi dan membantu anak dalam melakukan visualisasi,
(6) musik instrumen untuk membantu diskusi: saat melakukan diskusi dapat
dimainkan musik instrumen sebagai latar belakang. Peran musik instrumen di sini
adalah untuk menciptakan atmosfir yang mendukung proses diskusi,
(7) musik instrumen untuk memperkuat tema: jika materi pembelajaran dikemas
dalam suatu tema, musik instrumen dengan tema yang sama atau serupa akan
sangat membantu memperkuat tema tersebut. Yang paling mudah digunakan
adalah musik instrumen yang berasal dari tema film,
(8) musik instrumen untuk konser aktif: konser aktif adalah satu aplikasi khusus
musik dalam membantu proses pembelajaran dalam metode accelerated learning.
Pada teknik ini musik instrumen berperan sebagai faktor yang menciptakan
sinkronisasi antara otak kiri dan kanan dengan memasukkan faktor emosi positif
ke dalam proses itu,
(9) musik instrumen untuk konser pasif: konser pasif adalah satu teknik yang sangat
ampuh dalam membantu memasukkan informasi ke dalam memori jangka
panjang,
1
(10) musik instrumen untuk konser kombinasi: konser kombinasi sangat baik
digunakan unruk mendukung proses pembelajaran kolaborasi,
(11) musik instrumen menemani kegiatan fisik untuk membantu sinkronisasi otak:
musik instrumen digunakan untuk menemani aktivitas fisik yang bertujuan untuk
meningkatkan sinkronisasi otak, misalnya dengan brain gym,
(12) musik instrumen untuk penutup: musik instrumen dimainkan saat siswa telah
selesai belajar dan bersiap untuk pulang. Musik instrumen atau lagu yang
dimainkan adalah dengan tema khusus yang akan digunakan sebagai anchor atau
jangkar positif.

3 Keterampilan Berbicara
3.1 Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara adalah sebuah kemampuan berbahasa dalam mengucapkan
bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan,
menyampaikanide, pikiran, pendapat, gagasan, dan perasaan kepada orang lain sebagai
mitra pembicara didasari oleh kepercayaan diri, jujur, benar, dan bertanggung jawab
dengan menghilangkan masalah psikologis seperti malu, rendah diri, ketegangan, berat
lidah, dan lain-lain.
Berbicara merupakan suatu proses penyampaian informasi, ide atau gagasan dari
pembicara kepada pendengar. Dalam penyampaian informasi, secara lisan seorang
pembicara harus mampu menyampaikannya dengan baik dan benar agar informasi
tersebut dapat diterima oleh pendengar. Untuk menjadi pembicara baik, pembicara harus
mampu menangkap informasi secara kritis dan efektif, hal ini berkaitan dengan aktivitas
menyimak. Apabila pembicara merupakan seorang penyimak yang baik maka ia mampu
menangkap informasi dengan baik.
Hal ini dapat disimpulkan oleh Hermawan (2014), keterampilan berbicara adalah
kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan atau perasaan kepada mitra
pembicara.

3.2 Penilaian Keterampilan Berbicara oleh Guru


Penilaian keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu
di berbagai macam konteks keterampilan, sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi
(IPK). Bisa meliputi keterampilan menggunakan, mengurai, merangkai, modifikasi, dan
membuat.
Keterampilan dalam ranah bertindak meliputi membaca, menulis, menghitung,

1
menggambar, dan mengarang. Sedang tekniknya bisa penilaian praktik, penilaian produk,
penilaian proyek, penilaian portofolio.
Selain itu, dalam penilaian hasil digunakan rubrik penilaian untuk mengetahui
kompetensi siswa dalam berbicara terdapat beberapa aspek yang dinilai, yaitu sebagai
berikut (Mudini & Purba, 2009, p. 20).
1. Kelancaran menyampaikan pendapat/tanggapan
2. Kejelasan vokal
3. Ketepatan intonasi
4. Ketepatan pilihan kata (diksi)
5. Struktur kalimat (tuturan)
6. Kontak mata dengan pendengar
7. Ketepatan mengungkapkan gagasan disertai data tekstual

B. Kerangka Berpikir
Kemampuan mengidentifikasi merupakan salah satu faktor penting yang
dipergunakan waktu proses belajar mengajar dalam kelas untuk dapat
meningkatkan hasil belajar mereka, namun banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam penguasaaan kemampuan mengidentifikasi ini. Kenyataan ini terlihat
dalam proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas II SDPI Bani Mas’ud
Balikpapan , Masalah yang ada pada siswa meliputi kondisi fisik siswa kurang
percaya diri, malu untuk tampil kedapan dan siswa tidak fokus.

C.Hipotesa Tindakan
Apakah Penerapan metode Cooperative Script dan media Boneka Kaos Kaki
berbantuan music instrumen puisi dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada
materi puisi siswa kelas II SD Peradaban Islam Bani Mas’ud Balikpapan tahun ajaran
2022/2023 ?
1
D.Penelitian Relevan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Indah Astri Rahmawati serta
Utari Dewi tahun 2015 dengan judul peneliatan“ Pengembangan Media 3 Dimensi
(Boneka Tangan Modul pokok sikap Kebersamaan dalam Keberagaman Mata pelajaran
PPKN buat siswa kelas 1 SD Angkatan laut (AL) Fatah Surabaya”. Hasil pengembangan
bisa disimpulkan kalau: Media tentang ukuran boneka kaos tangan bisa tingkatkan hasil
belajar siswa dalam tenga berperilaku kebersamaan dalam kebergaman sebab teruji
terdapat kenaikan secara signifikan, dengan pereoleh nilai rata- rata pretest serta posttest
pada uji cobaa konsumsi, ialah nilai rata- rata pretest bertambah sebanyak 15, 5 poin dari
66, 33 jadi 81, 83. Sebanyak 15 siswa nilainya bertambah sebanyak 15 poin, 7 siswa
hasil posttestnya bertambah 20 poin dari nilai pretest, 5 siswa nilainya bertambah
sebanyak 10 poin serta 2 siswa nilainya bertambah sebanyak 25 poin. Jadi, 10
Pengembangan media 3 ukuran boneka tangan tentang sikap kebersamaan dalam
kebergaman mata pelajaran PPKN buat kelas 1 SD Angkatan laut (AL) Farah layak
digunakan dengan mutu sangat baik dan efisien selaku media pendidikan. Kelainan
melalui analisis berdasarkan, analisis tertera memanfaatkan alat 3 dimensi boneka tangan
dengan pembelajaran topik budi pekerti solidaritas saat Kekompakan yang terdapat pada
mata materi PPKn. Sementara analisis saya adalah pengembangan media pembelajaran
boneka kaos kaki pada siswa kelas II tema 6 menjaga hewan dan tumbuhan sub tema 2.
Penelitan kedua yaitu penelitian yang dilakukan mengenai boneka tangan oleh Ayu
Widia Yanti tahun 2013 dengan judul riset“ Pengembangan Media 3 (Boneka Tangan)
guna Tingkatkan Sikap Baik serta Sopan untuk Kelompok A TK AT- Thohiriyah Krian
Sidoarjo”. Kriiteria kelayakan media bersumber pada dari pakar modul I mendapatkan
niali 3, 375 dengan jenis baik sekali, evaluasi modul II mendapatkan nilai 3, 13 dengan
jenis baik, evaluasi media bersumber pada pakar media I mendapatkan nilai 3, 6 dengan
jenis baik, evaluasi media bersumber pada pakar media II mendapatkan nilai 3, 39
dengan jenis baik, evaluasi media bersumber pada uji coba perseorangan mendapatkan
nilai dengan jenis baik sekali, serta evaluasi media bersumber pada uji coba kelompok
kecil mendapatkan nilai dengan jenis baik sekali. Hasil uji t hitung lebih besar dari t
table (11, 112, 11 704) menemukan perlakuan yang signifikan hingga dikategorikan baik
dengan terdapatnya peningkatkan sehingga media dinyatakan layak.
Perbedaan analisis di atas adalah analisis tertera memakai alat 3 dimensi boneka
tangan melalui materi mengembangkan Budi pekerti baik hati dan Tertip yang diperoleh
mengikuti materi pelajaran PPKN. Sementara analisis saya adalah pengembangan media
1
pembelajaran boneka kaos kaki pada siswa kelas II tema 6 merawat hewan dan
tumbuhan subtema 2.
Analisis oleh Erwin Putera Permana tahun 2015 dengan judul riset“ Pengembangan
Media Pembelajaran Boneka Kaos Kaki guna Menambah Keahlian Berdialog Siswa
Kelas II Sekolah Dasar. Bersumber pada hasil lesson study bisa dikenal kalau,
pemanfaatan media pendidikan boneka kaos kaki bisa tingkatkan keahlian berdialog
siswa. Aktivitas pendidikan tidak lagi didominasi oleh guru. Siswa jadi lebih aktif dalam
menjajaki pendidikan dengan melaksanakan dialog serta berkerja secara kelompok.
Keahlian berdialog siswa serta telah sangat baik. Bersumber pada informasi yang
diperoleh tekait dengan keahlian berdialog siswa lebih dari 70% siswa sudah tuntas
dalam belajar dengan nilai lebih dari 75. Ditinjau dari analisis, pemakaian media boneka
kaos kaki memiliki pengaruh positif, efisien serta efektif ialah; tingkatkan keahlian anak
dalam bermacam aspek ialah menyimak, berdialog, membaca serta menulisnya.
Perbedaan analisis di atas yaitu menggunakan media boneka kaos kaki dan
mengembangkan disiplin berbicara, melalui materi yang diproleh 12 mengikuti materi
pelajaran bahasa indonesia. Sedangkan penelitian saya adalah pengembangan media
pembelajaran boneka kaos kaki pada murid kelas II topik 6 merawat hewan dan
tumbuhan subtema 2.
Menurut Santoso (2011), bermain peran adalah mendramatisasikan dan
mengekspresikan tingkah laku, ungkapan, gerak-gerik seseorang dalam hubungan sosial
antar manusia. Dengan metode Role Playing (bermain peran) siswa berperan atau
memainkan peranan dalam dramatisasi.
Sedangkan Menurut Nuryani (2003 ) , Metode Role Playing (bermain peran ) atau
sosiodrama adalah pembelajaran seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk
memperoleh suatu pemahaman terhadap suatu konsep.
Selanjutnya Wahab (2009) mengemukakan bermain peran adalah berakting sesuai
dengan peran yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk tujuan-tujuan tertentu. Bermain
peran dapat menciptakan situasi belajar yang berdasarkan pada pengalaman dan
menekankan dimensi tempat dan waktu sebagai bagian dari materi pelajaran.
Model Pembelajaran Role Playing ( bermain peran ) adalah metode yang
meletakkan interalisasi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi. Siswa
melakukan peran masing-masing sesuai dengan pokok yang ia yakini. Mereka berinteraksi
dengan sesama peran secara terbuka. Metode ini dapat dipergunakan dalam mempraktikan
pelajaran yang baru.

1
Pada intinya metode pembelajaran Role Playing (bermain peran) ini adalah suatu
cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
yang dilakukan siswa dengan memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati.

1
BAB III
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Serta Pihak Yang Membantu Penelitian
1. Subjek Penelitian

Subjek penelitiaan ini adalah keseluruhan siswa kelas 2 Ibnu Batutah SDPI Bani
Mas'ud Balikpapan Barat tahun ajaran 2022-2023. Siswa kelas 2 Ibnu Batutah sebanyak
15 siswa yang terdiri siswa 7 laki-laki dan 8 perempuan. Adapun alasan peneliti
menetapkan kelas tersebut dikarenakan hasil belajar Bahasa indonesia pada materi puisi
masih tergolong rendah, pemecahan masalah akan dilakukan dengan pengembangkan
media dan model yaitu media kaos kaki berbantuan music instrumen puisi dan model
Cooperative Script.
2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SDPI Bani Mas’ud


Balikpapan Barat yang Tempat Jl. 21 Januari Gang Batu Arang No. 25 Rt.3 Kelurahan
baru Tengah, Kecamatan Balikpapan Barat, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur,
Kode pos 76312.
3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas 2 Ibnu Batutah dilaksanakan pada semester genap


tahun ajaran 2022/2023 yakni dimulai awal bulan April 2023 hingga akhir juni 2023.

Penelitian perbaikan pembelajaran ini terbagi ke dalam beberapa tahap yakni :

a. Tahap Perencanaan di dalam tahap ini peneliti mengajukan judul kemudian


menyusun proposal penelitian, menyusun instrumen penelitian dan mengajukan izin
penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada Minggu ke-2 bulan April 2023
b. Tahap pelaksanaan setelah membuat perencanaan dan menyusun instrumen yang
akan digunakan maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan penelitian dengan
menjalankan siklus dan menerapkan model pembelajaran yang telah dipilih. Tahap
pelaksanaan Siklus 1 berlangsung pada Minggu ke- 2 bulan April 2023 dan Siklus 2
Minggu ke-2 bulan Mei 2023.
c. Tahap penyelesaian Setelah melaksanakan penelitian maka selanjutnya adalah
menganalisa data hasil penelitian dan menyusun laporan hasil penelitian. Tahapan
ini dilaksanakan pada Minggu ke-2 bulan Juni 2023 sampai dengan minggu ke-4
bulan Juni 2023.

1
4. Pihak yang Membantu Penelitian

Penelitian Perbaikan Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas 2 Ibnu Batutah SDPI


Bani Mas’ud Balikpapan Barat, peneliti ini juga berkolaborasi dengan banyak pihak demi
ketercapaian indikator keberhasilan dengan baik. Berikut ini adalah pihak-pihak yang ikut
serta membantu peneliti dalam melakukan penelitian perbaikan pembelajaran.
1. Guru Senior Mata Pelajaran
Peneliti diberikan bimbingan oleh guru pamong yaitu Intan Sofiani, S.Pd Mengenai
bagaimana cara melakukan pembelajaran yang baik dan benar pada pelaksanaan
siklus I dan siklus II. Sebagai supervisor 2.
2. Dosen Pembimbing
Peneliti juga memperoleh bimbingan oleh dosen pembimbing yaitu Drs. Parngadi,
MPd. dalam melakukan penelitian ini dari tahap perencanaan sampai dengan tahap
penyusunan laporan hasil PTK Sebagai Supervisor 1.
3. Rekan Sejawat
Pada Penelitian Perbaikan Pembelajaran, peneliti juga berkolaborasi dengan rekan
guru yang bernama Lia Saparingga, S.Mat. melakukan pengamatan pada aktivitas
guru pada saat pembelajaran menggunakan Media Kaus Kaki berbantuan music
isntrumenal puisi, serta melakukan pengamatan pada keterlaksanaan RPP dan
Model Pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran yang berlangsung
kemudian menuliskan hasil pengamatan ke dalam lembar observasi yang telah
disediakan oleh Peneliti.
4. Siswa
Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan kolaborasi dengan siswa kelas 2 ibnu
batutah SDPI Bani Mas'ud Balikpapan Barat dalam pelaksanaan pembelajaran
menggunakan Media Kaus Kaki berbantuan music instrumen puisi pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Keberhasilan penelitian ini tidak terlepas dari kerja
sama antar siswa dengan peneliti, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan
dengan baik.

1
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Dalam penelitian ini, peneliti terlebih dahulu melaksanakan tes awal berupa tes
diagnostik untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan tindakan disamping
observasi. Observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui ketepatan tindakan yang akan
diberikan dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran. Dari hasil
evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan tindakan yang digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa yaitu melalui pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik.
Dengan berpatokan pada refleksi awal diatas, penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
dengan prosedur sebagai berikut :
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti bersama teman sejawat melakukan kerja sama
sehubungan dengan perencanaan penelitian. Kerjasama dimaksud adalah dalam hal
membuat/menyusun instrumen penelitian serta mendiskusikannya sehingga diperoleh
pemahaman yang sama tentang rencana perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dalam
penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi :
a) Membuat skenario pelaksanaan tindakan
b) Membuat lembar observasi: untuk melihat bagaimana suasana belajar mengajar dikelas
ketika pendekatan matematika realistik digunakan
c) Membuat kuesioner: untuk mengumpulkan data tentang tanggapan siswa mengenai
pelaksanaan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran
d) Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu siswa
memahami konsep-konsep matematika dengan baik
e) Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah materi matematika telah dikuasai oleh
siswa
2. Pelaksanaan tindakan
Pada tahap ini kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana yang telah disusun dalam
skenario pembelajaran berdasarkan karakteristik pendekatan matematika realistik.
Pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran dengan
pendekatan matematika realistik sebagaimana telah disebut pada kajian pustaka dalam
proposal ini

1
3. Observasi
Pada tahap observasi, peneliti sebagai guru pengajar bersama teman sejawat melakukan
tindakan dengan teknik observasi partisipasif dan menggunakan catatan lapangan serta
analisis dokumen. Instrumen yang digunakan dan yang akan diobservasi dalam penelitian ini
adalah hasil latihan soal, mutu keberadaan, perilaku siswa dan guru serta hasil tes belajar
matematika pada materi volume balok.
4. Evaluasi
Pada akhir setiap siklus dilaksanakan evaluasi pelaksanaan tindakan. Evaluasi tersebut
ditujukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya peningkatan hasil belajar matematika
siswa pada materi pokok pengukuran yang diajarkan. Alat evakuasi yang digunakan adalah
tes hasil belajar yang disusun tim peneliti. Bilamana secara klasikal minimal 75% siswa telah
mencapai nilai paling rendah 70 maka tindakan telah berhasil dilaksanakan. Soal-soal
evaluasi tersebut disesuaikan dengan tujuan pembelajaran khusus materi yang akan disajikan
5. Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi dianalisis oleh semua tim peneliti.
Analisis dimaksud diarahkan untuk menemukan kelemahan-kelemahan atau kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada setiap siklus yang akan diperbaiki pada siklus berikutnya. Pada
tahap ini guru yang mengajar merefleksi diri berdasarkan masukan-masukan dari anggota
peneliti lain serta ketua. Melalui refleksi tersebut, guru sebagai pengajar dapat menemukan
kelemahan-kelemahan dan kekurangan- kekurangan yang dimiliki siswa.
C. Teknik Analisis Data
1. Teknik Analisis Data Hasil Belajar
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data prestasi belajar siswa yang berupa
data kuantitatif dan data hasil observasi berupa data kualitatif. Selanjutnya Supardi (2012)
data kuantitatif (hasil belajar/prestasi siswa) dianalisis menggunakan statistik deskriptif.
Menurut Komaidi (2011), analisis data hanya bersifat kualitatif. Jika ada data kuantitaif,
maka analisisnya secara statistik deskriptif yaitu penyimpulan didasarkan pada nilai rata-rata.
Jadi, dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah tatistik deskriptif untuk hasil
tes siswa dan deskriptif kualitatif untuk hasil observasi.
Dalam penelitian ini, hasil tes yang diperoleh siswa dianalisis dengan mencari nilai rata-
rata Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini memberikan gambaran mengenai
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika
dengan pendekatan kontekstual.

2
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa, selanjutnya dibagi menggunakan
jumlah siswa kelas tadi sehingga diperoleh nilai rata- rata. Nilai rata- rata ini di dapat
dengan menggunakan rumus :

𝑥 = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝑛𝑥
= 𝑛
Keterangn :
𝑛𝑥 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

2. Teknik Analisis Persentase Hasil Belajar.


Menurut Aqib ( 2016 ) ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu secara
perorangan dan klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar,
peneliti menganggap bahwa pendekatan matematika realistik dalam materi volume
balok dikatakan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa jika siswa mampu
menyelesaikan soal dan memenuhi ketuntasan belajar minimal 75% Untuk
menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:
𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟
𝑝= 𝑥100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Tingkat keberhasilan % Kategori
85 – 100% Sangat Tinngi
75 – 84%. Tinggi
65 – 74% Sedang
55 – 64 % Rendah
0 - 54 % Sangat rendah
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam %

D. Indikator Keberhasilan Pencapaian Hasil Belajar Kemampun Berbicara

Sedangkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian Perbaikan Pembelajaran


ini apabila meningkatnya hasil belajar kemampuan berbicara ditandai rata – rata nilai yang
dicapai di atas KKM 70 atau Sama 85 % dari jumlah siswa. Berdasarkan pertimbangan
akan tingkat kesukaran materi yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti menentukan
batas minimum tersebut.
1. Indikator Keberhasilan Keterlaksanaan metode Cooperative Script dan media
Boneka Kaos Kaki berbantuan music instrumen puisi

Untuk mengetahui Keterlaksanaan metode tersebut yang digunakan Peneliti

2
menggunakann Analisis nilai 70 keatas dengan 20 item instrument pada lembar
observer sesuai RPP perbaikan berdasar dari berbagai jurnal penelitian relevan (2019)
.
Tingkat Penguasaan % Kategori (Predikat)
80-100 Sangat Baik
70-80 Baik
60-65 Diulang dalam Pertemuan
<50 Diganti model
Tabel 3.2 Penilian Keberhasilan Metode yang digunakan

2
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Endang Poerwanti, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta:Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Hidayat, Irwan. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Script Berbantuan Mind
Map Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Ips
Siswa Kelas V. Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 4, Hal 562-568.
Istarani.2011. 58 Model pembelajaran inovatif. Medan: Media Persada.
Maksum, Amir et.al. 2013. Model Cooperative Script Berpendekatan Scence, Environment,
Technology, And Society (Sets). Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol 7, No. 1, Hlm 1072-
1082.
Suprijono. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana,Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Tarsito. Susanto, Ahmad. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.

2
LAMPIRAN-LAMPIRAN

2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS I Pertemuan ke 1

Satuan Pendidikan : SD Peradaban Islam Bani


Mas’ud Kelas / Semester : 2 /2
Tema : 5. Pengalamanku
Sub Tema : Pengalamanku di Rumah
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 4 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat,membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis,mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis,logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap
perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Mencermati puisi anak dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah
melalui teks tulis dan lisan.
4.5 Membacakan teks puisi anak tentang alam dan lingkungan dalam
bahasa Indonesia dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai
bentuk ungkapan diri.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan mengamati tayangan video yang disajikan oleh guru, peserta
didik dapat menemukan kosakata baru yang terdapat dalam teks puisi dengan
tepat. (TPACK-C3)
2. Melalui kegiatan mencermati kosakata baru yang telah ditemukan, peserta didik dapat
menelaah makna kosakata baru yang terdapat dalam teks puisi dengan tepat. (C4)
3. Melaui kegiatan penugasan, peserta didik dapat membuat teks puisi yang
berkaitan dengan alam dengan ejaan yang tepat. (P5)

D. Indikator
1. Siswa mampu memberikan contoh membuat teks puisi
2. Siswa mampu praktek keterampilan berbicara dengan materi puisi

2
E. Materi Pembelajaran
Keterampilan berbicara puisi
F. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Peragaan, demonstrasi, tanya jawab, diskusi, tugas
2. Model pembelajaran : Pembelajaran kontekstual model “Cooperative Script”.

G. Media dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Boneka kaus kaki , video pembelajaran, LCD, laptop
2. Sumber :

Taufina. (2017). Buku Guru Tema 5:
Pengalamanku, Kelas II (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)
 Taufina. (2017). Buku Siswa Tema 5:
Pengalamanku, Kelas II (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)
 Gambar diakses dari https://google.com
 Video diakses dari https://www.youtube.com/watch?
v=ng_zObwO5O8&feature=youtu.be
H. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan Awal (10 menit)
 Memberikan salam dan berdoa bersama sebagai wujud pembiasaan
 Presensi
 Menyiapkan alat pembelajaran
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya, supaya peserta didik menjunjung tinggi
rasa nasionalisme
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan inti (115 menit)
a) Persiapan
 Siswa untuk menyanyikan lagu “Tik Tik Tik Bunyi Hujan” bersama
guru dengan mengamati teks lagu (mencoba)
 Peserta didik diarahkan untuk mengamati tayangan video tentang puisi
berjudul “Hujan” https://www.youtube.com/watch?v=t4Az2CckI9A&t=51s
 (mengamati-TPACK)
 Peserta didik memperhatikan cara membaca puisi yang dicontohkan
guru (mengamati)
 Beberapa peserta didik mencoba untuk membacakan puisi berjudul
“Hujan” (mencoba)

2
b) Pelaksanaan
 Simulasi mulai dimainkan oleh siswa dalam kelompok belajar 3 kelompok
terdiri dari 5 orang
 Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.

3) Kegiatan Akhir ( 5 menit )


 Melakukan umpan balik/refleksi .
 Siswa mengerjakan evaluasi
 Berdoa dan mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran.
I. Penilaian
1) Teknik Penilaian
 Penilaian Sikap : Observasi
 Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
 Penilaian Keterampilan : Unjuk Kinerja
2) Instrumen Penilaian
 Penilaian Sikap : Lembar Observasi
 Penilaian Pengetahuan : Soal Evaluasi
 Penilaian Keterampilan : Rubrik dan lembar penilaian

2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS II Pertemuan Ke 1

Satuan Pendidikan : SD Peradaban Islam Bani


Mas’ud Kelas / Semester : 2 /2
Tema : 5. Pengalamanku
Sub Tema : Pengalamanku di Rumah
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 4 x 35 menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
KI 3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat,membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif,
kritis,mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas,
sistematis,logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap
perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar
3.5 Mencermati puisi anak dalambahasa Indonesia atau bahasa daerah melalui
teks tulis dan lisan.
4.5 Membacakan teks puisi anaktentang alam dan lingkungan dalam
bahasa Indonesia dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat sebagai
bentuk ungkapan diri.
C. Tujuan Pembelajaran
a. Melalui kegiatan mengamati tayangan video yang disajikan oleh guru, peserta
didik dapat menemukan kosakata baru yang terdapat dalam teks puisi dengan
tepat. (TPACK-C3)

2
b. Melalui kegiatan mencermati kosakata baru yang telah ditemukan, peserta didik dapat
menelaah makna kosakata baru yang terdapat dalam teks puisi dengan tepat. (C4)
c. Melaui kegiatan penugasan, peserta didik dapat membuat teks puisi yang
berkaitan dengan alam dengan ejaan yang tepat. (P5)

D. Indikator
1. Siswa mampu memberikan contoh membuat teks puisi
2. Siswa mampu praktek keterampilan berbicara dengan materi puisi menggunakan
media kaos kaki berbantuan musik instrument puisi
E. Materi Pembelajaran
Keterampilan berbicara puisi
F. Metode dan Model Pembelajaran
a. Metode : Peragaan, demonstrasi, tanya jawab, diskusi, tugas
b. Model pembelajaran : Pembelajaran kontekstual model “Cooperative Script”.
G. Media dan Sumber Pembelajaran
a. Media : Boneka kaus kaki , video pembelajaran, LCD, laptop
b. Sumber :

Taufina. (2017). Buku Guru Tema 5:
Pengalamanku, Kelas II (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)
 Taufina. (2017). Buku Siswa Tema 5:
Pengalamanku, Kelas II (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017)
 Gambar diakses dari https://google.com
 Video diakses dari https://www.youtube.com/watch?
v=ng_zObwO5O8&feature=youtu.be
H. Kegiatan Pembelajaran
1) Kegiatan Awal (10 menit)
 Memberikan salam dan berdoa bersama sebagai wujud pembiasaan
 Presensi
 Menyiapkan alat pembelajaran
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya, supaya peserta didik menjunjung tinggi
rasa nasionalisme
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti (115 menit)
a) Persiapan

2
 Siswa untuk menyanyikan lagu “Tik Tik Tik Bunyi Hujan” bersama
guru dengan mengamati teks lagu (mencoba)
 Peserta didik diarahkan untuk mengamati tayangan video tentang puisi
berjudul “Hujan” https://www.youtube.com/watch?v=t4Az2CckI9A&t=51s
 (mengamati-TPACK)
 Peserta didik memperhatikan cara membaca puisi yang dicontohkan
guru (mengamati) dengan bonaka kaos kaki di iringan musik instrument
puisi
 Beberapa peserta didik mencoba untuk membacakan puisi berjudul
“Hujan” (mencoba)
 Peserta didik berdiskusi menentukan kata yang terdapat pada kartu huruf yang
diacak (mengomunikasikan)

b) Pelaksanaan
 Simulasi mulai dimainkan oleh siswa dalam kelompok berjumlah 4 yang
terdiri 3-4 peserta didik
 Para siswa lainnya mengikuti dengan penuh perhatian.
3) Kegiatan Akhir ( 5 menit )
 Melakukan umpan balik/refleksi .
 Siswa mengerjakan evaluasi
 Berdoa dan mengucapkan salam untuk mengakhiri pembelajaran.
I. Penilaian
1) Teknik Penilaian
 Penilaian Sikap : Observasi
 Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
 Penilaian Keterampilan : Unjuk Kinerja
2) Instrumen Penilaian
 Penilaian Sikap : Lembar Observasi
 Penilaian Pengetahuan : Soal Evaluasi
 Penilaian Keterampilan : Rubrik dan lembar penilaian

3
3

Anda mungkin juga menyukai